Antoni Gaudí

Arsitek terkenal Spanyol, tokoh utama Modernisme Catalunya

Antoni Gaudí i Cornet (bahasa Katalan: [ənˈtɔni ɣəwˈði]; 25 Juni 1852 – 10 Juni 1926) adalah seorang arsitek Catalunya dari Reus, Spanyol, yang menjadi tokoh utama Modernisme Catalunya. Karya-karya Gaudí mencerminkan gayanya yang individualis dan tidak biasa. Kebanyakan di antaranya terdapat di Barcelona, termasuk magnum opusnya, Sagrada Família.

Antoni Gaudí
Gaudí tahun 1878, oleh Pau Audouard
Lahir(1852-06-25)25 Juni 1852
Reus, Catalonia, Spanyol[1][2]
Meninggal10 Juni 1926(1926-06-10) (umur 73)
Barcelona, Catalunya, Spanyol
KebangsaanSpanyol
PekerjaanArsitek
GedungSagrada Família, Casa Milà,
Casa Batlló
ProyekPark Güell, Gereja Colònia Güell
Find a Grave: 9960 Modifica els identificadors a Wikidata

Banyak karya Gaudí yang mencerminkan kegemarannya dalam hidup, yaitu arsitektur, alam, dan agama.[3] Gaudí memperhatikan setiap detail karyanya, menggabungkan arsitekturnya dengan serangkaian kerajinan yang ia kuasai: keramik, kaca berwarna, penempaan besi, dan pahat kayu. Ia memperkenalkan sejumlah teknik baru dalam penggunaan bahan, seperti trencadís yang terbuat dari pecahan keramik bekas.

Beberapa tahun kemudian, di bawah pengaruh teknik seni neo-Gothik dan Oriental, Gaudí menjadi bagian dari aliran Modernista yang mencapai puncaknya pada ahir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Karyanya menjadi sumber aliran Modernisme bergaya organik yang terinspirasi oleh alam. Gaudí jarang menggambar secara rinci rancangan karyanya. Ia justru lebih suka membuat model skala tiga dimensi dan membentuk elemen rincinya sambil membayangkannya.

Karya-karya Gaudí mendapat pengakuan luas dari dunia internasional dan banyak sekali studi yang diselenggarakan untuk mempelajari dan memahami arsitekturnya. Hari ini, karya Gaudí memiliki penggemarnya sendiri dari kalangan arsitek maupun masyarakat umum. Mahakaryanya, Sagrada Família yang belum selesai dibangun, merupakan salah satu monumen yang paling sering dikunjungi di Catalunya.[4] Antara 1984 dan 2005, tujuh karyanya dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Keyakinan Katolik Roma yang dianut Gaudí lama kelamaan menjadi sangat dalam dan citra religius pun tercermin di karya-karyanya. Hal ini membuatnya dijuluki "Arsitek Tuhan"[5] dan banyak pihak menginginkan agar Gaudí dibeatifikasi.[6][7][8]

Biografi

sunting

Kelahiran, masa kecil, dan studi

sunting

Antoni Gaudí lahir tahun 1852 di Riudoms atau di Reus,[9] dari pasangan pembuat tungku Francesc Gaudí i Serra (1813–1906) dan Antònia Cornet i Bertran (1819–1876). Ia merupakan anak termuda dari lima bersaudara, tiga di antaranya bertahan hidup sampai dewasa: Rosa (1844–1879), Francesc (1851–1876), dan Antoni. Keluarga Gaudí berasal dari region Auvergne di Prancis selatan. Salah satu leluhurnya, Joan Gaudí, seorang pedagang, pindah ke Catalunya pada abad ke-17. Asal usul marga Gaudí diduga Gaudy atau Gaudin.[10]

 
El Mas de la Calderera, rumah keluarga Gaudí di Riudoms

Tempat kelahiran Gaudí tidak diketahui secara pasti karena tidak ada dokumen pendukung yang ditemukan, sehingga muncul kontroversi apakah ia lahir di Reus atau Riudoms, dua kota bertetangga di distrik Baix Camp. Sebagian besar dokumen identifikasi Gaudí sejak remaja dan dewasa mencantumkan Reus sebagai tempat kelahirannya. Gaudí berkali-kali menyatakan bahwa ia lahir di Riudoms, desa ayahnya.[11] Gaudí dibaptis di gereja Sant Pere Apòstol, Reus, sehari setelah kelahirannya dengan nama "Antoni Plàcid Guillem Gaudí i Cornet".[12]

Gaudí sangat bangga dengan tanah kelahirannya dan warisan Mediteranianya. Ia percaya bahwa orang Mediterania dikaruniai kreativitas, originalitas, dan citarasa seni dan desain yang mengakar. Gaudí kabarnya mendeskripsikan hal ini dengan mengatakan, "Kami adalah pemilik gambar. Fantasi berasal dari makhluk yang tak terlihat. Fantasi adalah sesuatu yang dimiliki oleh orang-orang di Utara. Kami adalah batuan. Citranya berasal dari Mediterania. Orestes tahu jalannya, ketika Hamlet diluluhantakkan oleh keraguannya."[13] Waktu yang dihabiskan di luar rumah, terutama sepanjang musim panas di rumah keluarga Gaudí di Mas de la Calderera, memberi Gaudí kesempatan untuk mempelajari alam. Penjelajahan dunia alam oleh Gaudí mendorongnya untuk menjadi anggota Centre Excursionista de Catalunya pada tahun 1879 di usia 27 tahun. Organisasi ini mengadakan ekspedisi penjelajahan di Catalunya dan Prancis selatan, biasanya dengan menaiki kuda atau berjalan kaki sepuluh kilometer per hari.[14]

 
Gaudí (belakang) bersama ayahnya (tengah), keponakannya, Rosa, dan dokter Santaló dalam kunjungan ke Montserrat (1904)

Gaudí muda menderita berbagai macam penyakit, termasuk reumatisme, sehingga ia memiliki karakter yang diam dan tertutup.[15] Permasalahan kesehatan dan teori kebersihan Dr. Kneipp[16] turut memengaruhi keputusan Gaudí untuk beralih ke vegetarianisme sejak dini.[17][18] Ketaatan dan vegetarianisme yang ketat membuatnya menjalani serangkaian puasa yang panjang dan berlebihan. Puasa-puasa yang dijalaninya kadang tidak sehat dan sering mengakibatkan sakit yang mengancam jiwa (seperti yang terjadi tahun 1894).[19]

Gaudí belajar di sekolah perawatan yang dijalankan Francesc Berenguer. Putra Berenguer, Francesc, kelak menjadi salah satu asisten utama Gaudí. Ia masuk sekolah Piaris di Reus dan memamerkan bakat seninya melalui lukisan untuk seminar bertajuk El Arlequín (the Harlequin).[20] Pada waktu itu, ia bekerja sebagai karyawan magang di pabrik tekstil "Vapor Nou" di Reus. Tahun 1868, ia pindah ke Barcelona untuk belajar ilmu pendidikan di Convent del Carme. Pada tahun-tahun remajanya, Gaudí tertarik dengan sosialisme utopia dan merencanakan perbaikan Biara Poblet bersama teman-temannya, Eduard Toda i Güell dan Josep Ribera i Sans, agar biara tersebut berubah menjadi phalanstère Utopia.[21]

Antara 1875 dan 1878, Gaudí menyelesaikan wajib militernya di resimen infanteri di Barcelona sebagai Administrator Militer. Sebagian besar masa dinasnya disia-siakan dengan cuti sakit sehingga ia dapat melanjutkan studinya. Kesehatannya yang buruk membuatnya tidak bisa berdinas pada Perang Carlist Ketiga yang berlangsung sejak 1872 sampai 1876.[22] Pada tahun 1876, ibu Gaudí yang berusia 57 tahun dan saudaranya, Francesc, yang berusia 25 tahun meninggal dunia; Francesc baru saja lulus dari pendidikan kedokterannya. Pada waktu itu, Gaudí sedang belajar arsitektur di Sekolah Llotja dan Sekolah Tinggi Arsitektur Barcelona; ia lulus tahun 1878. Untuk mendanai studinya, Gaudí bekerja sebagai penggambar untuk berbagai arsitek dan pembangun seperti Leandre Serrallach, Joan Martorell, Emili Sala Cortés, Francisco de Paula del Villar y Lozano, dan Josep Fontserè.[23] Selain kelas arsitekturnya, ia belajar bahasa Prancis, sejarah, ekonomi, filsafat, dan estetika. Nilainya rata-rata dan ia sering gagal mengikuti kursus.[24] Ketika menyerahkan gelarnya, Elies Rogent, direktur Sekolah Arsitektur Barcelona, mengatakan: "Kami telah memberi gelar akademik ini kepada entah orang bodoh atau orang jenius. Waktulah yang akan membuktikannya."[25] Ketika lulus, Gaudí kabarnya berkata kepada temannya, pemahat Llorenç Matamala, dengan rasa humor ironisnya, "Llorenç, mereka berkata bahwa aku adalah seorang arsitek."[26]

Masa dewasa dan karya profesional

sunting
 
Gaudí dan Eusebi Güell saat mengunjungi Colònia Güell (1910)

Proyek pertama Gaudí adalah tiang lampu yang dirancang untuk Plaça Reial di Barcelona, gerai berita Girossi yang tidak selesai, dan gedung Cooperativa Obrera Mataronense. Ia mendapat pengakuan luas atas tugas penting pertamanya, Casa Vicens, kemudian mendapatkan proposal-proposal yang lebih penting lagi. Di Pameran Dunia Paris 1878, Gaudí memamerkan etalase yang ia buat untuk produsen sarung tangan Comella. Desain modernista yang fungsional dan estetis menarik perhatian industrialis Catalunya, Eusebi Güell, yang kemudian menugaskan Gaudí untuk membuat sebagian mahakaryanya: tempat penyimpanan anggur Güell, paviliun Güell, Palau Güell, Park Güell, dan ruang bawah tanah gereja Colònia Güell. Gaudí juga berteman dengan marquis Comillas, ayah ipar Count Güell; ia ditugaskan oleh marquis untuk merancang "El Capricho" di Comillas.

Tahun 1883, Gaudí diangkat sebagai ketua proyek pembangunan katedral di Barcelona dengan nama Basílica i Temple Expiatori de la Sagrada Família. Gaudí merombak desain awalnya dan memasukkan gaya khasnya. Sejak 1915 sampai kematiannya, ia menghabiskan masa hidupnya untuk menyelesaikan proyek ini. Karena mulai mendapat banyak pesanan, ia pun bergantung pada timnya untuk mengerjakan beberapa proyek secara bersamaan. Timnya terdiri dari pekerja profesional dari berbagai bidang konstruksi. Sejumlah arsitek yang pernah bekerja bersamanya kelak menjadi tokoh penting di dunia arsitektur, misalnya Josep Maria Jujol, Joan Rubió, Cèsar Martinell, Francesc Folguera, dan Josep Francesc Ràfols. Tahun 1885, Gaudí pindah ke desa Sant Feliu de Codines untuk menghindari wabah kolera yang menjangkiti Barcelona. Ia tinggal di rumah Francesc Ullar. Sebagai tanda terima kasihnya, Gaudí merancang meja makan untuk Ullar.[27]

 
Lisensi pameran Gaudí di Exposición Universal de Barcelona, 1888

Pameran Dunia 1888 merupakan salah satu acara besar pada masa itu di Barcelona dan menjadi hal yang penting dalam sejarah aliran Modernisme. Arsitek-arsitek ternama memamerkan karya terbaik mereka, termasuk Gaudí. Ia memamerkan bangunan yang ia rancang untuk Compañía Trasatlántica. Ia pun mendapatkan tugas untuk merancang ulang Saló de Cent di Dewan Kota Barcelona, namun proyek ini akhirnya tidak terlaksana. Pada awal 1890-an, Gaudí mendapatkan dua tugas dari luar Catalunya, yaitu Istana Episkopal, Astorga dan Casa Botines di León. Kedua karya ini turut mendongkrak ketenaran Gaudí di seluruh Spanyol. Tahun 1891, ia mengunjungi Málaga dan Tangiers untuk mempelajari situs proyek Misi Katolik Fransiskan yang desainnya diamanatkan oleh marquis Comillas ke-2.[28]

 
Arsitektur atap di Casa Batlló

Pada tahun 1899, Gaudí bergabung dengan Cercle Artístic de Sant Lluc, perkumpulan seniman Katolik yang didirikan tahun 1893 oleh uskup Josep Torras i Bages dan kakak adik Josep dan Joan Llimona. Ia juga bergabung dengan Lliga Espiritual de la Mare de Déu de Montserrat, organisasi Katolik Catalunya lainnya.[29] Karakter pemikiran politiknya yang konservatif dan religius sangat berkaitan dengan keinginannya untuk mempertahankan identitas budaya bangsa Catalunya.[30]

Pada permulaan abad ke-20, Gaudí mengerjakan beberapa proyek secara bersamaan. Proyek-proyek tersebut mencerminkan peralihannya ke gaya yang lebih personal yang terinspirasi oleh alam. Pada tahun 1900, ia mendapatkan penghargaan bangunan terbaik tahun ini dari Dewan Kota Barcelona atas karyanya, Casa Calvet. Sepanjang dasawarsa pertama abad ke-20, Gaudí fokus pada proyek-proyek seperti Casa Figueras (lebih dikenal dengan sebutan Bellesguard), Park Güell, sebuah proyek urbanisasi yang gagal, dan restorasi Katedral Palma de Mallorca yang menjadi penyebab seringnya ia berkunjung ke Majorca. Antara 1904 dan 1910, ia membangun Casa Batlló dan Casa Milà, dua karya Gaudí yang paling mudah dikenali.

 
Santo Filipus Neri merayakan Misa Suci oleh Joan Llimona, Gereja Santo Filipus Neri (Barcelona). Gaudí merupakan model wajah Santo Filipus Neri.

Karena Gaudí semakin terkenal, pada tahun 1902, pelukis Joan Llimona memilih fitur wajah Gaudí sebagai gambaran Santo Filipus Neri di lukisan-lukisan lorong gereja Santo Filipus Neri di Barcelona.[31] Bersama Joan Santaló, putra temannya, dokter Pere Santaló, Gaudí gagal mendirikan pabrik besi tempa pada tahun yang sama.[32]

Setelah pindah ke Barcelona, Gaudí sering berganti alamat: saat masih pelajar ia tinggal di perumahan di Distrik Gothik; saat mengawali kariernya ia berpindah-pindah apartemen sewaan di wilayah Eixample. Akhirnya, pada tahun 1906, ia menetap di sebuah rumah di Güell Park yang dimilikinya dan dibangun oleh asistennya, Francesc Berenguer, sebagai properti pameran untuk karya-karyanya. Sejak itu, rumahnya perlahan diubah menjadi Museum Gaudí. Di sana ia tinggal bersama ayahnya (meninggal tahun 1906 pada usia 93 tahun) dan keponakannya, Rosa Egea Gaudí (meninggal tahun 1912 pada usia 36 tahun). Ia tinggal di rumah itu sampai tahun 1925, beberapa bulan sebelum kematiannya, kemudian menetap di ruang proyek Sagrada Família.

Peristiwa yang sangat memengaruhi kepribadian Gaudí adalah Minggu Tragis tahun 1909. Gaudí bertahan di rumahnya di Güell Park sepanjang periode kerusuhan ini. Suasana antipendeta dan serangan terhadap gereja dan biara membuat Gaudí mengkhawatirkan keselamatan Sagrada Família, tetapi bangunan tersebut tidak dirusak.[33]

Pada tahun 1910, pameran di Grand Palais Paris diadakan khusus untuk memamerkan karya-karya Gaudí. Pameran tersebut diselenggarakan selama salon tahunan Société des Beaux-Arts di Prancis. Gaudí berpartisipasi atas undangan dari Count Güell; ia memajang serangkaian gambar, rencana, dan model skala plaster dari beberapa karyanya. Meski ia ikut serta secara hors concours, ia mendapat sambutan hangat dari pers Prancis. Sebagian besar pamerannya ini dapat dilihat pada tahun berikutnya di I Salón Nacional de Arquitectura yang berlangsung di ruang pameran kota El Buen Retiro di Madrid.[34]

Selama pameran Paris bulan Mei 1910, Gaudí liburan di Vic. Di sana ia merancang dua tiang lampu basalt dan besi tempa untuk Plaça Major di Vic sebagai bentuk penghormatan seratus tahun Jaume Balmes. Tahun berikutnya, ia berusaha memulihkan diri di Puigcerdà setelah mengidap tuberkulosis. Pada waktu itu pula ia mendapatkan ide untuk fasade Sagrada Família.[35] Karena masalah kesehatannya, ia membuat surat wasiat di kantor notaris Ramon Cantó i Figueres pada tanggal 9 Juni, tetapi ia kembali sembuh.[36]

Dasawarsa sejak 1910 adalah masa-masa yang sulit bagi Gaudí. Pada waktu itu, keponakannya, Rosa, meninggal dunia tahun 1912 dan teman baiknya, Francesc Berenguer, meninggal tahun 1914; krisis ekonomi parah yang menghambat pembangunan Sagrada Família tahun 1915; kematian temannya, Josep Torras i Bages, uskup Vic, tahun 1916; terhambatnya pembangunan Colonia Güell tahun 1917; dan kematian teman dan pelindungnya, Eusebi Güell, tahun 1918.[37] Mungkin karena tragedi itulah ia mendedikasikan hidupnya untuk Sagrada Família sejak 1915 dan tinggal di dalamnya. Gaudí mengaku kepada para rekannya:

Semua sahabatku sudah meninggal; aku tidak punya keluarga dan klien, kekayaan dan segalanya. Sekarang aku bisa mendedikasikan seluruh hidupku kepada Gereja.[38]

Gaudí menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya untuk menyelesaikan "Katedral Kaum Papa" (nama yang umum untuk Sagrada Família) dan ia mencari sumbangan agar bisa melanjutkannya. Selain kesetiaannya pada proyek ini, ia ikut serta dalam aktivitas lain, kebanyakan di antaranya terkait dengan agama Katolik yang dianutnya. Pada tahun 1916, ia mengikuti kursus lagu Gregorian di Palau de la Música Catalana yang diajarkan oleh biarawan Benedictine Gregori M. Sunyol.[39]

Kehidupan pribadi

sunting

Gaudí mendedikasikan hidupnya untuk profesinya dan ia tidak menikah. Ia diketahui menyukai seorang perempuan—Josefa Moreu, guru di Mataró Cooperative, pada tahun 1884—tetapi tidak terbalaskan.[40] Sejak itu, Gaudí mencari kedamaian spiritual melalui keyakinan Katolik yang dipeluknya. Gaudí sering digambarkan sebagai sosok yang tidak bisa membina hubungan sosial dan tidak menyenangkan, memiliki reaksi yang keras dan gestur arogan. Akan tetapi, orang-orang yang dekat dengannya menggambarkannya sebagai orang yang ramah dan sopan, senang diajak bicara, dan setia kepada teman-temannya. Patron Eusebi Güell dan uskup Vic, Josep Torras i Bages, adalah salah satu orang yang memujinya, serta Joan Maragall dan Jacint Verdaguer, dokter Pere Santaló, dan beberapa rekannya yang paling dipercaya seperti Francesc Berenguer dan Llorenç Matamala.[41]

 
Gaudí menunjukkan Sagrada Família kepada nunsius kepausan, Kardinal Francesco Ragonesi (1915). Monsegnor Ragonesi menganggap Gaudí sebagai "Dante Arsitektur".[42][43]

Penampilan pribadi Gaudí—fitur wajah Nordik, rambut pirang, dan mata biru—berubah besar seiring waktu. Saat masih muda, ia berpakaian seperti pesolek dengan baju-baju mahal, memelihara rambut dan janggut, menyukai makanan gourmet, sering mendatangi teater dan opera dan mengunjungi situs-situs proyeknya menggunakan kereta kuda. Gaudí tua makan sedikit, mengenakan pakaian bekas yang tua, dan mengabaikan penampilannya sampai-sampai ia sering dianggap pengemis. Anggapan pengemis tersebut kelak menjadi salah satu penyebab kematiannya.[44]

Gaudí meninggalkan dokumen tertulis yang sedikit sekali, kecuali laporan teknis karyanya yang diwajibkan oleh otoritas pemerintah, sejumlah surat kepada temannya (terutama kepada Joan Maragall), dan beberapa artikel jurnal. Sebagian kutipan yang dikumpulkan oleh asisten dan pelajarnya dijaga dengan baik, salah satunya oleh Josep Francesc Ràfols, Joan Bergós, Cèsar Martinell, dan Isidre Puig i Boada. Satu-satunya dokumen tertulis yang ditinggalkan Gaudí dikenal dengan sebutan Manuscrito de Reus (1873–1878), semacam diari mahasiswa yang berisi koleksi pendapatnya terhadap arsitektur dan dekorasi, serta ide-idenya tentang kedua hal tersebut. Di dalamnya juga terdapat analisis gereja Katolik dan rumah leluhurnya, dan teks mengenai ornamentasi dan komentar tentang desain sebuah meja.[45]

Gaudí selalu mendukung budaya Catalunya tetapi enggan aktif secara politik untuk memperjuangkan otonomi Catalunya.[46] Politikus seperti Francesc Cambó dan Enric Prat de la Riba menyarankan agar ia mencalonkan diri sebagai deputi, tetapi ia menolaknya. Tahun 1920, ia dipukuli oleh polisi dalam kerusuhan perayaan Floral Games.[47] Pada tanggal 11 September 1924, Hari Nasional Catalunya, ia dipukuli dalam sebuah unjuk rasa menolak pelarangan bahasa Catalunya oleh kediktatoran Primo de Rivera. Gaudí ditangkap oleh Garda Sipil dan menjalani masa penjara singkat. Ia dibebaskan setelah membayar jaminan sebesar 50 peseta.[48]

Kematian

sunting
 
Pemakaman Gaudí (12 Juni 1926)

Tanggal 7 Juni 1926, Gaudí sedang berjalan seperti biasanya ke Gereja Santo Filipus Neri untuk berdoa dan membuat pengakuan. Saat berjalan di sepanjang Gran Via de les Corts Catalanes antara jalan Girona dan Bailén, ia ditabrak oleh trem dan pingsan.[49] Saat itu ia tidak membawa dokumen identitas dan mengenakan pakaian kumal. Orang-orang sekitar lantas menduga Gaudí sebagai seorang pengemis sehingga ia tidak segera dibantu. Akhirnya seorang polisi membawanya ke Rumah Sakit Santa Creu menggunakan taksi, lalu Gaudí mendapat perawatan dasar.[50] Saat pendeta Sagrada Família, Mosén Gil Parés, mengenalinya keesokan harinya, kondisi Gaudí sudah sangat buruk sehingga tidak memungkinkan untuk menjalani perawatan selanjutnya. Gaudí meninggal dunia pada tanggal 10 Juni 1926 pada usia 73 tahun dan dimakamkan dua hari kemudian. Masyarakat berkumpul untuk memberi penghormatan terakhir kepadanya di kapel Our Lady of Mount Carmel di ruang bawah tanah Sagrada Família. Di nisannya, tercantum tulisan ini:

Antonius Gaudí Cornet. Reusensis. Annos natus LXXIV, vitae exemplaris vir, eximiusque artifex, mirabilis operis hujus, templi auctor, pie obiit Barcinone die X Junii MCMXXVI, hinc cineres tanti hominis, resurrectionem mortuorum expectant. R.I.P.[51]

(Antoni Gaudí Cornet. Dari Reus. Pada usia 74 tahun, sosok yang kehidupannya patut diteladani, dan pengrajin yang luar biasa, perancang mahakarya menakjubkan ini, gereja ini, meninggal dalam keadaan beriman di Barcelona pada hari kesepuluh Juni 1926; selanjutnya abu sosok yang hebat ini menunggu waktu kebangkitannya. Semoga ia beristirahat dengan damai.)

Gaudí dan Modernisme

sunting
 
Salib empat lengan, salah satu fitur khas karya-karya Gaudí

Karier profesional Gaudí sangat unik karena ia tidak pernah berhenti meneliti struktur mekanis bangunan. Awalnya, Gaudí terinspirasi ole seni oriental (India, Persia, Jepang) melalui studi para teoriwan arsitektur historisis seperti Walter Pater, John Ruskin, dan William Morris. Pengaruh aliran Oriental dapat dilihat pada karya-karyanya di Capricho, Istana Güell, Paviliun Güell, dan Casa Vicens. Selanjutnya, ia menganut aliran neo-Gothik yang sedang populer pada kala itu, mengikuti ide arsitek Prancis Viollet-le-Duc. Pengaruh ini terlihat di Colegi de les Teresianes, Istana Episkopal di Astorga, Casa Botines, dan rumah Bellesguard, serta ruang bawah tanah dan apsis Sagrada Família. Terakhir, Gaudí mengambil jalan yang lebih personal melalui gaya organik yang terinspirasi oleh alam yang kelak menjadi dasar karya-karya besarnya.

Semasa kuliah, Gaudí mempelajari koleksi foto seni Mesir, India, Persia, Maya, Cina, dan Jepang yang dimiliki oleh Sekolah Arsitektur. Koleksi tersebut juga mencakup monumen Moor di Spanyol yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap dirinya dan menjadi inspirasi bagi beberapa rancangannya. Ia juga mempelajari buku Plans, elevations, sections and details of the Alhambra karya Owen Jones yang dipinjamnya dari perpustakaan sekolah.[55] Ia mengambil sejumlah solusi struktural dan ornamental dari seni nazarí dan mudéjar. Ia memanfaatkannya dengan mencampurkan variasi dan gaya ke dalam karya-karyanya. Gaudí juga mengamati ketidakpastian ruang dalam seni Islam serta konsep struktur ruang tak terbatas; suasana berurutan dihiasi lubang dan pemisah yang menciptakan pembagi atau pembelah tanpa mengganggu suasana ruang terbuka dengan menutupinya menggunakan penghalang.[56]

Tak diragukan lagi, gaya yang paling memengaruhinya adalah Kebangkitan Gothik yang diperkenalkan pada paruh akhir abad ke-19 oleh tulisan-tulisan teoretis Viollet-le-Duc. Arsitek Prancis tersebut mempelajari gaya masa lalu dan mengadaptasinya dengan cara yang rasional, mempertimbangkan baik struktur maupun desainnya.[57] Bagi Gaudí, gaya Gothik "tidak sempurna", karena meski beberapa solusi strukturnya efektif, gaya Gothik adalah sebuah seni yang belum "disempurnakan". Menurutnya:

Seni Gothik tidak sempurna, baru setengahnya yang sempurna; ini adalah gaya yang dihasilkan oleh kompas, pengulangan [elemen] industrial yang terumuskan [dengan cermat]. Kestabilannya bergantung pada penopangan konstan oleh dinding: gaya ini adalah suatu kecacatan yang ditahan oleh penopang. (...) Bukti bahwa bangunan Gothik kurang menonjol adalah mereka memiliki dampak yang emosional ketika dibelah-belah, dilapisi tanaman merambat, dan diterangi bulan.[58]

 
Salamander di Park Güell telah menjadi simbol karya Gaudí.

Setelah pengaruh awal tersebut, Gaudí beralih ke Modernisme yang waktu itu sedang jaya-jayanya. Modernisme pada tahap awal terinspirasi oleh arsitektur bersejarah. Para praktisinya melihat mundurnya aliran ini sebagai akibat bentuk-bentuk industrial yang diterapkan oleh kemajuan teknologi Revolusi Industri. Penggunaan gaya-gaya tua ini mewakili regenerasi moral yang memungkinkan kaum borjuis untuk mengidentifikasinya menggunakan nilai-nilai yang mereka anggap sebagai akar budayanya. Renaixença (kelahiran kembali), kebangkitan budaya Catalunya yang dimulai pada paruh kedua abad ke-19, membawa bentuk-bentuk Gothik ke dalam gaya "nasional" Catalunya yang bertujuan menggabungkan nasionalisme dan kosmopolitanisme sambil mengintegrasikan diri dengan aliran modern Eropa.[59]

Sejumlah fitur penting Modernisme adalah: bahasa antiklasik yang diwariskan dari Romantisisme dengan kecenderungan ke arah lirisisme dan subjektivitas; kaitan arsitektur yang sudah ada dengan seni terapan dan karya artistik yang menghasilkan gaya ornamental terbuka; penggunaan bahan baru yang menghasilkan campuran bahasa konstruksi, kaya akan kontras, yang menciptakan efek menonjol bagi keseluruhan bangunan; rasa optimisme dan keyakinan kuat yang menciptakan seni empatik yang merefleksikan suasana kemakmuran pada waktu itu, serta jenis estetika kaum borjuis lainnya.[60]

Pencarian bahasa arsitektur baru

sunting

Gaudí biasanya dianggap sebagai maestro Modernisme Catalunya, tetapi karya-karyanya sudah keluar dari satu gaya atau pengelompokan. Semua karyanya adalah karya imajinatif yang inspirasi utamanya berasal dari alam. Gaudí mempelajari bentuk geometri alam organik dan anarkik secara mendalam, mencari cara untuk memberikan ekspresi kepada bentuk-bentuk arsitektur tersebut. Sejumlah inspirasi besarnya berasal dari kunjungannya ke gunung Montserrat, gua Mallorca, gua saltpeter di Collbató, tebing Fra Guerau di Pegunungan Prades di belakang Reus, pegunungan Pareis di sebelah utara Mallorca dan Sant Miquel del Fai di Bigues i Riells.[61]

Bentuk geometri

sunting
 
Nave di Sagrada Familia dengan kubah hiperboloid. Inspirasi alamnya berasal dari pohon. Pilar dan cabang-cabangnya menggambarkan pohon yang tumbuh sampai ke atap.

Studi alam ini diangkat ke dalam rancangannya yang memakai bentuk geometri pelintir seperti paraboloid hiperbola, hiperboloid, helikoid, dan kerucut, yang menggambarkan bentuk-bentuk yang ditemui Gaudí di alam.[62] Permukaan pelintir dibentuk oleh garis lurus yang dikenal sebagai generatriks seiring pergerakannya melintasi satu atau beberapa garis yang disebut direktriks. Gaudí menemukan banyak sekali contohnya di alam, misalnya di tanaman Juncaceae, reed, dan tulang. Ia pernah berkata bahwa tidak ada struktur yang lebih baik selain batang pohon atau kerangka manusia. Bentuk-bentuk tersebut pada saat yang sama bersifat fungsional dan indah, dan Gaudí menemukan cara mengadaptasi bahasa alam ke bentuk struktur arsitektur. Ia pernah menyamakan bentuk helikoid dengan gerakan dan hiperboloid dengan cahaya. Mengenai permukaan pelintir, ia mengatakan:

Paraboloid, hiperboloid, dan helikoid, yang secara konstan meragamkan gelombang cahaya, kaya akan matriks sehingga ornamentasi dan pemodelan sudah tidak diperlukan lagi.[63]

Elemen lain yang sering digunakan Gaudí adalah lengkungan katener. Ia mempelajari geometri secara mendalam ketika masih muda. Ia juga mempelajari berbagai artikel tentang rekayasa (teknik), bidang ilmu yang memuji lengkungan katener sebagai elemen mekanik. Lengkungan ini dulunya hanya diterapkan pada pembangunan jembatan gantung. Gaudí adalah orang pertama yang memakai elemen ini dalam arsitektur umum. Arch katener di bangunan-bangunan seperti Casa Milà, Sekolah Teresianas, ruang bawah tanah Colònia Güell, dan Sagrada Família memungkinkan Gaudí menambahkan elemen kekuatan besar terhadap struktur-strukturnya, karena katener mendistribusikan beban yang dibawanya dengan setara, dan hanya dipengaruhi oleh gaya tangensial yang berhenti sendiri.[64]

Gaudí berevolusi dari bidang ke geometri spasial, sampai geometri pelintir. Bentuk-bentuk konstruksi ini sangat pas dengan pemakaian bahan murah seperti batu bata. Gaudí sering menggunakan penataan bata dengan mortar secara berlapis-lapis seperti kubah Catalunya tradisional.[65] Pencarian solusi struktur baru ini memuncak antara 1910 dan 1920, ketika ia memanfaatkan penelitian dan pengalamannya pada mahakaryanya, Sagrada Família. Gaudí merancang gereja ini layaknya struktur hutan dengan serangkaian tiang mirip pohon yang terbagi menjadi beberapa cabang untuk menopak struktur kubah hiperboloid yang saling terikat. Ia meninggikan tiangnya supaya bisa menahan tekanan lurus terhadap bidangnya. Ia juga merancang tiangnya dengan bentuk helikoid pelintir ganda (ke kanan dan ke kiri) seperti pada cabang dan batang pohon. Semuanya menciptakan struktur yang saat ini dikenal sebagai fraktal.[66] Diiringi pemanfaatan ruang yang membaginya menjadi modul-modul kecil, independen, dan dapat menopang dirinya sendiri, geometri ini menghasilkan struktur yang dengan sempurna menopang gaya traksi mekanik tanpa memerlukan buttress (penopang) seperti yang disyaratkan oleh gaya neo-Gothik.[67] Karena itu, Gaudí berhasil menciptakan solusi logis yang rasional, terstruktur, dan sempurna. Pada saat yang sama, ia menciptakan gaya arsitektur baru yang asli, sederhana, praktis, dan indah.

Melampaui Gothik

sunting

Teknik konstruksi baru ini memungkinkan Gaudí mencapai tujuan arsitektur terbesarnya, yaitu menyempurnakan dan melampaui gaya Gothik. Bagian pusat kubah hiperboloidnya berada di tempat yang pada kubah Gothik diisi oleh batu tengah (keystone), dan struktur hiperboloid tersebut memungkinkan keberadaan lubang di tempat itu agar cahaya bisa masuk. Di perpotongan antara kubah, struktur hiperboloid juga memungkinkan keberadaan lubang yang dimanfaatkan Gaudí untuk mereka ulang langit berbintang. Berbeda dengan kubah Gothik yang perpotongan antara kubahnya dihiasi tulang penopang.[68]

Gaudí melengkapi visi arsitektur organiknya dengan visi keruangan unik yang membuatnya mampu mewujudkan desainnya dalam bentuk tiga dimensi, tidak seperti desain datar pada arsitektur tradisional. Ia pernah berkata bahwa ia mendapat ide keruangan (spasial) ini ketika masih kecil; ia melihat gambar tungku yang dibuat ayahnya.[69] Berkat konsep keruangan ini, Gaudí selalu memilih untuk berkarya dengan model tempaan dan model skala atau bahkan berimprovisasi langsung di tempat konstruksi. Gaudí enggan menggambar cetak biru dan ia jarang sekali membuat sketsa karyanya. Ia baru menggambar jika diminta oleh pemerintah.

 
Model terbalik Colònia Güell, Sagrada Família Museum

Inovasi Gaudí lainnya dalam bidang rekayasa adalah pemakaian model skala untuk menghitung atau mengalkulasi struktur. Untuk gereja Colònia Güell, ia membangun model skala 1:10 dengan tinggi 4 meter (13 ft) di sebuah tenda di samping bangunan. Di sana, ia membuat model yang memiliki dawai disertai kantong-kantong kecil berisi batu yang bergelantungan di dawai tersebut. Di meja gambar yang terpaku ke oteng, ia menggambar lantai gereja, dan ia menggantung dawainya (untuk katener) bersama batu (untuk pemberat) dari titik-titik penopang kolom bangunan, yaitu perpotongan dinding. Pemberat ini menghasilkan kurva katener pada lengkungan dan kubah. Waktu itu, ia mengambil foto yang jika dibalik akan menampilkan struktur kolom dan lengkungan yang diinginkan Gaudí. Gaudí kemudian mewarnai fotonya dengan gouache atau pastel. Garis besar bangunan gereja pun ditetapkan, dan ia mencatat setiap rinciannya, baik arsitektur, gaya, maupun dekorasinya.[70]

Posisi Gaudí dalam sejarah arsitektur adalah sebagai sosok genius kreatif yang, karena terinspirasi oleh alam, mengembangkan gayanya sendiri yang mencapai kesempurnaan teknis dan nilai estetis, dan menjadi tanda karakternya. Inovasi struktur Gaudí merupakan hasil dari seluruh pengalamannya mempelajari berbagai gaya arsitektur, mulai dari Dorik sampai Barok melalui Gothik, inspirasi utamanya. Bisa dikatakan bahwa gaya-gaya ini terlihat pada karyanya yang kemudian ditafsirkan ulang dan disempurnakan. Gaudí melewati era historisisme dan eklektisisme yang dialami generasinya tanpa berhubungan dengan aliran arsitektur lain pada abad ke-20 yang, menurut pemikiran rasionalis mereka, diturunkan dari mazhab Bauhaus, dan mewakili evolusi antitetis sampai evolusi yang dirintis Gaudí. Evolusi tersebut kelak mencerminkan penolakan dan sedikitnya pemahaman terhadap karya arsitek modernista.

Faktor lain yang berujung pada pengabaian karya arsitek Catalunya ini adalah bahwa meski memiliki banyak asisten dan pembantu, Gaudí tidak menciptakan mazhabnya sendiri dan tidak pernah mengajarkannya kepada orang lain, bahkan ia tidak meninggalkan dokumen tentang pemikirannya. Sejumlah rekannya mengadopsi inovasi Gaudí, termasuk Francesc Berenguer dan Josep Maria Jujol; rekan lainnya, seperti Cèsar Martinell, Francesc Folguera, dan Josep Francesc Ràfols condong ke Noucentisme dan meninggalkan jejak sang maestro.[71] Namun, tingkat pengaruhnya dapat diamati pada karya para arsitek yang membentuk aliran Modernista atau beralih dari Modernista dan arsitek yang tidak punya hubungan langsung dengan Gaudí, seperti Josep Maria Pericas (Casa Alòs, Ripoll), Bernardí Martorell (pemakaman Olius) dan Lluís Muncunill (Masía Freixa, Terrassa). Gaudí dianggap sebagai peletak peninggalan terbesar pada arsitektur abad ke-20: maestro seperti Le Corbusier menyatakan dirinya sebagai penggemar Gaudí, dan karya arsitek lain seperti Pier Luigi Nervi, Friedensreich Hundertwasser, Oscar Niemeyer, Félix Candela, Eduardo Torroja, dan Santiago Calatrava terinspirasi oleh Gaudí. Frei Otto menggunakan bentuk-bentuk Gaudí dalam pembangunan Stadion Olimpiade Munich. Di Jepang, karya Kenji Imai mengandung jejak-jejak pengaruh Gaudí seperti yang terlihat pada Tugu Peringatan Dua Puluh Enam Martir Jepang di Nagasaki (memenangkan Penghargaan Arsitektur Nasional Jepang pada tahun 1962); di tugu ini terdapat "trencadís" khas Gaudí.[72]

Desain dan keahlian

sunting
 
Gerbang masuk Paviliun Güell

Pada masa-masa kuliah, Gaudí sering menghadisi lokakarya kerajinan, salah satunya lokakarya yang dipimpin Eudald Puntí, Llorenç Matamala, dan Joan Oñós. Ia di sana mempelajari aspek-aspek dasar teknik yang terkait dengan arsitektur, termasuk pemahatan, perkayuan, penempaan besi, kaca berwarna, keramik, pemodelan plaster, dan lain-lain.[73] Ia juga belajar perkembangan-perkembangan teknologi baru, mengintegrasikannya pemakaian besi dan beton bertulang dalam teknik konstruksinya. Gaudí melihat arsitektur sebagai desain multifungsi, ketika setiap detail dalam suatu susunan harus ditempatkan secara harmonis dan proporsional. Pengetahuan ini memungkinkan Gaudí untuk merancang proyek arsitektur, termasuk semua elemen dalam karyanya, mulai dari perabotan, pencahayaan, sampai besi tempa.

Gaudí juga merupakan inovator dalam bidang keahlian. Ia menciptakan solusi teknis dan dekoratif baru menggunakan bahan-bahannya, misalnya cara Gaudí merancang mosaik keramik yang terbuat dari sampah ("trencadís") dengan kombinasi yang baru dan imajinatif. Untuk restorasi Katedral Mallorca, ia menciptakan teknik baru untuk membuat kaca berwarna, yaitu dengan menumpuk tiga panel kaca berwarna primer, dan kadang-kadang satu panel berwarna netral, membedakan ketebalan kacanya untuk mendapatkan intensitas cahaya yang diinginkan.[74]

 
Objek yang didedikasikan untuk Orfeó Català (1922), dirancang oleh Gaudí, digambar oleh Francesc Quintana dan diwarnai oleh Josep Maria Jujol

Inilah cara Gaudí merancang beberapa pahatan di Sagrada Família. Ia akan mempelajari anatomi figurnya secara mendalam dan berfokus pada gesturnya. Ia sebelumnya mempelajari kerangka manusia dan kadang memakai boneka yang terbuat dari kawat untuk menguji postur figur yang akan dipahatnya. Ia kemudian mengambil foto modelnya menggunakan sistem cermin yang memberi sudut pandang berbeda. Ia lalu membuat kerangka plaster figur tersebut, baik manusia maupun hewan; ia pernah membuat keledai berdiri dan tidak bergerak sama sekali. Ia mengubah proporsi kerangka-kerangka ini untuk mendapatkan penampilan figur yang diinginkan, tergantung tempatnya di gereja. Jika semakin tinggi letaknya, semakin besar kerangkanya. Terakhir, ia memahat figurnya dari batu.[75]

Ruang kota dan lanskap

sunting

Gaudí juga belajar membuat lanskap, biasanya di lingkungan kota. Ia ingin menempatkan karyanya di lingkungan yang paling pas dari segi alam dan arsitektunya dengan mempelajari lokasi pembangunannya secara mendalam dan mencoba menggabungkannya secara alami ke lingkungan tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, ia sering menggunakan bahan yang paling banyak ditemukan di lingkungan tersebut, misalnya sabak Bellesguard dan granit Bierzo di Istana Episkopal, Astorga. Kebanyakan proyek yang dirancangnya adalah kebun, seperti Taman Güell dan Kebun Can Artigas, atau kebun terpisah, seperti Casa Vicens dan Paviliun Güell. Pendekatan harmonis Gaudí terhadap pembuatan lanskap dapat dilihat dengan jelas di First Mystery of the Glory of the Rosary di Montserrat. Kerangka arsitektur di sana berasal dari alam (batu Montserrat) yang mengitari sekumpulan patung yang menghiasi jalan menuju Holy Cave.

Interior

sunting
 
Interior Casa Vicens

Gaudí juga dikenal sebagai dekorator interior. Ia mendekorasi sendiri sebagian besar bangunan rancangannya, mulai dari perabotan sampai detail terkecil. Ia tahu cara menerapkan hal-hal kecil dalam gaya, menyesuaikan dekorasi dengan citarasa pemilik, gaya susunan yang dominan, atau tempatnya dalam lingkungan sekitarnya, baik perkotaan atau alam, sekuler atau religius. Sebagian besar karyanya terkait dengan perabotan liturgi. Mulai dari desain meja untuk kantornya pada awal kariernya sampai perabotan yang dirancang untuk Istana Sobrellano di Comillas. Ia merancang semua perabotan di Casa Vicens, Casa Calvet, Casa Batlló, Casa Milà, Istana Güell, dan Menara Bellesguard, serta perabotan liturgi Sagrada Família. Perlu diketahui bahwa Gaudí belajar ergonomi supaya bisa mengadaptasikan perabotannya dengan anatomi manusia. Banyak perabotan rancangannya dipamerkan di Gaudí Museum.[76]

Aspek lain yang dimilikinya adalah persebaran ruang yang cerdas yang selalu bertujuan menciptakan suasana interior yang nyaman dan intim. Untuk menghasilkannya, Gaudí akan membagi ruang menjadi beberapa bagian sesuai kegunaannya masing-masing dengan dinding rendah, loteng rendah, pintu geser, dan lemari dinding. Selain memperhatikan setiap hal rinci dari seluruh elemen struktur dan ornamen, ia memastikan agar karya rancangannya memiliki pencahayaan dan ventilasi yang baik. Demi mewujudkannya, ia mempelajari setiap orientasi proyek sesuai titik kardinalnya, serta iklim setempat dan tempatnya di dalam lingkungannya. Pada masa itu, masyarakat sedang menggandrungi kenyamanan dalam ruangan yang memiliki pipa air dan gas dan lampu listrik. Semuanya disusun oleh Gaudí dengan cermat. Pada Sagrada Família, misalnya, ia melakukan kajian secara menyeluruh terhadap akustika dan pencahayaan untuk mengoptimalkan pemanfaatannya. Mengenai pencahayaan, ia pernah berkata:

Cahaya mencapai harmoni maksimum pada kemiringan 45°, karena cahaya jatuh ke objek dengan jalur yang tidak horizontal maupun vertikal. Ini bisa disebut sebagai cahaya menengah, dan cahaya ini memberi penampakan objek yang paling sempurna dan nuansa paling apik. Inilah cahaya Mediterania.[77]

Pencahayaan juga memaksa Gaudí melakukan pengaturan ruang yang membutuhkan kajian mendalam terhadap gradasi intensitas cahaya supaya bisa beradaptasi dengan lingkungan tertentu. Ia mewujudkan hal ini dengan sejumlah elemen seperti kaca atap, jendela, dan penutup jendela. Contoh paling terkenal adalah gradasi warna yang dipakai di atrium Casa Batlló demi mencapai persebaran cahaya yang seragam di seluruh interior bangunan. Ia juga cenderung membangun rumah menghadap ke selatan untuk memaksimalkan ekspos sinar matahari.[78]

Karya Gaudí umumnya dikelompokkan sebagai modernista, dan masuk dalam aliran ini karena keberaniannya untuk merenovasi tanpa mematahkan tradisi, pencarian modernitas, sentuhan ornamental pada karya, dan karakter multidisipliner dari setiap pengerjaannya yang didominasi oleh keahlian. Gaudí menambahkan sedikit elemen barok, mengadopsi kemajuan teknik, dan melanjutkan penggunaan bahasa arsitektur tradisional. Diiringi inspirasinya dari alam dan sentuhan asli karya-karyanya, amalgam ini lantas memberi karya-karyanya karakter yang personal dan unik dalam sejarah arsitektur.

Secara kronologis, sulit untuk menentukan garis pandu yang mengilustrasikan evolusi gaya Gaudí dengan benar. Meski ia beralih dari pendekatan historisis agar bisa sepenuhnya berada dalam aliran modernista yang berkembang begitu cepat pada trimester terakhir abad ke-19 di Catalunya sebeum akhirnya mendapatkan gaya organik yang sesuai dengan dirinya, proses ini tidak terdiri dari tahap-tahap jelas dengan batas yang jelas pula. Justru di setiap tahap terdapat cerminan tahap sebelumnya, karena ia secara perlahan berasilimilasi dan melewati tahap-tahap tersebut. Salah satu deskripsi karya Gaudí terbaik dituliskan oleh murid sekaligus penulis biografinya, Joan Bergós, menurut kriteria plastik dan struktural. Bergós menetapkan lima periode produksi karya Gaudí: periode pendahuluan, mudéjar-morisco (seni Moor/mudéjar), imitasi Gothik, naturalis dan ekspresioinis, dan sintesis organik.[79]

Karya awal

sunting

Karya-karya pertama Gaudí semasa kuliah dan setelah lulus dikenal karena presisi detailnya, pemakaian geometri pelintir, dan kecermatan pertimbangan kalkulasi struktural secara mekanis.[80]

Universitas

sunting

Semasa kuliah, Gaudí merancang berbagai proyek, beberapa di antaranya yang terkenal adalah pintu pemakaman (1875), paviliun Spanyol untuk Pameran Dunia Philadelphia 1876, bangunan di pinggir dermaga (1876), lapangan Diputació de Barcelona (1876), monumen air mancur untuk Plaça Catalunya di Barcelona (1877), dan aula pertemuan universitas (1877).[81]

Karya semasa kuliah
       
Pintu pemakaman (1875) Bangunan di pinggir dermaga (1876) Air mancur di Plaça Catalunya (1877) Aula pertemuan universitas (1877)

Antoni Gaudí merintis karier profesionalnya ketika masih kuliah. Untuk membayar uang kuliahnya, ia bekerja sebagai tukang gambar bagi sejumlah arsitek Barcelona paling terkenal waktu itu, seperti Joan Martorell, Josep Fontserè, Francisco de Paula del Villar y Lozano, Leandre Serrallach, dan Emili Sala Cortés.[23] Gaudí memiliki sejarah panjang dengan Josep Fontserè karena keluarganya juga berasal dari Riudoms dan mereka sudah berkenalan satu sama lain. Meski tidak memegang gelar arsitektur, Fontserè mendapat amanat dari dewan kota untuk pembangunan Parc de la Ciutadella yang dilakukan antara 1873 dan 1882. Untuk proyek ini, Gaudí ditugaskan menangani desain pintu masuk taman, balustrade bandstand (ruang pertemuan di tengah taman), dan monumen air mancur. ia merancang gua buatan yang menunjukkan kecintaannya terhadap alam dan sentuhan organik yang menjadi ciri khas arsitekturnya.[82]

Gaudí merancang apse biara Montserrat untuk Francisco de Paula del Villar. Ia merancang niche untuk gambar Perawan Hitam dari Montserrat pada tahun 1876. Ia kemudian menggantikan Villar dalam pengerjaan Sagrada Família. Bersama Leandre Serrallach, ia merancang proyek jalur trem ke Villa Arcadia di Montjuïc. Terakhir, ia bekerja sama dengan Joan Martorell dalam pembuatan gereja Jesuit di Carrer Casp dan biara Salesian di Passeig de Sant Joan, serta gereja Villaricos di Almeria. Ia juga mengerjakan proyek untuk Martorell yang gagal memenangkan sayembara fasade baru untuk katedral Barcelona. Hubungannya dengan Martorell, yang selalu ia anggap sebagai maestro utama dan paling berpengaruh bagi dirinya, justru membawa keberuntungan yang tidak disangka-sangka; Martorell kelak merekomendasikan Gaudí untuk proyek Sagrada Família.

Proyek pasca-kelulusan

sunting

Setelah lulus sebagai arsitek pada tahun 1878, karya pertama Gaudí adalah rangkaian tiang lampu di Plaça Reial, proyek gerai koran Girossi, dan koperasi Mataró (karya penting pertamanya). Ia mendapatkan amanat dari dewan kota Barcelona pada Februari 1878, saat ia sudah lulus namun belum mendapatkan gelarnya, yang baru dikirimkan dari Madrid pada 15 Maret 1878.[83] Ia ditugaskan merancang dua jenis tiang lampu: tiang berlengan enam berjumlah dua yang dipasang di the Plaça Reial, dan tiang berlengan tiga berjumlah dua yang dipasang di Pla del Palau, di seberang gedung pemerintahan sipil. Tiang lampu tersebut diresmikan pada pesta Mercè tahun 1879. Terbuat dari besi tempa dengan dasar marmer, tiang ini memiliki dekorasi yang menonjolkan caduceus Merkurius, simbol perdagangan dan lambang Barcelona.

Karya pasca-kelulusan
       
Tiang lampu Gerai koran Girossi Lemari pameran Esteban Comella Apotek Gibert

Proyek gerai koran Girossi, yang tidak pernah dibuat, diamanatkan oleh pedagang Enrique Girossi de Sanctis. Rencananya proyek tersebut terdiri dari 20 gerai koran yang tersebar di seluruh Barcelona. Setiap gerai memiliki toilet, stan bunga, dan panel kaca untuk iklan serta sebuah jam, kalender, barometer, dan termometer. Gaudí membayangkan sebuah struktur dengan tiang besi dan pinggiran marmer dan kaca, diatapi besi dan kaca besar dengan sistem penerangan bertenaga gas.[84]

Cooperativa Obrera Mataronense adalah proyek besar pertama Gaudí untuk Salvador Pagès i Anglada; proyek ini dikerjakannya selama 1878 sampai 1882. Proyek markas koperasi di Mataró ini meliputi sebuah pabrik, perumahan pekerja, pusat sosial, dan gedung pelayanan, tetapi hanya pabrik dan gedung pelayanannya yang selesai. Di atap pabrik, Gaudí menggunakan lengkungan katener untuk pertama kalinya dengan sistem perakitan baut yang ditemukan oleh Philibert de l'Orme.[85] Ia juga menggunakan dekorasi ubin keramik untuk pertama kalinya di gedung pelayanan tersebut. Gaudí merancang situsnya dengan mempertimbangkan orientasi matahari, salah satu ciri khas karyanya, serta lanskap. Ia bahkan mendesain bendera koperasi dengan memasukkan figur lebah, simbol kerja keras.

Bulan Mei 1878, Gaudí merancang lemari pameran untuk pabrik sarung atngan Esteban Comella yang dipamerkan di paviliun Spanyol di Pameran Dunia Paris tahun itu.[86] Karya inilah yang menarik perhatian pengusaha Eusebi Güell saat berkunjung ke Paris. Ia begitu terpukau sampai-sampai ia menyempatkan diri bertemu Gaudí sebelum pulang. Pertemuannya mengawali persahabatan dan kerja sama profesional yang panjang. Güell menjadi patron utama Gaudí dan sponsor proyek-proyek besarnya.

Proyek pertama Güell

sunting

Tugas pertama Güell untuk Gaudí pada tahun yang sama adalah desain furnitur untuk kapel pantheon Palacio de Sobrellano di Comillas yang saat itu dibangun oleh Joan Martorell, guru Gaudí, atas permintaan Marquis Comillas, bapak tiri Güell. Gaudí merancang sebuah kursi, bangku, dan meja doa: kursinya dilapisi kain bulu dan diberi sentuhan dua elang dan lambang Marquis; bangkunya diberi motif naga yang dirancang Llorenç Matamala; meja doanya diberi dekorasi tanaman.

Pada tahun 1878, ia menggambar rancangan teater di bekas kota Sant Gervasi de Cassoles (sekarang distrik di Barcelona); Gaudí tidak ambil bagian dalam pembangunan teater yang saat ini sudah tidak ada lagi. Tahun selanjutnya, ia merancang furnitur dan konter untuk Apotek Gibert; marketrinya dipengaruhi gaya Arab. Pada tahun yang sama, ia membuat lima rancangan prosesi penghormatan kepada penyair Francesc Vicent Garcia i Torres di Vallfogona de Riucorb, tempat penulis abad ke-17 dan sahabat Lope de Vega ini menjadi pendeta paroki. Proyek Gaudí berpusat pada sejumlah aspek pertanian, misalnya pencangkulan dan pemanenan anggur dan zaitun. Namun, akibat permasalahan organisasi, ide-ide Gaudí tidak terwujud.[87]

Antara 1879 dan 1881, ia membaut proposal dekorasi gereja Sant Pacià milik Colegio de Jesús-María di Sant Andreu del Palomar. Ia merancang altar bergaya Gothik, monstrans yang dipengaruhi gaya Bizantium, mosaik dan pencahayaannya, serta furnitur sekolah. Gereja ini terbakar saat Minggu Tragis 1909, dan saat ini hanya mosaiknya yang tersisa, "opus tesselatum", diduga sebagai karya perancang mosaik Italia Luigi Pellerin.[88] Gaudí diberi tugas mendekorasi gereja Colegio de Jesús-María di Tarragona (1880–1882): ia membuat altar dengan marmer putih Italia, dan bagian depannya atau antependium dengan empat kolom berhiaskan medali yang terbuat dari alabaster polikrom dengan figur malaikat; ostensorium yang terbuat dari kayu gilt, karya Eudald Puntí, yang dihiasi rosario, malaikat, simbol-simbol tetramorf dan merpati Roh Kudus; dan kursi paduan suaranya yang hancur pada tahun 1936.[89]

Tahun 1880, ia merancang proyek penerangan listrik untuk Muralla de Mar, atau dinding laut, di Barcelona yang tidak terlaksana. Proyek ini terdiri dari delapan lampu jalan besi besar yang dihiasi motif tanaman, frieze, perisai, dan nama-nama pertempuran dan laksamana Catalunya. Pada tahun yang sama, ia ambil bagian dalam sayembara pembangunan pusat sosial San Sebastián (sekarang balai kota). Sayembara tersebut dimenangkan oleh Luis Aladrén Mendivi dan Adolfo Morales de los Ríos. Dalam sayembara tersebut, Gaudí mengirimkan proyek yang menyatukan beberapa studinya sebelumnya, seperti air mancur Plaça Catalunya dan halaman gedung dewan provinsi.[90]

Kerja sama dengan Martorell

sunting
 
Sketsa Gaudí untuk fasade Katedral Barcelona

Tugas baru Güell-López untuk Comillas adalah gazebo untuk kunjungan ALfonso XII ke kota di Cantabria pada tahun 1881. Gaudí mendesain paviliun kecil berbentuk turban Hindu yang ditutupi mosaik dan dihiasi beberapa lonceng kecil yang berbunyi secara rutin. Gazebo ini kemudian dipindahkan ke Paviliun Güell.[91]

Pada tahun 1882, ia merancang biara Benedictine dan gereja Roh Kudus di Villaricos (Cuevas de Vera, Almeria) untuk mantan gurunya, Joan Martorell. Desainnya neo-Gothik, sama seperti Biara Salesian yang dirancang Gaudí bersama Martorell. Pada akhirnya, rancangan tersebut tidak diwujudkan dan rencana proyeknya hancur saat penjarahan Sagrada Família tahun 1936.[92] Pada tahun yang sama, ia ditugaskan membangun kabin berburu dan loteng anggur di sebuah rumah pedesaan bernama La Cuadra, di Garraf (Sitges), milik baron Eusebi Güell. Hanya loteng anggur yang dibangun beberapa tahun kemudian. Bersama Martorell, ia mengerjakan tiga proyek lain: gereja Jesuit di Carrer Caspe; Biara Salesian di Passeig de Sant Joan, proyek neo-Gothik yang altarnya berada di tengah salib; dan proyek fasade katedral Barcelona dalam sayembara yang diadakan pengurus katedral pada tahun 1882 dan dimenangkan oleh Josep Oriol Mestres dan August Font i Carreras.[93]

Kolaborasi Gaudí bersama Martorell adalah faktor penentu disarankannya Gaudí untuk proyek Sagrada Família. Gereja ini merupakan buah pemikiran Josep Maria Bocabella, pendiri Asosiasi Pengikut Santo Joseph, yang menempati satu blok penuh di distrik Eixample Barcelona.[94] Proyek ini awalnya dipercayakan kepada Francisco de Paula del Villar y Lozano yang merencanakan pembangunan sebuah gereja neo-Gothik dan mulai membangunnya tahun 1882. Akan tetapi, pada tahun selanjutnya, Villar mengundurkan diri karena sengketa dengan dewan konstruksi. Tugas ini pun diberikan kepada Gaudí yang merancang ulang seluruh proyek ini, kecuali ruang bawah tanahnya yang sudah duluan dibangun.[95] Gaudí menghabiskan sisa hidupnya untuk proyek pembangunan gereja ini yang akan menjadi sintesis seluruh pengetahuan arsitekturnya.

Periode Orientalis

sunting

Pada masa-masa ini, Gaudí menyelesaikan serangkaian karya bercirikan oriental, terinspirasi oleh seni Timur Tengah dan TImur Jauh (India, Persia, Jepang), serta seni Islam-Hispanik, terutama Mudejar dan Nazari. Gaudí sering menggunakan dekorasi ubin keramik, engkungan Moor, kolon bata telanjang dan puncak berbentuk paviliun atau kubah.[96]

Antara 1883 dan 1888, ia membangun Casa Vicens atas amanat pialang saham Manuel Vicens i Montaner. Rumah ini memiliki empat lantai, fasade di tiga sisi, dan kebun luas yang memiliki air mancur bata. Rumah ini dikelilingi oleh dinding bergerbang besi, dihiasi dedaunan palmetto, dan dirancang oleh Llorenç Matamala. Dinding rumah tersebut terbuat dari batu yang diselang-seling dengan ubin, sehingga meniru bunga kuning yang lazim ditemukan di daerah ini. Rumah tersebut diatapi cerobong dan turet. Di dalamnya, tiang atap kayu polikrom menjadi elemen menonjol. Tiang tersebut di dihiasi papier maché bunga; dindingnya dihiasi motif sayuran serta lukisan karya Josep Torrescasana; terakhir, lantainya terdiri dari mosaik "opus tesselatum" bergaya Romawi. Salah satu ruangan yang sangat asli desainnya adalah ruang merokok, terutama langit-langitnya yang dihiasi ornamen sarang madu ala Moor, mirip Generalife di Alhambra, Granada.[97]

Karya orientalis
         
Casa Vicens (1883–88) El Capricho (1883–85) Güell Pavilions (1884–87) Palau Güell (1886–88) Compañía Trasatlántica (1888)

Pada tahun yang sama, 1883, Gaudí merancang kapel Santísimo Sacramento untuk gereja paroki San Félix de Alella, serta beberapa rencana topografi untuk rumah pedesaan Can Rosell de la Llena di Gelida. Ia juga ditugaskan membangun aneks kecil di Palacio de Sobrellano, untuk Baron Comillas, di kota Comillas, Cantabria. Dikenal dengan sebutan El Capricho, proyek rumah ini dirintis oleh Máximo Díaz de Quijano dan dibangun antara 1883 dan 1885. Cristòfor Cascante i Colom, teman kuliah Gaudí, memimpin pembangunannya. Dengan gaya oriental, rumah ini memiliki bentuk memanjang dengan tiga lantai dan sebuah menara silinder berbentuk minaret Persia yang dilapisi keramik. Pintu masuknya berada di belakang empat kolom yang menopang lengkungan depres; bagian kapitalnya dihiasi burung dan dedaunan, sama seperti kapital yang dapat ditemukan di Casa Vicens. Elemen yang terkenal adalah lounge utamanya dengan jendela sash yang besar dan ruang merokok yang langit-langitnya berupa ubah stucco bergaya Arab.[98]

Gaudí melaksanakan amanat kedua dari Eusebi Güell antara 1884 dan 1887, Güell Pavilions di Pedralbes, saat ini di pinggiran kota Barcelona. Güell memiliki rumah pedesaan di Les Corts de Sarrià yang terdiri dari dua properti bernama Can Feliu dan Can Cuyàs de la Riera. Arsitek Joan Martorell membangun puri bergaya Karibia yang dihancurkan tahun 1919 untuk memungkinkan pembangunan Istana Kerajaan Pedralbes. Gaudí merenovasi rumah ini dan membangun dinding dan kabin pramuantar. Ia menyelesaikan dinding batu dan pintu-pintu masuknya. Pintu masuknya memiliki gerbang besi berbentuk naga, serta simbologi yang berbau mitor Herkules dan Kebun Hesperides.[99] Bangunannya terdiri dari istal kuda yang ditutupi ring longeing dan kabin pramuantar: istalnya memiliki dasar persegi dan lengkungan katener; ring longeingnya memiliki dasar persegi dengan kubah hiperboloid; kabin pramuantarnya terdiri dari tiga bangunan kecil, bangunan tengahnya berbentuk poligon dengan kubah hiperbolik, dan dua lainnya lebih kecil dan berbentuk kubik. Ketiga bangunan ini diatapi ventilator berbentuk cerobong yang berlapiskan keramik. Dindingnya berupa bata telanjang dengan berbagai rona merah dan kuning; di beberapa bagian, blok-blok semen prapabrik (dibuat duluan) juga digunakan. Paviliun ini sekarang merupakan kantor pusat Real Cátedra Gaudí, bagian dari Universitas Politeknik Catalunya.

Pada tahun 1885, Gaudí mendapatkan tugas dari Josep Maria Bocabella, promotor Sagrada Família, untuk merancang altar di oratorium keluarga Bocabella yang mendapatkan izin dari Paus untuk memiliki altar di rumahnya sendiri. Altar ini terbuat dari mahogani pernis dengan pinggiran marmer putih di tengah sebagai relik. Altar tersebut diberi hiasan motif tanaman dan motif keagamaan, seperti huruf Yunani alpha dan omega, simbol awal dan akhir, kalimat-kalimat Alkitab dan gambar Santo Francis dari Paola, Santo Teresa dari Avila, dan Keluarga Kudus, dan ditutupi gorden berbodir crimson. Altar ini diwujudkan oleh pembuat lemari Frederic Labòria yang juga bekerja sama dengan Gaudí dalam pembangunan Sagrada Família.[100]

Tidak lama setelah itu, Gaudí mendapat tugas penting baru dari Güell, yaitu pembangunan rumah keluarga Güell di Carrer Nou de la Rambla, Barcelona. Palau Güell (1886–1888) melanjutkan tradisi puri perkotaan Catalunya yang besar seperti yang ada di Carrer Montcada. Gaudí merancang pintu masuk raksasa dengan lengkungan parabola di atas gerbang besi, dihiasi lambang Catalunya dan helm berlambang naga bersayap, karya Joan Oñós. Fitur yang tampak unik adalah ruang tamu yang tingginya tiga kali lipat. Ruang tersebut adalah inti bangunan ini, dikelilingi oleh ruangan-ruangan utama puri, dan dikenal karena kubah gandanya, parabola di dalam dan kerucut di luar, solusi yang meerupakan ciri khas seni Bizantium. Untuk fasade galeri di jalan, Gaudí memakai sistem lengkungan katener asli dan kolom berkapital hiperbolik, gaya yang hanya digunakan Gaudí di sini.[101] Ia merancang interior istana dengan dekorasi mewah bergaya Mudejar, dilapisi ubin keramik berwarna cerah, begitu pula dengan menara tinggi berbentuk menara lentera yang merupakan ujung terluar kubah dalam yang juga dilapisi ubin keramik dan diatapi petunjuk cuaca besi.[102]

Ketika Pameran Dunia diadakan di Barcelona tahun 1888, Gaudí membangun paviliun untuk Compañía Trasatlántica milik Marquis Comillas di Seksi Maritim Pameran Dunia. Ia merancangnya dengan gaya Nazari Granada yang dilengkapi lengkungan berbentuk tapal kuda dan dekorasi stucco; bangunan ini bertahan sampai Passeig Marítim dibuka tahun 1960. Setelah itu, ia ditugaskan Dewan Kota Barcelona untuk merestorasi Saló de Cent dan tangga besar Balai Kota Barcelona, serta membuat kursi untuk Ratu Maria Cristina. Hanya kursi yang terwujud, dan Wali Kota Francesc Rius i Taulet mempersembahkannya kepada Ratu.[103]

Periode neo-Gothik

sunting

Pada period ini, Gaudí sangat terinspirasi oleh seni Gothik abad pertengahan, tetapi ingin memperbaiki solusi strukturalnya. Neo-Gothik adalah salah satu gaya historisis paling sukses pada masa itu, salah satunya berkat kajian teoretis Viollet-le-Duc.[104] Gaudí mempelajari contoh-contoh arsitektur Gothik di Catalunya, Kepulauan Balearik, dan Roussillon, serta bangunan-bangunan Leon dan Castille saat tinggal di León dan Burgos. Ia pun semakin yakin bahwa ini adalah gaya yang tidak sempurna karena mengabaikan separuh masalah struktur terbesarnya. Dalam karyanya, ia menghapus perlunya buttress dengan memanfaatkan permukaan pelintir, serta membuang krenelasi dan ruang terbuka yang berlebihan.[105]

Karya neo-Gothik
         
Colegi de les Teresianes Istana Episkopal Casa Botines Bodegues Güell Torre Bellesguard

Contoh pertama karyanya adalah Colegi de les Teresianes (1888–1889), di Carrer Ganduxer, Barcelona, yang ditugaskan oleh San Enrique de Ossó. Gaudí memenuhi keinginan dia supaya bangunannya disederhanakan sesuai sumpah hidup sederhana yang mereka pegang. Ia merancang bangunan sederhana menggunakan bata untuk eksterior dan sejumlah elemen bata untuk interior. Besi tempa, salah satu bahan favorit Gaudí, digunakan di fasadenya. Bangunan ini diatapi oleh barisan merlon yang menyerupai kastil, mungkin mengacu pada Kastil Interior Santo Teresa.[106] Sudut-sudutnya dihiasi puncak bata pada kolom helikoid dan dipuncaki salib empat penjuru, ciri khas karya Gaudí, dan perisai keramik yang bertatahkan berbagai simbol ordo. Interiornya meliputi koridor yang terkenal karena rangkaian lengkungannya. Lengkungan elegan ini sangat dekoratif dan menopang loteng dan lantai di atasnya. Bagi Gaudí, lengkungan katener adalah elemen konstruksi yang ideal karena mampu menopang beban besar dengan bahan bangunan yang sedikit.[107]

Gaudí mendapat proyek selanjutnya dari seorang biarawan yang merupakan temannya sejak kecil di Reus. Ketika ditunjuk sebagai Uskup Astorga, Joan Baptista Grau i Vallespinós meminta Gaudí mendesain istana episkopal baru di Reus, karena bangunan sebelumnya terbakar. Dibangun antara 1889 dan 1915, bergaya neo-Gothik dengan empat menara silinder, bangunan ini dikelilingi selokan istana (moat). Batu bahan bangunannya (granit abu-abu dari El Bierzo) harmonis dengan lingkungan sekelilingnya, terutama dengan katedral di dekatnya, serta lanskap alam yang tampak lebih subur di Astorga akhir abad ke-19 ketimbang Astorga modern. Terasnya memiliki tiga lengkungan besar yang terbuat dari ashlar dan dipisahkan oleh buttress landai. Strukturnya ditopang oleh kolom berkapital hias, kubah bertulang lengkung lancip, dan diatapi merlon bergaya Mudejar. Gaudí mundur dari proyek ini pada tahun 1893, tahun kematian Uskup Grau, karena berselisih dengan keuskupannya. Proyek ini diselesaikan oleh Ricardo García Guereta pada tahun 1915. Bangunan tersebut sekarang menjadi museum untuk Jalan Santo James yang melewati Astorga[108]

Proyek Gaudí lainnya di luar Catalunya adalah Casa de los Botines di León (1891–1894) yang ditugaskan oleh Simón Fernández Fernández dan Mariano Andrés Luna, pedagang tekstil dari Leon, yang direkomendasikan oleh Eusebi Güell, rekan bisnis mereka. Proyek Gaudí melibatkan bangunan bergaya neo-Gothik dengan sentuhan modernista yang mudah ditebak. Lantai dasar bangunan ini dulunya berisi kantor dan toko tekstil, sedangkan lantai atasnya diisi apartemen. Dindingnya terbuat dari batu kapur utuh.[109] Bangunan ini dipagari oleh empat turet silinder yang dipuncaki atap sabak dan dikelilingi area dengan grille besi. Gaya fasade Gothik dengan lengkungan geriginya memajang sebuah jam dan patung Santo George dan Naga, karya Llorenç Matamala.[110] Per 2010, bangunan ini merupakan kantor pusat Caja España.

Pada tahun 1892, Gaudí diberi proyek oleh Claudio López Bru, Marquis Comillas ke-2, untuk membangun Misi Katolik Fransiskan di Tangier Maroko (waktu itu koloni Spanyol). Proyek ini meliputi sebuah gereja, rumah sakit, dan sekolah, dan Gaudí menciptakan struktur lantai dasar kuadrilobulat dengan lengkungan katener, menara parabola, dan jendela hiperboloid. Gaudí sangat menyesalkan pembubaran proyek ini dan ia selalu menyimpan desainnya. Meski begitu, proyek ini memengaruhi Sagrada Família, terutama desain menaranya dengan bentuk paraboloid yang mirip seperti menara Misi Fransiskan tersebut.[111]

 
Misi Fransiskan Tangiers

Tahun 1895, ia merancang kapel pemakaman untuk keluarga Güell di biara Montserrat, tetapi sedikit diketahui perihal karya yang tidak pernah dibangun ini. Pada tahun itu, pembangunan Bodegas Güell dimulai, proyek kabin berburu dan loteng anggur di La Cuadra de Garraf (Sitges) milik Eusebi Güell yang dirancang tahun 1882. Dibangun antara 1895 dan 1897 di bawah arahan Francesc Berenguer, pembantu Gaudí, loteng anggur ini memiliki fasade akhir segitiga, atap batu curam, beberapa cerobong asap, dan dua jembatan yang menghubungkannya dengan bangunan lama. Kabinnya memiliki tiga lantai: garasi, apartemen, dan kapel berlengkungan katener dan terdapat altar di tengahnya. Proyek ini dilengkapi kabin pramuantar yang terkenal karena gerbang besi berbentuk jaring nelayan.

Di kota Sant Gervasi de Cassoles (sekarang distrik di Barcelona), Jaume Figueras menugaskan Gaudí untuk merenovasi Torre Bellesguard (1900–1909), bekas istana musim panas Raja Martin I dari Aragon.[112] Gaudí mendesainnya dengan gaya neo-Gothik, menghormati arsitektur bekas bangunan tersebut, dan selalu mencoba mengintegrasikannya dengan lingkungan sekitar. Integrasi tersebut memengaruhi pilihan batu sabak untuk bangunan ini. Denah dasar bangunan berukuran 15 x 15 meter dengan sudut yang mengarah ke empat mata angin. Dibangun dengan bahan batu dan bata, bangunan ini lebih tinggi daripada lebarnya. Puncaknya diatapi salib empat penjuru, bendera Catalunya, dan mahkota kerajaan. Rumah ini memiliki ruang bawah tanah, lantai dasar, lantai atas, dan loteng beratap pelana.[113]

Periode naturalis

sunting

Pada periode ini, Gaudí menyempurnakan gaya pribadinya, terinspirasi oleh bentuk-bentuk organik di alam, mempraktikkan seluruh rangkaian solusi struktur baru yang berasal dari analisisnya yang mendalam terhadap geometri pelintir. Ia menambahkan kebebasan kreatif besar-besaran dan gaya ornamen yang imajinatif. Karya-karyanya memiliki kekayaan struktur yang banyak dengan bentuk dan volume yang mengabaikan kekakuan rasional mazhab klasik apapun.[114]

Rekan kerja

sunting

Tugas besar yang dihadapi Gaudí, bukan karena jumlah karyanya, melainkan karena kerumitannya, membutuhkan kerja sama dengan banyak sekali asisten, seniman, arsitek, dan pengrajin. Gaudí selalu memimpin proyek, tetapi mengizinkan rekan-rekannya mengekspresikan kemampuannya masing-masing. Kemampuannya dalam keahlian maupun komunikasi interpersonalnya terlihat dari keberhasilannya menyatukan para profesional yang datang dari berbagai bidang dan menciptakan satu tim yang terpadu.[115] Sebagian rekan kerjanya adalah:

  • Arsitek: Francesc Berenguer, Josep Maria Jujol, Cristòfor Cascante i Colom, Josep Francesc Ràfols, Cèsar Martinell, Joan Bergós, Francesc Folguera, Josep Canaleta, Joan Rubió, Domènec Sugrañes, Francesc Quintana, Isidre Puig i Boada, Lluís Bonet i Garí.
  • Pemahat: Carles Mani, Joan Flotats, Llorenç Matamala, Joan Matamala, Josep Llimona.
  • Pelukis: Ricard Opisso, Aleix Clapés, Iu Pascual, Xavier Nogués, Jaume Llongueras, Joaquín Torres García.
  • Pembangun dan mandor: Agustí Massip, Josep Bayó i Font, Claudi Alsina i Bonafont, Josep Pardo i Casanova dan keponakannya Julià Bardier i Pardo.
  • Pengrajin: Eudald Puntí (tukang kayu dan penempa), Joan Oñós (penempa), Lluís y Josep Badia i Miarnau (penempa), Joan Bertran (tukang plaster), Joan Munné (pembuat lemari), Frederic Labòria (pembuat lemari), Antoni Rigalt i Blanch (pengrajin kaca), Josep Pelegrí (pengrajin kaca), Mario Maragliano (seniman mosaik), Jaume Pujol i Bausis dan putranya Pau Pujol i Vilà (pengrajin keramik).

Pengaruh

sunting

Setelah kematiannya, karya-karya Gaudí terabaikan dan tidak populer di kalangan kritikus internasional yang mencapnya sebagai sesuatu yang barok dan terlalu imajinatif. Di tanah kelahirannya, ia diabaikan oleh Noucentisme, aliran baru yang menggantikan Modernisme. Pada tahun 1936, selama Perang Saudara Spanyol, bengkel Gaudí di Sagrada Família diobrak-abrik dan banyak dokumen, rencana, dan model skalanya yang hancur.

Reputasi Gaudí mulai membaik pada 1950-an ketika karyanya dipuji oleh Salvador Dalí dan arsitek Josep Lluís Sert. Tahun 1952, perayaan seratus tahun kelahiran Gaudí, Asociación de Amigos de Gaudí didirikan dengan tujuan mengungkap dan melestarikan karya-karyanya. Empat tahun kemudian, sebuah pameran diadakan di Saló del Tinell di Barcelona, dan Gaudí Chair di Universitas Politeknik Catalunya dibentuk dengan tujuan memperdalam studi karya-karya Gaudí dan berpartisipasi dalam pelestariannya. Pada tahun 1957, pameran internasional Gaudí diselenggarakan untuk pertama kali di Museum of Modern Art, New York City. Tahun 1976, pada peringatan kematiannya ke-50, Menteri Luar Negeri Spanyol meresmikan pameran bertopik Gaudí dan karya-karyanya yang kemudian diarak ke seluruh dunia.[116]

Antara 1950 dan 1960, penelitian dan tulisan oleh kritikus internasional seperti George R. Collins, Nikolaus Pevsner, dan Roberto Pane melahirkan kesadaran baru atas keberadaan karya Gaudí. Di kampung halamannya, ia dielu-elukan dan dipromosikan oleh Alexandre Cirici, Juan Eduardo Cirlot, dan Oriol Bohigas. Karya Gaudí sejak itu mendapat apresiasi iinternasional yang luas. Di Jepang, beberapa penelitian tentang Gaudí diterbitkan oleh Kenji Imai dan Tokutoshi Torii. Pengakuan internasional atas karya Gaudí pada bidang arsitektur dan desain memuncak pada tahun 1984 dengan terdaftarnya karya-karya penting Gaudí sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.[117] Gaya Gaudí memengaruhi sejumlah arsitek kontemporer seperti Santiago Calatrava[118] dan Norman Foster.[119]

Berkat gaya hidup Gaudí yang sangat religius dan asketik, uskup agung Barcelona, Ricard Maria Carles mengusulkan beatifikasi Gaudí pada tahun 1998. Beatifikasinya disetujui oleh Vatikan tahun 2000.[120] Pada ulang tahun Gaudí ke-150, beberapa upacara resmi, konser, acara, dan konferensi diadakan, dan sejumlah buku diterbitkan. Tanggal 24 September pada tahun yang sama, musikal Gaudí dipentaskan perdana di Palau dels Esports de Barcelona. Para pengarang musiknya adalah Jordi Galceran, Esteve Miralles, dan Albert Guinovart.[120] Pada tahun 2008, Gaudí Awards diluncurkan sebagai bentuk penghormatan kepada Gaudí oleh Akademi Film Catalunya dan dianugerahkan untuk film Catalunya terbaik setiap tahunnya.[121] Sebuah pesawat Airbus A340-642 milik Iberia, EC-INO, diberi nama Gaudi.

Warisan dunia

sunting

Beberapa karya Gaudí mendapatkan status Warisan Dunia oleh UNESCO: Tahun 1984,[122] Park Güell, Palau Güell, dan Casa Milà; tahun 2005[123] fasade Nativity, ruang bawah tanah dan apsis Sagrada Família, Casa Vicens, dan Casa Batlló di Barcelona, serta ruang bawah tanah Colònia Güell di Santa Coloma de Cervelló.

Peresmian karya Gaudí sebagai Warisan Dunia bertujuan untuk mengakui nilai universalnya yang luar biasa. Menurut kutipannya:[124]

  • Karya Antoni Gaudí merupakan kontribusi kreatif yang tak tertandingi dan luar biasa terhadap perkembangan arsitektur dan teknologi pembangunan pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
  • Karya Gaudí memiliki keterikatan nilai-nilai penting yang sangat berkaitan dengan nuansa budaya dan artistik pada masanya, seperti yang ada di el Modernisme [sic] dari Catalonia. Karyanya mengantisipasi dan memengaruhi berbagai bentuk dan teknik yang relevan dengan perkembangan konstruksi modern pada abad ke-20.
  • Karya Gaudí mewakili serangkaian contoh tipologi bangunan yang luar biasa dalam arsitektur awal abad ke-20, baik hunian maupun publik. Ia memberi kontribusi besar dan kreatif terhadap perkembangannya.

Lihat pula

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ (Massó 1974, hlm. 17–18)
  2. ^ "Biography at Gaudí and Barcelona Club, page 1". Gaudiclub.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-16. Diakses tanggal 5 November 2005. 
  3. ^ Quiroga, Eduardo Daniel; Salomón, Eduardo Alberto. "Gaudí: Mecánica y forma de la naturaleza". Arquba.com (dalam bahasa Catalan). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-16. Diakses tanggal 29 August 2008. 
  4. ^ Torres, I. Álvarez. "La Sagrada Familia de Barcelona ultima los preparativos para su apertura al culto". Lavoz Digital (dalam bahasa Catalan). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-16. Diakses tanggal 3 August 2008. 
  5. ^ Tremlett, Giles (11 July 2003). "God's architect on road to sainthood". The Guardian. UK. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-16. Diakses tanggal 21 April 2011. 
  6. ^ ""God's architect" on the path to sainthood". The Times. UK. 9 November 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-16. Diakses tanggal 20 April 2011. 
  7. ^ Klettner, Andrea (4 November 2010). "Pope's visit could fast-track Gaudí sainthood". Bdonline.co.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-16. Diakses tanggal 21 April 2011. 
  8. ^ (Puig i Tàrrech 2010, hlm. 66)
  9. ^ There is a certain controversy about whether he was born in Reus or Riudoms, his father's village near Reus. However, most specialists tend towards Reus: "Gaudí was born in Carrer Sant Joan, close to the Plaça Prim in Reus, according to most versions (...) Nonetheless, Gaudí later on mischievously left these doors open when suggesting he might have been born in his father's workshop, just across the municipal border of Riudoms." (Van Hensbergen 2004, hlm. 33–35)
  10. ^ (Castellar-Gassol 1999, hlm. 13)
  11. ^ Throughout the early part of his life Gaudí named Reus as his birthplace in all his identity documents, but beginning in 1915 he declared himself Riudoms-born. His dissatisfaction with the rejection of his proposal to restore the Misericordia sanctuary of Reus at around this time may have been the cause of his decision to claim Riudoms as his birthplace.(Bassegoda 1989, hlm. 552)
  12. ^ (Férrin 2001a, hlm. 61)
  13. ^ (Bassegoda 1989, hlm. 26)
  14. ^ (Massó 1974, hlm. 31)
  15. ^ (Van Hensbergen 2004, hlm. 36)
  16. ^ (Van Hensbergen 2004, hlm. 162)
  17. ^ (Stone 2011)
  18. ^ Metello, Nuno (2008). "History of Vegetarianism—Antoni Gaudí (1852–1926)". International Vegetarian Union. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-18. Diakses tanggal 16 October 2011. 
  19. ^ (Castellar-Gassol 1999, hlm. 95)
  20. ^ Tarragona, Josep M. (24 November 2006). "El Arlequín". Antonigaudi.org (dalam bahasa Spanish). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-18. Diakses tanggal 3 August 2008. 
  21. ^ (Bassegoda 2002, hlm. 35)
  22. ^ (Bassegoda 1989, hlm. 24–25)
  23. ^ a b (Bassegoda 2002, hlm. 36)
  24. ^ (Bassegoda 2002, hlm. 14–15)
  25. ^ Vargas, Judith Rodríguez. "Antoni Gaudí, la visión de un genio". Artes e Historia México (dalam bahasa Spanish). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-18. Diakses tanggal 3 August 2008. 
  26. ^ (Tarragona 1999, hlm. 11)
  27. ^ (Tarragona 1999, hlm. 22)
  28. ^ (Crippa 2003, hlm. 92)
  29. ^ Barjau, Santi (July 2002). "El complejo mundo de un creador obstinado". Barcelona Metròpolis Mediterrània (dalam bahasa Catalan). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-18. Diakses tanggal 3 August 2008. 
  30. ^ (Martinell 1975, hlm. 48)
  31. ^ (Tarragona 1999, hlm. 235)
  32. ^ (Tarragona 1999, hlm. 236)
  33. ^ (Van Hensbergen 2004, hlm. 250)
  34. ^ (Bassegoda 1989, hlm. 551)
  35. ^ (Puig i Boada 1986, hlm. 166)
  36. ^ (Tarragona 1999, hlm. 239)
  37. ^ (Van Hensbergen 2004, hlm. 291)
  38. ^ (Bonet i Armengol 2001, hlm. 21)
  39. ^ (Tarragona 1999, hlm. 164)
  40. ^ "El gran amor inalcanzado de Gaudí". CTV.es (dalam bahasa Spanish). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-18. Diakses tanggal 3 August 2008. 
  41. ^ "Amigos de Gaudí". Gaudiallgaudi.com (dalam bahasa Catalan). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-18. Diakses tanggal 3 August 2008. 
  42. ^ "Barcelona wishes Gaudi happy birthday". BBC News. 21 February 2002. Diakses tanggal 4 November 2011. 
  43. ^ "Gaudí: El arquitecto de Dios". ACIPrensa.com (dalam bahasa Spanish). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-18. Diakses tanggal 3 August 2008. 
  44. ^ (Zerbst 2002, hlm. 13)
  45. ^ (Bassegoda 1989, hlm. 29)
  46. ^ Roe, Jeremy (2012). Antoni Gaudí. Parkstone International. hlm. 25. ISBN 9781780429670. 
  47. ^ (Tarragona 1999, hlm. 240)
  48. ^ (Van Hensbergen 2004, hlm. 304–305)
  49. ^ (Férrin 2001a, hlm. 415)
  50. ^ (Bassegoda 2002, hlm. 263)
  51. ^ (Puig i Boada 1986, hlm. 18)
  52. ^ (González-Cremona 2012, hal. 43)
  53. ^ (González-Cremona 2012, hal. 47-48)
  54. ^ (González-Cremona 2012, hal. 49)
  55. ^ (Van Hensbergen 2004, hlm. 114)
  56. ^ (Flores 2002, hlm. 58)
  57. ^ (Saudi 2002, hlm. 44, Chapter: Els anys d'aprenentatge de Gaudí)
  58. ^ (Flores 2002, hlm. 89)
  59. ^ Fontbona, Francesc (July 2002). "El vanguardismo de un tradicionalista". Barcelona Metropolis Mediterranea (dalam bahasa Spanish). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-18. Diakses tanggal 3 August 2008. 
  60. ^ (Flores 2002, hlm. 38–39)
  61. ^ (Bassegoda 2002, hlm. 198)
  62. ^ (Bassegoda 2002, hlm. 266)
  63. ^ (Puig i Boada 2004, hlm. 238)
  64. ^ (Saudi 2002, hlm. 168, Chapter: Apunts sobre la intuïció científica de Gaudí)
  65. ^ (Crippa 2003, hlm. 12)
  66. ^ (Saudi 2002, hlm. 144, Chapter: Gaudí: geometria, estructura i construcció)
  67. ^ (Flores 2002, hlm. 91–92)
  68. ^ "Técnica arquitectónica de Gaudí". Gaudiallgaudi.com (dalam bahasa Spanish). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-18. Diakses tanggal 3 August 2008. 
  69. ^ (Bassegoda 1989, hlm. 16)
  70. ^ (Bassegoda 1989, hlm. 366–367)
  71. ^ Pibernat, Oriol (July 2002). "Diseño: entre el legado y la invención de la tradición". Barcelona Metropolis Mediterranea (dalam bahasa Spanish). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-18. Diakses tanggal 3 August 2008. 
  72. ^ (Férrin 2001b, hlm. 74)
  73. ^ (Bassegoda 1989, hlm. 12)
  74. ^ (Massó 1974, hlm. 40)
  75. ^ (Giordano 2011, hlm. 76–77)
  76. ^ "El mobiliario de Gaudí". Gaudiclub.com (dalam bahasa Spanish). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-18. Diakses tanggal 3 August 2008. 
  77. ^ (Puig i Boada 2004, hlm. 96)
  78. ^ (Saudi 2002, hlm. 250, Chapter: Art, oficis i disseny en Gaudí)
  79. ^ (Massó 1974, hlm. 51–68)
  80. ^ (Massó 1974, hlm. 51)
  81. ^ (Bassegoda 2002, hlm. 24–29)
  82. ^ (Bassegoda 1989, hlm. 111)
  83. ^ (Bassegoda 1989, hlm. 129)
  84. ^ (Bassegoda 1989, hlm. 119)
  85. ^ (Flores 2002, hlm. 26)
  86. ^ (Bassegoda 1989, hlm. 139)
  87. ^ (Bassegoda 2002, hlm. 57)
  88. ^ (Bassegoda 1989, hlm. 156)
  89. ^ (Bassegoda 1989, hlm. 161)
  90. ^ (Bassegoda 1989, hlm. 181)
  91. ^ (Van Hensbergen 2004, hlm. 93)
  92. ^ (Bassegoda 1989, hlm. 183)
  93. ^ (Bassegoda 1989, hlm. 187–194)
  94. ^ (Bassegoda 2002, hlm. 113)
  95. ^ (Bassegoda 2002, hlm. 117)
  96. ^ (Massó 1974, hlm. 52)
  97. ^ (Bassegoda 2002, hlm. 107)
  98. ^ (Crippa 2003, hlm. 15)
  99. ^ (Bassegoda 2002, hlm. 125–126)
  100. ^ (Bassegoda 1989, hlm. 281)
  101. ^ (Bassegoda 2002, hlm. 128)
  102. ^ (Bassegoda 1989, hlm. 290)
  103. ^ (Bassegoda 1989, hlm. 313)
  104. ^ "The 18th and 19th Centuries: Neoclassicism and Romanticism: Gothic Revival". All-art.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-18. Diakses tanggal 18 October 2011. 
  105. ^ (Massó 1974, hlm. 56)
  106. ^ (Crippa 2003, hlm. 33)
  107. ^ (Zerbst 2002, hlm. 94)
  108. ^ (Bassegoda 2002, hlm. 150)
  109. ^ (Crippa 2003, hlm. 37)
  110. ^ (Bassegoda 2002, hlm. 155)
  111. ^ (Bassegoda 1989, hlm. 333)
  112. ^ (Bassegoda 2002, hlm. 165)
  113. ^ (Crippa 2003, hlm. 49)
  114. ^ (Massó 1974, hlm. 60)
  115. ^ "Colaboradores de Gaudí". Gaudiallgaudi.com (dalam bahasa Spanish). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-18. Diakses tanggal 3 August 2008. 
  116. ^ Bassegoda, Juan. "Antoni Gaudí Cornet (1852–1926)". Instituto Cervantes (dalam bahasa Spanish). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-18. Diakses tanggal 3 August 2008. 
  117. ^ (Massó 1974, hlm. 9)
  118. ^ "The Gaudí effect". (The Guardian). 16 January 2006. Diakses tanggal 2011-12-18. 
  119. ^ "Gaudi Mania". Time Magazine. 11 March 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-24. Diakses tanggal 2011-12-18. 
  120. ^ a b "Beatificación de Gaudí". Sagrada Familia (dalam bahasa Spanish). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-18. Diakses tanggal 3 August 2008. 
  121. ^ Ramón-Cortés, Sílvia; Borderías, Sílvia (24 November 2008). "Presentation of the Gaudí Awards of Cinema" (PDF). Academy of Catalonian Cinema. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-10-18. Diakses tanggal 16 October 2011. 
  122. ^ "8th Session of the UNESCO World Heritage Committee". UNESCO. 2 November 1984. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-18. Diakses tanggal 3 August 2008. 
  123. ^ "29th Session of the UNESCO World Heritage Committee" (PDF). UNESCO. 9 September 2005. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2011-10-18. Diakses tanggal 3 August 2008. 
  124. ^ "World Heritage: Works of Antoni Gaudí". UNESCO. 2 November 1984. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-18. Diakses tanggal 25 August 2008. 

Referensi

sunting
  • Bassegoda, Juan (1989). El gran Gaudí (dalam bahasa Spanish). Barcelona: Sabadell. ISBN 978-84-86329-44-0. 
  • Bassegoda, Juan (2002). Gaudí o espacio, luz y equilibrio (dalam bahasa Spanish). Madrid: Criterio Libros. ISBN 978-84-95437-10-5. 
  • Bergós, Juan; Bassegoda i Nonell, Joan; Crippa, Maria Antonietta; Llimargas i Casas, Marc (2002). Gaudí, l'home i l'obra (dalam bahasa Catalan). Barcelona: Círculo de Lectores. ISBN 978-84-9785-783-3. 
  • Bonet i Armengol, Jordi (2001). The essential Gaudí: the geometric modulation of the Church of the Sagrada Familia. Translated by Mark Burry. Barcelona: Pòrtic. 
  • Bonet i Armengol, Jordi (2001). L'últim Gaudí: el modulat geomètric del Temple de la Sagrada Família (dalam bahasa Catalan). Barcelona: Pòrtic. ISBN 978-84-7306-727-0. 
  • Castellar-Gassol, Juan (1999). Gaudí, the Life of a Visionary. Translated by Paul Martin. Barcelona: Edicions de 1984. 
  • Castellar-Gassol, Juan (1999). Gaudí, la vida d'un visionari (dalam bahasa Catalan). Barcelona: Edicions de 1984, S. L. ISBN 978-84-86540-54-8. 
  • Crippa, Maria Antonietta (1 October 2003). Gaudí (dalam bahasa Spanish). Cologne, Germany: Taschen GmbH. ISBN 978-3-8228-2519-8. 
  • Férrin, Ana María (2001a). Gaudí, de piedra y fuego (dalam bahasa Spanish). Barcelona: Jaraquemada. ISBN 978-84-932015-0-0. 
  • Férrin, Ana Maria (2001b). Gaudí: la huella de genio (dalam bahasa Spanish). Barcelona: Jaraquemada. ISBN 978-84-932015-1-7. 
  • Flores, Carlos (2002). Les lliçons de Gaudí (dalam bahasa Catalan). Translated by Glòria Bohigas. Barcelona: Empúries. ISBN 978-84-7596-949-7. 
  • Giordano, Carlos (2007). Gómez Gimeno, Mária José, ed. Templo expiatorio de La Sagrada Familia: la obra maestra de Antoni Gaudí (dalam bahasa Spanish). Barcelona: Mundo Flip. 
  • Giordano, Carlos (2011). Gómez Gimeno, Mária José, ed. The Basilica of the Sagrada Familia: the masterpiece of Antoni Gaudí. Translated by Cerys R. Giordano Jones. Barcelona: Dos de Arte. 
  • Giralt-Miracle, Daniel, ed. (2002). "Art, oficis i disseny en Gaudí". Gaudí 2002. Misceŀlània (dalam bahasa Catalan). Barcelona: Planeta. ISBN 978-84-08-04332-4. 
  • Pere Hereu, Els anys d'aprenentatge de Gaudí
  • Martinell, Cèsar (1967). Gaudí, Su vida, su teoría, su obra (dalam bahasa Spanish). Barcelona: Colegio de Arquitectos de Cataluña y Baleares. Comisión de Cultura. 
  • Martinell, Cèsar (1975). Gaudí: his life, his theories, his work. Translated by Judith Rohrer. Cambridge, Massachusetts: The MIT Press. ISBN 978-0-262-13072-1. 
  • Massó, Juan Bergós (1974). Gaudí, l'home i la obra (dalam bahasa Catalan). Barcelona: Universitat Politècnica de Barcelona. ISBN 84-600-6248-1. 
  • Müller, Frederike; Wendt, Lars (Directors) (2006). The Architect Antoni Gaudí. Myth and Reality (DVD) (dalam bahasa German). Germany: WendtFilm & Ciné Canard. 
  • Puig i Boada, Isidre (1986). El temple de la Sagrada Família (dalam bahasa Catalan). Barcelona: Thor, D.L. ISBN 978-84-282-1557-2. 
  • Puig i Boada, Isidre (1 October 2004). El pensament de Gaudí (dalam bahasa Catalan). Barcelona: Dux Editorial, S. L. ISBN 978-84-609-1587-4. 
  • Puig i Tàrrech, Armand (2010). La Sagrada Família segons Gaudí: comprendre un símbol (dalam bahasa Catalan). Barcelona: Pòrtic. 
  • Saudi, Antoni (2002). "Gaudí i els seus coŀlaboradors: artistes i industrials a l'entorn del 1900". Dalam Casanova, Rossend. Gaudí 2002. Misceŀlània (dalam bahasa Catalan). Barcelona: Planeta. ISBN 978-84-08-04332-4. 
  • Stone, Peter (3 May 2011). Frommer's Barcelona. Chichester, UK: Frommers. ISBN 978-0-470-09692-5. 
  • Tarragona, Josep María (1999). Gaudí, biografia de l’artista (dalam bahasa Catalan). Barcelona: Proa. 
  • Tarragona, Josep María (2011). Antoni Gaudí, un arquitecto genial (dalam bahasa Spanish). Barcelona: Casals. ISBN 978-84-218-2430-6. 
  • Van Hensbergen, Gijs (7 January 2004). Antoni Gaudí (dalam bahasa Spanish). London, UK: Debolsillo. ISBN 978-84-9793-010-9. 
  • Wagensberg, Jorge, ed. (2002). "Apunts sobre la intuïció científica de Gaudí". Gaudí 2002. Misceŀlània (dalam bahasa Catalan). Barcelona: Planeta. ISBN 978-84-08-04332-4. 
  • Zerbst, Rainer (2002). Gaudí, 1852–1926: Antoni Gaudí i Cornet: a life devoted to architecture. Cologne, Germany: Taschen. ISBN 978-3-8228-2171-8. 
  • González-Cremona, Juan Manuel (2012). Towards the Beatification of Antoni Gaudí - Since 1992 (PDF). Association pro Beatification of Antoni Gaudí. ISBN 978-84-615-9265-4. 

Pranala luar

sunting