Garis waktu sejarah Indonesia

runtutan peristiwa yang dianggap penting di Indonesia sejak zaman prasejarah sampai sekarang
Revisi sejak 29 Juli 2020 08.00 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (clean up)

Halaman ini berisi garis waktu sejarah Indonesia, yang meliputi berbagai peristiwa penting terkait politik, hukum, dan perubahan wilayah di Indonesia serta entitas administratif pendahulunya. Untuk mengetahui latar belakang peristiwa-peristiwa tersebut, lihat sejarah Indonesia.

Prasejarah

Tahun Tanggal Peristiwa
Pleistosen Bentuk geologis modern Indonesia muncul, namun masih terpaut pada daratan benua Asia
2 juta sampai 500.000 tahun yang lalu Indonesia dihuni oleh Homo erectus yang sering disebut sebagai "Manusia Jawa".
40.000 SM Indonesia dikolonisasi oleh bangsa-bangsa Melanesia dan Australoid.
3.000 SM Bangsa Austronesia mulai mengkolonisasi Asia Tenggara.
200 SM Kerajaan Hindu Dwipa Jawa diperkirakan eksis di Jawa dan Sumatra

Sejarah awal

Tahun Tanggal Peristiwa
abad ke-1 Pangeran Aji Saka memperkenalkan sistem penulisan Jawa berdasarkan skrip di India Utara.
150 Kerajaan Salakanagara di Jawa Barat.
abad ke-4 Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur.
425 Buddhisme mencapai Sumatra.
abad ke-5 Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat.
abad ke-6 Kerajaan Melayu berkembang di sekitar Jambi saat ini.
670 Kerajaan Sunda Galuh di Jawa Barat.
682 Prasasti Kedukan Bukit ditulis di Sriwijaya (Palembang, Sumatra Selatan).
732 Dinasti Sanjaya didirikan menurut Prasasti Canggal.
824 Candi Borobudur dibangun oleh Samaratungga dari Dinasti Syailendra.
850 Candi Prambanan atau Rara Jonggrang dibangun
abad ke-11 Kaum Tamil datang ke Indonesia sebagai pedagang di pantai barat Sumatra.

1200-an

Tahun Tanggal Peristiwa
1200-an Islam mulai muncul di daerah Aceh.
1222 Ken Arok menyerang kerajaan Kediri dan berhasil membunuh Kertajaya, kemudian mendirikan kerajaan Singhasari.
1257 Baab Mashur Malamo mendirikan Kerajaan Ternate di Maluku
1275-1290 Kertanegara melancarkan ekspedisi Pamalayu melawan Kerajaan Melayu di Sumatra.
1292 Jayakatwang membunuh Kertanegara dan kerajaan Singhasari berakhir.
1293 Mongolia menginvasi Jawa, Kublai Khan dari Dinasti Yuan mengirim serangan hukuman terhadap Kertanegara; dan pasukan Mongol berhasil dipukul mundur. Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya di Jawa Timur

1300-an

Tahun Tanggal Peristiwa
1309 Raja Jayanegara menggantikan Raden Wijaya sebagai penguasa Majapahit[1]
1328 Tribhuwana Wijayatunggadewi menggantikan Jayanegara sebagai raja Majapahit
1350 Hayam Wuruk, yang bergelar Maharaja Sri Rajasanagara menggantikan Tribhuwana Wijayatunggadewi sebagai penguasa Majapahit; pemerintahannya dianggap sebagai 'Era keemasan'.[1] Di bawah perintah militer Gajah Mada, Majapahit membentang lebih luas dari Indonesia pada masa modern.
1365 Kakawin Jawa kuno Nagarakertagama ditulis.[1]
1377 Majapahit mengirimkan ekspedisi hukuman terhadap Palembang di Sumatra. Pangeran Palembang, Parameswara (kemudian dikenal Iskandar Syah) melarikan diri, dan menemukan jalan ke Malaka dan membangunnya sebagai pelabuhan internasional.[1]
1389 Wikramawardhana menggantikan Sri Rajasanagara sebagai penguasa Majapahit.[1]

1400-an

Tahun Tanggal Peristiwa
1404-1406 Perang Paregreg antara Bhre Wirabhumi melawan Wikramawardhana
1415 Armada Laksamana Cheng Ho berlabuh di Muara Jati, Cirebon
1428 Pangeran Walangsungsang membangun Gedong Witana sebagai tempat tetirah (bahasa Indonesia: tempat peristirahatan).[2]
1429 Ratu Suhita menggantikan Wikramawardhana sebagai penguasa Majapahit.[1]
1430 Pangeran Walangsungsang mendirikan Dalem Agung dan menjadi penguasa bagi Cirebon Larang.[3][4][5][6]
1447 Kertawijaya, bergelar Brawijaya I menggantikan Suhita sebagai penguasa Majapahit.[1]
1451 Rajasawardhana, bergelar Brawijaya II menggantikan Kertawijaya sebagai penguasa Majapahit.[1]
1453 Pemerintahan Rajasawardhana berakhir.[1]
1456 Girindrawardhana (atau Purwawisesa) menjadi penguasa Majapahit.[1]
1466 Singhawikramawardhana (atau Bhre Pandansalas, atau Suraprabhawa), menggantikan Purwawisesa sebagai penguasa Majapahit.[1]
1468 Bhre Kertabhumi (Prabu Brawijaya) atau dikenal dengan Brawijaya V menjadi penguasa Majapahit.

1500-an

Tahun Tanggal Peristiwa
511 Bangsa Portugis menaklukkan kota Melaka.
1582 Berdirinya Kerajaan Mataram yang dipimpin Panembahan Senopati.
1596 Bangsa Belanda pertama kali tiba di wilayah Nusantara ketika sebuah armada yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman berlabuh di Banten.
1599 21 Juni Dua kapal besar Belanda yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman dan Frederick de Houtman tiba di Aceh.[7]
akhir abad 15 Dua puluh kerajaan Islam telah terbentuk, mencerminkan dominasi Islam di Indonesia.

1600-an

Tahun Tanggal Peristiwa
awal abad 16 Kristen Protestan pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Belanda dengan pengaruh ajaran Calvinis dan Lutheran.
1602 VOC didirikan.
1603 VOC mendapat izin dari Kesultanan Banten untuk membangun kantor perwakilan di wilayahnya.[8]
1605 23 Februari VOC menyerang pertahanan Portugis di Ambon. Portugis kalah lalu hengkang dari wilayah yang ditempatinya selama kurang lebih satu abad.[9]
1619 30 Mei Gubernur Jenderal VOC Jan Pieterszoon Coen menaklukan Jayakarta dari Kesultanan Banten. Nama kota pelabuhan itu kemudian diubah menjadi Batavia.
1628 21 September Pasukan Sultan Agung dari Mataram menyerang Batavia.[10]
1641 Pembantaian penduduk Kepulauan Banda oleh VOC untuk mendapatkan monopoli pala.
1667 18 November Perjanjian Bungaya ditandatangani di Bungaya, Gowa antara pihak Kesultanan Gowa dengan pihak Hindia Belanda.

1700-an

Tahun Tanggal Peristiwa
1740 9 Oktober Pembantaian warga Tionghoa di Batavia.
1746 26 Agustus Kantor Pos pertama didirikan di Batavia. Diinisiasi oleh Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhoff.[11]
1755 13 Februari Perjanjian Giyanti di mana Kerajaan Mataram dibagi menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta.
1799 31 Desember VOC dibubarkan.

1800-an

Tahun Tanggal Peristiwa
1800 Pemerintah Belanda mengambil alih Kepulauan Nusantara dan menamakannya Hindia Belanda.
1803-1838 Perang Padri
1808 Januari Herman Willem Daendels resmi diangkat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang ke-36.[12]
1811 Thomas Stamford Raffles diangkat sebagai Wakil Gubernur Jenderal untuk wilayah Jawa dan Daerah Seberang.
1825-1830 Perang Diponegoro
1842 28 November Kerajaan Badung di Bali menyepakati penghapusan hukum adat Tawan Karang yang sebelumnya memberi hak pada raja untuk menyita kapal yang terdampar di wilayah kekuasaaannya. Penghapusan ini tidak lepas dari intervensi Belanda. Kebijakan ini nantinya diikuti oleh kerajaan-kerajaan lain di Bali.[13]
1859 28 April Dimulainya Perang Banjar
1867 10 Agustus Pemerintah kolonial Belanda melalui Nederlandsche Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) meresmikan layanan kereta api pertamanya.yang ada di Semarang.[14]
1873 26 Maret Dimulainya Perang Aceh
1890 Penemuan fosil dan artefak Pithecanthropus Erectus di Trinil, Jawa Timur oleh Dr. E. Dubois
1894 Perang Lombok

1900-an

Tahun Tanggal Peristiwa
1900 17 Maret Organisasi Tiong Hoa Hwee Kwan resmi berdiri.
1905 16 Oktober Sarekat Islam resmi berdiri.
1906 22 September Raja Badung VII, I Gusti Ngurah Made Agung gugur dalam sebuah peperangan melawan Belanda.[13]
1907 Januari Medan Prijaji, surat kabar nasional pertama terbit menggunakan Bahasa Melayu dan hampir seluruh operasionalnya dikelola oleh pribumi.
1910 1 Oktober Surat kabar Tionghoa, Sin Po, terbit pertama kali dan beroperasi hingga sekitar 55 tahun kemudian. Surat kabar ini berperan penting dalam menyuarakan nasionalisme Indonesia termasuk mempelopori penggunaan istilah "Indonesia" untuk menggantikan "Hindia Belanda".[15]
1908 Organisasi Budi Utomo berdiri.
1911 Buku Habis Gelap Terbitlah Terang (Door Duisternis tot Licht) yang memuat surat-surat pribadi Raden Ajeng Kartini dengan sahabat penanya diterbitkan.[16] Pemikiran Kartini yang tertuang dalam buku ini kemudian memengaruhi kaum terpelajar pergerakan nasional.
1914 23 Mei Partai Komunis Indonesia berdiri.
1920 3 Juli Technische Hoogeschool te Bandoeng yang merupakan perguruan tinggi pertama di Hindia Belanda diresmikan. Kelak di lokasi yang sama setelah Indonesia merdeka didirikan Intitut Teknologi Bandung.[17]
1923 Mei Aksi mogok massal dilakukan buruh kereta api di seluruh Pulau Jawa.[18]
1925 April Buku Naar de Republiek Indonesia karya Tan Malaka terbit di Kanton.[19] Buku ini dianggap sebagai gagasan awal mengenai Republik Indonesia yang dibaca oleh para pelajar Indonesia dan pemimpin pergerakan nasional termasuk Sukarno.
1926 30 April-2 Mei Kongres Pemuda I digelar di Batavia. Kongres berakhir tanpa menghasilkan kesepakatan yang memuaskan bagi semua pihak.[20]
1927 4 Juli Partai Nasional Indonesia (PNI) berdiri.
1928 27-28 Oktober Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda di gelar di Batavia.[20]
1930 1 Desember Soekarno membacakan pidato yang berjudul Indonesia Menggugat di depan Sidang Landraad Bandung.[21]
1936 15 Juli Soetardjo Kartohadikoesoemo mengusulkan sebuah petisi yang dikenal sebagai Petisi Soertardjo dalam sidang Volksraad. Isi petisi itu menuntut adanya suatu musyawarah antara para wakil Belanda dan bumiputra yang didasarkan atas persamaan. Tujuannya menyiapkan otonomi Hindia Belanda yang merdeka namun tetap dalam kesatuan Kerajaan Belanda.[22]
1936 Penemuan fosil Pithecanthropus Robustus oleh GHR. van Koenigswald di lembah sungai Bengawan Solo.
1939 Penemuan fosil Pithecanthropus Mojokertensis oleh GHR. Von Koenigswald di Perning, Mojokerto.
1942 11 Januari Tentara Jepang tiba di wilayah Nusantara, tepatnya di daerah Kota Tarakan, Kalimantan Utara yang waktu itu masih bergabung dengan Kalimantan Timur.
1943 3 Oktober Tentara sukarela Pembela Tanah Air (PETA) resmi berdiri.[23]
1945 1 Juni Hari lahirnya Pancasila.
16 Agustus Peristiwa Rengasdengklok.
17 Agustus Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, serta Revolusi Nasional berawal.
18 Agustus Sidang pertama PPKI menghasilkan tiga keputusan. Pertama, mengesahkan UUD 1945. Kedua, mengangkat Soekarno sebagai Presiden RI dan Hatta sebagai wakilnya. Ketiga, membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) untuk membantu kerja presiden.
15 September Pasukan sekutu dan NICA mendarat di Jakarta untuk melucuti senjata tentara Jepang. Kedatangan mereka juga membawa misi Kerajaan Belanda untuk mengambil alih lagi wilayah Hindia Belanda.
17 September Palang Merah Indonesia dibentuk.
22 September Insiden perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato, Surabaya.
22 Oktober Pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asyari dan ulama lainnya yang berkumpul di Surabaya mendeklarasikan Resolusi Jihad. Inti resolusinya menyatakan bahwa mempertahankan kemerdekaan Indonesia adalah perang jihad.[24]
1945-1947 Periode Masa Bersiap berlangsung. Dalam rentang waktu ini terjadi kekacauan, perampokan, hingga pembunuhan oleh massa pro kemerdekaan terhadap orang Belanda, Eropa, Tionghoa atau siapa saja yang dianggap bagian dari penjajah.
1946 3 Januari Presiden Soekarno dan pejabat tinggi lainnya diam-diam berangkat ke Yogyakarta dan memindahkan ibu kota negara ke sana. Mereka tiba esok hari tanggal 4 Januari.[25]
1947 10 Juni Pengakuan Kemerdekaan Indonesia oleh Mesir. Pengakuan Internasional ini melengkapi syarat berdaulatnya suatu Negara menurut Teori Oppenheimer dan Lauterpacht, serta konvensi hukum internasional Konvensi Montevideo tahun 1933. Sehingga kasus Republik Indonesia mulai dibicarakan di PBB.
21 Juli-5 Agustus Belanda melancarkan agresi militer pertamanya.
1948 17 Januari Disepakatinya Perjanjian Renville antara Pemerintah Indonesia dengan Belanda di Kapal USS Renville milik Amerika Serikat. Kedua belah pihak sepakat melakukan gencatan senjata. Namun, perjanjian ini lebih banyak merugikan pihak Indonesia karena wilayah Indonesia menjadi semakin sedikit.[26]
1948-1949 19 Desember -5 Januari Belanda melancarkan agresi militer keduanya.
1948 22 Desember Syafruddin Prawiranegara mengumumkan berdirinya Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi. Hal itu terkait dengan didudukinya ibu kota negara di Yogyakarta dan penangkapan Presiden Soekarno oleh Belanda. Bukittinggi pun menjadi ibu kota PDRI.
1949 23 Agustus-2 November Konferensi Meja Bundar dilangsungkan di Den Haag, Belanda antara Indonesia dan Belanda sebagai cara untuk meredam kemerdekaan Indonesia dengan jalan kekerasan.
29 Desember Revolusi Nasional berakhir.
1950 29 Januari Jenderal Sudirman meninggal pada usia 34.
25 April Republik Maluku Selatan diproklamirkan di Ambon.
27 September Indonesia menjadi anggota ke-60 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.
1951 24 Agustus Peletakan batu pertama Masjid Istiqlal, sebagai simbol kemerdekaan Indonesia.
1953 Borneo digantinama menjadi Provinsi Kalimantan, kemudian pada 1956 dibagi menjadi Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.
1955 18-24 April Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika dilaksanakan di Bandung.
1960 8 Februari Pembangunan Komplek Olahraga Gelora Bung Karno dimulai.[27]
Sekitar 40 media yang dinilai bersimpati pada ideologi kiri dicabut izin terbitnya.[28]
1961 17 Agustus Pembangunan Monumen Nasional atau Monas dimulai.[29]
1962 24 Agustus-4 September Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV.
1963-1965 Konfrontasi dengan Malaysia.
1964 27 Agustus Soekarno membentuk Kabinet Dwikora.
1965 7 Januari Indonesia keluar dari keanggotaan PBB.
Soekarno mengeluarkan sebuah Keputusan Presiden No. 1/Pn.Ps/1965 1/Pn.Ps/1965, di mana agama resmi di Indonesia menjadi enam, termasuklah Konghucu.
30 September Gerakan 30 September.
13 Desember Devaluasi Rupiah untuk mengendalikan inflasi.
1965-1966 Oktober-Maret Penumpasan PKI, mengakibatkan kira-kira setengah juta jiwa terbunuh.
1966 24 Februari Soekarno membentuk Kabinet Dwikora Yang Disempurnakan atau Kabinet Dwikora II.
11 Maret Penandatanganan Supersemar.
28 Maret Soekarno membentuk Kabinet Dwikora III.
11 Agustus Indonesia dan Malaysia sepakat memulihkan hubungan diplomatik.
28 September Indonesia kembali bergabung dalam PBB.
1967 12 Maret Soeharto diangkat menjadi Pejabat Presiden Indonesia. Sukarno menjadi tahanan rumah.
1968 27 Maret Soeharto resmi menjadi Presiden Indonesia.
1969 Papua bergabung dengan Indonesia, setelah dilakukan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera).
1970 21 Juni Soekarno meninggal dunia dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.
1971 3 Juli Pemilihan Legislatif Indonesia yang kedua kali (pertama kali dibawah Orde Baru) dilaksanakan. Golkar menang.
1973 Pemerintah menciutkan jumlah partai politik menjadi tiga. PDI (dari partai nasionalis dan Kristen). PPP (dari partai Islam). Sistem tiga partai didominasi oleh Golkar.
1975 April Terjadinya perang sipil di Timor Leste.
30 November Sejumlah partai di Timor Portugis menyatakan keinginan untuk integrasi dengan Indonesia dalam Deklarasi Balibo. Hal ini berkebalikan dari Fretilin yang memproklamasikan berdirinya Republik Demokrasi Timor Leste (RDTL) dua hari sebelumnya. Deklarasi Balibo kemudian menjadi jalan bagi Indonesia melancarkan Operasi Seroja.[30]
7 Desember Indonesia melancarkan invasi ke Timor Leste.
1976 17 Juli Timor Leste menyatu dengan Indonesia, menjadi Provinsi Timor Timur.
Dimulainya Gerakan Aceh Merdeka.
1980 Mei Petisi 50 yang dicanangkan oleh Presiden Soeharto diterbitkan.
1982-1983 Terjadinya penembakan misterius (Petrus) yang menewaskan ribuan orang tersangka kriminal.
1984 Desember Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terpilih menjadi Ketua Nahdlatul Ulama.
1985 Pemerintah mewajibkan semua organisasi untuk mengadopsi Pancasila sebagai asas tunggal.
1987 Megawati Sukarnoputri menjadi anggota parlemen.
1988 Soeharto terpilih kembali menjadi presiden untuk kelima kalinya.
1989 Gerakan Aceh Merdeka (GAM) mulai aktif kembali setelah sempat diredam.
1991 12 November Tragedi Santa Cruz pecah, Tentara Nasional Indonesia menembaki massa pro kemederkaan Timor Leste. Sebanyak 271 orang tewas, 382 terluka, dan 250 lainnya menghilang.[31]
1992-1993 Pemimpin perlawanan Timor Timur Xanana Gusmao ditangkap oleh Prabowo Subianto dan diadili serta dihukum.
1993 Soeharto terpilih kembali menjadi presiden untuk yang keenam kalinya.
1994 Majalah TEMPO dibredel Pemerintah Orde Baru karena meberitakan indikasi korupsi pembelian kapal perang eks Jerman Timur.[28]
1995 Pesawat N250 yang dirancang oleh B.J Habibie berhasil melakukan penerbangan pertamanya.[32] Momen ini menjadi pembuktian kemampuan Indonesia di bidang kedirgantaraan.[32]
1996 27 Juli Peristiwa penyerangan kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDI) (Peristiwa 27 Juli).
1997 Krisis finansial Asia 1997.
1998 Tragedi Pembantaian '98 di Banyuwangi.
11 Maret Soeharto terpilih kembali untuk yang keenam kalinya.
12 Mei Empat mahasiswa terbunuh dalam demonstrasi terhadap rezim Soeharto di Universitas Trisakti.
13 Mei-15 Mei Kerusuhan besar terjadi di Jakarta dan beberapa daerah lainnya yang mengakibatkan ribuan orang tewas, sejumlah wanita tionghoa diperkosa, dan terjadinya penjarahan di pusat-pusat perbelanjaan.
21 Mei Soeharto mundur dari jabatannya sebagai presiden Republik Indonesia. Jabatan kepresidenan kemudian dilanjutkan oleh B.J Habibie.
2 Desember B.J Habibie mengeluarkan instruksi presiden untuk mengusut kekayaan Soeharto.[33]
1999 7 Juni Pemilu pertama dilaksanakan pada era Reformasi.
30 Agustus Referendum Timor Timur digelar untuk menentukan apakah rakyat menerima usulan otonomi khusus dan tetap bergabung dengan Indonesia atau memisahkan diri dari Indonesia. Referendum dilakukan di bawah pengawasan UNAMET (United Nations Mission for East Timor).[34]
4 September Hasil referendum Timor Timur diumumkan di New York dan Dili. Sebanyak 78,5% penduduk Timor Timur menolak usulan otonomi khusus yang ditawarkan Indonesia dan memilih untuk memisahkan diri dari NKRI.[34]
20 Oktober Gus Dur resmi diangkat menjadi Presiden RI.
6 Desember Gus Dur membuka kembali pengusutan kekayaan Soeharto.

2000-an

Tahun Tanggal Peristiwa
2000 31 Maret Mantan Presiden Soeharto ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan atas dugaan korupsi di tujuh yayasan yang dipimpinnya.
2001 Februari Kerusuhan etnis terjadi di Sampit, Kalimantan Tengah, antara Dayak dan Madura.
23 Juli Megawati secara resmi menjadi Presiden Indonesia ke-5, menggantikan Gus Dur, yang diberhentikan MPR.
23 September Sebuah bom meledak di kawasan Plaza Atrium, Senen, Jakarta.
2002 20 Mei Timor Timur resmi merdeka dengan nama Timor Leste.
12 Oktober Peristiwa Bom Bali 1 terjadi di kawasan Kuta dan Denpasar. Sebanyak 202 orang yang mayoritas warga negara Australia meninggal dunia.[35]
Desember Pemerintah dan GAM menandatangani kesepakatan damai di Jenewa, Swiss.
2003 19 Mei Pembicaraan damai antara Pemerintah dan GAM gagal, militer Indonesia melancarkan operasi militer di Aceh.
5 Agustus Sebuah bom mobil meledak di depan Hotel Mariott di Jakarta.
29 Desember Komisi Pemberantasan Korupsi resmi berdiri.[36]
2004 April Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Indonesia 2004.
Juli Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2004. Dimenangkan oleh pasangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
9 September Bom Kedubes Australia.
30 November Terjadi kecelakan pesawat terbang Lion Air Penerbangan 538 di Solo yang menewaskan 26 orang. Keamanan penerbangan-penerbangan murah di Indonesia mulai disorot.
26 Desember Tsunami menghantam Sumatra dan menewaskan lebih dari 160.000 jiwa.
2005 28 Mei Dua ledakan bom mengguncang Pasar Sentral Tentena, Tentena, Poso, Sulawesi Tengah, menewaskan sedikitnya 20 orang.
15 Agustus Pemerintah Indonesia dan GAM kembali berunding. Perjanjian damai berhasil ditandatangani dan secara resmi mengakhiri gerakan separatis GAM.
Pemerintah Belanda melalui Menteri Luar Negeri Ben Bot menyatakan bahwa negaranya mengakui kemerdekaan Indonesia tahum 1945. Sebelumnya, Belanda hanya mau mengakui 27 Desember 1949 sebagai tanggal kemerdekaan Indonesia.
17 Juli Pemerintah Indonesia mengadakan kesepakatan damai dengan Gerakan Aceh Merdeka.
1 Oktober Peristiwa Bom Bali II terjadi di Kuta dan Jimbaran mengakibatkan 23 orang termasuk pelaku meninggal dunia.[37]
29 Oktober Tiga siswi SMU di Poso yang sedang berjalan ke sekolah Kristen dipenggal oleh sekelompok orang tak dikenal.
9 November Penyergapan Polri di sebuah vila di Kota Batu; menewaskan Dr. Azahari, buronan teroris dari Malaysia.
31 Desember Bom di Palu menewaskan enam orang.
2006 6 Januari Terjadinya Insiden perbatasan Timor-Timur yang kedua kali.
13-15 Februari Tujuh anggota Bali Nine divonis hukuman seumur hidup dan dua dijatuhi hukuman mati. Setelah melalui banding dan kasasi akhirnya tujuh dijatuhi hukuman mati dan dua seumur hidup.
27 Mei Gempa bumi mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya mengakibatkan sedikitnya enam ribu orang meninggal dunia.
29 Mei Bencana Banjir lumpur panas Lapindo melanda Sidoarjo.
2009 30 September Gempa bumi 7,6 SR mengguncang Sumatra Barat menewaskan sedikitnya 1.117 orang.
20 Oktober Susilo Bambang Yudhoyono terpilih kembali sebagai Presiden RI periode 2009-2014. Didampingi oleh Prof. Dr. Boediono, M.Ec., sebagai wakil Presiden.
2010 14 April Kerusuhan Koja mengakibatkan sedikitnya tiga tewas dan ratusan luka-luka.
1 Mei - 15 Juni Sensus Penduduk Indonesia 2010, yang merupakan sensus penduduk Indonesia ke-6 setelah Indonesia merdeka.[38]
26- 29 September Kerusuhan Tarakan, merupakan kerusuhan antar suku yaitu Suku Tidung sebagai suku asli dan suku pendatang yaitu Suku Bugis[39]
25 Oktober Gempa bumi dengan kekuatan 7,7 SR yang disertai Tsunami melanda Mentawai mengakibatkan 286 meninggal dan 252 hilang.
26 Oktober Gunung Merapi meletus mengakibatkan 28 tewas, termasuk juru kuncinya, yakni Mbah Maridjan.[40].
2011 6 Februari Penyerangan terhadap jemaah Ahmadiyyah di Cikeusik menewaskan sedikitnya 3 orang.[41]
21 September Pengadilan Belanda mengabulkan gugatan warga Rawagede terhadap Pemerintah Belanda atas tragedi pembantaian yang terjadi pada masa agresi militer pertama.
18 Oktober Perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II[42]
11 November Pembukaan SEA Games 2011[43]
2013 12 September Pemerintah Belanda meminta maaf pada keluarga korban Pembantaian Werterling dan memberi kompensasi pada 10 janda yang suaminya menjadi korban.
22 September-1 Oktober Perhelatan Islamic Solidarity Games 2013.
2014 9 April Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Indonesia 2014.
9 Juli Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2014 diselenggarakan.
2014 20 Oktober Pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden Indonesia dan Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden Indonesia.
27 Oktober Pelantikan Kabinet Kerja.
2016 20 Juli Pengadilan Rakyat Internasional di Den Haag Belanda memutuskan bahwa Indonesia bertanggung jawab dan bersalah dalam genosida yang terjadi pada 1965-1966.[44]
2017 24 Mei Sebuah bom bunuh diri meledak di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur. Dua orang pelaku dan tiga orang polisi tewas. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.[45]
2018 13-14 Mei Serangkaian ledakan bom terjadi di Surabaya.
27 Juni Pilkada serentak berlangsung di 171 daerah di Indonesia.
18 Agustus-2 September Pesta Olahraga Asia 2018 dihelat dan dilaksanakan.
28 September Gempa dan tsunami terjadi di Sulawesi, menewaskan lebih dari 2.000 orang.
6 Oktober Pembukaan perhelatan Pesta Olahraga Difabel Asia 2018.
21 Desember Indonesia melalui PT Inalum (Persero) resmi mengakuisisi 51% saham PT Freeport Indonesia.
2019 2 Januari Indonesia menjadi anggota Dewan Keamanan PBB untuk keempat kalinya.
17 April Pemilihan Umum Presiden Indonesia dan pemilihan umum legislatif diselenggarakan.
1 Mei Indonesia berkesempatan menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB.[46]
23-25 September Ribuan mahasiswa di berbagai daerah melakukan aksi demonstrasi "Reformasi Dikorupsi" menolak UU KPK dan RKUHP.
Desember Puluhan pekerja proyek pembangunan jembatan di Kabupaten Nduga dibantai Kelompok Kriminal Bersenjata, 19 pekerja dan 1 anggota TNI tewas.[47]
2020 2 Maret Presiden Joko Widodo mengkonfirmasi kasus pertama COVID-19 di Indonesia.
4 Maret Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda mengumumkan pengembalian sebilah keris milik Pangeran Diponegoro kepada Pemerintah Indonesia.[48] Sebelumnya, keris tersebut dikabarkan hilang hingga akhirnya ditemukan di Museum Volkenkunde, Leiden.
10 Maret Raja Belanda, Willem Alexander meminta maaf kepada Indonesia atas kekerasan yang terjadi setelah proklamasi 1945.[49]
25 Maret Pengadilan Belanda memutuskan bahwa Pemerintah Belanda harus membayar kompensasi kepada ahli waris korban yang terbunuh dalam Tragegi Westerling antara 1946 dan 1947.[50]
27 Maret Jumlah kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 1.046 kasus.

Pranala luar

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k Ricklefs (1991), hal. 18
  2. ^ Asdhiana, I Made. 2013. Kanoman, Sejarah yang Luka. Kompas.Com
  3. ^ Rosmalia. Dini. 2013. Identifikasi Pengaruh Kosmologi pada Lanskap Kraton Kasepuhan di Kota Cirebon. Bandung: Institut Teknologi Bandung
  4. ^ Susilaningrat. R. Chaidir. 2013. Dalem Agung Pakungwati Kraton Kasepuhan Cirebon
  5. ^ Hardhi. TR. 2014. Dakwah Sunan Gunung Jati dalam Proses Islamisasi Kesultanan Cirebon Tahun 1479-1568. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
  6. ^ Fajar, Rizky Nur. 2013. Perancangan Komunikasi Visual Publikasi Buku Seri Keraton Cirebon. Jakarta: Universitas Bina Nusantara
  7. ^ Raditya, Iswara N. "Matinya Cornelis de Houtman di Tangan Malahayati". tirto.id. Diakses tanggal 2020-01-20. 
  8. ^ "Sejarah Pindahnya "Ibu Kota" VOC dari Ambon ke Batavia". tirto.id. Diakses tanggal 2020-01-20. 
  9. ^ "Hari ini Portugis Menyerah kepada VOC". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-20. 
  10. ^ Media, Kompas Cyber. "Kisah Batavia yang Dijuluki "Kota Tahi" oleh Prajurit Mataram Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-01-20. 
  11. ^ "Sejarah PT Pos Indonesia: Dari Zaman VOC Hingga Jadi BUMN". tirto.id. Diakses tanggal 2020-01-20. 
  12. ^ "Thomas Stamford Raffles dan Sejarah Berdirinya Singapura". SINDOnews.com. Diakses tanggal 2020-01-20. 
  13. ^ a b Raditya, Iswara N. "Ketika Rakyat dan Raja Bali Bertempur Sampai Mati". tirto.id. Diakses tanggal 2020-01-22. 
  14. ^ "Jejak Stasiun Pertama di Indonesia". tirto.id. Diakses tanggal 2020-01-20. 
  15. ^ "Sejarah Sin Po, Koran Tionghoa yang Menyuarakan Indonesia Merdeka". tirto.id. Diakses tanggal 2020-01-21. 
  16. ^ Achdian, Andi. "Membaca Kartini, Membaca Ulang 'Habis Gelap Terbitlah Terang'". tirto.id. Diakses tanggal 2020-01-19. 
  17. ^ ITB, Webmaster Team, Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi. "Informasi Publik -". Institut Teknologi Bandung. Diakses tanggal 2020-01-20. 
  18. ^ "Mei 1923: Aksi Mogok Buruh Kereta Api yang Bikin Sewot Pemerintah". tirto.id. Diakses tanggal 2020-01-18. 
  19. ^ Tempomedia (2008-08-11). "Penggagas Awal Republik Indonesia". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-19. 
  20. ^ a b "Isi, Makna, & Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928". tirto.id. Diakses tanggal 2020-01-19. 
  21. ^ "Pledoi Indonesia Menguggat". kumparan. Diakses tanggal 2020-01-18. 
  22. ^ "Soetardjo Kartohadikoesoemo, Pengusul Petisi Otonomi Hindia Belanda". tirto.id. Diakses tanggal 2020-01-20. 
  23. ^ "Terbentuknya PETA & Cara Membela Tanah Air ala Gatot Mangkoepradja". tirto.id. Diakses tanggal 2020-03-29. 
  24. ^ Hantoro, Juli (2017-10-22). "Isi Resolusi Jihad KH Hasyim Asyari yang Jadi Dasar Hari Santri". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-29. 
  25. ^ "Sejarah Pindahnya Ibu Kota RI dari Jakarta ke Yogyakarta pada 1946". tirto.id. Diakses tanggal 2020-03-14. 
  26. ^ Media, Kompas Cyber. "Perjanjian Renville: Latar Belakang, Isi, dan Kerugian bagi Indonesia Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-03-30. 
  27. ^ Media, Kompas Cyber. "Riwayat Stadion Utama GBK dan Ambisi Soekarno Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-01-20. 
  28. ^ a b "Peringatan 25 Tahun Pembredelan Tempo". TEMPO.CO. 2017-02-01. Diakses tanggal 2020-06-21. 
  29. ^ Media, Kompas Cyber. "Sejarah Pembangunan Monas Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-03-29. 
  30. ^ "Xanana Gusmao: Sahabat yang Dulu Bergerilya Melawan Indonesia". tirto.id. Diakses tanggal 2020-03-23. 
  31. ^ Hasugian, Maria Rita (2019-11-13). "Timor Leste Peringati Tragedi Santa Cruz". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-21. 
  32. ^ a b developer, medcom id (2019-09-12). "Mengintip N250, Pesawat Pertama Buatan Habibie". medcom.id. Diakses tanggal 2020-01-21. 
  33. ^ Kusumadewi, Sandy Indra Pratama, Anggi. "Kronologi Kasus Supersemar Rp4,4 Triliun Soeharto". nasional. Diakses tanggal 2020-03-12. 
  34. ^ a b "BJ Habibie dan Sejarah Referendum Timor Timur - VIVAnews". www.vivanews.com. 2019-09-12. Diakses tanggal 2020-01-21. 
  35. ^ Media, Kompas Cyber. "Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Bom Bali I Renggut 202 Nyawa Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-03-30. 
  36. ^ KPK 2, Humas. "16 Tahun KPK Mengabdi". www.kpk.go.id. Diakses tanggal 2020-03-12. 
  37. ^ Media, Kompas Cyber. "Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Bom Bali II, 23 Orang Meninggal". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-03-30. 
  38. ^ "Statistics Indonesia". Diakses tanggal 2010-06-01. 
  39. ^ Samarinda Pos - 5 Tewas, 4 Rumah Dibakar, Puluhan Ribu Warga Mengungsi. Diakses pada 2 Oktober 2010
  40. ^ "Korban Tewas Letusan Merapi Bertambah Jadi 28 Orang". Diakses tanggal 2010-10-30. 
  41. ^ Edy Asrina Putra (07-02-2011). "Ahmadiyah Diserang Tiga Orang Tewas". Media Indonesia. Diakses tanggal 08-02-2011. 
  42. ^ Artikel;"Susunan Kabinet Indonesia Bersatu II Hasil Reshuffle", di Detik.com
  43. ^ Serunya Pembukaan SEA Games, Detikfoto
  44. ^ Gumilang, Yuliawati, Trifitri Muhammaditta, Prima. "Putusan Pengadilan Rakyat 1965: Indonesia Lakukan Genosida". nasional. Diakses tanggal 2020-03-13. 
  45. ^ Liputan6.com (2017-12-27). "6 Peristiwa Paling Disorot Tahun 2017". liputan6.com. Diakses tanggal 2020-06-29. 
  46. ^ Media, Kompas Cyber. "1 Mei 2019, Indonesia Dapat Giliran Jabat Presiden Dewan Keamanan PBB". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-07-28. 
  47. ^ Media, Kompas Cyber. "Setahun Konflik di Nduga Papua, Ribuan Warga Mengungsi hingga Wakil Bupati Mengundurkan Diri Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-03-12. 
  48. ^ "Hilang Ratusan Tahun, Keris Diponegoro Ditemukan di Belanda". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-22. 
  49. ^ "Raja Belanda Minta Maaf soal Kekerasan Masa Lalu ke Jokowi". nasional. Diakses tanggal 2020-03-12. 
  50. ^ Liputan6.com (2020-03-26). "Pengadilan Perintahkan Belanda Bayar Ganti Rugi ke Korban Westerling di Sulsel". liputan6.com. Diakses tanggal 2020-03-29.