Ampisilin

antibiotik

Ampisilin merupakan antibiotik yang digunakan untuk mencegah dan mengobati sejumlah infeksi bakteri. Obat ini digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih, meningitis, salmonelosis, dan endokarditis. Obat ini juga digunakan untuk mencegah infeksi streptokokus grup B pada bayi yang baru lahir. Ampisilin diberikan secara peroral, dengan injeksi intramuskular, atau intravena.[2] Seperti antibiotik pada umumnya, ampisilin tidak berguna untuk pengobatan infeksi virus.

Ampisilin
Nama sistematis (IUPAC)
(2S,5R,6R)-6-([(2R)-2-amino-2-phenylacetyl]amino)
-3,3-dimethyl-7-oxo-4-thia-1-azabicyclo[3.2.0]heptane-2-
carboxylic acid
Data klinis
Nama dagang Principen, lainnya[1]
AHFS/Drugs.com monograph
MedlinePlus a685002
Data lisensi US FDA:link
Kat. kehamilan A (Au), B (U.S.)
Status hukum POM (UK)
Rute Oral, intravena
Data farmakokinetik
Bioavailabilitas 40% (oral)
Ikatan protein 15-25%
Metabolisme 12-50%
Waktu paruh sekitar 1 jam
Ekskresi 75-85% ginjal
Pengenal
Nomor CAS 69-53-4 YaY
Kode ATC J01CA01 S01AA19 QJ51CA01
PubChem CID 6249
DrugBank DB00415
ChemSpider 6013 YaY
UNII 7C782967RD YaY
KEGG D00204 YaY
ChEBI CHEBI:28971 YaY
ChEMBL CHEMBL174 YaY
Data kimia
Rumus C16H19N3O4S 
Massa mol. 349.41 g/mol
  • InChI=1S/C16H19N3O4S/c1-16(2)11(15(22)23)19-13(21)10(14(19)24-16)18-12(20)9(17)8-6-4-3-5-7-8/h3-7,9-11,14H,17H2,1-2H3,(H,18,20)(H,22,23)/t9-,10-,11+,14-/m1/s1 YaY
    Key:AVKUERGKIZMTKX-NJBDSQKTSA-N YaY

Efek samping yang umum terjadi antara lain ruam, mual, dan diare. Ampisilin tidak boleh digunakan pada pasien yang alergi terhadap penisilin. Efek samping yang serius antarai lain kolitis Clostridium difficile atau anafilaksis. Walau ampisilin dapat digunakan pada pasien dengan masalah ginjal, dosis ampisilin perlu diturunkan.[2] Ampisilin relatif aman digunakan untuk pasien yang sedang hamil dan menyusui.[2][3]

Ampisillin dikembangkan pada tahun 1961.[4] Obat ini termasuk dala Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia, obat yang perlu ada dalam sistem kesehatan mendasar.[5] Harga obat ini di negara berkembang adalah antara 0,13 dan 1,20 USD untuk sebuah vial larutan injeksi intravena per tahun 2014.[6] Di Amerika Serikat, obat ini tersedia dalam bentuk obat generik dan 10 hari perawatan dengan obat ini membutuhkan biaya sekitar $13.[2]

Kegunaan medis sunting

Ampisilin aktif melawan sebagian besar bakteri Gram-positif dan sebagian bakteri Gram-negatif.[butuh rujukan]

Ampisilin merupakan penisilin 'spektrum luas' pertama dengan aktivitas terhadap bakteri Gram-positif seperti Streptococcus pneumoniae, Streptococcus pyogenes, dan beberapa isolat dari Staphylococcus aureus (tetapi bukan galur resisten penisilin atau resisten metisilin), dan beberapa Enterococcus. Aktivitas terhadap bakteri Gram-negatif antara lain Neisseria meningitidis, beberapa Haemophilus influenzae, dan beberapa Enterobacteriaceae. Spektrum aktivitasnya dapat ditingkatkan dengan pemberian sulbactam, obat yang menghambat beta laktamase, enzim yang diproduksi oleh bakteri untuk inaktivasi ampisilin dan antibiotik beta-laktam lainnya.[7][8]

Ampisilin digunakan untuk pengobatan infeksi yang dapat dipastikan atau kemungkinan disebabkan oleh bakteri tersebut. Antara lain infeksi saluran pernapasan seperti sinusitis, bronchitis, dan faringitis, serta radang telinga tengah. Jika dikombinasikan dengan vankomisin (yang dapat menangani pneumokokus yang resisten terhadap ampisilin), pengobatan ini efektif untuk menangani bakteri meningitis. Ampisilin juga digunakan untuk infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh air atau makanan yang terkontaminasi Salmonella, Shigella, dan Listeria.[9]

Ampisilin merupakan obat lini pertama untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh enterokokus. Bakteri yang menjadi penyebab utama infeksi nosokomial seperti endokarditis, meningitis, dan infeksi saluran kemih karena kateter yang biasanya resisten terhadap antibiotik lain.[9]

Efek samping sunting

Ampisilin relatif tidak bersifat toksik. Efek samping yang paling umum terjadi antara lain ruam, diare, dan mual.[2] Dalam kasus yang sangat jarang, ampisilin dapat menyebabkan efek samping yang parah seperti angioedema, anafilaksis, dan kolitis C. difficile.[butuh rujukan]

Mekanisme aksi obat sunting

Ampisillin merupakan antibiotik beta-laktam kelompok penisilin dan merupakan bagian dari famili aminopenisilin. Ampisilin kira-kira setara dengan amoksisilin dalam hal aktivitas.[10]

Ampisillin mampu menembus dinding sel bakteri Gram-positif dan beberapa bakteri Gram-negatif.Hal ini berbeda dengan penisilin G atau benzilpenisilin. Perbedaan tersebut karena adanya gugus amina pada ampisilin yang membantu obat menembus membran luar dari bakteri Gram-negatif.[butuh rujukan]

Ampisilin bertindak sebagai inhibitor ireversibel dari enzim transpeptidase, yang dibutuhkan oleh bakteri untuk sintesis dinding sel.[10] Obat ini menghambat tahap ketiga dan terakhir dari sintesis dinding sel bakteri dalam pembelahan biner, yang pada akhirnya menyebabkan lisis pada sel; oleh karena itu, ampisilin biasanya dikategorikan sebagai bakteriolitik.[10][11]

Sejarah sunting

Ampisilin telah digunakan secara luas untuk mengobati infeksi bakteri sejak tahun 1961.[12] Sebelum ampisilin diperkenalkan, terapii penisilin hanya efektif mengobati bakteri Gram-positif seperti stafilokokus dan streptokokus.[11] Ampisilin (dengan nama dagang awal 'Penbritin') juga menunjukkan aktivitas terhadap bakteri Gram-negatif seperti H. influenzae, koliform, dan Proteus spp.[12]

Harga sunting

Harga ampisilin antara 0,13 dan 1,20 USD untuk satu vial larutan injeksi intravena per tahun 2014.[6] Di Amerika Serikat, ampisilin tersedia dalam bentuk obat generik dan sepuluh hari dari pengobatan membutuhkan biaya sekitar 13 USD.[2]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Drugs.com International trade names for Ampicillin Retrieved 14 January 2015
  2. ^ a b c d e f "Ampicillin". The American Society of Health-System Pharmacists. Diakses tanggal 1 August 2015. 
  3. ^ "Ampicillin use while Breastfeeding". March 2015. Diakses tanggal 1 August 2015. 
  4. ^ Ravina, Enrique (2011). The evolution of drug discovery : from traditional medicines to modern drugs (edisi ke-1). Weinheim: Wiley-VCH. hlm. 262. ISBN 9783527326693. 
  5. ^ "WHO Model List of EssentialMedicines" (PDF). World Health Organization. October 2013. Diakses tanggal 22 April 2014. 
  6. ^ a b "Ampicillin". International Drug Price Indicator Guide. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-05. Diakses tanggal 1 August 2015.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Erc2015" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  7. ^ Hauser AR (2013).
  8. ^ Akova M (January 2008). "Sulbactam-containing beta-lactamase inhibitor combinations". Clin. Microbiol. Infect. 14 Suppl 1: 185–8. doi:10.1111/j.1469-0691.2007.01847.x. PMID 18154545. 
  9. ^ a b Finberg R, Fingeroth J in Longo DL, Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL, Jameson JL, Loscalzo (eds.) (2012) Harrison's Principles of Internal Medicine, 18th ed., McGraw-Hill, Chapter 132.
  10. ^ a b c AHFS DRUG INFORMATION 2006 (edisi ke-2006). American Society of Health-System Pharmacists. 2006. 
  11. ^ a b Petri WA in Brunton LL, Chabner BA, Knollmann BC (eds.) (2011 ) Goodman and Gilman's The Pharmacological Basis of Therapeutics, 12th ed., Chapter 53.
  12. ^ a b Acred, P; Brown, D. M.; Turner, D. H.; Wilson, M. J. (April 1962). "Pharmacology and chemotherapy of ampicillin--a new broad-spectrum penicillin". Br J Pharmacol Chemother. 18 (2): 356–69. doi:10.1111/j.1476-5381.1962.tb01416.x. PMC 1482127 . PMID 13859205. 

Pranala luar sunting