Pembaptisan Yesus

Revisi sejak 27 September 2013 13.16 oleh JohnThorne (bicara | kontrib)

Pembaptisan Yesus merupakan peristiwa di mana Yesus Kristus datang kepada Yohanes Pembaptis untuk dibaptiskan dan menjadi tanda permulaan pelayanan-Nya. Peristiwa ini dicatat di keempat Injil dalam Alkitab Kristen.[1]

Pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis. Sebuah ikon dari Rusia

Diceritakan bahwa pada usia tiga puluh tahun Yesus memulai pelayanannya. Ia mula-mula pergi ke sungai Yordan, di sana ada Yohanes Pembaptis yang mengajak orang untuk percaya kepada Allah dan membaptiskan mereka di sungai. Yesus pun lalu dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis, meskipun semula Yohanes merasa tidak layak karena ia tahu bahwa Yesus adalah Tuhan. Pada saat dibaptis Roh Kudus turun ke atas Yesus dalam rupa burung merpati dan terdengar suara dari surga yang mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.

Setelah dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis, Yesus lalu pergi ke padang gurun dan berpuasa 40 hari 40 malam. Di sana Yesus dicobai Iblis tiga kali banyaknya dan tiga kali pula Yesus mengalahkan setiap pencobaan yang dihadapi.[2]

Kisah pembaptisan Yesus

Peristiwa ini dicatat pada Alkitab Kristen bagian Perjanjian Baru, yaitu Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.

Tampilnya Yohanes Pembaptis

Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes j raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene, pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun.[3] Maka sejak waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan ke seluruh daerah Yordan dan memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat.[4] Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu."[5]

Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya (seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat nabi Yesaya) ketika ia berkata: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan b bagi-Mu;Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.[6] Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan."[7]

Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.[8]

Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan. Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan.[9]

Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."[10]

Yesus datang untuk dibaptis

Maka datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea ke sungai Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya. [11]

Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."[12]

Peristiwa-peristiwa kemudian

  • Setelah dibaptis Yesus Kristus pergi (dibawa Roh) ke padang gurun untuk dicobai. Kemudian Ia memulai pelayanan-Nya. Yesus memulai pekerjaan-Nya, k Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun."[13]
  • Dengan banyak nasihat lain Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak. Akan tetapi setelah ia menegor raja wilayah Herodes e karena peristiwa Herodias, isteri saudaranya, dan karena segala kejahatan lain yang dilakukannya, raja itu menambah kejahatannya dengan memasukkan Yohanes ke dalam penjara."[14]

Makna Baptisan Yesus

Banyak pertanyaan muncul di sekitar baptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis, berkenaan dengan apakah Yesus berdosa sehingga perlu dibaptis. Para teolog menyimpulkan bahwa baptisan Yesus mempunyai makna yang lain. Baptisan ini dimaksudkan sebagai tanda solidaritas Yesus dengan manusia yang berdosa. Perlu diketahui pula bahwa sakramen baptisan sebenarnya sarana Allah untuk menghapus dosa manusia. Setelah pembaptisan, dosa asal dan dosa pribadi seseorang dihapuskan. Namun, pembaptisan bukan tanda bahwa orang itu pasti masuk surga. Orang tersebut juga masih bebas memilih perbuatan kudus atau perbuatan dosa. Demikian pula Yesus dibaptis sebagai simbol dimulainya pelayanan pengabaran Kerajaan Surga yang dilakukannya selama tiga tahun hingga Yesus mati disalibkan.

Komentar sejumlah tokoh-tokoh gereja

St. Theophilus dari Antiokhia, kepada Autolycus 2:16 (~ tahun 181 M)

"Lagipula, segala zat yang diciptakan dari air diberkati oleh Allah, sehingga menjadi tanda pula bagi orang-orang yang di kemudian hari menerima pertobatan dan pengampunan dosa-dosa melalui air dan baptisan penghidupan kembali -- semua yang menuju kepada kebenaran dan dilahirkan kembali dan menerima berkat dari Allah"

St. Irenaeus dari Lyons, Fragmen 34 (~ tahun 190 M).

"Dan [Naaman] menyelamkan diri ... tujuh kali di sungai Yordan" [2 Raja-raja 5:14]. Hal itu bukannya tidak berarti bagi Naaman pada zaman dahulu, ketika menderita penyakit kusta, dimurnikan pada saat dibaptis, tetapi [merupakan] sebagai indikasi kepada kita. Karena sebagaimana kita berpenyakit kusta dosa, kita dibuat menjadi bersih, dengan air kudus dan Firman Tuhan, dari pelanggaran-pelanggaran kita yang lama, dihidupkan kembali secara rohani sebagai bayi-bayi yang baru lahir, sebagaimana Tuhan menyatakan: "Kalau seorang tidak dilahirkan kembali melalui darah dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga."

St. Klemens dari Alexandria, Pengajaran untuk Anak-anak 1:6:26:1 (sebelum 202 M)

"Ketika kita dibaptis, kita diterangi. Selagi diterangi, kita diadopsi menjadi anak. Sesudah diadopsi sebagai anak, kita disempurnakan. Sesudah disempurnakan, kita menjadi kekal ...."dan anak-anak Yang Maha Tinggi" [Mazmur 82:6]. Karya ini secara bervariasi disebut, anugerah, pencerahan, penyempurnaan, dan pencucian. Adalah pencucian dengan mana kita dibersihkan dari dosa-dosa; suatu pemberian anugerah dengan mana hukuman atas dosa-dosa kita sudah dihapuskan; suatu pencerahan dengan mana kita menerima cahaya keselamatan yang kudus -- yaitu, dengan mana kita melihat Allah dengan jelas; dan kita menyebutnya kesempurnaan yang tidak ada kekurangannya. Sesungguhnya, jika seseorang mengenal Allah, apa lagi yang diperlukannya? Tentunya kita yang tidak sempurna menerima pemberian sejati dari anugerah Allah. karena Allah itu sempurna, maka pemberian-Nya adalah sempurna".
"Sebelum Yohanes Pembaptis tidak ada sakramen pembaptisan, dan sebelum kedatangan Yesus, Yohanes hanya membaptis dengan air, namun seperti yang dinubuatkan oleh Yohanes bahwa setelah Yesus orang akan dibaptis dengan Roh. Pada saat orang percaya kepada Yesus, mengakui dosa-dosanya (kepada Yesus melalui imam yang tertahbis), dan dibaptis, maka orang tersebut telah menerima Roh/telah dibaptis oleh Roh."

Didache (paling awal tahun 70 M)

"Akuilah dosa-dosamu di gereja, dan jangan mengangkat doamu dengan kesadaran yang jahat. Inilah jalan kehidupan ... Pada Hari Tuhan berkumpul bersama, memecahkan roti, dan mengucapkan syukur, setelah mengakui pelanggaran-pelanggaranmu sehingga korbanmu menjadi murni." (4:14; 14:1)

St. Cyprian dari Karthage (250 M)

Sang rasul juga memberikan kesaksian dan berkata: ...."Barangsiapa makan roti dan minum cawan Tuhan dengan tidak pantas akan bersalah terhadap tubuh dan darah Tuhan" [1 Korintus 11:27]. Tetapi [the impenitent] spurn and despise all these warnings; before their sins are expiated, before they have made a confession of their crime, before their conscience has been purged in the ceremony and at the hand of the priest...they do violence to his body and blood, and with their hands and mouth they sin against the Lord more than when they denied him. (The Lapsed 15:1-3)

St. Athanasius dari Aleksandria (295-373 M)

"Just as a man is enlightened by the Holy Spirit when he is baptized by a priest, so he who confesses his sins with a repentant heart obtains their remission from the priest." (Mengenai Injil Lukas 19)

St. Augustinus dari Hippo (~ 354-430 M)

"Let this be in the heart of the penitent: when you hear a man confessing his sins, he has already come to life again; when you hear a man lay bare his conscience in confessing, he has already come forth from the sepulchre; but he is not yet unbound. When is he unbound? By whom is he unbound? "Whatever you loose on earth," He says, "shall be loosed also in heaven" [Matius 16:19; 18:18; Yohanes 20:23]. Rightly is the loosing of sins able to be given by the Church..." (Mazmur 101:2:3)

Referensi

Lihat pula