Daerah Operasi I Jakarta

Daerah Operasi Kereta Api di Indonesia

Templat:Infobox DAOP

Berkas:Ka SEMBRANI.png
Plat kereta api berwarna putih khas Daop I Jakarta

PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi I Jakarta merupakan Daerah Operasi dengan wilayah yang terbentang dari Stasiun Merak di Provinsi Banten sampai dengan Stasiun Cikampek di Provinsi Jawa Barat melintasi stasiun–stasiun di wilayah Provinsi DKI Jakarta.

Dengan jangkauan operasi sepanjang 608 km sepur Daop 1 Jakarta memiliki keistimewaan dibanding Daop lain diantaranya frekuensi KA padat, volume penumpang besar, sehingga harus lebih berkonsentrasi kepada multiproblem untuk memenuhi ketertiban, kenyamanan dan kepuasan para pengguna jasa, oleh sebab itu dibutuhkan upaya–upaya penyelesaian permasalahan seperti pedagang kaki lima, free riders, penumpang di atap, asongan dll. Selain itu, Daop I Jakarta merupakan satu-satunya Daop yang melayani perjalanan KRL Commuter Line(operator utama commuter line; PT. KCJ).

Sebagai bahan informasi untuk dijadikan pegangan, berbagai informasi disusun dalam Profil, yang berisi tentang Organisasi, SDM, Sarana, Prasarana, serta kinerja Daop 1 Jakarta.

Stasiun Kereta Api

Berikut stasiun besar yang melayani KA jarak jauh yang terdapat di DAOP 1 JAKK:

  1. Stasiun Gambir (GMR) +16m
  2. Stasiun Pasar Senen (PSE) +4,7m
  3. Stasiun Jakarta Kota (JAKK) +4m
  4. Stasiun Jatinegara (JNG) +16m
  5. Stasiun Tanjung Priuk (TPK)
  6. Stasiun Tanah Abang (THB)
  7. Stasiun Manggarai (MRI) +13m
  8. Stasiun Bekasi (BKS) +19m
  9. Stasiun Bogor (BOO) +246m
  10. Stasiun Cikampek (CKP) +45m

Kereta api

Kereta api penumpang yang berada di bawah pengoperasian DAOP I Jakarta di antaranya adalah:

  1. Kereta api Bima, eksekutif relasi Stasiun MalangStasiun Surabaya GubengStasiun Gambir, dengan nomor Gapeka 33 s.d. 34 (dipo induk kereta JAKK, dipo induk lokomotif JNG)
  2. Kereta api Sembrani, eksekutif relasi Stasiun Surabaya Pasar Turi s.d. Stasiun Gambir, dengan nomor Gapeka 35 s.d. 36 (dipo induk kereta JAKK, dipo induk lokomotif JNG)
  3. Kereta api Gumarang, eksekutif dan bisnis AC relasi Stasiun Surabaya Pasar Turi s.d. Stasiun Jakarta Kota, dengan nomor Gapeka 63 s.d. 64 (dipo induk kereta JAKK, dipo induk lokomotif JNG)
  4. Kereta api Gaya Baru Malam Selatan, ekonomi AC relasi Stasiun Surabaya Gubeng s.d. Stasiun Jakarta Kota, dengan nomor Gapeka 115 s.d. 116 (dipo induk kereta JAKK, dipo induk lokomotif JNG)
  5. Kereta api Kalimaya, ekonomi AC relasi Stasiun Merak s.d. Stasiun Tanah Abang, dengan nomor Gapeka 267 s.d. 270 (dipo induk kereta RK & JAKK, dipo induk lokomotif JNG)
  6. Kereta api Pangrango, ekonomi AC dan eksekutif relasi Stasiun Bogor (Paledang) s.d. Stasiun Cianjur, dengan nomor KA 7115A, 7116A, 7117A, 7118A, 7125A, dan 7126A (dipo induk kereta JAKK, dipo induk lokomotif JNG)
  7. Kereta api Rangkas Jaya, ekonomi AC relasi Stasiun Rangkasbitung s.d. Stasiun Tanah Abang, dengan nomor Gapeka 275 s.d. 278 (dipo induk kereta RK, dipo induk lokomotif JNG)
  8. Kereta api Banten Ekspres atau Kereta api Patas Merak, ekonomi AC relasi Stasiun Merak s.d. Stasiun Angke dengan nomor Gapeka 281 s.d. 284 (dipo induk kereta RK)
  9. Kereta api Patas Purwakarta dan Kereta api Lokal Purwakarta, ekonomi AC relasi Stasiun Jakarta Kota s.d. Stasiun Purwakarta, dengan nomor Gapeka 285 s.d. 294 (dipo induk kereta JAKK)
  10. Kereta api Langsam, ekonomi AC relasi Stasiun Rangkasbitung s.d. Stasiun Angke, dengan nomor Gapeka 295 s.d 317 (dipo induk kereta RK, dipo induk lokomotif JNG)
  11. Kereta api Siliwangi, ekonomi AC dan eksekutif relasi Stasiun Cianjur s.d. Stasiun Bogor(Paledang), dengan nomor KA 7116B, 7117B, 7120B, 7125B, 7126B, dan 7127B (dipo induk kereta JAKK, dipo induk lokomotif JNG)

Adapun kereta api yang melayani Daop I Jakarta yang di bawah pengoperasian Daop lain, di antaranya adalah:

  1. Kereta api Argo Bromo Anggrek, eksekutif relasi Stasiun Surabaya Pasar Turi s.d. Stasiun Gambir, dengan nomor Gapeka 1 s.d. 4 (operator Daop VIII SB, dipo induk kereta SBI)
  2. Kereta api Argo Lawu, eksekutif relasi Stasiun Solo Balapan s.d. Stasiun Gambir, dengan nomor Gapeka 7 s.d. 8 (operator Daop VI YK, dipo induk kereta SLO)
  3. Kereta api Argo Dwipangga, eksekutif relasi Stasiun Solo Balapan s.d. Stasiun Gambir, dengan nomor Gapeka 9 s.d. 10 (operator Daop VI YK, dipo induk kereta SLO)
  4. Kereta api Argo Sindoro, eksekutif relasi Stasiun Semarang Tawang s.d. Stasiun Gambir, dengan nomor Gapeka 11 s.d. 12 (operator Daop IV SM, dipo induk kereta SMC)
  5. Kereta api Argo Muria, eksekutif relasi Stasiun Semarang Tawang s.d. Stasiun Gambir, dengan nomor Gapeka 13 s.d. 14 (operator Daop IV SM, dipo induk kereta SMC)
  6. Kereta api Argo Jati, eksekutif relasi Stasiun Cirebon Kejaksan s.d. Stasiun Gambir, dengan nomor Gapeka 15 s.d. 18 (operator Daop III CN, dipo induk kereta CN)
  7. Kereta api Argo Parahyangan, eksekutif dan bisnis relasi Stasiun Bandung s.d. Stasiun Gambir, dengan nomor Gapeka 19 s.d. 30 dan 7001 s.d. 7004 (operator Daop II BD, dipo induk kereta BD)
  8. Kereta api Gajayana, eksekutif relasi Stasiun Malang Kotabaru s.d. Stasiun Gambir, dengan nomor Gapeka 31 s.d. 32 (operator Daop VIII SB, dipo induk kereta ML)
  9. Kereta api Sembrani, eksekutif relasi Stasiun Surabaya Pasar Turi s.d. Stasiun Gambir, dengan nomor Gapeka 35 s.d. 36 (operator Daop VIII SB, dipo induk kereta SBI)
  10. Kereta api Taksaka, eksekutif relasi Stasiun Yogyakarta-Tugu s.d. Stasiun Gambir, dengan nomor Gapeka 39 s.d. 42 (operator Daop VI YK, dipo induk kereta YK)
  11. Kereta api Bangunkarta, eksekutif relasi Stasiun Surabaya Gubeng s.d. Stasiun Gambir, dengan nomor Gapeka 43 s.d. 44 (operator Daop VIII SB, dipo induk kereta SDT)
  12. Kereta api Cirebon Ekspres, eksekutif dan bisnis relasi Stasiun Tegal/Stasiun Cirebon Kejaksan s.d. Stasiun Gambir, dengan nomor Gapeka 47 s.d. 56 (operator Daop III CN, dipo induk kereta CN)
  13. Kereta api Harina, eksekutif dan bisnis relasi Stasiun Surabaya Pasar Turi s.d. Stasiun Bandung via Stasiun Cikampek, dengan nomor Gapeka 57 s.d. 60 (operator Daop II BD, dipo induk kereta BD)
  14. Kereta api Ciremai Ekspres, eksekutif dan ekonomi relasi Stasiun Cirebon s.d. Stasiun Bandung via Stasiun Cikampek, dengan nomor Gapeka 17101 s.d. 17108 (operator Daop III CN, dipo induk kereta CN)
  15. Kereta api Purwojaya, eksekutif dan bisnis relasi Stasiun Cilacap s.d. Stasiun Gambir, dengan nomor Gapeka 69 s.d. 72 (operator Daop V PWT, dipo induk kereta PWT)
  16. Kereta api Fajar Utama Semarang, bisnis relasi Stasiun Semarang Tawang s.d. Stasiun Pasar Senen, dengan nomor Gapeka 91 s.d. 92 (operator Daop IV SM, dipo induk kereta SMC - arah sebaliknya hanya beroperasi sebagai KA Senja Utama Semarang)
  17. Kereta api Senja Utama Solo, bisnis relasi Stasiun Solo Balapan s.d. Stasiun Pasar Senen, dengan nomor Gapeka 95 s.d. 96 (operator Daop VI YK, dipo induk kereta SLO)
  18. Kereta api Fajar Utama Yogya, bisnis relasi Stasiun Yogyakarta-Tugu s.d. Stasiun Pasar Senen, dengan nomor Gapeka 97 s.d. 98 (operator Daop VI YK, dipo induk kereta YK)
  19. Kereta api Senja Utama Yogya, bisnis relasi Stasiun Yogyakarta-Tugu s.d. Stasiun Pasar Senen, dengan nomor Gapeka 99 s.d. 100 (operator Daop VI YK, dipo induk kereta YK)
  20. Kereta api Sawunggalih Utama, bisnis relasi Stasiun Kutoarjo s.d. Stasiun Pasar Senen, dengan nomor Gapeka 101 s.d. 104 (operator Daop V PWT, dipo induk kereta KTA)
  21. Kereta api Majapahit, ekonomi AC relasi Stasiun Malang Kotabaru s.d. Stasiun Pasar Senen, dengan nomor Gapeka 105 s.d. 106 (operator Daop VIII SB, dipo induk kereta ML)
  22. Kereta api Menoreh, ekonomi AC relasi Stasiun Semarang Tawang s.d. Stasiun Pasar Senen, dengan nomor Gapeka 107 s.d. 108 (operator Daop IV SM, dipo induk kereta SMC)
  23. Kereta api Bogowonto, ekonomi AC relasi Stasiun Yogyakarta-Tugu s.d. Stasiun Pasar Senen, dengan nomor Gapeka 109 s.d. 110 (operator Daop VI YK, dipo induk kereta YK)
  24. Kereta api Gajah Wong, ekonomi AC relasi Stasiun Yogyakarta-Tugu s.d. Stasiun Pasar Senen, dengan nomor Gapeka 111 s.d. 112 (operator Daop VI YK, dipo induk kereta YK)
  25. Kereta api Krakatau, ekonomi AC relasi Stasiun Merak s.d. Stasiun Kediri, dengan nomor Gapeka 7095 s.d. 7096 (operator Daop VII MN, dipo induk MN)
  26. Kereta api Matarmaja, ekonomi relasi Stasiun Malang Kotabaru s.d. Stasiun Pasar Senen, dengan nomor Gapeka 113 s.d. 114 (operator Daop VIII SB, dipo induk kereta ML)
  27. Kereta api Brantas, ekonomi relasi Stasiun Kediri s.d. Stasiun Tanjung Priok, dengan nomor Gapeka 117 s.d. 118 (operator Daop VII MN, dipo induk kereta MN)
  28. Kereta api Kertajaya, ekonomi relasi Stasiun Surabaya Pasar Turi s.d. Stasiun Tanjung Priok, dengan nomor Gapeka 119 s.d. 120 (operator Daop VIII SB, dipo induk kereta SBI)
  29. Kereta api Bengawan, ekonomi relasi Stasiun Solo Jebres s.d. Stasiun Tanjung Priok, dengan nomor Gapeka 125 s.d. 126 (operator Daop VI YK, dipo induk kereta SLO)
  30. Kereta api Progo, ekonomi relasi Stasiun Yogyakarta-Lempuyangan s.d. Stasiun Pasar Senen, dengan nomor Gapeka 127 s.d. 128 (operator Daop VI YK, dipo induk kereta YK)
  31. Kereta api Kutojaya Utara, ekonomi relasi Stasiun Kutoarjo s.d. Stasiun Pasar Senen, dengan nomor Gapeka 133 s.d. 134 (operator Daop V PWT, dipo induk kereta KTA)
  32. Kereta api Tawang Jaya, ekonomi relasi Stasiun Semarang Poncol s.d. Stasiun Pasar Senen, dengan nomor Gapeka 139 s.d. 140 (operator Daop IV SM, dipo induk kereta SMC)
  33. Kereta api Serayu, ekonomi relasi Stasiun Kroya s.d. Stasiun Jakarta Kota, dengan nomor Gapeka 141 s.d. 144 (operator Daop V PWT, dipo induk kereta PWT)
  34. Kereta api Tegal Arum, ekonomi relasi Stasiun Tegal s.d. Stasiun Jakarta Kota, dengan nomor Gapeka 147 s.d. 148 (operator Daop IV SM, dipo induk kereta TG)

Referensi

Templat:Daerah Operasi Kereta Api Indonesia