Pepsi

merek minuman karbonasi

Artikel ini tentang minuman. Untuk pabrikannya, lihat PepsiCo. Untuk kegunaan lain, lihat Pepsi ( disambiguasi ).

Pepsi
Botol Pepsi dari Amerika Serikat
JenisKola
ProdusenPepsiCo
Negara asalAmerika Serikat
Diperkenalkan1893 (sebagai Brad's Drink)
28 Agustus 1898 (sebagai Pepsi-Cola)
1961 (sebagai Pepsi)
WarnaKaramel E-150d
VarianDiet Pepsi
Pepsi Twist
Pepsi Lime
Pepsi Wild Cherry
Crystal Pepsi
Caffeine-Free Pepsi
Pepsi-Cola Made with Real Sugar
Pepsi Vanilla
Pepsi Zero Sugar
Pepsi Max
Nitro Pepsi
Produk terkaitCoca-Cola
RC Cola
Irn Bru
Cola Turka
Big Cola
Situs webpepsi.com

Pepsi adalah minuman ringan berkarbonasi dengan rasa cola, diproduksi oleh PepsiCo. Di tahun 2023, Pepsi adalah merek minuman ringan paling berharga kedua di dunia setelah Coca-Cola. keduanya berbagi persaingan lama dalam apa yang disebut "perang cola".

Pepsi, awalnya dibuat di tahun 1893 oleh Caleb Bradham dan diberi nama "Brad's Drink", pertama kali dijual di toko obatnya di New Bern, North Carolina. Berganti nama menjadi Pepsi-Cola di tahun 1898 karena dianggap bermanfaat bagi pencernaan, minuman ini disingkat menjadi Pepsi di tahun 1961. Formula minuman ini awalnya mengandung gula dan vanila tetapi tidak mengandung pepsin, meskipun ada spekulasi mengenai asal usul namanya. Awalnya, Pepsi berjuang dengan stabilitas keuangan, bangkrut di tahun 1923 tetapi kemudian dibeli dan dihidupkan kembali oleh Charles Guth, yang memformulasi ulang sirup tersebut. Pepsi mendapatkan popularitas dengan diperkenalkannya botol 12 ons selama Depresi Hebat dan strategi pemasaran yang cerdas seperti jingle "Nikel, Nikel", yang menggandakan penjualan dengan mempertimbangkan nilainya.

Di pertengahan abad ke-20, Pepsi menyasar pasar Afrika-Amerika, sebuah demografi yang belum tersentuh, dengan gambaran positif dan dukungan dari tokoh-tokoh terkemuka, sehingga meningkatkan pangsa pasarnya. Meskipun kadang-kadang terjadi kontroversi, seperti pembatalan iklan Madonna dan kegagalan "Pepsi Number Fever" di Filipina, Pepsi tetap menjadi merek global terkemuka, sebagian berkat kampanye pemasaran inovatif dan sponsorship di bidang olahraga dan hiburan.

Persaingan Pepsi dengan Coca-Cola, yang ditandai dengan "perang cola", menyebabkan persaingan budaya dan pasar yang signifikan, termasuk uji rasa "Pepsi Challenge" dan diperkenalkannya New Coke sebagai tanggapannya. Ekspansi Pepsi ke pasar internasional telah memperlihatkan berbagai kejayaan, dengan usaha besar ke Uni Soviet melalui kesepakatan barter yang penting dan popularitas yang bertahan lama di wilayah tertentu dibandingkan Coca-Cola. Di awal abad ke-21, Pepsi terus berinovasi, baik dalam variasi produk dan strategi pemasaran, sambil mempertahankan kehadirannya yang signifikan dalam industri minuman ringan global.

Sejarah

 
Ilustrasi toko obat milik Caleb Bradham lengkap dengan dispenser Pepsi
 
Logo Pepsi-Cola pertama, digunakan hingga 1905
 
Logo Pepsi dari 2008 hingga 2023

Pepsi pertama kali ditemukan di tahun 1893 sebagai "Brad's Drink" oleh Caleb Bradham, yang menjual minuman tersebut di toko obatnya di New Bern, North Carolina.

Nama tersebut diubah menjadi Pepsi-Cola di tahun 1898, "Pepsi" karena diiklankan untuk meredakan dispepsia ( gangguan pencernaan ) dan "Cola" mengacu pada rasa cola. Beberapa orang juga berpendapat bahwa "Pepsi" mungkin merujuk pada minuman yang membantu pencernaan seperti enzim pencernaan pepsin, tetapi pepsin sendiri tidak pernah digunakan sebagai bahan dalam Pepsi-Cola.

Resep aslinya juga mengandung gula dan vanila. Bradham berusaha menciptakan minuman air mancur yang menarik dan akan membantu pencernaan dan meningkatkan energi.

Di tahun 1903, Bradham memindahkan pembotolan Pepsi dari toko obatnya ke gudang sewaan. Tahun itu, Bradham menjual 7.968 galon sirup. Tahun berikutnya, Pepsi dijual dalam botol 6 ons, dan penjualan meningkat menjadi 19.848 galon. Di tahun 1909, pionir balap mobil Barney Oldfield adalah selebritas pertama yang mendukung Pepsi, menggambarkannya sebagai "Minuman pengganggu...menyegarkan, menyegarkan, penguat yang baik sebelum balapan." Tema iklan "Lezat dan Menyehatkan" kemudian digunakan selama dua dekade berikutnya.

Di tahun 1923, Perusahaan Pepsi-Cola mengalami kebangkrutan—sebagian besar disebabkan oleh kerugian finansial yang diakibatkan oleh spekulasi mengenai fluktuasi harga gula yang sangat tinggi akibat Perang Dunia I. Asetnya dijual dan Roy C. Megargel membeli merek dagang Pepsi. Megargel tidak berhasil mencari dana untuk menghidupkan kembali merek tersebut dan segera aset Pepsi-Cola dibeli oleh Charles Guth, presiden Loft, Inc. Loft adalah produsen permen dengan toko ritel yang berisi air mancur soda. Dia berusaha mengganti Coca-Cola di tokonya setelah The Coca-Cola Company menolak memberinya diskon tambahan untuk sirup. Guth kemudian meminta ahli kimia Loft memformulasi ulang formula sirup Pepsi-Cola. Di tiga kesempatan antara tahun 1922 dan 1933, Perusahaan Coca-Cola ditawari kesempatan untuk membeli Perusahaan Pepsi-Cola, namun mereka selalu menolaknya.

Pertumbuhan popularitas

Selama Depresi Hebat, Pepsi mendapatkan popularitas setelah diperkenalkannya botol 12 ons ( 355 mL ) di tahun 1934. Sebelumnya, Pepsi dan Coca-Cola menjual minuman mereka dalam porsi 6,5 ons ( 192 mL ) dengan harga sekitar $0,05 per botol. Dengan kampanye iklan radio yang menampilkan jingle populer "Nickel, Nickel" – pertama kali direkam oleh Tune Twisters di tahun 1940 – Pepsi mendorong konsumen yang sadar harga untuk menggandakan volume nikel yang bisa mereka beli. .Jingle disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan nada yang tidak pernah berakhir :

"Pepsi-Cola tepat sasaran / Dua belas ons penuh, itu banyak / Dua kali lebih banyak untuk satu nikel juga / Pepsi-Cola adalah minuman untuk Anda."

Hadir di saat krisis ekonomi, kampanye tersebut berhasil mendongkrak status Pepsi. Dari tahun 1936 hingga 1938, keuntungan Pepsi-Cola meningkat dua kali lipat.

Kejayaan Pepsi dibawah Guth terjadi ketika bisnis Loft Candy sedang goyah. Karena dia awalnya menggunakan keuangan dan fasilitas Loft untuk membangun kejayaan Pepsi baru, Perusahaan Loft yang hampir bangkrut menggugat Guth atas kepemilikan perusahaan Pepsi-Cola. Pertarungan hukum yang panjang, Guth v. Loft, kemudian terjadi, dengan kasus tersebut mencapai Mahkamah Agung Delaware dan akhirnya berakhir dengan kerugian bagi Guth.

Pemasaran

Dari tahun 1930-an hingga akhir tahun 1950-an, "Pepsi-Cola Hits The Spot" adalah slogan yang paling umum digunakan di masa radio zaman dulu, film klasik, dan masa awal televisi. Jinglenya ( dibuat di masa ketika Pepsi hanya berharga lima sen ) digunakan dalam berbagai bentuk dengan lirik yang berbeda. Dengan maraknya radio, Pepsi-Cola memanfaatkan jasa aktris muda pendatang baru bernama Polly Bergen untuk mempromosikan produk, seringkali meminjamkan bakat menyanyinya pada jingle klasik "...Hits The Spot".

Aktris film Joan Crawford, setelah menikah dengan presiden Pepsi-Cola Alfred N. Steele menjadi juru bicara Pepsi, tampil dalam iklan, acara spesial televisi, dan kontes kecantikan di televisi atas nama perusahaan. Crawford juga menampilkan gambar minuman ringan yang ditempatkan secara mencolok di beberapa film berikutnya. Ketika Steele meninggal di tahun 1959, Crawford diangkat menjadi Dewan Direksi Pepsi-Cola, posisi yang dipegangnya hingga tahun 1973, meskipun ia bukan anggota dewan PepsiCo yang lebih besar, yang dibentuk di tahun 1965.

Minuman ini kemudian sukses dipasarkan sehingga Bradham memutuskan mematenkan formulanya di tahun 1902 dan di tahun 1903 mendirikan Pepsi-Cola Company sebagai produsen minuman Pepsi-Cola.[1] Produksinya pun dipindahkan dari toko obat Bradham ke sebuah gudang sewaan. Namun, pasca-Perang Dunia I di AS menyebabkan Pepsi-Cola Company hampir bangkrut akibat tindakan Bradham yang berusaha menjadi spekulan gula namun justru harganya jatuh. Merek dan formula Pepsi-Cola pun dijual kepada Roy C. Megargel, yang kurang berhasil mengembangkannya sehingga kemudian menjualnya lagi kepada Charles Guth dan Craven Holding. Guth yang merupakan pimpinan perusahaan produsen permen Loft, Inc. dan memiliki banyak toko permen, berusaha memanfaatkan Pepsi untuk dijual di toko-toko tersebut. Saat itu sebenarnya ia sudah bekerjasama dengan Coca-Cola, namun Guth kecewa ketika Coca-Cola tidak memenuhi permintaannya untuk menurunkan harga produknya kepadanya. Dalam periode ini Guth juga merekrut ahli kimia yang memformulasikan ulang resep Pepsi-Cola.[2][3] Sempat Coca-Cola ditawarkan tiga kali untuk mengakuisisi merek Pepsi, namun tidak mendapat respon yang positif.[4]

Depresi Besar yang menimpa AS pada tahun 1930-an justru memberikan keuntungan bagi Pepsi-Cola, dengan produknya yang lebih besar dengan harga yang lebih rendah dibanding Coca-Cola, ditambah penggunaan jingle yang menarik.[5][6] Tercatat, Pepsi-Cola Company berhasil meningkatkan keuntungannya dari tahun 1936-1938.[7] Namun, upaya Guth mengembangkan Pepsi-Cola dengan dana Loft, membuat bisnis permen perusahaan tersebut mulai terombang-ambing. Para pemegang saham Loft, Inc. yang kecewa kemudian menggugat Guth ke pengadilan di tahun 1935. Hasilnya, Guth terpaksa melepaskan produk yang dibesarkannya tersebut, dengan Pepsi-Cola Company dimerger ke Loft, Inc. yang selanjutnya mengganti namanya juga menjadi Pepsi-Cola Company. Di tahun 1965, perusahaan ini melakukan merger dengan produsen makanan ringan Frito-Lay Inc., membentuk PepsiCo.

Pepsi-Cola terus memperluas pemasarannya dengan jingle yang menarik, dan menampilkan dirinya dalam dunia sinema.[8] Di bawah direktur utama Walter S. Mack, Pepsi-Cola juga berusaha menjangkau pasar masyarakat Afro-Amerika yang selama ini terlupakan oleh perusahaan-perusahaan kulit putih di AS.[9] Periode selanjutnya diwarnai dengan apa yang disebut "perang kola" (cola war) dengan Coca-Cola, dimulai ketika Pepsi di tahun 1970-an mulai memperkenalkan blind test kepada konsumen di pusat-pusat keramaian. Di tahun 1996, Pepsi memperkenalkan strategi periklanan baru Pepsi Stuff yang sukses,[10] yang melahirkan "bola Pepsi" tiga warna yang cukup terkenal.[11] Adapun perubahan logo kemudian dilakukan lagi pada 2009[12] dan 2023.[13][14]

Pepsi di Indonesia

Secara resmi, Pepsi baru masuk ke Indonesia di bulan Oktober 1973, dengan diberikannya lisensi produksi Pepsi kepada PT Sinar National Bottling Industries (SNBI), yang berbasis di Jakarta. Lalu di tahun 1976, perusahaan pembotol Pepsi kedua di Indonesia resmi beroperasi, yaitu PT Tirtorejo Utama di Surabaya; keduanya saat itu hanya memproduksi Pepsi dalam botol kaca. Namun kemudian PT SNBI gagal memenuhi target yang ditentukan, sehingga PepsiCo mencabut hak produksinya dan mengalihkannya kepada PT Karsa Agung Sari (perusahaan di bawah Kaliraya Group milik Usman Admadjaja, pemilik Bank Danamon bersama Des Alwi)[15] di tahun 1979.[16] Tercatat di pertengahan 1980-an, perusahaan tersebut memproduksi 800.000 krat Pepsi dan Mirinda pertahun.[17] Sementara itu, PT Tirtorejo tetap memproduksi Pepsi pada era 1980-an untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya (seperti Jawa Timur dan Bali).[18][19]

 
Pepsi Blue, salah satu varian Pepsi yang pernah hadir di Indonesia
 
Gerobak pengangkut Pepsi, Jakarta, 2004

Namun hak produksi PT Karsa Agung Sari kemudian dilepas juga kepada Grup Mantrust (milik Tegoeh Soetantyo) lewat PT Pancaran Citra/PT Mantrust Beverages[20] di tahun 1988[21] karena Usman ingin menambah modal untuk mengembangkan Bank Danamon.[22] Di bawah grup ini, penjualan Pepsi di Indonesia naik 30% dari tahun 1987 menjadi 3 juta botol/tahun dengan pangsa pasar 7%.[21] Selain di Jakarta oleh Grup Mantrust dan Surabaya oleh PT Tirtorejo, ada juga PT Pabrik Es Siantar (yang lebih dikenal sebagai produsen minuman soda Cap Badak) sebagai produsen Pepsi khusus wilayah Sumatera Utara sejak tahun 1982; mulai Desember 1988, perusahaan ini juga mulai memproduksi 7 Up. Produksi Pepsi dan 7 Up oleh PT Pabrik Es Siantar akan tetap dilanjutkan sampai beberapa tahun kemudian.[23]

Bangkrutnya Grup Mantrust di awal 1990-an yang membuat distribusinya seret, tidak menyurutkan niat PepsiCo merengkuh pasar bisnis minuman ringan di Indonesia. Pada Oktober 1993 perusahaan AS tersebut berhasil meneken kerjasama dengan Grup Salim untuk menjadi pemegang lisensi baru produksi Pepsi (dan "saudara"-nya seperti Mirinda, 7 Up dan Mountain Dew) di Indonesia,[24] dan sebagai bagian kerjasama keduanya, tanggal 22 Desember 1993 didirikan PT Pepsi-Cola Indobeverages yang dipegang Salim (lewat PT Gapura Usahatama) 51% dan PepsiCo (lewat Seven Up Netherlands B.V.) 49%.[25] Adapun pabrik pertamanya berlokasi di Cikampek (Jawa Barat, berkapasitas 50 juta botol/kaleng pertahun) dan Semarang (Jawa Tengah, berkapasitas 3 juta botol/kaleng pertahun) dengan investasi US$ 17 juta.[26] Kemudian pabriknya ditambah satu lagi di Purwakarta dengan investasi US$ 14,4 juta.[24] Selain empat minuman soda tersebut, PT Pepsi-Cola Indobeverages kemudian juga memproduksi merek Tekita (teh botol), Gatorade (minuman isotonik), Sting (minuman energi), serta Tropicana Twister dan Fruitamin (minuman buah).

Pada tanggal 12 September 2013, 49% saham PepsiCo di PT Pepsi-Cola Indobeverages diakuisisi oleh PT Indofood Asahi Sukses Beverage/IASB dan PT Asahi Indofood Beverage Makmur/AIBM (perusahaan patungan Indofood CBP-Asahi Breweries) dalam transaksi bernilai US$ 30 juta,[27] sehingga perusahaan ini berganti nama menjadi PT Prima Cahaya Indobeverages. Lalu pada 29 Juni 2018, perusahaan tersebut dimerger bersama dengan PT IASB dan PT Buana Distrindo ke dalam PT AIBM, pasca-pelepasan saham Asahi.[28] Hal ini membuat produksi Pepsi, 7 Up, Mirinda dan produk lainnya beralih ke PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (nama baru AIBM). Namun, semakin lama nampak pemasaran produk-produk minuman PepsiCo di Indonesia kurang diseriusi oleh Indofood dengan banyak menghilang di pasaran.[29] Akhirnya, mulai 10 Oktober 2019, kontrak PT Anugerah Indofood Barokah Makmur dengan PepsiCo berakhir sehingga semua produk minuman dari PepsiCo berhenti dijual di Indonesia.[30] Dua tahun kemudian, kerjasama Indofood dan PepsiCo di Indonesia resmi berakhir sepenuhnya dengan pelepasan saham anak usaha PepsiCo, Frito-Lay di PT Indofood Fritolay Makmur, yang mensyaratkan PepsiCo agar tidak memperdagangkan produk-produk makanan ringannya di Indonesia dalam waktu tiga tahun. Diduga pecah kongsi Indofood-PepsiCo ini disebabkan isu bisnis kelapa sawit Indofood yang disinggung LSM pro-lingkungan di Amerika Serikat.[31]

Direncanakan dalam waktu dekat Pepsi akan kembali diproduksi Indonesia, oleh PT PepsiCo Indonesia Foods and Beverages milik PepsiCo. Peletakan batu pertama pabrik Pepsi oleh perusahaan baru tersebut berlangsung di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada 30 Agustus 2023 yang dibangun dengan modal US$ 200 juta. Sebagai target pertamanya adalah memproduksi produk makanan ringan mulai awal 2025.[32]

Pepsi di negara lainnya

Saat ini diperkirakan Coca-Cola masih mendominasi pasar minuman kola di berbagai negara, terkecuali Oman, India, Arab Saudi, Pakistan, Republik Dominika, Guatemala, Quebec, Newfoundland dan Labrador, Nova Scotia, Prince Edward Island dan Ontario Utara (Kanada).[33]

  • India: Saat ini Pepsi meraup 15% pangsa pasar di India, menempatkannya di posisi keempat setelah Sprite dan Thums Up.[34] Merek ini pertama kali masuk setelah PepsiCo mendirikan perusahaan patungan dengan Punjab Agro Industrial Corporation dan Voltas India Limited, dengan produk bernama Lehar Pepsi hingga 1991. Adapun saham non-PepsiCo kemudian diakuisisi perusahaan AS tersebut di tahun 1994.[35]
  • Rusia: Salah satu produk Barat pertama yang memasuki Rusia, Pepsi hadir di negara tersebut ketika pemerintah Uni Soviet meneken perjanjian dagang dengan PepsiCo, dimana perusahaan tersebut dapat menyuplai formulanya ke Uni Soviet sedangkan pemerintah Soviet memberikan hak monopoli ekspor vodka Stolichnaya.[36][37] Masuknya Coca-Cola pasca keruntuhan Uni Soviet di tahun 1992 diwarnai dengan pandangan bahwa Pepsi adalah sama dengan tradisi "lama" (Soviet), sehingga Coca-Cola dapat meraih pangsa pasar yang signifikan dan berada di atas Pepsi.[38]
  • Rumania: Pepsi muncul di Rumania pada tahun 1966 dengan mendirikan pabrik di Constanța. Hadirnya Pepsi sama seperti di Uni Soviet, dengan PepsiCo mendapatkan hak monopoli ekspor anggur (wine) Rumania. Saat ini produk tersebut masih cukup populer di negara ini.[39]
  • Israel: Pepsi memasuki pasar Israel di tahun 1991; keterlambatannya memasuki pasar negara ini disebabkan kekhawatiran Pepsi akan penolakan dari dunia Arab, meskipun pihak perusahaan mengklaim hal tersebut lebih disebabkan faktor ekonomi dibanding politik.[40]

Jenis-jenis Pepsi

Dengan gula

  • Pepsi
  • Caffeine Free Pepsi
  • Pepsi Wild Cherry
  • Pepsi Vanilla
  • Pepsi Twist
  • Pepsi Lime
  • Pepsi Blue
  • Pepsi Ice
  • Pepsi Fire
  • Pepsi Gold
  • Pepsi Natural
  • Pepsi Throwback

Diet atau tanpa gula

  • Diet Pepsi (juga dikenal sebagai Pepsi Light)
    • Diet Pepsi Lemon
    • Diet Pepsi Lime
    • Diet Pepsi Wild Cherry
    • Diet Pepsi Vanilla
  • Caffeine Free Diet Pepsi
  • Pepsi Max
  • Pepsi One
  • Pepsi Next

Pemasaran

Slogan Pepsi dalam bahasa Inggris

  • 1939–1950: "Twice as Much for a Nickel"
  • 1950: "More Bounce to the Ounce"
  • 1950–1957: "Any Weather is Pepsi Weather"
  • 1957–1958: "Say Pepsi, Please"
  • 1961–1964: "Now It's Pepsi for Those Who Think Young"
  • 1964–1967: "Come Alive, You're in the Pepsi Generation"
  • 1967–1969: "(Taste that beats the others cold) Pepsi Pours It On".
  • 1969–1975: "You've Got a Lot to Live, and Pepsi's Got a Lot to Give"
  • 1977–1980: "Join the Pepsi People (Feeling Free)"
  • 1980–1981: "Catch That Pepsi Spirit"
  • 1981–1983: "Pepsi's got your taste for life"
  • 1983–1984: "Pepsi Now! Take the Challenge!"
  • 1984-1991: "Pepsi. The Choice of a New Generation" (dengan bintang iklan Michael Jackson), dalam bahasa Indonesia: Pepsi, Minuman Pilihan Generasi Baru[41]
  • 1989: "Pepsi. A Generation Ahead"
  • 1991–1992: "Gotta Have It"/"Chill Out"
  • 1992: "The Choice Is Yours"
  • 1992–1993: "Be Young, Have Fun, Drink Pepsi"
  • 1993–1994: "Right Now"
  • 1994–1995: "Double Dutch Bus"
  • 1995: "Nothing Else is a Pepsi"
  • 1995–1996: "Drink Pepsi. Get Stuff"
  • 1996-1997: "Change The Script"
  • 1997–1998: "Generation Next" (dengan bintang iklan Spice Girls, Ricky Martin)
  • 1998–1999: "It's the cola" (ulang tahun ke-100)
  • 1999–2000: "For Those Who Think Young"/"The Joy of Pepsi-Cola"
  • 1999-2003: "Ask For More" (dengan bintang iklan Manchester United, Juventus, Spice Girls, Britney Spears, Siti Nurhaliza)
  • 2003-2006: "Its the Cola"/"Dare for More"
  • 2006–2007: "Why You Doggin' Me"/"Taste the one that's forever young"
  • 2007–2008: "More Happy"/"Taste the one that's forever young"
  • 2008: "Pepsi is #1"
  • 2008–present: "Something For Everyone"
  • 2009–present: "Refresh Everything"/"Every Generation Refreshes the World"
  • 2010–present: "Every Pepsi Refreshes The World"
  • 2011–present: "Summer Time is Pepsi Time"
  • 2011–present: "Born in the Carolinas"
  • 2012: "Where there's Pepsi, there's music"
  • 2012: "Live For Now"
  • 2012: "Change The Game"
  • 2012: "The Best Drink Created Worldwide"
  • 2019: "For The Love Of It"

Pepsiman

 
Cosplay Pepsiman

Maskot Pepsi yang cukup terkenal adalah Pepsiman (dalam bahasa Indonesia berarti Manusia Pepsi) yang mulai muncul pada pertengahan 1990-an di Jepang.[42] Di negara asalnya, Pepsiman memiliki 3 kostum berbeda, dan 12 iklan yang menggambarkan Pepsi membantu menghilangkan dahaga atau keinginan seseorang meminum soda.[43] Ia hadir dengan membawa produk Pepsi di saat yang tepat, namun tidak berbicara dan biasanya melakukan aksi sulit pasca memenuhi tanggung jawabnya.[44] Varian wanitanya dikenal dengan nama Pepsiwoman (Wanita Pepsi) yang ada di beberapa iklan Pepsi Twist, dengan penampilan menggunakan balaclava berbentuk jeruk lemon.

Maskot ini kemudian memiliki permainan videonya sendiri. Dimulai di tahun 1994 pada Fighting Vipers versi Sega Saturn,[45] Pepsiman merupakan karakter spesial yang bisa menghilangkan dahaga. Lalu di tahun 1999 pengembang permainan KID mengembangkan game untuk PS1 bernama sama. Dalam video game ini ia menjadi protagonis yang berlari dalam jalur kereta, papan seluncur, rolls, dan latar tempat yang menyulitkan lainnya dengan tujuan mendapatkan Pepsi agar dikirim ke orang yang haus.[46][47][48] Tercatat game ini pernah cukup populer dengan gamer PlayStation di Indonesia pada eranya.[49]

Referensi

  1. ^ "Pepsi Cola's Long, Winding History". ThoughtCo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal May 16, 2019. 
  2. ^ "Guth v. Loft (Del. 1939) [Pepsi]". h2o.law.harvard.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 7, 2021. Diakses tanggal June 21, 2019. 
  3. ^ "Guth v. Loft (Del. 1939) [Pepsi]". h2o.law.harvard.edu. Diakses tanggal May 16, 2019. 
  4. ^ Mark Pendergrast (2000). For God, Country and Coca-Cola. Basic Books. hlm. 192–193. ISBN 0-465-05468-4. 
  5. ^ Marketing, Baer Performance (July 1, 2011). "Flashback Friday- "Nickel Nickel"". Baer Performance Marketing (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal February 8, 2022. Diakses tanggal June 13, 2019. 
  6. ^ "Pepsi-Cola Advertising Through the Years". adage.com (dalam bahasa Inggris). July 20, 1998. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 3, 2019. Diakses tanggal June 13, 2019. 
  7. ^ Jones, Eleanor & Ritzmann, Florian. "Coca-Cola at Home" Diarsipkan 2021-06-15 di Wayback Machine.. Retrieved June 17, 2006.
  8. ^ Cross, Mary (2002). A Century of American Icons: 100 Products and Slogans from the 20th-Century Consumer Culture. Greenwood Press. hlm. 103–105. ISBN 978-0313314810. Diakses tanggal September 4, 2020. 
  9. ^ Martin, Douglas (May 6, 2007). "Edward F. Boyd Dies at 92; Marketed Pepsi to Blacks". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 14, 2018. Diakses tanggal May 5, 2007. 
  10. ^ "THE MEDIA BUSINESS: ADVERTISING;Pepsi Introduces a New LookFor Its International Markets". The New York Times (dalam bahasa Inggris). Reuters. April 3, 1996. ISSN 0362-4331. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 28, 2018. Diakses tanggal September 30, 2020. 
  11. ^ "The evolution of Pepsi's logo design over 117 years". GorillaStudio (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-30. Diakses tanggal 2023-01-30. 
  12. ^ Edwards, Jim (February 10, 2009). "Pepsi's Nonsensical Logo Redesign Document: $1 Million for This?". CBS News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 October 2021. Diakses tanggal 14 June 2021. 
  13. ^ Wiener-Bronner, Danielle (2023-03-28). "Pepsi has a new logo". CNN (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-28. Diakses tanggal 2023-03-28. 
  14. ^ Daniel Piper (2023-03-28). "Brilliant new Pepsi logo is more than just nostalgia". Creative Bloq (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-29. Diakses tanggal 2023-03-29. 
  15. ^ Indonesia's Economy: Briefing Book
  16. ^ Efek jenis...
  17. ^ APA & SIAPA sejumlah orang Indonesia 1983-1984
  18. ^ Peranan periklanan and promosi penjualan yang efektif dalam usaha meningkatkan volume penjualan minuman ringan Pepsi Cola pada PT Tirtorejo Utama di Surabaya
  19. ^ Petunjuk telepon Surabaya 1988, hlm. 69
  20. ^ Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 5,Masalah 5-6
  21. ^ a b Mantrust mendorong pepsico
  22. ^ Menempel Soeharto menjarah rakyat
  23. ^ Jakarta Jakarta
  24. ^ a b Informasi, Masalah 215-220
  25. ^ Perusahaan Minuman Ringan di Jakarta, PEPSI-COLA INDOBEVERAGES, PT
  26. ^ The KADIN Indonesia Business File
  27. ^ 2013 Tahun Akuisisi Grup Salim, Bagaimana Prospek Sahamnya?
  28. ^ LapTahunan ICBP 2019
  29. ^ Dikabarkan putus kerja sama dengan Pepsi, ini kata Indofood (ICBP)
  30. ^ Pepsi Hengkang dari RI, Coca Cola Justru Ekspansi Pabrik
  31. ^ Putus dengan Indofood, Pepsi & Fritolay Dilarang Masuk Pasar RI
  32. ^ Pepsi Bangun Pabrik Pertama Rp 3 Triliun di Bekasi
  33. ^ Vive la difference Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine., Strategy Magazine, October 2004
  34. ^ The top 5 sodas in India by market share, Euromonitor International via Bloomberg, June 26, 2012 Diarsipkan November 28, 2012, di Wayback Machine.
  35. ^ "India: Soft Drinks, Hard Cases" Diarsipkan February 3, 2006, di Wayback Machine., The Water Dossier, March 14, 2005
  36. ^ Robert Laing (March 28, 2006). "Pepsi's comeback, Part II". Mail & Guardian online. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 27, 2007. Diakses tanggal July 21, 2007. 
  37. ^ Coke Vs. Pepsi Diarsipkan January 3, 2006, di Wayback Machine.. Free-Essays.us. Retrieved on February 4, 2012.
  38. ^ "Coke Versus Pepsi, Santa Versus Moroz" Diarsipkan February 10, 2006, di Wayback Machine., The Moscow Times, December 30, 2005
  39. ^ “Interviu: Cum a ajuns Pepsi in Romania” Diarsipkan 2020-08-06 di Wayback Machine.. Wall Street.
  40. ^ Tom Hundley Israel braces for new conflict: The soda war Diarsipkan 2012-06-25 di Wayback Machine.. Chicago Tribune, May 19, 1992
  41. ^ PAKET KENANGAN...
  42. ^ LaPointe, Sarah (November 8, 2019). "The Bizarre Untold History of Mountain Dew (And Other Popular Sodas)". Obsev (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal April 19, 2021. Diakses tanggal September 30, 2020. 
  43. ^ Ono, Yumiko (May 23, 1997). "PepsiCo's 'American' Superhero In Japanese Ads Is Alien to U.S." The Wall Street Journal (dalam bahasa Inggris). ISSN 0099-9660. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 4, 2020. Diakses tanggal September 30, 2020. 
  44. ^ Kiara Halls (1 Mar 2020). "No Corporate Mascot Will EVER Be as Bizarre as Pepsiman". CBR. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 November 2021. Diakses tanggal 1 July 2021. 
  45. ^ Bryant, Paul (November 21, 2012). "Virtua Fighter 2, Sonic the Fighters and Fighting Vipers busting heads on XBLA, PSN next week". Gaming Age (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal January 16, 2021. Diakses tanggal September 30, 2020. 
  46. ^ "Pepsiman: PlayStation's Strangest Moment?". IGN. 10 March 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 April 2023. Diakses tanggal 8 December 2013. 
  47. ^ Mike Suszek (July 29, 2012). "Stiq Figures, July 16–22: Pepsiman edition". Joystiq. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 30, 2012. Diakses tanggal September 10, 2013. 
  48. ^ "Pepsiman gameplay video". YouTube. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-28. 
  49. ^ Pepsi Pamit dari Indonesia, Jadi Ingat Game Pepsiman

Pranala luar