Neo Kantianisme
Neo Kantianisme adalah aliran filsafat idealisme yang muncul di Jerman pada tahun 1860an atau abad 19.[1] [2] Nama aliran ini berasal dari dua kata yaitu, neo yang berarti baru dan Kant yang berarti nama filsuf, Imanuel Kant.[1] Dari penggabungan dua kata tersebut, Neo Kantianisme berarti kembali kepada Kant, yaitu mengembangkan kembali unsur-unsur idealis, metafisis dan dialektis.[1] Slogan "kembali kepada Kant" ini dicetuskan oleh Otto Liebmann pada tahun 1965.[1] Menurut Liebmann, perhatian Kant kepada detailnya sebuah pengalaman merupakan hal yang esensial, inilah yang membuat Liebmann kembali lagi pada ekses-eskes idealisme dan romantisme.[1] Tokoh-tokoh yang menganut paham ini di antaranya adalah Otto Liebmann (1840-1912), Kuno Fischer (1824-1907), Hermann von Helmholtz (1821-1894), Friedrich Albert Lange (1828-1875), Eduard Zeller (1814-1908), African Spir (1837-1890), Hermann Cohen (1842-1918), Alois Riehl (1844-1924).[2] [3] Aliran ini dalam perkembangannya melahirkan beberapa mazhab, yaitu; Mazhab Marburg yang didirikan oleh Cohen, Mazhab Goettingen yang didirikan oleh Jacob Fridrich Fries, dan Mazhab Heidelberg yang dirintis oleh Wilhelm Windelband dan memilki jurnal bernama Logos.[1] [2]
Immanuel Kant | |
---|---|
Lahir | 22 April 1724 Königsberg, Prussia (Now Kaliningrad, Russia) |
Meninggal | 12 Februari 1804 Königsberg, Prussia | (umur 79)
Era | 18th-century philosophy |
Kawasan | Western Philosophy |
Aliran | Kantianism, enlightenment philosophy |
Minat utama | Epistemology, Metaphysics, Ethics, Logic |
Gagasan penting | Categorical imperative, Transcendental Idealism, Synthetic a priori, Noumenon, Sapere aude, Nebular hypothesis |
Dipengaruhi | |
Memengaruhi
| |
Tanda tangan | |