Antifon O

antifon adven

Antifon O, yang juga dikenal sebagai O Agung (the great Os) adalah antifon Magnificat yang digunakan pada ibadat sore (vesper) dalam tujuh hari terakhir dalam masa Adven dalam tradisi Kristen Barat, yang biasa disebut Hari Biasa Khusus Adven. Antifon ini juga digunakan sebagai bait pengantar injil pada hari yang sama dalam Misa Gereja Katolik Roma yang dipergunakan sejak tahun 1970.

Anunsiasi.

Antifon ini disebut sebagai "Antifon O" karena masing-masing judulnya dimulai dengan partikel vokatif "O".[1] Masing-masing antifon adalah nama Kristus, salah satu sifat-Nya yang disebutkan dalam Kitab Suci. Antifon-antifon tersebut adalah:

  • 17 Desember: O Sapientia (O Kebijaksanaan)
  • 18 Desember: O Adonai (O Tuhan)
  • 19 Desember: O Radix Jesse (O Tunas Isai)
  • 20 Desember: O Clavis David (O Kunci Daud)
  • 21 Desember: O Oriens (O Surya Pagi)
  • 22 Desember: O Rex Gentium (O Raja Para Bangsa)
  • 23 Desember: O Emmanuel (O Imanuel)

Dalam ritus Katolik bahasa Latin, Antifon O dinyanyikan atau dibacakan dalam ibadat sore (vesper) dari tanggal 17 sampai dengan 23 Desember secara inklusif. Beberapa Gereja Anglikan (misalnya Gereja Inggris) juga menggunakannya, baik dalam cara yang sama seperti Katolik Roma modern, atau dengan cara penggunaan dalam bahasa Inggris menurut tradisi pada abad pertengahan.

Pengunaan Antifon O juga berlangsng dalam banyak Gereja Lutheran. Dalam Book of Common Worship yang dipublikasikan oleh Gereja Presbiterian (Amerika Serikat), antifon ini digunakan sebagai litani pujian dalam Ibadat Pagi atau Sore. Himne O Datanglah Imanuel (bahasa Latin, Veni Emmanuel) adalah sebuah parafrase berbentuk lirik dari antifon ini.[2]

 
Biara Santo Benediktus

Menurut R. D. William P. Saunders,[3] asal mula "Antifon O" tidak diketahui secara tepat. Boethius (480–524) membuat sedikit catatan tentang antifon ini, sehingga memberikan gambaran bahwa antifon ini hadir pada saat itu, yakni pada abad keenam. Dalam Biara Benediktin Fleury (saat ini Saint-Benoit-sur-Loire), Antifon O ini didaraskan oleh abbas dan pemimpin biara lainnya dengan urutan menurun, dan kemudian sebuah hadiah diberikan kepada masing-masing anggota komunitas. Pada abad kedelapan, Antifon O dipergunakan dalam perayaan-perayaan liturgi di Roma. Penggunaan Antifon O begitu lazim di biara-biara sehingga ungkapan-ungkapan "Keep Your O" dan "The Great O Antiphons" adalah lazim. Sebab itu dapat disimpulkan bahwa dalam suatu cara tertentu, Antifon O telah menjadi bagian dari tradisi liturgis sejak masa awal Gereja.[4]

Akrostik "Ero Cras"

sunting
 
Akrostik "Ero Cras" di Gereja Katedral Jakarta.

Huruf pertama dari masing-masing judul antifon, dari yang terakhir sampai ke yang pertama, membentuk akrostik berbahasa Latin yakni "Ero Cras", yang diterjemahkan menjadi "Besok, aku akan datang", dan mencerminkan tema antifon. Saunders menulis, "Menurut Profesor Robert Greenberg dari San Francisco Conservatory of Music, para biarawan Benediktin mengatur antifon ini dengan tujuan yang pasti. Jika satu huruf pertama diambil, lalu diurutkan dari yang terakhir sampai ke yang pertama dari masing-masing antifon satu dimulai dengan gelar terakhir dan mengambil huruf pertama dari masing-masing judul—Emmanuel, Rex, Oriens, Clavis, Radix, Adonai, Sapientia—maka akan terbentuk akrostik "Ero Cras". Oleh karena itu, Tuhan Yesus, yang kedatangannya telah disiapkan dalam Masa Adven dan yang telah dibahas dalam tujuh gelar Mesianik ini, sekarang berbicara kepada umat-Nya, "Besok, Aku akan datang." Sehingga, Antifon O tidak hanya meningkatkan kekuatan untuk persiapan selama Masa Adven, tetapi juga membawanya ke kesimpulan yang menggembirakan.[4]

Sejumlah antifon lainnya ditemukan dalam berbagai brevir abad pertengahan.[5]

Analisis

sunting

Antifon O bermakna ganda. Pertama, setiap antifon merupakan gelar Mesias. Kedua, setiap antifon merujuk pada nubuat Yesaya tentang kedatangan Mesias. Antifon ini bersal dari Breviarium Romanum.

O Sapientia

sunting
 
Sapientia

Bahasa Latin:

O Sapientia, quae ex ore Altissimi prodiisti,
attingens a fine usque ad finem,
fortiter suaviterque disponens omnia:
veni ad docendum nos viam prudentiae.[6]

Bahasa Indonesia:

O Kebijaksanaan, yang mengalir dari Sabda yang Maha Tinggi,
menggapai dari ujung ke ujung dengan penuh kuasa,
dan dengan gembira memberikan segala sesuatu:
datang dan ajarlah kami jalan kebijaksanaan.[7]

Yesaya telah bernubuat:

Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan; ya, kesenangannya ialah takut akan Tuhan. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Dan inipun datangnya dari Tuhan semesta alam; Ia ajaib dalam keputusan dan agung dalam kebijaksanaan.

— Yesaya 11:2-3, 28:29

Jika dibandingkan dengan Sirakh 24:1-5 dan Kebijaksanaan 8:1, nubuatan ini menjadi relevan karena menggambarkan Mesias sebagai "yang keluar dari mulut Yang Mahatinggi", yang sangat signifikan dalam terang doktrin Kristen, yang berakar pada bab pertama dalam Injil Yohanes, yang menggambarkan siapa itu Yesus Kristus, yakni Mesias yang adalah Firman yang menjelma dari Allah Bapa.

O Adonai

sunting
 
Nabi Yesaya.

Bahasa Latin:

O Adonai, et Dux domus Israel,
qui Moysi in igne flammae rubi apparuisti,
et ei in Sina legem dedisti:
veni ad redimendum nos in brachio extento.

Bahasa Indonesia:

O Tuhan dan Penguasa dari bangsa Israel,
yang telah menampakkan diri kepada Musa dari dalam semak terbakar,
dan telah memberikan kepadanya hukum di Sinai:
datang dan bebaskanlah kami dengan rengkuhan lengan-Mu.

Yesaya telah bernubuat:

Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang. Sebab Tuhan ialah Hakim kita, Tuhan ialah yang memberi hukum bagi kita; Tuhan ialah Raja kita, Dia akan menyelamatkan kita.

— Yesaya 11:4-5, 33:22

Hal ini juga dapat dibandingkan dengan Keluaran 3:2 dan 24:12.

O Radix Jesse

sunting
 
Tunas Isai.

Bahasa Latin:

O Radix Jesse, qui stas in signum populorum,
super quem continebunt reges os suum,
quem Gentes deprecabuntur:
veni ad liberandum nos, jam noli tardare.

Bahasa Indonesia:

O Pangkal Isai, yang berdiri sebagai tanda bagi orang-orang,
yang di hadapan-Nya, seluruh raja tidak dapat membuka mulut mereka,
yang kepada-Nya seluruh bangsa harus berdoa:
datang dan bebaskanlah kami, janganlah menunda lagi.

Yesaya telah bernubuat:

Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.

— Yesaya 11:1, 11:10

Isai adalah ayah dari Raja Daud, dan Nabi Mikha telah menubuatkan bahwa Mesias akan menjadi rumah dan keturunan Daud dan dilahirkan di kota Daud, Betlehem (Mikha 5:2). Hal ini juga dapat dibandingkan dengan Yesaya 45:14, Yesaya 52:15, dan Roma 15:12.

O Clavis David

sunting
 
Samuel mengurapi David

Bahasa Latin:

O Clavis David, et sceptrum domus Israel;
qui aperis, et nemo claudit;
claudis, et nemo aperit:
veni, et educ vinctum de domo carceris,
sedentem in tenebris, et umbra mortis.

Bahasa Indonesia:

O Kunci Daud, dan tongkat dari bangsa Israel;
Yang mana apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup;
apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka:
datang dan pimpinlah tawanan dari rumah penjara,
dan dia yang duduk dalam kegelapan dan bayang-bayang maut.

Yesaya telah bernubuat:

Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.

— Yesaya 22:22

Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan Tuhan semesta alam akan melakukan hal ini.

— Yesaya 9:7

Untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.

— Yesaya 42:7

O Oriens

sunting
 
Permulaan hari, Terang Dunia

Bahasa Latin:

O Oriens,
splendor lucis aeternae, et sol justitiae:
veni, et illumina sedentes in tenebris, et umbra mortis.

Bahasa Indonesia:

O Fajar Timur,
Cahaya kemegahan abadi, dan matahari keadilan:
Datang dan terangilah mereka yang duduk dalam kegelapan, dan bayang-bayang maut.

Kata O Oriens datang dalam Zakaria 3:8, yakni: τὸν δοῦλόν μου Ἀνατολήν dan servum meum Orientem. Hal ini dapat dibandingkan dengan kata bahasa Ibani tzemach. Yesaya telah bernubuat:

Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.

— Yesaya 9:1

Hal ini juga dapat dibandingkan dengan nubuat lain Nabi Yesaya dan juga nubuat Nabi Maleakhi dalam Pasal 4 ayat 2 ataupun dalam Pasal 3 ayat 20 (teks berbahasa Ibrani).[8]

Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang Tuhan terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.

— Yesaya 60:1-2

Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang.

— Maleakhi 4:2

O Rex Gentium

sunting
 
Raja Damai.

Bahasa Latin:

O Rex Gentium, et desideratus earum,
lapisque angularis, qui facis utraque unum:
veni, et salva hominem,
quem de limo formasti.

Bahasa Indonesia:

O Raja Segala Bangsa, dan yang dirindukan,
Batu penjuru yang membuat bangsa Yahudi dan non-Yahudi menjadi satu:
datang dan selamatkanlah manusia,
yang telah Engkau ciptakan dari debu tanah.

Dalam Hagai 2:8, dikatakan "maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman Tuhan semesta alam" (Et movebo omnes gentes, et veniet desideratus cunctis gentibus.). Hal ini dapat juga dibandingkan dengan kata berbahasa Yunani, πάντα τὰ ἔθνη.

Yesaya telah bernubuat:

Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

— Yesaya 9:6

Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.

— Yesaya 2:4

Tetapi sekarang, ya Tuhan, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.

— Yesaya 64:8

Hal ini dapat dibandingkan dengan nubuat lain Yesaya dan kutipan dari Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus, yakni dalam Efesus 2:14.

Sebab itu beginilah firman Tuhan Allah: :Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!"

— Yesaya 28:16

O Emmanuel

sunting
 
Bunda Maria bersama Sang Putra.

Bahasa Latin:

O Emmanuel, Rex et legifer noster,
exspectatio Gentium, et Salvator earum:
veni ad salvandum nos, Domine, Deus noster.

Bahasa Indonesia:

O Imanuel, Raja dan Pemberi hukum kami,
harapan dari semua bangsa dan keselamatan mereka:
datang dan selamatkanlah kami, O Tuhan Allah kami.

Yesaya telah bernubuat:

Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.

— Yesaya 7:14

Immanuel berarti Tuhan beserta kita.

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting