Wikipedia:Daftar kosakata bahasa Indonesia yang sering salah dieja

Kosakata bahasa Indonesia yang sering salah dieja adalah kata-kata dalam bahasa Indonesia yang sering rancu, salah dieja, memiliki standar berlainan, berubah standar, dan sering salah kaprah berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikategorikan untuk memudahkan pencarian.

Kata majemuk

Ditulis serangkai

Kata-kata ini harus ditulis serangkai, namun kadang-kadang salah ditulis dan dipisah menjadi dua kata.

  Benar   Salah
acapkali acap kali
adakalanya ada kalanya
akhirulkalam akhirul kalam
alhamdulillah alham dulillah
apabila apa bila
astagfirullah astag firullah
bagaimana bagai mana
barangkali barang kali
bilamana bila mana
bismillah bis millah
beasiswa bea siswa
belasungkawa bela sungkawa
bumiputra bumi putra
daripada dari pada
darmabakti darma bakti
darmasiswa darma siswa
dukacita duka cita
halalbihalal halal bihalal
hulubalang hulu balang
kacamata kaca mata
kasatmata kasat mata
kepada ke pada
keratabasa kerata basa
kosakata kosa kata
lokakarya loka karya
manakala mana kala
manasuka mana suka
mangkubumi mangku bumi
marabahaya mara bahaya
matahari mata hari
olahraga olah raga
padahal pada hal
paramasastra parama sastra
puspawarna puspa warna
radioaktif radio aktif
sastramarga sastra marga
saputangan sapu tangan
saripati sari pati
sebagaimana sebagai mana
sediakala sedia kala
segitiga segi tiga
silaturahmi silatu rahmi
sukacita suka cita
sukarela suka rela
sukaria suka ria
syahbandar syah bandar
titimangsa titi mangsa
wali kota walikota[1]
wasalam wa salam

Ditulis terpisah

  • Tata bahasa, juru tulis, kerja sama, kambing hitam, tepuk tangan, anak emas, duta besar, beri tahu, lipat ganda, tanda tangan, dua puluh lima, tanggung jawab, hancur lebur, rumah sakit umum, sepak bola
  • Jika diberi imbuhan konfiks (awalan dan akhiran), penulisannya dirangkai, misalnya: pemberitahuan, melipatgandakan, kutandatangani, dipertanggungjawabkan, kauhancurleburkan, dll.

Bentuk terikat

Selain itu ada pula kategori 'bentuk terikat'. Kata "antar" adalah salah satu contoh bentuk terikat yang jika digabungkan dengan bentuk dasar maka penulisannya harus disatukan. Jika diikuti dengan kata dasar, bentuk terikat ditulis tanpa jeda (spasi). Contoh bentuk terikat lain di antaranya:

  • Dari bilangan angka bahasa Sanskerta: eka-, dwi-, catur-, panca-, sapta-, dasa-, dan sebagainya[2]
  • Dari awalan satuan: kilo-, mega-, tera-, giga-, senti-, dan sebagainya
  • Dari bahasa lain: a-, e- (dengan tanda hubung), ko-, adi-, manca-, swa-, nara-, mara-, maha-, pra-, pasca-, tuna-, pro-, anti-, kontra-, non-, multi-, antar-, inter-, intra-, ekstra-, per-, purna-, non-, pan-, sub-, juru-, peri-, super-/supra-, hiper-, tele-, wira-, purwa- dan sebagainya.
  • Dari bahasa Jawa Kuna yang kemudian diserap pula oleh bahasa Melayu: mala-. Bahasa Inggris juga memiliki awalan yang memiliki arti sama "mal-" namun bahasa Indonesia yang benar menggunakan awalan "mala-"[3]
    Contoh:
Kata   Benar   Salah
malpractice malapraktik malpraktik
malfunction malafungsi malfungsi
malabsorption malaserap malserap
maladaption malaadaptasi maladaptasi
maladjustment malasuai malsuai
maldistribution maladistribusi maldistribusi
malnutrition malagizi malgizi
malposition malasikap malsikap

Bentuk terikat dapat pula ditulis dengan menyertakan tanda hubung (-) apabila:

  • Diikuti dengan kata yang huruf pertamanya kapital, misalnya: anti-Amerika, pro-Megawati
  • Diikuti dengan singkatan, misalnya: pro-PBB
  • Diikuti dengan kata yang sudah berimbuhan, misalnya: pro-kemerdekaan

Partikel 'pun'

Partikel 'pun' kadang dipisah kadang disambung. Jika partikel 'pun' yang berpadanan dengan kata 'saja'/'juga', maka penulisannya dipisah (kabar pun, saya pun). Ada dua belas bentuk 'pun' yang sudah dianggap padu harus ditulis serangkai[4]. Berikut daftar artikel 'pun' yang digabung:

  Benar   Salah Lema KBBI
adapun ada pun adapun
andaipun andai pun -
ataupun atau pun atau
bagaimanapun bagaimana pun -
biarpun biar pun biarpun
kalaupun kalau pun kalaupun
kendatipun kendati pun kendati
maupun mau pun mau
meskipun meski pun meski
sekalipun 1 sekalipun
siapapun siapa pun siapa (terpisah)
sungguhpun sungguh pun sungguhpun
walaupun walau pun walau

1 Khusus untuk partikel 'pun' pada "sekalipun" dapat ditulis secara terpisah karena frasa 'sekali pun' dapat bermakna ’satu kali juga’, atau ‘meski satu kali’, atau ‘walau satu kali’

Partikel per

Partikel per harus ditulis terpisah jika:

  1. berarti "tiap": per meter, per orang;
  2. berarti "mulai": per Oktober, per April;
  3. berarti "demi": satu per satu.

Selain dari ketiga kasus tersebut, bentuk terikat "per-" yang berarti pecahan dan yang tergolong imbuhan ditulis serangkai, misalnya: lima persen, dua pertiga, tujuh persembilan, seperlima, perhatikan, perbaiki, permudahlah, persatukan.

Tanda baca

Tanda koma

Sebelum kata-kata berikut tidak boleh ada tanda koma.

  • bahwa, karena, agar, sehingga, walaupun, meskipun, kendatipun, apabila, jika, supaya, ketika, sebelum, sesudah, andaikata, sungguhpun, sekalipun, setelah, dan sebagainya.

Ungkapan penghubung antarkalimat diikuti tanda koma.

  • oleh karena itu, padahal, malah, oleh sebab itu, meskipun begitu, lagi pula, kalau begitu, selain itu, bahkan, jadi, namun, meskipun demikian,

Tanda hubung

  • se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, misalnya: se-Jakarta, se-Jawa Barat
  • ke- dengan angka atau huruf kapital, misalnya: ke-25, ke-Allahan
  • angka dengan -an, misalnya: 2000-an
  • singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata, misalnya: di-PTUN-kan, mem-PHK.

Bentuk terikat dapat pula ditulis dengan menyertakan tanda hubung (-) apabila:

  • Diikuti dengan kata yang huruf pertamanya kapital, misalnya: anti-Amerika, pro-Megawati
    • Diikuti dengan singkatan, misalnya: pro-PBB
  • Diikuti dengan kata yang sudah berimbuhan, misalnya: pro-kemerdekaan
  • Diikuti dengan frasa, misalnya: pasca-gempa bumi

Awalan

Awalan di-/ke- dan kata depan di/ke

Kata depan "di" yang menyatakan arah atau tempat dan merupakan jawaban atas pertanyaan "Di mana?" ditulis terpisah.

  Benar   Salah
di antara diantara
di akhir diakhir
di atas diatas
di awal diawal
di bagian dibagian
di bawah dibawah
di belakang dibelakang
di dalam didalam
di dekat didekat
di depan didepan
di hadapan dihadapan
di jalan dijalan
di kanan dikanan
di kiri dikiri
di luar diluar
di mana dimana
di muka dimuka
di pusat dipusat
di rumah dirumah
di samping disamping
di saat disaat
di sana disana
di sebelah disebelah
di seberang diseberang
di sekeliling disekeliling
di sekitar disekitar
di seluruh diseluruh
di sini disini
di sisi disisi
di situ disitu
di tanah ditanah
di tempat ditempat
di tengah
di tengah-tengah
ditengah
ditengah-tengah
di tepi ditepi
di tiap
di tiap-tiap
ditiap
ditiap-tiap

Beberapa kata yang memiliki arti beda jika ditulis terpisah. Kata-kata ini khusus untuk kata dasar yang dapat berfungsi sebagai kata benda (penunjuk tempat) sekaligus kata kerja. Beberapa contohnya

  • Dibalik = bentuk pasif dari Membalik
  • Di balik = di bagian sebaliknya
  • Dikarantina = bentuk pasif dari Mengarantina
  • Di karantina = di (tempat) karantina
  • Disalib = bentuk pasif dari Menyalib
  • Di salib = di (atas) salib
  • dan lain-lain,

Beberapa kata dapat diberi konfiks "di-kan", misalnya "diseberangkan", atau konfiks "di-i", misalnya "diawali"

"Ke" yang menyatakan arah dan dapat menjawab pertanyaan "Ke mana?" ditulis terpisah.

  Benar   Salah
ke atas keatas
ke bawah kebawah
ke belakang kebelakang
ke dalam kedalam
ke depan kedepan
ke hadapan kehadapan
ke kanan kekanan
ke kiri kekiri
ke mana kemana
ke sana kesana
ke samping kesamping
ke tempat ketempat

Penulisan preposisi ke- yang ditulis serangkai hanyalah untuk

  1. kepada, kemari, dan keluar (sebagai lawan kata "masuk", untuk lawan kata "ke dalam", penulisan harus dipisah, "ke luar").
  2. "kemeja" (baju), yang artinya berbeda dari "ke meja"
  3. Untuk menunjuk pada suatu bilangan ordinal, gunakan awalan 'ke-' (kedua anak ini, kelima buku itu)
  4. Untuk menunjuk pada suatu bilangan kardinal, gunakan kata depan 'ke' (anak ke-2, buku ke-5)
  5. Beberapa kata dapat diberi konfiks "dike-kan", misalnya "depan"->"dikedepankan", "mana"->"dikemanakan", "samping"->"dikesampingkan", atau konfiks "ke-an", misalnya "dalam"->"kedalam, kedalaman"

Awalan peN- dan meN-

Jika diikuti k/p/t/s
  • Jika kata dasar berawalan konsonan ganda, maka tidak luluh
    • Perkecualian: Pemrograman, bukan pemprograman
  • Jika kata serapan masih belum umum dipakai
  • Jika awalan adalah "memper-", termasuk "memperhatikan", bukan "memerhatikan"
  • menyomasi, menyosialisasi, menyukseskan, memunyai, menerjemahkan,
Jika diikuti kata dasar bersuku satu
  • Mendapatkan sisipan /-nge/ bila diikuti dengan awalan /me-/ atau /pe-/: Mengebom/pengebom, mengecat/pengecat, mengecor/pengecor, mengelap/pengelap, mengelas/pengelas, pengepakan/mengepak, pengesahan/mengesahkan, pengetikan/mengetik

Awalan ber- dan ter- yang diikuti suku kata berakhiran /er/

Awalan /ber-/ dan /ter-/ akan menjadi /be-/ dan /te-/ jika melekat pada kata dasar yang suku pertamanya mengandung /er/.

Huruf-huruf yang hampir sama bunyinya

Huruf-huruf dalam kata-kata berikut ini kadang-kadang saling tukar-menukar

Huruf vokal

Huruf a dan e

Huruf a menjadi e
  Benar   Salah
akta akte
esai esei
frasa frase
kendaraan kenderaan
masjid mesjid
Rabu Rebo
saksama seksama
sekadar sekedar
sanggama senggama
Huruf e menjadi a
  Benar   Salah
aritmetika aritmatika
metode metoda
kalender kalendar
kedaluwarsa kadaluwarsa
kategori katagori
parlemen parlamen
sekuler sekular
seluler selular
survei survai

Huruf e dan i

Huruf e menjadi i
  Benar   Salah
antre antri
apotek, apoteker apotik
atlet, atletik atlit
atmosfer1 atmosfir
cedera cidera
debit debet[5]
dekret dekrit2
desain disain
deskripsi diskripsi
diskotek diskotik
komplet komplit
konkret konkrit, kongkrit
kredit kridit
penalti pinalti
peranti piranti
pensil pinsil
personel personil
sistem sistim
teoretis teoritis3
video vidio

1 dan akhiran -ir yang lain

2 diserap dari bahasa Belanda decreten, bukan bahasa Inggris decree[6]

3 diserap dari theoretical (bahasa Inggris)

Huruf i menjadi e
  Benar   Salah
cengkih cengkeh
eksem eksim
ekstrem ekstrim
hakikat hakekat
intelijen intelejen
kempis kempes
nasihat nasehat
praktik, praktikum praktek, praktekum
risiko resiko
ritsleting retsleting
Senin Senen

Huruf e dan u

Huruf e menjadi u
  Benar   Salah
penggawa punggawa

Huruf e dan o

Huruf o menjadi e
  Benar   Salah
nomor nomer

Huruf i dan u

Huruf u menjadi i
  Benar   Salah
bus bis

Huruf o dan u

Huruf o menjadi u
  Benar   Salah
kantong kantung
roboh rubuh
pastor pastur
sopir supir
Huruf u menjadi o
  Benar   Salah
babun babon (dimaknai jenis kera)
guncang goncang
gua goa
kaus kaos
kukuh kokoh
kumulatif komulatif
kolumnis kolomnis
lubang lobang
limusin limo, limosin
mangkuk mangkok
Rabu Rebo
saus saos
sup sop
surga sorga, syurga
tegur tegor
ubrak-abrik obrak-abrik

Gugus vokal ua/ue/ui menjadi wa/we/wi

  Benar   Salah
frekuensi frekwensi
konsekuensi konsekwensi
kuadran kwadran
kuadrat kwadrat
kualifikasi kwalifikasi
kualitas kwalitas, kwalitet
kuantitas kwantitas
kuantum kwantum
kuartal kwartal
kuintal kwintal
kuitansi kwitansi
Tetapi:
khawatir kwatir atau kuatir

gugus konsonan "kw" yang tidak berubah menjadi "ku" hanyalah pada kata "dakwa"

Gugus wa menjadi ua

  Benar   Salah
jadwal jadual1

1 diserap dari bahasa Arab jadwaal

Diftong ie

Diftong ini hanya diucapkan seperti "i" dengan huruf "e" yang pelan, jadi orang kadang menafsirkan bahwa penulisannya menggunakan "i":

  Benar   Salah
hierarki hirarki
karier karir

Huruf konsonan

Huruf f, p, dan v

Huruf f menjadi p/v2
  Benar   Salah
aktif aktip, aktiv1
Februari Pebruari
fondasi pondasi
foto photo
hafal hapal
konferensi konperensi
konferensi konperensi
negatif negatip, negativ
objektif objektip, obyektip, obyektif
pasif pasip, pasiv
positif positip, positiv
sertifikat sertipikat
subjektif subjektip, subyektip, subyektif
tarif tarip
transitif transitip, transitiv

1 lihat pula akhiran -iti/-itas 2 biasanya, orang suku sunda, dipengaruhi oleh bahasa daerah, mengucapkan f menjadi p. Lihat Bahasa Sunda

Huruf p menjadi f
  Benar   Salah
paham faham
pikir fikir
telepon telefon*, telfon, telpon, tilpon
napas nafas
permak vermak*
pulpen vulpen*

*Dari bahasa Belanda (telefoon, vermaak, vulpen)

Huruf v menjadi f/p
  Benar   Salah
aktivis aktifis
konveksi konfeksi
motivasi motifasi
November Nopember
provinsi propinsi
universitas unipersitas

Huruf b dan p

Huruf p menjadi b
  Benar   Salah
baptis babtis
lembap lembab
Huruf b menjadi p
  Benar   Salah
Sabtu Saptu

Huruf d dan t

Huruf d menjadi t
  Benar   Salah
nekat nekad
skuat skuad
bejat bejad
Huruf t menjadi d
  Benar   Salah
otoped otopet
tekad tekat

Huruf g dan j

Huruf g menjadi j
  Benar   Salah
margin
marginal
marjin
marjinal

Huruf j dan y

Huruf j menjadi y
  Benar   Salah
objek obyek
objektif obyektif, obyektip
subjek subyek
subjektif subyektif, subyektip
Huruf y menjadi j
  Benar   Salah
proyek projek

Huruf s dan z

Huruf s menjadi z
  Benar   Salah
asas azas
Huruf z menjadi s
  Benar   Salah
ijazah ijasah

Huruf t menjadi th

  Benar   Salah
batin bathin
katolik katholik
ortografi orthografi
patogen pathogen
teologi theologi (namun S.Th. untuk Sarjana T[h]eologi)

Huruf z menjadi j

  Benar   Salah
izin ijin
rezeki rejeki
zaman jaman
zamrud jamrud
zina
perzinaan
jinah
perjinahan

Gugus -er- dan -r-

Bagian kata -er- sering kali mengalami salah tulis. Meskipun dalam pengucapannya huruf "e" dalam "-er-" hanya dieja dengan pelan, namun beberapa kata penulisannya menggunakan "-er-" dan beberapa kata lainnya hanya "-r-" saja, yaitu pada gugus konsonan -dr-, -pr-, dan -tr.

Kata-kata yang penulisannya menggunakan "-er-":

  Benar   Salah
anugerah anugrah
indera indra
jenderal jendral
keripik kripik
kerupuk krupuk
menteri mentri
Perancis Prancis
seberang
menyeberang
sebrang
menyebrang
Sumatera Sumatra
terampil trampil

Kata-kata yang penulisannya menggunakan "-r-":

  Benar   Salah
cendrawasih cenderawasih
indragiri inderagiri
istri isteri
justru justeru
ksatria kesatria
prajurit perajurit
putra putera
putri puteri
samudra samudera
sastra sastera
sutra sutera
trompet terompet

Gugus konsonan kh

Bagian kata -kh- hanya diucapkan seperti "k" dengan huruf "h" yang pelan, jadi orang kadang salah menulis menggunakan "k" atau "h" saja:

  Benar   Salah
Khafilah kafilah
Kharisma karisma
khawatir kawatir, kwatir, kuatir
khotbah kotbah
makhluk makluk, mahluk, mahkluk
nakhoda nahkoda, nakoda
takhta tahta

Beberapa kata juga sering ditulis menggunakan "-kh-" padahal yang benar hanya "k" atau "h" saja:

  Benar   Salah
ahli akhli
maksud mahsud, makhsud
teknik tekhnik, tehnik
teknologi tehnologi

Gugus konsonan ks menjadi x

  Benar   Salah
ekspor expor, eksport
ekstra extra
kompleks komplex, komplek
seks sex
taksi taxi

Akhiran

Akhiran -is/-a

Umumnya berasal dari akhiran bahasa Inggris "-ize":

  Benar   Salah
analisis analisa
diagnosis diagnosa
sintesis sintesa

Akhiran -iti/-itas

Umumnya berasal dari akhiran bahasa Inggris "-ity", beberapa menjadi akhiran "-iti", dan beberapa menjadi "-itas". Kata-kata yang penulisannya menggunakan "-itas" (lihat [7]):

  Benar   Salah
aktivitas aktiviti, aktifitas[8] (tapi aktif, bukan aktiv*)
komunitas komuniti
realitas realiti, realita
selebritas selebriti
universitas universiti
utilitas utiliti (bukan kesalahan umum)
validitas validiti

* Aturan untuk kata serapan utuh ini juga berlaku untuk kata yang diserap dari kata bahasa Inggris berakhiran -ivity seperti efektivitas, sportivitas, kreativitas, produktivitas

Pengaruh imbuhan

Imbuhan dalam bahasa Indonesia kadang membingungkan bagi sebagian orang. Peluluhan maupun awalan yang mirip kadang-kadang menjadi sumber kerancuan. Berikut kata-kata yang sering salah bentukan berimbuhannya:

  • kata dasar ubah (dipengaruhi pengucapan pe·ru·bah·an, alih-alih per·u·bah·an):
  Baku   Tidak baku
diubah dirubah
mengubah merubah
  • beberapa kata dasar yang dimulai dengan "tel..." salah diberi imbuhan "ter-"+"l..."
  Baku   Tidak baku
telanjur terlanjur
telantar terlantar
telentang terlentang
  • Kata benda dengan kata kerja:
  Kata benda   Kata kerja
pelepasan penglepasan
penglihatan pelihatan (dari dasar "kelihatan")
permukiman pemukiman
perumahan pengrumahan (untuk maksud dari housing maupun PHK)
persewaan penyewaan

c dan s

  • kata dasar berawalan "c" dan "s":
  Baku   Tidak baku
cinta
mencintai

menyintai
colok
mencolok

menyolok
sontek
menyontek
contek (Ingat!)
mencontek
  • "Pencucian" dari kata dasar "cuci" sedangkan "Penyucian" dari kata dasar "suci"

m dan p

  • kata dasar "mungkir" (dipengaruhi turunan "memungkiri" sehingga disangka kata dasarnya "pungkir")
  Baku   Tidak baku
mungkir
dimungkiri
kumungkiri
kaumungkiri
pungkir (Ingat!)
dipungkiri
kupungkiri
kaupungkiri

n dan t

  • kata dasar berawalan "t" yang luluh jika diberi imbuhan me-
  Baku   Tidak baku
tampak
tampaknya
nampak (Ingat!)
nampaknya
  • tongkrong — nongkrong[10]

Huruf kapital

  Baku   Tidak baku
Anda anda (karena merupakan kata sapaan, seperti "Bapak", "Ibu", dll)

Ditambah satu huruf

  Benar   Salah
andal handal
azan adzan
diktator diktaktor
embus hembus
gladi geladi
hadis hadits, hadist
imbau himbau
interpretasi interprestasi
kanker kangker
kongres konggres
lanskap lansekap
magrib maghrib
modern moderen
peduli perduli
Ramadan Ramadhan
Sri Lanka Sri Langka
salat shalat, sholat
silakan silahkan (Ingat!)
standar standard
tapi: standardisasi
utang hutang

Ditambah tanda hamzah

Tanda hamzah digunakan untuk memisahkan pelafalan yang berbeda dari kaidah pada umumnya. Misalnya kata "Jumat" menurut pelafalan bahasa Indonesia dieja Ju·mat, namun karena merupakan kata serapan, maka ejaannya mengikuti ejaan aslinya, yaitu Jum·at. Tanda hamzah atau tanda hambat glotal dalam ortografi bahasa Arab melambangkan bunyi hambat glotal tersebut, demikian juga dengan huruf vokal ganda di tengah-tengah kata seperti "ma·af" dan "ta·at", namun pada penulisan bahasa Indonesia modern sudah tidak digunakan lagi.

  Benar   Salah
Jumat Jum'at
maaf ma'af
taat ta'at

Dikurang satu huruf

  Benar   Salah
Australia Australi
detail detil
ensiklopedia ensiklopedi
elite elit
frustrasi frustasi
kelenteng klenteng
konstruksi kontruksi
Italia Itali
karena karna
kerlap-kerlip kelap-kelip
merek merk
mukjizat mujizat, mujijat
respons
direspons
respon
diresponi
setir stir
Singapura Singapur
standardisasi standarisasi[11]
tapi dari kata dasar: standar

Sama namun beda (homofon)

Berikut beberapa pasang kata yang bunyinya sama (homofon) atau hampir sama, namun artinya jauh berbeda. Hati-hati dalam memilih kata-kata berikut:

  • analisis (verba), analitis (adjektifa)
  • hipnosis (=sugesti, nomina), menghipnosis (verba), hipnotis (adjektiva)
  • ialah (=ia adalah), adalah (=yaitu)
  • pernyataan (=menyatakan sesuatu), pertanyaan (=bertanya sesuatu)
  • sangsi (=ragu-ragu), sanksi (=konsekuensi atas perilaku yang tidak benar, salah)
  • sarat (=penuh), syarat (=kondisi yang harus dipenuhi)
  • tolok (=imbangan), tolak (=dorong) dalam frasa 'tolok ukur'
  • ubah (=mengganti), rubah (=serigala) -- sepertinya kedua-duanya berlaku

Dua bentuk satu makna

  • seludup dan selundup

Bentuk mirip makna berbeda

Bentuk mirip makna berbeda

  • acu (mengacu) – acuh (mengacuhkan)
  • asa (putus asa) – asah (mengasah pisau)
  • basa (asam basa) – basah (kena air)
  • dakwa – dakwah
  • gaji – gajih (lemak)
  • kontan – konstan
  • massa – masa (waktu)
  • mega – megah
  • menentang - menantang
  • menjaring (jaring) – menyaring (saring)
  • menyucikan (suci) – mencucikan (cuci)
  • papasan – pampasan
  • peri – perih
  • sah – syah (raja)
  • sarat – syarat
  • tua – tuah (bertuah)
  • tunjuk – unjuk
  • mengaji, pengajian – mengkaji, pengkajian
  • sendawa – serdawa
  • beruang – ber-uang
  • beri-kan – ber-ikan
  • kemeja hijau – ke meja hijau
  • digulai (gulai) – digulai (gula)

Anomali / belum dikategorikan

  Benar   Salah
bolpoin* bolpen
cabai cabe
lafaz lafal
masyhur mahsyur, mashyur
mazhab mahzab
negosiasi negoisasi
otomotif automotif
paralel pararel
pasca paska
persen prosen
remunerisasi renumerisasi
sekretaris seketaris, sekertaris

*Dari bahasa Inggris: ballpoint

Lihat pula

Catatan kaki

Pranala luar