My Name Is Khan
My Name Is Khan (bahasa Indonesia: Nama Saya Adalah Khan) adalah sebuah film drama sosial berbahasa Hindi India tahun 2010 yang disutradarai oleh Karan Johar. Film tersebut diproduseri oleh Hiroo Yash Johar untuk rumah produksi Dharma Productions dan Gauri Khan untuk Red Chillies Entertainment, dalam sebuah asosiasi dengan Fox Star Studios, Searchlight Pictures dan Yash Raj Films. Film tersebut mengisahkan tentang Rizwan Khan (Shah Rukh Khan), seorang penderita sindrom Asperger yang pergi ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan presiden, dan kehidupan pribadinya dengan istrinya Mandira (Kajol), seorang penata rambut dengan anak semata wayang dari pernikahan pertamanya.
My Name Is Khan | |
---|---|
Sutradara | Karan Johar |
Produser |
|
Skenario | Shibani Bathija |
Cerita |
|
Pemeran |
|
Narator | Shah Rukh Khan |
Penata musik | Shankar–Ehsaan–Loy |
Sinematografer | Ravi K. Chandran |
Penyunting |
|
Perusahaan produksi | |
Distributor |
|
Tanggal rilis |
|
Durasi | 158 menit[a] |
Negara |
|
Bahasa |
|
Anggaran | ₹550 juta[2] |
Pendapatan kotor | ₹1,9–2,2 miliar[c] |
Setelah Kabhi Alvida Naa Kehna (2006), Karan Johar ingin membuat film berikutnya memiliki tema pusat selain percintaan. Ia memilih untuk menggunakan tema sosial dalam proyek mendatangnya, dan kemudian pengembangan dimulai pada 2007. Penulis skenario My Name Is Khan Shibani Bathija lalu melakukan sejumlah riset mengenai Asperger. Pengambilan gambar utama ditangani oleh Ravi K. Chandran dan dimulai pada Desember 2008, dengan sejumlah kendala terjadi. Setelah selesai pada Agustus 2009, film tersebut disunting oleh Deepa Bhatia dan Alan Edward Bell. Musiknya digubah oleh Shankar–Ehsaan–Loy, dan dikoreografikan oleh Farah Khan. Efek visual untuk film tersebut dikerjakan di Mumbai selama tiga bulan dan dilakukan oleh seratus pekerja.
My Name Is Khan tayang secara perdana di Uni Emirat Arab pada 10 Februari 2018, dan dirilis di India pada dua hari kemudian. Film tersebut menerima sambutan positif, yang kebanyakan tertuju pada pemerannya. Dibuat dengan anggaran ₹550 juta (sekitar AS$12,2 juta pada 2010), film tersebut sukses secara komersial dengan meraup ₹1,9–2,2 miliar (sekitar AS$42,1–48,8 juta pada 2010). Film tersebut memenangkan beberapa penghargaan, termasuk tiga Penghargaan Filmfare: Sutradara Terbaik (Karan Johar), Aktor Terbaik (Shah Rukh Khan), dan Aktris Terbaik (Kajol).
Alur
suntingRizwan, seorang Muslim penderita sindrom Asperger, hidup dengan adiknya Zakir dan ibunya Razia dalam sebuah keluarga miskin di Borivali. Kondisi Rizwan mengharuskannya untuk mendapatkan bimbingan khusus dari seorang pembimbing reklusif dan perhatian ekstra ibunya, membuat Zakir cemburu dan kemudian meninggalkan mereka untuk tinggal di San Francisco. Pasca kepergian ibunya, Rizwan dewasa kemudian pergi ke kota tersebut untuk menemui Zakir dan tinggal bersamanya. Di sana, Rizwan bertemu dengan Mandira, seorang Hindu, dan putra dari pernikahan pertama Mandira, Sameer. Rizwan dan Mandira yang telah saling jatuh cinta memutuskan untuk menikah dan tinggal di Banville. Mereka bertetangga dengan keluarga Garrick, dan Sameer berteman dengan anak keluarga tersebut, Reese.
Pada 2007, sebuah serangan teroris Muslim terjadi, membuat Rizwan dan keluarganya didiskriminasi. Itu juga berdampak kepada Sameer, mengakibatkannya terbunuh setelah mendapatkan perundungan secara fisik oleh teman sekolahnya. Mengetahuinya, Mandira menyalahkan Rizwan atas kejadian tersebut dan kemudian berpisah, tetapi, Mandira memberikan kesempatan kepada Rizwan untuk bersama kembali, dengan syarat untuk bertemu Presiden Amerika Serikat dan mengatakan bahwa ia bukan seorang teroris.
Rizwan pergi ke Los Angeles, dan bergabung dalam sebuah iring-iringan Presiden George W. Bush. Di sana, ia meneriakkan, "Nama saya adalah Khan dan saya bukan seorang teroris!", tetapi orang-orang malah mendengar, "Saya adalah seorang teroris!", membuat Rizwan ditangkap. Ia diinterogasi sebagai seorang tersangka teroris, namun mendapatkan pembebasan setelah sebuah kampanye oleh jurnalis India membuktikan ia tidak bersalah.
Di samping itu, Mandira berhasil menemukan pembunuh anaknya dengan bantuan Detektif Garcia dan kesaksian Reese. Ia dan Rizwan lalu berjumpa kembali di Georgia dan, setelah terjadi pergantian presiden, mereka bertemu dengan Barack Obama dan Rizwan mengatakan kepadanya, "Nama saya adalah Khan dan saya bukan seorang teroris!"
Pemeran
suntingBerikut adalah daftar pemerannya:[6][7]
- Shah Rukh Khan sebagai Rizwan Khan
- Tanay Chheda sebagai Rizwan muda
- Kajol sebagai Mandira Khan
- Dominic Renda sebagai Mark Garrick
- Jennifer Echols sebagai Mama Jenny
- Kenton Duty sebagai Reese Garick
- Katie A. Keane sebagai Sarah
- Benny Nieves sebagai Detektif Garcia
- Christopher B. Duncan sebagai Barack Obama
- Yuvaan Makar sebagai Sameer
- Sheetal Menon sebagai Radha
- Arjun Mathur sebagai Raj
- Sugandha Garg sebagai Komal
- Jimmy Sheirgill sebagai Zakir Khan
- Navneet Nishan sebagai Rita Singh
- Zarina Wahab sebagai Razia Khan
- Arif Zakaria sebagai Faisal Rahman
- Sonya Jehan sebagai Hasina Khan
- Vinay Pathak sebagai Jitesh
- Parvin Dabas sebagai Bobby Ahuja
- Sumeet Raghavan sebagai seorang penyerang
Produksi
suntingPengembangan
suntingKaran Johar, yang sebelumnya telah menyutradarai Kabhi Alvida Naa Kehna (2006), ingin membuat sebuah film yang berbeda dari film-film terdahulunya untuk membuatnya mendapatkan sambutan besar penonton.[8][9] Ia mendapatkan ide untuk menggunakan tema sosial dalam proyek berikutnya, karena menurutnya, gagasan tersebut akan "disukai [oleh] orang-orang".[10] Ia menambahkan bahwa alasannya untuk membahas tema tersebut adalah: "Saya merasa sebagai seorang pembuat film, jika saya dapat mengekspresikan pemikiran saya tentang subjek tersebut dalam narasi sinematik, itu akan menjadi yang terbaik."[11] Pengembangan dimulai pada November 2007, ketika media melaporkan proyek terbaru Karan Johar, berjudul My Name Is Khan (sebelumnya Khan).[12] Menurutnya, keputusan untuk menggunakan judul tersebut berdasarkan pada dan keinginannya untuk membuat sebuah judul yang melambangkan semangat film.[11] Dengan begitu, itu menjadi kali pertama bagi karya penyutradaraannya yang tidak menggunakan awalan "K"—sebuah tradisi yang dimulai olehnya pada 1998 melalui Kuch Kuch Hota Hai.[12] Ia menggambarkan My Name Is Khan sebagai sebuah "film yang berat", dan menambahkan, "Intinya, film tersebut menciptakan sebuah komentar sosial, dan secara keseluruhan, itu adalah kisah kemenangan manusia."[13][14]
"... Itu adalah sebuah kisah cinta. Tetapi, di dalam kisah cinta tersebut, kami mempunyai banyak hal yang perlu kami bicarakan. Kami perlu membentuk basis emosional agar film tersebut ... menjadi konektif, yang mana alasan kami memilih kisah cinta antara Rizwan dan Mandira. Karena cinta tersebut, [Rizwan] memulai sebuah perjalanan mustahil ... dan akhirnya ... memenangkan cintanya kembali."
—Karan Johar, diwawancarai oleh Collider, 2010[15]
Shibani Bathija melakukan penulisan skenario untuk film tersebut, dengan mengerjakan strukturnya terlebih dahulu.[15] Pertama kali baginya untuk menyutradarai sebuah film dengan skenario yang tidak ditulis sendiri, Karan Johar menyatakan: "Itu ... melepaskan emosi yang belum terjelajahi dalam kepala saya."[16] Dalam penulisan, Bathija melakukan sejumlah riset dengan menemui beberapa pengidap sindrom Asperger dan membaca banyak buku tentang gangguan tersebut. Dikatakan oleh Karan Johar, penelitian tersebut "membantu kami" untuk "menambahkan lebih banyak bobot pada kisah cinta" My Name Is Khan."[17] Ia, yang juga menulis ceritanya dengan Bathija,[6] memberikan gagasan untuk membuat film tersebut mengambil sudut pandang dari seorang Muslim dan memiliki latar suasana pasca-9/11. Dalam sebuah wawancara untuk Google, Bathija mengaku "senang" dan "berterima kasih" untuk bekerja sama dengan Karan Johar dalam melakukan tugas tersebut.[18]
Bathija memakai Wilayah Teluk San Francisco sebagai latar tempat cerita My Name Is Khan, setelah akrab dengan wilayah tersebut ketika menyelesaikan studi komunikasinya di Universitas Negara Bagian San Francisco antara 1998 dan 2000. Pada 2007, semasa proses penulisan berlangsung, tempat tersebut digunakan sebagai tempat pengambilan gambar untuk beberapa film Hindi; hal tersebut menambah aspirasinya. Bathija menggunakan kata banville sebagai nama fiksi untuk wilayah tersebut, seperti melansir East Bay Express, ia terinspirasi dari Danville, California saat menelusuri Wilayah Teluk San Francisco melalui Google Maps.[19] Di samping itu, Bathija juga menulis dialog berbahasa Inggris untuk film tersebut, sementara Niranjan Iyengar untuk bahasa Hindi-nya.[18][20]
Pada Juli 2008, Karan Johar mengumumkan My Name Is Khan melalui blog pribadinya.[14] Film tersebut menandai kerja sama produksi pertama antara Dharma Productions dan Red Chillies Entertainment, dengan Hiroo Yash Johar ditunjuk sebagai produser untuk perusahaan pertama dan Gauri Khan untuk yang kedua.[6][d] Diwawancarai oleh The Economic Times, Shah Rukh Khan menyatakan bahwa kolaborasi tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya prajual dan peminjaman dana.[22] My Name Is Khan juga berasosiasi dengan dua perusahaan produksi Amerika Serikat—Fox Star Studios dan Searchlight Pictures—dan Yash Raj Films.[18] Apoorva Mehta menjadi produser eksekutif film tersebut,[6] dan Tarun Mansukhani adalah produser pelaksananya.[23] Pada Agustus 2009, Fox Star Studios bergabung sebagai distributor untuk My Name Is Khan.[24] Kisaran bayaran yang dikeluarkan untuk pembelian hak tersebut dilaporkan antara ₹810 juta (sekitar AS$18 juta pada 2010)[b] dan ₹1 miliar (sekitar AS$22,1 juta pada 2010),[b] namun CEO Vijay Singh menolak untuk memberikan konfirmasi terhadap angka-angka tersebut, dan mengatakan, "... [Mereka] benar-benar melenceng."[25] Pada Februari 2010, Image Nation juga ikut serta dalam distribusi film tersebut, dan Huaxia Film Distribution mengiringi sembilan bulan berikutnya.[26][27]
Pemilihan peran
suntingPemilihan peran My Name Is Khan ditangani oleh Apoorva Mehta dan Robi Reed.[28] Laporan pertamanya diterbitkan pada 2007, dengan Shah Rukh Khan dan Kajol dalam peran utama. Meski begitu, Karan Johar belum memastikan apakah Kajol akan menerima tawarannya, mengatakan: "Saya ... dapat mengonfirmasi kehadiran Kajol [sesudah] saya berbicara dengannya."[12] Selama masa tersebut, Kareena Kapoor menawarkan diri untuk menggantikan Kajol, tetapi, ia membatalkan niatnya setelah Kajol akhirnya memberikan persetujuan pada Mei 2008; media melaporkan bahwa Kajol membutuhkan waktu lama untuk menyetujui peran tersebut, karena ia tidak pernah mendengar detail naskah film sebelumnya.[29] My Name Is Khan menandai kolaborasi keenam antara Shah Rukh Khan dan Kajol pasca Baazigar (1993), Karan Arjun (1995), Dilwale Dulhania Le Jayenge (1995), Kuch Kuch Hota Hai, dan Kabhi Khushi Kabhie Gham... (2001).[30]
Aamir Bashir adalah pilihan pertama untuk memainkan peran Zakir, saudara laki-laki Rizwan, dalam My Name Is Khan.[31] Ketika jadwal pengambilan gambar pertama pada Desember 2008 (sebulan setelah serangan teroris Mumbai),[32][33] bandara Amerika Serikat menolak untuk memberikannya visa menuju negara tersebut, setelah Bashir tidak menyebutkan bahwa ia pernah terbang ke Iran ketika pengisian visa. Kabar tersebut menjadi judul utama dalam beberapa berita, dan menyebabkan Dharma Productions merasa kesal akannya.[31] R. Madhavan merupakan pilihan kedua untuk peran tersebut, tetapi karena jadwal syutingnya dengan 3 Idiots (2009) mengalami bentrok, Jimmy Sheirgill menjadi pilihan akhir untuk mengisi perannya.[34] Zarina Wahab dipilih untuk memerankan Razia, ibu Rizwan, dalam My Name Is Khan.[6] Peran tersebut awalnya diberikan kepada Shabana Azmi, yang setelahnya keluar dari proyek tersebut dan memilih untuk berfokus pada pengambilan gambar film komedi Gurinder Chadha It's a Wonderful Afterlife (2010).[35][36]
Pada Januari 2009, pemeran Pakistan Sonya Jehan secara resmi mengumumkan akan memainkan peran utama perempuan kedua setelah Kajol dalam My Name Is Khan.[37] Tiga bulan kemudian, Tanay Chheda masuk ke dalam anggota pemeran film tersebut dengan memerankan Rizwan muda. Karan Johar, yang telah menonton penampilan Chheda dalam film tahun 2008 Slumdog Millionaire, menyatakan bahwa pemilihan tersebut didasari pada kemiripan wajah antara Chheda dengan Shah Rukh Khan.[38][39] Forest Whitaker awalnya akan mengisi peran Presiden Barack Obama dalam My Name Is Khan, namun sebagaimana Azmi yang memiliki jadwal padat, Christopher B. Duncan lalu menggantikan Whitaker setelah mengikuti audisi untuk peran tersebut selama dua bulan.[40]
Karakter
suntingBathija melakukan sebuah riset selama sekitar dua tahun terhadap karakter Shah Rukh Khan dalam film tersebut.[15][41] Dikenal dengan tema pusat percintaan dalam setiap filmnya, Karan Johar ingin membuat hal baru melalui My Name Is Khan dengan membuat karakter tersebut berbeda. Ia mengatakan, "... pria seperti Rizwan ... tidak berpikir untuk melakukan sebuah perjalanan cinta [biasa]. Inilah mengapa kami merasa jika karakter ... film tersebut harus berbeda."[42] Untuk melakukan pembentukan peran, Karan Johar bertemu dengan Christopher dan Gisela Slater-Walker, keduanya penulis An Asperger Marriage; ia menyebut Christopher sebagai "inspirasi terbesar" dalam peran tersebut.[15] Ia dan Bathija juga melakukan pertemuan dengan penulis lainnya, Chris Aston dan istrinya Maxine, yang juga menulis buku tentang sindrom tersebut dan cara mengatasinya. Karan Johar mengutip pasangan tersebut menjadi "basis" dari hubungan Rizwan dan Mandira dalam My Name Is Khan. Bersama dengan Bathija, ia kemudian melakukan sebuah penelitan ekstensif dari berbagai aspek mengenai gangguan autistik tersebut dan menghubungi sejumlah Pusat Autistik Nasional. Sebagai tambahan, mereka menonton beberapa video YouTube.[43]
Shah Rukh Khan kemudian melakukan risetnya sendiri.[43] Karan Johar mengirimnya ke Lembaga Asperger Internasional di India, London, Kota New York dan Los Angeles, dan mendorongnya untuk berinteraksi dengan para penderita Asperger selama beberapa bulan untuk membuatnya membentuk karakter perannya sendiri.[15] Selain itu, Shah Rukh Khan juga membaca The Curious Incident of the Dog in the Night-Time pada malam hari, dan menonton beberapa video mengenai sindrom tersebut.[44] Pertama kali untuk memerankan seorang pengidap gangguan mental, ia menggambarkan peran tersebut sebagai peran yang paling "menantang".[17] Di rumah, ia juga diharuskan untuk berlatih gaya bahasa, cara berbicara, dan tingkah laku perannya.[43][45] Shah Rukh Khan mengaku merasa senang namun gugup saat memainkan peran tersebut,[44] dan diwawancarai oleh Indo-Asian News Service, ia menyebut perannya sebagai "bagian paling menarik" dalam kariernya, mengatakan, "... Sangat jarang saya benar-benar maju dan memainkan sebuah karakter yang ada dalam kehidupan nyata."[46]
Produser Amerika Serikat Prashant Shah memperkerjakan Robin Slater untuk menjadi penata rias Shah Rukh Khan.[47] Mengikuti saran kru film, Slater menggunakan riasan Barat pada karakter Shah Rukh Khan.[47] Slater melakukan uji coba dengan membuat tiga gaya riasan berbeda pada Shah Rukh Khan, dan memakai salah satunya untuk sepanjang film, dengan pengecualian dalam adegan pemenjaraan Shah Rukh Khan, ia membuatnya terlihat lebih pucat.[47] Menurut Slater, ia melakukan enam tahap untuk periasannya, dengan total waktu enam menit. Ia memakai sebuah pengoreksi wajah untuk menghapus cacat pada kulit Shah Rukh Khan. Kemudian, Slater menyemprotkan air dan menggambar titik-titik seperti bekas luka bakar pada kulitnya. Ia selanjutnya membuat hidung dan garis rahangnya agak lebih hitam, dan terakhir, Slater memakai penghapus riasan pada alis dan bulu mata Shah Rukh Khan untuk memperbaiki semprotan air yang merembes.[47]
Dalam sebuah wawancara dengan The Hindu, Kajol menggambarkan film tersebut sebagai sebuah "pengalaman yang menegangkan". Menjadi kolaborasi ketiganya dengan Karan Johar, setelah Kuch Kuch Hota Hai dan Kabhi Khushi Kabhie Gham..., Kajol mengatakan bahwa My Name Is Khan menjadi "film terbesar" yang pernah mereka buat sejauh ini.[48] Kajol menjelaskan bahwa ketika Karan Johar menarasikan My Name Is Khan, ia merasa "terhubung" dengan ceritanya dan mendapatkan sebuah dorongan untuk melakukan film tersebut.[49] Kajol berperan sebagai seorang wanita janda Hindu dengan seorang anak tunggal dalam film tersebut, dan sebagai karakterisasi, Karan Johar memintanya untuk menghilangkan beberapa timbunan lemaknya.[50][51] Menurut Kajol, peran tersebut "kompleks" dan dengannya, ia mendapatkan sebuah pelajaran hidup: "Tidak apa-apa menjadi tidak sempurna sebagai seorang manusia."[49] Mickey Contractor mengurusi penataan rias Kajol.[52]
Karan Johar memilih untuk membuat mode dalam My Name Is Khan tidak "terlalu menonjol", karena, "Saya tidak ingin [itu] dapat menghilangkan [fokus] perhatian pada tema film."[53] Sementara Shiraz Siddique menyelesaikan perancangan busana untuk seluruh pemeran,[6] Manish Malhotra ditugaskan secara khusus untuk melakukan bagian tersebut bagi Kajol. Film tersebut menjadi asosiasi keenam antara Malhotra dan Kajol setelah Gundaraj (1995), Dilwale Dulhania Le Jayenge, Kuch Kuch Hota Hai, Kabhi Khushi Kabhie Gham..., Fanaa (2006), dan U Me Aur Hum (2008).[54] Kajol, dengan perannya sebagai seorang penata rambut, diharuskan untuk mengenakan pakaian berwarna-warni, jaket, dan celana panjang. Sementara itu untuk sari merahnya, Malhotra memutuskan tidak merancangnya sendiri melainkan membelinya dalam sebuah toko pakaian India di Amerika.[55]
Pengambilan gambar utama
suntingMy Name Is Khan dibuat dengan anggaran sebesar ₹550 juta (sekitar AS$12,2 juta pada 2010).[2][b] Pengambilan gambar utama (ditangani oleh Ravi K. Chandran)[28] dimulai pada Desember 2008 dengan jadwal pertama dilakukan di Los Angeles.[56] Tiga orang—Varun Dhawan,[57] Sidharth Malhotra,[58] dan Karan Malhotra—ditunjuk sebagai asisten Karan Johar.[28] Farah Khan dan Sham Kaushal masing-masing ditugaskan sebagai koreografer dan pengarah aksinya.[6] Sharmishta Roy menjadi perancang produksi, dan Mohammed Kasim dan Mansi Dhruv Mehta adalah pengarah seninya.[28]
Pada Januari 2009, setelah menyelesaikan sebuah jadwal satu bulan untuk My Name Is Khan, Shah Rukh Khan kembali ke India untuk merekam sebuah adegan aksi untuk Dulha Mil Gaya (2010). Ia mengalami kecelakaan dan membuat bahunya luka. Ia diharuskan untuk melakukan fisioterapi,[59] dan operasi pada bulan berikutnya yang pemulihannya membuat syuting My Name Is Khan tertunda.[60] Shah Rukh Khan juga mengalami serangkaian migrain parah pada pengambilan gambar film tersebut, namun alih-alih mengobati, ia mengabaikannya dan hanya meminum pil. Itu membuat sakitnya berlanjut, dan ia kemudian memeriksakan dirinya kepada dokter. Diagnosisnya menyatakan bahwa migrain tersebut disebabkan oleh tuntutan perannya; karakter Rizwan membuat Shah Rukh Khan harus melakukan posisi tubuh condong dan berekspresi dengan alis terangkat, dan diperparah akibat durasi pengambilan gambar selama berjam-jam. Melansir dari sebuah artikel terbitan Mid Day, ia akhirnya kembali fisioterapi pada Januari 2010.[61]
Jadwal pemfilman untuk My Name Is Khan di Mumbai dimulai pada Maret 2009.[62] Film tersebut mengambil tempat di Borivali sebulan berikutnya, untuk adegan-adegan daerah kumuh. Pada bulan yang sama, pengambilan gambar di sebuah masjid Andheri berlangsung selama dua hari.[63] Karan Johar kemudian mengumumkan pemfilman dipindahkan ke San Francisco pada Mei 2009, dengan sebuah jadwal 40 hari tanpa henti.[39] Bertepatan dengan pandemi flu babi awal, pengambilan gambar dilakukan secara diam-diam untuk menghindari kerumunan penggemar yang berdatangan.[64] Itu diselesaikan sebulan mendatang.[39] Produksi My Name Is Khan dilanjutkan pada Agustus 2009, dan semua pekerja pindah ke Film City, di mana akan dilangsungkan pemfilman untuk adegan hurikan.[65] Josh Maidain bertugas untuk membangun sebuah set bendungan sebesar 135 x 240 meter (443 ft × 787 ft), beserta gereja dan rumah-rumah kecil lainnya.[66] Sebuah set kroma dan tangki 150 x 150 kaki (46 m × 46 m) juga dibuat, masing-masing dalam dua minggu dan dua bulan, dan sekitar 12 ribu liter air digunakan untuk adegan tersebut.[67][68] Jadwal terakhir tersebut dimulai pada 1 September, dan berlangsung hingga sebulan ke depan.[65] Selama pengambilan gambar, seekor ular memasuki tangki dan membuat panik seluruh pekerja.[69]
Pasca-produksi
suntingSetelah pengambilan gambar selesai, Deepa Bhatia ditunjuk untuk menyunting My Name Is Khan dan Dileep Subramaniam dan Anuj Mathur bertugas dalam perancangan suara.[6] Pembuatan efek visual film tersebut dilakukan di Mumbai, dan seratus orang dipekerjakan selama sekitar tiga bulan untuk menciptakan 380 potret hasil efek visualnya. Red Chillies VFX menjadi perusahaan yang menaungi proses tersebut.[70]
Hujan awalnya tidak digunakan untuk adegan banjir Georgia My Name Is Khan dan karenanya, wilayah tersebut diambil gambar dalam keadaan kering.[68] Namun, Karan Johar memberikan ide agar seluruh banjir memperlukan hujan, menganggap itu akan membantu untuk mengurangi penggunaan kroma.[68] Tetapi gagasan tersebut membuat tim produksi kesusahan, karena, "... Kami hampir tidak bisa melihat warna kroma karena hujan deras."[68] Mereka juga menciptakan beberapa pohon dan rumah hancur dengan pencitraan hasil komputer (CGI) dalam adegan tersebut.[68] Menurut Haresh Hingorani, seorang pengarah produksi untuk Red Chillies VFX, proses pembuatan sekuen banjir tersebut merupakan "tantangan terbesar", menambahkan, "... Kami harus bermain dengan air dan simulasi hasil komputer, [membuat] sekuennya menjadi lebih rumit."[70]
CGI juga digunakan dalam adegan Rizwan dan anak tirinya melakukan sebuah teka-teki silang, dengan merancang ulang seluruh papan permainan tersebut.[71] Sebuah adegan yang menampilkan ribuan orang melakukan iring-iringan presiden memakai teknik penggandaan, di mana sekelompok orang diambil gambar di beberapa tempat berbeda dan kemudian semuanya digabung.[72] Dalam adegan lainnya, ketika seorang jurnalis menyampaikan berita, untuk menghindari kesalahan yang diakibatkan oleh rusaknya gambar saat sebuah layar komputer direkam, seluruh layar televisi dalam adegan tersebut menggunakan kroma dan kemudian akan digantikan oleh rekaman terpilih.[73] My Name Is Khan berdurasi selama 158 menit setelah pemotongan akhir.[a]
Tema dan analisis
suntingSerangan 11 September dan Muslim
suntingIntoleransi dan prasangka sosial kepada Muslim-Amerika pasca-9/11 adalah tema utama film tersebut.[75] Karan Johar, dikenal dengan tema pusat percintaan dalam setiap film garapannya, ingin membuat My Name Is Khan juga berbeda dari segi alur.[15] Ia ingin untuk film tersebut membahas tentang diskriminasi global dan cara dunia memandang Islam, menjelaskan, "Kami ... mencoba untuk mengatakan bahwa hanya ada orang baik dan orang jahat." Melansir dari FutureLearn, pernyataan Karan Johar tersebut mengacu pada sebuah frasa yang dikatakan secara berulang-ulang dalam film tersebut: "... Hanya ada dua jenis orang ... orang baik dan orang jahat."[76] Karan Johar mengakui bahwa alasannya untuk membahas topik tersebut adalah untuk "mengatasi" kesalahpahaman tentang agama dengan cara "emosional, efektif, dan dramatis", yang menurutnya akan menjadi sebuah "jalan yang bagus" untuk mengomunikasikan pesan tersebut ke tingkat dunia.[15] Ia mengatakan, "Film tersebut membahas ... persepsi tentang sebuah agama tertentu dan yang sebagian besar berasalkan ketidaksadaran. Film tersebut menyinggung tentang fakta bahwa persepsi tidak berlaku untuk semua orang."[42]
Menurut profesor Belinda Marie Balraj, pemakaian melodrama dalam My Name Is Khan adalah "strategi cerdik" untuk menyoroti bias pada Muslim. Ia menggarisbawahi unsur viktimisasi dan penindasan terhadap karakter Rizwan, berpendapat jika itu dilakukan oleh Karan Johar untuk membuat audien merasa "layaknya korban".[77] Seorang analis Planet Bollywood juga mencatat tema terorisme dalam film tersebut,[78] yang lalu Shah Rukh Khan bantah, mengatakan, "Itu bukan tentang terorisme ... Itu adalah tentang sebuah relasi antara dua orang [dan] antara individu dan negara."[79] Analis tersebut juga menemukan My Name Is Khan menggali tentang psikologi Muslim dan bagaimana film tersebut "menghormati" nilai keislaman dengan menampilkan pernikahan antara seorang Muslim dan seorang Hindu. Ia kemudian menyatakan, "My Name Is Khan ... secara eksplisit menunjukkan bagaimana orang-orang melompat ke [sebuah] kesimpulan tentang sebuah agama ... tanpa berpikir bahwa setiap agama mempunyai sejarah panjang [dan] nilai-nilai sakral."[78]
Perbandingan
suntingPenulis kesusastraan Stephen Teo melakukan sebuah analisis komparatif antara film tersebut dengan film tahun 2004 Swades, yang sama-sama memusatkan seorang India non-residen (NRI), dimainkan oleh Shah Rukh Khan, sebagai pemeran utama.[80][81] Dalam Swades, di mana Shah Rukh Khan berperan sebagai Mohan, seorang ilmuwan NASA yang mendapat kewarganegaraan Amerika Serikat, tema alurnya berkaitan dengan isu-isu sosial serius yang disampaikan lewat gaya narasi melodramatis "sederhana". Menurut Teo, itu berbanding terbalik dengan My Name Is Khan, yang "lebih flamboyan", meskipun sama-sama membahas tema tersebut. Sementara Swades sebagan besar menampilkan orang India, My Name Is Khan memiliki karakter India dan Amerika berjumlah setara. Ia menulis, "My Name Is Khan lebih mengarahkan temanya pada sebuah entitas media ... yang bukan hanya orang India tetapi [juga] Amerika, dan, karenanya, jenis kontrak sosial yang tersirat dalam gaya Bollywood-nya pada dasarnya ditulis ulang."[82]
Di samping analisis tersebut, Teo memandang karakter dari Shah Rukh Khan dalam My Name Is Khan sebagai "simbol dari nilai-nilai rasa yang tegas" dan contoh lain dari bagaimana pemeran tersebut mewakili identitias seorang NRI dalam perfilman Bollywood dunia.[83] Anindya Raychaudhuri dari Universitas St Andreas mencatat karakter tersebut memiliki sejumlah kemiripan dengan Forrest Gump dari film eponim tahun 1994, terutama pada perjalanan mereka untuk bertemu dengan presiden.[84] Pengulas Sudhish Kamath mendukung pernyataannya, sambil menemukan beberapa keserupaan lainnya, termasuk bahwa kedua karakter mengalami keterbelakangan mental—Rizwan mengidap sindrom Asperger dan kesusahan bersosialisasi, sementara Gump memiliki kecerdasan intelektual rendah—dan memiliki cerita romansa; kesamaan tersebut setelahnya mendorong Kamath untuk beropini jika Rizwan terinspirasi dari Gump.[85] Sementara itu, dalam penelaahannya untuk BBC, Manish Gajjar mengatakan bahwa film tersebut akan mengingatkan penonton tentang Rain Man (1988). Menurut opininya, seperti Rizwan dan Mandira dari My Name Is Khan, Rain Man menampilkan sebuah relasi antara seorang pria autis dan saudara laki-lakinya. Gajjar berkesimpulan bahwa kedua film tersebut "menunjukkan bagaimana kita dapat berjuang untuk menjadi manusia yang lebih baik."[86]
Karakter lainnya Faisal Rahman menemui pembandingan oleh sejumlah analis.[87] Ketika mengulas film tersebut, Gaurav Malani menyatakan bahwa karakter fundamentalis tersebut adalah sebuah "replikasi klisé" dari peran-peran antagonis Om Puri dalam Shoot on Sight (2007) dan Kurbaan (2009).[87]
Keislaman dan Afrika-Amerika
suntingSarjana agama Imam Bahroni mencatat penggambaran shiddiq disampaikan lewat karakter Rizwan. Sebagai contoh, Rizwan menjual beberapa produk kecantikan dari perusahaan saudaranya dengan menjelaskan rincian produk secara jujur, mengatakan mereka tidak bisa mempercantik tubuh, hanya memperbagus kulit. Bahroni menyimpulkan hal tersebut sebagai salah satu sikap dari seorang shiddiq—berkata sebenarnya—dan kemudian membandingkan sikap Rizwan dengan Muhammad dalam berdagang. Wujud penggambaran shiddiq juga muncul melalui Hasina, di mana ia tetap mengenakan jilbab untuk mengajar di universitas. Bahroni menganggap itu sebuah perlambangan kejujuran dalam berbusana dan berjati diri seorang shiddiq.[88] Sarjana tersebut juga menemukan penyampaian nilai-nilai tabligh dalam My Name Is Khan, ditunjukkan ketika Rizwan menjelaskan syariat Islam kepada orang-orang yang belum mengerti, semasa memberikan zakat.[89] Dari seluruh analisis tersebut, Bahroni kemudian menyerukan bahwa alur film tersebut secara "kuat" telah "mengeksplorasi masalah masyarakat" dengan menunjukkan banyak "karakter positif" sebagai representasi "seorang manusia" dan "[seorang] warga negara baik".[90]
Sultana Aaliuah Shabazz dari Universitas Tennessee menulis, "[My Name Is Khan] dengan jelas mencoba untuk mengatakan sesuatu mengenai ketidakadilan dalam mengutamakan sebuah kelompok orang di bawah sebuah kontruksi sosial Muslim yang cacat." Meskipun begitu, dengan narasi perjuangan gigih Rizwan yang individualisme, Shabazz merasa jika penggalan kalimat, "Saya bukan seorang teroris", yang dilontarkan oleh Rizwan dalam film tersebut justru bermakna ambigu: "Ia tidak melakukan kekerasan... namun semua Muslim lainnya melakukannya." jalan cerita film tersebut juga menyinggung sebuah komunitas Amerika berkulit hitam, dimulai ketika sebuah pertemuan antara Rizwan dengan Joe dan ibunya Jenny; Shabazz melontarkan sebuah opini bahwa penggambaran tersebut menunjukkan sebuah kooperasi interasial antara orang-orang India dan kulit hitam.[91] Selain itu, film tersebut juga menampilkan sebuah lagu protes, berjudul "We Shall Overcome", dan menulis untuk Journal of Media and Communication Studies, Priya Kapoor menganggap hal tersebut merupakan sebuah "bentuk ikatan [antara] komunitas Afrika-Amerika".[92]
Musik
suntingMy Name Is Khan | ||||
---|---|---|---|---|
Jalur suara karya Shankar–Ehsaan–Loy | ||||
Dirilis | 4 Januari 2010 | |||
Genre | Soundtrack film fitur | |||
Durasi | 53:29 | |||
Bahasa | Hindi | |||
Label | Sony Music | |||
Kronologi Shankar–Ehsaan–Loy | ||||
|
Shankar–Ehsaan–Loy menggubah musik My Name Is Khan, dan Iyengar ditugaskan untuk mengurus komposisi lirik. Film tersebut memiliki total enam lagu, dengan empat lagu tambahan dari film-film Karan Johar sebelumnya. Film tersebut menampilkan sebanyak delapan penyanyi: Rahat Fateh Ali Khan, Shankar Mahadevan, Richa Sharma, Shreya Ghoshal, Adnan Sami, Shafqat Amanat Ali, Rashid Khan, dan Suraj Jagan.[93] Album My Name Is Khan dirilis oleh iTunes pada 4 Januari 2010,[94] diiringi dengan perilisan di India pada 7 Januari 2010 dan seluruh dunia pada hari berikutnya.[93][95]
Seluruh lagu film tersebut dimainkan dalam latar belakang dan tidak dilakukan dengan sinkronisasi bibir.[96] Setelah Iyengar menulis dua lagu dari My Name Is Khan, Karan Johar meminta Javed Akhtar untuk menulis sisanya. Tidak ingin untuk kreditnya terbagi dengan orang lain, Akhtar menolak tawaran tersebut.[97] "Khan Theme" dibawakan oleh Orkestra Film Bombay, dan menggunakan instrumen piano elektronik, biola, dan dawai.[93]
Jalur suara My Name Is Khan mendapatkan sambutan positif dari para kritikus.[93] Menulis untuk Bollywood Hungama, Joginder Tuteja memberikan sebuah penilaian sebesar tiga dari lima, paling banyak menyambut "Sajda", "Noor-E-Khuda", dan "Tere Naina".[98] Dalam sebuah ulasan berpenilaian 8/10, Gianysh Toolsee dari Planet Bollywood menyebut jalur suaranya "menarik", mengatakan, "[Itu] melampaui [sebuah] batas yang ditetapkan oleh Bollywood dengan menjelajah ke keadaan emosional melalui sufisme dan spiritualitas."[93] Kritikus Hindustan Times Ruchika Kher (memberikan tiga setengah dari lima) menulis, "Secara keseluruhan, setiap lagu dalam album tersebut di atas rata-rata." Ia beropini bahwa "Rang De" adalah "bagian yang menarik" dari albumnya, dan menggambarkan "Allah Hi Rahem" sebagai "menyegarkan".[99] Sukanya Verma dari Rediff.com menilai sebesar 3/5: "... Tidak mewah atau inovatif tetapi cukup hangat untuk membuat kami menyukainya."[100] Dalam ulasan lainnya untuk BBC, Jaspreet Pandohar mencatat seluruh musiknya "mengejutkan banyak orang".[95] Berikut adalah daftar musiknya.[94]
No. | Judul | Penyanyi | Durasi |
---|---|---|---|
1. | "Sajda" | Rahat Fateh Ali Khan, Shankar Mahadevan, Richa Sharma | 06:05 |
2. | "Noor-E-Khuda" | Shreya Ghoshal, Shankar Mahadevan, Adnan Sami | 06:37 |
3. | "Tere Naina" | Shafqat Amanat Ali | 04:38 |
4. | "Allah Hi Rahem" | Rashid Khan | 04:01 |
5. | "Khan Theme" | — | 02:43 |
6. | "Rang De" | Suraj Jagan, Shankar Mahadevan | 03:45 |
No. | Judul | Penyanyi | Durasi |
---|---|---|---|
7. | "Kuch Kuch Hota Hai" | Udit Narayan, Alka Yagnik | 4:57 |
8. | "Suraj Hua Maddham" | Sonu Nigam, Alka Yagnik | 7:08 |
9. | "Kal Ho Naa Ho" | Sonu Nigam | 5:21 |
10. | "Kabhi Alvida Naa Kehna" | Sonu Nigam, Alka Yagnik | 8:03 |
Durasi total: | 53:29 |
Pemasaran
suntingMy Name Is Khan menjadi film pertama yang memakai teknik papan jalan.[101] Pemasaran film tersebut diketuai oleh Fox Star Studios dan menghabiskan biaya ₹250 juta (sekitar AS$5,5 juta pada 2010).[2][b] Dilaporkan oleh Mint, sekitar 1.500 baliho untuk film tersebut dipesan oleh seluruh penerbitan terkemuka India.[2] Film tersebut memakai tiga slogan promosional: "Superpahlawan pertama dengan hanya satu kekuatan—kemanusiaan", "Nama saya adalah Khan dan saya bukan seorang teroris", dan "Seorang pria biasa, sebuah perjalanan luar biasa ... untuk cinta".[102][103][104] Cuplikan tiga menit My Name Is Khan dirilis 16 Desember 2009 dalam kanal televisi Star India.[101] Pada hari berikutnya, tampilan awal film tersebut diluncurkan oleh Shah Rukh Khan, Karan Johar, dan Kajol di Hotel JW Marriott dan di semua saluran televisi India, Britania Raya, Timur Tengah, Timur Jauh, dan Australia.[105][106]
Untuk mempromosikan My Name Is Khan, Shah Rukh Khan memulai debutnya dalam jejaring sosial Twitter pada Januari 2010, setelah didesak oleh Karan Johar.[107] Pada bulan yang sama, Shah Rukh Khan membuat sebuah penampilan tamu dalam Friday Night with Jonathan Ross; acara tersebut kemudian disiarkan seminggu setelah perilisan film.[108] Bersama Kajol, pada 1 Februari, ia menghadiri acara pembukaan promosional untuk bursa saham Nasdaq (pertama kalinya bagi seorang pemeran India).[109]
Pada 3 Februari 2010, Dish TV bekerja sama dengan Fox Star Studios untuk melakukan sebuah kampanye pemasaran terintegrasi 360 derajat selama sebulan untuk My Name Is Khan, dengan menghabiskan biaya sebesar ₹40 juta (sekitar AS$887,1 ribu pada 2010).[110][b] Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Dish TV juga membeli hak cipta penyiaran televisi untuk wawancara eksklusif Karan Johar, Shah Rukh Khan, dan Kajol.[110] Film tersebut juga melakukan asosiasi dengan beberapa perusahaan, termasuk Bharti Airtel, Century Plyboards, Reebok, Samsonite, MakeMyTrip dan Zoonga.[2]
Perilisan
suntingMy Name Is Khan adalah salah satu film India paling ditunggu-tunggu pada 2010.[111] Pengedaran film tersebut dilakukan oleh Fox Star Studios di India (kecuali Maharashtra, oleh Fame India), Searchlight Pictures di Amerika Serikat, Huaxia Film Distribution di Tiongkok, Image Nation di Timur Tengah, dan 20th Century Fox dan subsider luar negeri 20th Century Fox International untuk negara lain.[24][25][26] Film tersebut, yang penyesorannya selesai pada 28 Januari 2010 dan mendapatkan sebuah sertifikasi U/A, pertama-tama dirilis di Uni Emirat Arab pada 10 Februari 2010.[26][112]
Dua hari kemudian, film tersebut dirilis di India dan menghadapi kontroversi. Setelah Shah Rukh Khan memberikan dukungan kepada Tim Kriket Pakistan untuk bersaing dalam Liga Primer India 2010, anggota partai politik Hindu Shiv Sena kemudian berbondong-bondong untuk memboikot perilisan My Name Is Khan.[113] Mulai dari pembakaran spanduk dan posternya, Shiv Sena juga berusaha untuk mencekal film tersebut di teater Mumbai dan memaksa Shah Rukh Khan untuk melakukan sebuah permintaan maaf. Ia menolak untuk melakukannya, mengatakan, "Saya telah disalah pahami [dan] saya tidak mengatakan sesuatu yang salah."[114] Kontroversi tersebut membuat banyak multipleks India memilih untuk tidak menayangkan My Name Is Khan,[115] sementara bagi beberapa wilayah yang menyetujui film tersebut, termasuk Gujarat, terjadi kekerasan dalam jumlah kecil.[116]
My Name Is Khan juga dirilis pada 12 Februari 2010 di Inggris, Australia, Selandia Baru, dan 38 wilayah lainnya.[117] Itu kemudian diputar di Festival Film Internasional Berlin ke-60,[118] Festival Film India Los Angeles ke-8,[119] dan Festival Film Roma ke-5.[120] Versi bersubjudul Polandia film tersebut dirilis pada Maret, dan alih bahasa Jerman dan Turki-nya dua bulan berikutnya.[121] Di Amerika Serikat, pada 7 Mei, My Name Is Khan mendapatkan perilisan teatrikal terbatas dan penghilangan 35 menit dari durasinya.[67][122] Alan Edward Bell ditugaskan untuk melakukannya, dan ia memotong adegan badai film tersebut.[67] Laporan pertama mengenai tanggal perilisan film tersebut di Tiongkok dibuat oleh The Hollywood Reporter, jatuh pada 30 November, namun Huaxia Film Distribution setelahnya mengundur tanggalnya hingga 3 Desember; itu menjadi film India pertama yang diimpor dan dirilis di negara tersebut dengan distribusi pembagian hasil.[27][123] Film tersebut dibuka di Korea Selatan untuk 12 bioskop pada 24 Maret 2011, kemudian diperluas hingga 200 bioskop pada 7 April.[124] Pembukaan internasional terakhir film tersebut adalah di Hong Kong pada 12 Januari 2012.[125]
Pada 21 April 2010, My Name Is Khan dirilis dalam VCD oleh Reliance Entertainment.[126] Versi DVD-nya, yang mendapatkan antisipasi besar, dirilis keesokan harinya oleh Karan Johar. Selain cuplikan teatrikal, DVD tersebut juga menampilkan 45 menit adegan yang dihapus dari versi layar lebarnya, dengan setiap adegan didahului pembukaan singkat oleh sutradara, yang mana berisi tentang alasan penghapusan dan makna dari adegan tersebut.[127] Sebuah ulasan Bollywood Hungama memberikan penilaian positif empat dari lima bintang untuk DVD tersebut, namun menyayangkan pembungkusannya yang terlalu "biasa" bagi sebuah "film yang besar".[128] My Name Is Khan kemudian dirilis dalam piringan blu-ray pada 1 September 2013 dalam situs web jual beli Amazon.[129] Pada 6 Mei 2012, film tersebut disiarkan oleh Channel 4 dan meraih tanggapan positif audien.[130] Film tersebut dikonversi ke dalam video internet pada 25 September 2015, dan tersedia dalam FandangoNOW, Vudu, dan Prime Video.[122]
Penerimaan
suntingPenghasilan
suntingMy Name Is Khan dideklarasikan sukses secara komersial,[3] dan sejumlah analis perdagangan mempercayai bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh anggaran tinggi dan anggota pemerannya.[131] Pemutaran teatrikalnya menghadapi persaingan ketat dengan tiga film lainnya: Toh Baat Pakki!, Click, dan Aakhari Decision. Menurut kolumnis The Times of India, penayangan perdana My Name Is Khan di India mendapatkan sambutan rendah audien dikarenakan pemutarannya hanya dilakukan di beberapa bioskop Maharashtra, akibat kontroversi antara Shah Rukh Khan dan Shiv Sena.[132] Meskipun begitu, pembukaannya menghasilkan keuntungan sebesar ₹80 juta (sekitar AS$1,7 juta),[b] menjadikannya yang tertinggi ketujuh pada tahun tersebut.[133] Pada minggu pertama, penghasilan harian film tersebut terus menaik hingga hari ketiga, kemudian mengalami penurunan pasca melewati hari keempat; total keuntungan pekan pertamanya adalah ₹484,5 juta (sekitar AS$10,7 juta pada 2010).[5][b] Keuntungan totalnya di India adalah sebesar ₹996,8 juta (sekitar AS$22,1 juta pada 2010),[b] membuatnya menempati posisi keempat sebagai film India terlaris keempat pada tahun tersebut.[134]
Tiket bioskop untuk My Name Is Khan terjual sebanyak 136 ribu ketika pemutarannya di Uni Emirat Arab pada empat hari pertama.[135] Film tersebut meraup total pendapatan ₹83,8 juta (sekitar AS$1,9 juta pada 2010)[b] dari 120 bioskop di Amerika Utara setelah tiga hari; itu mengalahkan rekor dari Om Shanti Om, yang menghasilkan keuntungan ₹79,4 juta (sekitar ₹1,8 juta pada 2010)[b] ketika pemutarannya pada Deepawali 2007.[136] Pada akhir pekan pertama di mancanegara, My Name Is Khan menghasilkan total sebesar ₹250 juta (sekitar AS$5,5 juta pada 2010),[137][b] dan setelah minggu pertamanya, meraup sebesar ₹362,7 juta (sekitar AS$8 juta pada 2010).[138][b] Total keuntungan akhir film tersebut di luar negeri adalah sebesar ₹1,1 miliar (sekitar AS$24,1 juta pada 2010),[b] dan menurut sebuah kalkulasi Box Office India, itu menjadikannya sebagai film India dengan keuntungan tertinggi dalam pasar luar negeri sepanjang masa, ketika pencapaian tersebut berhasil untuk dipecahkan oleh Dhoom 3 pada 2013.[139] Setelah perilisan My Name Is Khan berakhir di seluruh dunia, jumlah keuntungan total film tersebut diperkirakan sebesar ₹1,9–2,2 miliar (sekitar AS$42,1–48,8 juta pada 2010).[c]
Sambutan kritis
suntingIndia
suntingFilm tersebut mendapatkan sambutan positif kritikus India, dengan penampilan-penampilan dari para anggota pemerannya yang paling mendapatkan perhatian.[140] Taran Adarsh dari portal hiburan Bollywood Hungama memberikan penilaian sebesar 4,5/5, menyatakan, "My Name Is Khan adalah sebuah kisah cinta yang menarik, memiliki sebuah sudut pandang agama dan sebuah insiden yang mengguncang dunia sebagai sebuah latar belakangnya." Ia memuji penyutradaraan Karan Johar, menyebutnya "salah satu pendongeng terbaik dari generasi kita". Berbicara mengenai penampilan Kajol, Adarsh menggambarkannya sebagai sebuah "bahan peledak murni" dan beropini bahwa ia adalah "keputusan yang paling tepat" untuk mengisi peran Mandira. Lebih lanjut, Adarsh menyambut perpaduan akting antara Kajol dan lawan mainnya Shah Rukh Khan.[141] Kritikus Daily News and Analysis Aniruddha Guha, dalam sebuah ulasan dengan besaran penilaian tiga dari lima, mengkritisi durasi film yang menurutnya "sedikit panjang".[142] Sanjukta Sharma juga menyinggung aspek yang sama, menganggapnya membuat film tersebut menjadi terasa "membosankan" namun juga "memukau" tetapi "secara bergantian". Meskipun begitu, ia tetap memuji anggota pemerannya, termasuk Kajol, yang disebutnya sebagai "bintang sebenarnya" dari film tersebut.[143]
Dalam sebuah tulisan untuk Planet Bollywood, Gianysh Toolsee mengulas secara positif untuk penampilan Kajol, menyebutnya terlihat "sangat hebat", mengatakan, "Ia terlihat alami dalam semua adegan dan bahkan tampil dengan sedikit riasan dalam beberapa adegan ... dramatis."[78] Menulis untuk situs web serupa, Samir Dave memberikan 8/10 untuk film tersebut, menyanjung skenario, cerita, dan pengarahannya.[144] Subhash K. Jha dari The Times of India memuji pendalaman karakter dari Shah Rukh Khan: "Ia bersatu dengan alam bawah sadar [perannya]", dan mempertimbangkan penampilan tersebut sebagai "penampilan terbaik"-nya. Jha juga menyambut positif Kajol, yang menurutnya "memberikan ... penerangan alami pada layar".[145] Rajeev Masand (seorang kritikus dari IBNLive) memberikan sebuah penilaian 3,5/5, sebuah besaran yang serupa dengan Kaveree Bamzai dari India Today,[146] dan mendeskripsikan film tersebut "agak panjang dan dikemas dalam setiap titik alur yang mungkin menimbulkan tanggapan emosional [penonton]". Menurut Masand, Shah Rukh Khan menampilkan perannya dengan "menawan dan terkendali" sehingga membuat penonton "sangat sulit untuk tidak kehilangan cinta padanya". Masand juga menanggapi secara positif kinerja Jehan, menyatakan, "[Ia] memancarkan keanggunan [ke] dalam peran seorang saudara ipar suportifnya", dan terpukau dengan Kajol.[147]
Dalam sebuah ulasan dengan penilaian empat dari lima bintang, Shubhra Gupta dari The Indian Express mengatakan film tersebut sebuah "sarana penuh bintang beranggaran tinggi Bollywood langka, yang menggunakan serangkaian alat familier untuk menciptakan makna baru". Ia menemukan bahwa penampilan Kajol "dimulai dengan tertalu ceria, tetapi menjadi [lebih] tenang secara efektif seiring berjalannya film", dan mengganggapnya sebagai "salah satu bagian terbaik" film tersebut. Gupta juga memberikan tepuk tangan pada penyutradaraan Karan Johar dan penampilan-penampilan Sheirgill, Wahab dan Pathak.[148] Zee News menilai My Name Is Khan sebesar 3/5, mencatat Shah Rukh Khan membuat sebuah kinerja "luar biasa, menyentuh hati, dan menawan", menambahkan, "[Ia] tidak hanya membuktikan kehebatan aktingnya dalam film tersebut, tetapi juga menunjukkan bahwa ia jauh melampaui film percintaan lembek yang sering dikaitkan dengannya."[149] Menulis untuk The Hindu, Kamath memuji kemistri "fantasis" antara Shah Rukh Khan dan Kajol, dan mencatat itu "sepadan dengan harga tiket masuknya, tetapi film tersebut memberikan Anda ... lebih banyak lagi".[85]
Melakukan sebuah pengulasan untuk BBC, kritikus Gajjar memberikan sebuah penilaian sebesar empat dari lima bintang. Ia menyambut positif Shah Rukh Khan atas usahanya untuk "menunjukkan keserbabisaannya sebagai seorang pemeran yang sedang berkembang", menganggap penampilan tersebut sebagai "penampilan terhebat"-nya. Gajjar juga menyetarakan kinerja Shah Rukh Khan dengan Kajol, memuji setiap adegan yang menampilkan Kajol. Ia menambahkan, "Kajol terlihat sangat cantik dengan sebuah penampilan menyayat hati terutama dalam paruh kedua film tersebut."[86] Anupama Chopra, dengan ulasannya untuk NDTV, menilai My Name Is Khan 3/5 bintang dan menyinggung perpaduan akting Shah Rukh Khan dan Kajol, mendeskripsikannya "terlalu disengaja dan cengeng".[150] Seorang kritikus Filmfare, Sukanya Venkatraghavan, memberikan empat dari lima bintang untuk film tersebut. Sementara mencatat penampilannya terbayangi oleh Shah Rukh Khan, Venkatraghavan berpikir Kajol "ulung" dan "menyinari" film tersebut dengan "kepercayaan dirinya". Seperti Chopra dan pengulas-pengulas sebelumnya, ia juga menanggapi kemistri mereka dengan baik.[151]
Dalam sebuah ulasan berpenilaian sebesar empat setengah dari lima bintang untuk My Name Is Khan, kritikus Sarita Tanwar dari Mid Day menemukan bahwa Kajol "menghidupkan" perannya Mandira "dengan keterustegangan khas dan kompleksitas emosi menyayat hatinya", dan berpikir jika adegan terbaiknya dalam film tersebut adalah ketika anak laki-lakinya meninggal.[152] Menulis untuk Rediff.com, Sukanya Verma (memberikan 3/5 bintang) memanggil kinerja Shah Rukh Khan "tidak konsisten dan setengah meyakinkan", menganggap itu "sebuah campuran rumit antara kerja keras, tegang, dan spontan".[153] Pengulas berikutnya dari situs web serupa, Raja Sen, menilai film tersebut sebesar tiga-dan-setengah dari lima. Ia menyebut My Name Is Khan "menginspirasi, menciptakan kesadaran, dan membuat bahagia", dan kemudian menambahkan, "[Ini] adalah film yang mengesankan, tanpa pertanyaan". Ia mempercayai film tersebut dikendalikan oleh perpaduan akting "legendaris" antara Shah Rukh Khan dan Kajol. Verma juga memuji pemeran-pemeran pendukung dalam film tersebut, paling banyak mengarah kepada Jehan, melabelinya "sangat berseri-seri".[154]
Luar negeri
suntingKritikus luar negeri, terutama Amerika Serikat, juga memberikan ulasan positif untuk My Name Is Khan.[136][155] Film tersebut meraih penilaian sebesar 85 persen dalam situs web agregator ulasan Rotten Tomatoes berdasarkan pada 27 ulasan, dengan nilai rata-rata sebesar 6,69 dari 10. Konsensus situs tersebut menyatakan, "My Name Is Khan bertumpu pada kinerja kuat [pemerannya] untuk menceritakan kisah berpengaruh yang memadukan tema ketepatan waktu dan melodrama kuno Bollywood."[122] Metacritic memberikan film tersebut sebuah penilaian sebesar 50 dari 100 berdasarkan pada tujuh ulasan kritikus, dan dideklarasikan sebagai "ulasan campuran atau rata-rata".[156]
Jay Weissberg dari Variety menyambut My Name Is Khan secara positif dalam aspek produksinya. Ia menyebut pengambilan dekat San Francisco oleh Chandran "menakjubkan", berkomentar bahwa gaya pengambilan gambarnya dipengaruhi dengan perancangan produksi "luar biasa". Lebih lanjut, Weissberg menggambarkan film tersebut sebagai sebuah "drama yang sangat empuk dan menyenangkan ... yang berpacu ke depan dengan ... dorongan inkredibel".[157] Sama seperti Weissberg, Lee Marshall (penulis Screen International) juga menyambut aspek produksinya. Selain itu, Marshall menyatakan: "... [Shah Rukh Khan] melakukan sebuah pekerjaan yang baik dalam membuktikan ... ia dapat berakting."[158] Menulis untuk Los Angeles Times, Kevin Thomas melabeli My Name Is Khan sebagai sebuah "pemikat hati yang kuat dan energik", berpendapat bahwa film tersebut bertumpu pada Shah Rukh Khan dan Kajol.[159] Dalam ulasan positif lainnya dari The Guardian, Phelim O'Neill memberikan penilaian sebesar tiga dari lima bintang.[160]
Mengulas secara campuran untuk The Georgia Straight, Itrath Syed mendeskripsikan film tersebut sebagai "sebuah prestasi tidak terduga". Menurutnya, film tersebut "berlapis-lapis, bernuansa politik, dan menuntun emosi", dan menambahkan bahwa dalam beberapa adegan, Karan Johar terlalu banyak memakai melodrama.[161] Sloan Freer dari Radio Times, yang memberikan penilaian 3/5, terpukau dengan kinerja Shah Rukh Khan, mengatakan, "[Ia] menghadirkan kehangatan dan kedalaman mengesankan ke dalam peran titulernya." Sebaliknya, Freer merasa bila film tersebut "berbelit-belit" dan "dibuat-buat".[162] Time Out juga memberikan besaran penilaian sama seperti Freer. Meski menganggap My Name Is Khan "selalu menarik karena penampilan kredibel dari [Shah Rukh] Khan dan Kajol", pengulas tersebut berpikir kedua pemeran "layak namun cacat".[163] Berbanding terbalik, Sam Toy (seorang pengulas untuk Empire) memberikan pujian besar kepada mereka berdua, menulis, "Film tersebut sebagian besar dikendalikan ... [oleh] penampilan luar biasa [Shah Rukh] Khan, dan perpaduan aktingnya dengan Kajol."[164]
Penghargaan dan nominasi
suntingMy Name Is Khan memenangkan tiga penghargaan—Sutradara Terbaik (Karan Johar), Aktor Terbaik (Shah Rukh Khan), dan Aktris Terbaik (Kajol)—di Penghargaan Filmfare ke-56,[165] dan dinominasikan untuk tujuh kategori lainnya, termasuk Film Terbaik (Hiroo Yash Johar, Gauri Khan).[166] Film tersebut juga meraih enam Penghargaan Zee Cine,[167] lima Penghargaan Akademi Film India Internasional,[168] empat Penghargaan Stardust,[169] tiga Screen Awards,[170] dua Penghargaan Musik Mirchi,[171] dan masing-masing satu BIG Star Entertainment Awards dan Producers Guild Film Awards.[172][173]
Warisan
sunting"My Name Is Khan benar-benar merupakan pengalaman paling istimewa dalam hidup saya. Itu adalah film paling penting yang ... pernah saya sutradarai. Saya ... berterima kasih kepada pemeran dan pekerja dari My Name Is Khan yang telah mendampingi saya melalui masa-masa baik dan buruk ..."
—Karan Johar, 2011[174]
My Name Is Khan merupakan salah satu film India pertama yang membahas serangan 11 September dan dampak mendatangnya.[175] Juga, film tersebut menjadi salah satu film India dengan perilisan dunia terluas sepanjang masa, dan karenanya, film antologi I Am (2010) terinspirasi untuk melakukan pencapaian serupa. Meskipun Peepli Live (2010) terpilih sebagai perwakilan resmi India di Penghargaan Akademi ke-83, My Name Is Khan memenuhi syarat untuk memasuki nominasi lainnya dari upacara tersebut.[176]
Pada 2010, Maithili Rao dari Man's World mengutip My Name Is Khan sebagai "film yang penting [dalam] perfilman arus utama".[177] Bhavishek Shah dari The Hindu menyatakan bahwa film tersebut menciptakan "tonggak sejarah" dalam karier Karan Johar, Shah Rukh Khan, dan Kajol.[178] Kolumnis Dainik Bhaskar Ajay Brahmatmaj mendukung pernyataan tersebut, dan memberikan tambahan: "[Film tersebut] bekerja bagi semua orang di seluruh dunia yang berjuang untuk menemukan jati diri mereka."[177] Tejaswini Ganti (penulis Producing Bollywood: Inside the Contemporary Hindi Film Industry), pada 2012, mengatakan, "[My Name Is Khan] merepresentasikan sebuah fase baru yang dimulai dalam industri film Hindi pada akhir 2000an; ... interaksi yang lebih besar dan kemitraan formal ... antara pembuat film Hindi dan studio Hollywood."[179] Sebuah artikel 2017 oleh HuffPost menggambarkan film tersebut sebagai "film yang masih menemukan relevansi hari ini".[180] Pada 2019, Varun Dhawan mengutip My Name Is Khan "mengubah hidup"-nya, dan pada tahun berikutnya, Roktim Rajpal dari Deccan Herald menulis bahwa film tersebut "mendefinisikan ulang pendirian-pendirian dari perfiman India".[181][182]
Film tersebut menjadi penempatan produk untuk beberapa merek, termasuk Reebok, TAG Heuer, Samsonite, Sony, dan Pepsi.[183] Sebagai sebuah penghormatan kepada Shah Rukh Khan, film tersebut diputar di Festival Film Internasional San Francisco ke-60 pada Agustus 2017.[184] Mulai pada tahun yang sama,[185] setiap pemeran dan pekerja My Name Is Khan memperingati film tersebut melalui media sosial mereka masing-masing.[186][187][188]
Lihat pula
suntingCatatan
sunting- ^ a b British Board of Film Classification (BBFC) mencatat dua durasi pemutaran film tersebut. Versi layar lebarnya adalah 161 menit, sementara bentuk videonya adalah 154 menit. BBFC mengambil rata-rata dari kedua versi tersebut, 158 menit.[1]
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o Nilai tukar rata-rata pada 2010 adalah 45,1 rupee India (₹) per 1 dolar AS ($AS).[4]
- ^ a b Box Office India melaporkan My Name Is Khan menghasilkan keuntungan total seluruh dunia sebesar ₹1,9 miliar (sekitar AS$42,1 juta pada 2010),[3][b] sementara portal hiburan Bollywood Hungama menulis angkanya adalah ₹2,2 miliar (sekitar AS$48,8 juta pada 2010).[5][b]
- ^ Beberapa sumber juga melaporkan bahwa Karan Johar dan Shah Rukh Khan menjadi produser untuk My Name Is Khan, masing-masing di bawah spanduk Dharma Productions dan Red Chillies Entertainment, namun film tersebut tidak mengkreditkan nama mereka.[21]
Referensi
sunting- ^ "My Name Is Khan (2010)". British Board of Film Classification. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Maret 2016. Diakses tanggal 27 September 2020.
- ^ a b c d e Chandran, Anushree (2 Februari 2010). "My Name Is Khan to unleash marketing blitz". Mint. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Januari 2016. Diakses tanggal 27 September 2020.
- ^ a b "My Name Is Khan". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Juli 2020. Diakses tanggal 27 September 2020.
- ^ "Rupee vs dollar: From 1990 to 2012". Rediff.com. 18 Mei 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Juni 2020. Diakses tanggal 12 Oktober 2020.
- ^ a b "My Name Is Khan Box Office". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Juli 2020. Diakses tanggal 27 September 2020.
- ^ a b c d e f g h "My Name Is Khan Cast & Crew". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 November 2017. Diakses tanggal 27 September 2020.
- ^ "My Name Is Khan Cast". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Juli 2019. Diakses tanggal 27 September 2020.
- ^ Johar & Saxena 2017, hlm. 122
- ^ Indo-Asian News Service (2 September 2006). "KANK is a slap on the face: Johar". Hindustan Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Juni 2020. Diakses tanggal 2 Oktober 2020.
- ^ Johar & Saxena 2017, hlm. 122–123
- ^ a b Press Trust of India (10 Februari 2010). "'My Name is Khan' perfect title: Karan Johar". The Hindu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Juli 2020. Diakses tanggal 13 Oktober 2020.
- ^ a b c Adarsh, Taran (21 November 2007). "'Khan' or 'My Name Is Khan'?". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Mei 2010. Diakses tanggal 28 September 2020.
- ^ Johar & Saxena 2017, hlm. 123
- ^ a b Bollywood Hungama News Network (22 Juli 2008). "Karan Johar posts details about his upcoming films in his latest blog". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Agustus 2011. Diakses tanggal 28 September 2020.
- ^ a b c d e f g Roberts, Sheila (7 Mei 2010). "Director Karan Johar exclusive interview My Name Is Khan". Collider. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Januari 2020. Diakses tanggal 28 September 2020.
- ^ Indo-Asian News Service (8 Juli 2009). "'My Name Is Khan' left Karan Johar stressed out". Deccan Herald. Mumbai, India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Oktober 2020. Diakses tanggal 6 Oktober 2020.
- ^ a b "SRK-Kajol's magic sizzles once again". Gulf News. 11 Februari 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2020. Diakses tanggal 28 September 2020.
- ^ a b c "Talks at Google: Shibani Bathija". Talks at Google. Google. 24 Mei 2010.
- ^ Seltenrich, Nate (17 Maret 2010). "Danville becomes "Banville"". East Bay Express. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Oktober 2020. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.
- ^ Cintas & Nikoli 2017, hlm. 19
- ^ "SRK to co-produce My Name is Khan with Karan". Hindustan Times. 19 Februari 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Oktober 2020. Diakses tanggal 2 Oktober 2020.
- ^ Raghavendra, Nandini (30 Januari 2010). "An interview with SRK on the movie 'MNK'". The Economic Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-02. Diakses tanggal 2 Oktober 2020.
- ^ Adarsh, Taran (30 Desember 2008). "Tarun to make 'Dostana 2'?". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2009. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ a b Mitchell, Wendy (6 Agustus 2009). "Fox Star to finance, distribute Shah Rukh Khan's My Name Is Khan". Screen International. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-04. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.
- ^ a b Bollywood Hungama News Network (1 September 2009). "Actual price of SRK's 'My Name Is Khan'". The Indian Express. Mumbai, India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Oktober 2020. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.
- ^ a b c Kay, Jeremy (2 Februari 2010). "Imagenation Abu Dhabi joins Fox Star Studios on My Name Is Khan". Screen International. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-05. Diakses tanggal 16 Oktober 2020.
- ^ a b "My Name is Khan to become first Indian revenue-sharing release in China". Screen International. 2 November 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-03. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.
- ^ a b c d Weissberg, Jay (12 Februari 2010). "My Name Is Khan". Variety. Berlin, Jerman. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Agustus 2020. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ Asian News International (27 Mei 2008). "My Name Is Khan: Kareena out, Kajol in". Rediff.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Juni 2008. Diakses tanggal 28 September 2020.
- ^ Ramsubramaniam, Nikhil (12 Februari 2011). "10 Best Onscreen Romantic Couples of the Decade". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Mei 2015. Diakses tanggal 28 September 2020.
- ^ a b "Bashir's loss is Shergill's gain". Mumbai Mirror. 10 Januari 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 September 2020. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ Bollywood Hungama News Network (23 Desember 2008). "Muslim cast and crew members of My Name Is Khan denied US visas". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Juli 2010. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ "Muslim crew of Karan Johar's 'My Name Is Khan' denied US visa". Zee News. 23 Desember 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Oktober 2020. Diakses tanggal 1 Oktober 2020.
- ^ Menezes, Gladwin (31 Agustus 2020). "R Madhavan chose to be a part of this film over a role in 'My Name Is Khan', did you know?". Republic World. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Oktober 2020. Diakses tanggal 14 Oktober 2020.
- ^ "Shabana Azmi in Gurinder Chadha's next". Hindustan Times. 4 Maret 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-29. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ "My Name is Khan: Trivia". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 September 2020. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ "Sonya Jehan to play second lead in 'My Name is Khan'". Zee News. 2 Januari 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 September 2020. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ Jha, Subhash K. (10 April 2009). "Slumdog kid to play junior SRK". The Times of India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 April 2009. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ a b c Jha, Subhash K. (20 April 2009). "Karan Johar shoots in Mumbai slums for My Name Is Khan". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Januari 2010. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ Dasgupta, Priyanka (19 Januari 2010). "Kajol took my breath away: Duncan". The Times of India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Maret 2017. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ Jha, Subhash K. (14 November 2008). ""The chemistry between Abhishek, John and Priyanka is fantastic" – Karan Johar". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 November 2010. Diakses tanggal 28 September 2020.
- ^ a b Jamkhandikar, Shilpa (11 Agustus 2010). "Just A Minute With: Karan Johar on 'My Name is Khan'". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2020. Diakses tanggal 28 September 2020.
- ^ a b c IndiaFM News Bureau (10 September 2009). "SRK in Khan's character even at home: Karan Johar". Sify. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 November 2010. Diakses tanggal 2 Oktober 2020.
- ^ a b Sahgal, Natasha (20 Desember 2009). "SRK plays a character with Asperger's syndrome". The Indian Express. New Delhi, India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Mei 2014. Diakses tanggal 28 September 2020.
- ^ Times News Network (12 Januari 2018). "Bollywood films made on physical or mental disabilities". The Times of India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-29. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ Indo-Asian News Service (7 Februari 2010). "My Name Is Khan will entertain: SRK". Hindustan Times. Washington D. C., Amerika Serikat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 November 2012. Diakses tanggal 28 September 2020.
- ^ a b c d Khan, Parizaad (16 Februari 2010). "How to look like Shah Rukh Khan". Mint. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Februari 2018. Diakses tanggal 1 Oktober 2020.
- ^ Shah, Jigar (7 Januari 2010). "My name is Kajol". The Hindu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-02. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ a b Pais, Arthur J (10 Februari 2010). "Kajol's only regret in My Name is Khan". Rediff.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Januari 2020. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ Shekhar, Mayank (12 Februari 2010). "Mayank Shekhar's Review: My Name is Khan". Hindustan Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 April 2019. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ Basu, Sreya (21 Januari 2009). "Size zero not for our heroines: Karan Johar". Sify. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Oktober 2020. Diakses tanggal 2 Oktober 2020.
- ^ Raizada, Ritu (24 Februari 2011). "The magic of Mickey". Gulf News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 September 2020. Diakses tanggal 30 September 2020.
- ^ Pinto, Rochelle (17 April 2010). "We're not a fashionable country: Johar". Hindustan Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Oktober 2020. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.
- ^ Loynmoon, Karishma (5 Agustus 2013). "I was touched that Kajol looked towards me as a friend – Manish Malhotra". Filmfare. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Mei 2017. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.
- ^ "Stylist no. 1". The Telegraph. 20 Januari 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Oktober 2020. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.
- ^ "Not without my daughter". Mumbai Mirror. 6 Januari 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Oktober 202. Diakses tanggal 1 Oktober 2020.
- ^ "Nobody offers a film because you are a director's son: Varun Dhawan". The Indian Express. New Delhi, India. 18 September 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-29. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ Bhattacharya, Ananya (14 Oktober 2012). "Student Of The Year: Alia Bhatt, Varun Dhawan, Siddharth Malhotra speak up!". Zee News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Desember 2012. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ Bollywood Hungama News Network (28 Januari 2009). "SRK to undergo surgery on his shoulder". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 April 2011. Diakses tanggal 30 September 2020.
- ^ Jha, Subhash K. (19 Februari 2009). "Shah Rukh's shoulder injury postpones My Name Is Khan shoot". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 April 2011. Diakses tanggal 30 September 2020.
- ^ KBR, Upala (11 Januari 2010). "SRK had severe migraines while shooting for My Name Is Khan". Mid Day. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Juli 2017. Diakses tanggal 30 September 2020.
- ^ Bhandari, Rohini (30 Januari 2009). "My Name Is Khan to wrap after three shooting schedules". Business of Cinema. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-30. Diakses tanggal 30 September 2020.
- ^ Jha, Subhash K. (25 April 2009). "KJo denied permission to shoot in LA mosque". Mid Day. Los Angeles, Amerika Serikat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 September 2009. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ Jha, Subhash K. (8 Juni 2009). "SRK, Kajol head to San Francisco for My Name Is Khan shoot". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Juni 2009. Diakses tanggal 30 September 2020.
- ^ a b Das, Chuman (26 Agustus 2006). "Karan Johar's My Name Is Khan unit to move to Film City". Business of Cinema. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2020. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.
- ^ Singh, Manisha Pradhan (16 Juli 2009). "My Name Is Khan set being constructed at Film City". Business of Cinema. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2020. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.
- ^ a b c Jha, Subhash K. (17 April 2010). "SRK's MNIK now 35 minutes shorter!". The Times of India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 April 2010. Diakses tanggal 1 Oktober 2020.
- ^ a b c d e Sharma, Money (15 Maret 2010). "Flood Sequence". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Juni 2010. Diakses tanggal 30 September 2020.
- ^ "10 years of My Name Is Khan: A nostalgic look-back at Shah Rukh Khan and Kajol's emotional epic". Cinema Express. 12 Februari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 September 2020. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ a b Sharma, Money (15 Maret 2010). "MNIK Vfx: Creating Georgia in Mumbai". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Juni 2010. Diakses tanggal 30 September 2020.
- ^ Sharma, Money (15 Maret 2010). "Crossword Arrangement". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Mei 2010. Diakses tanggal 30 September 2020.
- ^ Sharma, Money (15 Maret 2010). "Crowd Multiplication". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Mei 2010. Diakses tanggal 30 September 2020.
- ^ Sharma, Money (15 Maret 2010). "Chroma News Channels". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Mei 2010. Diakses tanggal 30 September 2020.
- ^ Bahroni & Muna 2017, hlm. 5–15; Shabazz 2015, hlm. 23
- ^ Punathambekar 2013, hlm. 198; Bingham 2015, hlm. 140: Bahroni & Muna 2017, hlm. 15
- ^ ""My name is Khan": views on religious diversity in a Bollywood movie". FutureLearn. Institut Universitas Eropa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-09. Diakses tanggal 9 Oktober 2020.
- ^ Balraj 2011, hlm. 93–94
- ^ a b c Toolsee, Gianysh. "My Name Is Khan (Movie)". Planet Bollywood. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Juni 2018. Diakses tanggal 6 Oktober 2020.
- ^ Ahmed, Afsana (9 Agustus 2009). "Meet my new avatar: SRK". The Times of India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Agustus 2009. Diakses tanggal 8 Oktober 2020.
- ^ Teo 2013, hlm. 122–123
- ^ Press Trust of India (17 Desember 2016). "Can't thank Ashutosh Gowariker enough for Swades: Shah Rukh Khan". The Indian Express. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Agustus 2019. Diakses tanggal 9 Oktober 2020.
- ^ Teo 2013, hlm. 122–124
- ^ Teo 2013, hlm. 125
- ^ Raychaudhuri 2018, hlm. 146
- ^ a b Kamath, Sudhish (13 Februari 2010). "Khan do no wrong". The Hindu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2020. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.
- ^ a b Gajjar, Manish (19 Februari 2010). "My Name Is Khan review". BBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 April 2019. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.
- ^ a b Malani, Gaurav (11 Februari 2010). "My Name is Khan: Movie Review". The Economic Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Februari 2010. Diakses tanggal 12 Oktober 2020.
- ^ Bahroni & Muna 2017, hlm. 9–10
- ^ Bahroni & Muna 2017, hlm. 10; Shabazz 2015, hlm. 27
- ^ Bahroni & Muna 2017, hlm. 14
- ^ Shabazz 2015, hlm. 29–30, 52, 56
- ^ Kapoor 2018
- ^ a b c d e Toolsee, Gianysh. "My Name Is Khan — Music". Planet Bollywood. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Agustus 2019. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.
- ^ a b "My Name Is Khan (Original Motion Picture Soundtrack)". iTunes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 November 2019. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.
- ^ a b Pandohar, Jaspreet (2010). "Shankar-Ehsaan-Loy My Name Is Khan Review". BBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2016. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.
- ^ Indo-Asian News Service (14 Juli 2009). "'Shah Rukh can be an outstanding director'". The New Indian Express. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 April 2019. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.
- ^ "My name is Javed". Hindustan Times. New Delhi, India. 7 Februari 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Maret 2016. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.
- ^ Tuteja, Joginder (9 Januari 2010). "My Name Is Khan Music Review". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Februari 2018. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.
- ^ Kher, Ruchika (7 Januari 2010). "Music Review: MyName [sic] Is Khan". Hindustan Times. Indo-Asian News Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2017. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.
- ^ Verma, Sukanya (5 Januari 2010). "MNIK music: Not fancy, yet very likable". Rediff.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Agustus 2019. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.
- ^ a b "My Name is Khan: First film to use ad roadblock strategy". The Economic Times. Mumbai, India. 16 Desember 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Juni 2020. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.
- ^ "A BMW date with SRK". The Telegraph. 7 Maret 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Oktober 2020. Diakses tanggal 2 Oktober 2020.
- ^ "There are no terrorists in 'My Name Is Khan': SRK". The Indian Express. New York, Amerika Serikat. 3 Februari 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Oktober 2020. Diakses tanggal 2 Oktober 2020.
- ^ Jolly, Namita Handa (2 November 2015). "Story of Shah Rukh Khan's life through the taglines of his films". The Quint. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Oktober 2020. Diakses tanggal 2 Oktober 2020.
- ^ Press Trust of India (17 Desember 2009). "First look of My Name is Khan released in 70 countries". India Today. Mumbai, India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Oktober 2020. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.
- ^ Indo-Asian News Service (17 Desember 2009). "First look of My Name Is Khan unveiled". Hindustan Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-03. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.
- ^ Jha, Subhash K. (4 Januari 2010). "Shah Rukh Khan joins Twitter". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 September 2011. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.
- ^ Khaliq, Quamer (27 Januari 2010). "Shah Rukh Khan to guest on Jonathan Ross". Digital Spy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Oktober 2020. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.
- ^ Press Trust of India (1 Februari 2010). "SRK, Kajol ring the Nasdaq bell". The Hindu. New York, Amerika Serikat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Februari 2010. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.
- ^ a b "Dishtv to pump in Rs 40 million to promote SRK's My Name Is Khan". Business of Cinema. 3 Februari 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 April 2012. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.
- ^ Bollywood Hungama News Network (15 Januari 2009). "Check Out: SRK, Kajol and KJo on the sets of My Name Is Khan". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 September 2011. Diakses tanggal 29 September 2020.
- ^ "My Name Is Khan Censor Details". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 September 2011. Diakses tanggal 5 Oktober 2020.
- ^ Bhattacharyya, Anirudh (3 Februari 2010). "Sena's stance is unhealthy, undemocratic and insensitive: SRK". Hindustan Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Oktober 2020. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.
- ^ "No apology, no confrontation with Shiv Sena: Shah Rukh Khan". Hindustan Times. 6 Februari 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-04. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.
- ^ Dasgupta, Manas (12 Februari 2010). "Sporadic violence as My Name is Khan is released in Gujarat". The Hindu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Oktober 2020. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.
- ^ Press Trust of India (12 Februari 2010). "Multiplexes halt MNIK screening in Gujarat". The Hindu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Oktober 2020. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.
- ^ Shackleton, Lin (2 November 2009). "Fox to release Khan on Valentine's weekend". Screen International. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-04. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.
- ^ Shedde, Meenakshi (12 Februari 2010). "My Name is Khan tickets sold out at Berlin before dawn". Hindustan Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Oktober 2020. Diakses tanggal 1 Oktober 2020.
- ^ Indo-Asian News Service (17 April 2010). "Director's cut of MNIK at Indian Film Fest in LA". Hindustan Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-03. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.
- ^ Sarkar, Priyanko (5 November 2010). "SRK's My Name is Khan screened in Rome". The Indian Express. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Oktober 2020. Diakses tanggal 15 Oktober 2020.
- ^ Singh, Manisha Pradhan (18 Februari 2010). "Fox Star Studios to release My Name Is Khan in German & Turkish". Business of Cinema. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2020. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.
- ^ a b c "My Name Is Khan". Rotten Tomatoes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Agustus 2019. Diakses tanggal 27 September 2020.
- ^ Bhushan, Nyay (1 November 2010). "'My Name is Khan' Gets China Release". The Hollywood Reporter. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 November 2010. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.
- ^ Press Trust of India (27 Maret 2011). "'My Name Is Khan' to release in 200 theatres across South Korea". Daily News and Analysis. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 November 2013. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.
- ^ "My Name Is Khan releases in Hong Kong". Indian Television. 7 Januari 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-13. Diakses tanggal 13 Oktober 2020.
- ^ Merten & Krämer 2016, hlm. 154
- ^ Ramsubramaniam, Nikhil (23 April 2010). "Deleted Scenes of My Name Is Khan". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Agustus 2010. Diakses tanggal 5 Oktober 2020.
- ^ Tuteja, Joginder (24 April 2010). "My Name Is Khan: DVD Reviews". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 September 2020. Diakses tanggal 5 Oktober 2020.
- ^ "My Name Is Khan (Blu-Ray Disc)". Amazon. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Oktober 2020. Diakses tanggal 5 Oktober 2020.
- ^ Shinwari, Sadaf (6 Mei 2012). "Shah Rukh Khan's 'My Name Is Khan' telecasted in London". Khaama Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Oktober 2013. Diakses tanggal 5 Oktober 2020.
- ^ Raghavendra, Nandini (20 Februari 2010). "My Name Is Khan: Shah Rukh Khan works box-office math differently". The Economic Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Oktober 2020. Diakses tanggal 12 Oktober 2020.
- ^ "MNIK: in a 'class' of its own". The Times of India. 10 Januari 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Oktober 2016. Diakses tanggal 12 Oktober 2020.
- ^ "Top India First Day (2003)". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Juni 2020. Diakses tanggal 12 Oktober 2020.
- ^ "Top India Grossers 2010". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 April 2019. Diakses tanggal 13 Oktober 2020.
- ^ Attwood, Ed (18 Februari 2010). "'My Name is Khan' breaks UAE box office record". Arabian Business. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Oktober 2020. Diakses tanggal 13 Oktober 2020.
- ^ a b Indo-Asian News Service (15 Februari 2010). "'My Name is Khan' makes record $1.86 million in America". The Hindu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-13. Diakses tanggal 13 Oktober 2020.
- ^ "Top Overseas First Weekend (2010)". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Juni 2020. Diakses tanggal 12 Oktober 2020.
- ^ "Top Overseas First Week (2010)". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Juli 2017. Diakses tanggal 12 Oktober 2020.
- ^ "Top Overseas Grossers All Time". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2020. Diakses tanggal 13 Oktober 2020.
- ^ Mirani, Vinod (16 Februari 2010). "Tough times ahead for My Name is Khan". Rediff.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2020. Diakses tanggal 27 September 2020.
- ^ Adarsh, Taran (8 Februari 2010). "My Name Is Khan Movie Review". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2020. Diakses tanggal 6 Oktober 2020.
- ^ Guha, Aniruddha (12 Februari 2010). "Review: 'My Name Is Khan' remains on the fringes of great cinema". Daily News and Analysis. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Desember 2017. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.
- ^ Sharma, Sanjukta (12 Februari 2010). "Film Review — My Name is Khan: Khan is as Khan does". Mint. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Desember 2014. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.
- ^ Dave, Samir. "My Name Is Khan (Movie)". Planet Bollywood. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Februari 2010. Diakses tanggal 6 Oktober 2020.
- ^ Jha, Subhash K. (13 Februari 2010). "Hug your neighbour, watch My Name Is Khan!". The Times of India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Oktober 2018. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.
- ^ Bamzai, Kaveree (12 Februari 2010). "SRK dazzles, but there's too much of everything in it". India Today. New Delhi, India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2020. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.
- ^ Masand, Rajeev (12 Februari 2010). "Masand's review: MNIK is inherently sincere". IBNLive. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Februari 2010. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.
- ^ Gupta, Shubhra (26 Februari 2010). "My Name Is Khan". The Indian Express. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Desember 2017. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.
- ^ "Review: SRK delivers a breakthrough performance in 'My Name Is Khan'". Zee News. 13 Februari 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2020. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.
- ^ Chopra, Anupama (7 Maret 2014). "My Name Is Khan". NDTV. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Desember 2017. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.
- ^ Venkatraghavan, Sukanya (12 Mei 2010). "My Name Is Khan". Filmfare. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Mei 2010. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.
- ^ Tanwar, Sarita (10 Februari 2010). "My Name Is Khan: Movie Review". Mid Day. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2020. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.
- ^ Verma, Sukanya (12 Februari 2010). "My Name is Khan. And I could have been better". Rediff.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Oktober 2013. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.
- ^ Sen, Raja (12 Februari 2010). "Yes, he Khan". Rediff.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-07. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.
- ^ Mehta 2012, hlm. 22
- ^ "My Name Is Khan 2010". Metacritic. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Agustus 2020. Diakses tanggal 27 September 2020.
- ^ Weissberg, Jay (12 Februari 2010). "My Name Is Khan". Variety. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Agustus 2020. Diakses tanggal 6 Oktober 2020.
- ^ Marshall, Lee (13 Februari 2010). "My Name Is Khan". Screen International. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-14. Diakses tanggal 6 Oktober 2020.
- ^ Thomas, Kevin (13 Februari 2010). "'My Name Is Khan'". Los Angeles Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-06. Diakses tanggal 6 Oktober 2020.
- ^ O'Neill, Phelim (12 Februari 2010). "My Name Is Khan". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-02. Diakses tanggal 6 Oktober 2020.
- ^ Syed, Itrath (15 Februari 2010). "My Name Is Khan starring Shahrukh Khan: an unexpected achievement". The Georgia Straight. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Februari 2010. Diakses tanggal 6 Oktober 2020.
- ^ Freer, Sloan (12 Februari 2010). "My Name Is Khan". Radio Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-06. Diakses tanggal 6 Oktober 2020.
- ^ "My Name Is Khan". Time Out. 11 Februari 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2020. Diakses tanggal 6 Oktober 2020.
- ^ Toy, Sam (7 Juli 2010). "My Name Is Khan Review". Empire. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Oktober 2020. Diakses tanggal 6 Oktober 2020.
- ^ "Shah Rukh and Kajol grab the top spot at 56th Filmfare Awards". Zee News. 31 Januari 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2020. Diakses tanggal 27 September 2020.
- ^ Bollywood Hungama News Network (14 Januari 2011). "Nominations for 56th Filmfare Awards 2010". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Juni 2020. Diakses tanggal 27 September 2020.
- ^ "Hrithik, SRK top Zee Cine Awards". Hindustan Times. 15 Januari 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Februari 2018. Diakses tanggal 27 September 2020.
- ^ "IIFA Through the Years – IIFA 2011: Toronto, Canada". Penghargaan Akademi Film India Internasional. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Februari 2018. Diakses tanggal 27 September 2020.
- ^ "2011 Stardust Awards". Stardust Awards. 6 Februari 2011. Colors TV.
- ^ Bollywood Hungama News Network (6 Januari 2011). "Winners of 17th Annual Star Screen Awards 2011". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Oktober 2017. Diakses tanggal 27 September 2020.
- ^ "Mirchi Music Award 2010 Winners". Radio Mirchi. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Februari 2011. Diakses tanggal 27 September 2020.
- ^ Indo-Asian News Service (22 Desember 2010). "Dabangg bags five awards at Big Star Entertainment Awards". NDTV. Mumbai, India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 April 2015. Diakses tanggal 27 Oktober 2020.
- ^ Indo-Asian News Service (12 Januari 2011). "Salman named best actor, Dabangg best film at Apsara Awards". Sify. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Februari 2018. Diakses tanggal 27 September 2020.
- ^ Ganti 2012, hlm. 362
- ^ Jamkhandikar, Shilpa (7 Juli 2010). "A Bollywood debut for Osama bin Laden". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Desember 2019. Diakses tanggal 14 Oktober 2020.
- ^ "My Name Is Khan makes it to Oscars". The New Indian Express. Bangalore, India. 7 Januari 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2020. Diakses tanggal 7 Oktober 2020.
- ^ a b "Press reacts to MNIK". Hindustan Times. 12 Februari 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-14. Diakses tanggal 14 Oktober 2020.
- ^ Shah, Bhavishek (17 Februari 2010). "Sure winner". The Hindu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-14. Diakses tanggal 14 Oktober 2020.
- ^ Ganti 2012, hlm. 361
- ^ Mariam, Simra (20 November 2017). "'My Name Is Khan': A Film That Still Finds Relevance Today". HuffPost. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Oktober 2020. Diakses tanggal 13 Oktober 2020.
- ^ Indo-Asian News Service (12 Februari 2019). "'My Name Is Khan' changed my life: Varun Dhawan". Business Standard. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 April 2019. Diakses tanggal 15 Oktober 2020.
- ^ Rajpal, Roktim (12 Februari 2020). "10 years of 'My Name Is Khan': 5 reasons why the Shah Rukh Khan and Kajol starrer was an instant classic". Deccan Herald. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Oktober 2020. Diakses tanggal 15 Oktober 2020.
- ^ Vaghela 2013, hlm. 35
- ^ "My Name Is Khan to be screened in San Francisco, tribute to Shah Rukh Khan will be live streamed". The Indian Express. New Delhi, India. 13 April 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2017. Diakses tanggal 1 Oktober 2020.
- ^ Indo-Asian News Service (12 Februari 2017). "My Name Is Khan completes 7 years, Paulo Coelho says Shah Rukh Khan deserved an Oscar for the film". The Indian Express. Mumbai, India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Agustus 2019. Diakses tanggal 16 Oktober 2020.
- ^ Times News Network (11 November 2014). "Throwback Tuesday: Sidharth Malhotra and Varun Dhawan on the sets of 'My Name Is Khan'". The Times of India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-16. Diakses tanggal 16 Oktober 2020.
- ^ Bollywood Hungama News Network (12 Februari 2019). "My Name Is Khan completes 9 years, Karan Johar thanks Kajol and Shah Rukh Khan while Varun Dhawan reminisces his AD days". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2019. Diakses tanggal 16 Oktober 2020.
- ^ Bollywood Hungama News Network (12 Februari 2020). "My Name Is Khan: Shah Rukh Khan and Kajol starrer completes 10 years; actress says she has precious memories". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Maret 2020. Diakses tanggal 16 Oktober 2020.
Daftar pustaka
sunting- Bahroni, Imam; Muna, Izzatul (Juni 2017), The Values of Islamic Character Education in the Film ‘My Name is Khan, 12 (1), Universitas Darussalam Gontor, doi:10.21111/at-tadib.v12i1.906, ISSN 2503-3514
- Balraj, Belinda Marie (Juni 2011), ""My name is Khan and I am not a Terrorist": Representation of Muslims in 'My name is Khan'" (PDF), Journal of Language and Culture, Universitas Pertahanan Nasional Malaysia, 2 (6), ISSN 2141-6540
- Bingham, Adam (29 Juli 2015). Directory of World Cinema: India. Intellect Books. ISBN 978-1-84150-622-7.
- Cintas, Jorge Díaz; Nikoli, Kristijan (14 Desember 2017). Fast-Forwarding with Audiovisual Translation. Multilingual Matters. ISBN 978-17-83099-38-2.
- Ganti, Tejaswini (7 Maret 2012). Producing Bollywood: Inside the Contemporary Hindi Film Industry. Duke University Press. ISBN 978-08-22352-13-6.
- Johar, Karan; Saxena, Poonam (9 Januari 2017). An Unsuitable Boy. Gurgaon, India: Penguin Random House. ISBN 978-0-670-08753-2.
- Kapoor, Priya (Mei 2018). "Global Muslim Audiences' Polysemic Reading of "My Name Is Khan": Toward an Emergent Multiculturalism". Journal of Media and Communication Studies. Universitas Negara Bagian Portland. 10 (5). doi:10.5897/JMCS2018.0610. ISSN 2141-2545.
- Mehta, Monika (24 Agustus 2012). Censorship and Sexuality in Bombay Cinema. Pers Universitas Texas. ISBN 978-0-292-73785-3.
- Merten, Kai; Krämer, Lucia (30 April 2016). Postcolonial Studies Meets Media Studies: A Critical Encounter. Perpustakaan Nasional Jerman. ISBN 978-3-8376-3294-1.
- Punathambekar, Aswin (24 Juli 2013). From Bombay to Bollywood: The Making of a Global Media Industry. Pers Universitas New York. ISBN 978-08-1472-949-6.
- Raychaudhuri, Anindya (19 Oktober 2018). Homemaking: Radical Nostalgia and the Construction of a South Asian Diaspora. Rowman & Littlefield. ISBN 978-1-78348-264-1.
- Shabazz, Sultana Aaliuah (Desember 2015), Active Critical Engagement (ACE): A Pedagogical Tool for the Application of Critical Discourse Analysis in the Interpretation of Film and Other Multimodal Discursive Practices, Knoxville, Amerika Serikat: Universitas Tennessee
- Teo, Stephen (7 Mei 2013). The Asian Cinema Experience: Styles, Spaces, Theory. Routledge. ISBN 978-1-13629-609-3.
- Vaghela, Pratiksinh S. (Februari 2013), Study of Product Placement in Bollywood Movies in 2010, 3 (1), ISSN 2249-0558
Pranala luar
sunting- Situs web resmi
- My Name Is Khan di IMDb (dalam bahasa Inggris)
- (Inggris) My Name Is Khan di Bollywood Hungama
- (Inggris) My Name Is Khan di Box Office Mojo