Kereta api Dharmawangsa

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Dharmawangsa merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) untuk melayani relasi Pasar SenenSurabaya Pasarturi di lintas utara Pulau Jawa.

Kereta api Dharmawangsa
Kereta api Dharmawangsa mengarah Surabaya melaju di Tambun Selatan, Bekasi
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi I Jakarta
Mulai beroperasi2 Desember 2019
Operator saat iniKereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalPasarsenen
Stasiun akhirSurabaya Pasarturi
Jarak tempuh719 km
Waktu tempuh rerata10 jam 46 menit
Frekuensi perjalananSatu kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan ekonomi
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 80 tempat duduk disusun 2-2 (kelas ekonomi)
    kursi saling berhadapan dan tidak bisa direbahkan
Fasilitas restorasiAda.
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, tanpa tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Hanya tersedia pada layanan kelas eksekutif
Fasilitas bagasiAda (Bukan Kereta Bagasi)
Fasilitas lainToilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional70 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal131-132

Pengoperasian

Kereta api Dharmawangsa diluncurkan pada 2 Desember 2019 di Stasiun Pasar Senen oleh Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Edi Sukmoro sejak diberlakukan perjalanan Gapeka 2019.[1] Selama pengoperasian, Kereta Api Dharmawangsa memanfaatkan rangkaian kereta api Brantas yang sedang tidak digunakan dan bertukar di Stasiun Pasarsenen.[2]

Asal-usul nama

Nama Dharmawangsa sendiri berasal dari raja terakhir Kerajaan Medang bernama Dharmawangsa Teguh yang memerintah sekitar tahun 991-1007 dan merupakan penerus sekaligus putra dari raja Medang sebelumnya, yaitu Makutawangsawardhana yang memerintah sekitar tahun 985-990.[3] Menurut prasasti Sirah Keting, nama asli Dharmawangsa Teguh adalah Wijayamreta Wardhana.

Stasiun pemberhentian

Provinsi Kota/Kabupaten Stasiun[4] Keterangan Status
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Pasar Senen        
Stasiun ujung, terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang dan layanan BRT Transjakarta
Jatinegara        
Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang dan layanan BRT Transjakarta
Jawa Barat Kota Bekasi Bekasi  
Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang
Karawang Karawang LW
Terintegrasi dengan Commuter Line Jatiluhur dan Walahar
Subang Pegaden Baru
Indramayu Haurgeulis
Jatibarang
Kota Cirebon Cirebon Prujakan
Jawa Tengah Brebes Tanjung
Brebes Terletak di Jalan Lintas Utara Jawa
Kota Tegal Tegal
Kota Pekalongan Pekalongan Terletak di Jalan Lintas Utara Jawa
Kendal Weleri
Kota Semarang Semarang Poncol  3A   3B   4   
Terintegrasi dengan Kedung Sepur, layanan bus Trans Semarang dan Trans Jateng
Semarang Tawang  2   3A   3B   4   7   
Terintegrasi dengan Kedung Sepur, layanan bus Trans Semarang dan Trans Jateng
Grobogan Ngrombo Terintegrasi dengan Kedung Sepur
Blora Randublatung
Cepu B
Terintegrasi dengan Commuter Line Blorasura
Jawa Timur Bojonegoro Bojonegoro A B
Terintegrasi dengan Commuter Line Arjonegoro dan Blorasura
Lamongan Babat
Lamongan
Kota Surabaya Surabaya Pasarturi A B SI FD07
Stasiun ujung, terintegrasi dengan Commuter Line Arjonegoro, Blorasura, Sindro, dan angkutan pengumpan Wirawiri Suroboyo

Legenda

Stasiun ujung (terminus)
Berhenti hanya mengarah Surabaya (satu arah)
Berhenti hanya mengarah Jakarta (satu arah)
Berhenti untuk semua arah

Galeri

Referensi

Pranala luar