Kereta api Jayabaya

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Jayabaya adalah kereta api kelas ekonomi AC plus milik PT Kereta Api Indonesia di Jawa yang melayani rute Jakarta Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi-Malang Kotabaru Dan Sebaliknya, Kereta api ini merupakan kereta api pertama dengan gerbong yang dipesan sendiri oleh PT KAI dan tidak lagi didanai oleh Kementerian Perhubungan Indonesia, serta tidak dibiayai PSO oleh Pemerintah.

Kereta api Jayabaya
Berkas:Plat nama KA Jaya baya Daop 1.png
Berkas:Jayabaya Utara.jpeg
KA Jayabaya melaju di Surabaya Kota
Ikhtisar
JenisEkonomi AC plus non-PSO
SistemKereta api ekspres
StatusBeroperasi
LokasiDaop 1 Jakarta
TerminusJakarta Pasar Senen
Surabaya Pasar Turi
Malang
Stasiun14
Layanan1
Operasi
Dibuka1961 (Jayabaya Utara kelas bisnis)
Ditutup2006
Dibuka kembali18 Oktober 2014 (Jayabaya kelas ekonomi AC)
PemilikPT Kereta Api Indonesia
OperatorDaerah Operasi I Jakarta
DepoJakarta Kota (JAKK) dan Malang (ML), Untuk Rangkaian Kereta api
Jatinegara (JNG) dan Sidotopo (SDT), Untuk Lokomotif
RangkaianCC206
Data teknis
Panjang lintas820 km
Lebar sepur1067 mm
Kecepatan operasi50-90 km/jam
Jumlah rute151-152
Peta rute
Kereta api Jayabaya
Ke Jakarta Kota
Jakarta Pasar Senen
Terminal Pasar Senen
ke Gambir
Jatinegara
DKI Jakarta
Jawa Barat
Bekasi
Karawang
Cikampek
ke Bandung
Haurgeulis
Jatibarang
Cirebon
ke Purwokerto
Jawa Barat
Jawa Tengah
ke Purwokerto
Tegal
Pemalang
Pekalongan
Weleri
Semarang Poncol
ke Solo
Ngrombo
ke Gundih
Randublatung
Cepu
Jawa Tengah
Jawa Timur
Bojonegoro
Babat
ke Jombang
Lamongan
Surabaya Pasarturi
ke Kalimas
ke Surabaya Kota, Sidotopo
Surabaya Gubeng
ke Yogyakarta
Sidoarjo
ke Mojokerto
Bangil
ke Jember
Lawang
Malang
ke Kertosono

Sejatinya dahulu kereta api ini bernama Jayabaya Utara, dan pasangannya, Jayabaya Selatan yang melayani rute Jakarta-Surabaya via Semarang yang merupakan kereta api kelas bisnis. Kereta api ini diluncurkan pada tahun 1961, namun kereta api ini berhenti beroperasi pada tahun 2006 karena okupansi yang minim. Kereta api Gumarang yang mulai beroperasi pada tahun 2001 praktis menggantikan kereta api ini.

Pada tahun 2014, PT KAI mengoperasikan kembali kereta api ini setelah 8 tahun mati suri dengan memperpanjang rutenya sampai Malang karena macetnya jalan raya Surabaya-Malang. Peluncuran kereta api ini dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2014.

Kereta api ini terdiri dari 8 rangkaian kereta ekonomi (K3) AC ditambah satu kereta makan (restorasi) dan pembangkit (MP3). Dua di antaranya adalah gerbong khusus untuk kaum difabel. Total penumpang yang dapat diangkut adalah 800 orang. Perjalanan dari Jakarta-Surabaya-Malang maupun sebaliknya sejauh ± 820 km ditempuh selama sekitar 13-14 jam. Tarif batas bawah dan atas kereta api ini adalah antara Rp190.000,00 hingga Rp400.000,00.

Livery

 
Eksterior kereta ekonomi AC Jayabaya.

Kereta ini juga menggunakan livery baru, yang berbeda dari KA ekonomi AC sebelumnya sejak era KA Bogowonto hingga KA Sawunggalih Tambahan yang diluncurkan pada lebaran. Rangkaian "all new liveries" yang diberi nama "Kesepakatan"[1] dari PT Inka ini dipergunakan untuk meremajakan armada secara bertahap serta mengganti semua rangkaian kereta eksekutif dan ekonomi yang sudah tua dan tidak layak operasi. Peremajaan ini dilakukan secara bertahap pada tahun 2014-2020.[2] Livery KA Jayabaya ini nantinya akan digunakan di seluruh kereta api di Indonesia pada semua kelas, saat satu persatu kereta menjalani pemeliharaan akhir (PA) di Balai Yasa maupun saat kedatangan kereta baru dari PT Inka.

Asal usul istilah

Nama Jayabaya berasal dari salah satu Raja Kediri, Jayabaya yang amat terkenal dengan ramalannya, Jangka Jayabaya. Ia bertakhta dengan gelar Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa pada tahun 1135-1157 Masehi. Keberhasilannya mengembangkan kekuasaannya itulah yang kemudian disematkan pada nama kereta ini sehingga menumbuhkan kebanggan bagi setiap penumpangnya. Versi lain menyebutkan bahwa Jayabaya merupakan singkatan dari dua kota tujuan akhir kereta api ini, yaitu Jakarta Raya-Surabaya.

Jadwal perjalanan

Berikut ini jadwal KA Jayabaya per 1 April 2015 (berdasarkan Gapeka 2015).

KA 151 Jayabaya (Malang-Jakarta Pasar Senen)
Stasiun Kedatangan Keberangkatan
Malang - 11.45
Lawang 12.08 12.15
Sidoarjo 13.15 13.18
Surabaya Gubeng 13.41 13.48
Surabaya Pasarturi 14.01 14.15
Bojonegoro 15.39 15.44
Cepu 16.15 16.22
Randublatung 16.42 16.47
Ngrombo 17.32 17.37
Semarang Poncol 18.29 18.41
Weleri 19.14 19.18
Pekalongan 19.59 20.05
Pemalang 20.31 20.35
Tegal 20.57 21.10
Cirebon 22.10 22.18
Jatibarang 22.48 22.50
Cikampek 23.57 23.59
Bekasi 00.46 00.48
Jatinegara 01.05 01.07
Pasar Senen 01.16 -
KA 152 Jayabaya (Jakarta Pasar Senen-Malang)
Stasiun Kedatangan Keberangkatan
Pasar Senen - 12.00
Cikampek 13.11 13.13
Jatibarang 14.22 14.24
Cirebon 14.53 15.01
Tegal 16.00 16.10
Pemalang 16.32 16.36
Pekalongan 17.02 17.07
Weleri 17.48 17.52
Semarang Poncol 18.24 18.45
Ngrombo 19.37 19.41
Randublatung 20.27 20.31
Cepu 20.51 20.57
Bojonegoro 21.28 21.34
Surabaya Pasarturi 22.58 23.10
Surabaya Gubeng 23.23 23.28
Sidoarjo 23.51 23.53
Lawang 00.50 00.54
Malang 01.17 -

Pemberhentian

Kereta api ini berhenti di Stasiun Cikampek, Stasiun Jatibarang, Stasiun Cirebon, Stasiun Tegal, Stasiun Pemalang, Stasiun Pekalongan, Stasiun Weleri, Stasiun Semarang Poncol, Stasiun Ngrombo, Stasiun Randublatung, Stasiun Cepu, Stasiun Bojonegoro, Stasiun Surabaya Pasar Turi, Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Sidoarjo, Stasiun Lawang, dan terakhir di Stasiun Malang.

Insiden

  • Pada tanggal 3 Februari 2015, kereta api Jayabaya jurusan Malang anjlok di petak Stasiun Ujungnegoro-Stasiun Kuripan. Diperkirakan penyebab kejadian ini adalah rel ambles. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kejadian ini menyebabkan sekitar 455 penumpang kereta api Jayabaya terlantar dan banyaknya keterlambatan perjalanan kereta api di jalur Pantura.[3]

Galeri

Susunan Rangkaian

  • Kereta api ini membawa:
    • 1 Lokomotif Seri CC206 Dipo Induk Jatinegara (JNG)
    • 8 Kereta api Kelas Ekonomi AC (K3)
    • 1 Kereta Makan Pembangkit (MP3)
    • 1 Kereta Barang (B)

Referensi

Pranala luar