John F. Kennedy

Presiden Amerika Serikat ke-35 (1961-1963)

John Fitzgerald Kennedy (29 Mei 1917 – 22 November 1963), dikenal dengan panggilan "Jack" atau inisial JFK, adalah Presiden Amerika Serikat Daftar Presiden Amerika Serikat ke-35 yang menjabat sejak Januari 1961 sampai dibunuh bulan November 1963.

John F. Kennedy
Presiden Amerika Serikat Daftar Presiden Amerika Serikat
Masa jabatan
20 Januari 1961 – 22 November 1963
Wakil PresidenLyndon B. Johnson
Senator Amerika Serikat
dari Massachusetts
Masa jabatan
3 Januari 1953 – 22 Desember 1960
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat A.S.
dari dapil ke-11 Massachusetts
Masa jabatan
3 Januari 1947 – 3 Januari 1953
Informasi pribadi
Lahir
John Fitzgerald Kennedy

(1917-05-29)29 Mei 1917
Brookline, Massachusetts, A.S.
Meninggal22 November 1963(1963-11-22) (umur 46)
Dallas, Texas, A.S.
Sebab kematianDibunuh
MakamPemakaman Nasional Arlington
Partai politikDemokrat
Suami/istriJacqueline Lee Bouvier
(m. 1953–63; meninggal)
Hubungan
Anak
Alma materHarvard College
ProfesiPolitikus
Penghargaan sipil
Tanda tanganCursive signature in ink
Karier militer
Pihak United States of America
Dinas/cabang United States Navy
Masa dinas1941–1945
Pangkat Letnan
SatuanMotor Torpedo Boat PT-109
Pertempuran/perangPerang Dunia II
Kampanye Kepulauan Solomon
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Setelah menjalani dinas militer sebagai komandan Kapal Torpedo Motor PT-109 dan PT-59 saat Perang Dunia II di Pasifik Selatan, Kennedy menjadi perwakilan distrik kongres ke-11 Massachusetts di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat sejak 1947 sampai 1953 dari Partai Demokrat. Setelah itu, ia menjabat di Senat Amerika Serikat sejak 1953 sampai 1960. Kennedy mengalahkan Wakil Presiden dan kandidat Republik Richard Nixon dalam pemilu presiden A.S. 1960. Pada usia 43 tahun, ia menjadi presiden termuda yang pernah menjabat,[2][a] presiden termuda kedua (setelah Theodore Roosevelt), dan presiden pertama yang lahir pada abad ke-20.[3] Sampai sekarang, Kennedy, seorang Katolik, adalah satu-satunya presiden non-Protestan dan satu-satunya presiden pemenang Hadiah Pulitzer.[4]

Peristiwa yang terjadi pada masa pemerintahannya adalah Invasi Teluk Babi, Krisis Rudal Kuba, Perlombaan Antariksa—dengan memulai Proyek Apollo (yang berpuncak pada pendaratan di Bulan) pembangunan Tembok Berlin, Gerakan Hak Sipil Afrika-Amerika, dan tahap-tahap awal Perang Vietnam. Waktu itu, Kennedy menambah jumlah penasihat militer, pasukan operasi khusus, dan helikopter untuk menghambat penyebaran komunisme di Asia Tenggara.[5] Pemerintahan Kennedy mengadopsi kebijakan Strategic Hamlet Program yang diterapkan oleh pemerintah Vietnam Selatan. Kebijakan ini melibatkan relokasi paksa, pengurungan desa, dan pemisahan pedesaan Vietnam Selatan dari milisi komunis utara dan selatan.[6]

Kennedy dibunuh tanggal 22 November 1963 di Dallas, Texas. Lee Harvey Oswald dituding sebagai pelakunya dan ditahan malam itu juga, namun Jack Ruby menembaknya sampai mati dua hari kemudian, sebelum pengadilan Oswald diselenggarakan. FBI dan Komisi Warren secara resmi menyimpulkan Oswald sebagai pembunuh tunggal. Akan tetapi, Komite Pembunuhan Istimewa DPR Amerika Serikat (HSCA) berpendapat bahwa investigasi tersebut tidak sepenuhnya benar dan Kennedy mungkin dibunuh akibat persekongkolan.[7] Program kontroversial Kennedy berupa pengebom tempur TFX Departemen Pertahanan memaksa Kongres melakukan investigasi yang berlangsung sejak 1963 sampai 1970.[8] Sejak 1960-an, informasi seputar kehidupan pribadi Kennedy perlahan terungkap. Rincian masalah kesehatan Kennedy semakin jelas, terutama sejak 1990-an. Walaupun awalnya dirahasiakan dari masyarakat, laporan bahwa Kennedy sering main wanita sudah mendapat sorotan pers. Kennedy menempati peringkat tinggi dalam penilaian opini publik.[9]

Kehidupan awal dan pendidikan

Dinas militer (1941–45)

Karier Kongres

Dewan Perwakilan Rakyat (1946–52)

Senat (1952–60)

Pemilihan umum presiden 1960

Kepresidenan

 
John F. Kennedy mengambil sumpah jabatan yang dipimpin Ketua Mahkamah Agung Earl Warren pada tanggal 20 Januari 1961 do the Capitol

John F. Kennedy disumpah sebagai Presiden ke-35 pada siang 20 Januari 1961. Dalam pidato pelantikannya, ia meminta agar semua penduduk Amerika Serikat aktif dengan menyatakan, "Jangan tanya apa yang bisa negara berikan untuk kalian; tanyalah apa yang bisa kalian berikan untuk negara." Ia meminta negara-negara di dunia ikut memerangi "musuh bersama umat manusia: tirani, kemiskinan, penyakit, dan perang itu sendiri".[10]

Ia menambahkan: "Semuanya tidak akan selesai dalam kurun seratus hari pertama, tidak pula dalam seribu hari pertama, tidak juga dalam masa pemerintahan ini, bahkan tidak dalam kurun hayat kita di planet ini. Tetapi marilah kita merintisnya." Sebagai penutup, ia mengutarakan keinginannya untuk menciptakan internasionalisme yang lebih besar: "Akhirnya, entah kalian warga Amerika atau warga dunia, berikan kami standar kekuatan dan pengorbanan yang sama tingginya seperti yang kami mintakan kepada kalian."[10]

 
Kita memilih pergi ke Bulan pada dasawarsa ini dan melakukan hal yang lain bukan karena mudah dilakukan, melainkan susah dilakukan; karena tujuan tersebut akan menentukan dan mengukur tenaga dan kemampuan terbaik kita; karena tantangan itu adalah tantangan yang ingin kita terima, yang tak mau kita tunda, dan yang hendak kita menangkan ...
Karena alasan itulah saya menganggap tindakan mengalihkan upaya penjelajahan antariksa kita dari ambang bawah ke atas sebagai salah satu keputusan terpenting sepanjang masa kepresidenan saya.
- JFK, 1962[11]

Pidato ini mencerminkan keyakinan diri Kennedy bahwa pemerintahannya akan mencetak sejarah baik dalam kebijakan dalam maupun luar negeri. Perbedaan antar visi optimistis dan tekanan mengelola realita politik sehari-hari di dalam dan luar negeri kelak menjadi salah satu ketegangan utama yang terus mengiringi tahun-tahun masa pemerintahannya.[12]

Kennedy menyusun organisasi Gedung Putih yang jauh berbeda ketimbang struktur pembuatan keputusan mantan jenderal Eisenhower, dan ia tidak segan membuang metode Eisenhower.[13] Kennedy memilih struktur organisasi roda, sehingga semua juru bicara mengerucut pada presiden. Ia siap dan mau menambah jumlah keputusan cepatnya jika diperlukan. Ia menunjuk orang-orang berpengalaman dan tidak berpengalaman sebagai anggota kabinetnya. "Kita bisa mempelajari tugas kita bersama-sama," katanya.[14]

Ada beberapa peristiwa ketika presiden terlalu terburu-buru mengambil keputusan. Ia pernah mengumumkan dalam rapat kabinet tanpa pemberitahuan terlebih dahulu bahwa Edward Lansdale akan menjadi Duta Besar untuk Vietnam Selatan, keputusan yang nantinya dicabut Kennedy setelah ditanggapi Menteri Luar Negeri Rusk.[15] Ada pula insiden Harris Wofford yang dipanggil ke Gedung Putih untuk mengambil sumpah tanpa mengetahui jabatan yang akan diembannya.[16]

Karena ditekan oleh para penasihat ekonominya yang meminta agar pajak dikurangi, Kennedy langsung menyetujui anggaran berimbang. Keputusan ini diperlukan dengan imbalan suara untuk memperbesar keanggotaan Komite Peraturan DPR agar Partai Demokrat memperoleh suara mayoritas dalam menetapkan agenda legislatif.[17] Presiden berfokus pada masalah mendatang dan spesifik yang dihadapi pemerintahannya. Ia langsung menyatakan ketidaksabarannya with pondering of deeper meanings. Wakil penasihat keamanan nasional Walt Whitman Rostow pernah melontarkan kritik keras tentang pertumbuhan komunisme, lalu dipotong Kennedy dengan bertanya, "Apa yang Anda inginkan dari saya hari ini?"[18]

Pada Mei 1961, pers menerbitkan artikel bahwa Menteri Dalam Negeri Stewart Udall meminta seorang eksekutif minyak menggelapkan sumbangan $100 dari acara penggalangan dana yang dihadiri petinggi perusahaan minyak dan gas. Udall menuntut agar namanya yang dipakai di berkas penggelapan dana tersebut dihapus.[19] Satu minggu sebelumnya, Kennedy mengusulkan agar Kongres memperketat hukum konflik kepentingan.[19] Dalam sebuah konferensi pers, Kenedy menyalahkan hukum pendanaan kampanye, bukan Udall.[19] Kennedy mengaku telah berbicara dengan Udall dan puas mendengar penjelasannya.[19] Kennedy menyatakan bahwa siapapun yang menyumbang dana kampanye tidak boleh mengharap imbalan.[20] Udall membantah melakukan kesalahan dan menegaskan bahwa eksekutif minyak tadi menyalahartikan niatnya.[19]

Kebijakan luar negeri

 
Perjalanan luar negeri John F. Kennedy sepanjang masa pemerintahannya

Kebijakan luar negeri Presiden Kennedy didominasi oleh konfrontasi Amerika Serikat dengan Uni Soviet yang didasari persaingan proksi pada tahap awal Perang Dingin. Pada tahun 1961, Kennedy sangat ingin bertemu dengan Perdana Menteri Soviet Nikita Khrushchev. Presiden pun salah langkah dengan bereaksi agresif terhadap pidato rutin Khrushchev tentang konfrontasi Perang Dingin pada awal 1961. Pidato tersebut ditujukan pada pendengar dalam negeri Uni Soviet, tetapi Kennedy mengartikannya sebagai tantangan pribadi. Kesalahannya justru menambah ketegangan saat Pertemuan Wina Juni 1961.[21]

Dalam perjalanan ke konferensi tingkat tinggi itu, Kennedy berhenti di Paris untuk bertemu Charles de Gaulle. De Gaulle menyarankan Kennedy agar mengabaikan gaya abrasifnya Khrushchev. Presiden Perancis yang ini sangat nasionalis dan mencurigai pengaruh Amerika Serikat di Eropa. Meski begitu, de Gaulle lumayan terkesima oleh presiden muda tersebut dan keluarganya. Kennedy mengangkat kesan de Gaulle dalam pidatonya di Paris dengan mengatakan bahwa ia akan dikenang sebagai "pria yang menemani Jackie Kennedy ke Paris."[22]

Pada tanggal 4 Juni 1961, presiden bertemu Khrushchev di Wina dan meninggalkan rapat dalam keadaan marah dan kecewa karena ia membiarkan Khrushchev mempermainkannya, sekalipun sudah diperingatkan. Khrushchev secara pribadi terpesona dengan kecerdasan sang presiden, namun menganggapnya lemah. Kennedy memang berhasil menyampaikan intisari masalah yang paling sensitif bagi keduanya, yaitu rencana perjanjian antara Moskwa dan Berlin Timur. Ia menjelaskan bahwa perjanjian apapun yang melanggar hak akses A.S. ke Berlin Barat akan dianggap sebagai tindakan perang.[23]

Berkas:ShahKennedy.gif
Shah Persia Mohammad Reza Pahlavi, Kennedy, dan Menteri Pertahanan A.S. Robert McNamara di Ruang Kabinet Gedung Putih tanggal 13 April 1962.

Sesaat setelah presiden pulang. Uni Soviet mengumumkan keinginannya untuk menandatangani perjanjian dengan Berlin Timur yang otomatis melanggar hak pendudukan pihak ketiga apapun di semua sektor kota. Depresi dan marah, Kennedy pun memperkirakan satu-satunya pilihan baginya adalah mempersiapkan Amerika Serikat untuk perang nuklir. Ia secara pribadi menganggap kemungkinan perang nuklir pecah adalah satu banding lima.[24]

Beberapa minggu setelah pertemuan Wina, lebih dari 20.000 orang mengungsi dari Berlin Timur ke sektor barat sebagai reaksi terhadap pernyataan Uni Soviet. Kennedy memulai serangkaian rapat intensif tentang masalah Berlin. Dean Acheson merekomendasikan pengerahan militer bersama para sekutu NATO.[25] Dalam pidato Juli 1961, Kennedy mengumumkan keinginannya untuk menambahkan $3,25 miliar ke anggaran pertahanan dan 200.000 tentara tambahan. Ia juga menyatakan bahwa serangan ke Berlin Barat akan dianggap sebagia serangan terhadap Amerika Serikat. Pidato tersebut mendapat persetujuan rakyat sebesar 85%.[26]

Bulan berikutnya, Uni Soviet dan Berlin Timur mulai memblokir semua jalan dari Berlin Timur ke Berlin Barat dan membangun pagar kawat berduri di seluruh kota, lalu diperkuat menjadi Tembok Berlin. Tanggapan awal Kennedy adalah mengabaikannya selama akses bebas dari Berlin Barat ke Timur diperbolehkan. Rencana tersebut berubah setelah diketahui bahwa warga Berlin Barat tidak mempercayakan lagi pertahanan mereka kepada Amerika Serikat. Kennedy mengutus Wakil Presiden Johnson dan sejumlah personel militer untuk berkonvoi melintasi Jerman Barat, termasuk melalui pos pemeriksaan Soviet, untuk menunjukkan bahwa komitmen A.S. di Berlin Barat terus berlanjut.[27]

Kennedy menyampaikan pidato di Saint Anselm College pada tanggal 5 Mei 1960 tentang sikap Amerika Serikat dalam Perang Dingin. Pidato tersebut merincikan bagaimana kebijakan luar negeri A.S. seharusnya diterapkan pada negara-negara Afrika. Ia memberi tanda dukungan untuk nasionalisme modern Afrika dengan mengatakan, "Kami juga dulu mendirikan bangsa baru dengan memberontak melawan pemerintah kolonial."[28]

Kuba dan Invasi Teluk Babi

 
Presiden Kennedy dan Wakil Presiden Johnson.

Pemerintahan Eisenhower sebelumnya menciptakan rencana untuk menggulingkan rezim Fidel Castro di Kuba. Rencana yang dipimpin Central Intelligence Agency (CIA) dengan bantuan militer A.S. ini merupakan penyerbuan ke Kuba oleh pasukan kontra-revolusioner yang terdiri dari warga Kuba anti-Castro yang mengasingkan diri dan dilatih A.S.[29][30] Pasukan ini dipimpin para pejabat paramiliter CIA. Tujuannya adalah menyerbu Kuba dan mencetuskan pemberontakan di kalangan rakyat Kuba dengan harapan akan menjatuhkan Castro dari kekuasaannya.[31]

Pada tanggal 17 April 1961, Kennedy memerintahkan serangan yang kelak diberi nama "Invasi Teluk Babi": "Brigade 2506" yang terdiri dari 1.500 warga Kuba didikan A.S. mendarat di pulau Kuba. Tidak ada bantuan udara dari Amerika Serikat. Allen Dulles, direktur CIA, kemudian menyatakan bahwa mereka mengira presiden akan mengizinkan aksi apapun yang diperlukan demi kesuksesan misi setelah pasukan mendarat.[32]

Tanggal 19 April 1961, pemerintah Kuba telah menangkap atau menewaskan para penyerbu yang terasingkan ini, dan Kennedy terpaksa menegosiasikan pembebasan 1.189 tentara yang selamat. Setelah 20 bulan, Kuba membebaskan mereka dengan imbalan makanan dan obat-obatan senilai $53 juta.[33] Insiden ini membuat Castro khawatir dengan A.S. dan membuatnya yakin bahwa suatu saat invasi semacam itu akan terjadi lagi.[34]

Menurut penulis biografi Richard Reeves, Kennedy lebih berfokus pada dampak politik rencana ini daripada pertimbangan militernya. Jika misi gagal, ia yakin rencana ini dibuat untuk mencemarkan nama baiknya.[35] Meski begitu, ia mau bertanggung jawab dengan mengatakan, "... Kaki kami ditendang keras dan kami pantas mendapatkannya. Namun kami mungkin mendapat pelajaran dari kegagalan tersebut."[36]

Pada akhir 1961, Gedung Putih membentuk "Special Group (Augmented)". Grup ini dipimpin oleh Robert Kennedy dan melibatkan Edward Lansdale, Menteri Pertahanan Robert McNamara, dan lain-lain. Tujuan grup ini adalah menggulingkan Castro melalui spionase, sabotase, dan taktik rahasia lainnya, tetapi tidak pernah dilaksanakan.[37]

Krisis Rudal Kuba

Amerika Latin dan komunisme

Korps Perdamaian

Asia Tenggara

Pidato American University

Pidato Berlin Barat

Israel

Irak

Irlandia

Perjanjian Larangan Uji Nuklir

Kebijakan domestik

Ekonomi

Hukuman mati federal dan militer

Hak sipil

Kebebasan sipil

Imigrasi

Hubungan Pribumi Amerika

Kebijakan antariksa

Kontroversi pengebom tempur TFX

Pembunuhan

Pembunuhan John F. Kennedy, presiden ke-35 Amerika Serikat, terjadi pada hari Jumat, 22 November 1963 di Dallas, Texas pada pukul 12:30 Central Standard Time (18:30 UTC). Kennedy tewas akibat ditembak sementara berada di mobil bersama istrinya Jacqueline Bouvier Kennedy. Investigasi 10 bulan oleh Komisi Warren tahun 1963–1964, United States House Select Committee on Assassinations (HSCA) tahun 1976–1979, dan investigasi pemerintahan lainnya menyimpulkan bahwa Kennedy dibunuh oleh Lee Harvey Oswald. Kesimpulan ini didukung oleh publik tahun 1964–66, namun pemilihan diadakan setelah 1966 dan menunjukan 80% warga Amerika tidak mempercayainya.[38][39] Pembunuhan ini masih diperdebatkan dan menimbulkan beberapa teori konspirasi.

Pemakaman

Penunjukan pemerintahan, kabinet, dan yudisial 1961–63

Penunjukan yudisial

Mahkamah Agung

Pengadilan lain

Citra, kehidupan sosial, dan keluarga

"Era Camelot"

Kesehatan

Tragedi pribadi

Hubungan luar nikah

Silsilah

Pengaruh

Eponim

Tugu peringatan

Lambang

Media

Rekaman upacara dan pidato pelantikan

Lihat pula

Catatan

  1. ^ Theodore Roosevelt sembilan bulan lebih muda saat ia menjabat tanggal 14 September 1901, namun baru terpilih tahun 1904 pada usia 46 tahun.Jewell 2005, hlm. 207.

Referensi

  1. ^ "John F. Kennedy Miscellaneous Information". John F. Kennedy Presidential Library & Museum. Diakses tanggal 2012-02-22. 
  2. ^ Dallek 2003, hlm. 109.
  3. ^ Carroll, Wallace (January 21, 1961). "A Time of Change Facing Kennedy; Themes of Inaugural Note Future of Nation Under Challenge of New Era". The New York Times. hlm. 9. 
  4. ^ "FAQ". The Pulitzer Prizes. Columbia University. Diakses tanggal 2012-02-23. 
  5. ^ Karnow, p. 270
  6. ^ Tucker 2011, hlm. 1070.
  7. ^ "JFK Assassination Records: Report of the Select Committee on Assassinations of the U.S. House of Representatives: Findings". United States National Archives. 1979. Diakses tanggal 2012-02-24. 
  8. ^ Gelfand, pp. 379, 381
  9. ^ Dallek 2003, hlm. 700.
  10. ^ a b Kennedy, John F. (January 20, 1961). "Inaugural Address". John F. Kennedy Presidential Library. Diakses tanggal 2012-02-22. 
  11. ^ WikiSource - We choose to go the moon
  12. ^ Kempe 2011, hlm. 52.
  13. ^ Reeves 1993, hlm. 22.
  14. ^ Reeves 1993, hlm. 23, 25.
  15. ^ Reeves 1993, hlm. 46–47.
  16. ^ Reeves 1993, hlm. 60–61.
  17. ^ Reeves 1993, hlm. 56.
  18. ^ Reeves 1993, hlm. 66.
  19. ^ a b c d e Gelfand, p. 375
  20. ^ Gelfand, pp. 375-376
  21. ^ Kempe 2011, hlm. 76–78.
  22. ^ Reeves 1993, hlm. 145.
  23. ^ Reeves 1993, hlm. 161–171.
  24. ^ Reeves 1993, hlm. 175.
  25. ^ Reeves 1993, hlm. 185.
  26. ^ Reeves 1993, hlm. 201.
  27. ^ Reeves 1993, hlm. 213.
  28. ^ "Remarks of Senator John F. Kennedy at Saint Anselm's College, Manchester, New Hampshire, March 5, 1960". JFKlibrary.org. John F. Kennedy Presidential Library & Museum. March 5, 1960. Diakses tanggal 2010-03-28. 
  29. ^ Schlesinger 2002, hlm. 233, 238.
  30. ^ Gleijeses (1995), pp. 9–19
  31. ^ Reeves 1993, hlm. 69–73.
  32. ^ Reeves 1993, hlm. 71, 673.
  33. ^ Schlesinger 2002, hlm. 268–294, 838–839.
  34. ^ Jean Edward Smith, "Bay of Pigs: The Unanswered Questions", The Nation, April 13, 1964.
  35. ^ Reeves 1993, hlm. 95–97.
  36. ^ Schlesinger 2002, hlm. 290, 295.
  37. ^ Reeves 1993, hlm. 264.
  38. ^ Gary Langer, Legacy of Suspicion, ABC News, November 16, 2004.
  39. ^ Jarrett Murphy, 40 Years Later: Who Killed JFK?, CBS News, November 21, 2003.

Daftar pustaka

  • Gelfand, Mark I. (1974). C. Vann Woodward, ed. Responses of the Presidents to Charges of Misconduct. New York: Delacorte Press. ISBN 0-440-05923-2. 
  • Gleijeses, Piero. "Ships in the Night: The CIA, the White House and the Bay of Pigs". Journal of Latin American Studies, Feb., 1995, Vol. 27, no. 1, pp. 1–42 (via JSTOR) ISSN 0022-216X
  • Prouty, Leroy Fletcher (2011). JFK: The CIA, Vietnam, and the Plot to Assassinate John F. Kennedy. Delaware: Skyhorse Publishing, Inc. ISBN 978-1-61608-291-8. 

Historiografi

Bacaan lanjutan

  • Brauer, Carl. John F. Kennedy and the Second Reconstruction (1977)
  • Burner, David. John F. Kennedy and a New Generation (1988)
  • Casey, Shaun. The Making of a Catholic President: Kennedy vs. Nixon 1960 (2009)
  • Collier, Peter & Horowitz, David. The Kennedys (1984)
  • Cottrell, John. Assassination! The World Stood Still (1964)
  • Douglass, James W. (2008). JFK and the Unspeakable: Why He Died and Why It Matters. Maryknoll, N.Y: Orbis Books. ISBN 978-1-57075-755-6. 
  • Fay, Paul B., Jr. The Pleasure of His Company (1966)
  • Freedman, Lawrence. Kennedy's Wars: Berlin, Cuba, Laos and Vietnam (2000)
  • Fursenko, Aleksandr and Timothy Naftali. One Hell of a Gamble: Khrushchev, Castro and Kennedy, 1958–1964 (1997)
  • Giglio, James. The Presidency of John F. Kennedy (1991)
  • Hamilton, Nigel. JFK: Reckless Youth (1992)
  • Harper, Paul, and Krieg, Joann P. eds. John F. Kennedy: The Promise Revisited (1988)
  • Harris, Seymour E. The Economics of the Political Parties, with Special Attention to Presidents Eisenhower and Kennedy (1962)
  • Heath, Jim F. Decade of Disillusionment: The Kennedy–Johnson Years (1976)
  • Hersh, Seymour. The Dark Side of Camelot (1997)
  • Kunz, Diane B. The Diplomacy of the Crucial Decade: American Foreign Relations during the 1960s (1994)
  • Lynch, Grayston L. Decision for Disaster Betrayal at the Bay of Pigs (2000)
  • Manchester, William. Portrait of a President: John F. Kennedy in Profile (1967)
  • Manchester, William (1967). The Death of a President: November 20-November 25, 1963. New York: Harper & Row. LCCN 67010496. 
  • Newman, John M. JFK and Vietnam: Deception, Intrigue, and the Struggle for Power (1992)
  • Parmet, Herbert. Jack: The Struggles of John F. Kennedy (1980)
  • Parmet, Herbert. JFK: The Presidency of John F. Kennedy (1983)
  • Parmet, Herbert. "The Kennedy Myth". In Myth America: A Historical Anthology, Volume II. Gerster, Patrick, and Cords, Nicholas. (editors.) (1997)
  • Piper, Michael Collins. Final Judgment (2004: sixth edition). American Free Press
  • Reeves, Thomas. A Question of Character: A Life of John F. Kennedy (1991); hostile biography
  • Sabato, Larry J. The Kennedy Half-Century: The Lasting Legacy of John F. Kennedy (forthcoming, 2013)
  • Schlesinger, Arthur, Jr. Robert Kennedy And His Times (2002) [1978]
  • Smith, Jean E. The Defense of Berlin (1963)
  • Smith, Jean E. The Wall as Watershed (1966)
  • Walsh, Kenneth T. Air Force One: A History of the Presidents and Their Planes (2003)
  • Wyden, Peter, Bay of Pigs: The Untold Story (1979)

Sumber primer

  • Goldzwig, Steven R. and Dionisopoulos, George N., eds. In a Perilous Hour: The Public Address of John F. Kennedy (1995)
  • Kennedy, Jacqueline. Jacqueline Kennedy: Historic Conversations on Life with John F. Kennedy (2011). Hyperion Books. ISBN 1401324258.

Pranala luar

Templat:Link GA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA