Titthiya

Istilah bahasa Pali untuk nonbuddhis atau orang yang tidak menganut Buddhisme
Revisi sejak 19 Mei 2024 05.23 oleh Faredoka (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Buddhisme|dhamma}} '''Titthiya''' (Pāli; {{lang-sa|tīrthika}}, "pembuat-arungan," artinya orang yang berusaha menyeberangi arus saṁsāra<ref>Keown, Damien. Oxford ''Dictionary of Buddhism'' (2004), p. 307</ref>) dalam agama Buddha adalah istilah yang mengacu pada pengikut agama selain Buddhisme.<ref>{{Cite journal|last=Brancaccio|first=Pia|date=1991|title=The Buddha and the Naked Ascetics in Gandharan Art A New Interpretation|url=https://ww...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Titthiya (Pāli; Sanskerta: tīrthika, "pembuat-arungan," artinya orang yang berusaha menyeberangi arus saṁsāra[1]) dalam agama Buddha adalah istilah yang mengacu pada pengikut agama selain Buddhisme.[2][3][4] Istilah ini ditujukan untuk mereka yang meyakini satu dari 62 pandangan salah (micchā-diṭṭhi), seperti meyakini adanya diri atau roh, sehingga sering juga disebut sebagai kaum micchā.

Dalam Tipitaka, istilah titthiya mungkin merujuk secara khusus pada penganut Jainisme. Jika seorang Buddhis berlindung pada Tiga Permata dan menempuh Jalan Tengah di antara dua ekstrem, seorang titthiya tidak. Menurut Asoka Avadhana, para titthiya yang iri dengan ajaran Buddha Asoka berkumpul dan berkata satu sama lain, "Jika raja Asoka ini terus menjadi pemuja Buddha, semua orang yang didorong olehnya juga akan menjadi pengikut Buddha." Mereka kemudian mendatangi rumah-rumah penduduk dan menyatakan bahwa agama mereka adalah agama yang benar dan agama Buddha tidak mengarah kepada Kecerahan.[5]

Istilah "titthiya" dikaitkan dengan istilah Jain, yaitu "tirthankara", artinya "pembuat-arungan/sungai".[6] Pada kamus Wisdom Library, titthiya didefinisikan sebagai "seorang guru sesat" dan "penganut agama lain".[7]

Referensi

  1. ^ Keown, Damien. Oxford Dictionary of Buddhism (2004), p. 307
  2. ^ Brancaccio, Pia (1991). "The Buddha and the Naked Ascetics in Gandharan Art A New Interpretation". East and West. 41 (1/4): 123. ISSN 0012-8376. JSTOR 29756972. 
  3. ^ Jaini, Padmanabh S. (2000). Collected Papers on Jaina Studies (dalam bahasa Inggris). Motilal Banarsidass Publ. ISBN 978-81-208-1691-6. 
  4. ^ Dhammajoti, KL (2007). Sarvāstivāda Abhidharma. Hong Kong: Centre of Buddhist Studies at the University of Hong Kong. hlm. 259. ISBN 978-988-99296-1-9. 
  5. ^ P. 245 Buddha by Manmatha Nath Dutt
  6. ^ Parpola, Asko, 2003. Sacred bathing place and transcendence: Dravidian kaTa(vuL) as the source of Indo-Aryan ghâT, tîrtha, tîrthankara and (tri)vikrama. Pp. 523-574 in: Olle Qvarnström (ed.), Jainism and early Buddhism: Essays in honor of Padmanabh S. Jaini, I-II. Fremont, California: Asian Humanities Press.
  7. ^ www.wisdomlib.org (2014-08-03). "Titthiya: 3 definitions". www.wisdomlib.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-19.