Mahyeldi

gubernur Provinsi Sumatra Barat, Indonesia

H. Mahyeldi Ansharullah, S.P. gelar Datuak Marajo atau juga dikenal dengan Buya Mahyeldi (lahir 25 Desember 1966) adalah mubalig dan politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Sumatera Barat. Sebelumnya, ia merupakan Wali Kota Padang dua periode hasil pemilihan umum 2013 dan 2018. Selama kepemimpinannya, Padang meraih kemajuan di bidang infrastruktur, pariwisata, dan kebersihan.[2][3] Lewat pendekatan partisipatif, ia memimpin penataan objek wisata dan pasar tradisional yang semrawut pasca-gempa bumi 2009 tanpa menimbulkan gejolak.[4][5][6][7]

Mahyeldi
Gubernur Sumatera Barat ke-10
Mulai menjabat
25 Februari 2021
PresidenJoko Widodo
WakilAudy Joinaldy
Sebelum
Pendahulu
Irwan Prayitno
Alwis(Plh.)
Hamdani(Pj.)
Pengganti
Petahana
Sebelum
Wali Kota Padang ke-13
Masa jabatan
13 Mei 2014 – 25 Februari 2021
Wakil
Sebelum
Pendahulu
Fauzi Bahar
Pengganti
Hendri Septa
Sebelum
Wakil Wali Kota Padang ke-3
Masa jabatan
18 Februari 2009 – 18 Februari 2014
Wali KotaFauzi Bahar
Sebelum
Pendahulu
Yusman Kasim
Pengganti
Emzalmi
Sebelum
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Barat
Masa jabatan
2004–2009
KetuaLeonardy Harmainy
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Sumatera Barat
Masa jabatan
2004–2009
Perolehan suara25.803 (2004)[1]
Daerah pemilihanSumatera Barat 1
Informasi pribadi
Lahir25 Desember 1966 (umur 57)
Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikPartai Keadilan Sejahtera
Suami/istri
Harneli Bahar
(m. 1989)
Anak9
Orang tua
  • Mardanis Sutan Tanameh bin Musa (ayah)
  • Nurmi (ibu)
AlmamaterUniversitas Andalas
PekerjaanPolitikus
IMDB: nm11406382 X: mahyeldi_sp Instagram: mahyeldisp Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Sebagai anak dari ayah seorang buruh angkat, Mahyeldi kecil bersekolah sambil bekerja untuk membantu orang tua. Sewaktu berkuliah di Universitas Andalas, ia berkecimpung dalam pergerakan Islam dan turun ke masyarakat sebagai mubalig. Oleh PKS, ia dicalonkan sebagai anggota DPRD Sumatera Barat pada pemilihan umum legislatif 2004 dan terpilih dengan perolehan suara terbanyak. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat periode 2004–2009, lalu menjadi Wakil Wali Kota Padang mendampingi Wali Kota Fauzi Bahar periode 2009–2014.

Mahyeldi menjabat sebagai Wali Kota Padang sejak 13 Mei 2014 setelah memenangkan pemilihan umum pada 2013. Pada pemilihan berikutnya, ia kembali terpilih sebagai Wali Kota Padang untuk 2019–2024.[8] Ia menjalani masa jabatan periode kedua sejak 13 Mei 2019 hingga 25 Februari 2021.[9]

Kehidupan awal

Mahyeldi menjalani masa kecil di Nagari Gadut, Tilatang Kamang, Kabupaten Agam.[10] Ia lahir dari pasangan Mardanis Sutan Tanameh bin Musa (ayah, 1939–2022)[11] dan Nurmi (ibu) sebagai anak pertama dari tujuh bersaudara. Ayahnya adalah seorang tukang becak dan buruh angkat di Pasar Atas, Bukittinggi. Sejak masih kelas tiga SD, ia sudah bekerja membantu ayahnya untuk mendapatkan uang.[12] Seusai membantu ayahnya, ia bergegas ke sekolah. Meskipun harus bekerja, ia tetap meraih juara di kelas.[13]

Saat Mahyeldi kelas lima SD, ia dan keluarga pindah ke Kota Dumai, Provinsi Riau. Ia melanjutkan pendidikan di SD Negeri 9 Dumai dan lulus pada 1980.[14] Ia tetap bekerja untuk menopang ekonomi keluarga hingga masuk SMP Negeri 1 Dumai.[15] Usai salat subuh, ia berjualan ikan yang didapatnya dari nelayan asal Pariaman yang akrab disapa Ajo. Sebagai imbalan, ia mendapat potongan harga ikan. Setelah berjualan ikan, ia menjadi loper koran. Ia direkrut oleh pemuda asal Aceh, pemilik kios buku dan koran terkemuka di Dumai. Dengan berjualan koran, ia banyak tahu informasi yang sedang terjadi. Gurunya yang enggan membeli koran sering menanyakan kepadanya mengenai berita aktual.[12]

Di kios buku dan koran tempat ia bekerja, Mahyeldi dapat membaca banyak buku, sembari menunggu jam sekolahnya yang masuk pada siang hari. Alhasil, pengetahuannya di atas rata-rata murid di sekolahnya. Buku-buku Islam menjadi buku yang digemari Mahyeldi. Saat gurunya memberi esai tentang tokoh idola, ia langsung menulis kisah Nabi Muhammad SAW.[12]

Aktivisme

Mahyeldi rutin menghadiri kegiatan keislaman di lingkungan tempat tinggalnya sejak SMP di Dumai.[13] Ia mengetuai kegiatan penyelenggaraan hari besar Islam baik di sekolah maupun tempat tinggalnya. Ia juga membentuk kelompok diskusi-diskusi agama yang ia adakan di masjid tempat tinggalnya.[12] Ketika naik kelas 2 SMP, keluarga Mahyeldi kembali pulang ke kampung halaman.

Mahyeldi melanjutkan pendidikan di SMP Negeri Gadut, Tilatang Kamang, Agam dan lulus pada 1983.[14] Ia pernah menjadi pengurus OSIS ketika itu.[16] Kemudian, ia masuk ke SMA Negeri 1 Bukittinggi. Di sekolah, ia dikenal gampang berbaur sehingga ia terpilih menjadi ketua kelas. Ia juga mencatat prestasi di bidang kepenulisan sehingga gurunya memintanya untuk membuat majalah sekolah. Selain itu, ia aktif dalam kegiatan keagamaan di sekolah dengan menjadi pengurus Rohani Islam.[12][16]

Selama SMA, ia masih bekerja dengan berjualan koran pada pagi hari dan menjual kue pada sore hari. Selain itu, ia juga pernah beternak kerbau. Dari hasil jerih payahnya bekerja, ia dapat menabung untuk biaya kuliah.[12] Setamat SMA pada 1986, ia diterima di Program Studi Pembangunan Pedesaan Fakultas Pertanian Universitas Andalas (Unand).[17] Di sini, jiwa kepemimpinannya kian dikenal dan ia juga tercatat bergabung menjadi pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Unand pada 1990.[12][16]

Selama kuliah di Unand, ia ikut menggerakan kegiatan dakwah dan tercatat menjadi salah satu pendiri Forum Studi Islam Fakultas Pertanian Unand.[18][19] Ia berkenalan dengan Irwan Prayitno, mahasiswa Universitas Indonesia yang berkeliling ke kota-kota di Sumatera Barat dalam sosialisasi petunjuk perjuangan Lembaga Dakwah Kampus atau khittah.[20] Aktivitasnya di bidang dakwah mengantarnya bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), partai yang dimotori oleh aktivis dakwah di kampus-kampus. Ia meraih gelar Sarjana Pertanian pada 1995.[16][14][17] Kelak di almamaternya, ia terpilih menjadi Ketua DPP Ikatan Alumni Fakultas Pertanian Unand dua periode sejak 2014 hingga 2024.[21][22]

Mahyeldi membantu Irwan Prayitno membuka kursus bimbingan belajar Adzkia di Lolong pada 1987 (cikal bakal PT Adzkia Masa Depan yang memiliki setidaknya 19 cabang di Indonesia). Saat itu, Mahyeldi diangkat sebagai pengelola dan Syukri Arief sebagai guru. Pada 1988, kelas kursus berpindah ke kompleks perguruan Persatuan Guru Agama Islam (PGAI), Jati. Bermula dari kursus bimbingan belajar, Irwan membentuk Yayasan Pendidikan Adzkia yang secara bertahap mewadahi taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.[23] Pada 1988, Mahyeldi diangkat menjadi pimpinan lembaga pendidikan Islam, Ma'had Almadaniy, Padang, hingga 2000.[16][14]

Karier legislatif dan wali kota

 
Mahyeldi sebagai Wakil Wali Kota Padang meninjau salah satu lokasi di Padang yang terdampak Banjir Padang 2013

Pada pemilihan umum legislatif 2004, Mahyeldi diusung oleh PKS sebagai calon anggota legislatif untuk DPRD Sumatera Barat dari daerah pemilihan Sumatera Barat 1 yang meliputi seluruh Kota Padang. Hasil perolehan suara menempatkan PKS sebagai pemenang di Padang. Dari seluruh anggota DPRD Sumatera Barat terpilih, Mahyeldi merupakan peraih suara terbanyak dengan perolehan 25.803 suara.[1] Ia duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat periode 2004–2009, tetapi mengundurkan diri setelah dilantik sebagai Wakil Wali Kota Padang pada 2009. Saat menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat, ia menolak menggunakan mobil dinas mewah sebagai pimpinan DPRD.[butuh rujukan]

Dalam pemilihan umum Wali Kota Padang pertama 2008, Mahyeldi terpilih sebagai wakil wali kota mendampingi Fauzi Bahar. Pasangan ini dilantik pada 18 Februari 2009 untuk periode 2009–2014.[24] Selama berkursi sebagai wakil wali kota, Mahyeldi menggerakkan perkoperasian berbasis syariah di Padang. Ia memprakarsai berdirinya Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang memberi akses permodalan dan lapangan kerja bagi warga. Lembaga koperasi ini mengantar Padang meraih penghargaan Bakti Koperasi dan UMKM dari Menteri Koperasi dan UMKM pada peringatan Hari Koperasi ke-66 yang dipusatkan di Nusa Tenggara Barat, 12 Juli 2013.[25]

Sewaktu menjabat wakil wali kota mendampingi Fauzi Bahar, Mahyeldi dianggap sebagai pasangan yang akur selama lima tahun masa tugasnya.[13] Fauzi Bahar mengatakan, mereka tak pernah berdebat atau bertengkar mengenai tugas masing-masing. "Saya rasa di Indonesia saat ini yang paling harmonis hubungan kedua pemimpin seperti, saya sebagai Wali Kota Padang dan Mahyeldi Wakil Wali Kota Padang, tak pernah selisih paham dan bertengkar tentang tanggung jawab sebagai pemegang amanah rakyat Kota Padang."[26]

Mahyeldi mencalonkan diri sebagai Wali Kota Padang dalam pemilihan umum Wali Kota Padang yang digelar pada 30 Oktober 2013. Berdasarkan hasil audit Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 8 Oktober 2013 jelang pemilihan, KPU Padang merilis laporan harta kekayaan Mahyeldi senilai 281,509 juta rupiah.[27] Diikuti 10 pasang calon, Mahyeldi bersama pasangannya Emzalmi menang atas 29,45% suara.[28] Setelah menjalani putaran kedua pada 5 Maret 2014, Mahyeldi kembali unggul dengan perolehan 50,29% suara. Pelantikannya tertunda karena pasangan calon yang kalah mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.[29] Pada 13 Mei 2014, Mahyeldi resmi dilantik setelah terundur-undur karena adanya pemilihan umum legislatif Indonesia 2014.[30]

Wali Kota Padang

Suasana Pantai Padang pada 2015 (atas) dan setelah dilakukan penataan pada 2018 (bawah). Pedagang yang berjualan di tepi pantai bersedia direlokasi, bahkan membongkar sendiri lapak mereka.

Terhitung sejak 13 Mei 2014, Mahyeldi menjabat sebagai Wali Kota Padang. Didampingi Emzalmi sebagai wakil pada periode pertama dan Hendri Septa pada periode kedua, Mahyeldi menawarkan apa yang disebut sebagai program unggulan. Program tersebut di antaranya peningkatan kualitas infrastruktur, pembenahan objek wisata, dan pengelolaan kebersihan. Dalam pelaksanaan oleh jajaran pemerintah, program yang digulirkan Mahyeldi telah membawa Padang ke arah kemajuan, setelah bertahun-tahun semrawut pasca-gempa bumi 2009. Capaian kemajuan Padang ditandai dengan raihan penghargaan yang diberikan oleh pemerintah pusat, media, dan instansi publik lainnya.

Di bidang infrastruktur, Padang gencar melakukan pembangunan jalan lingkungan dan pembenahan trotoar.[31][32] Pada periode pertama Mahyeldi, total 384,22 km jalan lingkungan dibangun, terdiri dari jalan aspal dan beton. Pembangunan jalan lingkungan dipriotitaskan di kawasan pinggir kota dan diikuti dengan pembangunan drainase.[33][34] Untuk trotoar, pembenahan dilakukan di sejumlah titik dengan total 57,864 m.[35][36][37] Di titik utama pusat kota seperti Permindo dan Chatib Sulaiman, trotoar dibangun dengan memperhatikan kebutuhan penyandang disabilitas [38] Adapun upaya pencegahan terjadinya banjir dan genangan air dilakukan lewat pengerukan sedimen drainase[39] serta rehabilitasi cek dam dan normalisasi saluran sungai.[40][41]

Di bidang pariwisata, Padang fokus melakukan pengembangan dan pembenahan objek wisata.[42] Kunjungan wisatawan mengalami peningkatan setiap tahun yang berpengaruh pada pendapatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan investasi. Pada 2015, PAD Padang dari sektor pariwisata hanya Rp17,8 miliar. Jumlah itu meningkat menjadi Rp104,9 miliar pada 2019.[43][44] Sementara itu, realisasi investasi di Padang meningkat dari 357,6 miliar pada 2016 menjadi Rp2,2 triliun pada 2019.[45] Capaian di bidang pariwisata dan investasi mengantar Padang meraih penghargaan Indonesia Atrractiveness Award (IAA) yang digelar Tempo pada 2015, 2016, 2017, dan 2018.[46][47][48][49]

 
Wali Kota Mahyeldi diarak oleh pasukan oranye kala menyambut Piala Adipura pada 2017, kali pertama sejak gempa bumi 2009

Fokus Pemerintah Kota Padang berikutnya adalah di bidang kebersihan. Usai dilanda gempa bumi pada 2009, Padang menghadapi permasalahan kebersihan yang tidak teratasi, ditandai dengan lepasnya penghargaan Adipura. Pada 25 Oktober 2014, pemerintah meluncurkan program Padang Bersih.[50][51] Sebagai implementasi program tersebut, Lembaga Pengelolaan Sampah (LPS) dibentuk di tingkat keluragan untuk memastikan disiplin warga membuang sampah.[52] Pada 2017, Padang kembali berhasil meraih penghargaan Adipura setelah lepas selama delapan tahun sejak 2009.[53]

Selain program di bidang infrastruktur, pariwisata, dan kebersihan, program-program yang digulirkan Mahyeldi lainnya meliputi pembenahan pasar, pendidikan gratis 12 tahun, dan rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH). Pembenahan pasar dimulai dari Pasar Raya Padang lalu pasar-pasar satelit. Pendidikan gratis 12 tahun diselenggarakan untuk siswa SD, SLTP, dan SLTA negeri yang dimulai pada semester kedua tahun 2014. Pada 2015, Padang meraih penghargaan Anugerah Peduli Pendidikan (APP) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan setelah dinilai berhasil melaksanakan program wajib belajar 12 tahun dengan baik.[54] Adapun program bantuan RTLH menargetkan 1.000 rumah masyarakat miskin setiap tahun[55] dengan mengunakan prinsip gotong royong, yakni menyinergikan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Padang, CSR perusahaan swasta, dan partisipasi masyarakat.[56]

Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan daerah, Pemerintah Kota Padang mencatat peningkatan kinerja setiap tahun. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) untuk tingkat kota pada 2013 menempatkan Padang di peringkat ke-54.[57] Pada 2018, peringkat Padang naik di posisi ke-41. Di Sumatera Barat, peringkat Padang berada di bawah Payakumbuh dan Bukittinggi.[58]

Karier gubernur

 
Mahyeldi (paling kiri) menerima ucapan selamat dari Presiden Joko Widodo setelah dilantik sebagai Gubernur Sumatera Barat.

Mahyeldi sudah diisukan menjadi calon Gubernur Sumatera Barat sejak ia menjadi wali kota periode pertama pada akhir 2018.[59] Meskipun awalnya ia menampik isu tersebut, ia akhirnya dicalonkan oleh partainya, PKS, sebagai Gubernur Sumatera Barat setahun pada 2020.[60] Mahyeldi memilih Audy Joinaldy sebagai calon wakil gubernurnya dan mereka mendeklarasikan diri sebagai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur dengan dukungan PKS dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 9 Agustus 2020.[61]

Mahyeldi dan Audy memenangi pemilihan gubernur Sumatera Barat yang dilaksanakan pada 9 Desember 2020 dengan 726.853 suara atau 32,43% dari seluruh suara.[62] Namun, lawan Mahyeldi dalam pemilu melakukan gugatan pada Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap hasil pemilihan gubernur, sehingga Mahyeldi tidak dapat dilantik pada tanggal yang sama setelah masa jabatan pendahulunya, Irwan Prayitno, berakhir.[63] Gugatan tersebut ditolak oleh MK pada tanggal 16 Februari 2021.[64]

Mahyeldi dilantik sebagai Gubernur Sumatera Barat bersama gubernur dari dua provinsi lainnya oleh Presiden Joko Widodo pada 25 Februari 2021. Setelah dilantik, Mahyeldi menyatakan bahwa ia akan menjalankan program 100 hari pertama yang telah dicanangkan. Mahyeldi juga menyatakan bahwa prioritas utamanya sebagai gubernur adalah penanganan Covid-19 dan penguatan ekonomi masyarakat.[65]

Ketika menjadi gubernur, ia sempat menyangkal terkait tingkat ketidakpatuhan masyarakat terkait pemakaian masker terkait protokol kesehatan ketika pandemi COVID-19 dengan berkilah masih banyak masyarakat di Jakarta yang tidak memakai masker serta ketiadaan dana untuk fasilitas tes swab di laboratorium Universitas Andalas.[66][67][68] Terkait hal ini, ia berkilah bahwa fokus pemerintahannya tidak hanya terkait Covid-19, tetapi juga bidang lain terutama penanganan stunting serta infrastruktur.[69]

Penghargaan

 
Mahyeldi menerima penghargaan Kota Padang sebagai Top 40 Inovasi Pelayanan Publik 2018 dari Wakil Presiden Jusuf Kalla

Dalam ajang Sindo Weekly, Mahyeldi meraih penghargaan Government Award pada 12 April 2016 setelah dianggap berhasil menata kota dalam waktu terbilang cepat. Konsentrasi penataan yang dilakukan selama kepemimpinan Mahyeldi meliputi Pantai Padang, pembebasan lahan jalur By Pass, dan Pasar Raya Padang. Penertiban berlangsung tanpa kericuhan, bahkan warga ikut membongkar sendiri bangunan mereka.[4] Adhyaksa Dault menyebut Mahyeldi bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai contoh kepala daerah yang berhasil merelokasi dan menata warga "tanpa kekerasan dan tak menyulut api perlawanan dari masyarakat".[70]

Dari pemerintah pusat, Mahyeldi mendapat tanda kehormatan Satya Lencana Pembangunan dalam peringatan Hari Koperasi pada 12 Juli 2015. Ia dinilai berhasil dalam mengurangi angka pengangguran lewat program-program di bidang koperasi yang akan dan sedang diterapkan. Dalam ajang Apresiasi Pendidikan Islam (API) 2015 pada 11 Desember 2015, Mahyeldi menerima penghargaan dari Kementerian Agama atas kepedulian terhadap pengembangan pendidikan Islam di daerahnya melalui kebijakan dan program kerja, ditandai dengan dukungan dana dan aktivitas keagamaan berjalan semarak. Dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Mahyeldi meraih penghargaan Adibakti Mina Bahari (AMB) atas kepedulian keberlangsungan sektor kelautan dan perikanan.

Pada 19 Mei 2016, MarkPlus, Inc. dalam acara Indonesia Marketeers Festival menobatkan Mahyeldi selaku Wali Kota Padang sebagai penerima penghargaan "Marketeers of The Year Padang 2016".[71] Pada 20 Mei 2016, Padang di bawah kepemimpinan Mahyeldi mendulang prediket kategori kota di Sumatra yang terbanyak diberitakan di media nasional dalam ajang The 1st Sumatra PR Indonesia Summit & Awards yang diselenggarakan oleh majalah PR Indonesia. Penghargaan tersebut diberikan atas hasil penelusuran PR Indonesia bersama Isentia Indonesia sepanjang 2015 terhadap 12 media cetak nasional.[72]

Pada 20 Desember 2018, Mahyeldi menerima Piagam Tanda Kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial (SLKS) dari Presiden Republik Indonesia yang diserahkan Menteri Sosial RI, Agus Gumiwang Kartasasmita.[73] Pada November 2020, Mahyeldi selaku Wali Kota Padang mendapat penghargaan Best Government Officer dalam People of The Year 2020 yang diselenggarakan Metro TV.[43][74][75]

Di bidang keuangan, Padang selama lima tahun berturut-turut menerima opini Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah (LKPD).[76][77] Sebelum kepemimpinan Mahyeldi, Padang hanya mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian.[78]

Kontroversi

Pada 15 April 2023, Mahyeldi melontarkan tudingan yang menuduh media menyebarkan berita bohong atau hoaks.[79] Pernyataan itu disampaikan Mahyeldi saat diwawancarai sejumlah wartawan terkait penggunaan mobil dinas oleh para ASN untuk lebaran.[80] Ketika itu, para awak media mengonfirmasi kabar bahwasanya Pemprov Sumbar mengizinkan Aparatur Sipil Negara menggunakan mobil dinas saat lebaran dan kabar itu telah dimuat disejumlah media sejak 12 April 2023.[81] Selain itu, kabar tersebut juga telah disampaikan melalui rilis resmi dari Biro Adpim Pemprov Sumbar.[82] Tuduhan Mahyeldi membuat masyarakat pers di Sumbar berang. Mereka beramai-ramai mengecam pernyataan Mahyeldi, termasuk sejumlah organisasi pers, seperti Aliansi Jurnalis Independen Padang dan AMSI Sumbar.[83][84]

Kehidupan pribadi

Mahyeldi dikaruniai sembilan anak dari pernikahannya dengan Harneli Bahar pada 12 Mei 1989.[85][86] Ia dikenal sebagai sosok pemimpin yang sederhana, santun, dan rendah hati.[13][18]

Galeri

Rujukan

  1. ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-08. Diakses tanggal 2020-11-19. 
  2. ^ ant. "Mewujudkan Padang Jadi Kota Penghafal Alquran". Okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-11. Diakses tanggal 2019-05-11. 
  3. ^ "Wali Kota Optimistis Jadikan Padang Kota Penghafal Alquran". Media Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-11. Diakses tanggal 2019-05-11. 
  4. ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-11. Diakses tanggal 2019-05-11. 
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-11. Diakses tanggal 2019-05-11. 
  6. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-11. Diakses tanggal 2019-05-11. 
  7. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-11. Diakses tanggal 2019-05-11. 
  8. ^ Assifa, Farid (ed.). "Mahyeldi Resmi Ditetapkan Sebagai Wali Kota Padang Terpilih". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-28. Diakses tanggal 2020-11-20. 
  9. ^ Faradianti, Merinda (13 Mei 2019). "Mahyeldi dan Hendri Sapta Dilantik Jadi Wali kota dan Wawako Padang 2019-2024". Tribunnews.com. Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-13. Diakses tanggal 13 Mei 2019. 
  10. ^ Wahyudi, Ikhwan (5 Agustus 2018). "Anak tukang angkat itu kini jadi Wali Kota". ANTARA News. ANTARA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-13. Diakses tanggal 13 Mei 2019. 
  11. ^ https://www.detik.com/sumut/berita/d-6275017/kabar-duka-ayahanda-gubernur-sumbar-meninggal-dunia
  12. ^ a b c d e f g Rizal, Jose (27 Januari 2015). "PROFIL : Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah, SP. Datuk Marajo". Facebook Humas Setda Kota Padang. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-08. Diakses tanggal 13 Mei 2019. 
  13. ^ a b c d "Pribadi Yang Sederhana Memiliki Kemauan Kuat". ANTARA. Diarsipkan dari aslinya. 8 Oktober 2013.
  14. ^ a b c d https://batam.tribunnews.com/2020/12/10/profil-mahyeldi-ansharullah-calon-gubernur-sumbar-sementara-unggul-real-count-kpu-pilkada-sumbar
  15. ^ https://news.republika.co.id/berita/r25csb349/anak-buruh-alumni-smp-1-dumai-itu-tak-menduga-jadi-gubernur
  16. ^ a b c d e https://web.archive.org/web/20220627102027/https://infopemilu2.kpu.go.id/file/dok/syarat_calon/SYARAT_CALON_CAKADA_2_0129200104_Mahyeldi.pdf
  17. ^ a b "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-05-08. Diakses tanggal 2020-12-23. 
  18. ^ a b "Mahyeldi Ansharullah Sosok Pemimpin yang Rendah Hati"[pranala nonaktif permanen]. Dakwatuna.com. 23 Maret 2013.
  19. ^ https://www.facebook.com/groups/135991459788154/permalink/5609603985760180/?app=fbl
  20. ^ Irwan Prayitno (2003). Dai di Tengah Kegalauan Politik. Hal. 245. Jakarta: Pustaka Tarbiatuna. ISBN 979-3375-80-9.
  21. ^ https://www.facebook.com/humaskotapadang/photos/a.765119976831498/892833747393453/?type=3&app=fbl
  22. ^ https://www.harianhaluan.com/sumbar/amp/pr-10217957/mahyeldikembaliterpilih-jadi-ketua-dpp-ikafp-universitas-andalas
  23. ^ https://www.adzkiasumbar.or.id/profil
  24. ^ "Fauzi Bahar - Mahyeldi Dilantik Gubernur Sumbar" Diarsipkan 2014-04-07 di Wayback Machine.. Indosiar.com. 19 Februari 2009.
  25. ^ "KJKS, Bukti Mahyeldi Peduli Pelaku Ekonomi Kecil" Diarsipkan 2014-04-08 di Wayback Machine.. Posmetropadang.com. 27 Februari 2014.
  26. ^ "Fauzi Bahar dan Mahyeldi Ansharullah Harmonis Sampai Akhir Jabatan" Diarsipkan 2014-03-15 di Wayback Machine.. Situs web resmi Pemerintah Kota Padang. 23 Mei 2013.
  27. ^ "Emma Terkaya, Mahyeldi Tetap Termiskin" Diarsipkan 2014-05-04 di Wayback Machine.. Inilah.com. 9 Oktober 2013.
  28. ^ "Ini Hasil Pilkada Padang, Harus Dua Putaran" Diarsipkan 2014-08-20 di Wayback Machine.. VIVA.co.id. 5 November 2013.
  29. ^ "Pelantikan Wali Kota Padang Tunggu Putusan MK Diarsipkan 2014-04-08 di Wayback Machine.". ANTARA. 12 Maret 2014.
  30. ^ "Target 100 Hari Kerja Benahi Kota Padang". Harian Haluan. 14 Mei 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-16. Diakses tanggal 2014-05-16. 
  31. ^ "Napak Tilas Kerja Mahyeldi, Mulai dari Trotoar Hingga Jalan". covesia.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-27. Diakses tanggal 2020-11-19. 
  32. ^ Efison, Hendra (2020-11-15). "Kasat Mata: Jalan di Padang Lapang dan Rancak Berkat Mahyeldi". Padek.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-15. Diakses tanggal 2020-11-25. 
  33. ^ "Bangun Drainase Jalan Lingkung, DPRKPP Anggarkan Rp6,56 Miliar". www.harianhaluan.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-05. Diakses tanggal 2020-11-19. 
  34. ^ "471,16 Km Jalan Lingkungan sudah Dibangun". Posmetro Padang (dalam bahasa Inggris). 2020-09-29. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-29. Diakses tanggal 2020-11-19. 
  35. ^ "Tender Dini, Percepat Pembangunan di Padang". Posmetro Padang (dalam bahasa Inggris). 2020-08-08. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-17. Diakses tanggal 2020-11-25. 
  36. ^ "2 Tahun Terakhir, 11,74 Km Trotoar sudah Direhabilitasi". Posmetro Padang (dalam bahasa Inggris). 2020-08-28. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-17. Diakses tanggal 2020-11-19. 
  37. ^ "Penataan 16 Titik Trotoar Manjakan Warga Kota, Jalur Pedestrian, Ramah Difabel". Posmetro Padang (dalam bahasa Inggris). 2019-11-06. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-08. Diakses tanggal 2020-11-19. 
  38. ^ "Takjub Dengan Pembangunan Trotoar, IAI Sumbar Undang Wali Kota Mahyeldi". www.harianhaluan.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-04. Diakses tanggal 2020-11-25. 
  39. ^ "84,5 Km Drainase Dikeruk untuk Cegah Banjir". Posmetro Padang (dalam bahasa Inggris). 2020-08-24. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-17. Diakses tanggal 2020-11-25. 
  40. ^ Sumbar, Antara. "Padang Percepat Pembangunan Infrastruktur Pengendalian Banjir". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-08. Diakses tanggal 2020-11-19. 
  41. ^ http://sda.pu.go.id/bwssumatera5/kunjungan-jica-ke-padang-untuk-bantu-penanganan-banjir-kota-padang/?responsive=true[pranala nonaktif permanen]
  42. ^ "Kota Padang Terus Gali Potensi Wisata". Republika Online. 2019-03-15. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-08. Diakses tanggal 2020-11-25. 
  43. ^ a b Irwanto, Deny (2020-11-20). "Dukungan Warga Hantar Mahyeldi Jadi Wali Kota Terbaik". Medcom.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-03. Diakses tanggal 2020-11-25. 
  44. ^ "Di Tangan Buya M, Pariwisata di Kota Padang Tegak Tali". Sumbarsatu (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-08. Diakses tanggal 2020-11-25. 
  45. ^ Codingest (2020-06-15). "Geliat Investasi dan Wisata di Kota Padang". padang.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-08. Diakses tanggal 2020-11-25. 
  46. ^ Padang Raih Penghargaan Indonesia’s Attractiveness Award 2015 Diarsipkan 2016-10-10 di Wayback Machine.. Harian Haluan. 11 Juni 2015.
  47. ^ "Indonesia's Attractiveness Awards". www.indonesiaattractiveness-award.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-29. Diakses tanggal 2020-11-25. 
  48. ^ GestJava. "Post - Kota Padang Boyong Tiga Penghargaan Indonesia Attractiveness Award IAA 2016". DPMPTSP Kota Padang (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2020-11-25. [pranala nonaktif permanen]
  49. ^ Yanuar, Yudono (2017-09-29). "Inilah Daftar Lengkap Penghargaan IAA 2017". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-15. Diakses tanggal 2020-11-25. 
  50. ^ "Pemerintah Kota Padang Dorong Budaya Bersih Lingkungan" Diarsipkan 2021-05-08 di Wayback Machine.. Republika. 11 Januari 2015.
  51. ^ "Legislator Dorong Pemkot Laksanakan Program Padang Bersih" Diarsipkan 2016-06-10 di Wayback Machine.. ANTARA. 24 Maret 2015.
  52. ^ "Tingkatkan Kesadaran Warga Kelola Sampah" Diarsipkan 2016-06-02 di Wayback Machine.. Padang Ekspres. 7 August 2015.
  53. ^ Sumbar, Antara. "Menata Pengelolaan Sampah di Padang". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-08. Diakses tanggal 2020-11-19. 
  54. ^ "Pemkot Padang Raih Anugerah Peduli Pendidikan 2015" Diarsipkan 2016-04-12 di Wayback Machine.. Republika. 12 Desember 2015.
  55. ^ Jalal, Abdul (2020-09-15). "Wali Kota Mahyeldi Tinjau Kegiatan Bedah Rumah di Kecamatan Koto Tangah". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-29. Diakses tanggal 2020-11-19. 
  56. ^ Sumbar, Antara. "Walikota Padang: Realisasi Bedah Rumah 60 Persen". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-08. Diakses tanggal 2020-11-19. 
  57. ^ "Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 120-4761 Tahun 2014 Tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Secara Nasional Tahun 2013". sumbarprov.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-08. Diakses tanggal 2020-12-03. 
  58. ^ https://bulelengkab.go.id/assets/instansikab/94/bankdata/keputusan-mendagri-no-100-53-tahun-2018-13.pdf[pranala nonaktif permanen]
  59. ^ Nugroho, Joko (22 Juni 2018). "Diisukan maju Pilgub Sumbar, ini penegasan Mahyeldi". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-08. Diakses tanggal 2021-02-26. 
  60. ^ "PKS Siapkan 2 Wali Kota Jadi Cagub Sumbar, Ini Nama-namanya". Langgam.id. 2019-10-30. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 2021-02-26. 
  61. ^ detikcom, Tim. "PKS-PPP Deklarasi Usung Pasangan Mahyeldi-Audy Joinaldi di Pilgub Sumbar". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-27. Diakses tanggal 2021-02-26. 
  62. ^ Kampai, Sulthan Jeka. "Rekapitulasi Pilgub Sumbar Usai, Mahyeldi-Audy Tertinggi dengan 32,43%". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-21. Diakses tanggal 2021-02-26. 
  63. ^ Ika, Aprillia (ed.). "Mendagri Tito Karnavian Tunjuk Sekda Alwis Jadi Plh Gubernur Sumbar". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-11. Diakses tanggal 2021-02-26. 
  64. ^ Amalia, Yunita. Faqih, Fikri, ed. "MK Tolak Gugatan Sengketa Pilgub Sumbar Mulyadi-Ali Mukhni". Merdeka.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-16. Diakses tanggal 2021-02-26. 
  65. ^ Prabowo, Dani (ed.). "Resmi Dilantik Jadi Gubernur-Wagub Sumbar, Mahyeldi Ingin Prioritaskan Penanganan Pandemi". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-25. Diakses tanggal 2021-02-26. 
  66. ^ "Mahyeldi soal Sumbar Tak Patuh Prokes: Orang Bosan Bermasker". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2021-08-08. 
  67. ^ "Kerap Abai Protokol Kesehatan, Sikap Gubernur Mahyeldi Lawan Covid-19 di Sumbar Dipertanyakan". Padangkita.com. 2021-07-26. Diakses tanggal 2021-08-08. 
  68. ^ Teras.id (6 Agustus 2021). Muhtarom, Iqbal, ed. "Nol APBD untuk Laboratorium Penyakit Infeksi Unand, Gubernur: Ada Mekanismenya". Tempo.co. Diakses tanggal 8 Agustus 2021. 
  69. ^ "Dikritik Tidak Tanggap Tanggulangi Covid-19, Gubernur Mahyeldi: Tidak Apa-apa, Silakan Saja Dikatakan Apa". Padangkita.com. 2021-07-27. Diakses tanggal 2021-08-08. 
  70. ^ "Adhyaksa Dault: Ahok Belajar Dulu ke Wali Kota Risma dan Mahyeldi" Diarsipkan 2016-05-01 di Wayback Machine.. Liputan 6. 29 April 2016.
  71. ^ "Mahyeldi Terima Dua Penghargaan Marketeers" Diarsipkan 2016-06-29 di Wayback Machine.. 19 Mei 2016.
  72. ^ "Wali kota Padang Terima Penghargaan Sumprimas" Diarsipkan 2016-08-10 di Wayback Machine.. Sumbarpost. 29 Mei 2016.
  73. ^ Nugroho, Joko. "Wali Kota Padang terima tanda kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-08. Diakses tanggal 2020-11-19. 
  74. ^ Efison, Hendra (2020-11-19). "Mahyeldi Wali Kota Terbaik Versi Metro TV". Padek.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-19. Diakses tanggal 2020-11-25. 
  75. ^ "Mahyeldi Raih Penghargaan Best Government Officer". Republika Online. 2020-11-20. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-02. Diakses tanggal 2020-11-25. 
  76. ^ Efison, Hendra (2020-11-11). "Empat Kunci Sukses Pemko Padang Raih Penghargaan Menteri Keuangan RI". Padek.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-10. Diakses tanggal 2020-11-25. 
  77. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-11. Diakses tanggal 2019-05-11. 
  78. ^ Laporan Keuangan Pemkot Padang Raih Predikat WTP" Diarsipkan 2017-08-06 di Wayback Machine.. ANTARA. 26 Mei 2015.
  79. ^ "Gubernur Mahyeldi Sebut Media Sebar Berita Hoaks, Pemprov Sumbar Sampaikan Permintaan Maaf". Tribunpadang.com. Diakses tanggal 2023-06-01. 
  80. ^ Liputan6.com (2023-04-15). "Gubernur Sumbar Mahyeldi Diminta Tak Sembarangan Tuduh Berita Media Hoaks". liputan6.com. Diakses tanggal 2023-06-01. 
  81. ^ Redaksi (2023-04-12). "Gubernur Sumbar Izinkan Pejabat dan ASN Pakai Mobil Dinas Selama Lebaran, Ini Alasannya". Padangkita.com. Diakses tanggal 2023-06-01. 
  82. ^ Redaksi (2023-04-14). "AJI Padang Minta Gubernur Sumbar Tak Asal Tuduh Hoaks Berita Media". Langgam.id. Diakses tanggal 2023-06-01. 
  83. ^ Padang, Singgalang (2023-04-14). "AJI Padang Ingatkan Gubernur Sumbar, Jangan Asal Tuduh Hoaks Berita Media". Portal Berita Singgalang. Diakses tanggal 2023-06-01. 
  84. ^ Marlina, Fitria (2023-04-15). "AMSI Sumbar Kecam Pelabelan Hoaks Berita oleh Gubernur Sumbar". KlikPositif.com - Media Generasi Positif. Diakses tanggal 2023-06-01. 
  85. ^ "Mahyeldi dan Keteladanan Pemimpin" Diarsipkan 2014-04-08 di Wayback Machine.. 24 September 2014.
  86. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-25. Diakses tanggal 2020-08-08. 

Bibliografi

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Irwan Prayitno
Alwis (Plh.)
Hamdani (Pj.)
Gubernur Sumatera Barat
2021—sekarang
Petahana
Didahului oleh:
Erizal Agus (Penjabat Wali Kota)
Wali Kota Padang
2014—2021
Diteruskan oleh:
Hendri Septa
Didahului oleh:
Yusman Kasim
Wakil Wali Kota Padang
2009—2014
Diteruskan oleh:
Emzalmi
Didahului oleh:
Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat
2004—2009
Diteruskan oleh:
Jabatan partai politik
Didahului oleh:
Irsyad Syafar
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS
Sumatera Barat

2020—sekarang
Petahana
Didahului oleh:
Shafwan Nawawi
Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS
Sumatera Barat

2002—2005
Diteruskan oleh:
Trinda Farhan Satria
Jabatan olahraga
Didahului oleh:
Yusman Kasim
Ketua Umum PSP Padang
2009—2019
Diteruskan oleh:
Hendri Septa