Hamidullah dari Banjar

Revisi sejak 16 Februari 2024 14.40 oleh Alamnirvana (bicara | kontrib)

Pangeran Dipati Sena bergelar Pangeran Bata Kuning[1] atau Paduka Seri Sultan Chamidullah (Hamidullah)[2] atau Sultan Ilhamid Illah / Sultan Kuning (bin Sultan Tahmidullah ke-1)[3][4] adalah Sultan Banjar yang memerintah antara tahun 1730 - 1734[5] atau 1745-1752.[6]

Tuan Kebawah Duli Yang Maha Mulia paduka Seri Sulthan Chamiedoela / Chamidullah / Hamidullah (Panembahan Kuning)
SULTAN BANJAR IX
Berkuasa1730-1734
Penobatan1730
SultanLihat daftar
Keturunan1. ♂Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah Muhammad dari Banjar 2. ♂ Gusti Wiramanggala
WangsaDinasti Banjarmasin
AyahSultan Tahmidullah Panembahan Tengah Suria Alam dari Banjar
AgamaIslam Sunni

Relasi dengan Sultan Tamjidillah I

Selama pemerintahan Sulthan Chamiedoela / Chamidullah / Hamidullah yang menjabat mangkubumi kerajaan adalah Pangeran Tamjidillah I. Pangeran Tamjidillah I merupakan adik Sultan Chamidullah. Setelah mangkatnya Sultan Chamidullah / Hamidullah, mangkubumi Pangeran Tamjidillah I menjabat Pemangku Raja (wali Sultan) dengan gelar Sultan Sepuh atau Paduka Seri Sultan Tamjidillah I.[3]

Menurut Arsip Nasional Republik Indonesia, korespondensi antara Raja Banjar Sultan Hamidullah kepada VOC-Belanda terjadi sejak tanggal 23 Mei 1730 sampai 1 Juli 1732 .[7]

Sulthan Koening / Chamidullah / Ilhamid Illah adalah Sultan Banjar yang memerintah tahun 1730-1734.[8][9][10][11]

Abad ke-18 di Kesultanan Banjar dimulai dengan masa pemerintahan Sultan Hamidullah yang bergelar Sultan Kuning (1700-1734). Pemerintahan pada masa Sultan tersebut dikenal dengan pemerintahan yang paling stabil, tidak ada pertentangan dan perebutan kekuasaan, tidak ada campur tangan bangsa asing baik politik maupun ekonomi, sehingga boleh dikatakan kesultanan Banjarmasin mengalami masa kejayaan pada masa pemerintahan Sultan ini. Rupanya, kepemimpinan Sultan Kuning yang cukup bijaksana, dan “kepekaannya” terhadap segala situasi yang dihadapinya, menyebabkan lawan-lawan politiknya tidak berani dan segan melakukan makar-makar yang merusak jalannya stabilitas pemerintah. Karena situasi ini telah mulai diciptakan oleh Amirullah Bagus Kesuma, ayah Sultan Kuning. Kemangkatan Sultan Hamidullah tahun 1734, merupakan pertanda awan mendung di kesultanan Banjarmasin. Kembali muncul penyakit lama, pertentangan kepentingan perebutan kekuasaan mulai terjadi lagi. Apalagi putra mahkotanya belum dewasa pada saat Sultan mangkat. Sesuai dengan tradisi, maka wali dipegang oleh pamannya atau adik Sultan Kuning yaitu pangeran Tamjidillah, sehingga kelak jika putra mahkota telah dewasa, barulah tahta kerajaan akan diserahkan. Pangeran Tamjidillah sebagai wali sultan mempunyai siasat yang lebih jauh, yaitu berkeinginan menjadikan hak kekuasaan politk berada dalam tangannya dan keturunannya. Untuk itu, Pangeran Mohammad Aliuddin Aminullah yang telah dewasa menjadi menantunya. Dengan perkawinan tersebut, putra mahkota tentunya tidak sampai hati meminta bahkan merebut kekuasaan dari mertuanya, yang berarti sama dengan ayahnya sendiri. Kenyataan memang demikian, sehingga putra mahkota tidak begitu bernafsu, untuk meminta kembali hak atas tahta kesultanan Banjarmasin. Oleh sebab itu, Pangeran Tamjidillah berhasil berkuasa selama 25 tahun dan mengangkat dirinya menjadi Sultan dengan gelar Sultan Sepuh (1734-1759). Tetapi bagaimanapun juga Pangeran Mohammad Aliuddin Aminullah ingin mengambil kembali hak atas tahta kerajaan sebagai ahli waris yang sah dari Sultan Kuning. Usahanya meminta bantuan VOC merebut tahta dari pamannya, sekaligus juga mertuanya, tidak kunjung tiba, karena itu dengan inisiatif sendiri, Pangeran Mohammad Aliuddin Aminullah berhasil lepas dari kungkungan pamannya dan melarikan diri ke Tabanio, sebuah pelabuhan perdagangan lada yang terpenting dari kesultanan Banjarmasin. Putera mahkota menjadi bajak laut untuk mengumpulkan kekuatan, dan menanti saat yang baik merebut kembali tahta pamannya. Sementara itu Sultan Tamjidillah pada tahun 1747 membuat kontrak dagang dengan VOC, yang merupakan dasar bagi VOC, untuk mengadakan hubungan dagang dan politik dengan kesultanan Banjarmasin sampai tahun 1787.

Sultan Hamidullah / Badarul Alam mangkat dan dimakamkan di Kampung Dalam Pagar, Martapura.

Dihapuskan namanya dalam daftar Sultan Banjar

Sultan Kuning/Hamidillah (dinasti Tutus Tuha) telah dihapuskan namanya dalam daftar Sultan Banjar oleh usurpator dinasti Tutus Anum.

Tertulis dalam Notulen van de Algemeene en Directie-vergaderingen van het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (1864:315) menyebutkan:[12]

„De 8ste sulthan van Bandjermasin, Tahhmid Illah I‚ liet bij zijn overlijden twee zonen na, de oudste genaamd sulthan Hhamid Illah of sulthan Koening, en de jongste genaamd pangeran Sepah. Hhamid Illah werd bij het overlijden zijns vaders sulthan, doch regeerde slechts zeer korten tijd en liet eenen minderjarigen zoon na, genaamd sulthan Mohamad Amin Ollah.

„Gedurende de minderjarigheid van dezen laatste werd pangeran Sepah waarnemend sulthan, onder den naam van sulthan Tamdjid Illah I.

„Sulthan Mohamad Amin Ollah, meerderjarig geworden zijnde, nam zelf de teugels van het bewind in handen en Tamdjid Illah trad als waarnemend sulthan af; het volk bleef hem echter steeds sulthan Sepuh of den ouden sulthan noemen.

„Nadat sulthan Mohamad Amin Ollah 7 jaren over Bandjerrnasin geregeerd had, stierf ook hij, drie zonen achterlatende (pangeran Rahhmat, pangeran Abdoellah en pangeran Amir), waarvan de oudste nog te jeugdig was om zelf te regeren.

„Tamdjid- Illah I trad toen wederom als waarnemend sulthan op, en nadat de beide pangerans Rahhmat en Abdoellah op zijnen last vergiftigd en geworgd waren, verhief hij zich tot werkelijk sulthan, zijnde inmiddels pangeran Amir gevlugt, en later door kracht van wapenen, en met behulp der O. I. compagnie gevangen genomen en naar Ceylon verbannen.

„Ofschoon Hhamid Illah en Mohamad Amin Ollah (hiervoren genoemd), de wettige troonsopvolgers, eenigen tijd over Bandjermasin hebben geregeerd, werden zij echter nimmer in de rij der vorsten opgenomen, en Tamdjid Illah I dus als de 9de sulthan van Bandjermasin besehouwd.

„Na zijnen dood in 1175 volgde zijn zoon Tahhmid lllah II hem als 10de sulthan op.

.

— Notulen van de Algemeene en Directie-vergaderingen van het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappenn (1864:315).[12]

"Sulthan Bandjermasin ke-8, Tahhmid Illah I, meninggalkan dua putra setelah kematiannya, sulthan tertua bernama Hhamid Illah atau sulthan Koening, dan yang termuda bernama pangeran Sepah. Hhamid Illah menjadi sulthan setelah kematian ayahnya, tetapi ia memerintah hanya untuk waktu yang sangat singkat, dan meninggalkan seorang putra di bawah umur bernama sulthan Mohamad Amin Ollah.[12]

"Selama di bawah umur yang terakhir, pangeran Sepah menjadi bertindak sulthan, dengan nama sulthan Tamdjid Illah I.[12]

"Sulthan Mohamad Amin Ollah, yang telah mencapai usia mayoritas, mengambil kendali pemerintah sendiri dan Tamdjid Illah mengundurkan diri sebagai penjabat sulthan; Namun, orang-orang terus memanggilnya Sulthan Sepah atau Sulthan tua.[12]

“Setelah Sulthan Mohamad Amin Ollah memerintah Bandjerrnasin selama 7 tahun, ia juga meninggal, meninggalkan tiga putra (Pangeran Rahhmat, Pangeran Abdullah dan Pangeran Amir), yang tertua di antaranya masih terlalu muda untuk memerintah.[12]

"Tamdjid-Illah I sekali lagi bertindak sebagai sulthan, dan setelah dua pangeran Rahhmat dan Abdullah telah diracuni dan memastikan atas tanggung jawabnya, ia naik ke sulthan nyata, sekarang dikepalai oleh pangeran Amir, dan kemudian dengan baju besi, dan ditangkap dengan bantuan perusahaan OI dan dibuang ke Ceylon.[12]

“Meskipun Hhamid Illah dan Mohamad Amin Ollah (yang disebutkan di atas), penerus takhta, telah memerintah Bandjermasin selama beberapa waktu, mereka tidak pernah dimasukkan dalam garis pangeran, dan dengan demikian Tamdjid Illah I dianggap sebagai sulthan ke-9 dari Bandjermasin.[12]

"Setelah kematiannya pada tahun 1175 Hijriyah, putranya Tahhmid lllah II menggantikannya sebagai sulthan ke 10.[12]

Kontrak dengan Kompeni Belanda per tanggal 26 Oktober 1733

Kontrak yang dibuat Koning Dachmet Door (raja Sulthan Chamiedoela) dan pangerang Souria delaga (pangérang dipatty Soeria di Laga) pada tanggal 26 Oktober 1733 (diratifikasi Gouverneur - Generaal en Raad van Indië pada 17 Maart 1734)[2][13][14]

CONTRACT 26 OCT. 1733

Contract gemaakt en gesloten door den Koning Dachmet Door en den pangerang Souria delaga, regeerders en in heerlijkheijt sijn verheeven in het Coningkrijk Banjermassing met hare’vrienden, de opperhoofden van de generale g’octroijeerde nederlandsche oost indische Comp, den Coopman Christoffel Demarre en ondercoopman David Brouwer, sijnde tot het sluijten deser g'autoriseert door den Gouverneur Generaal en de Raden van India tot Batavia.
(Kontrak dibuat dan diakhiri oleh King Dachmet Door dan pangerang Souria delaga, para penguasa dan ditinggikan dalam kemuliaan di Kerajaan Coning, Banjermassing dengan teman-temannya, para pemimpin Jenderal Hindia Timur, Coopman Christoffel de Marre dan rekan kerja David Brouwer, bergema sampai penutupan itu disahkan oleh Gubernur Jenderal dan Dewan Hindia untuk Batavia).

Articul 1.
Den Koning en Pangerang regeerders van deesen landen, belooven altoos met de E. Compagnie in vriendschap te leven, en haare onderdaenen de volgende beveelen te doen verstaan en tot die gehoorsaamheijt deselve te constringeeren, ook dat dit contract bij alle hare nazaten sal. werden geobserveert, en tot Euwig geheugen hetzelve in koper laten snijden tot een eeuwige memorie van onverganklijkheit.

2. De Compagnie sal jaarlijks soo veel jonken hier ten handel tot het verkoopen van Chineese waren moeten tollereeren als na dit Coninkrijk off rivier wille stevenen.

3. Een jonk off wankang sal door de Compagnie moeten worden getollereerd dat deselve het resteerende sijner lading van de banjareezen peper inkoopt, maar geen meer.

4. Wanneer de jonk of wankang die gepermiteert is peper in te koopen, binnen dese rivier niet vollade soude kunnen werden, ui'jt vreese van niet sonder gevaar buijten dese rivier te gera ken, sal deselve het resteerende sijner lading, mogen met gontings off andere inlandsche vaertuigen na buijten brengen, om voor de 'bank hetselve te kunnen innemen.

5. Tot voorkoming van alie sluijkerije sal aan het opperhooft van de Compe, wanneer men peper na buijten sal brengen aan de jonk of wankang, eerst kennis moeten worden gegeeven/ aan, het opperhoofd van de Compagnie dat die peper voor de gepermitteerde wankang is, die dan volgens zijn goedvinden een of - twee van sijn manschappen daar sal opsetten om te sien dat dien aan geene andere vaartuijgen werd overgegeven als aan degeene die tot den peperhandel is getollereert geworden.

6. Ook sal de Compe vrij staan een vaertuijg tot brandwagt te leggen bij den jonk die tot den peperhandel gepermitteert werd om te sien'tlat deselve in off fcTuijten desen rivier geen' pepet aan sijn medemakkers off anderen overgeeft, t’sij onder wat pretext het soude mogen sijn, sulx niet te mogen geschiede.

7. Wanneer ijmand in gontings, wankangs, off andere vaartuijgen die geslooten sijn en waarmede men peper soude kunnen vervoeren buiten en behalvc de wankang die jaarlijks moet gepermitteert worden, eenige peper laad, soo sal het opperhoofd van de Compe de cabandhaar van Tatas bij hem doen roepen en ten overstaan van deselve de peper uit die vaartuijgen haalen, confisceeren, weegen en gedeelt werden Een helft aan den Coning voor de gecontracteerde prijs te betalen en de andere helft voor de Compagnie.

8. Wanneer den Sabandhaar van Tatas off den geene die uijt 's Conings naam op Tatas is gesteld, bij het opperhoofd van de Compagnie geroepen werd over saaken die geen uijtstel nog wagte kenne veele, en hij aenstonds niet verschijnt, soo sal volgens goedvinden van het opperhooft Compagnies dienaar het alleen mogen verrigten, en het van dien selve effect sijn sal off Konings volkeren daar waren present geweest om door uijtstelle en te moete wagte voor te komen dat geen sluijkerije passeeren, dat anders ligtelijk soude kenne gebeuren. M

9. Voorts sal de Compe alle de peper werden gebragt die in dit coninkrijk werd bevonden het pikol off 125 ponden tegen 4£ Spaanse reaal, soo voor den peper als 's Conings tol en geen meerder off minder prijs te sulle mogen bedingen dan boven gesteld.

10. De Compagnie sal verpligt sijn ook alle de peper die deese landen voortbrengen tot de gestelde priis van 4£ reaal het picol off 125 ponden te moeten aennemen, sonder eenige om Kaar stoffigheijd af te wijzen.

11. Men sal aan de comp, drooge en goede peper moeten brengen en de natte sal mogen worden uitgelegd en eerst gedroogt werden eer men die behoeft in te slaan..

12. Sand, steen of diergelijke dinge die buijten de stoff van peper zijn, sal de compagnie niet behoeven in te slaan voor en aleer den peper is van alle het geene gesuivert dat hem heeft, maar schil, bast, off het gene den peper selfs van hem geeft, sal men moeten inweegen soo het gebragt werd, sonder van eenige suijvering te spreeken.

13. De comp: sal gehouden sijn wanneer hier een logie off pagger heeft gemaakt off met scheepen en sloepen is liggende, dit land en volkeren op versoek van den Coning en pangerang te assisteeren, wanneer van buijten off in dese rivier eenige vijantlijk heden werd gepleegt, sonder de ongelden door de Compe gedaan sal behoeven door den Koning te werden gerestitueerr. maar sulx voor 'Is Comps reekg te moeten blijven.

14. De banjareesen, t’sij wie het soude moge weesen, sulle de dienaaren van de Comp, ongehindert laaten en geen de minste molesten aandoen off sodanige die Eenige Compagnies dienaaren off onderhorige aandoen besteelen, off andere onordentelijkhe15 den teegen deselve pleegen, sullen mogen worden opgepakt en bij, de Compie-soo lang bewaart tot Sabandhar off degeen die in dese negorij daartoe is gesteld en geroepen, wanneer dien quaatdoender daaraan sal moeten werden overgegeven, om volgens de wette dezes lands door den Koning gestraft te werden over zijne begane faute.

15. De dienaaren en onderhoorige van de Compagnie sulle de banjareesen en alle onderhoorige van d'en Sulthan geen de minste molesten nog haar met dreijginge goederen affdwingen off moeijlijkheeden aan- doen der overtreeder die sulx aanvangt sal door ’s Koning's volkeren mogen werden opgepakt en aan het opperhoofd ten eerste overgegeven, die de sulke over sijne begane quaat na merite zal straffen.

16. ' Wanneer eenige banjarees off andere onderhoorige van de Coning op de plaats quam daar Compagnies dienaaren logeeren en w^lde amok speelen sal men de sodanige daarvan afhouden -en sien sulx te beletten, des mogelijk sijnde, maar anders sal het de dienaren en wel voornamentlijk de schiltwagten die op haar posten staan de codanige te mogen met geweld tegen gaan met het gebruik van zijr. geweer,- en den geweldpleger daardoor dood off doodelijk gequest werdende sal men daar den Sabandhaar kennis van geven, sonder verdere verantwoording te doen, sodanig ook behandeld sal worden de Hollanders wanneer die bij de Banjareese ook sodanig quaat pleege en gequest rakende sal daar ook geene navraage over sijn.

17. Wanneer Eenige Engelj-e, franse, portugeese of andere Europesche natie hier ten handel komen, soo sal den Koning en Pangerang haar moeten afwijzen en segge sij geen goederen hier kunnen bemagtigen, met die expressie deselve aanstonds moeten vertrekken, sonder hier iets te mogen verkopen off koopen.

18. Den Koning en Pangeran geven aan de Compagnie tot voortsetting van den handel de keus wat grond sij het bequaamste oordeelen om op te wonen, sijnde twee plaatsen hier in desen nog vrij daartoe aangewesen, het eene waerop men sedert het jaar 1727 al heeft gewoond en het andere gelegen een weijnig lager op de benede hoek van de eerste dwarsspruijt, daar men mede door de negorij oud Banjer na de groote spruijt vaart, welk een van beide door de Comp: ken genomen en gebruijkt werden.

19. De Compe sal op den grond die het beste g’oordeelt werd tot gebruijk een logie off pagger mogen maken, na sulk goedgevonden werd, dan wel met schepen jaarlijks eene besending doen, so als men sed* het jaar- 1727 al gedaan heeft, sonder dat men genootsaakt sal zijn een pagger of vastigheijt te bouwen, t geen in het geheel aan het goedvinden van den Gouverneur Generael en de raden van India blijft gerefereert. Aldus gecontracteert in de negorij Cajutange gelegen in t’ Coningrijk Banjermassing den 26 October 1733.

Voor t nazien (w.g.) Meurs.

Accordeert N(W .g .) J.E. Jordens E.G. Clercq

Bagan Silsilah

KESULTANAN BANJAR
SULTAN BANJAR I Sultan Suriansyah
↓ (berputra)
SULTAN BANJAR II

♂ Sultan Rahmatullah

↓ (berputra)
SULTAN BANJAR III

♂ Sultan Hidayatullah I

↓ (berputra)
SULTAN BANJAR IV

♂ Sultan Mustain Billah Raden Senapati

↓ (berputra)
SULTAN BANJAR V

♂ Sultan Inayatullah Pangeran Dipati Tuha I

↓ (berputra)
SULTAN BANJAR VI

♂ Sultan Saidullah Raden Kasuma Alam

↓ (berputra)
SULTAN BANJAR VII

♂ Raden Basus Pangeran Suria Negara Sultan Tahlil-Lillah Sultan Tahirullah Ahmed Tantahid-allah

↓ (berputra)
SULTAN BANJAR VIII

♂ Sultan Tahmidullah 01 Panembahan Tengah

↓ (berputra)
SULTAN BANJAR IX

♂ Sultan Chamidullah

Sultan Tahmid Ollah
Sultan Tahmid Allah
Panembahan Tingie
Panembahan Kuning [15]
[3]
↓ (berputra)
SULTAN BANJAR X

♂ Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah Muhammadillah

Tahmidillah 01[16]
Sultan Tahmidillah 1[17]

(Tahmidu-Billah)

↓ (berputra)
♂XI. Sultan Amir
↓ (berputra)
♂XII. Pangeran Mas'ud +♀ Gusti Khadijah(Ratu Mas'ud) bin sultan sulaiman
↓ (berputra)
♂XIII.Gusti Inu Kartapati

♂ Pangeran Antasari Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin+♀ Ratoe Idjah bin sultan Adam

↓ (berputra)
♂♂XIV. Pangeran Muhammad Said Mangkubumi Banjar 1862-1875 Panembahan Muda Muhammad Said
↓ (berputra)
♂♂XV.Pangeran Perbatasari(Gusti Kacil/Gusti Muhammad Tarip) adalah mangkubumi Kesultanan Banjar (Pagustian 1882-1885.“Surat keputusan mengenai pengasingan Perbatasari ke Tondano ditandatangani oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda, Otto van Rees melalui Besluit Gubernur Jenderal 11 Oktober 1855 No. 1/C147.“
↓ (berputra)
♂♂XVI. Gusti Muhammad Perbatasari
↓ (berputra)
♂♂XVII.♂ Gusti Mansyur Perbatasari

(+ 10 Juli 2018)

↓ (berputra)
SULTAN BANJAR
↓ (berputra)

♂1.1 Pangeran Perbatasari (suami Goesti Dijah)

♂1.2 Pangeran Prabu Anom / Gusti Abdullah

♂1.3 Gusti Muhammad Arsyad (suami Ratu Zaleha)

RATU BANJAR

↓ (berputri)
  • 2.1 ♀ ♀ Ratoe Sjerief Aboe Bakar(istri ♂ Pangeran Sjerief Aboe Bakar bin ♂ Pangeran Sjerief Oemar) (cianjur)
↓ (berputri)
  • 3.1♀ Syarifah Intan (Cianjur)
SULTAN BANJAR
↓ (berputra)
  1. ♂ Pangeran Banjarmas (anak Nyai Banun)
  2. ♀ Goesti Dijah (anak Nyai Banun; isteri Pg. Perbatasari)
  3. Ratu Zaleha (isteri Pg. M. Arsyad)
  4. ♂ Gusti Berakit/Berkek (anak Nyai Mariamah)

Pangeran Amir salah seorang putera Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah bin Sultan Kuning (Hamidullah), Sultan Banjar antara tahun 1759-1761. Pangeran Amir BERPUTRA Pangeran Mas'ud Menikahi Ratu Khadijah binti Sultan Sulaiman Rahmatullah Sulaiman dari Banjar yang melahirkan

cucu Pangeran Amir SULTAN BANJAR 14 Maret 1862 - 11 Oktober 1862 Gusti Inu Kartapati ♂ Pangeran Antasari Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin


cucunya Pangeran Amir Ratu Salmiyah (Ratu Salmah) binti Pangeran Mas'ud bin Raja Kusan Sultan Amir melahirkan Putra Mahkota Pangeran Rahmattilah hasil perkawinan dengan SULTAN MUDA BANJAR ♂ Pangeran Ratu Pangeran Sultan Muda Abdur-Rahman

cicit Pangeran Amir ♀ Ratoe Hasiah (Ratu Hasiah binti Pangeran Antasari meninggal 1858 sebelum Perang Banjar) di peristri MANGKUBUMI BANJAR 1857-1862 ♂ Pangeran Wira Kasuma /Pangeran Wira Kusuma Wirakusuma II dari Banjar diasingkan belanda ke Cianjur hingga wafat

Buyut Pangeran Amir ♀ Ratoe Sjerief Aboe Bakar binti Pangeran Mangkubumi Wira Kasuma Wirakusuma II dari Banjar diasingkan belanda ke Cianjur hingga wafat bersama dengan putri nya bernama ♀ Syarifah Intan binti Pangeran Sjerief Aboe Bakar diasingkan belanda ke Cianjur hingga wafat

Hubungan Silsilah dengan Raja Sumbawa

Tertulis dalam buku Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde volume 14 (1864:503):[18]

Omtrent de lans Kaliblah wordt het navolgende verhaald. Zij behoorde vroeger tot de rijkswapens van den Sultan van Sumbawa. Een dezer Sultans nu was in het huwelijk getreden met Ratoe Laija, eene zuster van Sultan Tahmid Ilah II van Bandjermasin. Uit dat huwelijk is de Sulthan Mohamad, die later over Sumbawa geregeerd heeft geboren.[18]

Berikut ini terkait dengan tombak Kaliblah. Tombak ini dulu milik senjata nasional Sultan Sumbawa.

Salah satu Sultan ini (Dewa Masmawa Sultan Mahmud) sekarang menikah dengan Ratoe Laija, saudara perempuan dari Sultan Tahmid Illah II (Raja Banjar 1785-1808) dari Bandjermasin.

Buah dari pernikahan itu adalah Sulthan Mohamad (Lalu Muhammad, Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin II Raja Sumbawa XIII 1795-1816), yang kemudian memerintah atas Sumbawa.

}}

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
SULTAN BANJAR I 1520-1546
♂ Sultan Suriansyah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♂ Tuan Khatib Banun
 
 
 
DIPATI
♂ Pangeran Anom
Pangeran di Hangsana
 
SULTAN BANJAR II
♂ Sultan Rahmatullah
 
♂ Pangeran di Laut
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♀ Nyai Ratu.....
 
 
 
 
 
 
 
SULTAN BANJAR III
♂ Sultan Hidayatullah I
 
♀ Putri Nur Alam
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
SULTAN BANJAR IV
♂ Sultan Mustain Billah
Raden Senapati
 
 
 
 
 
 
 
Raden Subamanggala
Pangeran Mangkunagara
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
SULTAN BANJAR V.a.
♂ Sultan Inayatullah
Pangeran Dipati Tuha I
 
MANGKUBUMI BANJAR
Panembahan di Darat
Pangeran Dipati Anom 01
 
WALI SULTAN BANJAR
♂ Sultan Ri'ayatullah
Pangeran Tapasena
(Wali Sultan Amrullah Bagus Kesuma)
 
 
RAJA KOTAWARINGIN 1
Ratu Bagawan dari Kotawaringin
 
Ratu Hayu
Putri Busu
 
 
 
 
 
 
Raden Timbakal
Pangeran Dipati Martasari
 
 
Si Jawa
 
RAJA SUMBAWA
Dewa Maja Paruwa
 
 
 
RAJA-RAJA TALLO
 
 
 
 
 
 
 
 
 
RAJA SELEPARANG
♂ Deneq Mas Pakel
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
SULTAN BANJAR VI.a.
♂ Sultan Saidullah
Raden Kasuma Alam
 
 
 
 
Putri Gelang
↓(bersuami)
Raden Saradewa[19]
 
RAJA KOTAWARINGIN 2
Ratu Amas
(beristeri Puteri Galuh Hasanah binti Pangeran Adipati Tapa Sana)
 
♂ Raden Kasuma Taruna
Pangeran Dipati Kasuma Mandura
 
Pangeran Singamarta
Raden Sutasoma
 
PUTRI TALIWANG
♀ Mas Surabaya
 
 
 
PANGERAN TALIWANG 1
Raden Subangsa
Raden Marabut
 
PUTRI SUMBAWA
♀ Dewa Mas Panghulu
 
RAJA SUMBAWA
Dewa Mas Goa
 
RAJA TALLO
♂ Harun Al Rasyid
 
♂ Karaeng Panaikang Daeng Niaq
(adik Harun Al Rasyid Raja Tallo)
 
RAJA SUMBAWA
Dewa Mas Pamayam
Dewa Mas Cinni
 
RAJA SELEPARANG
♂ Dewa Mas Kertajagat
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
SULTAN BANJAR VII.a.
♂ Raden Bagus
Sultan Amarullah Bagus Kasuma
Pangeran Suria Angsa dari Banjar
(Sultan Saidillah 02)[20]
 
SULTAN BANJAR VII.b.
♂ Raden Basus
Pangeran Suria Negara
Sultan Tahlil-Lillah
Sultan Tahirullah
Ahmed Tantahid-allah [21]
 
Gusti Kasuma Matan
Raden Buyut Kasuma Matan
Pangeran Putra[19]
 
 
 
 
♂ Raden Pajang
Raden Suta Kasuma
 
Gusti Pandara
 
 
 
DATU TALIWANG
Amas Mattaram
 
 
SULTAN SUMBAWA III (1672/75 – 1702/05)
♂ Dewa Mas Bantan
Sultan Harunnurrasyid I
 
 
 
 
 
 
 
 
♀ Siti Halimah Daeng Tomi Karaeng Tannisanga
 
 
 
 
 
 
 
 
 
RAJA SELEPARANG
♂ Raja Kertabumi
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
SULTAN BANJAR VIII.b.
Panembahan Kusuma Dilaga
 
SULTAN BANJAR VIII.a.
Sultan Tahmidullah 01
Panembahan Tengah[22]
 
MANGKUBUMI BANJAR
♂ Pangeran Purba Negara
(Pangarang-Purba-Negarree)[23][24][25]
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
DATU TALIWANG
♂ Gusti Amin
 
KARAENG BONTOLANGKASA 05
 
DATU TALIWANG
SULTAN SUMBAWA IV (1702-17..)
Amas Madina
Sultan Jalaluddin Muhammad Syah I
 
♀ I Rakkia Karaeng Kanjenne Addatuang Sidenreng VI Arung Berru VII (m. 1720 - 1740)
 
DATU JEREWEH
Mas Palembang
♂ Dewa Maja Jereweh
 
♀ Karaeng Bontoje'ne
 
 
 
♀ Dewa Isa Karaeng Barong Patola
 
♂ Daeng Mamuntuli Arung Kadjoe bin Arung Teko dari Bone
 
 
 
 
 
DATU SERAN
PEMANGKU SULTAN SUMBAWA (1723-1725)
♂ Raja Tua Datu Bala Sawo
Dewa Loka Ling Sampar
 
 
 
♂ Datu Budi
 
♀ Dewa Iya
Datu Balasao
DatuTengah
Karaeng Bonto Pa'ja
 
SULTAN BIMA
Sultan Hasanuddin Muhammad Ali Syah
 
♀ Ince' Bagus
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Raja Bugis Pagatan
 
SULTAN BANJAR 1730-1734 IX.a.
Sultan Chamiedoela / Chamidullah / Hamidullah
Panembahan Kuning Hamidullah dari Banjar
 
MANGKUBUMI BANJAR
Pangeran Dipati Mangkubumi
Pangérang Dipatty Soeria di Laga
(Pangeran Mangkubumi Suria Delaga)
Pangeran Mangku Delaga[26]
 
SULTAN BANJAR IX.b.
♂ Sultan Sepuh dari Banjar Pangeran Mangkubumi Tamjidillah I
 
 
 
 
PANGERAN BANJAR ♂ Pangeran Datu Aria / Pangeran Wirakusuma I dari Banjar / Datu Pangeran Aria / Pangeran Aria Wirakusuma / Datu Aria Sumbawa
 
DATU TALIWANG
♂ Pangeran Laya Kesuma
 
KARAENG BONTOLANGKASA 6
♂ I Mappasempa' Daeng Mamaro Opu Mangnguluang
 
 
 
SULTANAH SUMBAWA VII
Sultanah Siti Aisyah
 
 
 
 
 
DATU TALIWANG
SULTAN SUMBAWA VI
Sultan Muhammad Kaharuddin I
 
PERMAISURI BINAMU
♀ Karaeng Baine Binamu We Tenri Ico Dai Karaeng Mangarabombang
Datu Pampang
 
RAJA BINAMU (JENEPONTO) XI m. 1796-1814
♂ I Bebasa Daeng Lalo Karaeng Lompoa Ri Binamu
 
♀ Putri
 
DATU JEREWEH
♂ ALAUDDIN / HASANUDDIN
 
DATU SERAN
Dewa Mas Pakil
Dewa Lengan Seran
 
♀ Putri
 
♂ Datu Seppe
 
♂ Datu Dollah
 
♂ Manuru Daha
Abdul Muslimin Ali Syah
Sultan Alauddin Muhammad Ali Syah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♀ adik Arung Turawee
 
Raja Kusan I (1734-1759) Pangeran Muhammad Aminullah SULTAN BANJAR X.a.(3 Agustus 1759- Wafat 16 Januari 1761)
♂ Sultan Muhammad Aminullah Muhammad dari Banjar Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah
Muhammadillah
Tahmidillah 01
(Tahmidu-Billah)
 
♀ Ratu Sultan Muhammad binti Pangeran Mangkubumi Tamjidillah I Sultan Sepuh dari Banjar[27]
 
 
 
 
 
♂ MANGKUBUMI BANJAR 1760 -1762 Pangeran Mangkubumi Pangeran Mas
Ratu Anum Kasuma Yuda
 
DATU TALIWANG
♂ Gusti Aceh
 
SULTAN SUMBAWA IX 1762-1765
♂ Gusti Mesir Abdurrahman
Sultan Muhammad Jalaluddin Syah II
 
 
RAJA PERMAISURI SUMBAWA
Karaeng Bonto Masugi
Datu Bonto Paja
Siti Khadijah
 
RAJA TALLO
MANGKUBUMI GOWA
♂ I Manyombali Daeng Patompo Karaeng Barang Mamase Raja Tallo Mangkubumi Gowa
 
♂ I Lotting Shalahuddin Daeng Marakka TuMalompoa ri Data
 
♀ Putri.....
 
♂ Dea Adipati Lalu Kaidah Mele Habirah Lalu Jamelela Dea Koasa Unter Iwes
 
♀ Lala Saragialu Daeng Talebang
 
 
 
 
DATU SERAN
SULTAN SUMBAWA XIV m. 1777-1791
♂ Sultan Harun Ar Rasyid II
Datu Budi Lalu Mahmud
 
 
 
 
 
♀ Ran Tambas
Lala Tambas
 
 
SULTAN SUMBAWA VIII 1761-1752
Sultan Lalu Onye Datu Ungkap Sermin Dewa Lengit Ling Dima
 
♂ Lalu Muntadarman Datu Bajing
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Putri Ratu Lawiyah binti Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah Muhammad dari Banjar
 
SULTAN BANJAR X.b.
Sunan Nata Alam Sultan Tahmidillah II
Panembahan Batu
(Sultan Tamhidillah)
 
♀ Ratu Syarifah Aminah
 
 
♀ Ratoe Laija
(Putri Ratu Laiya Sara / Putri Sara)
 
SULTAN SUMBAWA X 1765
Dewa Masmawa Sultan Mahmud
 
 
RAJA TALLO
MANGKUBUMI GOWA
♂ I Mahmud Daeng Sila Karaeng Beroanging Raja Tallo Mangkubumi Gowa
 
 
 
 
 
♂ I Tamparang Daeng Taesa Karaeng Cilallang
 
♂ Karaeng Manippi Datu Bonto Mangape
 
♀ Lala Intan Ratu Nong Sasir
 
 
 
♀ Datu Giri
 
SULTAN BIMA IX m. 1773-1817
♂ Sultan Abdul Hamid Muhammad Syah Mantau Asi Saninu
 
SULTANAH SUMBAWA XII m. 1791-1795
♀ Sultanah Shafiyatuddin
Daeng Massiki
 
 
 
 
 
♂ Lalu Abdullah Syahbandar
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Raja Kusan II(1786-1830): Pangeran Amir bin Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah Muhammad dari Banjar
Raja Kusan II menikahi Ratu Amir binti Ratu Mas dari Tanah Bumbu binti Pangeran Mangu bin Pangeran Dipati Tuha II . Sultan Amir Pangeran Amir tertangkap pada 14 Mei 1787, kemudian diasingkan ke Srilangka.
 
SULTAN BANJAR XI.a.

♂ Sri Sultan Amirul Mukminin Abdullah (Meninggal Tidak Wajar Di Cekik)
 
♀ Ratu Siti Air Mas (Ratu Siti Aer Mas binti Sunan Nata Alam Sultan Tahmidillah II Panembahan Batu/Sultan Tamhidillah)
 
SULTAN BANJAR XI.b.
Sultan Sulaiman Rahmatullah
 
 
 
♀ Nyai Ratu Intan Sari (Nyai Ratu Sepuh/Nyai Ratna binti Kiai Adipati Singasari
 
 
SULTAN SUMBAWA XIII
Sultan Muhammad Kaharuddin II
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♀ Lala Amatollah
 
 
 
♀ Ratu.....
 
SULTAN BIMA X m. 1818-1854
♂ Sultan Ismail Muhammad Syah, Rumata Mawa’a Alus, Mantau Dana Sigi
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♂ Lalu Cela Tureli Belo
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♂ Pangeran Mas'ud Menikah Ratu Khadijah binti Sultan Sulaiman Rahmatullah Sulaiman dari Banjar
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♀ Ratu Khadijah binti Sultan Sulaiman Rahmatullah Sulaiman dari Banjar
 
SULTAN MUDA 1782 SULTAN BANJAR 3 Juni 1825-1 November 1857
Sultan Adam al-Wäthiq billäh Adam dari Banjar
 
Njahi Ratoe Kamala Sarie / Njahi Ratoe Koemala Sarie / Nyai Ratu Kamala Sari binti Kiai Adipati Singasari
 
 
♂ Datu Bonto Mangape
 
SULTAN SUMBAWA XIV
Sultan Lalu Mesir
 
♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Amaroe'llah
 
♀ Lala Rante Patola binti Anwar Abdul Nabi
 
♀ Lala Dendo binti Syahbandar Lalu Abdullah
 
♂ Muhammad Yakub Ruma Kapenta Wadu
 
 
 
 
SULTAN BIMA XI m. 1854-1868
♂ Sultan Abdullah Muhammad Syah Rumata Mawa’a Adil
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
PERMAISURI BIMA
♀ Siti Saleha Bumi Pertiga
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ratoe Idjah(anak Njahi Salamah) di peristri Pangeran antasari
[28]
 
SULTAN BANJAR 14 Maret 1862 - 11 Oktober 1862
Gusti Inu Kartapati
Pangeran Antasari
Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin
 
♀ Ratu Salmiyah (Ratu Salmah) binti Pangeran Mas'ud bin Raja Kusan Sultan Amir melahirkan Putra Mahkota Pangeran Rahmattilah
 
SULTAN MUDA BANJAR
Pangeran Ratu
Pangeran Sultan Muda Abdur-Rahman
 
♀ Nyai Ratu Halimah Putri juriat Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari
 
MANGKUBUMI BANJAR
1857-1862 ♂ Pangeran Mangkubumi Noch Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana
 
DATU TALIWANG
♂ Daeng Mesir
 
♀ Datu Balasari
 
♂ Raja Muda: Daeng Mas Kuncir Datu Lolo
 
♂ Daeng Padusung
 
♀ Daeng Ante Datu Singasari binti M. Yakub Ruma Kapenta Wadu
 
MANGKUBUMI BIMA
♂ Muhammad Qurais bin Muhammad Hidir Raja Bicara Bima
 
PERMAISURI BIMA
♀ Sitti Fatimah binti Lalu Yusuf Ruma Sakuru
 
SULTAN BIMA XIII m. 1881-1915
♂ Sultan Ibrahim Rumata Mawa’a Taho Perange
 
 
PERMAISURI DOMPU
♀ Ratu.........
 
SULTAN DOMPU XX
♂ Sultan Muhammad Sirajuddin, Manuru Kupa
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♂ Pangeran Sjerief Oemar
 
♀ Ratu Biduri binti Pangeran Ratu Sultan Muda Abdur-Rahman Abdur Rahman dari Banjar
 
♀ Ratoe Hasiah (Ratu Hasiah binti Pangeran Antasari meninggal 1858 sebelum Perang Banjar)
 
 
 
 
 
 
MANGKUBUMI BANJAR
1857-1862 ♂ Pangeran Wira Kasuma /Pangeran Wira Kusuma Wirakusuma II dari Banjar diasingkan belanda ke Cianjur hingga wafat
 
 
 
♀ Nyai Ratu Ratna (Meninggal dalam Perang Banjar)
 
DATU TALIWANG
♂ Muhammad Kaharuddin
Daeng Mappaconga
 
♀ Datu Balasari
 
SULTAN SUMBAWA XVI
Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III
 
 
 
♀ Siti Maryam Daeng Risompa Datu Ritimu
 
 
 
PERMAISURI BIMA
♀ Sitti Maryam
 
 
 
SULTAN BIMA XIV m. 1915-1951
♂ Sultan Muhammad Salahuddin Marrbora di Jakarta, Ma Kakidi Agama
 
 
 
 
 
 
PERMAISURI BIMA
♀ Siti Aisyah binti
SULTAN DOMPU XX
Sultan Muhammad Sirajuddin
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♀ Ratoe Sjerief Ali
 
♀ Ratoe Sjerief Kesoema
 
♂ Pangeran Sjerief Aboe Bakar diasingkan belanda ke Cianjur hingga wafat
 
♀ Ratoe Sjerief Aboe Bakar binti Pangeran Mangkubumi Wira Kasuma Wirakusuma II dari Banjar diasingkan belanda ke Cianjur hingga wafat
 
 
 
♀ Goesti Ainoen Djariah
(anak Nyai Ratoe Hadidjah)
 
♂ Pangeran Mohamadillah / Pangeran Muhamad
 
♀ Goesti Hasiah
 
♀ Goesti Hapsah Meninggal dalam Perang Banjar
 
DATU RAJA MUDA SUMBAWA
♂ Datu Raja Muda Daeng Rilangi
 
♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin III
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
PERMAISURI SUMBAWA
♀ Siti Khodijah Daeng Ante Ruma Pa'duka
 
 
 
SULTAN BIMA XV m. 1951-2001
♂ Sultan Haji Abdul Kahir II, Ama Ka'u Kahi, Ruma Ma Wa'a Busi Ro Mawo
 
PERMAISURI BIMA
♀ Hj. RM Zubaidah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♀ Syarifah Intan binti Pangeran Sjerief Aboe Bakar diasingkan belanda ke Cianjur hingga wafat
 
 
♂ Pangeran Muhammad Wirakusuma III dari Banjar diasingkan belanda ke Cianjur hingga wafat
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♀ Nindo Siti Rahayu Daeng Risompa
 
♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin IV
 
PERMAISURI SUMBAWA
♀ Datu Tenri
 
 
 
PERMAISURI BIMA
♀ Hj. Indah Damayanti Putri
 
SULTAN BIMA XVI m. 4 Juli 2013-23 Desember 2013
♂Sultan Haji Fery Zulkarnain (Dae Ferry)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♂ Pangeran Musa Wirakusuma IV
(lahir di Cianjur)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
PUTRI SUMBAWA
♀ Daeng Nadia Indriana Hanoum
 
PUTRI SUMBAWA
♀ Daeng Sarrojini Naidu
 
♂ Sentot Agus Priyanto
 
 
 
Jena Teke SULTAN MUDA BIMA XVII
♂ Muhammad Putera Ferryandi
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♀ Ratu Yuyu Wahyuningsih Wirakusuma V
(lahir di Cianjur)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♂ Raindra Saadya Ramadhan Priyanto
 
♂ Raihan Omar Hasani Priyanto
 
♂ Rayaka Ali Kareem Priyanto
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♂ Gusti Antung Henry Wirakusuma VI
(lahir di Jakarta)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


Referensi

  1. ^ Tamar Djaja (1965). Pustaka Indonesia: riwajat hidup orang-orang besar tanah air. 2. Bulan Bintang. 
  2. ^ a b Hindia-Belanda (1965). Bandjermasin (Sultanate), Surat-surat perdjandjian antara Kesultanan Bandjarmasin dengan pemerintahan2 V.O.C.: Bataafse Republik, Inggeris dan Hindia-Belanda 1635-1860 (PDF). Arsip Nasional Republik Indonesia, Kompartimen Perhubungan dengan Rakjat. hlm. 12. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-04-08. Diakses tanggal 2019-01-09. 
  3. ^ a b c Willem Adriaan van Rees (1865). De bandjermasinsche krijg van 1859-1863 (dalam bahasa Belanda). 1. D. A. Thieme. hlm. 7.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "bandjermasinsche krijg 1" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  4. ^ "Rulers in Asia (1683 – 1811): attachment to the Database of Diplomatic letters" (PDF). Arsip Nasional Republik Indonesia. hlm. 48. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-03-13. Diakses tanggal 2018-09-23. 
  5. ^ Gordon, Bruce R. (2018-01-11). "Southeast Asia: the Islands". CoreComm Internet - Start. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-11. Diakses tanggal 2018-09-23. 
  6. ^ C. E. van Kesteren, R. A. van Sandick, J. E. de Meyier (1899). De Indische gids (dalam bahasa Belanda). 21. J. H. de Bussy. hlm. 278. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-13. Diakses tanggal 2019-11-26. 
  7. ^ "Mencari Surat-Surat :: Sejarah Nusantara". Arsip Nasional Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-07. Diakses tanggal 2018-09-23. 
  8. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-10. Diakses tanggal 2018-09-23. 
  9. ^ (Belanda) van Rees, Willem Adriaan (1865). De bandjermasinsche krijg van 1859-1863: met portretten, platen en een terreinkaart. 1. D. A. Thieme. hlm. 7. 
  10. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-03. Diakses tanggal 2018-09-23. 
  11. ^ (Indonesia) Saleh, Mohamad Idwar (1993). Pangeran Antasari. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. hlm. xv. 
  12. ^ a b c d e f g h i Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (1864). "Notulen van de Algemeene en Directie-vergaderingen van het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappenn" (dalam bahasa Belanda). 1. Lange & Company: 315. 
  13. ^ Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde van. 1938. hlm. 170. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-13. Diakses tanggal 2022-12-13. 
  14. ^ Knapen, Han (2001). Forests of Fortune?: The Environmental History of Southeast Borneo, 1600-1880. KITLV Press.  ISBN 9067181587, 9789067181587
  15. ^ M. Idwar Saleh (1993). Pangeran Antasari. Indonesia: Proyek lnventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional: Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 75. 
  16. ^ Departemen Penerangan Indonesia (1959). Republik Indonesia. 7. Indonesia: Kementerian Penerangan. hlm. 365. 
  17. ^ Tamar Djaja (1966). Pustaka Indonesia: riwajat hidup orang-orang besar tanah air. 2. Indonesia: Bulan Bintang. 
  18. ^ a b "Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde" (dalam bahasa Belanda). 14. Batavia: Lange & Company, Martinus Nijhoff. 1864: 503. 
  19. ^ a b Ludovicus Carolus Desiderius van Dijk (1862). "Neêrlands vroegste betrekkingen met Borneo, den Solo-Archipel, Cambodja, Siam en Cochin-China: een nagelaten werk" (dalam bahasa Belanda). J. H. Scheltema: 190. 
  20. ^ von Siebold, Philipp Franz (1847). "Le moniteur des Indes orientales et occidentales: recueil de mémoires et de notices scientifiques et industriels... concernant les possessions néerlandaises d'Asie et d'Amérique" (dalam bahasa Prancis). Belinfante frères: 166. 
  21. ^ Stokvis, Anthony Marinus Hendrik Johan (1888). Manuel d'histoire, de généalogie et de chronologie de tous les états du globe, depuis les temps les plus reculés jusqu'à nos jours (dalam bahasa Prancis). Brill. hlm. 379. 
  22. ^ https://britishlibrary.typepad.co.uk/asian-and-african/2015/08/early-malay-trading-permits-from-borneo.html
  23. ^ BEECKMAN, DANIEL (2018). "A Voyage to and from the Island of Borneo, in the East-Indies. with a Description of the Said Island: Together with the Re-Establishment of the English Trade There" (dalam bahasa Inggris). Creative Media Partners, LLC: 67. ISBN 138569937X.  ISBN 9781385699379
  24. ^ Beeckman, Daniel (1718). "A Voyage to and from the Island of Borneo, in the East-Indies: With a Description of the Said Island: Giving an Account of the Inhabitants, Their Manners, Customs, Religion, Product, Chief Ports, and Trade ... Also a Description of the Islands of Canary, Cape Verd, Java, Madura; of the Streights..." (dalam bahasa Inggris). T. Warner, and J. Batley: 54. 
  25. ^ Beeckman, Daniel (1973). "A Voyage to and from the Island of Borneo" (dalam bahasa Inggris). Barnes & Noble. 
  26. ^ https://web.archive.org/web/20140303172019/http://sinarbulannews.wordpress.com/2011/01/02/silsilah-keturunan-sultan-adam-al-wasikubillah-martapura-kerajaan-banjar/
  27. ^ A. MEIJER (Jonkheer.) (1872). Militair tijdschrift (dalam bahasa Belanda). Bruining & Wijt. hlm. 554. 
  28. ^ http://sejarahastrologimetafisika.blogspot.co.id/2011/06/silsilah-kerajaan-banjar.html

Pranala luar

Pranala luar

Catatan kaki