Kamerun

negara di Afrika Tengah
(Dialihkan dari ISO 3166-1:CM)

Republik Kamerun adalah sebuah republik kesatuan di Afrika tengah, dan barat. Ia berbatasan dengan Nigeria di barat, Chad di timur laut, Republik Afrika Tengah di timur, dan Republik Kongo, Gabon, dan Guinea Khatulistiwa di selatan. Pantai Kamerun terletak di Teluk Bonny, bagian dari Teluk Guinea, dan Samudera Atlantik. Negara ini disebut "Afrika dalam miniatur" karena banyaknya ragam geologi, dan budayanya. Daerahnya memiliki pantai, gurun, gunung, hutan hujan, dan savana. Titik tertinggi adalah Gunung Kamerun di barat daya, dan kota-kota terbesar adalah Douala, Yaoundé, dan Garoua. Kamerun memiliki lebih dari 200 kelompok etnis, dan bahasa. Negara ini juga dikenal dengan gaya musiknya yang khas, terutama makossa, dan bikutsi, dan dengan tim nasional sepak bolanya. Bahasa Inggris, dan Prancis adalah bahasa resmi.

Republik Kamerun

République du Cameroun (Prancis)
Republic of Cameroon (Inggris)
SemboyanPaix, Travail, Patrie
(Indonesia: "Perdamaian, Kerja, Tanah Air")
Lagu kebangsaanÔ Cameroun, Berceau de nos Ancêtres
(Indonesia: "O Kamerun, Tempat Lahir Leluhur Kami")
Lokasi Kamerun
Lokasi Kamerun
Ibu kotaYaounde
3°52′N 11°31′E / 3.867°N 11.517°E / 3.867; 11.517
Kota terbesarDouala
4°3′N 9°42′E / 4.050°N 9.700°E / 4.050; 9.700
Bahasa resmiPrancis dan Inggris
PemerintahanRepublik presidensial
• Presiden
Paul Biya
Philémon Yang
LegislatifAssemblée nationale
Kemerdekaan 
dari Prancis
• Diumumkan
1 Januari 1960
• Aneksasi bekas Kamerun Britania
1 Oktober 1961
Luas
 - Total
475.442 km2 (54)
 - Perairan (%)
0,57
Populasi
 - Perkiraan 2022
29.321.637[1] (51)
39,7/km2
PDB (KKB)2021
 - Total
Kenaikan $101,950 miliar[2] (94)
Kenaikan $3.745[2] (187)
PDB (nominal)2021
 - Total
Kenaikan $44,893 miliar[2] (89)
Kenaikan $1.649[2] (150)
Gini (2014)46,6[3]
tinggi
IPM (2019)Steady 0,563[4]
sedang · 153
Mata uangFranc CFA Afrika Tengah (FCFA)
(XAF)
Zona waktuWaktu Afrika Barat (WAT)
(UTC+1)
Lajur kemudikanan
Kode telepon+237
Kode ISO 3166CM
Ranah Internet.cm
Lokasi Kamerun
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Penduduk awal daerah ini adalah kebudayaan Sao di sekitar danau Chad, dan suku Baka di tenggara. Penjelajah Portugis mencapai pantainya pada abad ke-15, dan menamai daerah ini Rio dos Camarões ("Sungai Udang"), dan dari sini muncul nama "Kamerun". Tentara suku Fula mendirikan Emirat Adamawa di utara pada abad ke-19, dan berbagai kelompok etnis di barat, dan barat laut mendirikan chiefdom, dan fondom. Kamerun menjadi koloni Kekaisaran Jerman pada 1884. Setelah Perang Dunia I, daerah ini dibagi antara Prancis, dan Britania sebagai mandat Liga Bangsa-Bangsa. Partai politik Union des Populations du Cameroun memperjuangkan kemerdekaan namun dilarang pada tahun 1950-an. Partai ini memerangi Prancis sampai 1971. Pada 1960, Kamerun Prancis merdeka sebagai Republik Kamerun dengan presiden Ahmadou Ahidjo. Bagian selatan dari Kamerun Britania bergabung pada 1961 untuk membentuk Republik Federasi Kamerun. Negara ini kemudian dinamai Republik Kesatuan Kamerun pada 1972, dan Republik Kamerun pada 1984.

Dibandingkan dengan negara-negara Afrika lain, Kamerun relatif stabil. Hal ini memungkinkan perkembangan cocok tanam, jalan, kereta api, dan industri minyak bumi, dan kayu. Namun banyak warga Kamerun tinggal dalam kemiskinan sebagai petani. Kekuasaan dipegang oleh presiden Paul Biya, dan partainya Cameroon People's Democratic Movement, dan korupsi membudaya. Komunitas Anglophone merasa semakin terasing dari pemerintah, dan politisi Anglophone menyerukan desentralisasi atau bahkan pemisahan diri.

Sejarah

 
Joseph Merrick adalah seorang misionaris Baptis dari Jamaika yang mendirikan sebuah gereja di antara suku Isubu

Daerah yang sekarang dikenal sebagai Kamerun pertama dihuni dalam zaman Neolitikum. Penduduk terlama adalah kelompok-kelompok Pygmy seperti suku Baka.[5] Kebudayaan Sao muncul di dekat danau Chad sekitar 500 M, dan digantikan oleh kerajaan Kanem, dan kemudian kerajaan Bornu. Berbagai kerajaan, fondom, dan chiefdom juga muncul di barat.

Pelaut dari Portugal mencapai pantai Kamerun pada 1472. Mereka melihat kelimpahan udang, dan kepiting di sungai Wouri, dan menamainya Rio dos Camarões (sungai udang), dan dari kata ini kemudian diturunkan "Kamerun". Setelah itu, pedagang, dan misionaris Eropa datang ke Kamerun, dan masuk ke pedalaman. Pada awal abad ke-19, Modibo Adama memimpin tentara suku Fula dalam jihad di utara melawan orang-orang non-Muslim, dan mendirikan Emirat Adamawa. Orang-orang yang melarikan diri dari tentara Fulani ini kemudian menetap di berbagai daerah.[6]

Kekaisaran Jerman menjajah Kamerun mulai 1884, dan masuk ke pedalaman. Mereka memulai proyek untuk memperbaiki infrastruktur dengan sistem perbudakan.[7] Dengan kekalahan Jerman dalam Perang Dunia II, Kamerun menjadi daerah mandat Liga Bangsa-Bangsa, dan dibagi menjadi daerah Prancis Cameroun, dan daerah Britania Cameroons pada 1919. Prancis kemudian menggabungkan ekonomi Cameroun dengan ekonomi Prancis,[8] dan memperbaiki infrastruktur dengan penanaman modal, pekerja terampil, dan perbudakan.[7] Britania memerintah daerah mereka dari negara tetangga Nigeria. Hal ini menyebabkan Kamerun menjadi "koloni dari koloni" yang terabaikan. Tenaga kerja migran Nigeria masuk ke Cameroons selatan, mengakhiri perbudakan tetapi juga membuat penduduk asli marah.[9] Mandat Liga Bangsa-Bangsa diubah menjadi United Nations Trusteeships pada 1946, dan masalah kemerdekaan mulai muncul di Cameroun.[8] Prancis melarang partai politik paling radikal, Union des Populations du Cameroun (UPC), pada 13 Juli 1955. Hal ini menyebabkan perang gerilya panjang, dan pembunuhan pemimpin partai ini, Ruben Um Nyobé.[10] Di Cameroons diperdebatkan antara bergabung dengan Cameroun atau Nigeria.

 
Ahmadou Ahidjo tiba di Washington, D.C., Juli 1982

Pada 1 Januari 1960, Cameroun mendapat kemerdekaan dari Prancis di bawah presiden Ahmadou Ahidjo, dan pada 1 Oktober 1961, Southern Cameroons bergabung dengan tetangganya untuk membentuk Republik Federasi Kamerun. Ahidjo menggunakan perang melawan UPC, dan kekhawatiran akan perang etnis untuk menggalang kekuasaan presiden, bahkan setelah UPC dikalahkan pada 1971.[10] Partai politiknya, Cameroon National Union (CNU), menjadi satu-satunya partai politik pada 1 September 1966, dan pada 1972, sistem pemerintahan federasi diubah menjadi United Republic of Cameroon (Republik Kesatuan Kamerun), dengan ibu kota Yaoundé.[11] Ahidjo memilih kebijakan ekonomi planned liberalism, mengutamakan cash crops, dan minyak bumi. Pemerintah menggunakan uang dari minyak untuk menciptakan persediaan uang nasional, membayar petani, dan membiayai proyek-proyek pembangunan besar; namun banyak proyek gagal karena Ahidjo melakukan nepotisme dengan menunjuk teman-temannya walaupun mereka tidak kompeten.[12]

Ahidjo mengundurkan diri pada 4 November 1982, dan menunjuk penerusnya, Paul Biya. Namun Ahidjo tetap mengendalikan CNU, dan mencoba untuk memerintah negara dari belakang tirai sampai Biya, dan sekutu-sekutunya mendesak Ahidjo untuk mundur. Biya memulai masa pemerintahannya dengan bergerak ke arah demokrasi, tetapi sebuah usaha kudeta mengembalikan gaya pemerintahannya ke pendahulunya.[13] Sebuah krisis ekonomi terjadi pada pertengahan 1980-an sampai akhir 1990-an karena keadaan ekonomi dunia, kekeringan, harga minyak bumi yang jatuh, korupsi, mismanagement, dan kolusi. Kamerun meminta bantuan asing, memotong pengeluaran negara, dan memprivatisasi industri. Dengan dimulainya politik multipartai pada Desember 1990, kelompok-kelompok Anglophone menuntut otonomi yang lebih besar, dan sebagian menuntut kemerdekaan sebagai Republik Ambazonia.[14]

Geografi

Di 475.442 kilometer persegi (183.569 sq mi), Kamerun adalah negara terbesar ke-53 di dunia.[15] Ini sedikit lebih besar dari negara Swedia dan negara bagian California, Ukuran Kamerun sebanding dengan Papua Nugini. Negara ini terletak di Afrika Tengah dan Barat, yang dikenal sebagai "engsel Afrika", di Bight of Bonny, bagian dari Teluk Guinea dan Samudra Atlantik.[16] kamerun berada di garis lintang dan 13°N, dan garis bujur dan 17°E. Kamerun mengontrol 12 mil laut Samudra Atlantik.

Literatur wisata menggambarkan Kamerun sebagai "miniatur Afrika" karena menampilkan semua iklim dan vegetasi utama benua: pantai, gurun, gunung, hutan hujan, dan sabana.[17] Tetangga negara itu adalah Nigeria dan Samudra Atlantik di barat; Chad ke timur laut; Republik Afrika Tengah di timur; dan Guinea Ekuatorial, Gabon dan Republik Kongo di selatan.[18]

Politik

Presiden Kamerun adalah kepala negara, dan memiliki kekuasaan yang luas untuk menciptakan kebijakan, mengatur badan-badan pemerintah, mengepalai angkatan bersenjata, membicarakan, dan mengesahkan perjanjian, dan menyatakan keadaan darurat.[19] Presiden menunjuk pejabat-pejabat negara di semua tingkat, mulai dari perdana menteri (kepala pemerintahan) sampai gubernur provinsi, pejabat divisi, dan anggota lembaga perwakilan kota-kota besar. Presiden dipilih secara langsung setiap tujuh tahun. Di kota-kota kecil, penduduk memilih wali kota. Korupsi tersebar di semua tingkat pemerintahan. Pada 1997, Kamerun mendirikan kantor-kantor anti korupsi di 29 kementrian, tetapi hanya 25% yang bekerja,[20] dan pada 2006, Transparency International menempatkan Kamerun di posisi 138 dari 163 negara.[21] Pada 18 Januari 2006, Biya memulai gerakan anti korupsi di bawah pengawasan National Anti-Corruption Observatory.[20]

 
Patung seorang tetua di Bana, Provinsi Barat

Sistem hukum Kamerun didasarkan pada hukum di Prancis dengan pengaruh common law.[22] Walaupun independen, lembaga yudikatif berada di bawah lembaga eksekutif Departemen Kehakiman.[23] Presiden menunjuk hakim di semua tingkat pemerintahan. Lembaga yudikatif dibagi menjadi tribunal, Pengadilan Banding, dan Mahkamah Agung. Majelis Nasional memilih anggota Pengadilan Tinggi yang mengadili pejabat-pejabat tinggi negara bila mereka dituduh membahayakan keamanan nasional.

Berbagai organisasi hak asasi manusia menuduh polisi, dan militer menyiksa tersangka kriminal, etnis minoritas, kaum homoseksual, dan aktivis politik.[24] Penjara diisi terlalu penuh, dan kekurangan makanan, dan fasilitas medis,[25][26] dan penjara yang dikepalai oleh pemimpin tradisional di utara dituduh menahan lawan politik karena desakan pemerintah.[27] Namun, sejak awal tahun 2000-an, banyak polisi telah dihukum karena pelanggaran hukum.[26]

Majelis Nasional membuat hukum. Badan ini terdiri dari 180 anggota yang dipilih untuk masa jabatan 5 tahun, dan bersidang 3 kali setahun. Hukum disahkan oleh pemungutan suara mayoritas. Badan ini jarang menolak hukum yang diusulkan oleh presiden.[23] Konstitusi 1996 mendirikan parlemen majelis rendah, yaitu Senat yang beranggotakan 100 orang. Namun lembaga ini belum pernah digunakan.[22] Pemerintah mengakui kekuasaan pemimpin tradisional, fon, dan lamibe untuk memerintah di tingkat lokal, dan untuk menyelesaikan persengketaan sepanjang keputusan mereka tidak berlawanan dengan hukum nasional.[28]

Partai Presiden Paul Biya, Cameroon People's Democratic Movement (CPDM) adalah satu-satunya partai politik yang sah sampai Desember 1990. Berbagai partai politik etnis, dan agama telah muncul sejak saat itu. Oposisi utama adalah Social Democratic Front (SDF), didukung sebagian besar oleh daerah Anglophone, dan dipimpin oleh John Fru Ndi.[29] Biya, dan partainya telah mengendalikan kepresidenan, dan Majelis Nasional dalam pemilu-pemilu nasional, tetapi lawan-lawan politiknya menuduh bahwa hal ini tidak adil.[14] Berbagai organisasi HAM menuduh pemerintah menekan kebebasan kelompok oposisi dengan mencegah demonstrasi, membubarkan pertemuan, dan menangkap para pemimpin, dan wartawan oposisi.[27][30] Freedom House memberi Kamerun peringkat "not free" dalam hal hak politik, dan kebebasan sipil.[31] Pemilu parlemen terakhir diadakan pada 22 Juli 2007.[32]

Kamerun adalah anggota Commonwealth of Nations, dan La Francophonie. Hubungan luar negeri mereka mengikuti sekutu terdekat mereka, Prancis.[33] Negara ini juga sangat bergantung pada Prancis dalam hal pertahanan,[23] walaupun pengeluaran militer tinggi dibandingkan dengan sektor pemerintahan lain.[34] Biya telah berselisih dengan pemerintah Nigeria dalam hal kepemilikan semenanjung Bakassi, dan dengan presiden Gabon El Hadj Omar Bongo mengenai urusan pribadi.[29] Walaupun demikian, perang saudara adalah ancaman utama dalam negeri, karena ketegangan antara kaum Kristen, dan Muslim, dan antara kaum Anglophones, dan Francophones.[35]

Pembagian administratif

Kamerun terbagi kepada 10 provinsi:

Ekonomi dan infrastruktur

PDB per kapita Kamerun ( Paritas daya beli ) diperkirakan sebesar US $ 2.300 pada 2008, salah satu dari sepuluh tertinggi di Afrika sub-Sahara . Pasar ekspor utama termasuk Perancis, Italia, Korea Selatan, Spanyol, dan Inggris. Kamerun bertujuan untuk menjadi negara berkembang pada tahun 2035.

Kamerun memiliki kinerja ekonomi yang kuat selama satu dekade, dengan PDB tumbuh rata-rata 4% per tahun. Selama periode 2004-2008, utang publik berkurang dari lebih dari 60% dari PDB menjadi 10% dan cadangan resmi naik empat kali lipat menjadi lebih dari US $ 3 miliar. Kamerun adalah bagian dari Bank Negara-negara Afrika Tengah(yang merupakan ekonomi dominan), Uni Pabean dan Ekonomi Afrika Tengah (UDEAC) dan Organisasi untuk Harmonisasi Hukum Bisnis di Afrika (OHADA ). Mata uangnya adalah franc CFA .

Pengangguran diperkirakan 4,4% pada tahun 2014, dan sekitar sepertiga populasi hidup di bawah ambang kemiskinaninternasional US $ 1,25 per hari pada tahun 2009. Sejak akhir 1980-an, Kamerun telah mengikuti program-program yang diadvokasi oleh Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mengurangi kemiskinan, memprivatisasi industri, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mendorong pariwisata di negara ini.

Sumber daya alam Kamerun sangat cocok untuk pertanian dan pertanian tradisional.Diperkirakan 70% dari populasi pertanian, dan pertanian terdiri sekitar 19,8% dari PDB pada tahun 2009. Sebagian besar pertanian dilakukan pada skala subsisten oleh petani lokal menggunakan alat sederhana. Mereka menjual produk surplus mereka, dan beberapa mempertahankan ladang yang terpisah untuk penggunaan komersial. Pusat-pusat kota sangat bergantung pada pertanian petani untuk bahan makanan mereka. Tanah dan iklim di pantai mendorong penanaman pisang, kakao, kelapa sawit, karet, dan teh secara komersial. Di daratan di Dataran Tinggi Kamerun Selatan, tanaman komersial termasuk kopi, gula, dan tembakau. Kopi adalah tanaman komersial utama di dataran tinggi barat, dan di utara, kondisi alam lebih menyukai tanaman seperti kapas, kacang tanah, dan beras. Ketergantungan pada ekspor pertanian membuat Kamerun rentan terhadap perubahan harga mereka.

Ternak dipelihara di seluruh negeri. Penangkapan ikan mempekerjakan 5.000 orang dan menyediakan lebih dari 100.000 ton makanan laut setiap tahun. Daging hewan buruan , yang lama menjadi makanan pokok bagi penduduk pedesaan Kamerun, kini menjadi makanan lezat di pusat-pusat kota di negara itu. Perdagangan daging semak komersial sekarang telah melampaui deforestasi sebagai ancaman utama bagi satwa liar di Kamerun.

Hutan hujan selatan memiliki cadangan kayu yang luas, diperkirakan mencakup 37% dari total luas lahan Kamerun. Namun, area hutan yang luas sulit dijangkau. Pembalakan, yang sebagian besar ditangani oleh perusahaan asing, memberikan pemerintah AS $ 60 juta per tahun pajak (per tahun 1998 ), dan undang-undang mengamanatkan eksploitasi kayu yang aman dan berkelanjutan. Namun demikian, dalam praktiknya, industri ini adalah salah satu yang paling tidak diatur di Kamerun.

Industri berbasis pabrik menyumbang sekitar 29,7% dari PDB pada tahun 2009. Lebih dari 75% kekuatan industri Kamerun terletak di Douala dan Bonabéri . Kamerun memiliki sumber daya mineral yang besar, tetapi ini tidak ditambang secara ekstensif (lihat Penambangan di Kamerun ). Eksploitasi minyak telah turun sejak tahun 1986, tetapi ini masih merupakan sektor yang substansial sehingga penurunan harga memiliki efek yang kuat pada perekonomian. Rapids dan air terjun menghalangi sungai selatan, tetapi situs-situs ini menawarkan peluang untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga air dan memasok sebagian besar energi Kamerun. Sungai Sanaga menggerakkan stasiun pembangkit listrik tenaga air terbesar, yang terletak di Edéa. Sisa energi Kamerun berasal dari mesin termal bertenaga minyak.Banyak negara tetap tanpa pasokan listrik yang dapat diandalkan.

Transportasi di Kamerun sering kali sulit.Kecuali untuk beberapa jalan tol yang relatif baik yang menghubungkan kota-kota besar (semuanya satu-lajur) jalan tidak terawat dengan baik dan tunduk pada cuaca buruk, karena hanya 10% dari jalan raya yang ditambatkan. Penghadang sering kali tidak memberikan banyak manfaat selain untuk mengizinkan polisi dan polisi mengumpulkan uang suap dari para pelancong. Bandit jalan telah lama menghambat transportasi di sepanjang perbatasan timur dan barat, dan sejak 2005, masalahnya telah meningkat di timur karena Republik Afrika Tengah semakin tidak stabil.

 
Kota pelabuhan Douala

Layanan bus antar kota dijalankan oleh banyak perusahaan swasta yang menghubungkan semua kota besar. Mereka adalah alat transportasi yang paling populer diikuti oleh layanan kereta api Camrail .Layanan kereta api berjalan dari Kumba di barat ke Bélabo di timur dan utara ke Ngaoundéré . Bandara internasional terletak di Douala dan Yaoundé , dengan sepertiga sedang dibangun di Maroua . Douala adalah pelabuhan utama negara itu. Di utara, Sungai Bénoué secara musiman dapat dilayari dari Garoua menyeberang ke Nigeria.

Meskipun kebebasan pers telah meningkat sejak dekade pertama abad ke-21, pers korup dan terikat pada kepentingan khusus dan kelompok politik. Surat kabar secara otomatis menyensor diri sendiri untuk menghindari pembalasan pemerintah. Stasiun radio dan televisi utama dikelola pemerintah dan komunikasi lainnya, seperti telepon dan telegraf berbasis darat, sebagian besar di bawah kendali pemerintah. Namun, jaringan telepon seluler dan penyedia Internet telah meningkat secara dramatis sejak dekade pertama abad ke-21 dan sebagian besar tidak diatur.

Demografi

Populasi[36]
tahun juta
1971 7.0
1990 12.2
2009 19.5
2016 23.4
Source: OECD/World Bank

Total populasi di Kamerun adalah 25.216.267 pada tahun 2018.[22] Harapan hidup adalah 56 tahun (55,9 tahun untuk pria dan 58,6 tahun untuk wanita).

Menurut sensus terakhir, Kamerun masih memiliki sedikit lebih banyak wanita (50,6%) daripada pria (49,4%). Hampir 60% dari populasi berusia di bawah 25 tahun. Orang yang berusia di atas 65 tahun hanya berjumlah 3,2% dari total populasi.[37]

Populasi Kamerun hampir terbagi rata antara penduduk kota dan desa.[18] Kepadatan populasi tertinggi di pusat-pusat kota besar, dataran tinggi barat, dan dataran timur laut. Douala, Yaoundé, dan Garoua adalah kota terbesar. Sebaliknya, Dataran Tinggi Adamawa, Bénoué tenggara, dan sebagian besar Dataran Tinggi Kamerun Selatan berpenduduk jarang.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, tingkat kesuburan adalah 4,8 pada 2013 dengan tingkat pertumbuhan populasi 2,56%.[38]

Orang-orang dari dataran tinggi barat yang kelebihan penduduk dan utara yang kurang berkembang pindah ke zona perkebunan pantai dan pusat-pusat kota untuk pekerjaan. Pergerakan yang lebih kecil terjadi ketika pekerja mencari pekerjaan di pabrik kayu dan perkebunan di selatan dan timur. Meskipun rasio jenis kelamin nasional relatif merata, para migran keluar ini adalah laki-laki, yang menyebabkan rasio yang tidak seimbang di beberapa daerah.

Pendidikan dan kesehatan

 
Papan nama seorang "traditional doctor" atau dukun di Tatum, Provinsi Barat Laut

Sebagian besar anak-anak dapat memperoleh pendidikan di sekolah negeri yang gratis atau sekolah swasta yang diberi subsidi[39] Sistem pendidikan di Kamerun adalah campuran antara sistem Inggris, dan Prancis[40] dengan bahasa pengantar sebagian besar bahasa Inggris atau Prancis.[41] Kamerun memiliki tingkat kehadiran sekolah tertinggi di Afrika.[39] Anak perempuan lebih jarang bersekolah daripada anak laki-laki karena pengaruh budaya, kewajiban rumah tangga, pernikahan, dan kehamilan dini, dan pelecehan seksual. Walaupun tingkat kehadiran lebih tinggi di selatan,[39] terlalu banyak guru ditugaskan ke sana, sehingga di utara sekolah-sekolah memiliki terlalu sedikit guru.[26]

Kualitas kesehatan di Kamerun pada umumnya rendah.[42] Di luar kota-kota besar, fasilitas kesehatan biasanya kotor, dan tidak lengkap.[43] Penyakit yang berjangkit misalnya demam berdarah, filariasis, leishmaniasis, malaria, meningitis, schistosomiasis, dan penyakit tidur.[37] Tingkat infeksi HIV/AIDS diperkirakan 5,4% dari penduduk usia 15–49,[44] walaupun tekanan sosial membuat jumlah laporan lebih rendah dari sebenarnya.[42] Dukun adalah alternatif populer terhadap ilmu pengobatan barat.[45]

Budaya

Musik

 
Penari menyapa pengunjung di Wilayah Timur.

Musik dan tarian adalah bagian tak terpisahkan dari upacara, festival, pertemuan sosial, dan mendongeng Kamerun.[46][47] Tarian tradisional memiliki koreografi yang tinggi dan memisahkan antara laki-laki dan perempuan atau melarang partisipasi dari satu jenis kelamin sama sekali.[48] Tujuan tarian berkisar dari hiburan murni hingga pengabdian religius.[47] Secara tradisional, musik ditransmisikan secara lisan. Dalam pertunjukan yang khas, paduan suara penyanyi menggemakan solois.[49]

Iringan musik mungkin sesederhana tepuk tangan dan hentakan kaki,[50] tetapi instrumen tradisional termasuk lonceng yang dikenakan oleh penari, genta, gendang dan gendang talking, seruling, terompet, kerincingan, pengikis, alat musik gesek, peluit, dan gambang; kombinasi ini bervariasi berdasarkan kelompok etnis dan wilayah. Beberapa pemain menyanyikan lagu lengkap sendirian, diiringi dengan alat musik seperti harpa.[49][51]

Gaya musik populer termasuk ambasse bey, assiko dari Bassa, mangambeu dari Bangangte, dan tsamassi dari Bamileke.[52] Musik Nigeria telah memengaruhi seni Anglofon Kamerun, dan hit terkenal Prince Nico Mbarga "Sweet Mother" adalah rekor Afrika terlaris dalam sejarah.[53]

Dua gaya musik paling populer adalah makossa dan biikutsi. Makossa berkembang di Douala dan memadukan musik rakyat, kehidupan kelas atas, soul, dan musik Kongo. Penampil seperti Manu Dibango, Francis Bebey, Moni Bilé, dan Petit-Pays mempopulerkan gaya ini di seluruh dunia pada 1970-an dan 1980-an. Bikutsi berasal dari musik perang di kalangan Ewondo. Seniman seperti Anne-Marie Nzié mengembangkannya menjadi musik dansa populer yang dimulai pada tahun 1940-an, dan artis seperti Mama Ohandja dan Les Têtes Brulées mempopulerkannya secara internasional selama tahun 1960-an, 1970-an, dan 1980-an.[54][55]

Kuliner

 
Pisang raja dan "Bobolo" (terbuat dari singkong) disajikan dengan Ndolè (daging dan udang)

Masakan berbeda-beda di setiap wilayah, tetapi makan malam besar, satu hidangan, adalah hal yang umum di seluruh negeri. Hidangan khas berbahan dasar cocoyams, jagung, singkong (manioc), millet, pisang raja, kentang, nasi, atau ubi, sering ditumbuk menjadi adonan seperti fufu. Hidangan ini disajikan dengan saus, sup, atau semur yang terbuat dari sayuran hijau, kacang tanah, minyak sawit, atau bahan lainnya.[56] Daging dan ikan merupakan tambahan yang populer namun mahal, dengan ayam sering disediakan untuk acara-acara khusus.[57] Hidangan seringkali cukup pedas; bumbu termasuk garam, saus cabai merah, dan maggi.[58][59][60]

Olahraga

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Explore all countries–Cameroon". World Fact Book. Diakses tanggal 24 Oktober 2022. 
  2. ^ a b c d "World Economic Outlook Database, April 2021". IMF.org. International Monetary Fund. Diakses tanggal 6 April 2021. 
  3. ^ "GINI index (World Bank estimate)". databank.worldbank.org. World Bank. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 March 2018. Diakses tanggal 7 February 2019. 
  4. ^ Human Development Report 2020 The Next Frontier: Human Development and the Anthropocene (PDF). United Nations Development Programme. 15 December 2020. hlm. 343–346. ISBN 978-92-1-126442-5. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2022-10-09. Diakses tanggal 16 December 2020. 
  5. ^ DeLancey and DeLancey 2
  6. ^ Fanso 84
  7. ^ a b DeLancey and DeLancey 125
  8. ^ a b DeLancey and DeLancey 5
  9. ^ DeLancey and DeLancey 4.
  10. ^ a b DeLancey and DeLancey 6
  11. ^ DeLancey and DeLancey 19
  12. ^ DeLancey and DeLancey 7
  13. ^ DeLancey and DeLancey 8
  14. ^ a b DeLancey and DeLancey 9
  15. ^ "Wayback Machine" (PDF). web.archive.org. 2012-11-14. Archived from the original on 2012-11-14. Diakses tanggal 2020-05-26. 
  16. ^ "Country Profiles". UCLA African Studies Center. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 March 2013. Diakses tanggal 12 April 2013. 
  17. ^ "De laney and de lancey expedition". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-06. 
  18. ^ a b "The World Factbook — Central Intelligence Agency". web.archive.org. 2016-10-30. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-30. Diakses tanggal 2020-05-26. 
  19. ^ "Background Notes: Cameroon; Neba 250.
  20. ^ a b IRIN, "New anti-corruption drive"
  21. ^ 2006 Corruption Perceptions Index 2006
  22. ^ a b c "Cameroon", The World Factbook
  23. ^ a b c "Background Note: Cameroon"
  24. ^ "Cameroon", Amnesty International; "Cameroon (2006)", Freedom House; "Cameroon", Country Reports on Human Rights Practices, U.S. Department of State; "Elections to the Human Rights Council", Amnesty International
  25. ^ "Elections to the Human Rights Council"
  26. ^ a b c "Cameroon", Country Reports on Human Rights Practices
  27. ^ a b "Cameroon (2006)", Freedom House
  28. ^ "Background Note: Cameroon"; Neba 252
  29. ^ a b West 11
  30. ^ "Cameroon", Amnesty International
  31. ^ Kamerun mendapat peringkat 6 dalam kedua kategori dari skala 1 sampai 7, dengan 1 adalah "most free" dan 7 adalah "least free". "Cameroon (2006)", Freedom House
  32. ^ Kandemeh
  33. ^ DeLancey and DeLancey 126; Ngoh 328.
  34. ^ DeLancey and DeLancey 30
  35. ^ MacDonald 69
  36. ^ "CO2 Emissions from Fuel Combustion: Population 1971–2009". IEA. Diarsipkan dari versi asli (XLS) tanggal 21 October 2011. Diakses tanggal 24 September 2011.  PDF Diarsipkan 6 January 2012 di Wayback Machine. pp. 87–89.
  37. ^ a b West 58–60
  38. ^ "Wayback Machine" (PDF). web.archive.org. 2017-03-21. Archived from the original on 2017-03-21. Diakses tanggal 2020-05-26. 
  39. ^ a b c Mbaku 15
  40. ^ DeLancey and DeLancey 105–6
  41. ^ Mbaku 16
  42. ^ a b DeLancey and DeLancey 21
  43. ^ West 64
  44. ^ "Cameroon", UNAIDS
  45. ^ Lantum and Monono 14
  46. ^ Mbaku 189
  47. ^ a b West 18.
  48. ^ Mbaku 204.
  49. ^ a b Mbaku 189.
  50. ^ Mbaku 191.
  51. ^ West 18–9.
  52. ^ DeLancey and DeLancey 184.
  53. ^ Mbaku 200.
  54. ^ DeLancey and DeLancey 51
  55. ^ Nkolo, Jean-Victor, and Graeme Ewens (2000). "Cameroon: Music of a Small Continent". World Music, Volume 1: Africa, Europe and the Middle East. London: Rough Guides Ltd., p. 43, ISBN 1858286352.
  56. ^ West 84–5.
  57. ^ Mbaku 121–2.
  58. ^ Hudgens and Trillo 1047
  59. ^ Mbaku 122
  60. ^ West 84.

Bacaan lebih lanjut

Pranala luar