Tarekat Samaniyah
Bagian dari seri |
Islam |
---|
Bagian dari sebuah serial tentang Islam Sufisme dan Tarekat |
---|
Portal |
Tarekat Sammaniyah merupakan salah satu cabang dari Tarekat Syadziliyah yang didirikan oleh Syeh Abul Hasan Asy Syadzili (w. 1258). Pendiri Tarekat Sammaniyah adalah Syaikh Muhammad bin Abdul Karim As-Samani Al-Hasani Al-Madani (1718-1775 M).
Tarekat ini berhasil membentuk jaringan yang sangat luas dan mempunyai pengaruh besar di kawasan utara Afrika, yaitu dari Maroko sampai ke Mesir. Bahkan, memperoleh pengikut di Suriah dan Arabia. Aliran tarekat ini lebih banyak menjauhkan diri dari pemerintahan dan penguasa serta lebih banyak memihak kepada penduduk setempat, di mana tarekat ini berkembang luas. Salah satu negara Afrika yang banyak memiliki pengikut Tarekat Sammaniyah adalah Sudan. Tarekat ini masuk ke Sudan atas jasa Syaikh Ahmad At-Tayyib bin Basir yang sebelumnya belajar di Makkah sekitar tahun 1800-an.
Sejarah di Indonesia
Tarikat ini didirikan oleh Syeikh Hj. Ibrahim bin Abdullah. Dilahirkan pada tahun 1920 an di Padang dan menetap di Pondok Kelapa, KM 61/2, Jalan Binjai, Medan, Sumatra. Dia lebih dikenali sebagai Ibrahim bin Bonjol dan meninggal dunia pada tahun 1991. Dia menerima Tarikat Samaniah daripada Syeikh Mudo Abdul Qadim Belubus,Payakumbuh. Anak perempuan Syeikh Ibrahim iaitu Azizah Hanum telah berkahwin dengan Syed Muhamad bin Syed Jaafar di Kampung Jeram Perdah, Alor Pasir, Pasir Mas, Kelantan dan mempunyai beberapa orang anak.[1]
Ajaran
- Sebelum seseorang murid diterima menjadi ahli, wajib mandi dengan air limau/bidara untuk membersihkan dosa.[2]
- Menghormati guru menjadi kewajiban bagi murid-muridnya.
- Wirid-wirid dalam tarekat ini dikumpul di dalam buku Baitul lbadah yang mengandungi zikir-zikir yang disusun berdasarkan kepada ayat-ayat Al-Quran, selawat, istighfar dan doa.
- Terdapat 26 adat kesopanan murid kepada guru. Antaranya murid tidak diperbolehkan menikah dengan istri guru yang diceraikan atau ditinggalkan mati.
- Jika seseorang mati ketika berulang-alik ke tempat belajarnya untuk mempelajari tarekat itu maka Tuhan sendiri yang akan mencabutkan nyawanya itu.
- Shalat fardhu wajib
Referensi
- ^ Fatwa tentang Tarekat Samaniyah Diarsipkan 2012-07-01 di Wayback Machine., 7 Februari 1998, oleh Pemerintah Malaysia
- ^ Fatwa rasmi Mufti Selangor, Malaysia mengenai tarekat ini[pranala nonaktif permanen], 7 Februari 1998