Georgia

negara di Kaukasus
Revisi sejak 9 Februari 2023 21.31 oleh Arya-Bot (bicara | kontrib) (Hubungan luar negeri: pembersihan kosmetika dasar)

Georgia (საქართველო, Sakartvelo; IPA: [sɑkʰɑrtʰvɛlɔ] ( simak)) adalah sebuah negara di Asia Barat.[8][9][10] Bekas republik di Uni Soviet ini berbatasan dengan Rusia di sebelah utara, Türkiye dan Armenia di sebelah selatan, serta Azerbaijan di sebelah tenggara. Laut Hitam terletak di sebelah barat negara ini. Luas wilayah Georgia 69.700 km² (26.911 mil²), berpenduduk 3,75 juta jiwa (tidak termasuk Abkhazia dan Ossetia Selatan, wilayah yang diokupasi oleh Rusia).

Georgia

საქართველო
Sakartvelo (Georgia)
Semboyanძალა ერთობაშია
Dzala ertobashia
(Georgia: "Kekuatan Melalui Persatuan")
Lagu kebangsaan
თავისუფლება
Tavisupleba
(Indonesia: "Kebebasan")
Lokasi  Georgia  (hijau gelap)

– di Eropa  (hijau & abu-abu)
– di Uni Eropa  (hijau)

Lokasi Georgia
Ibu kota
Tbilisi¹
41°43′N 44°47′E / 41.717°N 44.783°E / 41.717; 44.783
Bahasa resmiGeorgia
PemerintahanKesatuan parlementer republik konstitusional
• Presiden
Salome Zurabishvili
Irakli Kobakhidze
Legislatifპარლამენტი
P'arlament'i
Pembentukan
Abad ke-12 - 8 SM
• Colchis
Abad ke-13 - 164 SM
302 SM
580 M
1008
• Kemerdekaan dari Kekaisaran Rusia
12 September 1801
• Republik Demokratik Georgia
(Hari Nasional)
26 Mei 1918
25 Februari 1921
• Kemerdekaan dari Uni Soviet
9 April 1991
• Konstitusi saat ini
24 Agustus 1995
Luas
 - Total
69.420 km2 (120)
 - Perairan (%)
dapat dihiraukan
Populasi
 - Perkiraan 2022
Penurunan 4.913.647[a][1]
4,012,104[a] (126)
 - Sensus Penduduk 2014
Penurunan 4.813.804[b][4]
57,6/km2 (137)
PDB (KKB)2021
 - Total
Kenaikan $61,58 miliar[a][5] (110)
Kenaikan $16.590[a][5] (83)
PDB (nominal)2021
 - Total
Kenaikan $17,85 miliar[a][5] (124)
Kenaikan $4.808[a][5] (125)
Gini (2020) 34,5[a][6]
sedang
IPM (2019)Kenaikan 0,802[a][7]
sangat tinggi · 63
Mata uangLari ()
(GEL)
Zona waktuWaktu Standar Georgia (GET)
(UTC+4)
Lajur kemudikanan
Kode telepon+995
Kode ISO 3166GE
Ranah Internet.ge
.გე
Situs web resmi
www.gov.ge
  1. Pusat Pemerintahan berada di Kutaisi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Pada zaman klasik, beberapa kerajaan independen dibangun di daerah yang saat ini dikenal sebagai Georgia. Kerajaan Kolkhis dan Iberia mengadopsi Kristen pada awal abad keempat. Kerajaan Georgia mencapai puncak keemasan politik dan ekonomi di bawah pemerintahan Raja David IV dan Ratu Tamar pada abad ke-11 dan 12. Kemudian negara tersebut diinvasi oleh kerajaan-kerajaan yang lebih besar seperti Kekaisaran Mongolia, Kesultanan Utsmaniyah, dan dinasti-dinasti Iran. Pada akhir abad ke-18, Kerajaan Kartli-Kakheti membentuk aliansi dengan Kekaisaran Rusia, sehingga area tersebut dianeksasi oleh Rusia pada tahun 1801, diteguhkan oleh Perjanjian Gulistan dengan Dinasti Qajar. Ketika Revolusi Rusia berlangsung pada tahun 1917, Georgia mendapatkan kemerdekaan dan menjadi republik pertama yang dibentuk di bawah perlindungan Jerman dan Inggris, sebelum akhirnya kembali diinvasi pada tahun 1921 dan bergabung menjadi Uni Soviet sebagai Republik Sosialis Soviet Georgia.

Sejak pembentukan negara Republik Georgia modern pada April 1991, Georgia menderita krisis sipil dan ekonomi selama dekade 1990-an. Hal ini berlangsung hingga terjadinya Revolusi Mawar pada tahun 2003, ketika Georgia memutuskan untuk mengikuti kebijakan asing pro-Barat dan mendeklarasikan integrasi Eropa dan Euro-Atlantik sebagai prioritas utamanya. Hal ini yang akan menyebabkan hubungan yang memburuk antara Rusia dan Georgia, serta memicu Perang Rusia-Georgia pada tahun 2008.

Georgia adalah anggota Majelis Eropa dan GUAM Organisasi untuk Demokrasi dan Pembangunan Ekonomi. Terdapat dua wilayah independen de-facto di Georgia, yaitu Abkhazia dan Ossetia Selatan, yang mendapatkan pengakuan internasional terbatas setelah Perang Rusia-Georgia.

Sejarah

Geografi

Georgia terletak di Kaukasus Selatan dengan luas wilayah 67.900 km2 (26.911 mil²) dengan kontur pegunungan. Pegunungan Likhi membagi negara tersebut menjadi bagian barat dan timur. Berdasarkan sejarah, bagian barat Georgia disebut sebagai Kolkhis, sedangkan bagian timur disebut sebagai Iberia. Karena topografi yang kompleks, bagian utara wilayah Georgia (seperti Svaneti) terisolasi dari bagian negara lainnya.

Kota-kota besar di Georgia antara lain:

Politik

   
Salome Zurabishvili
Presiden
Irakli Garibashvili
Perdana Menteri

Georgia adalah republik parlementer demokratik yang representatif, dengan Presiden sebagai kepala negara seremonial,[11] dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan. Cabang kekuasaan eksekutif terdiri dari Kabinet Georgia. Kabinet terdiri dari para menteri, dipimpin oleh Perdana Menteri, dan diangkat oleh Parlemen. Salome Zurabishvili adalah Presiden Georgia saat ini setelah memenangkan 59,52% suara dalam pemilihan presiden Georgia 2018. Sejak Februari 2021, Irakli Gharibashvili menjadi Perdana Menteri Georgia.

Otoritas legislatif berada di tangan Parlemen Georgia. Itu unikameral dan memiliki 150 anggota, yang dikenal sebagai deputi, 30 di antaranya dipilih dengan pluralitas untuk mewakili distrik dengan satu wakil, dan 120 dipilih untuk mewakili partai dengan perwakilan proporsional. Anggota parlemen dipilih untuk masa jabatan empat tahun. Pada 26 Mei 2012, Saakashvili meresmikan gedung Parlemen baru di kota barat Kutaisi, dalam upaya untuk mendesentralisasikan kekuasaan dan mengalihkan beberapa kendali politik lebih dekat ke Abkhazia.[12] Saingan Saakashvili, yang berkuasa kemudian pada tahun 2012, tidak pernah benar-benar menerima perpindahan ke Kutaisi dan enam tahun kemudian Parlemen kembali ke lokasi lamanya di Tbilisi setelah mengadaptasi klausul konstitusi.[13]

Ada perbedaan pendapat mengenai tingkat kebebasan politik di Georgia. Saakashvili percaya pada tahun 2008 bahwa negara itu "sedang menuju demokrasi Eropa".[14] Freedom House mencantumkan Georgia sebagai negara yang sebagian bebas pada tahun 2008,[15] mengakui lintasan peningkatan demokrasi seputar transfer kekuasaan 2012–13, namun mengamati kemunduran bertahap di tahun-tahun berikutnya.[16]

Hubungan luar negeri

 
Poster pro-NATO di Tbilisi

Georgia menjaga hubungan baik dengan tetangga langsungnya Armenia, Azerbaijan, dan Turki, dan merupakan anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, Dewan Eropa, Organisasi Perdagangan Dunia, Organisasi Kerjasama Ekonomi Laut Hitam, Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa, Komunitas Pilihan Demokratis, GUAM Organisasi untuk Demokrasi dan Pembangunan Ekonomi, Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan[17] dan Bank Pembangunan Asia.[18] Georgia juga memelihara hubungan politik, ekonomi, dan militer dengan Prancis,[19] Jerman,[20] Israel,[21] Jepang,[22] Korea Selatan,[23] Sri Lanka,[24] Turkiye,[25] Ukraina,[26] Amerika Serikat,[27] dan banyak negara lain.[28]

Orientasi barat Georgia yang eksplisit, memperdalam ikatan politik dengan AS dan Uni Eropa, terutama melalui aspirasi keanggotaannya di UE dan NATO, program bantuan militer Kereta dan Peralatan AS, dan pembangunan pipa Baku–Tbilisi–Ceyhan, sering kali menimbulkan ketegangan hubungan Tbilisi dengan Moskow. Keputusan Georgia untuk meningkatkan kehadirannya dalam pasukan koalisi di Irak merupakan prakarsa yang penting.[29] Uni Eropa telah mengidentifikasi Georgia sebagai calon anggota,[10] dan Georgia telah mencari keanggotaan.[30]

Pada tahun 2011, Dewan Atlantik Utara menetapkan Georgia sebagai "negara calon".[31] Sejak 2014, hubungan Georgia–NATO dipandu oleh Paket Substansial NATO–Georgia (SNGP), yang mencakup Pusat Pelatihan dan Evaluasi Bersama NATO–Georgia dan fasilitasi latihan militer multinasional dan regional.[32]

Pada September 2019, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa "NATO yang mendekati perbatasan kita merupakan ancaman bagi Rusia".[33] Dia dikutip mengatakan bahwa jika NATO menerima keanggotaan Georgia dengan pasal tentang pertahanan kolektif yang hanya mencakup wilayah yang dikelola Tbilisi ( yaitu, tidak termasuk wilayah Georgia Abkhazia dan Ossetia Selatan, yang keduanya saat ini merupakan republik pecahan yang tidak diakui yang didukung Rusia), "kami tidak akan memulai perang, tetapi tindakan seperti itu akan merusak hubungan kami dengan NATO dan dengan negara-negara yang ingin memasuki wilayah persekutuan tersebut".[34]

George W. Bush menjadi presiden AS pertama yang mengunjungi negara tersebut.[35] Jalan menuju Bandara Internasional Tbilisi sejak saat itu diberi nama George W. Bush Avenue.[36] Pada tanggal 2 Oktober 2006, Georgia dan Uni Eropa menandatangani pernyataan bersama tentang teks Rencana Aksi Georgia–Uni Eropa yang disepakati dalam Kebijakan Lingkungan Eropa (ENP). Rencana Aksi secara resmi disetujui pada sesi Dewan Kerjasama Uni Eropa-Georgia pada tanggal 14 November 2006, di Brussel.[37] Pada Juni 2014, UE dan Georgia menandatangani Perjanjian Asosiasi, yang mulai berlaku pada 1 Juli 2016.[38] Pada 13 Desember 2016, UE dan Georgia mencapai kesepakatan tentang liberalisasi visa untuk warga negara Georgia.[39] Pada 27 Februari 2017, Dewan mengadopsi peraturan tentang liberalisasi visa bagi warga Georgia yang bepergian ke UE untuk masa tinggal 90 hari dalam periode 180 hari mana pun.[40]

Georgia melamar keanggotaan UE pada 3 Maret 2022, segera setelah dimulainya invasi Rusia ke Ukraina tahun 2022.[41]

Pembagian administratif

Georgia dibagi kepada 53 provinsi, 11 kota dan 2 republik otonomi:

Wilayah Ibu kota Luas (km2) Populasi [4] Kepadatan Penduduk
Abkhazia Sukhumi 8,660 242,862est 28.04
Adjara Batumi 2,880 333,953 115.95
Guria Ozurgeti 2,033 113,350 55.75
Imereti Kutaisi 6,475 533,906 82.45
Kakheti Telavi 11,311 318,583 28.16
Kvemo Kartli Rustavi 6,072 423,986 69.82
Mtskheta-Mtianeti Mtskheta 6,786 94,573 13.93
Racha-Lechkhumi dan Kvemo Svaneti Ambrolauri 4,990 32,089 6.43
Samegrelo-Zemo Svaneti Zugdidi 7,440 330,761 44.45
Samtskhe-Javakheti Akhaltsikhe 6,413 160,504 25.02
Shida Kartli Gori 5,729 300,382est 52.43
Tbilisi Tbilisi 720 1,108,717 1,539.88

Militer

 
Didgori Warrior buatan Georgia

Anggaran militer Georgia untuk tahun 2021 adalah 900 ($359) juta. Bagian terbesar, 72% dari anggaran militer dialokasikan untuk menjaga kesiapan kekuatan pertahanan dan pengembangan potensi.[42] Setelah kemerdekaannya dari Uni Soviet, Georgia mulai mengembangkan industri militernya sendiri. Pameran pertama produk yang dibuat oleh STC Delta adalah pada tahun 1999.[43] STC Delta kini memproduksi berbagai peralatan militer, termasuk kendaraan lapis baja, sistem artileri, sistem penerbangan, peralatan perlindungan pribadi, dan senjata ringan.[44]

Selama periode selanjutnya dari Perang Irak, Georgia memiliki hingga 2.000 tentara yang bertugas di Pasukan Multi-Nasional.[45] Georgia juga berpartisipasi dalam Pasukan Bantuan Keamanan Internasional pimpinan NATO di Afghanistan; dengan 1.560 tentara pada tahun 2013, saat itu merupakan penyumbang terbesar di antara negara-negara non-NATO[46] ​​dan dalam istilah per kapita.[47][48] Lebih dari 11.000 tentara Georgia telah dirotasi diterjunkan ke Afghanistan.[49] Pada 2015, 31 tentara Georgia tewas di Afghanistan,[50] sebagian besar selama kampanye Helmand. Selain itu, 435 orang terluka, termasuk 35 orang yang diamputasi.[51][52]

Simbol nasional

 
Bendera

Bendera lama Georgia digunakan sejak 1991 hingga 25 Januari 2004, juga pernah digunakan dari 1918 hingga 1921.

Lambang lama digunakan dari 1918 hingga 1921 dan sejak 1991 hingga 2004.

Ekonomi

 
Representasi proporsional ekspor Georgia pada 2019
 
Perkembangan PDB per kapita sejak 1973

Penelitian arkeologi menunjukkan bahwa Georgia telah terlibat dalam perdagangan dengan banyak negeri dan kerajaan sejak zaman kuno, terutama karena lokasinya di Laut Hitam dan kemudian di Jalur Sutra yang bersejarah. Emas, perak, tembaga, dan besi telah ditambang di Pegunungan Kaukasus. Pembuatan anggur Georgia adalah tradisi yang sangat tua dan cabang utama perekonomian negara. Negara ini memiliki sumber daya tenaga air yang cukup besar.[53] Sepanjang sejarah modern Georgia, pertanian dan pariwisata telah menjadi sektor ekonomi utama, karena iklim dan topografi negara tersebut.

Selama sebagian besar abad ke-20, ekonomi Georgia berada dalam model ekonomi komando Soviet. Sejak jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, Georgia mulai mereformasi struktural besar-besaran yang dirancang untuk beralih ke ekonomi pasar bebas. Seperti semua negara pasca-Soviet lainnya, Georgia menghadapi keruntuhan ekonomi yang parah. Perang saudara dan konflik militer di Ossetia Selatan dan Abkhazia memperburuk krisis tersebut. Hasil pertanian dan industri berkurang. Pada tahun 1994 produk domestik bruto menyusut menjadi seperempat dari tahun 1989.[54]

Sejak awal abad ke-21 perkembangan positif yang terlihat telah diamati dalam perekonomian Georgia. Pada tahun 2007, tingkat pertumbuhan PDB riil Georgia mencapai 12%, menjadikan Georgia salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Eropa Timur. Georgia telah menjadi lebih terintegrasi ke dalam jaringan perdagangan global: impor dan ekspor tahun 2015 masing-masing menyumbang 50% dan 21% dari PDB.[55] Impor utama Georgia adalah kendaraan, bijih, bahan bakar fosil, dan pertanian. Ekspor utama adalah bijih, ferro-alloy, kendaraan, anggur, air mineral dan pupuk.[56][57] Bank Dunia menjuluki Georgia sebagai "pembaru ekonomi nomor satu di dunia" karena dalam satu tahun telah meningkat dari peringkat 112 menjadi 18 dalam hal kemudahan berbisnis,[58] dan pada tahun 2020 semakin meningkatkan posisinya ke peringkat 6 dunia[59] Pada 2021, itu peringkat ke-12 di dunia untuk kebebasan ekonomi. Pada 2019, Georgia menduduki peringkat ke-61 dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Antara tahun 2000 dan 2019, skor HDI Georgia meningkat sebesar 17,7%.[60] Dari faktor-faktor yang berkontribusi terhadap HDI, pendidikan memiliki pengaruh paling positif[61] karena Georgia berada di kuintil teratas dalam hal pendidikan.

Georgia sedang berkembang menjadi koridor transportasi internasional melalui pelabuhan Batumi dan Poti, jalur Kereta Api Baku–Tbilisi–Kars, pipa minyak dari Baku melalui Tbilisi ke Ceyhan, pipa Baku–Tbilisi–Ceyhan (BTC) dan pipa gas paralel, Jalur Pipa Kaukasus Selatan.[62]

Sejak berkuasa, pemerintahan Saakashvili menyelesaikan serangkaian reformasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengumpulan pajak. Antara lain, pajak penghasilan tetap diperkenalkan pada tahun 2004.[63] Akibatnya, pendapatan anggaran meningkat empat kali lipat dan defisit anggaran yang tadinya besar berubah menjadi surplus.[64][65]

Pada tahun 2001, 54% penduduk hidup di bawah garis kemiskinan nasional tetapi pada tahun 2006 kemiskinan menurun menjadi 34% dan pada tahun 2015 menjadi 10,1%.[66] Pada tahun 2015, rata-rata pendapatan bulanan sebuah rumah tangga adalah 1.022,3₾ (sekitar $426).[67] Perhitungan tahun 2015 menempatkan PDB nominal Georgia sebesar US$13,98 miliar.[68] Perekonomian Georgia menjadi lebih dikhususkan untuk jasa (pada 2016, mewakili 59,4% dari PDB), menjauh dari sektor pertanian (6,1%).[69] Sejak 2014, pengangguran berangsur-angsur menurun setiap tahun tetapi tetap dalam dua digit dan memburuk selama pandemi COVID-19.[70] Persepsi stagnasi ekonomi menyebabkan survei tahun 2019 terhadap 1.500 penduduk menemukan pengangguran dianggap sebagai masalah yang signifikan oleh 73% responden, dengan 49% melaporkan pendapatan mereka menurun dibandingkan tahun sebelumnya.[71]

Infrastruktur telekomunikasi Georgia menduduki peringkat terakhir di antara tetangganya yang berbatasan dalam Indeks Kesiapan Jaringan (Network Readiness Index/NRI) Forum Ekonomi Dunia – sebuah indikator untuk menentukan tingkat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi suatu negara. Georgia menduduki peringkat ke-58 secara keseluruhan dalam peringkat NRI 2016,[72] naik dari peringkat 60 pada tahun 2015.[73] Georgia menduduki peringkat ke-63 dalam Indeks Inovasi Global pada tahun 2021, turun dari peringkat ke-48 pada tahun 2019.[74][75][76][77]

Demografi

Etnis

 
Pemuda Georgia yang memakai Chokha, kostum tradisional Georgia.
 
Kelompok etno-linguistik di wilayah Kaukasus

Kelompok etnis di Georgia sekitar 86.8 persennya merupakan Etnis Georgia dari 3,713,804 penduduk (Sensus 2014).[78][n 1] Kelompok etnis lainnya mencakup Abkhazia, Armenia, Assyria, Azerbaijan, Yunani, Yahudi, Kist, Ossetian, Russia, Ukrainia, Yazidi dan lainnya.[79][n 1] Orang Yahudi Georgia merupakan salah satu komunitas Yahudi tertua di dunia. Dahulu banyak juga orang Jerman di Georgia, namun dideportasi kembali ke Jerman pada masa Perang Dunia II.[80]

Agama

Main religions (2014)[81]

  Kristen Ortodoks (83.4%)
  Islam (10.7%)
  Gereja Armenia (2.9%)
  Katolik (0.5%)
  Lainnya (2.5%)

Georgia merupakan salah satu negara yang meresmikan Kekristenan sebagai agama negara setelah Armenia. Negara ini menetapkan Kristen Ortodoks Timur sebagai agama resmi mereka dengan persentase sebanyak 83.4%. Agama-agama minoritas di Georgia termasuk Islam (10.7%), Gereja Armenia (2.9%), ( Protestan 2.1%) dan Katolik Roma (0.5%).[n 1] 0.7 persen berdasarkan sensus 2014 menyatakan dirinya tidak masuk dalam kelompok manapun, 1.2% tidak mencatat agama mereka dan 0.5% tidak masuk daftar kelompok agama sama sekali. Terdapat juga pemeluk Yahudi dan Hindu.

Bahasa

Bahasa Georgia (93%), huruf mkredeli.

Budaya

 
Manuskrip Injil Mokvi abad pertengahan Georgia, abad ke-13.

Budaya Georgia berkembang selama ribuan tahun dari fondasinya di peradaban Iberia dan Colchian.[82] Budaya Georgia menikmati kebangkitan dan zaman keemasan sastra klasik, seni, filsafat, arsitektur, dan sains pada abad ke-11.[83] Budaya Georgia dipengaruhi oleh Yunani Klasik, Kekaisaran Romawi, Kekaisaran Bizantium, berbagai kekaisaran Iran (terutama kekaisaran Achaemenid, Parthia, Sassanian, Safawi, dan Qajar),[84][85][86][87] dan kemudian , sejak abad ke-19, oleh Kekaisaran Rusia dan Uni Soviet.[88]

Olahraga

Karena daratannya yang bergunung-gunung, pendakian adalah olahraga terkemuka di Georgia dan sangat berharga dalam promosi dan pertumbuhan ekonomi negara ini. Olahraga serupa seperti seluncur salju (snowboarding) atau ski alpen (alpine skiing) juga cukup merakyat.

Catatan

  1. ^ Tidak termasuk Abkhazia dan Ossetia Selatan, dua negara bagian yang diakui sebagian di bawah pendudukan Rusia. Pemerintah Georgia menganggap kedua republik sebagai bagian integral dari negara tersebut, yang di dukung oleh internasional.
  2. ^ Di Republik Otonom Abkhazia.[2][3]
  1. ^ a b c Data tidak termasuk Abkhazia dan Ossetia Selatan

Referensi

  1. ^ "Demographic Portal". Diakses tanggal 2022-05-07. 
  2. ^ "Article 8", Constitution of Georgia . In Abkhazian AR, also Abkhazian.
  3. ^ "Constitution of Georgia" (PDF). Parliament of Georgia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 10 December 2017. 
  4. ^ a b "2014 General Population Census Main Results General Information — National Statistics Office of Georgia" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 8 August 2016. Diakses tanggal 2022-10-07. 
  5. ^ a b c d "World Economic Outlook Database, October 2021". IMF.org. International Monetary Fund. Diakses tanggal 6 March 2022. 
  6. ^ "GINI index (World Bank estimate) - Georgia". data.worldbank.org. World Bank. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 July 2018. Diakses tanggal 22 March 2020. 
  7. ^ "Human Development Report 2021/2022" (PDF) (dalam bahasa Inggris). United Nations Development Programme. 8 September 2022. Diakses tanggal 8 September 2022. 
  8. ^ International Geographic Encyclopaedia and Atlas. Springer, 24 November 1979, p. 273
  9. ^ Stephen White, Valentina Feklyunina. Identities and Foreign Policies in Russia, Ukraine and Belarus: The Other Europes. Springer, Oct 22, 2014:"The Great Soviet Atlas put the entire Caucasus inside 'Europe', as far as the Turkish border with the USSR (Efremov, “Obsuzhdenie', p. 145); so did the Great Soviet Encyclopedia..."
  10. ^ a b Parlemen Eropa, European Parliament Resolution 2014/2717(RSP), 17 July 2014: "...pursuant to Article 49 of the Treaty on European Union, Georgia, Moldova and Ukraine – like any other European state – have a European perspective and may apply to become members of the Union..."
  11. ^ BBC Georgia elects Salome Zurabishvili as first woman president, 29 November 2018
  12. ^ "Georgia opens new parliament in Kutaisi, far from the capital". Washington Post. 26 May 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 December 2018. Diakses tanggal 26 May 2012. 
  13. ^ "With loss of parliament, Georgia's second city prepares for a downgrade", Eurasianet, 21 June 2018, diakses tanggal 29 December 2021 
  14. ^ Berry, Lynn (7 January 2008). "Georgia Leader: Country on Right Track". Fox News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 January 2008. Diakses tanggal 17 October 2008. 
  15. ^ "Freedom in the World 2008" (PDF). Freedom House. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 January 2011. Diakses tanggal 23 December 2011. 
  16. ^ "Freedom in the World 2021 – Country profile Georgia". Freedom House. Diakses tanggal 29 December 2021. 
  17. ^ "Shareholders and Board of Governors". European Bank for Reconstruction and Development. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 February 2017. Diakses tanggal 23 February 2017. 
  18. ^ "Georgia Resident Mission". Asian Development Bank. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 February 2017. Diakses tanggal 23 February 2017. 
  19. ^ "Ministry of Foreign Affairs of Georgia – Relations between Georgia and the Republic of France". mfa.gov.ge. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 December 2016. Diakses tanggal 27 February 2017. 
  20. ^ "Ministry of Foreign Affairs of Georgia – Relations between Georgia and the Federal Republic of Germany". mfa.gov.ge. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 December 2016. Diakses tanggal 27 February 2017. 
  21. ^ "Ministry of Foreign Affairs of Georgia – Relations between Georgia and the State of Israel". mfa.gov.ge. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 September 2011. Diakses tanggal 28 March 2010. 
  22. ^ "Ministry of Foreign Affairs of Georgia – Relations between Georgia and Japan". Mfa.gov.ge. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 September 2008. Diakses tanggal 5 May 2009. 
  23. ^ "Ministry of Foreign Affairs of Georgia – Visa Information for Foreign Citizens". Mfa.gov.ge. 30 April 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 September 2008. Diakses tanggal 5 May 2009.  (South Korea is on the list of the countries whose citizens do not need a visa to enter and stay on the territory of Georgia for 360 days)
  24. ^ "Ministry of Foreign Affairs of Georgia – Democratic Socialist Republic of Sri Lanka". Mfa.gov.ge. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 September 2008. Diakses tanggal 5 May 2009. 
  25. ^ "Ministry of Foreign Affairs of Georgia – Relations between Georgia and the Republic of Turkey". mfa.gov.ge. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 December 2016. Diakses tanggal 27 February 2017. 
  26. ^ "Ministry of Foreign Affairs of Georgia – Relations between Georgia and Ukraine". mfa.gov.ge. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 December 2016. Diakses tanggal 27 February 2017. 
  27. ^ "Relations Between Georgia and the United States of America". usa.mfa.gov.ge. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 July 2017. Diakses tanggal 27 February 2017. 
  28. ^ "Bilateral Relations". mfa.gov.ge. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 February 2017. Diakses tanggal 27 February 2017. 
  29. ^ "U.S. Announces New Military Assistance Program for Georgia". Civil.Ge. 5 November 2004. Diakses tanggal 29 December 2021. 
  30. ^ Jorge Liboreiro (24 June 2022). "Why was Georgia not granted EU candidate status?". Euronews. Diakses tanggal 24 November 2022. 
  31. ^ Press Release (2011) 145. NATO. 7 December 2011. Accessed 3 January 2011.
  32. ^ "Substantial NATO-Georgia Package (SNGP)" (PDF). NATO. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-09-10. Diakses tanggal 10 February 2019. 
  33. ^ "Lavrov: If Georgia Joins NATO, Relations Will Be Spoiled". Georgia Today. 26 September 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2020. Diakses tanggal 2 October 2019. 
  34. ^ "Russian FM Lavrov supports resumption of flights to Georgia as Georgians 'realised consequences' of June 20". Agenda.ge. 26 September 2019. Diakses tanggal 29 September 2019. 
  35. ^ "Europe | Bush praises Georgian democracy". BBC News. 10 May 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 December 2008. Diakses tanggal 5 May 2009. 
  36. ^ Bush Heads to Europe for G – 8 Summit, The New York Times
  37. ^ "EU, Georgia Sign ENP Action Plan". Civil.Ge. 3 October 2006. Diakses tanggal 29 December 2021. 
  38. ^ "EU/Georgia Association Agreement". EEAS. 13 September 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 February 2017. Diakses tanggal 27 February 2017. 
  39. ^ "Visas: Council confirms agreement on visa liberalisation for Georgia". European Council – Council of the European Union. 20 December 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 February 2017. Diakses tanggal 27 February 2017. 
  40. ^ "Visas: Council adopts regulation on visa liberalisation for Georgians". European Council – Council of the European Union. 27 February 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 February 2017. Diakses tanggal 27 February 2017. 
  41. ^ Civil.ge (3 March 2022). "Georgia's PM Signs Application to Join the EU". Civil.ge. Diakses tanggal 3 March 2022. 
  42. ^ "Budget" (PDF). Ministry of Defence of Georgia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-08-06. Diakses tanggal 6 August 2021. 
  43. ^ "Delta History". STC Delta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 July 2016. Diakses tanggal 21 July 2016. 
  44. ^ "Delta Products". STC Delta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 July 2016. Diakses tanggal 21 July 2016. 
  45. ^ Collin, Matthew (9 March 2007). "Georgia to double troops in Iraq". BBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 December 2016. Diakses tanggal 21 July 2016. 
  46. ^ "MoD Releases Details on Georgian Troops Wounded in May 13 Helmand Attack". Civil Georgia. 14 May 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 June 2013. Diakses tanggal 29 December 2021. 
  47. ^ "Georgia deploying 750 soldiers to Afghanistan". Hurriyet Daily News. Agence France-Presse. 4 August 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 May 2016. Diakses tanggal 21 July 2016. 
  48. ^ Mikheil Saakashvili (14 December 2009). "Why Georgia sends troops to Afghanistan". The Daily Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2016. Diakses tanggal 21 July 2016. 
  49. ^ Ostroska, Jessica (16 July 2014). "Georgian Army ends mission in Helmand". Afghanistan International Security Assistance Force. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 August 2014. Diakses tanggal 21 July 2016. 
  50. ^ "Georgian Soldier Killed in Afghanistan". 23 September 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 October 2017. Diakses tanggal 29 December 2021. 
  51. ^ "Georgian Troops End Mission in Helmand". Civil Georgia. 17 July 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 August 2014. Diakses tanggal 29 December 2021. 
  52. ^ "Georgian Soldier Succumbs to Injuries Suffered in Afghanistan". Civil Georgia. 8 June 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 October 2017. Diakses tanggal 29 December 2021. 
  53. ^ "U.S. Energy Informationa Administration "World Hydroelectricity Installed Capacity"". Eia.doe.gov. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 November 2010. Diakses tanggal 30 October 2012. 
  54. ^ "The World Bank in Georgia 1993–2007" (PDF). World Bank. 2009. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 23 July 2013. Diakses tanggal 14 August 2013. 
  55. ^ "World Integrates Trade Solution – Country Snapshot Georgia". World Bank. 2015. Diakses tanggal 2022-10-07. 
  56. ^ "Georgia Imports". World Bank. Diakses tanggal 2022-10-07. 
  57. ^ "External Merchandise Trade". National Statistics Office of Georgia Geostat. Diakses tanggal 2022-10-07. 
  58. ^ World Bank Economy Rankings Diarsipkan 15 September 2008 di Wayback Machine..
  59. ^ World Bank (2018). Doing Business 2019 (PDF). World Bank Publications. hlm. 5, 11, 13. ISBN 978-1-4648-1326-9. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 6 November 2018. Diakses tanggal 2 November 2018. 
  60. ^ "Briefing note for countries on the 2020 Human Development Report" Diarsipkan 22 May 2022 di Wayback Machine., United Nations Development Program, 2020
  61. ^ "Briefing note for countries on the 2020 Human Development Report": Figure 1: Trends in Georgia's HDI component indices 2000–2019 Diarsipkan 22 May 2022 di Wayback Machine., United Nations Development Program, 2020
  62. ^ "South Caucasus Pipleline". Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2017. Diakses tanggal 21 September 2017. 
  63. ^ The Financial Times – Flat taxes could be a flash in the pan, IMF research says[pranala nonaktif]
  64. ^ World Bank, World Development Indicators 2008 Diarsipkan 18 April 2010 di Wayback Machine.
  65. ^ "Frequently Asked Questions: I. Macroeconomic Environment". investingeorgia.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 June 2010. 
  66. ^ "Living conditions". GeoStat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 February 2017. Diakses tanggal 26 January 2017. 
  67. ^ "Households Income". GeoStat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 December 2016. Diakses tanggal 26 January 2017. 
  68. ^ "Gross Domestic Product (GDP)". GeoStat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 February 2017. Diakses tanggal 26 January 2017. 
  69. ^ "Services, value added (% of GDP) – Georgia". World Bank. 2015. Diakses tanggal 2022-10-07. 
  70. ^ "Employment and Unemployment". Diakses tanggal 8 August 2021. , National Statistics Office of Georgia.
  71. ^ "Georgia Poll Reflects Widespread Concern over Economic Issues". International Republican Institute. 18 July 2019. Diakses tanggal 9 September 2021. 
  72. ^ "Networked Readiness Index 2016". World Economic Forum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 December 2016. Diakses tanggal 21 December 2016. 
  73. ^ "Networked Readiness Index 2015". World Economic Forum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 January 2017. Diakses tanggal 26 January 2017. 
  74. ^ "Global Innovation Index 2021". World Intellectual Property Organization (dalam bahasa Inggris). United Nations. Diakses tanggal 2022-03-05. 
  75. ^ "Global Innovation Index 2019". www.wipo.int (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-09-02. 
  76. ^ "RTD – Item". ec.europa.eu. Diakses tanggal 2021-09-02. 
  77. ^ "Global Innovation Index". INSEAD Knowledge (dalam bahasa Inggris). 2013-10-28. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 September 2021. Diakses tanggal 2021-09-02. 
  78. ^ Total population by regions and ethnicity
  79. ^ "Main Results of the 2014 Census (Publication)" (PDF). Census.ge, National Statistics Office of Georgia (Geostat) (dalam bahasa Inggris). 2016-04-28. hlm. 2–8. Diakses tanggal 2022-02-02. 
  80. ^ "Deutsche Kolonisten in Georgien". Einung. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-01. Diakses tanggal 31 Januari 2017. 
  81. ^ "2014 General Population Census - Main Results" (PDF). National Statistics Office of Georgia (Geostat). 28 April 2016. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-10-10. Diakses tanggal 7 Juni 2017. 
  82. ^ Georgia : in the mountains of poetry 3rd rev. ed., Nasmyth, Peter
  83. ^ Rapp, Stephen H. (2003), Studies in Medieval Georgian Historiography: Early Texts And Eurasian Contexts. Peeters Publishers, ISBN 90-429-1318-5
  84. ^ I. Gagoshidze "The Achaemenid influence in Iberia" Boreas 19. (1996)
  85. ^ Yarshater, Ehsan. "Encyclopædia Iranica" Diarsipkan 7 May 2016 di Wayback Machine. Routledge & Keagan Paul, 2001. ISBN 978-0-933273-56-6 pp 464–479
  86. ^ Kennan, Hans Dieter; et al. (2013). Vagabond Life: The Caucasus Journals of George Kennan. University of Washington Press. hlm. 32. (...) Iranian power and cultural influence dominated eastern Georgia until the coming of the Russians 
  87. ^ Willem Floor, Edmund Herzig. Iran and the World in the Safavid Age I.B.Tauris, 15 September 2012 ISBN 1850439303 p 494
  88. ^ Jones, Stephen (1 September 2003). "The role of cultural paradigms in Georgian foreign policy". Journal of Communist Studies and Transition Politics. 19 (3): 83–110. doi:10.1080/13523270300660019. ISSN 1352-3279. 

Pranala luar

 
Peta Georgia