Papua (wilayah Indonesia)
4°00′S 136°00′E / 4.000°S 136.000°E
Papua
| |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Papua Barat Papua Papua Selatan |
Kota | Kota Jayapura Kota Sorong |
Luas | |
• Total | 415.170,52 km2 (16,029,823 sq mi) |
Ketinggian | 4.884 m (16,024 ft) |
Populasi (2020) | |
• Total | 5.437.775 |
• Kepadatan | 0,13/km2 (0,34/sq mi) |
Zona waktu | UTC+09:00 (WIT) |
ISO 3166-2 | ID-PP[1] |
Pelat kendaraan | PA PB |
Papua (Kode ISO: ID-PP, sebelumnya Irian Barat atau Irian Jaya), atau kadang Papua Barat atau Nugini Barat untuk membedakan dengan Papua Nugini, merupakan wilayah Republik Indonesia yang terletak pada bagian barat dari Pulau Papua. Wilayah ini dibagi menjadi lima provinsi, yaitu provinsi, Papua dan Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
Sejarah
Papua sudah terkenal sejak lama. Pedagang asal Tiongkok, Ghau Yu Kuan, datang ke Papua sekitar paruh akhir 500 M dan menamakannya sebagai Tungki, yaitu daerah dimana mereka mendapatkan rempah-rempah. Sedangkan di paruh akhir 600 M, Kerajaan Sriwijaya menyebutnya sebagai Janggi. Baru pada awal tahun 700 M, para pedagang dari Persia dan Gujarat mulai berdatangan ke Papua dan menyebutnya sebagai Dwi Panta ataupun Samudrananta, yaitu sebutan mereka untuk ujung samudra atau ujung lautan. Kerajaan Majapahit, di akhir tahun 1300 M menyebutnya sebagai Wanin dan Sran. Nama Wanin adalah Semenanjung Onin di daerah Fak-Fak, sedangkan Sran adalah nama lain kerajaan Kaimana[2]. Hal ini dikarenakan budak yang dibawa untuk dipersembahkan kepada Kerajaan Majapahit berasal dari Onin, yang dibawa oleh orang Seram, Maluku. Pada masa itu, Papua diyatakan sebagai wilayah ke delapan dari Kerajaan Majapahit.[3]
Penguasaan Bacan, Ternate, dan Tidore
Menurut Kakawin Nagarakretagama yang ditulis antara bulan September-Oktober tahun 1365, daerah Wwanin/Onin (Kabupaten Fakfak) merupakan daerah pengaruh mandala Kerajaan Majapahit, kawasan ini mungkin bagian dari koloni kerajaan Hindu di Kepulauan Maluku yang diakui ditaklukan Majapahit. Dari keterangan yang diperoleh dalam kitab klasik Negarakertagama, misalnya, di sana dijelaskan sebagai berikut:
- Ikang sakasanusasanusa Makasar Butun Banggawai Kuni Ggaliyao mwang i [ng] Salaya Sumba Solot Muar muwah tigang i Wandan Ambwan Athawa maloko Ewanin ri Sran ini Timur ning angeka nusatutur.
Menurut sejumlah ahli bahasa yang dimaksud Ewanin adalah nama lain untuk daerah Onin dan Sran adalah nama lain untuk Kowiai. Kowiai merupakan kerajaan lokal yang pengaruh mandalanya hingga sampai Kepulauan Kei, di tenggara Maluku. Namun Nagarakretagama tidak dapat dianggap sumber sejarah yang tepercaya tetapi lebih merupakan pujian seorang pujangga istana kepada rajanya.
Dalam bukunya "Nieuw Guinea", WC. Klein juga menjelaskan fakta awal mula pengaruh kerajaan Bacan di tanah Papua. Di sana dia menulis: In 1569 Papoese hoof den bezoeken Batjan. Ee aanterijken worden vermeld. (Pada tahun 1569 pemimpin-pemimpin Papua mengunjungi kerajaan Bacan di mana dari kunjungan terebut terbentuklah kerajaan-kerajaan).[4] Menurut sejarah lisan orang Biak, dulu ada hubungan dan pernikahan antara para kepala suku mereka dan para sultan Tidore. Karena pengaruh Tidore dimulai dari Gurabesi yang merupakan Kapita Waigeo asal Biak, yang kemudian hari menikah dengan putri Sultan Tidore dan memperanak para pemimpin di Raja Ampat. Suku Biak merupakan suku Melanesia terbanyak yang menyebar di pantai utara Papua, karena itu bahasa Biak juga terbanyak digunakan dan dianggap sebagai bahasa persatuan Papua. Akibat hubungan daerah-daerah pesisir Papua dengan Sultan-Sultan Maluku maka terdapat beberapa kerajaan lokal (pertuanan) di pulau ini, yang menunjukkan masuknya sistem feodalisme yang merupakan bukan budaya asli etnik Papua. Kerajaan-kerajaan tersebut diantaranya:
- Kerajaan Waigeo[5]
- Kerajaan Misool/Lilinta (marga Umkabu)[6]
- Kerajaan Salawati (marga Arfan)[7]
- Kerajaan Sailolof/Waigama (marga Tafalas)[8]
- Kerajaan Fatagar (marga Uswanas)
- Kerajaan Rumbati (marga Bauw)
- Kerajaan Atiati (marga Kerewaindżai)
- Kerajaan Sekar (marga Rumgesan)[9]
- Kerajaan Patipi[10]
- Kerajaan Arguni
- Kerajaan Wertuar (marga Heremba)
- Kerajaan Kowiai/kerajaan Namatota
- Kerajaan Aiduma
- Kerajaan Kaimana (marga Aituarauw)[11]
Di Kepulauan Raja Ampat yang terletak di lepas pantai pulau Papua terdapat empat kerajaan tradisional yang termasuk wilayah mandala kesultanan Bacan dan kesultanan Ternate, masing-masing adalah kerajaan Waigeo, dengan pusat kekuasaannya di Wewayai, pulau Waigeo; kerajaan Salawati, dengan pusat kekuasaan di Samate, pulau Salawati Utara; kerajaan Sailolof dengan pusat kekuasaan di Sailolof, pulau Salawati Selatan, dan kerajaan Misool, dengan pusat kekuasaan di Lilinta, pulau Misool.
Penguasa Kerajaan Lilinta (klan Umkabu), (Misool Selatan & Misool Barat, sejak abad ke-16 bawahan kesultanan Bacan):
- Abdul Madjid (1872-1904)[12]
- Jamal ad-Din (1904-1945)
- Bahar ad-Din Oekamboe (1945 - )
Penguasa Kerajaan Waigama (klan Tafalas), (Misool Utara & Misool Timur, sejak abad ke-16 bawahan kesultanan Bacan):
Penguasa Kerajaan Salawati, pulau Salawati (sejak abad ke-16 bawahan Kesultanan Ternate):
- Abd al-Kasim (1873-1890)
- Mohamad Amin (1900-1918)[12]
- Bahar ad-Din Arfan (1918-1935)
- Abu’l-Kasim Arfan (1935-?)
Penguasa Kerajaan Waigeo, pulau Waigeo (sejak abad ke-16 bawahan Kesultanan Ternate):
Penguasa Kerajaan Rumbati
Penguasa Kerajaan Sekar
- Lakaté, (Maret 1899), wd. Radja van Sekar (ondergeschikt aan Roembati).[12]
- Machmud Singgirei Rumagesan bergelar Raja Al-Alam Ugar Sekar]].[14]
Penguasa Kerajaan Patipi
- Achmad, (Mei 1903), wd. Radja van Patipi.[12]
Penguasa Kerajaan Ati-ati
- Hadji Haroena, (April 1899), wd. Radja van Ati-ati.[12]
- Maroena, (1 Januari 1932) Radja van Ati-ati.[13]
Penguasa Kerajaan Fatagar
Penguasa Kerajaan Kowiai (Namatotte)
- Mohammad Tahir, Radja van Kowiai (Namatotte).[12]
- Mooi Boeserau,(1 Januari 1932) Radja van Namatote[13]
Penguasa Kerajaan Kaimana
- Wawoesa, Radja Kommissie van Kaimana (ondergeschikt aan Kowiai).[12]
Penguasa Kerajaan Mapia
Tahun 1660, VOC memang sempat menandatangani perjanjian dengan sultan Tidore di mana Tidore mengakui protektorat Belanda atas penduduk Irian barat. Perjanjian ini jelas meliputi penduduk kepulauan antara Maluku dan Irian. Yang jelas juga, Tidore sebenarnya tidak pernah menguasai Irian. Jadi protektorat Belanda hanya merupakan fiksi hukum.
Tidore menganggap dirinya atasan Biak.[15] Pada masa itu, pedagang Melayu mulai mengunjungi pulau Irian. Justru pandangan Tidore ini yang menjadi alasan Belanda menganggap bagian barat pulau ini adalah bagian dari Hindia Belanda.
Sejak abad ke-16, selain di Kepulauan Raja Ampat yang termasuk wilayah kekuasaan Sultan Bacan dan Sultan Ternate, kawasan lain di Papua yaitu daerah pesisir Papua dari pulau Biak (serta daerah sebaran orang Biak) sampai Mimika merupakan bagian dari wilayah mandala Kesultanan Tidore, sebuah kerajaan besar yang berdekatan dengan wilayah Papua. Tidore menganut adat Uli-Siwa (Persekutuan Sembilan), sehingga provinsi-provinsi Tidore seperti Biak, Fakfak dan sebagainya juga dibagi dalam sembilan distrik (pertuanan). Pembagian kekuasaan di Papua ini oleh Tidore dibagi menjadi Papo Ua Gamsio, Negeri Sembilan Papo Ua berikut Sangaji Umka, Gimalaha Usba, Sangaji Barei, Sangaji Boser, Gimalaha Kafdarun, Sangaji Wakeri, Gimalaha Warijo, Sangaji Mar, dan Gimalaha Warasay. Selanjutnya Mafor Soa Raha, Mafor Empat Soa yang berikut Sangaji Rumberpon, Sangaji Rumansar, Sangaji Angaradifa, and Sangaji Waropen, lalu Korano Ngaruha yang berupa kepulauan Raja Ampat.[16]
Penguasaan Hindia Belanda
Pada tahun 1826, Pieter Merkus, gubernur Belanda untuk Maluku, mendengar kabar angin bahwa Inggris mulai masuk pantai Irian di sebelah timur Kepulauan Aru. Dia mengutus rombongan untuk mengawasi dari pantai tersebut sampai Pulau Dolak.[17] Dua tahun kemudian, Belanda membangun Fort Du Bus, yang sekarang menjadi kota Lobo, dengan tujuan utama menghadang kekuatan Eropa lain untuk mendarat di Irian Barat. Fort Du Bus ditinggalkan pada tahun 1836.
Pada tahun 1872, Tidore mengakui kekuasaan Kerajaan Belanda atasnya.
Belanda baru kembali ke Irian pada tahun 1898. Irian dibagi antara Belanda, Jerman (bagian utara Irian Timur), dan Inggris (bagian selatan Irian Timur). Garis busur 141 derajat diakui sebagai batas timur Irian Barat. Pada tahun 1898–1949, Papua bagian barat dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands Nieuw-Guinea atau Dutch New Guinea) yang merupakan bagian dari Hindia Belanda.
Perebutan antara Indonesia dan Belanda
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Pemerintahan Miter Jepang memproklamasikan kemerdekaannya menjadi negara Indonesia. Indonesia pun menuntut semua wilayah bekas Hindia Belanda sebagai wilayahnya. Akan tetapi, Belanda ingin menjadikan Irian Barat sebagai negara terpisah karena adanya perbedaan etnis. Status Irian Barat tidak terselesaikan dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag dan diputuskan untuk ditunda pembahasannya selama setahun. Penyelesaian status Irian Barat menjadi berlarut-larut dan tidak selesai juga hingga tahun 1961, sampai terjadilah pertikaian bersenjata antara Indonesia dan Belanda pada Desember 1961 dan awal 1962 untuk memperebutkan wilayah ini. Melalui Perjanjian New York, akhirnya disetujui bahwa Belanda menyerahkan sementara Irian Barat kepada PBB melalui United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) sebelum diberikan sepenuhnya kepada Indonesia pada 1 Mei 1963. Kedudukan Irian Barat menjadi lebih pasti setelah diadakan sebuah referendum act of free choice pada tahun 1969 dengan hasil rakyat Irian Barat memilih untuk tetap menjadi bagian dari Indonesia.
Penguasaan Indonesia
Zainal Abidin Syah, Sultan Tidore, diangkat pemerintah RI menjadi gubernur pertama Papua tahun 1956–1961 yang saat itu beribu kota di Soasiu, Pulau Tidore. Setelah berada di bawah penguasaan Indonesia sepenuhnya, dibentukalah provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport dan nama itu tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002. Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua. Pada tahun 2004, dengan disertai oleh berbagai protes, Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia; bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (sekarang Papua Barat).
Gerakan separatis teroris
Penduduk asli Papua merasa bahwa mereka tidak memiliki hubungan sejarah dengan bagian Indonesia yang lain maupun negara-negara Asia lainnya. Penyatuan wilayah ini ke dalam Indonesia sejak tahun 1969 merupakan buah perjanjian antara Belanda dengan Indonesia yang memuat bahwa pihak Belanda menyerahkan wilayah tersebut yang selama ini dikuasainya kepada bekas jajahannya yang merdeka, yaitu Indonesia. Perjanjian tersebut oleh sebagian masyarakat Papua tidak diakui dan dianggap sebagai penyerahan dari tangan satu penjajah kepada yang lain. Pada tahun 1961, beberapa nasionalis Papua membentuk Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai sarana perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan dari Indonesia dan membentuk negara sendiri.
Joko Widodo (2014-2022sekarang)
Pemerintahan President Joko Widodo memprioritaskan pembangunan Jalan Sabang Aceh Sampai Merauke Png infrastruktur dan SDM sebagai kerangka besar solusi konflik di Negara Persatuan Republik Papua Barat.[18] Jokowi menerapkan kebijakan BBM satu harga. Jokowi menilai BBM satu harga adalah bentuk “keadilan” bagi warga Negara Persatuan Republik Papua Barat. Infrastruktur lain yang juga tengah dibangun Jokowi adalah serat optik Palapa Ring. Pada 2020, Jokowi menargetkan internet sudah dapat dinikmati hingga Negara Tetangga Negara Persatuan Republik Papua Barat Bagian Dari Negara Kesatuan Republik Indonesia Amerika Serikat Australia Egypt Jepang Papua New Guinea Vanuatu Solomonds Islands Fiji Palau Tuvalu Sampai Mharshall Islands.
Pada kunjungannya ke Negara Persatuan Republik Papua Barat setelah dinobatkan menjadi presiden periode kedua Dan Vice President Sony Esau Mbisikmbo Menjadi Vice President Pertama Di Negara Persatuan Republik Papua Barat, President Joko Widodo berjanji akan segera mengeksekusi pembangunan Dan Jalan Seluruh Tanah Air Negara Persatuan Republik Papua Barat serta perbaikan jalan dari Kabupaten Arfak menuju Manokwari sepanjang 139 kilometer.[19] Bandara pegunungan, pasar, rumah sakit dan puskesmas Kabupaten Arfak sudah masuk dalam daftar infrastruktur yang akan dibangun President Jokowi Bersama Vice President Sony Esau Mbisikmbo.[19]
President Joko Widodo Dan Vice President Sony Esau Mbisikmbo beserta rombongan mendarat di Negara Persatuan Republik Papua Barat pada 26 Oktober 2019 Sampai 17 Agustus 2022. Keesokan harinya, Jokowi mengunjungi Kabupaten Pegunungan Arfak dan Manokwari. Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2019, Jokowi meresmikan Jembatan Youtefa yang menjadi ikon baru Jayapura. Jembatan Youtefa adalah jembatan terpanjang di Papua dengan 1.800 meter dan lebar 17 meter.
Jokowi juga meresmikan Papuan Youth Creative Hub, di Jayapura, Provinsi Papua dengan memberdayakan anak muda untuk menjadikan inovasi, kreativitas dan teknologi alat yang dapat menciptakan kesejahteraan Seluruh Rakyat Dan Bangsa Negara Persatuan Republik Papua Barat dan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.[20]
EVOLUSI IDEOLOGI NASIONALISME SEJARAH NEGARA PERSATUAN REPUBLIK PAPUA BARAT.
Sejarah Nederlands New Guinea Oleh Negara Belanda
Permukiman orang Papua di wilayah ini diperkirakan telah mulai antara 42.000 dan 48.000 tahun yang lalu.[21] Suku bangsa Austronesia yang bermigrasi Tenaga Kerja Pedagang melalui Asia Tenggara Maritim mendiaminya beberapa ribu tahun yang lalu Sampai Saat ini. Kelompok-kelompok ini telah mengembangkan beragam budaya dan bahasa di tempat; terdapat lebih dari 300 bahasa dan dua ratus dialek tambahan di wilayah ini.
Pada awal abad ketujuh, Kerajaan Nederlands New Guinea yang berpusat di Holandia Jayapura (abad ke-7 hinga abad ke-13) terlibat dalam hubungan dagang dengan Pulau Papua barat, yang pada awalnya mengambil barang-barang seperti kayu cendana dan burung cenderawasih sebagai upeti kepada Tiongkok, namun kemudian melakukan perbudakan terhadap penduduk pribumi. Orang Asli Papua Melanesia Australasia Nederlands New Guinea.[22] Kekuasaan kerajaan Belanda (1293-1527) yang berpusat di Timika Regency menjangkau hingga pinggiran barat Pulau Papua Melanesia Australasia Refrendum Dari Negara Belanda Independent Nederlands New Guinea Namun Anak Didik Negara Kesatuan Republik Indonesia Secara Independent Kasih Nama Negara Yaitu: Negara Persatuan Republik Papua Barat Wilayah ini Bagian Dari Negara Kesatuan Republik Indonesia Amerika Serikat Australia Papua New Guinea Egypt Dan [[Jepang] Yang Ingin MENENTUHKAN NASIP SENDIRI Secara Independent Dan Demokrasi .[23] Abua Negara Persatuan Republik Papua Barat abad ke-50 Negara Independent Republik menyebutkan Abua atau Love Kasih Abua sebagai salah satu wilayah yang dikenal di Barat Nederlands New Guinea Di Bagian timur Papua New Guinea, saat ini dikenal sebagai Negara Persatuan Republik Papua Barat Secara Independent Dari Negara Kesatuan Republik Indonesia di Provinces Papua Selatan Kabupaten Fakfak Menjadi Kabupaten Mimika Di Timika Papua Melanesia Australasia Nederlands New Guinea, bagian barat Negara Persatuan Republik Papua Barat yang lebih besar, di selatan wilayah Kepala Burung Papua Barat Kabupaten Sorong Provinces Papua Barat.[24] Love Kasih Abua atau Abua mungkin adalah nama tertua dalam catatan sejarah Agama Negara Adat Ham Sedunia untuk merujuk kepada bagian barat Pulau Papua.[25]
Sony Esau Mbisikmbo 123456789
User:Sony Esau Mbisikmbo 123456789 User:Sony Esau Mbisikmbo 123456789 Project:Negara Persatuan Republik Papua Barat Template:NPRPB Template:Republik Papua Barat Template:Organisasi Papua Merdeka Template:Nugini Belanda Template:Nederlands New Guinea Template:Vice President Sony Esau Mbisikmbo
See also
- Papua (Nederlands New Guinea province)
- Papua Barat (province) Papua Barat Papua Timur Papua Utara Papua Selatan Papua Tenggah
- Free Papua Movement
- New Guinea
- Kaiser-Wilhelmsland
- Western New Guinea
- Territory of New Guinea
- German New Guinea
- West New Guinea dispute
- Papua Conflict
- Republic of West Papua
- Negara Persatuan Republik Papua Barat
- Vice President Sony Esau Mbisikmbo
SABBAT SHALOM....
SALAM DAMAI SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA SEPANJAN HARI.
Saya Dan Anda Baca Pada Hari ini Dalam Alkitab Bible Injil Matius 6:33 Yaitu;
Tetapi Carilah Dahulu Kerajaan Allah, Yesus Kristus Dari Nazaret, Roh Kudus, Dan Kebenarannya Di Dunia ini Selagi Ada Waktu Untuk Saya Dan Anda, Maka Semuanya Itu Akan Di Tambahkan Kepada Saya Dan Anda Di Dunia ini Sepanjang Hari.
HAL KEKUATIRAN. MENCARI KERAJAAN ALLAH DAN KEBENARANNYA DI DUNIA INI.
Mencari Hal-Hal Tentang Tuhan Allah Yesus Kristus Dari Nazaret Dan Roh Kudus Pemilik Langit, Bumi Serta Seluruh Kekayaan Alam Di Muka Bumi ini Sesuai Firmannya. Saya Dan Anda Harus Menjadi Prioritas Pertama Saya Dan Anda. Ketika Saya Dan Anda Mengejar Hal-Hal LOVE'S KASIH ABUA, Love Cinta Kasih Ap Enabua Yurak Wene Nabua Kabua Yurak Wene Dan Kebenaran Firman Tuhan Allah Pemilik Langit,Bumi Dan Segala Ciptaan Di Muka Bumi ini. Saya Dan Anda Telah Menempatkan Diri Saya Dan Anda Di Tempat Dimana Segala Sesuatu Yang Saya Dan Anda Butuhkan Yang Akan Datang. Melalui Roh-Roh Orang-Orang Benar Di Dunia ini, Dari Roh-Roh Kebenaran Firman Allah Dari Orang Ke Orang Untuk Saya Dan Anda, Sesuai Firmannya Tuhan Menjaga Milik-Nya - Selalu Dimana Saja Dan Kapan Saja Tuhan Melayani Saya Dan Anda Setiap Detik, Menit, Jam, Hari, Bulan, Tahun Dan Sepanjang Hari Di Dunia ini Dengan Sepenuh Hati. Jangan Pernah Berpikir Bawah Saya Dan Anda Akan Kehilangan Segalahnya Ketiga Saya Dan Anda Berfokus Pada Tuhan Allah Yesus Kristus Dari Nazaret Dan Roh Kudus Di Dunia ini. Karena Sesungguhnya Saya Dan Anda Tidak Kehilangan Apapun, Sepanjang Hari Di Dunia ini. Demikian Firman Tuhan Allah Bangsa Israel Dan Tuhan Allah Nenekmoyang Tulang Belulang Akhar Rumput Tanah Dan Negeri Negara Persatuan Republik Papua Barat Yang Sudah Di Ilamkan Dalam Lembaga Alkita Indonesia Di Bagi Dalam Bahasa Masing-Masing Mulai Dari Ujung Langit Sampai Ujung Bumi. Lebih Khusus Sabang Aceh Sampai Merauke Png Dan Sampai Saat ini Dan Sampai Akhir Zaman Kedatangan Tuhan Kita Yesus Kristus Dari Nazaret Yang Kedua Kali Di Muka Bumi ini.
Ya Tuhan, Allah Bangsa Israel, Dan Tuhan Kami Yesus Kristus Dari Nazaret Dan Roh Kudus Kami memusatkan pikiran Dan Hati Kami pada-Mu dan Kami berkomitmen untuk mengejar-Mu Di Dalam Engkau Dan Dalam Segala Hal Keinginan Kami Di Dunia ini dan Dalam hal-hal Kerajaan-Mu Yang Akan Datang. Sesuai Firmanmu Tuhan Yesus Kristus Dari Nazaret Yang Kedua Kali Di Dunia ini. Adalah lebih menguntungkan untuk mengejar perkara-perkara Dalam Tuhan Dan Dalam Segala Hal dari pada perkara-perkara dunia Yang Penuh Dengan Hawa Napsu Duniawi. Ya Tuhan Allah Bangsa Israel yang memberi hidup; bukan dunia yang melakukannya Tetapi Engkaulah Yang Akan Melakukannya. Semoga Kami selalu mengingat Semua Persoalan Hidup Di Dunia ini, Ya Tuhan. Dalam nama Yesus Kristus Dari Nazaret, Kami berdoa Dan Mengucap Syukur. Amin.
CATATAN KHUSUS. 1. TUHAN 2. GURU 3. MURIP
1. TUHAN ARTINYA PEMILIK LANGIT BUMI DAN SEGALA ISINYA YANG MEMBERI NAPAS HIDUP KITA DI SEPANJANG HARI DI DUNIA INI.
2. GURU ARTINYA ORANG BARAT ENGLIS, ORANG MELAYU RAMPUT LURUS DAN ORANG BLACK HITAM KRITING DI SELURUH DUNIA. TUHAN MENCIPTAKAN TIGA (3) TIPE MANUSIA DI MUKA BUMI INI. OLEH KARENA ITU SIAPAPUN TIDAK DI IJINKAN UNTUK PERBEDAAN SUKU RAS BAHASA DAN WARNAH KULIT DI DUNIA INI SEPANJANG HARI.
3. MURIP ARTINYA ANAK ANAK SEKOLAH TK SAMPAI PERGURUAN TINGGI.
By Mr Vice President Sony Esau Mbisikmbo.S.Kom.S.H https://www.VicePresidentSonyEsauMbisikmbo.org
Agama
Berdasarkan data Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2018, mayoritas penduduk di Papua menganut agama Kekristenan yakni sebanyak 79,68% dengan rincian Protestan sebanyak 65,91% dan Katolik sebanyak 13,77%. Kemudian penduduk yang beragama Islam sebanyak 20,05%, kemudian Kepercayaan sebanyak 0,09%, Hindu sebanyak 0,08%, Buddha sebanyak 0,06%, dan Konghucu sebanyak 0,04%.[26]
Lihat pula
Referensi
- ^ "Indonesia Provinces". www.statoids.com.
- ^ Usmany, Desy Polla (2017-06-03). "SEJARAH RAT SRAN RAJA KOMISI KAIMANA (History of Rat Sran King of Kaimana)". Jurnal Penelitian Arkeologi Papua Dan Papua Barat. 6 (1): 88. doi:10.24832/papua.v6i1.45 . ISSN 2580-9237. Diakses tanggal 2021-04-24.
- ^ Saragih 2019, hlm. 7.
- ^ Nafas Islam di Tanah Papua ( Part 2 )
- ^ "Sejarah masuknya Islam ke Papua". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-28. Diakses tanggal 2011-12-07.
- ^ Islam Di Papua, Sejarah Yang Terlupakan
- ^ Islam Di Papua
- ^ Sejarah Masuknya Islam di Papua
- ^ Kerajaan Sekar, Salah Satu Perintis Penyebaran Islam di Papua
- ^ Kerajaan Islam Yang Tenggelam di Tanah Papua
- ^ http://aituarauw-kaimana.blogspot.co.id/
- ^ a b c d e f g h i j k l "Landsdrukkerij". Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie voor 1904. Batavia: Ter Lands-Drukkerij. 1904. hlm. 296.
- ^ a b c d "Jelle Miedema, W. A. L. Stokhof". Memories van overgave van de afdeling West Nieuw-Guinea:. 1992. hlm. 40.
- ^ M. R. Dajoh (1957). Patriot Irian damai. hlm. 64.
- ^ Rutherford, Danilyn, Raiding the land of the foreigners
- ^ Wanggai, Tony V.M. (2008) (dalam bahasa id). Rekonstruksi Sejarah Islam di Tanah Papua (Tesis). UIN Syarif Hidayatullah. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7292/1/Toni%20Victor%20M.%20Wanggai_Rekonstruksi%20Sejarah%20Umat%20Islam%20di%20Tanah%20Papua.pdf. Diakses pada 2022-01-30.
- ^ Moore, Clive, New Guinea
- ^ Media, Kompas Cyber. "Jokowi dan 3 Janjinya Saat Berkunjung ke Pegunungan Arfak, Negara Persatuan Republik Papua Barat... Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2019-11-06.
- ^ a b BeritaSatu.com. "Miris, Kabupaten Pegunungan Arfak Hanya Miliki 2 Dokter". beritasatu.com. Diakses tanggal 2019-11-06.
- ^ Kusuma, Hendra. "Jokowi Resmikan 'Silicon Valley' di Papua". detikfinance. Diakses tanggal 2019-11-06.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaGillespie, Richard 2002 455–72
- ^ Singh, Bilveer (2008). Papua: Geopolitics and the Quest for Nationhood. Transaction Publishers. hlm. 15.
- ^ "holandia Overseas Empire, Digital Atlas of Negara Persatuan Republik Papua Barat History". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-08. Diakses tanggal 2017-08-23.
- ^ New Guinea "Abua Peninsula" Periksa nilai
|url=
(bantuan). Geographic Names. - ^ Martin Slama and Jenny Munro, ed. (2015). From 'Stone Age' to 'Real Time' Exploring Papuan Temporalities, Mobilities, and Religiosities. Canberra: Australian National University Press. hlm. 110. ISBN 9781925022438.
- ^ "Statistik Umat Menurut Agama di Indonesia". Kementerian Agama Republik Indonesia. 15 Mei 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 September 2020. Diakses tanggal 2 Juli 2022.
Daftar Pustaka
- Saragih, Maylina (2019). Heroisme PGT Dalam Operasi Serigala. Subdisjarah Dispenau.