Stasiun Tarik

stasiun kereta api di Indonesia
Revisi sejak 12 Maret 2023 14.02 oleh Vecga75 (bicara | kontrib) (Penambahan konten DJKA)

Stasiun Tarik (TRK) merupakan stasiun kereta api kelas II yang terletak di Tarik, Tarik, Sidoarjo. Stasiun yang terletak pada ketinggian +16 m ini termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya dan merupakan stasiun yang lokasinya paling barat di Kabupaten Sidoarjo. Stasiun ini cukup ramai karena terletak di dekat pusat Kecamatan Tarik, tepatnya di sebelah timur jalan raya Balongbendo-Tarik.

Stasiun Tarik
Kereta Api Indonesia
J08K09PD47

Tampak depan Stasiun Tarik, 2020
Lokasi
Koordinat7°27′22″S 112°31′23″E / 7.45611°S 112.52306°E / -7.45611; 112.52306
Ketinggian+16 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi yang cukup tinggi, satu peron pulau yang cukup tinggi, dan satu peron pulau yang tinggi)
Jumlah jalur5:
  • jalur 2: sepur lurus arah Surabaya dan Mojokerto
  • jalur 4: sepur lurus dari dan ke arah Sidoarjo
LayananDhoho, Ekonomi Lokal, dan Jenggala
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiII[2]
Operasi layanan
Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 237: Jalur tidak dikenal "KRD Kertosono".
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Pusat informasi Musala Toilet Ruang menyusui Isi baterai Area merokok 
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Saat ini, di Stasiun Tarik sedang dibangun bangunan baru oleh Balai Teknik Perkeretaapian Surabaya Direktorat Jenderal Perkeretaapian sebagai bagian dari proyek Jalur Ganda Sepanjang-Mojokerto yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2024 mendatang.

Bangunan dan tata letak

Stasiun ini memiliki lima jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus arah Surabaya maupun Mojokerto dan jalur 4 merupakan sepur lurus percabangan arah Sidoarjo via Tulangan. Jalur cabang tersebut sempat dinonaktifkan sejak tahun 1972, tetapi mulai tahun 2014 diaktifkan kembali sebagai bagian dari relokasi rel ke arah barat akibat dari banjir lumpur panas Sidoarjo. Bersamaan dengan diaktifkannya jalur cabang tersebut, sistem persinyalan elektrik yang lama (tipe Ansaldo) di stasiun ini sudah digantikan dengan yang terbaru produksi PT Len Industri.

Terkait dengan pembangunan jalur ganda lintas selatan Jawa pada segmen MojokertoSepanjang, di stasiun ini sedang ada perombakan besar-besaran oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur (BTP Jatim, sekarang BTP Surabaya) Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Rencananya bangunan lama stasiun ini akan digantikan dengan bangunan baru berukuran lebih besar yang dibangun tepat di sebelahnya. Emplasemen stasiun ini sedang dalam proses pemanjangan hingga melewati tikungan besar yang terletak di sebelah timur bangunan stasiun.

Ke arah barat stasiun ini, sebelum Stasiun Mojokerto, terdapat bekas perhentian Bangsal yang sudah tidak aktif karena tingkat pemasukan penumpang yang rendah.

Layanan kereta api

Stasiun ini melayani naik turun penumpang untuk kereta api Dhoho, Lokal Kertosono, dan Jenggala. Selain itu, stasiun ini juga melayani persilangan dan penyusulan antarkereta api.

Lokal

Nama kereta api Tujuan akhir Keterangan
Dhoho Surabaya Kota Via Kertosono
Blitar
Ekonomi Lokal Surabaya Kota
Kertosono
Jenggala (Surabaya Kota–Mojokerto pp) Surabaya Kota
Mojokerto
Jenggala (Mojokerto–Sidoarjo pp) Sidoarjo Via Tulangan
Mojokerto

Insiden

Pada dini hari tanggal 24 April 2004, dua kereta api pengangkut BBM bersinggungan di tikungan yang berjarak 300 meter sebelah barat Stasiun Tarik sehingga mengakibatkan beberapa gerbong terbakar. Akibat kecelakaan itu, sedikitnya delapan gerbong KA pengangkut BBM jenis premium itu keluar dari rel sejauh 3 hingga 5 meter.[5]

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ PT Kereta Api Indonesia (Persero) (21 Januari 2020). "Selayang Pandang Daerah Operasi 8 Surabaya" (PDF). e-PPID PT Kereta Api Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-10-08. Diakses tanggal 5 Oktober 2020. 
  3. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  4. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  5. ^ "Kereta Api Pengangkut BBM Bertabrakan di Sidoarjo". Liputan6.com. Liputan6.com. 24 April 2004. Diakses tanggal 31 Januari 2018. 

7°27′34″S 112°31′08″E / 7.4593263°S 112.5188076°E / -7.4593263; 112.5188076{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Bangsal (Mojokerto)
menuju Kertosono
Kertosono–Wonokromo Kedinding
menuju Wonokromo
Terminus Tarik–Sidoarjo Prambon
menuju Sidoarjo