Daerah Operasi II Bandung
Templat:Infobox DAOP Daerah Operasi II Bandung atau disingkat dengan Daop 2 Bandung atau Daop II BD adalah salah satu daerah operasi perkeretaapian Indonesia, di bawah lingkungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang berada di bawah Direksi PT Kereta Api Indonesia dipimpin oleh seorang Executive Vice President (EVP) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direksi PT Kereta Api Indonesia.
Daerah Operasi II Bandung memiliki empat stasiun besar, di antaranya adalah stasiun Bandung, stasiun Kiaracondong, stasiun Tasikmalaya, dan stasiun Purwakarta sedangkan stasiun kereta api kelas menengah di antaranya adalah stasiun Padalarang, stasiun Cipeundeuy, stasiun Ciamis, dan stasiun Banjar. Gudang kereta api berada di stasiun Bandung, sedangkan dipo lokomotif berada tak jauh dari stasiun Bandung.
Daerah Operasi II memiliki jalur yang seluruhnya melintasi pegunungan dan dikenal sebagai Daop yang memiliki banyak jembatan dan terowongan, baik yang aktif maupun tidak aktif. Konstruksi jembatan kereta api di Daop ini berupa rangka baja dan beton.[1] Jembatan terpanjangnya yang aktif, jembatan Cikubang, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan pecinta kereta api di Indonesia dan dunia. Sementara itu, Daop ini menjadi daop tempat jembatan kereta api terpanjang di Indonesia, jembatan Cikacepit, [2] serta terowongan terpanjang, terowongan Wilhelmina, di jalur nonaktif Banjar-Cijulang.
Terdapat dua perbatasan antara Daerah Operasi II Bandung dengan Daerah Operasi I Jakarta terletak antara Stasiun Cibungur dengan Stasiun Cikampek di arah utara dan di arah barat terletak antara Stasiun Ranji dengan Stasiun Sukabumi, sedangkan batas antara Daerah Operasi II Bandung dengan Daerah Operasi V Purwokerto terletak antara Stasiun Banjar dengan Stasiun Langen.
Layanan
Kereta api penumpang yang berada di bawah pengoperasian Daop 2 Bandung di antaranya adalah:
Kelas Eksekutif dan Bisnis Atau Ekonomi AC
- Kereta api Argo Parahyangan, kereta Campuran Eksekutif Argo dan Bisnis tujuan stasiun Bandung-stasiun Gambir dengan nomor gapeka 19 s.d. 34
- Kereta api Argo Parahyangan Tambahan, Kereta api Eksekutif Satwa tujuan Stasiun Bandung-Stasiun Gambir dan Stasiun Jakarta Kota dengan nomor gapeka 35 s.d. 36
- Kereta api Malabar, kereta campuran ekonomi, bisnis dan eksekutif tujuan stasiun Bandung-stasiun Malang dengan nomor gapeka 99 dan 100
- Kereta api Mutiara Selatan, kereta bisnis tujuan stasiun Bandung-stasiun Surabaya Gubeng dengan nomor gapeka 131 dan 132
- Kereta api Lodaya, kereta campuran bisnis dan eksekutif tujuan Stasiun Bandung-Stasiun Yogyakarta-Stasiun Solo Balapan dengan nomor gapeka 79 s.d. 82
- Kereta api Argo Wilis Kereta Api eksekutif argo tujuan Stasiun Bandung - Stasiun Surabaya Gubeng dengan nomor gapeka 5 s.d. 6
Adapun kereta api yang melayani Daop II Bandung yang di bawah pengoperasian Daop lain, di antaranya adalah:
Eksekutif/campuran
- Kereta api Turangga, eksekutif relasi Stasiun Surabaya Gubeng s.d. Stasiun Bandung dengan nomor gapeka 49 s.d. 50 (Operator Daop VIII SB)
- Kereta api Ciremai Ekspres, eksekutif dan ekonomi relasi Stasiun Cirebon-Stasiun Cikampek-Stasiun Bandung dengan nomor gapeka 91 s.d. 98 (Operator Daop III CN)
Ekonomi AC PSO dan Non-PSO
- Kereta api Pasundan, ekonomi relasi Stasiun Surabaya Gubeng s.d. Stasiun Kiaracondong dengan nomor gapeka 179 s.d. 180 (Operator Daop VIII SB)
- Kereta api Kahuripan, ekonomi relasi Stasiun Kediri s.d. Stasiun Kiaracondong dengan nomor gapeka 181 s.d. 182 (Operator Daop VII MN)
- Kereta api Kutojaya Selatan, ekonomi relasi Stasiun Kutoarjo s.d. Stasiun Kiaracondong dengan nomor gapeka 203 s.d 204 (Operator Daop V PWT)
Stasiun kereta api
Berturut-turut nama stasiun, kode stasiun.
- Jalur kereta api Cikampek-Padalarang
- Stasiun Cibungur (CBR),
- Stasiun Sadang (SAD),
- Stasiun Purwakarta (PWK),
- Stasiun Ciganea (CA),
- Stasiun Sukatani (SUT), ±
- Stasiun Plered (PLD),
- Stasiun Cisomang (CG), ** Stasiun Cikadondong (CD),
- Stasiun Rendeh (RH),
- Stasiun Maswati (MSI),
- Stasiun Sasaksaat (SKT),
- Stasiun Cilame (CLE),
- Stasiun Padalarang (PDL),
- Jalur kereta api Padalarang-Kasugihan (hanya sampai Stasiun Banjar sedangkan petak Stasiun Langen - Stasiun Kasugihan berada dibawah naungan Daerah Operasi V Purwokerto)
- Stasiun Padalarang (PDL) ±695 m
- Stasiun Gadobangkong (GK) ±713 m
- Stasiun Cimahi (CMI) ±732 m
- Stasiun Cimindi (CMD) ±736 m
- Stasiun Andir (AND) ±730 m
- Stasiun Ciroyom (CIR) ±709 m
- Stasiun Bandung (BD) ±709 m
- Stasiun Cikudapateuh (CTH) ±691 m
- Stasiun Kiaracondong (KAC) ±681 m
- Stasiun Gedebage (GDB) ±672 m
- Stasiun Cimekar (CMK) ±670 m
- Stasiun Rancaekek (RCK) ±672 m
- Stasiun Haurpugur (HRP) ±689 m
- Stasiun Cicalengka (CCL) ±689 m
- Halte Cikurutug
- Stasiun Nagreg (NG) ±848 m
- Stasiun Lebak Jero (LBJ) ±818 m
- Stasiun Leles (LL) ±697 m
- Stasiun Karangsari (KRAI) ±617 m
- Stasiun Leuwigoong, ±617 m
- Stasiun Cibatu (CB) ±612 m
- Stasiun Warungbandrek (WB) ±612 m
- Stasiun Bumiwaluya (BMW) ±541 m
- Stasiun Cipeundeuy (CPD) ±772 m
- Stasiun Cirahayu (CAA) ±525,22 m
- Stasiun Ciawi (CAW) ±509,60 m
- Stasiun Rajapolah (RJP) ±459 m
- Stasiun Indihiang (IH) ±384 m
- Stasiun Tasikmalaya (TSM) ±324 m
- Stasiun Awipari (AWP) ±327 m
- Stasiun Manonjaya (MNJ) ±292 m
- Stasiun Ciamis (CI) ±199 m
- Stasiun Bojong (BJG) ±124 m
- Stasiun Karangpucung (KRP) ±45 m
- Stasiun Banjar (BJR) ±32 m
- Jalur kereta api Manggarai-Padalarang (hanya sampai Stasiun Ranji, sementara petak Stasiun Sukabumi - Stasiun Manggarai berada dibawah naungan Daerah Operasi I Jakarta)
- Stasiun Padalarang (PDL)
- Stasiun Tagogapu (TAU)
- Stasiun Cipatat (CPT)
- Stasiun Rajamandala (RM)
- Stasiun Cipeuyeum (CPY)
- Stasiun Ciranjang (CRJ)
- Stasiun Selajambe (SLJ)
- Stasiun Tipar (TIP)
- Stasiun Maleber (MLB)
- Stasiun Cianjur (CJ)
- Stasiun Sukabumi (SI)
- Stasiun Pasirhayam
- Stasiun Cilaku (CLK)
- Stasiun Cibeber (CBB)
- Stasiun Lampegan (LP)
- Stasiun Cireungas (CRG)
- Stasiun Gandasoli (GDS)
- Stasiun Ranji (RI)
- Jalur kereta api Cibatu-Cikajang
- Stasiun Cibatu (CBT)
- Halte Cikoang
- Halte Pasirjengkol
- Halte Citameng
- Stasiun Wanaraja
- Halte Cinunuk
- Halte Tungilis
- Halte Cibolerang
- Halte Cimurah
- Halte Pasiuncal
- Halte Sukarame
- Stasiun Garut
- Halte Pamoyanan
- Halte Cireungit
- Halte Ciroyom
- Halte Kamojang
- Halte Cioyod
- Halte Dangdeur
- Stasiun Bayongbong
- Halte Cipelah
- Stasiun Cisurupan
- Halte Cisero
- Halte Cidatar
- Halte Patrolgirang
- Stasiun Cikajang
- Jalur kereta api Banjar-Cijulang
- Stasiun Banjar (BJR)
- Halte Batulawang
- Halte Gunung Cupu
- Halte Cikotok
- Halte Sukajadi
- Stasiun Banjarsari
- Halte Cicapar
- Halte Cangkring
- Halte Kedungwuluh
- Halte Padaherang Pasar
- Stasiun Padaherang
- Halte Ciganjeng
- Halte Tunggilis
- Stasiun Kalipucang
- Halte Sumber
- Stasiun Ciputrapinggan
- Stasiun Pangandaran
- Halte Cikembulan
- Halte Cibenda
- Stasiun Parigi)
- Halte Cialit
- Stasiun Cijulang
Keterangan
- Stasiun besar ialah stasiun yang tertulis tebal miring
- Stasiun menengah ialah stasiun yang tertulis tebal.
- Stasiun kecil ialah stasiun yang tertulis normal.
- Stasiun tak beroperasi ialah stasiun (atau berikut jalurnya) yang tertulis miring tanpa kode stasiun.
Referensi
- ^ Majalah KA Edisi Mei 2015
- ^ Kondisi Jembatan Cikacepit Pangandaran Kian Memprihatinkan
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia