Kereta api Harina

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Harina adalah layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi premium milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang menghubungkan Bandung dan Surabaya Pasarturi melalui Jalur lintas utara Jawa (via Cikampek-Semarang-Bojonegoro).

Kereta api Harina
Kereta api Harina saat melintas di Tembok Dukuh, Bubutan, Surabaya
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
PendahuluMahesa (1998–2000)
Rajawali (2003–2013)
Mulai beroperasi20 Mei 2003
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian1.100 penumpang per hari[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalBandung
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirSurabaya Pasarturi
Jarak tempuh730 km
Waktu tempuh rerata11 jam 26 menit
Frekuensi perjalananSatu kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan ekonomi premium
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 80 tempat duduk disusun 2-2. Sebanyak 40 kursi ke arah depan dan 40 ke arah belakang (kelas ekonomi premium)
    kursi dapat direbahkan
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas bagasiAda
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1,067 mm (0,001067 m)
Elektrifikasi-
Kecepatan operasional80–105 km/h (22–29 m/s)
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal123-126

Nama Harina diambil dari bahasa Sanskerta, hāriṇa (aksara Dewanagari: हारिण), yang berarti "antelop india betina".[1]

Kereta api ini membantu tugas Kereta api Ciremai jurusan Semarang TawangBandung, karena jalur ini menggunakan jalur lintasan yang sama.

Data teknis

Nomor urut Lokomotif CC206 Kereta bagasi (B)* 1 2 3 4 Kereta makan (M1) 1 2 3 4 Kereta pembangkit (P)
Keterangan Kereta penumpang kelas eksekutif (K1) Kereta penumpang kelas ekonomi premium (K3)
Depo Bandung (BD)
Sidotopo (SDT)
Bandung (BD)
Surabaya Pasarturi (SBI)
Bandung (BD)
Catatan :
  • Susunan rangkaian kereta dapat berubah sewaktu-waktu.
  • Tanda *) berarti rangkaian kereta api Harina ini tidak membawa kereta bagasi selama perjalanan karena akan digunakan untuk dinas Kereta api Argo Parahyangan relasi Bandung-Gambir.

Pengoperasian kereta api

Kereta api Harina pertama kali beroperasi pada 20 Mei 2003, merupakan penerus dari kereta api Mahesa rute BandungSemarang melalui Tasikmalaya, Banjar, dan Kroya.[2] Namun, pengoperasian kereta api Mahesa dihentikan karena jarak tempuh yang terlalu panjang—dalam hal ini, kereta api ini melintasi jalur yang terkesan memutar jauh—serta tanggapan dari penumpang yang tidak terlalu menggembirakan.[2] Selain itu, kereta api ini pernah memiliki frekuensi perjalanan sebanyak dua kali perjalanan pulang-pergi (pagi dan malam) sebelum pengoperasian kereta api Harina jadwal pagi dihentikan pada 1 November 2011 karena tidak memenuhi tingkat keterisian minimum.[3][4]

Pada awalnya, ia melayani rute Bandung–Semarang. Setelah PT KAI melakukan penyusunan ulang grafik perjalanan, rute kereta api ini diperpanjang hingga Stasiun Surabaya Pasarturi pada 1 Maret 2013 dengan menghentikan pengoperasian kereta api Rajawali.[5][6][7]

Mulai 1 Agustus 2018, kereta api Harina beroperasi menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat buatan PT INKA dengan layanan kelas eksekutif dan ekonomi premium.

Insiden

Pada 21 Oktober 2010, kereta api Harina menerjang longsor di Jatiluhur, Purwakarta, pukul 05.00. Tidak ada korban jiwa, tetapi perjalanan kereta terhambat karena posisi lokomotif dan kereta yang melintang terhadap rel.[8]

Pada 1 September 2011, kereta api Harina menabrak angkot di Cibogohilir, Plered, Purwakarta yang menyebabkan satu orang tewas dalam kejadian tersebut.[9]

Pada 4 Maret 2013, kereta api Harina menabrak tiga orang saat mengendarai sepeda motor di perlintasan Banjaran, Baureno, Bojonegoro yang menyebabkan semua korban tertabrak tewas.[10]

Pada 6 April 2014, kereta api Harina menabrak mobil saat membawa rombongan pengantin di Jatigede, Sumberejo, Bojonegoro yang menyebabkan dua orang tewas saat kejadian tersebut.[11]

Pada 11 April 2015, kereta api Harina menabrak truk bermuatan kayu saat mogok di perlintasan. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun truk terlempar sejauh 100 meter.[12]

Referensi

  1. ^ Zimmermann, Francis. (1999). The jungle and the aroma of meats : an ecological theme in Hindu medicine (edisi ke-1st Indian ed). Delhi: Motilal Banarsidass. ISBN 978-81-208-1618-3. OCLC 45993246. 
  2. ^ a b "KA Harina Semarang Bandung Diluncurkan Besok". Tempo. 2003-09-23. Diakses tanggal 2020-07-31. 
  3. ^ "Per 1 November KA Harina Pagi Berhenti Beroperasi". detiknews. Diakses tanggal 2020-07-31. 
  4. ^ "Kereta Harina Pagi Bandung-Semarang ditutup 1 November | Ekonomi". Bisnis. 2011-10-19. Diakses tanggal 2020-07-31. 
  5. ^ "PT KAI Siapkan Harina Rute Bandung-Surabaya". KOMPAS. Diakses tanggal 2020-07-31. 
  6. ^ "Asyik, KA Harina Bandung Perpanjang Rute Hingga Surabaya". Republika. 2013-02-06. Diakses tanggal 2020-07-31. 
  7. ^ "KA Rajawali Setop Beroperasi Awal Maret". Republika. 2013-02-27. Diakses tanggal 2020-07-31. 
  8. ^ Kompas: KA Harina Anjlok di Jatiluhur
  9. ^ AntaraNews: KA Harina Tabrak Angkot, Satu Tewas
  10. ^ "Detik: Tiga Nyawa Melayang Dihantam KA Harina". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-18. Diakses tanggal 2015-05-10. 
  11. ^ Detik: Polisi Masih Selidiki Penyebab Laka Innova vs. KA Harina Tewaskan 2 Orang
  12. ^ "BeritaJatim: Kereta Harina Tabrak Truk Bermuatan Kayu di Bojonegoro". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-10. Diakses tanggal 2015-04-17. 

Pranala luar