Sony Music Indonesia

perusahaan asal Indonesia
Revisi sejak 23 November 2023 03.15 oleh 182.3.47.176 (bicara)

Sony Music Indonesia (sebelumnya bernama Sony BMG Music Entertainment Indonesia dan Sony Music Entertainment Indonesia) merupakan perusahaan rekaman yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan sejak 1 Juli 1996 di Jakarta dan dimiliki oleh Sony Music Entertainment dari Amerika Serikat. Perusahaan ini menghasilkan berbagai album musik dan lagu.

PT Sony Music Indonesia
Perusahaan indukSony Music
Didirikan16 Januari 1996 (sebagai Sony Music Entertainment Indonesia inkarnasi pertama)
2004 (sebagai Sony BMG Music Entertainment Indonesia)
2008 (sebagai Sony Music Entertainment Indonesia inkarnasi kedua)
30 Agustus 2021 (sebagai Sony Music Indonesia)
PendiriJan Djuhana
StatusBeroperasi
GenrePop Indonesia (utama)
Rock Indonesia (sekunder, awal)
Asal negaraIndonesia
LokasiPasar Minggu, Jakarta Selatan, Jakarta
Situs webwww.sonymusic.id
Logo Sony Music Entertainment Indonesia inkarnasi pertama (1 Juli 1996-3 Maret 2004)
Logo Sony BMG Music Entertainment Indonesia (4 Maret 2004-30 September 2008)

Sejarah

Berdiri sejak 1996, artis pertama yang dinaungi oleh Sony Music Entertainment Indonesia adalah /rif, sebuah band rock asal Bandung yang awalnya berdiri dengan nama Badai Band. Album pertama /rif, yakni Radja (1997) adalah album yang dirilis lewat label ini. Sukses menaungi /rif, Sony Music Entertainment Indonesia langsung mencoba peruntungan di musik pop, dengan menaungi Glenn Fredly lewat album Glenn (1998).

Peruntungan Sony Music Entertainment Indonesia mulai diperhitungkan sejak menaungi Padi dan Sheila On 7, yang kedua grup musik tersebut menjadi grup musik pop rock tersukses di tanah air lewat karya-karya di setiap album yang dirilis oleh kedua band tersebut.

Tahun demi tahun terus bergulir, Sony Music Entertainment Indonesia terus berinovasi dalam mengembangkan artis-artis populer mereka di dunia musik tanah air. Saat menaungi Gigi pada awal tahun 1998 selama 10 tahun, berbagai pencapaian Gigi di label ini banyak diraih oleh band yang berdiri pada 22 Maret 1994 tersebut. Tidak ketinggalan juga pada tahun 2002 saat Sony menaungi Edane, lagu "Kau Pikir Kaulah Segalanya? (Kau Maniz Kau Ibliz)" langsung mendapat respon positif oleh penggemarnya. Di jalur Pop, R&B, Soul dan Jazz, Sony sukses melejitkan nama-nama lainnya di aliran ini seperti The Groove, Rio Febrian, Warna maupun Tangga.

Pada tahun 2008 ketika aliran Pop Melayu sedang booming di dunia musik tanah air, Sony Music pun tidak mau ketinggalan untuk berkiblat di jalur pop Melayu. Kehadiran Hijau Daun, The Potters, Roulette, Anima dan Vagetoz ini merupakan pembuktian Sony Music dianggap sebagai label rekaman trendsetter pertama di Indonesia.

Di era 2010-an, label ini mulai berekspansi ke dunia wabah pop elektro ala Korea Selatan yang dibawakan oleh boyband maupun girlband baru dengan menaungi XO-IX. Tidak cukup sampai disitu, pada tahun 2013 label ini akhirnya kembali ke jalur semulanya dengan berkiblat kembali di aliran musik pop dan R&B dengan menaungi Isyana Sarasvati. Disusul oleh bergabungnya Jaz sebagai artis baru di label ini pada tahun 2016.

Saat musik Indonesia dengan lirik berbahasa Inggris mulai ngetop di era 2018-an (terlebih lewat kehadiran musisi Indie) dengan kehadiran penyanyi pendatang baru seperti Pamungkas, Sony Music pun mulai merambah ke trend lirik berbahasa Inggris dengan menaungi Ardhito Pramono yang sebelumnya berkiblat di jalur indie. Resep sukses Sony saat menaungi Sheila On 7, Gigi, Cokelat, Padi maupun /rif ini juga diterapkan oleh Sony saat menaungi Ardhito Pramono.

Perkembangan muktahir

Dua tahun pasca bergabungnya Ardhito, Sony pun mulai terus bertahan di masa COVID-19 mewabah seluruh dunia. Terbukti dengan bergabungnya artis-artis baru yang terakhir dihuni oleh Yogie Nandes, Good Morning Everyone, Meiska Adinda ataupun Aziz Hedra inilah yang membuat Sony Music Indonesia masih terus bertahan sampai sekarang. Hal ini datang dari trend popularitas penyanyi yang merupakan peserta dari ajang pencarian bakat di TV, seperti Lyodra, Tiara Andini, Ziva Magnolya, Mahalini, Novia Bachmid maupun Andmesh.

Saat ini, Sony Music Indonesia menjadi pesaing utama dari beberapa label-label rekaman Indonesia masa kini lainnya dalam hal "Pop Viral" (dalam arti lagu-lagunya masuk ke tangga lagu platform musik digital Spotify) seperti Musica Studio's, Demajors, Universal Music Indonesia, Warner Music Indonesia, Trinity Optima Production hingga HITS Records.

Daftar Artis

Berikut adalah daftar artis dibawah naungan Sony Music Indonesia[1]

Nama Tahun Keterangan
Andrea Tanzil 2023-sekarang
Angie Zelena 2023-sekarang
Aruma 2022-sekarang
Aziz Hedra 2023-sekarang
Clara Benin 2019-sekarang Bersama OFFMUTE
Mezzaluna 2021-sekarang
Elma Dae 2022-sekarang
Haykaal 2022-sekarang Divisi LULULALA[2]
Janita Gabriela 2023-sekarang
Jason Gunawan 2022-sekarang
Maira Muthma 2023-sekarang
Mea Shahira 2021-sekarang Bersama Eka Winky Project[3]
Meiska Adinda 2022-sekarang
More on Mumbles 2023-sekarang
Rakhano 2023-sekarang
Terry Shahab 2006-sekarang
Vianty Arvy 2021-sekarang
Winaya Satasya 2021-sekarang
Yogie Nandes 2022-sekarang
Derby Romero 2006-2010
Sarah Mukti 2022
Gita Gutawa 2004-2017 Masuk GUT Records
Nindy 2004
Pinkan Mambo 2004-2016
Judika 2005-2018
Fatin Shidqia Lubis 2013-Sekarang
Isyana Sarasvati 2014-2020 Mendirikan Label Redrose Records
Rendy Pandugo 2016-2020
Ardhito Pramono 2018-2022 Kembali ke jalur indie sekaligus bergabung dengan Aksara Records
Jaz 2016-sekarang
Glenn Fredly 1998-2012
Mikha Angelo 2013 - sekarang Sekarang bergabung di Wonderland Records
Zoe Abbas Jackson 2021
Imaniar 2000 - 2002
Sarah Azhari 1997 - 2000 Tergabung di BMG Entertainment
Ronnie Sianturi 1999 - 2001
Shakila 1998 - 2001
Denada 1999 - 2002
Sania 2000 - 2003
Dewi Gita 1999 - 2002
Tohpati 1997 - 2010
Rio Febrian 2001-2015 Sekarang Di EME Music Entertainment Indonesia
Melly Manuhutu 1997-2007
Nicole Zefanya 2014-2015 Sekarang berkarir di Amerika Serikat bersama 88Rising
Elma Dae 2023-Sekarang Sekarang di bawah YWMF (Yovie Widianto Music Factory)
Lingua 1996-2001 Tergabung di Ariola
G.A.C 2010-2022 Sekarang Di EME Music Entertainment Indonesia
Maia Estianty 2004-2012
Ratu 2003-2006
Bondan Prakoso & Fade 2 Black 2004-2014 Sekarang Di EME Music Entertainment Indonesia
Tofu 2000-2007
Denny Didan 2002 - 2005 Tergabung di Bintang Records
Warna 1997 - 2007
Yovie & Nuno 2001-sekarang
The Changcuters 2004-2023
SHE 2004-2014
Superman Is Dead 2002-sekarang
Padi 1998-2019
Gigi 1998-2008
Sheila on 7 1998-2017 Berkarir di jalur Indie (507 Records)
Cokelat 2000-2012
Anima 2002-2006
Vagetoz 2004-2008 Sekarang Di Swara Music Indonesia
Numata 2004-2016
Hijau Daun 2008-2014 Sekarang Di DH Productions Indonesia
T-Five 1999-2005
The Potter's 2009-2013
Good Morning Everyone 2019-Sekarang
The Overtunes 2013-2020
Edane 2001-2007
The Groove 1998-2006
Bragi 1997-2008
Rebek 2000-2004
Wong Pitoe 2003-2006
Burgerkill 2003-2005 Berkarir di jalur indie label. Dibawah naungan label BKHC Records (sebelumnya Revolt! Records)
Purgatory 2003-2004
XO-IX 2010-2014
9 Seasons 1999-2002 Tergabung di Ariola
Cool Colors 1999-2001
M.E Voices 1997 - 1999
Rida Sita Dewi 1998 - 2003
Cinta Laura 2004-Sekarang Manajemen Artis
Mikha Tambayong 2008-2011
Indra Bekti 2006-2008
Joy Tobing 2004 Hasil Pencarian Bakat Indonesian Idol
Delon 2004
Judika 2005-sekarang
Ihsan Tarore 2006
Dearly Dave Sompie 2006
Rinni Wulandari 2007
Aris Runtuwene 2008
Igo Pentury 2010
Isa Raja 2013-2015 Hasil Pencarian Bakat X Factor Indonesia
Novita Dewi 2013-2017
Fatin Shidqia 2013-Sekarang
Jebe & Petty 2015-sekarang
Clarissa Dewi 2015-2017
Mawar 2002 Hasil Pencarian Bakat Akademi Fantasi
Alfin Habib 2022-sekarang
Astrid Sartiasari 2003-2017, 2023-sekarang Berpindah dari MyMusic Records
Amora Lemos 2020-sekarang Divisi LULULALA[4]

Sub Label

Aktif

  • Columbia Records
  • Epic Records
  • RCA Records (Sebelumnya dimiliki oleh BMG Entertainment Indonesia)
  • Floorinc (Sub label khusus musik Electronic Dance Music)
  • Megah Music (Sub Label Khusus musik Dangdut, Religi dan Lagu Tradisional serta distribusi album fisik dari Sony Music di Indonesia)
  • Lululala (Sub label khusus pop anak anak)
  • OFFMUTE (Sub Label khusus untuk pasar asia tenggara)

Nonaktif

  • Sony Wonder (Sub Label khusus pop anak-anak)
  • Sony Dangdut (Sub Label Khusus Dangdut)
  • Ariola (Sebelumnya dimiliki oleh BMG Entertainment Indonesia)
  • Arista (Sebelumnya dimiliki oleh BMG Entertainment Indonesia)

Lihat pula

Pranala luar


  1. ^ "Artists". Sony Music Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-20. 
  2. ^ "Haykaal". Sony Music Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-20. 
  3. ^ "Mea Shahira". Sony Music Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-20. 
  4. ^ "Amora Lemos". Sony Music Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-20.