Kabupaten Labuhanbatu
Labuhanbatu (abjad Jawi: لابهان بتو) adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Sumatera Utara, Indonesia.[5][6] Ibu kota kabupaten ini terletak di Rantau Prapat. Pada tahun 2022, penduduk kabupaten Labuhanbatu berjumlah 508.024 jiwa, dengan kepadatan 240 jiwa/km2.[2]
Kabupaten Labuhanbatu | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Abjad Jawi | لابهان بتو |
Motto: Ika bina en pabolo Itu dibangun, itu diperbaiki | |
Koordinat: 2°16′00″N 100°06′00″E / 2.26667°N 100.1°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatera Utara |
Hari jadi | 17 Oktober 1945 |
Ibu kota | Rantau Prapat |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Erik Adtrada Ritonga |
• Wakil Bupati | Ellya Rosa Siregar |
• Sekretaris Daerah | Ir. M. Yusuf Siagian, M.MA |
• Ketua DPRD | Meika Riyanti Siregar |
Luas | |
• Total | 2.156 km2 (832 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 508.024 |
• Kepadatan | 240/km2 (610/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 82,92%% Kristen 15,11% - Protestan 13,95% - Katolik 1,16% Budha 1,60% Hindu 0,01% Lainnya 0,36%[3] |
• Bahasa | Indonesia, Batak, Jawa |
• IPM | 72,92 (2022) tinggi[4] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | 21411 - 21473 |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0624 |
Pelat kendaraan | BK xxxx Y |
Kode Kemendagri | 12.10 |
DAU | Rp 722.758.550.000,- (2020) |
Situs web | www |
Kabupaten Labuhanbatu terkenal dengan hasil perkebunan kelapa sawit dan karet. Kabupaten Labuhanbatu mempunyai kedudukan yang cukup strategis, yaitu berada pada jalur lintas timur Sumatra dan berada pada persimpangan menuju provinsi Sumatra Barat dan Riau, yang menghubungkan pusat-pusat perkembangan wilayah di Sumatra dan Jawa serta mempunyai akses yang memadai ke luar negeri karena berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Dua Kesultanan besar pernah berdiri di sini, yakni Kesultanan Bilah yang beribu kota di Negeri Lama dan Kesultanan Panai yang beribu kota di Labuhan Bilik.
Geografi
Pada mulanya luas kabupaten ini adalah 9.223,18 km² atau setara dengan 12,87% dari luas Wilayah Provinsi Sumatra Utara. Sebagai Kabupaten terluas kedua setelah Kabupaten Tapanuli Selatan, sedangkan jumlah penduduknya sebanyak 1.431.605 jiwa pada tahun 2007. Kabupaten Labuhanbatu terletak pada koordinat 10 260 – 20 110 Lintang Utara dan 910 010 – 950 530 Bujur timur. Dengan dibentuknya Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Labuhanbatu Utara, maka luas kabupaten ini menjadi 2.561,38 km² dan penduduknya sebanyak 493.899 jiwa pada tahun 2020.[2] Pada tahun 2003 Kabupaten ini menjadi salah satu daerah kabupaten/kota dengan ekonomi terbaik se-indonesia.
Batas wilayah
Utara | Labuhanbatu Utara dan Selat Malaka |
Timur | Labuhanbatu Selatan dan Rokan Hilir, Riau |
Selatan | Labuhanbatu Selatan dan Padang Lawas Utara |
Barat | Labuhanbatu Utara |
Pemerintahan
Kepala daerah
Bupati menjadi pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu. Bupati Labuhanbatu bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Sumatra Utara atas wilayah Labuhanbatu. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Labuhanbatu ialah Erik Adtrada Ritonga, didampingi wakil bupati Ellya Rosa Siregar. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Labuhanbatu 2020. Erik menjadi bupati definitif Kabupaten Labuhanbatu yang ke-20. Erik dan Ellya dilantik oleh gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, pada 13 September 2021 di Kota Medan, untuk periode jabatan 2021-2024.[7]
No | Bupati | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Prd. | Wakil Bupati | |
---|---|---|---|---|---|---|
20 | Erik Adtrada Ritonga | 13 September 2021 | 2024 | (2020) | Ellya Rosa Siregar |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[8] | 2019–2024[9] | 2024–2029 | ||
PKB | 3 | 1 | 3 | |
Gerindra | 4 | 6 | 5 | |
PDI-P | 6 | 4 | 4 | |
Golkar | 5 | 10 | 6 | |
NasDem | 3 | 4 | 9 | |
Gelora | (baru) 1 | |||
PKS | 1 | 0 | 1 | |
Hanura | 5 | 5 | 3 | |
PAN | 3 | 4 | 2 | |
PBB | 2 | 3 | 2 | |
Demokrat | 6 | 0 | 4 | |
Perindo | (baru) 4 | 3 | ||
PPP | 5 | 3 | 2 | |
Berkarya | (baru) 1 | |||
PKPI | 2 | 0 | ||
Jumlah Anggota | 45 | 45 | 45 | |
Jumlah Partai | 12 | 11 | 13 |
Kecamatan
Pada mulanya, jumlah kecamatan di kabupaten ini adalah 22 kecamatan. Dengan dibentuknya Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka jumlah kecamatan di kabupaten ini menjadi 9 kecamatan. Berikut nama-nama kecamatan tersebut:
Pemekaran 2008
Sejak 24 Juni 2008, jumlah kecamatan di kabupaten Labuhanbatu berkurang dengan adanya pemekaran dari kabupaten ini, yaitu melalui pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Kabupaten Labuhanbatu Utara
Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Demografi
Suku bangsa
Penduduk kabupaten Labuhanbatu memiliki latar belakang suku bangsa yang berbeda-beda, yang didominasi oleh suku Batak dan Jawa. Meski demikian, nilai budaya Melayu sebagai suku bangsa asli di Labuhanbatu masih menjadi bagian penting dalam masyarakat Labuhanbatu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dari hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, sebanyak 44,43% penduduk Labuhanbatu berasal dari suku Batak. Suku Batak dalam Sensus 2010 di Labuhanbatu termasuk Batak Angkola, Mandailing, Toba, dan beberapa dari Pakpak dan Karo.[10]
Kemudian, penduduk dari suku Jawa sebanyak 40,51%. Penduduk dari suku Melayu sebanyak 8,18% yang kebanyakan berada di kecamatan Panai Tengah, Panai Hilir, Panai Hulu dan Bilah Hilir. Berbagai kegiatan suku Melayu juga diadakan di Labuhanbatu, untuk menjaga dan melestarikan budaya Melayu di Labuhanbatu.[11] Kemudian penduduk dari suku Minangkabau sebanyak 0,96%, kemudian Aceh sebanyak 0,25%. Suku lain sebanyak 5,67%, termasuk Tionghoa, Nias, dan lainnya.[10]
Agama
Selain suku bangsa yang berbeda-beda, keyakinan dan agama yang dianut masyarakat Labuhanbatu juga beragam. Dari hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, sebagian besar penduduk Labuhanbatu menganut agama Islam. Penduduk yang menganut agama Islam sebanyak 82,92%, umumnya dianut warga Melayu, Minangkabau, Aceh, Mandailing, dan Angkola. Sementara penduduk yang menganut agama Kristen yakni 15,11%, dimana Protestan sebanyak 13,95% dan Katolik sebanyak 1,16%.[3] Agama Kristen kebanyakan dianut warga Batak Toba, Karo, Simalungun, Nias, dan sebagian Tionghoa, Angkola dan Mandailing.
Penduduk yang menganut agama Buddha sebanyak 1,60%, umumnya adalah warga Tionghoa yang kebanyakan berada di kecamatan Rantau Utara. Kemudian, sebagian kecil menganut agama Hindu yakni 0,01% dan lainnya sebanyak 0,36%.[3] Untuk sarana rumah ibadah di Kabupaten Labuhanbatu hingga tahun 2021, terdapat 553 masjid, 265 musala, 226 gereja Protestan, 34 gereja Katolik dan 12 vihara.[2]
Pendidikan
Saat ini di kabupaten Labuhan batu memiliki setidaknya 239 Sekolah Dasar, 33 Sekolah Menengah Pertama dan 15 Sekolah Menengah Atas yang semuanya berstatus negeri menurut BPS kabupaten ini. serta 3 perguruan tinggi swasta:
- STMIK MULIA DARMA
- Universitas Labuhan Batu (ULB)
- Universitas Islam Labuhanbatu (UNISLA)
- Universitas Al – Washliyah Labuhanbatu (UNIVA)
- STITA AL -BUKHARY
- AKBID IKABINA LABUHANBATU
Transportasi
Laut
- Pelabuhan Tanjung Sarang Elang, di Kecamatan Panai Hulu
- Pelabuhan Sei Berombang, di Kecamatan Panai Hilir
Pariwisata
Objek wisata
- Pemandian Alam Aek Pala, di Kecamatan Bilah Barat
- Air Terjun Linggahara (Air Terjun Baru) di Kecamatan Rantau Selatan
- Pulau Sikantan di Tanjung Sarang Elang, Kecamatan Panai Hulu
- Aek Sirao-rao, Lingga Tiga, di Kecamatan Bilah Hulu
- Wisata Tugu Juang 45, Lobusona, di Kecamatan Rantau Selatan
- Air Terjun Sampuran, Padang Bulan di Kecamatan Rantau Utara
- Alam Bandar Kumbul Bumi Perkemahan di Kecamatan Bilah Barat
- Pantai Indah Alam Lestari (Pantai Kahona) di Kecamatan Panai Hilir
- Air Terjun Batu Licin, Lobusona di Kecamatan Rantau Selatan
- Air Terjun Taslim, Aek Mation di Kecamatan Rantau Utara
- Aek Makkusaksak/sak-sak, Bandar Tinggi di Kecamatan Bilah Hulu
- Puncak Bukit Torpis
Referensi
- ^ "Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2008 menyatakan bahwa luas wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan mengurangi luas wilayah Kabupaten Labuhanbatu". ww1.legalitas.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-09. Diakses tanggal 2020-06-09.
- ^ a b c d "Kabupaten Labuhanbatu Dalam Angka 2023" (pdf). www.labuhanbatukab.bps.go.id. hlm. 6, 62, 148. Diakses tanggal 12 September 2023.
- ^ a b c "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Labuhan Batu". www.sp2010.bps.go.id. BPS. Diakses tanggal 18 Juni 2020.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022". www.bps.go.id. Diakses tanggal 12 September 2023.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Désémber 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Jaya11, Mustaqim Indra (13 September 2021). "Akhirnya, Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu Dilantik, Edy Rahmayadi Singgung Duit APBD". Tribunnews.com. Diakses tanggal 17 Maret 2022.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Labuhanbatu Periode 2014-2019
- ^ "Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Labuhanbatu 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-10. Diakses tanggal 2020-05-18.
- ^ a b "Kabupaten Labuhanbatu Dalam Angka 2018" (pdf). northsumatrainvest.id. 2018. hlm. 64. Diakses tanggal 17 Maret 2022.
- ^ "Sekdakab Ahmad Muflih: Melayu adalah Penduduk Asli Labuhanbatu". labuhanbatukab.go.id. Diakses tanggal 17 Maret 2022.