GP Records
Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan. Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya. Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya, Anda dapat memohon permintaan penyuntingan, diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan, memohon untuk melepaskan pelindungan, masuk, atau buatlah sebuah akun. |
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
GP Records adalah sebuah label rekaman independen di Indonesia. Berawal dari inisiatif Iwan Sastrawijaya yang melihat peluang bisnis di tengah industri musik sedang mati suri. Setelah peristiwa mati surinya industri musik yang lebih dikenal dengan nama “Black October” pada bulan Oktober 2011 dan akuisisi EMI oleh Universal Music Group pada 28 September 2012,[1] ada beberapa label yang berniat untuk menjual asetnya, yaitu katalog lagu-lagunya.
Graha Prima Swara Records | |
---|---|
Didirikan | 2012 |
Pendiri | Iwan Sastrawidjaja dan Sandjojo dkk. |
Status | Beroperasi |
Distributor | Independen |
Genre | Bervariasi |
Asal negara | Indonesia |
Lokasi | Tebet, Jakarta Selatan |
Situs web | gprecords |
Tanpa berpikir panjang, Iwan Sastrawijaya menggandeng Sandjojo, mereka bersepakat mendirikan label baru, yaitu GP Records. GP Records berdiri di awal tahun 2012, dengan mengakusisi katalog Blackboard dan sebagian katalog Arka (Eks EMI Music Indonesia).[butuh rujukan]
GP Records berdiri dengan mempunyai kurang lebih 5000 katalog lagu. Artis GP Records saat itu, antara lain Mulan Jameela, Andra and the BackBone, dan Dewa 19. Di kemudian hari, penyanyi Melinda mulai bergabung dan pembuatan musiknya di kerjakan di studio Pancal Records Bintaro oleh Kiwir Wirasto dan Mas Pancal15. Disusul bergabungnya Five Minutes, Seventeen, Ikke Nurjanah, Julia Perez, Indra Bruggman, D’Hunter, dan yang lainnya.
Artis
- Nazar Band
- Junvio Band
- Alam
- Rinni Wulandari
- Melinda
- Mulan Jameela
- Mayada
- Muammar Z.A.
- Lala Widy
- Siti Nurhaliza
- Noraniza Idris
- Uut Permatasari
- LAKI
- Soundwave
- Calvin Aprilian
- Nafa Urbach
- Sulis
- Haddad Alwi
- Rhoma Irama
- Anie Carera
- Caca Handika
- Erie Suzan
- Evie Tamala
- Fauziah Latiff
- Ikke Nurjanah
- Mega Mustika
- Nissa Sabyan
- Yasmin Napper
- Safira Inema
- Victor Hutabarat
- Tantowi Yahya
- Yuni Shara
- Tissa Biani
- Rachel Amanda
- Mayangsari
- Nia Daniaty
- Paramitha Rusady
- Tegar Septian
- Herlin Pirena
- Happy Asmara
- Badai Romantic Project
- Didi Kempot (almarhum)
- Meggy Z (almarhum)
- Rama Aiphama (almarhum)
- Nike Ardilla (almarhumah)
- Poppy Mercury (almarhumah)
- Alda Risma (almarhumah)
Mantan Artis
- Andra and the BackBone (Sekarang di Universal Music Indonesia)
- Seventeen
- Radja (Sekarang di Istana Musik)
- Repvblik (Sekarang di RW Musik)
- Dygta (Sekarang di Pro-M)
- Dewa 19 (sekarang di Republik Cinta Record)
- Al Ghazali (sekarang di Pelangi Records)
- ADA Band (Sekarang di Treasure Hit Entertainment)
- Five Minutes (Sekarang di Wahana Production)
- Kangen Band (Sekarang di Wahana Production)
- Iwan Fals (Musica Studio's)
Referensi
- ^ "Universal Music completes acquisition of EMI Music". Music Business Worldwide (dalam bahasa Inggris). 2012-09-28. Diakses tanggal 2020-03-15.