Piala Dunia FIFA 2006

musim Piala Dunia FIFA

Piala Dunia FIFA 2006 merupakan edisi kedelapan belas dari Piala Dunia FIFA, yang putaran finalnya diselenggarakan di Jerman, 9 Juni hingga 9 Juli 2006. Jerman terpilih menjadi tuan rumah melalui pemungutan suara Komite Eksekutif FIFA pada 7 Juli 2000 dalam sidang di Zürich, Swiss, dengan mengalahkan 3 kandidat lainnya. Turnamen ini dimenangkan Italia, setelah memenangkan pertandingan final atas Perancis setelah melalui adu penalti dengan skor 5 – 3, setelah bermain imbang 1 – 1 selama 120 menit pertama dalam pertandingan final di Stadion Olimpiade, Berlin. Ini adalah kali kedua penggunaan adu penalti dalam menentukan juara Piala Dunia FIFA. Sementara, tuan rumah Jerman meraih juara ketiga setelah menang dengan skor 3 – 1 atas Portugal dalam pertandingan perebutan tempat ketiga di Stadion Gottlieb-Daimler, Stuttgart.

Piala Dunia FIFA 2006
2006 FIFA World Cup (Bhs. Inggris)
FIFA-Fußball-Weltmeisterschaft 2006 (Bhs. Jerman)
Logo Resmi Piala Dunia FIFA 2006
Informasi turnamen
Tuan rumahJerman
Jadwal
penyelenggaraan
9 Juni9 Juli
Jumlah
tim peserta
32 (dari 5 konfederasi)
Tempat
penyelenggaraan
12 (di 12 kota)
Hasil turnamen
JuaraItalia Italia (gelar ke-4)
Tempat keduaPrancis Perancis
Tempat ketigaJerman Jerman
Tempat keempatPortugal Portugal
Statistik turnamen
Jumlah
pertandingan
64
Jumlah gol147 (2,3 per pertandingan)
Jumlah
penonton
3.349.439 (52.335 per pertandingan)
Pemain terbaikPrancis Zinedine Zidane
Pencetak gol
terbanyak
Jerman Miroslav Klose
(5 gol)
Seluruh statistik akurat per
31 Mei 2010, 08.48 UTC+7.

Prancis Zinedine Zidane, pemain Perancis menjadi pemain terbaik dalam turnamen edisi ini, sementara Jerman Miroslav Klose, pemain Jerman menjadi pencetak gol terbanyak dengan 5 gol. Bola resmi pertandingan untuk edisi ini adalah bola buatan Adidas, yang diberi nama Teamgeist, yang dalam bahasa Indonesia berarti semangat tim, sementara maskot resmi adalah "Goleo" dan "Pille". Lagu resmi turnamen edisi ini adalah lagu yang dibawakan penyanyi Il Divo dan Toni Braxton, berjudul Time of Our Lives, sementara Shakira juga menyumbangkan sebuah lagu lagu berjudul "Hips Don't Lie".

Tuan rumah

Keputusan untuk menghadiahkan edisi ini kepada Jerman dianggap kontroversial, karena pada awalnya banyak pihak memperkirakan bahwa Piala Dunia FIFA edisi ini akan diselenggarakan di negara di benua Afrika, yang kemungkinan besar adalah Afrika Selatan. Sejak pengumuman keputusannya dikeluarkan, FIFA telah menyatakan bahwa merkea akan merotasikan tuan rumah Piala Dunia antara anggota – anggota konfederasi anggotanya.

Tempat penyelenggaraan

Dua belas stadion di dua belas kota di Jerman menjadi tempat penyelenggaraan turnamen edisi ini.

 
Peta kota penyelenggara.
Berlin München Dortmund
Stadion Olimpiade Stadion Piala Dunia FIFA Stadion Piala Dunia FIFA
Kapasitas : 72.000 Kapasitas : 66.000 Kapasitas : 65.000
     
Gelsenkirchen Stuttgart Hamburg
Stadion Piala Dunia FIFA Stadion Gottlieb-Daimler Stadion Piala Dunia FIFA
Kapasitas : 52.000 Kapasitas : 52.000 Kapasitas : 50.000
     
Frankfurt/Main Kaiserslautern Köln
Stadion Piala Dunia FIFA Stadion Fritz-Walter Stadion Piala Dunia FIFA
Kapasitas : 48.000 Kapasitas : 46.000 Kapasitas : 45.000
Stadion Piala Dunia FIFA Frankfurt/Main    
Hanover Leipzig Nuremberg
Stadion Piala Dunia FIFA Stadion Pusat Stadion Franken
Kapasitas : 43.000 Kapasitas : 43.000 Kapasitas : 41.000
Stadion Piala Dunia FIFA Hanover Stadion Pusat  

Tim peserta

 
Peta Negara Peserta

Edisi ini merupakan kali pertama, di mana juara bertahan tidak langsung lolos ke edisi selanjutnya, dan harus mengikuti babak kualifikasi di wilayahnya.

Berikut merupakan 32 tim yang terkualifikasi untuk edisi ini.

Tim Konfederasi Kehadiran Putaran Final Kehadiran Terakhir
  Arab Saudi AFC Ke-4 Edisi 2002
  Australia AFC1 Ke-2 Edisi 1974
  Iran AFC Ke-3 Edisi 1998
  Jepang AFC Ke-3 Edisi 2002
  Korea Selatan AFC Ke-7 Edisi 2002
  Angola CAF Pertama
  Ghana CAF Pertama
  Pantai Gading CAF Pertama
  Togo CAF Pertama
  Tunisia CAF Ke-4 Edisi 2002
  Amerika Serikat CONCACAF Ke-8 Edisi 2002
  Kosta Rika CONCACAF Ke-3 Edisi 2002
  Meksiko CONCACAF Ke-13 Edisi 2002
  Trinidad dan Tobago CONCACAF Pertama
  Argentina CONMEBOL Ke-14 Edisi 2002
  Brasil CONMEBOL Ke-18 Edisi 2002
  Ekuador CONMEBOL Ke-2 Edisi 2002
  Paraguay CONMEBOL Ke-7 Edisi 2002
  Belanda UEFA Ke-8 Edisi 1998
  Inggris UEFA Ke-12 Edisi 2002
  Italia UEFA Ke-16 Edisi 2002
  Jerman 2 UEFA Ke-16 3 Edisi 2002 3
  Kroasia UEFA Ke-3 Edisi 2002
  Perancis UEFA Ke-12 Edisi 2002
  Polandia UEFA Ke-7 Edisi 2002
  Portugal UEFA Ke-4 Edisi 2002
  Republik Ceko UEFA Pertama 4 4
  Serbia dan Montenegro UEFA Ke-2 5 Edisi 1998 5
  Spanyol UEFA Ke-12 Edisi 2002
  Swedia UEFA Ke-11 Edisi 2002
  Swiss UEFA Ke-8 Edisi 1994
  Ukraina UEFA Pertama

Skuad

Seluruh tim peserta diwajibkan untuk mendaftarkan pemain – pemain yang akan diikut sertakan pada putaran final, selambat – lambatnya pada 15 Mei 2006. Dari 23 pemain yang dapat didaftarkan, tiga di antaranya harus berposisi sebagai penjaga gawang. Jika ada pemain terdaftar yang cedera, ia boleh diganti paling lambat 24 jam sebelum pertandingan pertama tim tersebut.

Untuk daftar pemain yang tampil di putaran final, lihat Skuad Piala Dunia FIFA 2006.

Pembagian grup

Undian penentuan pot

 
Letak negara-negara peserta Piala Dunia 2006.

Para unggulan bagi peserta Piala Dunia 2006 diumumkan pada 5 Desember 2005. Tim-tim unggulan ini dimasukkan dalam Pot A dalam undian. Pot B berisi tim-tim nonunggulan dari Amerika Selatan, Afrika, dan Oseania. Pot C terdiri dari kesembilan tim Eropa lainnya kecuali Serbia dan Montenegro, sementara Pot D berisi tim-tim nonunggulan dari Asia dan kawasan CONCACAF.

Sebuah pot istimewa berisi Serbia dan Montenegro beserta tiga tim non-Eropa lainnya: ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak akan ada grup yang terdiri dari tiga tim Eropa. Dalam pot tersebut, Serbia dan Montenegro diundi dahulu, kemudian tim-tim lain dalam grup mereka ditentukan dari tiga negara non-Eropa yang diunggulkan, yaitu Argentina, Brasil dan Meksiko.

Sebagai tuan tumah, Jerman langsung masuk ke Grup A, sehingga lokasi pertandingan yang melibatkan mereka telah diketahui terlebih dahulu sebelum undian dilaksanakan. FIFA juga telah mengumumkan bahwa Brasil pasti dialokasikan ke ke Grup F sebelumnya.

Pot-pot hasil undian adalah:

  • Pot A: Argentina, Brasil, Inggris, Italia, Jerman, Meksiko, Perancis, Spanyol
  • Pot B: Angola, Australia, Ekuador, Ghana, Pantai Gading, Paraguay, Togo, Tunisia
  • Pot C: Belanda, Ceko, Kroasia, Polandia, Portugal, Swiss, Swedia, Ukraina
  • Pot D: Amerika Serikat, Arab Saudi, Iran, Jepang, Korea Selatan, Kosta Rika, Trinidad dan Tobago
  • Pot istimewa: Serbia dan Montenegro

Susunan akhir grup

Undian yang menentukan pembagian grup dilaksanakan pada 9 Desember 2005 di Leipzig. Berikut adalah susunan grup hasil undian:

Grup A Grup B Grup C Grup D
  Jerman   Inggris   Argentina   Meksiko
  Kosta Rika   Paraguay   Pantai Gading   Iran
  Polandia   Trinidad dan Tobago   Serbia-Montenegro   Angola
  Ekuador   Swedia   Belanda   Portugal
Grup E Grup F Grup G Grup H
  Italia   Brasil   Perancis   Spanyol
  Ghana   Kroasia   Swiss   Ukraina
  Amerika Serikat   Australia   Korea Selatan   Tunisia
  Ceko   Jepang   Togo   Arab Saudi

Sistem penilaian

Babak pertama berjalan dengan sistem liga, di mana setiap tim bermain sekali melawan tim lainnya dalam grup tersebut. Kemenangan bernilai tiga poin, seri satu poin, sementara kekalahan tidak bernilai poin.

Pemeringkatan setiap tim di grup masing-masing ditentukan oleh:

  • Jumlah poin terbanyak yang diperoleh dalam seluruh pertandingan grup;
  • Perbedaan jumlah gol dalam seluruh pertandingan grup;
  • Jumlah gol terbanyak yang dicetak dalam seluruh pertandingan grup;
    • Jika tim di peringkat kedua dan ketiga tidak dapat ditentukan melalui langkah-langkah di atas:
      • Tim yang memenangi pertandingan antar kedua tim tersebut;
      • Undian yang dilaksanakan Komite Penyelenggara Piala Dunia FIFA;
    • Jika tim terdapat tiga tim yang peringkatnya tidak dapat ditentukan melalui langkah-langkah di atas:
      • Jumlah poin terbanyak yang diperoleh dalam pertandingan-pertandingan grup yang melibatkan tim-tim tersebut;
      • Perbedaan jumlah gol dalam pertandingan grup yang melibatkan tim-tim tersebut;
      • Jumlah gol terbanyak yang dicetak dalam pertandingan grup yang melibatkan tim-tim tersebut;
      • Undian yang dilaksanakan Komite Penyelenggara Piala Dunia FIFA;
    • Jika peringkat semua tim tidak dapat ditentukan melalui langkah-langkah di atas:
      • Undian yang dilaksanakan Komite Penyelenggara Piala Dunia FIFA;

Langkah yang disebutkan dahulu mempunyai prioritas lebih tinggi daripada yang disebutkan kemudian.

Tim-tim yang berakhir di peringkat pertama dan kedua grup lolos ke babak kedua.

Upacara pembukaan

 
Upacara dan pertandingan pembukaan dilaksanakan di Allianz Arena, yang dinamai FIFA WC Stadion München selama berlangsungnya Piala Dunia 2006.

Sebanyak 170 mantan bintang sepak bola antara lain Pele, meramaikan parade upacara pembukaan Piala Dunia 2006 di FIFA WC Stadion München, 9 Juni. Sebanyak 22 pemain anggota tim Piala Dunia Jerman tahun 1974 serta semua anggota tim Jerman tahun 1990, kecuali Thomas Haessler, yang memenangi Piala Dunia tahun itu, juga akan hadir dalam upacara pembukaan.

Puncak dari semua parade legendaris ini adalah supermodel Jerman Claudia Schiffer yang mengenakan pakaian warna hitam dan Pele membawa tropi Piala Dunia ke stadion. Pele mengangkat trofi Piala Dunia yang sebelumnya diserahkan Schiffer. Tepukan pun bergemuruh. Kemudian Presiden Jerman, Horst Koehler membuka secara resmi Piala Dunia 2006.

Panitia mengerahkan 1.400 orang yang menyajikan suatu pertunjukan yang menggabungkan aspek tradisional Bavaria seperti para penari yang memakai celana pendek yang terbuat dari kulit (Lederhosen), serta para penari Hiphop dan Breakdance. Slogan Piala Dunia, A time to make friends (Waktu untuk berteman) bergema sepanjang program tersebut.

Upacara semakin meriah dengan tampilan artis dengan puluhan lampion berukuran besar penuh warna-warni. Stadion yang dikenal sebelumnya sebagai Allianz Arena ini dari luar diselimuti hitam, merah, dan kuning, warna bendera tuan rumah.

Presenter TV Jerman, Thomas Gottschalk, menjadi pembawa acara pembukaan. Acara pembukaan dimulai sekitar 90 menit sebelum pertandingan perdana Jerman lawan Kosta Rika.

Stasiun TV resmi yang menyiarkan pertandingan Piala Dunia di Indonesia adalah SCTV. Banyak pemirsa yang kecewa karena SCTV tidak menyiarkan upacara pembukaan Piala Dunia dan menampilkan kuis sebagai penggantinya. SCTV mengklaim upacara pembukaan tidak disiarkan karena oleh FIFA hak siarnya dijual terpisah dari hak siar pertandingan, dan harganya mencapai 1 persen (disinyalir sekitar Rp. 1 miliar rupiah) dari harga hak siar pertandingan. Namun atas kesalahan SCTV tersedut banyak pihak-pihak yang meragukan bahwa piala dunia FIFA 2006 akan ditayangkan kembali oleh SCTV.

Ini adalah untuk pertama kalinya, digunakan sistem trio untuk 1 tim wasit dalam Piala Dunia FIFA, yang membuat setiap tim wasit berasal dari negara atau setidaknya dari benua yang sama.

Berikut merupakan 21 tim wasit yang bertugas selama turnamen berlangsung.

Wasit Asisten
Zona Asia
  Toru Kamikawa   Yoshikazu Hiroshima   Dae Young Kim
  Shamsul Maidin   Prachya Permpanich   Eisa Ghuloum
  Mark Shield   Nathan Gibson   Ben Wilson
Zona Afrika
  Essam Abd El Fatah   Dramane Dante   Mamadou Ndoye
  Coffi Codjia   Celestin Ntagungira   Aboudou Aderodjou
Zona Amerika Utara, Tengah, dan Karibia
  Benito Archundia   Jose Ramirez   Hector Vergara
  Marco Rodriguez   Jose Luis Camargo   Leonel Leal
Zona Amerika Selatan
  Carlos Amarilla   Amelio Andino   Manuel Bernal
  Horacio Elizondo   Dario Garcia   Rodolfo Otero
  Jorge Larrionda   Walter Rial   Pablo Fandino
  Oscar Ruiz   Fernando Tamayo   Jose Navia
  Carlos Simon   Aristeu Tavares   Ednilson Corona
Zona Eropa
  Massimo Busacca   Francesco Buragina   Matthias Arnet
  Frank De Bleeckere   Peter Hermans   Walter Vromans
  Valentin Ivanov   Nikolay Golubev   Evgueni Volnin
  Martin Hansson   Henrik Andren   Stefan Wittberg
  Luis Medina Cantalejo   Victoriano Giraldez Carrasco   Pedro Medina Hernandez
  Lubos Michel   Roman Slysko   Martin Balko
  Graham Poll   Philip Sharp   Glenn Turner
  Eric Poulat   Lionel Dagorne   Vincent Texier
  Roberto Rosetti   Cristiano Copelli   Alessandro Stagnoli
Wasit dan Asisten Wasit Cadangan
AFC
  Khalil Al Ghamdi   Hamdi Al Kadrie   Fathi Arabati
CAF
  Jerome Damon   Enock Molefe   Justice Yeboah
  Mohamed Guezzaz   Brahim Djezzar   Jean Marie Endeng Zogo
CONCACAF
  Kevin Stott   Chris Strickland   Gregory Barkey
CONMEBOL
  Carlos Chandia   Cristian Julio   Rodrigo Gonzalez

Hasil

Babak pertama berlalu tanpa kejutan. Semua tim unggulan lolos ke babak kedua. Tidak seperti Piala Dunia 2002, seluruh wakil Asia gagal lolos ke babak tersebut, sementara wilayah CONCACAF (Amerika Utara dan Amerika Tengah) hanya menyisakan Meksiko sedangkan Afrika menyisakan Ghana.

Di babak kedua, Meksiko dan Ghana juga kalah sehingga memasuki babak perempatfinal hanya tim-tim Eropa dan Amerika Selatan yang tersisa. Pada babak perempatfinal, Argentina yang merupakan salah satu tim dengan penampilan paling menarik di turnamen bertemu dengan Jerman. Di depan dukungan pendukungnya, tuan rumah Jerman menang secara dramatis melalui adu penalti setelah sempat tertinggal 0-1 hingga menit ke-80. Perancis yang tampil kurang meyakinkan di babak pertama dan sempat dikritik media massa Perancis melanjutkan kebangkitannya dengan mengalahkan Brasil di perempatfinal setelah sebelumnya juga menghentikan Spanyol di babak kedua.

Untuk pertama kalinya sejak 1982 pertandingan semifinal mempertemukan wakil-wakil dari Eropa saja, yaitu Italia, Jerman, Perancis, dan Portugal. Di semifinal, Italia dan Jerman memainkan permainan yang menarik. Hingga 90 menit kedua tim tetap imbang 0-0. Pertandingan kemudian berjalan hingga menit ke-119 (dua menit sebelum perpanjangan waktu kedua berakhir), saat Fabio Grosso mencetak gol bagi Italia. Del Piero lalu menyumbangkan satu gol lagi tepat sebelum peluit tanda berakhirnya pertandingan berbunyi sehingga pertandingan berakhir dengan kemenangan Italia 2-0. Pada pertandingan semifinal lainnya, Perancis menang 1-0 melawan Portugal berkat gol Zinedine Zidane dari titik penalti.

Perebutan tempat ketiga berlangsung seru antara Jerman dan Portugal dengan kedua tim memainkan permainan menyerang. Bastian Schweinsteiger menjadi bintang lapangan malam itu dengan mencetak dua gol serta terlibat dalam proses gol bunuh diri Petit. Pertandingan berakhir 3-1 untuk kemenangan Jerman.

Pertandingan final antara Italia dan Perancis merupakan ulangan partai final Piala Eropa 2000. Saat itu Italia kalah menyakitkan setelah David Trezeguet mencetak gol emas penentu kemenangan pada perpanjangan waktu. Kali ini Perancis unggul terlebih dahulu pada menit ke-7 melalui gol Zidane dari titik penalti setelah Marco Materazzi dianggap wasit telah menjatuhkan Florent Malouda di kotak penalti. Namun 12 menit kemudian Materazzi berbalik menjadi pencetak gol melalui sundulan kepalanya dan menyamakan kedudukan.

Zidane dan Materazzi kembali menjadi pusat perhatian akibat sebuah peristiwa memalukan yang terjadi pada menit ke-110. Materazzi tampak mengatakan hal yang tidak disukai Zidane dan Zidane pun berbalik menanduk Materazzi sehingga ia terjatuh. Wasit Horacio Elizondo menunjukkan kartu merah pada Zidane setelah berkonsultasi dengan hakim garis. Peristiwa ini menandai akhir karir sepak bola Zidane yang telah menyatakan akan pensiun sebelum turnamen dimulai.

Untuk kedua kalinya (setelah Piala Dunia 1994) pertandingan final harus berakhir dengan adu penalti. Ironisnya kali ini Tregezuet, sang penentu kemenangan Perancis pada tahun 2000, malah menjadi penyebab kekalahan Perancis karena gagal mengeksekusi penaltinya. Italia pun menang 5-3 dan menjadi juara untuk keempat kalinya.

Jadwal dan hasil pertandingan selengkapnya, lihat:

Penghargaan

Tim pilihan (All stars team) FIFA

Lain-lain

Rekor baru

  • Pertandingan pertama yang dipimpin wasit Horacio Elizondo dari Argentina berakhir 4-2 untuk kemenangan Jerman. Hasil enam gol dalam partai pembuka ini merupakan yang jumlah gol terbanyak sepanjang sejarah partai perdana Piala Dunia yang berlangsung sejak tahun 1930. Rekor sebelumnya tahun 1930, Piala Dunia pertama di Uruguay antara Perancis dan Meksiko yang berakhir 4-1 untuk Perancis.
  • Gol bunuh diri Carlos Gamarra pada menit ke-6 saat pertandingan Paraguay - Inggris, adalah gol bunuh diri tercepat dalam sejarah Piala Dunia.
  • Gol ke-2000 sepanjang sejarah Piala Dunia dicetak Marcus Allbäck saat Swedia bermain imbang 2-2 melawan Inggris, 21 Juni 2006 di FIFA World Cup Stadium Cologne (RheinEnergieStadion).
  • Pertandingan babak kedua antara Portugal dan Belanda menghasilkan jumlah kartu kuning terbanyak dalam suatu pertandingan (16) serta jumlah kartu merah terbanyak dalam suatu pertandingan (4) sepanjang sejarah Piala Dunia[1]
  • Pada pertandingan melawan Jepang, 22 Juni 2006, Ronaldo menyamai rekor Gerd Müller sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang piala dunia dengan total 14 gol. Pada pertandingan perdelapan final melawan Ghana, 27 Juni 2006, tambahan gol Ronaldo menjadikannya sebagai rekor pemain dengan gol terbanyak sepanjang piala dunia, dengan 15 gol.
  • Sami Al-Jaber dari Arab Saudi menjadi pemain Asia pertama yang mampu mencetak gol di 3 Piala Dunia, saat mencetak gol ke gawang Tunisia. Ia mencetak gol melalui titik penalti saat melawan Maroko pada Piala Dunia FIFA 1994, dan melalui titik penalti juga saat melawan Afrika Selatan pada Piala Dunia FIFA 1998. Seluruh gol Sami ini terjadi saat melawan tim-tim dari Afrika.
  • David Beckham menjadi pemain Inggris pertama yang mencetak gol di 3 Piala Dunia, setelah berhasil mencetak gol melawan Ekuador. Pada Piala Dunia sebelumnya, ia mencetak gol saat melawan Kolombia pada 1998 dan Argentina pada 2002. Seluruh gol ini terjadi saat melawan tim-tim dari Amerika Selatan.
  • Kiper Portugal, Ricardo, menyamai rekor Sergio Goycoechea (Argentina) dengan melakukan tiga kali penyelamatan dalam adu penalti saat Portugal mengalahkan Inggris 3-1 di perempatfinal.
  • Klose menjadi orang kedua yang berhasil mencetak lima gol di dua Piala Dunia yang berbeda. Sebelumnya adalah striker Peru, Teofilo Cubillas, yang mencetak gol-golnya di Piala Dunia 1970 dan 1974.
  • Benito Archundia (Meksiko) dan Horacio Elizondo (Argentina) menjadi wasit yang paling banyak memimpin pertandingan dalam satu Piala Dunia - 5 kali.[2]
  • Horacio Elizondo menjadi wasit pertama yang memimpin pertandingan pembuka dan final dalam satu Piala Dunia.[3]
  • Zidane menjadi pemain keempat dalam sejarah Piala Dunia yang mampu mencetak total tiga gol di putaran final setelah Geoff Hurst (Inggris), Pele dan Vava (Brasil).
  • Italia menjadi tim Eropa yang paling banyak memenangkan Piala Dunia, sebanyak 4 kali.

Referensi

Pranala luar

Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA