Kitab Barukh, yang kadang-kadang dirujuk sebagai 1 Barukh, disebut sebagai kitab deuterokanonis atau apokrif dari Alkitab. Meskipun kitab ini tidak terdapat dalam Kitab Suci Ibrani, ia terdapat dalam Alkitab bahasa Yunani Septuaginta (LXX) dan dalam terjemahan bahasa Latin Alkitab Vulgata, dan juga dalam versi Theodotion.[1] Di situ kitab ini ditemukan di antara kitab-kitab kenabian yang mencakup pula Kitab Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel, Daniel, dan kedua belas nabi-nabi kecil. Kitab ini dinamai seturut Barukh bin Neria, jurutulis nabi Yeremia yang hidup pada abad ke-6 SM. Para ahli menduga bahwa kitab ini ditulis pada masa atau tak lama setelah masa Makabe.[2] Dalam Vulgata, Alkitab Versi Raja James, dan banyak versi lainnya, Surat Yeremia ditambahkan sebagai bagian akhir dari kitab ini sebagai bab keenam.

Penggunaan dalam Liturgi

Dalam Gereja Katolik Roma, Barukh 3:9-38 digunakan dalam liturgi Sabtu Suci dalam Pekan Suci pada lektionari tradisional pembacaan Alkitab di dalam Mass. Nas serupa juga muncul dalam liturgi yang diperbaharui untuk Easter Vigil.[3]

Dalam Gereja Ortodoks Timur dan gereja-gereja Katolik Timur yang mengikuti Ritus Bizantium, suatu nas dari Kitab Barukh (yang dianggap kepanjangan dari Kitab Yeremia, dan diumumkan dalam ibadah sebagai "Yeremia") dibaca sebagai salah satu dari delapan Paroemia (lektionari Perjanjian Lama) selama Vesperal Divine Liturgy pada malam menjelang Natal.

Penggunaan oleh para teolog dan Bapa Gereja

St. Hilarius dari Poitiers [1], wafat 368 M., juga seorang Bapa Gereja, mengutip nas yang sama sebagai St. Tomas, supra, (3:36-38), mengutip "Yeremias", yang dinyatakan oleh Jurgens: "Barukh adalah sekretaris Yeremias, dan dikutip oleh para Bapa Gereja kebanyakan dalam nama Yeremias" (§864n). St. Hilary menyatakan: "Selain Musa dan Isaias, dengarlah sekarang yang ketiga kalinya, dan kepada Yeremias, yang mengajarkan hal yang sama, ketika Ia berkata:..." (Jurgens §864).

Penggunaan dalam Katekismus Gereja Katolik masa kini

Barukh 6 dikutip dalam Katekismus Gereja Katolik §2112 sebagai bagian dari eksposisi menentang pemberhalaan. Pada masa Diaspora orang-orang Yahudi meratapi kejatuhan mereka ke dalam penyembahan berhala, dan pertobatan mereka dicatat dalam Kitab Barukh.

Referensi

  1. ^ "Baruch" oleh P. P. Saydon, direvisi oleh T. Hanlon, dalam A New Catholic Commentary on Holy Scripture, ed. Reginald C. Fuller, Thomas Nelson, Inc. Publishers, 1953, 1975, §504j. Sumber yang sama menyatakan bahwa "Ada pula bukti-bukti bahwa Barukh dibaca di sinagoga-sinagoga Yahudi pada perayaan-perayaan tertentu pada abad-abad pertama era Kristen (Thackeray, 107-11)," mis. Henry St. John Thackeray, The Septuagint and Jewish Worship, 1923.
  2. ^ Fuller, op. cit., §504h. Juga, "akhir zaman Babel"; "tampaknya dirujuk pula dalam 2 Mak. 2:1-3" in The Jerusalem Bible, 1966, hlm. 1128.
  3. ^ Catholic Calendar web page

Lihat pula

Pranala luar

  • (Inggris) Jewish Encyclopedia: Baruch