Grand Prix F1 Brasil 2003

perlombaan Formula Satu pada musim 2003

23°42′13″S 46°41′59″W / 23.70361°S 46.69972°W / -23.70361; -46.69972

Grand Prix Brasil 2003
Lomba ke-3 dari 16 dalam Formula Satu musim 2003
← Lomba sebelumnyaLomba berikutnya →
Detail perlombaan[1][2]
Tanggal 6 April 2003
Nama resmi XXXII Grande Prêmio do Brasil
Lokasi Autódromo José Carlos Pace, São Paulo, Brasil
Sirkuit Fasilitas balapan permanen
Panjang sirkuit 4,309 km (2,677 mi)
Jarak tempuh 54 putaran, 232,656 km (144,566 mi)
Rencana jarak tempuh 71 putaran, 305,909 km (190,083 mi)
Cuaca Hujan: 20 °C (68 °F)
Posisi pole
Pembalap Ferrari
Waktu 1:13,807
Putaran tercepat
Pembalap Brasil Rubens Barrichello Ferrari
Waktu 1:22,032 putaran ke-46
Podium
Pertama Jordan-Ford
Kedua McLaren-Mercedes
Ketiga Renault

Grand Prix Brasil 2003 (secara resmi dikenal sebagai XXXII Grande Prêmio do Brasil) adalah sebuah acara perlombaan balap mobil Formula Satu (F1) yang diselenggarakan pada tanggal 6 April 2003 di Autódromo José Carlos Pace, São Paulo, Brasil. Perlombaan ini merupakan lomba yang ketiga dari total 16 lomba dalam kalender Kejuaraan Dunia Formula Satu musim 2003. Lomba ini juga merupakan edisi ke-32 dari Grand Prix Brasil dan perlombaan Grand Prix Formula Satu yang ke-700 sejak ajang kejuaraan balap mobil ini pertama kali diselenggarakan pada musim 1950. Perlombaan dijadwalkan untuk berlangsung selama 71 putaran, tetapi dihentikan pada putaran ke-56 karena terjadi dua kecelakaan besar yang mengganggu jalannya lomba. Hasil akhir perlombaan mengacu pada urutan yang ada pada putaran ke-54. Pada awalnya, Kimi Räikkönen dari tim McLaren diumumkan sebagai pemenang, diikuti oleh Giancarlo Fisichella dari tim Jordan pada posisi kedua dan Fernando Alonso dari tim Renault pada posisi ketiga. Beberapa hari setelah perlombaan, tim Jordan mengajukan banding ke pengadilan Federasi Automobil Internasional (FIA) terkait hasil lomba yang dinilai keliru. Selanjutnya, keputusan hasil sidang Pengadilan FIA menetapkan bahwa Fisichella adalah pemenang lomba ini karena berada pada posisi terdepan saat bendera merah dikibaskan, diikuti oleh Räikkönen dan Alonso.

Lomba ini menjadi kemenangan Grand Prix yang pertama bagi Fisichella. Selain itu, kemenangan ini juga merupakan kemenangan yang keempat dan terakhir bagi tim Jordan. Secara kebetulan, lomba ini juga merupakan partisipasi yang ke-200 bagi tim Jordan dalam ajang F1. Kemenangan ini juga menandai kemenangan yang pertama bagi mesin Ford sejak Grand Prix Eropa 1999 dan kemenangan yang pertama bagi seorang pembalap asal Italia sejak Riccardo Patrese yang berhasil memenangkan Grand Prix Jepang 1992. Sampai saat ini (2025), lomba ini menjadi kemenangan F1 terakhir untuk mobil yang menggunakan mesin Ford.[b]

Latar belakang sebelum lomba

 
Autódromo José Carlos Pace (foto tahun 2006), yang merupakan tempat di mana lomba Grand Prix Brasil diselenggarakan.

Grand Prix Brasil 2003 adalah lomba yang ketiga dari total enam belas acara perlombaan balap mobil Formula Satu yang dijadwalkan dalam Kejuaraan Dunia Formula Satu musim 2003. Lomba ini juga menjadi edisi yang ke-32 dari Grand Prix Brasil, dan lomba yang ke-700 dari Kejuaraan Dunia Formula Satu. Lomba ini berlangsung di sirkuit Autódromo José Carlos Pace dengan panjang 4.309 km (2.677 mi) yang memiliki 15 tikungan, di kota São Paulo, Brasil, pada tanggal 6 April 2003.[1] Sirkuit ini memiliki kontur permukaan yang bergelombang, yang menimbulkan beban dan gaya g yang besar pada pembalap.[4] Untuk mengompensasi mobil yang melintasi permukaan yang bergelombang, tim-tim menggunakan perangkat lunak komputer yang ditanamkan ke dalam sasis untuk merekonstruksi setiap pergerakan saat mobil melintasi sirkuit.[5] Berdasarkan peraturan Federasi Automobil Internasional (FIA), dua pemasok ban F1 yaitu Bridgestone dan Michelin diharuskan untuk membawa satu jenis kompon ban basah untuk setiap balapan guna menurunkan biaya operasional.[2][6] Michelin membawa ban basah penuh sementara Bridgestone membawa ban intermediate.[7]

Setelah berhasil memenangkan Grand Prix Malaysia dua minggu sebelumnya, pembalap tim McLaren, yaitu Kimi Räikkönen, memimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 16 poin. Ia unggul enam poin dari rekan setimnya, yaitu David Coulthard, yang berada pada posisi kedua. Juan Pablo Montoya dari tim Williams, pembalap Ferrari Rubens Barrichello, dan Fernando Alonso dari tim Renault berada pada posisi ketiga dengan masing-masing delapan poin.[8] Dalam klasemen sementara Kejuaraan Dunia Konstruktor, tim McLaren memimpin dengan 26 poin. Tim Ferrari dan Renault menempati posisi kedua dengan 16 poin. Tim Williams menempati posisi keempat dengan selisih dua poin lebih rendah, sedangkan tim Sauber menempati posisi kelima dengan empat poin.[8] Setelah lomba pada musim 2002, pihak penyelenggara menginvestasikan uang sebesar 1,7 juta dolar AS untuk mengadakan pengaspalan ulang beberapa area di lintasan dengan tujuan untuk mengurangi tingkat kelicinan. Selain itu, sistem drainase sirkuit juga dibangun ulang dengan memperkenalkan area run-off baru di tujuh tikungan awal.[9]

Sebagai persiapan untuk berlomba, sebagian besar tim melakukan sesi uji coba di Circuit de Catalunya di Spanyol pada tanggal 25 sampai 28 Maret 2003. Sirkuit ini menjadi tempat favorit bagi tim-tim F1 untuk melakukan sesi uji coba dikarenakan karakter lintasannya yang memiliki kombinasi antara trek lurus dan tikungan.[10] Target utama para tim dalam sesi uji coba tersebut adalah untuk mengubah performa aerodinamis mobil mereka. Tim Sauber dan Williams mengevaluasi komponen sasis yang direvisi. Kedua tim juga melakukan evaluasi atas pilihan komponen ban dari Grand Prix Malaysia dengan mengoptimalkan pengaturan kendaraan mereka agar lebih sesuai.[11] Catatan waktu tercepat pada hari pertama dicatatkan oleh pembalap penguji Williams, yaitu Marc Gené, dengan catatan waktu 1 menit dan 17,288 detik.[12] Pedro de la Rosa, pembalap penguji McLaren, mencetak waktu tercepat pada hari kedua dengan catatan 1 menit dan 15,506 detik.[11] Ralf Schumacher dari tim Williams mencetak putaran tercepat pada hari ketiga. Ia meraih catatan waktu terbaik keseluruhan dengan 1 menit dan 15,352 detik.[13] Pada hari terakhir (diadakan dalam kondisi basah di pagi hari tetapi kering saat siang), Ralf Schumacher tetap menjadi yang tercepat secara keseluruhan dengan catatan waktu 1 menit dan 17,591 detik.[14] Pembalap penguji Toyota, yaitu Ricardo Zonta, mengendarai mobil Toyota TF102B selama tiga hari di Circuit Paul Ricard untuk mengevaluasi kinerja ban pada mobil.[14]

Pembalap sekaligus Juara Dunia bertahan, yaitu Michael Schumacher dari tim Ferrari, dikritik oleh media negara Jerman dan Italia karena hasil awal musimnya yang kurang memuaskan. Schumacher mengatakan bahwa dirinya menerima kritik sebagai masukan dan berpikir bahwa ke depan tim Ferrari akan memiliki keunggulan di sirkuit yang cocok dengan timnya.[15] Ia mengatakan dalam "dua lomba pertama penampilannya memang tidak terlalu bagus. Meskipun begitu, kami berhasil meraih delapan poin dari dua lomba tersebut dan meyakini bahwa akan tiba saatnya waktu untuk bisa meraih hasil maksimal kedepannya."[16] Räikkönen, pemimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap, mengatakan bahwa dirinya akan menghadapi perlombaan ini dengan metode yang sama seperti yang telah ia lakukan dalam perlombaan sebelumnya di Malaysia.[17] Sementara itu, Giancarlo Fisichella sangat bersemangat untuk mencetak poin bagi tim Jordan dalam perlombaan Formula Satu ke-200 mereka, "Saya berlatih dan mempersiapkan diri dengan keras untuk Sepang, tetapi sayangnya saya tidak berhasil. Jadi target saya untuk Grand Prix Brasil adalah bisa masuk finis dan mendapatkan poin untuk tim. Setelah melihat bagaimana mobil berjalan dengan baik bersama Ralph Firman di Malaysia, saya tahu saya bisa menyelesaikan kedua tugas tersebut."[18]

 
Justin Wilson (foto tahun 2007) dianggap fit untuk membalap di Brasil setelah lengannya lumpuh sementara oleh perangkat HANS yang longgar pada saat berlomba di Malaysia.

Dua minggu sebelum Grand Prix berlangsung, FIA mengumumkan bahwa para pembalap tidak akan lagi diberikan izin untuk berkompetisi dalam perlombaan F1 jika mereka tidak mau mengenakan perangkat HANS. FIA menyatakan bahwa setiap pembalap yang tidak dapat mengenakan perangkat HANS karena alasan medis akan dilarang untuk mengemudikan mobil dalam acara-acara mendatang.[19] Pernyataan ini selanjutnya disahkan dalam pertemuan Dewan Olahraga Bermotor Dunia FIA di kota Paris, Prancis, pada tanggal 2 April.[20] Pembalap tim Minardi, Justin Wilson, dinyatakan layak oleh delegasi medis FIA, Sid Watkins, untuk berpartisipasi dalam Grand Prix Brasil.[21] Pada lomba sebelumnya di Malaysia, Wilson mengalami nyeri di bahu akibat perangkat HANS dan sabuk pengaman yang longgar, sehingga membuatnya bergerak bebas di dalam kokpit mobilnya dan menyebabkan urat saraf terjepit yang hampir mematikan kedua lengannya. Wilson mengunjungi kantor tim Minardi di Faenza, Italia untuk menguji sistem sabuk pengaman ganda yang dipasang di mobilnya guna mencegah kejadian serupa.[22] Barrichello, yang mengalami hernia ringan dan mendapatkan izin dari penyelenggara untuk tidak mengenakan perangkat HANS karena alasan medis, berisiko dilarang ikut berlomba jika solusi untuk ketidaknyamanannya tidak ditemukan.[23] Ia menguji perangkat HANS yang baru selama sesi latihan bebas dan melaporkan tidak ada ketidaknyamanan,[24] sehingga tidak diperlukan bantuan pembalap cadangan Ferrari, Felipe Massa.[c][25]

Total sepuluh tim (masing-masing diwakili oleh konstruktor yang berbeda) memasukkan dua pembalap untuk lomba ini tanpa perubahan dari daftar peserta di awal musim.[26] Beberapa tim melakukan perubahan pada mobil mereka untuk acara ini.[27] Tim Williams memasang unit girboks yang direvisi dan dukungan suspensi belakang yang dirancang khusus untuk sasis FW25. Mereka juga melengkapi spesifikasi ulang sayap depan, memodifikasi bagian terminal dari bodi mobil, dan memperbaiki masalah sayap belakang. Tim Ferrari dan Renault memperkenalkan spesifikasi baru untuk sayap belakang. Perubahan sayap Ferrari termasuk lubang semi-sirkular di bagian luar bilah untuk membatasi vortex. Sayap belakang ini sendiri hanya digunakan oleh Barrichello. Tim Renault mengadopsi sayap belakang yang ditandai dengan bentuk lengkung di bagian bilahnya, dengan sekat penopang tajam yang berdiri ditengahnya.[27]

Sesi uji coba terbatas

Pada Jumat pagi, sesi uji coba selama dua jam diadakan untuk tim-tim yang memilih uji coba terbatas selama musim berjalan.[28] Dalam kondisi cuaca yang bervariasi dan diwarnai hujan yang turun selama 90 menit,[29] pembalap Renault Jarno Trulli mencatatkan putaran tercepat pada sesi ini. Ia meraih catatan waktu 1 menit dan 14,262 detik. Antônio Pizzonia menempati posisi kedua dengan mobil Jaguar-nya, dan rekan setimnya, yaitu Mark Webber, menempati posisi ketiga. Alonso, Fisichella, pembalap penguji Renault Allan McNish, Jos Verstappen dari tim Minardi, Firman dari tim Jordan, dan Wilson menempati posisi keempat hingga kesembilan.[30] Selama sesi ini berlangsung, Pizzonia mengemudikan mobil Jaguar cadangan setelah masalah mekanis menghentikan mobil balapnya di tikungan Subida dos Boxes.[30][31] Saat waktu tersisa 36 menit, Firman meninggalkan mobilnya di dalam jalur pit karena mengalami masalah poros penggerak. Di bagian lain sirkuit, Alonso tergelincir di lintasan lurus Reta Oposta dan terperosok di perangkap kerikil saat memasuki tikungan Descida do Lago.[31] Mobil Renault-nya sendiri tidak mengalami kerusakan apapun.[29]

Latihan bebas dan sesi pemanasan

Sebelum perlombaan pada hari Minggu, ada tiga sesi latihan bebas yang diadakan: satu sesi selama 60 menit pada Jumat pagi dan dua sesi selama 45 menit pada Sabtu pagi.[32] Dalam sesi latihan bebas pertama, yang diadakan dalam kondisi cuaca sangat buruk dan menyebabkan empat pembalap tidak mencatatkan waktu putaran,[33][34] Michael Schumacher menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit dan 28,060 detik. Ia diikuti oleh Coulthard, pembalap British American Racing (BAR) Jenson Button, Trulli, Montoya, Barrichello, duet Toyota Olivier Panis dan Cristiano da Matta, Fisichella, dan Heinz-Harald Frentzen dari tim Sauber.[33] Beberapa detik setelah Räikkönen keluar dari jalur pit, ia kehilangan kendali atas mobilnya di lintasan lurus Reta Oposta yang membuatnya tergelincir dan melintir di area rumput.[33][35] Ia berhasil menghindari tabrakan dengan pagar pembatas di sebelah kirinya.[33] Saat sesi tersisa 15 menit, Pizzonia mengalami kecelakaan hebat saat keluar dari tikungan Curva do Sol dan menabrak pembatas di kedua sisi sirkuit saat akan mencatatkan putaran waktunya yang pertama. Sesi sementara dihentikan agar mobil Jaguar-nya dapat diangkat dari lintasan.[35] Setelah sesi dilanjutkan, Alonso tergelincir di lintasan basah dan sedikit bersentuhan dengan dinding di chicane Senna S.[35]

Sesi latihan bebas kedua dimulai dengan sirkuit yang basah dan mengering seiring dengan berjalannya waktu. Keadaan ini memberikan setiap pembalap kesempatan untuk beradaptasi dengan lintasan yang kering.[36] Barrichello menjadi yang tercepat dengan waktu putaran 1 menit dan 14,071 detik. Ralf Schumacher, Montoya, Michael Schumacher, Alonso, Räikkönen, Pizzonia, Webber, Coulthard, dan Heidfeld menduduki posisi kedua hingga kesepuluh.[37] Dalam kondisi cuaca yang hangat, sesi latihan bebas terakhir dipimpin oleh Panis dengan waktu putaran 1 menit dan 13,457 detik, diikuti oleh Michael Schumacher, Trulli, Coulthard, Montoya, Räikkönen, Barrichello, Webber, Ralf Schumacher, dan Alonso. Beberapa pembalap sempat tergelincir keluar dari lintasan selama sesi ini berlangsung, tetapi tidak ada satu pun yang mengalami kerusakan pada mobil mereka.[38] Räikkönen memimpin dalam sesi pemanasan berdurasi 15 menit yang diadakan sebelum sesi kualifikasi kedua dengan catatan waktu putaran 1 menit dan 13,886 detik. Barrichello, Michael Schumacher, Coulthard, Montoya, Webber, Button, Ralf Schumacher, Villeneuve, dan Heidfeld masing-masing menduduki posisi kedua hingga kesepuluh.[39]

Kualifikasi

Hujan deras yang diamati selama sesi latihan bebas membuat beberapa pembalap mengungkapkan kekhawatiran bahwa mereka akan kehilangan kendali atas mobil mereka dan mengalami kecelakaan.[40] Sekitar dua puluh menit sebelum sesi kualifikasi pertama,[41] Coulthard, seorang anggota senior Grand Prix Drivers' Association,[6] Trulli, dan Michael Schumacher menulis petisi yang mewajibkan FIA untuk membatalkan sesi jika tidak ada perbaikan dalam kondisi lintasan.[41][42] Petisi tersebut ditandatangani oleh sebagian besar pembalap.[43] Kemudian, petisi tersebut diabaikan setelah tidak dapat dikirimkan kepada semua orang tepat waktu, dan pengawas perlombaan telah memutuskan bahwa sirkuit aman untuk dikendarai setelah hujan reda sebelum sesi kualifikasi dimulai.[44][45] Jacques Villeneuve dari tim BAR mengatakan bahwa petisi tersebut merugikan Formula Satu, "Apa yang akan dibawa oleh F1 jika kita tidak ikut serta dalam sesi kualifikasi? Orang akan berpikir bahwa kita hanyalah sekelompok orang yang penakut. Kita tidak bisa melakukan itu. Kita dibayar dengan banyak uang dan itu akan menjadi penghinaan bagi para penggemar."[46]

 
Mark Webber (foto tahun 2017) mencatatkan waktu tercepat dalam sesi kualifikasi hari Jumat.

Terdapat dua sesi kualifikasi yang berdurasi selama satu jam, satu pada hari Jumat dan satu lagi pada hari Sabtu sore. Klasemen Kejuaraan Dunia Pembalap menentukan urutan turun untuk sesi pertama (pembalap yang memimpin klasemen akan turun ke lintasan di urutan pertama, sementara pembalap yang menempati peringkat terakhir akan turun paling akhir), dengan sesi kedua yang dijalankan berdasarkan catatan waktu yang diraih pada sesi pertama dengan skema terbalik (dimulai oleh yang terlambat dan diakhiri oleh yang tercepat). Setiap pembalap mendapatkan kesempatan satu putaran berdasarkan waktu dalam setiap sesi. Urutan start untuk lomba ditentukan oleh putaran tercepat sesi kedua.[32] Tingkat air yang menggenang di lintasan berfluktuasi selama sesi berjalan. Webber berhasil meraih posisi terdepan sementara pada lintasan yang mengering dengan waktu 1 menit 23,249 detik. Ia lebih cepat 0,138 detik dibandingkan dengan Barrichello yang menempati posisi kedua dan sebelumnya sempat memegang pole sementara sebelum Webber melakukan putarannya.[47] Räikkönen, pembalap pertama yang mencatatkan putaran, menempati posisi ketiga. Rekan setimnya, yaitu Coulthard, menempati posisi keempat setelah sempat melakukan kesalahan di tikungan Bico de Pato. Michael Schumacher terpeleset sesaat setelah keluar dari jalur pit dan menempati posisi kelima. Mobil Toyota milik Panis yang tidak diatur untuk kondisi cuaca yang basah menempati posisi keenam.[48] Villeneuve menempati posisi ketujuh.[48] Pizzonia menempati posisi kedelapan dengan menggunakan mobil Jaguar cadangan. Ia terpeleset di area lintasan lurus garis start-finis.[49]

Alonso, yang menempati posisi kesembilan, menjalani putarannya dengan hati-hati.[49] Sementara Frentzen, yang menempati posisi kesepuluh, melaporkan keseimbangan mobil yang memadai.[48] Pengaturan mobil yang salah telah membuat Da Matta meraih posisi kesebelas. Kondisi cuaca yang basah membatasi Trulli yang hanya mampu menempati posisi kedua belas. Mobil yang tidak seimbang di tikungan berkecepatan rendah membuat Ralf Schumacher menempati posisi ketiga belas. Kemudi berlebih dan kurangnya cengkeraman ban membuat Fisichella menempati posisi keempat belas, sementara Verstappen mengeluarkan performa tambahan dari mobilnya dan finis kelima belas.[49] Heidfeld berhati-hati saat melewati tikungan Arquibancdas yang membuatnya menempati posisi keenam belas.[48] Montoya, yang menempati posisi ketujuh belas, kehilangan kendali belakang mobilnya saat pengereman, dan meluncur ke area pembatas di tikungan Ferradura.[47][48] Firman, yang menempati posisi kedelapan belas, mengemudi dengan memakai bagian belakang yang dicabut dari sasis cadangan Jordan yang terpasang pada mobil balapnya.[49] Wilson berhasil menghindari terpelintir di garis start-finis yang membuatnya menempati posisi kesembilan belas.[48] Button adalah satu-satunya pembalap yang tidak mencatatkan waktu putaran. Ia mengalami kemudi berlebih secara tiba-tiba pada saat melintasi garis putih yang lembab sebagai batas lintasan,[50] dan terpeleset dengan kecepatan hampir mencapai 145 mph (233 km/h).[51] Ia selanjutnya mengenai dua papan polistiren yang membuat sayap belakang mobilnya terlepas.[48][49] Sesi ini sempat dihentikan sementara untuk membersihkan puing-puing di lintasan.[6][50]

 
Rubens Barrichello (foto tahun 1999) mencatatkan waktu tercepat dalam sesi kualifikasi hari Sabtu dan berhak untuk menempati posisi pole.

Sesi kualifikasi kedua diadakan dalam kondisi cuaca yang hangat dan kering.[52] Barrichello mematikan tampilan waktu putaran di setir mobilnya agar dapat fokus saat mengemudi.[53] Ini membuatnya berhasil meraih posisi pole, yang merupakan yang pertama bagi seorang pembalap asal Brasil di sirkuit tersebut sejak Ayrton Senna pada lomba musim 1994. Hasil ini juga menjadi posisi pole pertama Barrichello sejak Grand Prix Hungaria 2002. Dengan raihan waktu 1 menit dan 13,807 detik, catatan ini menjadi posisi pole yang ketujuh dalam karier Barrichello.[54] Ia didampingi di baris depan grid oleh Coulthard yang lebih lambat 0,11 detik setelah tim McLaren mengubah keseimbangan mobilnya.[53] Webber hampir saja berhasil meraih posisi pole sebelum ia melakukan kesalahan di tikungan Pinheirinho yang membuatnya turun ke posisi ketiga.[53][55] Kesalahan pembalap di tikungan yang sama dan mobil yang kurang stabil membuat Räikkönen meraih posisi keempat, sementara Trulli naik ke posisi kelima.[53][56] Kemudi berlebih dan pengereman yang hati-hati membatasi Ralf Schumacher, yang membuatnya menempati posisi keenam.[52] Michael Schumacher membuat kesalahan kecil di chicane Senna S yang membuatnya meraih posisi ketujuh.[53] Posisi ini adalah posisi grid terendahnya sejak posisi start kesembilan yang diraih pada Grand Prix Jerman 1998.[55] Fisichella meraih posisi start kedelapan, Montoya mengalami kemudi berlebih yang membuatnya menempati posisi kesembilan, dan Alonso menempati posisi kesepuluh.[53] Button mencatatkan putaran tercepat ke-11, dengan rekan setimnya, yaitu Villeneuve, pada posisi ke-13 setelah mengalami kehilangan daya intermiten di chicane Senna S. Heidfeld berada pada posisi ke-12 yang memisahkan keduanya. Frentzen menempati posisi ke-14 dan Panis (yang melakukan kesalahan) menempati posisi ke-15.[52] Firman mengubah pengaturan mobilnya, tetapi hal tersebut hanya bisa memberikannya posisi start ke-16 akibat kesalahan sendiri.[52] Pizzonia menempati posisi ke-17, setelah mengalami masalah rem dan mobil yang tidak seimbang.[53] Mobil yang sulit dikendalikan dan upaya perbaikan yang tidak berhasil membuat Da Matta menempati posisi ke-18. Mobil Minardi yang dilengkapi dengan ban kompon keras membuat Verstappen dan Wilson masing-masih meraih posisi start ke-19 dan ke-20.[52][53]

Perlombaan

Putaran 1 sampai 26

Pada pagi hari tanggal 6 April, tim McLaren meminta izin dari FIA untuk mengganti mesin Räikkönen setelah terdeteksi retakan pada blok mesin melalui telemetri. FIA memberikan izin untuk mengganti mesin tersebut setelah menganalisis data yang membuktikan kerusakan pada mesin. Telemetri dari tim BAR juga mendeteksi kerusakan pada mesin Villeneuve, dan mereka pun diberi izin untuk menggantinya.[57] Hujan diprediksi akan turun sepanjang lomba. Saat start, lintasan tergenang air akibat hujan lebat yang turun pada pukul 11.00 Waktu Brasilia (UTC−02.00).[58] Sebanyak 120.000 penonton hadir untuk menyaksikan Grand Prix ini.[59] Lomba yang seharusnya dimulai pada pukul 14.00 waktu setempat ditunda selama 15 menit oleh direktur lomba FIA, Charlie Whiting, untuk mengevaluasi kondisi air yang tergenang di lintasan, dengan harapan air dapat disapukan oleh tim marshal.[60][61] Penyelenggara lomba memperbolehkan tim untuk mengubah pengaturan mobil agar lebih stabil di lintasan basah, terutama pada sayap mobil dan ketinggian mobil.[62] Air yang tergenang menyebabkan semburan air yang kuat, mengurangi visibilitas, dan memaksa semua mobil untuk menggunakan ban basah.[60] Drainase yang buruk di lintasan menyebabkan air mengalir dari lereng ke permukaan aspal di tikungan Curva do Sol, menjadikannya sangat rentan terhadap bahaya aquaplaning.[7][63]

Lomba dimulai di belakang safety car tanpa melakukan putaran pemanasan.[64] Meskipun kecepatannya rendah, para pembalap kesulitan mendapatkan cengkeraman ban pada permukaan lintasan yang tergenang air.[65] Beberapa pembalap, termasuk Verstappen, Frentzen, Pizzonia, Panis, Fisichella, dan Firman, memilih untuk masuk ke pit untuk mengisi bahan bakar dalam kondisi safety car, dengan harapan dapat menghindari pit stop kedua saat lomba berjalan.[2][60] Setelah hujan reda, safety car masuk ke pit pada akhir putaran kedelapan, memberi izin kepada semua mobil untuk melanjutkan perlombaan.[60][61] Sebagai pemimpin lomba, Barrichello berusaha memimpin grup mobil di dekat garis start-finis.[66] Namun, manuver tersebut gagal, dan Coulthard berhasil menyalip Barrichello untuk mengambil alih posisi pertama saat memasuki chicane Senna S.[61] Barrichello berusaha berhati-hati selama putaran tersebut, meski didekati oleh Webber dan Räikkönen.[60][66] Di belakang mereka, Montoya berhasil naik dari posisi kesembilan menjadi kelima.[64] Pada putaran kesembilan, Heidfeld menjadi pembalap pertama yang tersingkir setelah insinyurnya memberitahunya melalui radio bahwa ada masalah aliran minyak yang menyebabkan mesin mobilnya mati. Heidfeld berhenti di sisi lintasan untuk memastikan tidak ada minyak yang tercecer di jalur balap.[67]

 
Kimi Räikkönen (foto tahun 2002) awalnya dinyatakan sebagai pemenang lomba karena kesalahan pencatatan waktu.

Pada putaran kesepuluh, Räikkönen berhasil menyalip Barrichello untuk merebut posisi kedua di chicane Senna S. Tidak lama setelah itu, Barrichello kehilangan posisi ketiganya ketika Montoya berhasil menyalipnya.[60] Di tengah putaran tersebut, terjadi beberapa aksi saling mendahului, di antaranya Ralf Schumacher yang berhasil melampaui Trulli untuk posisi keenam, dan Pizzonia yang menyalip Verstappen untuk posisi kelima belas.[64] Pada putaran ke-11, Räikkönen mendekati rekan setimnya, Coulthard, dan berhasil menyalip Coulthard di dekat chicane Senna S untuk merebut posisi terdepan. Tidak lama setelah itu, Montoya berhasil menyalip Coulthard untuk merebut posisi kedua di lintasan lurus Reta Oposta, yang mengarah menuju tikungan Descida do Lago. Pada putaran yang sama, terjadi insiden antara Ralf Schumacher dan Trulli yang menyebabkan Ralf melintir setelah bersenggolan.[60][66] Webber kemudian berhasil menyalip Barrichello untuk merebut posisi keempat, sementara Michael Schumacher melakukan hal yang sama terhadap rekan setimnya beberapa saat setelahnya untuk merebut posisi kelima. Ralf Schumacher mulai memperbaiki posisinya dengan menyalip Villeneuve untuk merebut posisi kesepuluh pada putaran ke-12. Di bagian depan lintasan, Räikkönen memperbesar keunggulannya atas Montoya menjadi lima detik pada putaran ke-14.[64] Di putaran yang sama, Montoya melaporkan kehilangan cengkeraman pada ban belakang kepada timnya melalui radio dan melebar saat keluar dari tikungan Junção.[60] Coulthard berhasil menyalip Montoya untuk merebut posisi kedua.[65][66]

Saat lintasan mulai mengering,[61] meskipun masih ada aliran air di tikungan ketiga (Curva do Sol),[67] Coulthard mulai mendekati rekan setimnya, Räikkönen.[64] Sementara itu, Michael Schumacher berhasil menyalip Webber di bagian dalam untuk merebut posisi keempat pada putaran ke-15 saat keluar dari tikungan Arquibancadas.[60] Pada putaran ke-16, Schumacher naik ke posisi ketiga setelah menyalip Montoya yang melambat di sekitar tikungan Bico de Pato.[66] Wilson melebar saat memasuki Curva do Sol yang masih tergenang air, dan kemudian melebar keluar lintasan di tikungan berikutnya. Ia tersingkir setelah mesin mobilnya mati.[67] Coulthard berusaha mendekati Räikkönen pada putaran ke-18, sementara Barrichello berhasil menyalip Webber untuk merebut posisi kelima pada putaran yang sama.[64] Pada saat yang bersamaan, sistem suspensi depan kanan mobil Firman mengalami kerusakan saat memasuki area pengereman di garis start-finis.[68] Kejadian ini menyebabkan Firman kehilangan kendali atas mobilnya. Roda depan kanannya terlepas dan hampir mengenai kokpitnya.[7] Firman nyaris menghindari tabrakan dengan rekan setimnya, Fisichella,[69] tetapi kemudian menabrak bagian belakang mobil Panis dengan kecepatan hampir mencapai 190 mph (310 km/h).[70] Sayap belakang mobil Panis terlepas, sementara bagian depan mobil Firman mengalami kerusakan parah.[65]

Safety car dikerahkan untuk kedua kalinya guna memperlambat seluruh mobil dan memberikan ruang bagi tim marshal untuk membersihkan puing-puing di lintasan.[60][66] Beberapa pembalap memanfaatkan kesempatan ini untuk masuk ke pit, mengganti ban, dan mengisi bahan bakar.[64] Montoya berhasil menghindari tabrakan dengan Trulli, sementara Alonso melakukan dua kali pit stop karena kesalahan dalam memilih ban.[65] Safety car kembali ke jalur pit pada akhir putaran ke-22, dan Räikkönen berhasil mengatur jarak dengan kelompok mobil lainnya untuk tetap memimpin, diikuti oleh Coulthard, Michael Schumacher, dan Da Matta yang belum melakukan pit stop.[66] Di lintasan lurus Reta Oposta pada putaran ke-23, Barrichello berhasil menyalip Da Matta untuk merebut posisi keempat.[60] Sementara itu, Frentzen melakukan kesalahan yang menyebabkan posisinya turun dari kedelapan ke enam belas. Ralf Schumacher berhasil menyalip Verstappen untuk posisi kesebelas, sementara Montoya menyalip Da Matta untuk merebut posisi kelima. Pada putaran ke-24, Ralf kembali menyalip Button untuk naik ke posisi kesembilan.[64] Pada putaran ke-25, Montoya terpeleset di Curva do Sol dan menabrak pagar pembatas di sisi kanan lintasan.[60][64] Pizzonia juga terpeleset saat mobilnya masuk ke aliran air di tikungan yang sama dan menabrak dinding pembatas, menyebabkan mobilnya melayang dan mengenai mobil Montoya.[67] Kecelakaan ini membuat Da Matta naik ke posisi kelima, sementara Webber naik ke posisi keenam. Pada putaran ke-26, Alonso berhasil menyalip Villeneuve dan Fisichella untuk naik ke posisi kesepuluh.[64]

Putaran 27 sampai 56

 
Michael Schumacher (foto tahun 2007) adalah salah satu dari enam pembalap yang tersingkir dari perlombaan karena tergelincir di tikungan Curva do Sol.

Pada putaran ke-27, safety car dikerahkan untuk yang ketiga kalinya. Kali ini, Michael Schumacher terpeleset saat melintasi aliran air di tikungan Curva do Sol. Ia berhasil menghindari kemungkinan menabrak mobil derek yang sedang mengevakuasi mobil Montoya dan Pizzonia dari sisi lintasan.[60] Namun, Schumacher akhirnya berhenti di area run-off dan gagal menyelesaikan lomba untuk pertama kalinya sejak Grand Prix Jerman 2001.[61] Räikkönen dan Da Matta melakukan pit stop untuk mengisi bahan bakar saat safety car masih berada di lintasan. Coulthard merebut posisi terdepan dan berhasil mempertahankannya ketika lomba dimulai kembali pada putaran ke-30.[60] Räikkönen berhasil menyalip Fisichella dan Verstappen untuk kembali ke posisi ketujuh, sementara Da Matta menyalip Frentzen.[64] Pada putaran ke-31, Verstappen terpeleset saat melintasi aliran air Curva do Sol dan tersingkir dari perlombaan.[60][65] Masih dalam lokasi yang sama, Button kehilangan kendali atas mobilnya pada putaran ke-33. Ia menabrak pagar dengan keras, tetapi tidak mengalami cedera.[68] Kecelakaan ini mengakibatkan safety car dikerahkan untuk keempat kalinya.[65] Sementara itu, rekan setim Button, Villeneuve, melintir saat berada di belakang Frentzen dan Trulli. Selama periode safety car, Da Matta masuk pit untuk memperbaiki masalah teknis. Saat lomba dimulai kembali pada putaran ke-37, Da Matta dan Webber berhasil menyalip Villeneuve.[60][64]

Pada putaran ke-38, Räikkönen berhasil menyalip Alonso di garis start-finis menuju chicane Senna S untuk merebut posisi keempat.[64][65] Beberapa tikungan kemudian, ia menyalip Ralf Schumacher dari jalur luar saat memasuki tikungan Descida do Lago.[60] Frentzen, yang menempati posisi kedelapan, berhasil dilewati oleh Webber. Sementara itu, Villeneuve berhasil menyalip Da Matta untuk merebut posisi kesepuluh.[64] Pada putaran ke-40, Alonso mengarahkan mobilnya ke jalur dalam untuk mendapatkan cengkeraman tambahan dan berhasil menyalip Ralf Schumacher di tikungan Mergulho untuk merebut posisi keempat.[60][66] Namun, pada putaran ke-42, para pengawas perlombaan memberi tahu tim Renault bahwa Alonso diberi hukuman drive-through karena dianggap telah menyalip Ralf Schumacher dalam kondisi bendera kuning.[61] Alonso menjalani hukuman tersebut pada putaran yang sama dan turun dari posisi keempat menjadi kesembilan.[64] Pada putaran ke-44, Webber kehilangan kendali atas bagian belakang mobilnya di tikungan Curva do Sol dan berputar 360 derajat. Ia berhasil menghindari tabrakan dengan pagar pembatas dan kembali ke lintasan setelah Frentzen, Alonso, dan Villeneuve berhasil melewatinya.[61][64]

Di barisan posisi terdepan, Coulthard (dengan ban yang aus) melebar saat akan memasuki chicane Senna S, dan Barrichello memanfaatkan kesalahan pembalap asal Skotlandia itu untuk menyalip dan merebut posisi pertama pada putaran ke-45.[61][66] Barrichello mulai menjauh dari Coulthard, memperbesar keunggulannya menjadi 4,2 detik pada akhir putaran ke-46. Sementara Coulthard unggul 15 detik dari rekan setimnya, Räikkönen, yang berada di posisi ketiga.[64] Namun, pada putaran ke-47, Barrichello tiba-tiba melambat dan berhenti di sisi lintasan. Ia tersingkir dari perlombaan di kandang sendiri, untuk yang kesembilan kalinya secara berturut-turut.[65] Diduga masalah aliran bahan bakar yang tersumbat menyebabkan Barrichello tersingkir. Masalah ini diidentifikasi berasal dari kerusakan pada perangkat lunak mobil yang menghitung bahan bakar. Perangkat lunak tersebut memperkirakan mobil Barrichello memiliki 12 l (2,6 imp gal; 3,2 US gal) lebih banyak bahan bakar dari yang sebenarnya, dan kesalahan pada sistem telemetri tim Ferrari tidak memberitahukan bahwa ia telah kehabisan bahan bakar.[71] Dengan tersingkirnya Barrichello, Coulthard kembali memimpin, unggul 18 detik dari rekan setimnya, Räikkönen, yang menempati posisi kedua, sementara Fisichella naik ke posisi ketiga.[60][61] Pada putaran ke-48, para pembalap mulai khawatir tentang sisa bahan bakar di mobil masing-masing. Ralf Schumacher melakukan pit stop dan kembali ke lintasan pada posisi kesembilan. Pada putaran ke-49 dan ke-50, Alonso dan Frentzen berturut-turut menyalip Trulli, dan membuat pembalap Italia itu turun ke posisi keenam.[64]

 
Fernando Alonso (foto tahun 2004) mengalami kecelakaan besar yang menyebabkan perlombaan ini dihentikan pada putaran ke-54.

Pada putaran ke-52, Coulthard masuk ke dalam pit untuk mengganti ban setelah mengalami sedikit kehilangan kendali mobil saat melalui tikungan Junção dan garis start-finis.[65][66] Ia kembali ke lintasan dan menempati posisi keempat.[63] Räikkönen kemudian merebut kembali posisi terdepan, diikuti oleh Fisichella yang memiliki laju lebih cepat yang naik ke posisi kedua, sementara Alonso menempati posisi ketiga. Pada putaran ke-54, karena kehilangan cengkeraman ban, Räikkönen kesulitan berbelok saat mendekati tikungan Mergulho. Fisichella memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyalipnya dan merebut posisi terdepan.[60][67] Baik Räikkönen maupun Fisichella hampir kehabisan bahan bakar, dan sepertinya Coulthard berpeluang merebut kembali posisi pertama serta memenangkan lomba ini. Di tikungan Arquibancadas pada putaran yang sama, Webber berusaha mencegah ban mobilnya agar tidak terlalu panas dan kehilangan cengkeraman.[72] Namun, ia tiba-tiba kehilangan kendali atas mobilnya dan menabrak keras ke dinding beton yang ada di kedua sisi lintasan, tepat sebelum garis start-finis, dengan kecepatan 240 km/h (150 mph).[73] Puing-puing dari mobil Webber dan tiga ban yang lepas tersebar di lintasan, sehingga safety car dikerahkan untuk yang kelima kalinya.[60] Untungnya, Webber berhasil keluar dari mobilnya tanpa cedera.[66]

Fisichella dan Räikkönen berhasil melewati puing-puing, sementara Räikkönen yang masuk ke area pit untuk mengisi bahan bakar.[64] Alonso tidak memperhatikan bendera kuning yang dikibaskan untuk memberi tahu tentang bahaya di depan, karena pada saat itu ia sedang membicarakan apakah akan menggunakan ban kering atau basah dengan tim Renault melalui radio.[74] Ia menabrak salah satu roda belakang yang terlepas dari mobil Webber dengan kecepatan sekitar 270 km/h (170 mph) dalam benturan yang diukur sebesar 45 g0 (440 m/s2).[66][74] Alonso berbelok ke kiri dan menabrak dinding ban dengan gaya 35 g0 (340 m/s2) lateral dan longitudinal. Mobilnya terlempar menyilang lintasan dan menabrak beton dengan gaya 60 g0 (590 m/s2).[65][74] Alonso mengalami luka memar pada siku, lutut, dan paha kirinya.[75] Sejumlah petugas medis meletakkannya di tandu untuk diangkut dengan ambulans ke Rumah Sakit Santo Louis di São Paulo untuk pemeriksaan lebih lanjut.[76]

Karena serpihan puing yang memenuhi lintasan, keberadaan petugas yang merawat Alonso, dan jarak tempuh lomba yang telah mencapai 75%, melanjutkan lomba di belakang safety car dianggap tidak memungkinkan. Perlombaan pun dihentikan lebih awal dengan bendera merah setelah Fisichella, yang memimpin, menyelesaikan putaran ke-55. Semua mobil kemudian kembali ke jalur pit.[66] Mobil EJ13 yang dikendarai oleh Fisichella mengalami kepanasan akibat akselerasi yang lambat, karena mengikuti kecepatan safety car yang mengelilingi sirkuit. Saat memasuki parc fermé, mobil tersebut mengeluarkan api dari saluran pembuangan mesin.[61][69] Menurut aturan, lomba "dianggap selesai saat mobil terdepan melintasi garis start-finis pada putaran terakhir, dengan menghitung dua putaran sebelumnya ketika tanda berhenti diberikan", jika lebih dari 75% jarak lomba telah diselesaikan.[32] Tampilan layar waktu pertama-tama menunjukkan Fisichella sudah memulai putaran ke-56, tetapi status ini kemudian hilang dan menunjukkan bahwa ia masih berada pada putaran ke-55.[77] Para pengawas perlombaan kemudian memutuskan bahwa Fisichella masih berada di putaran ke-55. Fisichella bersama kru tim Jordan memiliki keyakinan bahwa ia telah memenangkan lomba, sebelum diberitahu bahwa Räikkönen lah yang sebenarnya keluar sebagai pemenang.[78] Räikkönen diberitahu tentang kemenangannya saat sedang menjalani penimbangan badan setelah lomba.[70] Meskipun sedang mendapat perawatan medis, Alonso tetap diklasifikasikan finis di posisi ketiga. Coulthard finis keempat, Frentzen kelima, Villeneuve keenam, Webber ketujuh (meskipun mengalami kecelakaan), dan Trulli kedelapan.[66] Ralf Schumacher dan Da Matta (yang mengalami kemudi berlebih) adalah pembalap yang menyelesaikan perlombaan pada posisi terakhir.[67]

Setelah perlombaan

Komentar dari para pembalap

Karena Alonso berada di rumah sakit, Räikkönen dan Fisichella naik ke podium untuk menerima trofi mereka dan berbicara dengan media dalam konferensi pers yang diadakan setelahnya.[63] Räikkönen merasa beruntung mendapatkan kemenangan tersebut: "Saya rasa kemenangan ini datang begitu cepat sehingga kami tidak dapat membuat keputusan dengan segera, namun pada akhirnya itu adalah keputusan yang tepat, jadi saya berterima kasih kepada tim. Ini adalah perlombaan yang sulit karena kondisi cuaca yang sangat buruk dan seringnya safety car keluar, tetapi saya cukup senang."[67] Fisichella mengungkapkan rasa kecewanya terhadap situasi lomba: "Pertama-tama, saya berharap Fernando baik-baik saja, dan kemudian, saya merasa kecewa karena saya seharusnya menang, tetapi aturan mengatakan bahwa setelah bendera merah, hasil diambil dari satu putaran sebelumnya (meskipun dalam peraturan yang sebenarnya adalah dua putaran sebelumnya), jadi saya sangat kecewa dengan itu. Meskipun demikian, saya tidak pernah menyangka akan finis di posisi kedua, jadi ini tetap merupakan hari yang luar biasa."[67]

Alonso menerima pesan-pesan harapan dari publik serta dari pembalap reli, Carlos Sainz.[76] Ia keluar dari rumah sakit setelah 12 jam dan kembali ke Madrid pada pagi hari tanggal 8 April untuk memulai terapi fisik menjelang lomba berikutnya di San Marino.[79] Alonso mengomentari kecelakaan tersebut: "Saya rasa lomba saya berjalan cukup baik. Namun, ketika saya melintasi tikungan terakhir, saya melihat serpihan puing di mana-mana dan tidak ada tempat untuk pergi. Saya pikir saya menabrak roda, dan tiba-tiba saya tahu saya sedang mengarah ke dinding pembatas."[79] Ia mengatribusikan perangkat HANS yang digunakan dalam mobilnya sebagai faktor yang mencegah cedera yang lebih serius.[79] Webber, di sisi lain, tidak diwajibkan menjalani tes medis tetapia ia melakukan 60 kali tolak angkat untuk meyakinkan fisioterapisnya bahwa ia tidak mengalami komplikasi jangka panjang akibat kecelakaan tersebut.[72] Ia menyebut insiden di Brasil sebagai "kecelakaan terbesar yang pernah saya alami saat mengemudikan mobil F1," dan mengungkapkan bahwa leher serta lututnya menyerap sebagian besar kekuatan dari benturan tersebut: "Saya belum pernah mengalami balapan yang begitu gila sebelumnya, dan ini adalah kerusakan paling parah yang pernah saya alami pada mobil F1. Saya pernah menabrak dua tikungan sebelumnya, tapi tidak sampai seperti ini."[73]

Kecelakaan yang dialami oleh Alonso dan Michael Schumacher membuat keduanya berisiko mendapatkan sanksi dari FIA. Seorang pengamat FIA melaporkan kedua pembalap tersebut kepada badan pengatur. Namun, para pengawas lomba tidak dapat memeriksa Alonso di Brasil karena ia sedang dirawat di rumah sakit. Schumacher diwawancarai oleh Whiting pada pertemuan pembalap sebelum Grand Prix San Marino, yang diadakan pada tanggal 17 April.[80][81] Dua hari kemudian, Alonso dan Schumacher bertemu dengan Whiting secara individu. Whiting memberikan peringatan kepada keduanya mengenai standar mengemudi di masa depan dan memutuskan untuk tidak memberikan hukuman lebih lanjut kepada mereka.[82]

Villeneuve mengatakan bahwa faktor pembalap, bukan kondisi lintasan, yang menyebabkan lomba menjadi tidak aman: "Para pembalap memiliki tanggung jawab untuk tetap tenang dalam kondisi seperti itu, tetapi ada beberapa pembalap yang tampil sangat nekat. Beberapa di antaranya menyalip mobil di bawah bendera kuning, dan dalam setengah perlombaan saya melihat Alonso melakukannya. Saya pikir, itulah cara mengemudi yang bisa menyebabkan kecelakaan besar."[83] Setelah tersingkir untuk pertama kalinya sejak Grand Prix Jerman 2001, Michael Schumacher menyatakan bahwa ia tidak khawatir dengan peluangnya untuk meraih gelar Kejuaraan Dunia Pembalap keenamnya: "Dalam hal kejuaraan, tentu saja akan lebih baik bagi kami jika Fisichella yang memenangkan lomba di Brasil, bukan Raikkonen, terutama karena Giancarlo terus mengemudi dengan baik. Namun, jarak saya dengan pemimpin kejuaraan tidak terlalu besar, mengingat masih ada 13 balapan lagi, jadi saya tidak perlu khawatir tentang itu."[59] Barrichello mengatakan bahwa ia akan terus berusaha untuk memenangkan Grand Prix Brasil dan merasa frustrasi setelah mengetahui masalah bahan bakar yang menyebabkan ia tersingkir: "Saya sangat kecewa, tetapi saya tidak kehilangan harapan. Saya tidak akan berhenti berlomba sampai saya menang di depan publik tuan rumah."[84]

Coulthard mengungkapkan rasa kesalnya secara pribadi karena melakukan pit stop sebelum bendera merah dikibaskan. Sebelumnya, ia merasa yakin bisa memenangkan lomba jika tidak melakukan kesalahan tersebut: "Saya pulang dari Brasil tanpa kemenangan Grand Prix yang sudah saya usahakan keras. Saya percaya saya lebih berhak menang daripada orang lain. Saya sudah melakukan pit stop terakhir saat lomba, dan saya tahu ketiga orang di depan saya semua harus masuk pit lagi jika lomba tidak dihentikan."[85] Frentzen memuji keputusan Sauber untuk mengubah strategi, yang membuatnya memulai lomba dengan mobil cadangan tim: "Pada akhirnya, itu adalah keputusan yang tepat. Tidak mudah balapan dengan tangki penuh, dan saya banyak mengalami aquaplaning yang membuat saya tergelincir beberapa kali. Tetapi kami finis di posisi kelima dan meraih empat poin, jadi saya sangat senang dengan hasil ini."[67] Paul Stoddart, pemilik tim Minardi, mengklaim bahwa mereka bisa meraih kemenangan jika kedua mobil mereka tetap berjalan: "Hari ini mungkin pertama kalinya Minardi berada dalam posisi yang berpotensi memenangkan lomba. Banyak orang mungkin akan tertawa, tetapi hanya kami di tim yang tahu kebenarannya. Kami punya strategi, tapi tidak punya keberuntungan."[67]

Kesalahan pencatatan waktu dan revisi hasil perlombaan

 
Giancarlo Fisichella (foto tahun 2009) ditetapkan sebagai pemenang lomba melalui sidang di Pengadilan FIA.

Eddie Jordan, pemilik tim Jordan, yang merasa tidak puas dengan hasil akhir lomba Grand Prix Brasil, berusaha mengumpulkan bukti bahwa telah terjadi kelalaian manusia dalam perhitungan jumlah putaran lomba, yang kemudian mempengaruhi penetapan hasil akhir perlombaan. Bukti tersebut kemudian diajukan kepada Federasi Automobil Internasional (FIA).[86] Menurut Jordan, pengawas lomba telah melakukan kesalahan dalam menghitung jumlah putaran hingga putaran ke-55, yang menyebabkan keputusan hasil lomba diambil berdasarkan posisi pada putaran ke-53, ketika Räikkönen memimpin. Di sisi lain, berdasarkan perhitungan telemetri komputer, Jordan yakin bahwa Fisichella telah menyelesaikan putaran ke-56. Jika hasil lomba dihitung kembali dua putaran sebelumnya, yakni pada putaran ke-54, Fisichella tetap menjadi pemimpin perlombaan, karena pada saat itu Räikkönen sedang menjalani pit stop.[87]

Pada tanggal 8 April, direktur balapan FIA, yaitu Charlie Whiting, memulai penyelidikan internal terhadap hasil perlombaan. Para pejabat FIA merasa tidak puas dengan pencatatan waktu yang diberikan kepada badan pengatur oleh TAG Heuer sebagai mitra pencatat waktu resmi ajang F1.[88] Whiting khawatir tentang kemungkinan kesalahan dalam pencatatan waktu. Ia meminta perwakilan dari TAG Heuer dan tiga pengawas lomba Grand Prix Brasil untuk menghadiri pertemuan di kantor FIA di Paris pada tanggal 11 April.[88] Pertemuan ini sebagai bagian dari kepatuhan terhadap Pasal 179 (b) dari Kode Olahraga Internasional.[78]

Argumen lisan dan bukti waktu disajikan kepada Pengadilan FIA di Paris. Setelah mempertimbangkan bukti yang ada, pengadilan akhirnya memutuskan untuk merevisi hasil lomba dan memberikan kemenangan Grand Prix Brasil kepada Fisichella.[77] Pihak tim McLaren memilih untuk tidak mengajukan banding. Kemenangan ini menjadi kemenangan Grand Prix pertama bagi Fisichella selama berkarier dalam ajang F1 dan yang pertama untuk seorang pembalap asal Italia sejak Riccardo Patrese yang berhasil memenangkan Grand Prix Jepang 1992.[87][89] Kemenangan ini juga menjadi kemenangan yang terakhir bagi tim Jordan sebagai konstruktor, sehubungan dengan penjualan dan perubahan nama tim menjadi Midland pada akhir musim 2005.[90] Sampai dengan tahun 2025, kemenangan ini menjadi kemenangan F1 yang terkini bagi perusahaan mesin Ford.[91] Sebuah upacara podium tidak resmi diadakan pada akhir pekan lomba berikutnya di San Marino. Räikkönen dan Ron Dennis yang menyerahkan trofi pemenang pembalap dan konstruktor kepada Fisichella dan Eddie Jordan.[92] Tim penerus semu Jordan, yaitu Racing Point, baru meraih kemenangan lain setelah lebih dari tujuh belas tahun kemudian pada Grand Prix Sakhir 2020 melalui Sergio Pérez.[90][93]

Sebagai hasil dari perlombaan ini, Räikkönen masih memimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 24 poin. Rekan setimnya, Coulthard, berada pada posisi kedua dengan 15 poin, satu poin di depan Alonso yang menempati posisi ketiga. Fisichella menempati posisi keempat dengan 10 poin dan Trulli pada posisi kelima dengan 9 poin.[94] Pada klasemen sementara Kejuaraan Dunia Konstruktor, tim McLaren menempati posisi pertama dengan 39 poin. Mereka unggul 16 poin dari tim Renault yang menempati posisi kedua. Tim Ferrari dan Williams berada masing-masing pada posisi ketiga dan keempat dengan sama-sama meraih 16 poin, sementara tim Jordan menempati posisi kelima dengan 10 poin.[94]

Hasil lengkap

Kualifikasi

Pembalap yang mencatatkan waktu yang paling cepat pada akhir sesi dituliskan dalam teks tebal.

Pos No. Pembalap Konstruktor Waktu Q1 Waktu Q2 Selisih Grid
1 2   Rubens Barrichello Ferrari 1:23,249 1:13,807 1
2 5   David Coulthard McLaren-Mercedes 1:24,655 1:13,818 +0,011 2
3 14   Mark Webber Jaguar-Cosworth 1:23,111 1:13,851 +0,044 3
4 6   Kimi Räikkönen McLaren-Mercedes 1:24,607 1:13,866 +0,059 4
5 7   Jarno Trulli Renault 1:26,557 1:13,953 +0,146 5
6 4   Ralf Schumacher Williams-BMW 1:26,709 1:14,124 +0,317 6
7 1   Michael Schumacher Ferrari 1:25,585 1:14,130 +0,323 7
8 11   Giancarlo Fisichella Jordan-Ford 1:26,726 1:14,191 +0,384 8
9 3   Juan Pablo Montoya Williams-BMW 1:27,961 1:14,223 +0,416 9
10 8   Fernando Alonso Renault 1:26,203 1:14,384 +0,577 10
11 17   Jenson Button BAR-Honda tanpa waktu 1:14,504 +0,697 11
12 9   Nick Heidfeld Sauber-Petronas 1:27,111 1:14,631 +0,824 12
13 16   Jacques Villeneuve BAR-Honda 1:25,672 1:14,668 +0,861 13
14 10   Heinz-Harald Frentzen Sauber-Petronas 1:26,375 1:14,839 +1,032 PL[d]
15 20   Olivier Panis Toyota 1:25,614 1:14,839 +1,032 15
16 12   Ralph Firman Jordan-Ford 1:28,083 1:15,240 +1,433 PL[d]
17 15   Antônio Pizzonia Jaguar-Cosworth 1:25,764 1:15,317 +1,510 PL[d]
18 21   Cristiano da Matta Toyota 1:26,554 1:15,641 +1,834 18
19 19   Jos Verstappen Minardi-Cosworth 1:26,886 1:16,542 +2,735 PL[d]
20 18   Justin Wilson Minardi-Cosworth 1:28,317 1:16,586 +2,779 20
Sumber:[95][96]

Lomba

Pembalap yang berhasil mencatatkan poin Kejuaraan Dunia dituliskan dalam teks tebal.

Pos. No. Pembalap Konstruktor Ban Putaran Waktu/Tersingkir Grid Poin
1 11   Giancarlo Fisichella Jordan-Ford B 54 1:31:17,748 8 10
2 6   Kimi Räikkönen McLaren-Mercedes M 54 +0,945 4 8
3 8   Fernando Alonso Renault M 54 +6,348 10 6
4 5   David Coulthard McLaren-Mercedes M 54 +8,096 2 5
5 10   Heinz-Harald Frentzen Sauber-Petronas B 54 +8,642 PL 4
6 16   Jacques Villeneuve BAR-Honda B 54 +16,054 13 3
7 4   Ralf Schumacher Williams-BMW M 54 +38,526 6 2
8 7   Jarno Trulli Renault M 54 +45,927 5 1
9 14   Mark Webber Jaguar-Cosworth M 53 Insiden 3  
10 21   Cristiano da Matta Toyota M 53 +1 putaran 18  
Ret 2   Rubens Barrichello Ferrari B 46 Habis bensin 1  
Ret 17   Jenson Button BAR-Honda B 32 Insiden 11  
Ret 19   Jos Verstappen Minardi-Cosworth B 30 Melintir PL  
Ret 1   Michael Schumacher Ferrari B 26 Insiden 7  
Ret 3   Juan Pablo Montoya Williams-BMW M 24 Insiden 9  
Ret 15   Antônio Pizzonia Jaguar-Cosworth M 24 Insiden PL  
Ret 20   Olivier Panis Toyota M 17 Tabrakan 15  
Ret 12   Ralph Firman Jordan-Ford B 17 Suspensi/tabrakan PL  
Ret 18   Justin Wilson Minardi-Cosworth B 15 Melintir 20  
Ret 9   Nick Heidfeld Sauber-Petronas B 8 Mesin 12  
Sumber:[97][98]

Klasemen sementara Kejuaraan Dunia setelah perlombaan

  • Catatan: Hanya lima posisi teratas saja yang disertakan untuk kedua tabel klasemen di atas ini.

Catatan kaki

  1. ^ Upacara podium menampilkan Kimi Räikkönen pada posisi pertama, Giancarlo Fisichella kedua, dan tidak ada seorang pun untuk posisi ketiga, dikarenakan Fernando Alonso sedang menerima perawatan medis pada saat itu. Federasi Automobil Internasional (FIA) kemudian membalikkan posisi pertama dan kedua karena kesalahan pencatatan waktu.[2]
  2. ^ Seluruh mesin Ford yang digunakan di dalam ajang Formula Satu dari musim 1967 sampai 2004 dibangun oleh perusahaan independen Cosworth.[3]
  3. ^ Pada saat itu, pembalap cadangan yang dinominasikan oleh tim Ferrari, yaitu Luca Badoer, sedang cedera karena mengalami dua kecelakaan kecepatan tinggi.[25]
  4. ^ a b c d Heinz-Harald Frentzen, Ralph Firman, Antônio Pizzonia, dan Jos Verstappen memilih untuk memulai lomba ini dari dalam jalur pit.[64]

Referensi

  1. ^ a b "2003 Brazilian GP – XXXII Grande Prêmio Marlboro do Brasil". Chicane F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Desember 2007. Diakses tanggal 11 Oktober 2019. 
  2. ^ a b c d "Grand Prix Results: Brazilian GP, 2003". GrandPrix.com. 6 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Desember 2003. Diakses tanggal 11 Oktober 2019. 
  3. ^ "Ford in Formula 1 History" (PDF). Ford Motor Company. Februari 2023. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 20 Agustus 2023. Diakses tanggal 20 Agustus 2023. 
  4. ^ Northen, Richard (2 April 2003). "Brazilian GP Preview". ITV-F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 April 2003. Diakses tanggal 11 Oktober 2019. 
  5. ^ Henry, Alan (3 April 2003). "Cars that stay at home and do circuit training for bumps". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 September 2014. Diakses tanggal 11 October 2019. 
  6. ^ a b c Emmerson, Gary (5 April 2003). "Formula One: Heavy rain makes qualifying a lottery". The Daily Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Oktober 2019. Diakses tanggal 11 Oktober 2019. 
  7. ^ a b c Henry, Alan (6 April 2003). "Raikkonen and McLaren sitting pretty after demolition derby". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 September 2014. Diakses tanggal 13 Oktober 2019. 
  8. ^ a b c d Jones, Bruce (2004). "Final Tables 2003". The Official ITV Sport Guide: 2004 FIA Formula One World Championship . Carlton Books. hlm. 100–101. ISBN 1-84442-811-7 – via Internet Archive. 
  9. ^ "More News from the Paddock – Brazilian GP". Atlas F1. 5 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Oktober 2019. Diakses tanggal 13 Oktober 2019. 
  10. ^ Mitchell, Scott; Noble, Jonathan (16 Mei 2019). "Formula 1 "should continue to test" at Barcelona". Motorsport.com. Diakses tanggal 29 Desember 2024. 
  11. ^ a b "Teams prepare for Brazil". Formula One. 28 Maret 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Oktober 2007. Diakses tanggal 11 Oktober 2019. 
  12. ^ "Barcelona day 1: Progress for Williams". Autosport. 25 Maret 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Oktober 2019. Diakses tanggal 11 Oktober 2019. 
  13. ^ "Ralf fastest in Barcelona testing". ABC News Australia. 28 Maret 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Oktober 2016. Diakses tanggal 11 Oktober 2019. 
  14. ^ a b "Barcelona day 4: Ralf in the rain". Autosport. 28 Maret 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Oktober 2019. Diakses tanggal 11 Oktober 2019. 
  15. ^ "Michael Shrugs Off Criticism". ITV-F1. 31 Maret 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 April 2003. Diakses tanggal 11 Oktober 2019. 
  16. ^ "Schumacher bites back at jibes". Taipei Times. Reuters. 5 April 2003. hlm. 20. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Oktober 2019. Diakses tanggal 11 Oktober 2019. 
  17. ^ "Victory Hasn't Changed Me, Says Raikkonen". Atlas F1. 3 April 2003. Diarsipkan dari versi asli  tanggal 11 Oktober 2019. Diakses tanggal 11 Oktober 2019. 
  18. ^ Wilkins, Robert (2 April 2003). "Brazilian GP preview – Jordan Ford". Crash. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Oktober 2019. Diakses tanggal 11 Oktober 2019. 
  19. ^ Rafferty, Peter (26 Maret 2003). "Motor Racing: Safety rule enforced" . The Independent. hlm. 29. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Desember 2021. Diakses tanggal 11 Oktober 2019 – via Gale General OneFile. 
  20. ^ "WMSC Ratifies FIA's Stance on HANS". Atlas F1. 2 April 2003. Diarsipkan dari versi asli  tanggal 11 Oktober 2019. Diakses tanggal 11 Oktober 2019. 
  21. ^ Baldwin, Alan (4 April 2003). "Medical Chief Clears Wilson to Race". Atlas F1. Reuters. Diarsipkan dari versi asli  tanggal 11 Oktober 2019. Diakses tanggal 11 Oktober 2019. 
  22. ^ "Wilson ready to drive through pain barrier" . Sheffield Star. 2 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Desember 2021. Diakses tanggal 11 Oktober 2019 – via Gale OneFile: News. 
  23. ^ Gray, Will (26 Maret 2003). "Formula One: Barrichello's place in doubt". The Daily Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Oktober 2019. Diakses tanggal 11 Oktober 2019. 
  24. ^ "Barrichello: HANS Not a Problem this Time". Atlas F1. 5 April 2003. Diarsipkan dari versi asli  tanggal 11 Oktober 2019. Diakses tanggal 11 Oktober 2019. 
  25. ^ a b "Barrichello May Be Replaced for Brazilian GP". Atlas F1. 26 Maret 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Oktober 2019. Diakses tanggal 11 Oktober 2019. 
  26. ^ "2003 Formula One Brazilian Grand Prix: Event Info". Motorsport Stats. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 September 2021. Diakses tanggal 8 September 2021. 
  27. ^ a b Piola, Giorgio (8–14 April 2003). "La sfida vola sulle ali" [The challenge flies on the wings]. Autosprint (dalam bahasa Italia) (14): 18–21. 
  28. ^ "F1 loses Sunday warm-up". BBC Sport. 21 Februari 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 April 2003. Diakses tanggal 12 Oktober 2019. 
  29. ^ a b "Promise for Renault and Jaguar". Formula One. 4 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 April 2008. Diakses tanggal 12 Oktober 2019. 
  30. ^ a b Emmerson, Gary (4 April 2003). "Trulli Quickest in Friday Test Session - Brazil". Atlas F1. Diarsipkan dari versi asli  tanggal 12 Oktober 2019. Diakses tanggal 12 Oktober 2019. 
  31. ^ a b "Testing: Trulli beats the showers". Autosport. 4 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Oktober 2019. Diakses tanggal 12 Oktober 2019. 
  32. ^ a b c Domenjoz, Luc, ed. (2003). "Sporting regulations". Formula 1 Yearbook 2003–04 . Bath, Somerset: Parragon. hlm. 220–221. ISBN 978-1-4054-2089-1 – via Internet Archive. 
  33. ^ a b c d Emmerson, Gary (4 April 2003). "Friday Free Practice – Brazilian GP". Atlas F1. Diarsipkan dari versi asli  tanggal 12 Oktober 2019. Diakses tanggal 12 Oktober 2019. 
  34. ^ Reynolds, Nikki (4 April 2003). "Schumacher leads rain soaked Brazilian GP Friday practice". motorsport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Oktober 2004. Diakses tanggal 12 Oktober 2019. 
  35. ^ a b c "Practice 1: Schuey shines in the rain". Autosport. 4 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Oktober 2019. Diakses tanggal 12 Oktober 2019. 
  36. ^ "Practice 2: Barrichello sets pace". Autosport. 5 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Oktober 2019. Diakses tanggal 12 Oktober 2019. 
  37. ^ Emmerson, Gary (5 April 2003). "Saturday First Free Practice – Brazilian GP". Atlas F1. Diarsipkan dari versi asli  tanggal 12 Oktober 2019. Diakses tanggal 12 Oktober 2019. 
  38. ^ Emmerson, Gary (5 April 2003). "Saturday Second Free Practice – Brazilian GP". Atlas F1. Diarsipkan dari versi asli  tanggal 12 Oktober 2019. Diakses tanggal 12 Oktober 2019. 
  39. ^ "Brazilian GP – Saturday – Warmup Results". GrandPrix.com. 5 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 April 2003. Diakses tanggal 12 Oktober 2019. 
  40. ^ "Drivers Pushing for Friday Qualifying Cancellation". Atlas F1. 4 April 2003. Diarsipkan dari versi asli  tanggal 12 Oktober 2019. Diakses tanggal 12 Oktober 2019. 
  41. ^ a b "Petition to scrap first qualifying". Autosport. 4 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Oktober 2019. Diakses tanggal 12 Oktober 2019. 
  42. ^ "Qualifying Goes Ahead Despite Drivers' Petition". Atlas F1. 4 April 2003. Diarsipkan dari versi asli  tanggal 12 Oktober 2019. Diakses tanggal 12 Oktober 2019. 
  43. ^ "Button: Wet track a 'joke'". Irish Examiner. 5 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Oktober 2019. Diakses tanggal 12 Oktober 2019. 
  44. ^ "Webber fastest in the rain". BBC Sport. 4 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Desember 2003. Diakses tanggal 12 Oktober 2019. 
  45. ^ Tremayne, David (5 April 2003). "Motor Racing: Jaguar make a splash in the rain" . The Independent. hlm. 12. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Desember 2021. Diakses tanggal 12 Oktober 2019 – via Gale General OneFile. 
  46. ^ "Rivals a 'bunch of sissies' – Villeneuve". Independent Online. Sapa-AFP. 5 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Oktober 2019. Diakses tanggal 12 Oktober 2019. 
  47. ^ a b "First qualifying: Webber fastest!". Autosport. 4 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Oktober 2019. Diakses tanggal 12 Oktober 2019. 
  48. ^ a b c d e f g "Brazilian GP – Friday – Qualifying Report – Webber wows them!". GrandPrix.com. 4 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Oktober 2003. Diakses tanggal 12 Oktober 2019. 
  49. ^ a b c d e "Bulletin No1 - Free Practice and Qualifying". Fédération Internationale de l'Automobile. 4 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Mei 2003. Diakses tanggal 12 Oktober 2019. 
  50. ^ a b McMillan, James (5 April 2003). "Aussie goes one up in practice in rain-swept Sao Paulo" . The Scotsman. hlm. 10. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Desember 2021. Diakses tanggal 12 Oktober 2019 – via Gale OneFile: News. 
  51. ^ Eason, Kevin (5 April 2003). "Heavy rain causes drivers to demand safety-first approach; Motor racing: Brazilian Grand Prix" . The Times. hlm. 37. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Desember 2021. Diakses tanggal 12 Oktober 2019 – via Gale Academic OneFile. 
  52. ^ a b c d e "Bulletin No 3 – Qualifying". Fédération Internationale de l'Automobile. 5 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Mei 2003. Diakses tanggal 13 Oktober 2019. 
  53. ^ a b c d e f g h "Brazilian GP – Saturday – Qualifying Report". GrandPrix.com. 5 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 April 2003. Diakses tanggal 13 Oktober 2019. 
  54. ^ "Barrichello takes Brazil pole, Webber third". ABC News. 5 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Oktober 2016. Diakses tanggal 13 Oktober 2019. 
  55. ^ a b Rae, Richard (6 April 2003). "Barrichello sends Brazilian fans wild; Motor racing" . The Sunday Times. hlm. 25. Diakses tanggal 13 Oktober 2019 – via Gale Academic OneFile. 
  56. ^ "Brazilian GP qualifying: Rubens takes pole on home soil". Autosport. 5 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Oktober 2019. Diakses tanggal 13 Oktober 2019. 
  57. ^ "Teams Have Power To Change Engines". ITV-F1. 6 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 April 2003. Diakses tanggal 13 Oktober 2019. 
  58. ^ "Monsoon conditions at Interlagos". Autosport. 6 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Oktober 2019. Diakses tanggal 13 Oktober 2019. 
  59. ^ a b Eason, Kevin (8 April 2003). "Schumacher finds traffic growing ahead; Motor racing" . The Times. hlm. 36. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Desember 2021. Diakses tanggal 14 Oktober 2019 – via Gale Academic OneFile. 
  60. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u "Brazilian GP as it happened". BBC Sport. 6 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 April 2003. Diakses tanggal 11 Oktober 2019. 
  61. ^ a b c d e f g h i j "Cool Kimi plucks victory from madness". F1Racing.net. 6 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 April 2003. Diakses tanggal 11 Oktober 2019. 
  62. ^ "Teams Allowed to Change Cars Set-Up". Atlas F1. 6 April 2003. Diarsipkan dari versi asli  tanggal 13 Oktober 2019. Diakses tanggal 13 Oktober 2019. 
  63. ^ a b c "Kimi Emerges From Brazilian Chaos". ITV-F1. 6 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 April 2003. Diakses tanggal 13 Oktober 2019. 
  64. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t Elizalde, Pablo (9 April 2003). "The 2003 Brazilian GP Review". AtlasF1. 9 (15). Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Desember 2021. Diakses tanggal 13 Desember 2021. 
  65. ^ a b c d e f g h i j Reynolds, Nikki (6 April 2003). "Raikkonen declared winner of chaotic Brazilian GP". motorsport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Februari 2005. Diakses tanggal 11 Oktober 2019. 
  66. ^ a b c d e f g h i j k l m n "Brazilian GP 2003 – Raikkonen the Rainman". Crash. 6 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Juni 2003. Diakses tanggal 11 Oktober 2019. 
  67. ^ a b c d e f g h i j "Brazilian GP – Sunday – Race Notes". GrandPrix.com. 7 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 April 2003. Diakses tanggal 13 Oktober 2019. 
  68. ^ a b Henry, Alan (2009). Jenson Button: A World Champion's Story . Sparkford, Inggris: Haynes Publishing. hlm. 82–83. ISBN 978-1-84425-936-6. 
  69. ^ a b Barretto, Lawrence (24 November 2013). "My greatest race: Giancarlo Fisichella – The 2003 Brazilian GP". BBC Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Oktober 2019. Diakses tanggal 13 Oktober 2019. 
  70. ^ a b Eason, Kevin (7 April 2003). "Raikkonen weathers storm to triumph amid the wreckage; Motor racing" . The Times. hlm. 36. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Desember 2021. Diakses tanggal 13 Oktober 2019 – via Gale Academic OneFile. 
  71. ^ "Rubens Ran Out Of Fuel". ITV-F1. 6 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Agustus 2003. Diakses tanggal 14 Oktober 2019. 
  72. ^ a b Webber, Mark (2015). Aussie Grit: My Formula One Journey. Sydney, Australia: Pan Macmillan Australia. hlm. 166–167. ISBN 978-1-5098-1353-7. 
  73. ^ a b Young, Byron (8 April 2003). "Crashed Webber still earns points" . Herald Sun. hlm. 070. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Desember 2021. Diakses tanggal 14 Oktober 2019 – via Gale OneFile: News. 
  74. ^ a b c "Brasil 2003: el día en que Fernando Alonso pudo hacerse daño de verdad" [Brazil 2003: the day Fernando Alonso could really hurt himself]. El Confidencial (dalam bahasa Spanyol). 13 November 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Oktober 2019. Diakses tanggal 14 Oktober 2019. 
  75. ^ Wilkins, Robert (8 April 2003). "Alonso discharged". Crash. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Oktober 2019. Diakses tanggal 14 Oktober 2019. 
  76. ^ a b "Alonso speaks about Brazil crash". Renault. 9 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Oktober 2019. Diakses tanggal 14 Oktober 2019 – via motorsport.com. 
  77. ^ a b "Fisichella awarded Brazil win". BBC Sport. 11 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 April 2003. Diakses tanggal 14 Oktober 2019. 
  78. ^ a b "Brazil Grand Prix under review". The Daily Telegraph. 9 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Oktober 2019. Diakses tanggal 14 Oktober 2019. 
  79. ^ a b c "Alonso released from hospital". BBC Sport. 7 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Desember 2003. Diakses tanggal 14 Oktober 2019. 
  80. ^ Henry, Alan (17 April 2003). "Schumacher in dock for ignoring safety flag". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Oktober 2019. Diakses tanggal 14 Oktober 2019. 
  81. ^ Eason, Kevin (18 April 2003). "Schumacher to face questions about crash; Motor racing" . The Times. hlm. 47. Diakses tanggal 14 Oktober 2019 – via Gale Academic OneFile. 
  82. ^ "Schumacher, Alonso Escape FIA Reprimand". Atlas F1. 19 April 2003. Diarsipkan dari versi asli  tanggal 14 Oktober 2019. Diakses tanggal 14 Oktober 2019. 
  83. ^ "JV Criticises 'Crazy' Drivers". ITV-F1. 6 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 April 2003. Diakses tanggal 14 Oktober 2019. 
  84. ^ "Rubens won't quit until he wins at home". Autosport. 8 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Oktober 2019. Diakses tanggal 14 Oktober 2019. 
  85. ^ Gordon, Ian (7 April 2003). "Formula One: Coulthard infuriated after victory denied by pit-stop error" . Birmingham Post. hlm. 17. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Desember 2021. Diakses tanggal 14 Oktober 2019 – via Gale OneFile: News. 
  86. ^ Henry, Alan (10 April 2003). "Formula one sweats over Brazil u-turn". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 September 2014. Diakses tanggal 20 Agustus 2023. 
  87. ^ a b Elson, James (6 April 2023). "Eddie Jordan remembers his F1 team's last win: 'It was total carnage'". Motor Sport Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Agustus 2023. Diakses tanggal 20 Agustus 2023. 
  88. ^ a b Eason, Kevin (10 April 2003). "Fisichella may be granted victory on a countback; Motor racing" . The Times. hlm. 61. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Desember 2021. Diakses tanggal 15 Oktober 2019 – via Gale Academic OneFile. 
  89. ^ "Italy - Wins". Stats F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-14. Diakses tanggal 20 Agustus 2023. 
  90. ^ a b "All five 'Jordan' F1 wins ranked". The Race. 8 Desember 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Desember 2021. Diakses tanggal 20 Agustus 2023. 
  91. ^ Anderson, Gary (3 Februari 2023). "Ford's last F1 win was also its strangest". The Race. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Maret 2023. Diakses tanggal 20 Agustus 2023. 
  92. ^ "Fisichella finally gets hands on trophy". The Irish Times. 18 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Agustus 2023. Diakses tanggal 20 Agustus 2023. 
  93. ^ Takle, Abhishek (6 Desember 2020). "Perez takes maiden F1 win in Sakhir after heartbreak for super-sub Russell". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Desember 2020. Diakses tanggal 29 Januari 2021. 
  94. ^ a b c d "Brazil 2003 – Championship". StatsF1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 November 2017. Diakses tanggal 13 Maret 2019. 
  95. ^ "Brazilian GP Friday qualifying". motorsport.com. 4 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Februari 2005. Diakses tanggal 15 Oktober 2019. 
  96. ^ "Brazilian GP Saturday qualifying". motorsport.com. 5 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Maret 2005. Diakses tanggal 15 Oktober 2019. 
  97. ^ "2003 Grand Prix of Brazil". Racing Reference. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Maret 2023. Diakses tanggal 20 Agustus 2023. 
  98. ^ "2003 Brazilian Grand Prix – Race Results". ESPN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Agustus 2023. Diakses tanggal 20 Agustus 2023. 

Pranala luar

Seri sebelumnya:
Grand Prix Malaysia 2003
Kejuaraan Dunia Formula Satu
musim 2003
Seri selanjutnya:
Grand Prix San Marino 2003
Tahun sebelumnya:
Grand Prix Brasil 2002
Grand Prix Brasil Tahun selanjutnya:
Grand Prix Brasil 2004