Kamerun
Republik Kamerun adalah sebuah republik kesatuan di Afrika tengah, dan barat. Ia berbatasan dengan Nigeria di barat, Chad di timur laut, Republik Afrika Tengah di timur, dan Republik Kongo, Gabon, dan Guinea Khatulistiwa di selatan. Pantai Kamerun terletak di Teluk Bonny, bagian dari Teluk Guinea, dan Samudera Atlantik. Negara ini disebut "Afrika dalam miniatur" karena banyaknya ragam geologi, dan budayanya. Daerahnya memiliki pantai, gurun, gunung, hutan hujan, dan savana. Titik tertinggi adalah Gunung Kamerun di barat daya, dan kota-kota terbesar adalah Douala, Yaoundé, dan Garoua. Kamerun memiliki lebih dari 200 kelompok etnis, dan bahasa. Negara ini juga dikenal dengan gaya musiknya yang khas, terutama makossa, dan bikutsi, dan dengan tim nasional sepak bolanya. Bahasa Inggris, dan Prancis adalah bahasa resmi.
Republik Kamerun | |
---|---|
Lagu kebangsaan: Ô Cameroun, Berceau de nos Ancêtres (Indonesia: "O Kamerun, Tempat Lahir Leluhur Kami") | |
Ibu kota | Yaounde 3°52′N 11°31′E / 3.867°N 11.517°E |
Kota terbesar | Douala 4°3′N 9°42′E / 4.050°N 9.700°E |
Bahasa resmi | Prancis dan Inggris |
Pemerintahan | Republik presidensial |
• Presiden | Paul Biya |
Philémon Yang | |
Legislatif | Assemblée nationale |
Kemerdekaan dari Prancis | |
• Diumumkan | 1 Januari 1960 |
• Aneksasi bekas Kamerun Britania | 1 Oktober 1961 |
Luas | |
- Total | 475.442 km2 (54) |
0,57 | |
Populasi | |
- Perkiraan 2022 | 29.321.637[1] (51) |
39,7/km2 | |
PDB (KKB) | 2021 |
- Total | $101,950 miliar[2] (94) |
$3.745[2] (187) | |
PDB (nominal) | 2021 |
- Total | $44,893 miliar[2] (89) |
$1.649[2] (150) | |
Gini (2014) | 46,6[3] tinggi |
IPM (2019) | 0,563[4] sedang · 153 |
Mata uang | Franc CFA Afrika Tengah (FCFA) ( XAF ) |
Zona waktu | Waktu Afrika Barat (WAT) (UTC+1) |
Lajur kemudi | kanan |
Kode telepon | +237 |
Kode ISO 3166 | CM |
Ranah Internet | .cm |
Penduduk awal daerah ini adalah kebudayaan Sao di sekitar danau Chad, dan suku Baka di tenggara. Penjelajah Portugis mencapai pantainya pada abad ke-15, dan menamai daerah ini Rio dos Camarões ("Sungai Udang"), dan dari sini muncul nama "Kamerun". Tentara suku Fula mendirikan Emirat Adamawa di utara pada abad ke-19, dan berbagai kelompok etnis di barat, dan barat laut mendirikan chiefdom, dan fondom. Kamerun menjadi koloni Kekaisaran Jerman pada 1884. Setelah Perang Dunia I, daerah ini dibagi antara Prancis, dan Britania sebagai mandat Liga Bangsa-Bangsa. Partai politik Union des Populations du Cameroun memperjuangkan kemerdekaan namun dilarang pada tahun 1950-an. Partai ini memerangi Prancis sampai 1971. Pada 1960, Kamerun Prancis merdeka sebagai Republik Kamerun dengan presiden Ahmadou Ahidjo. Bagian selatan dari Kamerun Britania bergabung pada 1961 untuk membentuk Republik Federasi Kamerun. Negara ini kemudian dinamai Republik Kesatuan Kamerun pada 1972, dan Republik Kamerun pada 1984.
Dibandingkan dengan negara-negara Afrika lain, Kamerun relatif stabil. Hal ini memungkinkan perkembangan cocok tanam, jalan, kereta api, dan industri minyak bumi, dan kayu. Namun banyak warga Kamerun tinggal dalam kemiskinan sebagai petani. Kekuasaan dipegang oleh presiden Paul Biya, dan partainya Cameroon People's Democratic Movement, dan korupsi membudaya. Komunitas Anglophone merasa semakin terasing dari pemerintah, dan politisi Anglophone menyerukan desentralisasi atau bahkan pemisahan diri.
Sejarah
Daerah yang sekarang dikenal sebagai Kamerun pertama dihuni dalam zaman Neolitikum. Penduduk terlama adalah kelompok-kelompok Pygmy seperti suku Baka.[5] Kebudayaan Sao muncul di dekat danau Chad sekitar 500 M, dan digantikan oleh kerajaan Kanem, dan kemudian kerajaan Bornu. Berbagai kerajaan, fondom, dan chiefdom juga muncul di barat.
Pelaut dari Portugal mencapai pantai Kamerun pada 1472. Mereka melihat kelimpahan udang, dan kepiting di sungai Wouri, dan menamainya Rio dos Camarões (sungai udang), dan dari kata ini kemudian diturunkan "Kamerun". Setelah itu, pedagang, dan misionaris Eropa datang ke Kamerun, dan masuk ke pedalaman. Pada awal abad ke-19, Modibo Adama memimpin tentara suku Fula dalam jihad di utara melawan orang-orang non-Muslim, dan mendirikan Emirat Adamawa. Orang-orang yang melarikan diri dari tentara Fulani ini kemudian menetap di berbagai daerah.[6]
Kekaisaran Jerman menjajah Kamerun mulai 1884, dan masuk ke pedalaman. Mereka memulai proyek untuk memperbaiki infrastruktur dengan sistem perbudakan.[7] Dengan kekalahan Jerman dalam Perang Dunia II, Kamerun menjadi daerah mandat Liga Bangsa-Bangsa, dan dibagi menjadi daerah Prancis Cameroun, dan daerah Britania Cameroons pada 1919. Prancis kemudian menggabungkan ekonomi Cameroun dengan ekonomi Prancis,[8] dan memperbaiki infrastruktur dengan penanaman modal, pekerja terampil, dan perbudakan.[7] Britania memerintah daerah mereka dari negara tetangga Nigeria. Hal ini menyebabkan Kamerun menjadi "koloni dari koloni" yang terabaikan. Tenaga kerja migran Nigeria masuk ke Cameroons selatan, mengakhiri perbudakan tetapi juga membuat penduduk asli marah.[9] Mandat Liga Bangsa-Bangsa diubah menjadi United Nations Trusteeships pada 1946, dan masalah kemerdekaan mulai muncul di Cameroun.[8] Prancis melarang partai politik paling radikal, Union des Populations du Cameroun (UPC), pada 13 Juli 1955. Hal ini menyebabkan perang gerilya panjang, dan pembunuhan pemimpin partai ini, Ruben Um Nyobé.[10] Di Cameroons diperdebatkan antara bergabung dengan Cameroun atau Nigeria.
Pada 1 Januari 1960, Cameroun mendapat kemerdekaan dari Prancis di bawah presiden Ahmadou Ahidjo, dan pada 1 Oktober 1961, Southern Cameroons bergabung dengan tetangganya untuk membentuk Republik Federasi Kamerun. Ahidjo menggunakan perang melawan UPC, dan kekhawatiran akan perang etnis untuk menggalang kekuasaan presiden, bahkan setelah UPC dikalahkan pada 1971.[10] Partai politiknya, Cameroon National Union (CNU), menjadi satu-satunya partai politik pada 1 September 1966, dan pada 1972, sistem pemerintahan federasi diubah menjadi United Republic of Cameroon (Republik Kesatuan Kamerun), dengan ibu kota Yaoundé.[11] Ahidjo memilih kebijakan ekonomi planned liberalism, mengutamakan cash crops, dan minyak bumi. Pemerintah menggunakan uang dari minyak untuk menciptakan persediaan uang nasional, membayar petani, dan membiayai proyek-proyek pembangunan besar; namun banyak proyek gagal karena Ahidjo melakukan nepotisme dengan menunjuk teman-temannya walaupun mereka tidak kompeten.[12]
Ahidjo mengundurkan diri pada 4 November 1982, dan menunjuk penerusnya, Paul Biya. Namun Ahidjo tetap mengendalikan CNU, dan mencoba untuk memerintah negara dari belakang tirai sampai Biya, dan sekutu-sekutunya mendesak Ahidjo untuk mundur. Biya memulai masa pemerintahannya dengan bergerak ke arah demokrasi, tetapi sebuah usaha kudeta mengembalikan gaya pemerintahannya ke pendahulunya.[13] Sebuah krisis ekonomi terjadi pada pertengahan 1980-an sampai akhir 1990-an karena keadaan ekonomi dunia, kekeringan, harga minyak bumi yang jatuh, korupsi, mismanagement, dan kolusi. Kamerun meminta bantuan asing, memotong pengeluaran negara, dan memprivatisasi industri. Dengan dimulainya politik multipartai pada Desember 1990, kelompok-kelompok Anglophone menuntut otonomi yang lebih besar, dan sebagian menuntut kemerdekaan sebagai Republik Ambazonia.[14]
Geografi
Di 475.442 kilometer persegi (183.569 sq mi), Kamerun adalah negara terbesar ke-53 di dunia.[15] Ini sedikit lebih besar dari negara Swedia dan negara bagian California, Ukuran Kamerun sebanding dengan Papua Nugini. Negara ini terletak di Afrika Tengah dan Barat, yang dikenal sebagai "engsel Afrika", di Bight of Bonny, bagian dari Teluk Guinea dan Samudra Atlantik.[16] kamerun berada di garis lintang 1° dan 13°N, dan garis bujur 8° dan 17°E. Kamerun mengontrol 12 mil laut Samudra Atlantik.
Literatur wisata menggambarkan Kamerun sebagai "miniatur Afrika" karena menampilkan semua iklim dan vegetasi utama benua: pantai, gurun, gunung, hutan hujan, dan sabana.[17] Tetangga negara itu adalah Nigeria dan Samudra Atlantik di barat; Chad ke timur laut; Republik Afrika Tengah di timur; dan Guinea Ekuatorial, Gabon dan Republik Kongo di selatan.[18]
Politik
Presiden Kamerun adalah kepala negara, dan memiliki kekuasaan yang luas untuk menciptakan kebijakan, mengatur badan-badan pemerintah, mengepalai angkatan bersenjata, membicarakan, dan mengesahkan perjanjian, dan menyatakan keadaan darurat.[19] Presiden menunjuk pejabat-pejabat negara di semua tingkat, mulai dari perdana menteri (kepala pemerintahan) sampai gubernur provinsi, pejabat divisi, dan anggota lembaga perwakilan kota-kota besar. Presiden dipilih secara langsung setiap tujuh tahun. Di kota-kota kecil, penduduk memilih wali kota. Korupsi tersebar di semua tingkat pemerintahan. Pada 1997, Kamerun mendirikan kantor-kantor anti korupsi di 29 kementrian, tetapi hanya 25% yang bekerja,[20] dan pada 2006, Transparency International menempatkan Kamerun di posisi 138 dari 163 negara.[21] Pada 18 Januari 2006, Biya memulai gerakan anti korupsi di bawah pengawasan National Anti-Corruption Observatory.[20]
Sistem hukum Kamerun didasarkan pada hukum di Prancis dengan pengaruh common law.[22] Walaupun independen, lembaga yudikatif berada di bawah lembaga eksekutif Departemen Kehakiman.[23] Presiden menunjuk hakim di semua tingkat pemerintahan. Lembaga yudikatif dibagi menjadi tribunal, Pengadilan Banding, dan Mahkamah Agung. Majelis Nasional memilih anggota Pengadilan Tinggi yang mengadili pejabat-pejabat tinggi negara bila mereka dituduh membahayakan keamanan nasional.
Berbagai organisasi hak asasi manusia menuduh polisi, dan militer menyiksa tersangka kriminal, etnis minoritas, kaum homoseksual, dan aktivis politik.[24] Penjara diisi terlalu penuh, dan kekurangan makanan, dan fasilitas medis,[25][26] dan penjara yang dikepalai oleh pemimpin tradisional di utara dituduh menahan lawan politik karena desakan pemerintah.[27] Namun, sejak awal tahun 2000-an, banyak polisi telah dihukum karena pelanggaran hukum.[26]
Majelis Nasional membuat hukum. Badan ini terdiri dari 180 anggota yang dipilih untuk masa jabatan 5 tahun, dan bersidang 3 kali setahun. Hukum disahkan oleh pemungutan suara mayoritas. Badan ini jarang menolak hukum yang diusulkan oleh presiden.[23] Konstitusi 1996 mendirikan parlemen majelis rendah, yaitu Senat yang beranggotakan 100 orang. Namun lembaga ini belum pernah digunakan.[22] Pemerintah mengakui kekuasaan pemimpin tradisional, fon, dan lamibe untuk memerintah di tingkat lokal, dan untuk menyelesaikan persengketaan sepanjang keputusan mereka tidak berlawanan dengan hukum nasional.[28]
Partai Presiden Paul Biya, Cameroon People's Democratic Movement (CPDM) adalah satu-satunya partai politik yang sah sampai Desember 1990. Berbagai partai politik etnis, dan agama telah muncul sejak saat itu. Oposisi utama adalah Social Democratic Front (SDF), didukung sebagian besar oleh daerah Anglophone, dan dipimpin oleh John Fru Ndi.[29] Biya, dan partainya telah mengendalikan kepresidenan, dan Majelis Nasional dalam pemilu-pemilu nasional, tetapi lawan-lawan politiknya menuduh bahwa hal ini tidak adil.[14] Berbagai organisasi HAM menuduh pemerintah menekan kebebasan kelompok oposisi dengan mencegah demonstrasi, membubarkan pertemuan, dan menangkap para pemimpin, dan wartawan oposisi.[27][30] Freedom House memberi Kamerun peringkat "not free" dalam hal hak politik, dan kebebasan sipil.[31] Pemilu parlemen terakhir diadakan pada 22 Juli 2007.[32]
Kamerun adalah anggota Commonwealth of Nations, dan La Francophonie. Hubungan luar negeri mereka mengikuti sekutu terdekat mereka, Prancis.[33] Negara ini juga sangat bergantung pada Prancis dalam hal pertahanan,[23] walaupun pengeluaran militer tinggi dibandingkan dengan sektor pemerintahan lain.[34] Biya telah berselisih dengan pemerintah Nigeria dalam hal kepemilikan semenanjung Bakassi, dan dengan presiden Gabon El Hadj Omar Bongo mengenai urusan pribadi.[29] Walaupun demikian, perang saudara adalah ancaman utama dalam negeri, karena ketegangan antara kaum Kristen, dan Muslim, dan antara kaum Anglophones, dan Francophones.[35]
Pembagian administratif
Kamerun terbagi kepada 10 provinsi:
Ekonomi dan infrastruktur
PDB per kapita Kamerun ( Paritas daya beli ) diperkirakan sebesar US $ 2.300 pada 2008, salah satu dari sepuluh tertinggi di Afrika sub-Sahara . Pasar ekspor utama termasuk Perancis, Italia, Korea Selatan, Spanyol, dan Inggris. Kamerun bertujuan untuk menjadi negara berkembang pada tahun 2035.
Kamerun memiliki kinerja ekonomi yang kuat selama satu dekade, dengan PDB tumbuh rata-rata 4% per tahun. Selama periode 2004-2008, utang publik berkurang dari lebih dari 60% dari PDB menjadi 10% dan cadangan resmi naik empat kali lipat menjadi lebih dari US $ 3 miliar. Kamerun adalah bagian dari Bank Negara-negara Afrika Tengah(yang merupakan ekonomi dominan), Uni Pabean dan Ekonomi Afrika Tengah (UDEAC) dan Organisasi untuk Harmonisasi Hukum Bisnis di Afrika (OHADA ). Mata uangnya adalah franc CFA .
Pengangguran diperkirakan 4,4% pada tahun 2014, dan sekitar sepertiga populasi hidup di bawah ambang kemiskinaninternasional US $ 1,25 per hari pada tahun 2009. Sejak akhir 1980-an, Kamerun telah mengikuti program-program yang diadvokasi oleh Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mengurangi kemiskinan, memprivatisasi industri, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mendorong pariwisata di negara ini.
Sumber daya alam Kamerun sangat cocok untuk pertanian dan pertanian tradisional.Diperkirakan 70% dari populasi pertanian, dan pertanian terdiri sekitar 19,8% dari PDB pada tahun 2009. Sebagian besar pertanian dilakukan pada skala subsisten oleh petani lokal menggunakan alat sederhana. Mereka menjual produk surplus mereka, dan beberapa mempertahankan ladang yang terpisah untuk penggunaan komersial. Pusat-pusat kota sangat bergantung pada pertanian petani untuk bahan makanan mereka. Tanah dan iklim di pantai mendorong penanaman pisang, kakao, kelapa sawit, karet, dan teh secara komersial. Di daratan di Dataran Tinggi Kamerun Selatan, tanaman komersial termasuk kopi, gula, dan tembakau. Kopi adalah tanaman komersial utama di dataran tinggi barat, dan di utara, kondisi alam lebih menyukai tanaman seperti kapas, kacang tanah, dan beras. Ketergantungan pada ekspor pertanian membuat Kamerun rentan terhadap perubahan harga mereka.
Ternak dipelihara di seluruh negeri. Penangkapan ikan mempekerjakan 5.000 orang dan menyediakan lebih dari 100.000 ton makanan laut setiap tahun. Daging hewan buruan , yang lama menjadi makanan pokok bagi penduduk pedesaan Kamerun, kini menjadi makanan lezat di pusat-pusat kota di negara itu. Perdagangan daging semak komersial sekarang telah melampaui deforestasi sebagai ancaman utama bagi satwa liar di Kamerun.
Hutan hujan selatan memiliki cadangan kayu yang luas, diperkirakan mencakup 37% dari total luas lahan Kamerun. Namun, area hutan yang luas sulit dijangkau. Pembalakan, yang sebagian besar ditangani oleh perusahaan asing, memberikan pemerintah AS $ 60 juta per tahun pajak (per tahun 1998 ), dan undang-undang mengamanatkan eksploitasi kayu yang aman dan berkelanjutan. Namun demikian, dalam praktiknya, industri ini adalah salah satu yang paling tidak diatur di Kamerun.
Industri berbasis pabrik menyumbang sekitar 29,7% dari PDB pada tahun 2009. Lebih dari 75% kekuatan industri Kamerun terletak di Douala dan Bonabéri . Kamerun memiliki sumber daya mineral yang besar, tetapi ini tidak ditambang secara ekstensif (lihat Penambangan di Kamerun ). Eksploitasi minyak telah turun sejak tahun 1986, tetapi ini masih merupakan sektor yang substansial sehingga penurunan harga memiliki efek yang kuat pada perekonomian. Rapids dan air terjun menghalangi sungai selatan, tetapi situs-situs ini menawarkan peluang untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga air dan memasok sebagian besar energi Kamerun. Sungai Sanaga menggerakkan stasiun pembangkit listrik tenaga air terbesar, yang terletak di Edéa. Sisa energi Kamerun berasal dari mesin termal bertenaga minyak.Banyak negara tetap tanpa pasokan listrik yang dapat diandalkan.
Transportasi di Kamerun sering kali sulit.Kecuali untuk beberapa jalan tol yang relatif baik yang menghubungkan kota-kota besar (semuanya satu-lajur) jalan tidak terawat dengan baik dan tunduk pada cuaca buruk, karena hanya 10% dari jalan raya yang ditambatkan. Penghadang sering kali tidak memberikan banyak manfaat selain untuk mengizinkan polisi dan polisi mengumpulkan uang suap dari para pelancong. Bandit jalan telah lama menghambat transportasi di sepanjang perbatasan timur dan barat, dan sejak 2005, masalahnya telah meningkat di timur karena Republik Afrika Tengah semakin tidak stabil.
Layanan bus antar kota dijalankan oleh banyak perusahaan swasta yang menghubungkan semua kota besar. Mereka adalah alat transportasi yang paling populer diikuti oleh layanan kereta api Camrail .Layanan kereta api berjalan dari Kumba di barat ke Bélabo di timur dan utara ke Ngaoundéré . Bandara internasional terletak di Douala dan Yaoundé , dengan sepertiga sedang dibangun di Maroua . Douala adalah pelabuhan utama negara itu. Di utara, Sungai Bénoué secara musiman dapat dilayari dari Garoua menyeberang ke Nigeria.
Meskipun kebebasan pers telah meningkat sejak dekade pertama abad ke-21, pers korup dan terikat pada kepentingan khusus dan kelompok politik. Surat kabar secara otomatis menyensor diri sendiri untuk menghindari pembalasan pemerintah. Stasiun radio dan televisi utama dikelola pemerintah dan komunikasi lainnya, seperti telepon dan telegraf berbasis darat, sebagian besar di bawah kendali pemerintah. Namun, jaringan telepon seluler dan penyedia Internet telah meningkat secara dramatis sejak dekade pertama abad ke-21 dan sebagian besar tidak diatur.
Demografi
Populasi[36] | |||
---|---|---|---|
tahun | juta | ||
1971 | 7.0 | ||
1990 | 12.2 | ||
2009 | 19.5 | ||
2016 | 23.4 | ||
Source: OECD/World Bank |
Total populasi di Kamerun adalah 25.216.267 pada tahun 2018.[22] Harapan hidup adalah 56 tahun (55,9 tahun untuk pria dan 58,6 tahun untuk wanita).
Menurut sensus terakhir, Kamerun masih memiliki sedikit lebih banyak wanita (50,6%) daripada pria (49,4%). Hampir 60% dari populasi berusia di bawah 25 tahun. Orang yang berusia di atas 65 tahun hanya berjumlah 3,2% dari total populasi.[37]
Populasi Kamerun hampir terbagi rata antara penduduk kota dan desa.[18] Kepadatan populasi tertinggi di pusat-pusat kota besar, dataran tinggi barat, dan dataran timur laut. Douala, Yaoundé, dan Garoua adalah kota terbesar. Sebaliknya, Dataran Tinggi Adamawa, Bénoué tenggara, dan sebagian besar Dataran Tinggi Kamerun Selatan berpenduduk jarang.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, tingkat kesuburan adalah 4,8 pada 2013 dengan tingkat pertumbuhan populasi 2,56%.[38]
Orang-orang dari dataran tinggi barat yang kelebihan penduduk dan utara yang kurang berkembang pindah ke zona perkebunan pantai dan pusat-pusat kota untuk pekerjaan. Pergerakan yang lebih kecil terjadi ketika pekerja mencari pekerjaan di pabrik kayu dan perkebunan di selatan dan timur. Meskipun rasio jenis kelamin nasional relatif merata, para migran keluar ini adalah laki-laki, yang menyebabkan rasio yang tidak seimbang di beberapa daerah.
Pendidikan dan kesehatan
Sebagian besar anak-anak dapat memperoleh pendidikan di sekolah negeri yang gratis atau sekolah swasta yang diberi subsidi[39] Sistem pendidikan di Kamerun adalah campuran antara sistem Inggris, dan Prancis[40] dengan bahasa pengantar sebagian besar bahasa Inggris atau Prancis.[41] Kamerun memiliki tingkat kehadiran sekolah tertinggi di Afrika.[39] Anak perempuan lebih jarang bersekolah daripada anak laki-laki karena pengaruh budaya, kewajiban rumah tangga, pernikahan, dan kehamilan dini, dan pelecehan seksual. Walaupun tingkat kehadiran lebih tinggi di selatan,[39] terlalu banyak guru ditugaskan ke sana, sehingga di utara sekolah-sekolah memiliki terlalu sedikit guru.[26]
Kualitas kesehatan di Kamerun pada umumnya rendah.[42] Di luar kota-kota besar, fasilitas kesehatan biasanya kotor, dan tidak lengkap.[43] Penyakit yang berjangkit misalnya demam berdarah, filariasis, leishmaniasis, malaria, meningitis, schistosomiasis, dan penyakit tidur.[37] Tingkat infeksi HIV/AIDS diperkirakan 5,4% dari penduduk usia 15–49,[44] walaupun tekanan sosial membuat jumlah laporan lebih rendah dari sebenarnya.[42] Dukun adalah alternatif populer terhadap ilmu pengobatan barat.[45]
Budaya
Musik
Musik dan tarian adalah bagian tak terpisahkan dari upacara, festival, pertemuan sosial, dan mendongeng Kamerun.[46][47] Tarian tradisional memiliki koreografi yang tinggi dan memisahkan antara laki-laki dan perempuan atau melarang partisipasi dari satu jenis kelamin sama sekali.[48] Tujuan tarian berkisar dari hiburan murni hingga pengabdian religius.[47] Secara tradisional, musik ditransmisikan secara lisan. Dalam pertunjukan yang khas, paduan suara penyanyi menggemakan solois.[49]
Iringan musik mungkin sesederhana tepuk tangan dan hentakan kaki,[50] tetapi instrumen tradisional termasuk lonceng yang dikenakan oleh penari, genta, gendang dan gendang talking, seruling, terompet, kerincingan, pengikis, alat musik gesek, peluit, dan gambang; kombinasi ini bervariasi berdasarkan kelompok etnis dan wilayah. Beberapa pemain menyanyikan lagu lengkap sendirian, diiringi dengan alat musik seperti harpa.[49][51]
Gaya musik populer termasuk ambasse bey, assiko dari Bassa, mangambeu dari Bangangte, dan tsamassi dari Bamileke.[52] Musik Nigeria telah memengaruhi seni Anglofon Kamerun, dan hit terkenal Prince Nico Mbarga "Sweet Mother" adalah rekor Afrika terlaris dalam sejarah.[53]
Dua gaya musik paling populer adalah makossa dan biikutsi. Makossa berkembang di Douala dan memadukan musik rakyat, kehidupan kelas atas, soul, dan musik Kongo. Penampil seperti Manu Dibango, Francis Bebey, Moni Bilé, dan Petit-Pays mempopulerkan gaya ini di seluruh dunia pada 1970-an dan 1980-an. Bikutsi berasal dari musik perang di kalangan Ewondo. Seniman seperti Anne-Marie Nzié mengembangkannya menjadi musik dansa populer yang dimulai pada tahun 1940-an, dan artis seperti Mama Ohandja dan Les Têtes Brulées mempopulerkannya secara internasional selama tahun 1960-an, 1970-an, dan 1980-an.[54][55]
Kuliner
Masakan berbeda-beda di setiap wilayah, tetapi makan malam besar, satu hidangan, adalah hal yang umum di seluruh negeri. Hidangan khas berbahan dasar cocoyams, jagung, singkong (manioc), millet, pisang raja, kentang, nasi, atau ubi, sering ditumbuk menjadi adonan seperti fufu. Hidangan ini disajikan dengan saus, sup, atau semur yang terbuat dari sayuran hijau, kacang tanah, minyak sawit, atau bahan lainnya.[56] Daging dan ikan merupakan tambahan yang populer namun mahal, dengan ayam sering disediakan untuk acara-acara khusus.[57] Hidangan seringkali cukup pedas; bumbu termasuk garam, saus cabai merah, dan maggi.[58][59][60]
Olahraga
Lihat pula
Referensi
- ^ "Explore all countries–Cameroon". World Fact Book. Diakses tanggal 24 Oktober 2022.
- ^ a b c d "World Economic Outlook Database, April 2021". IMF.org. International Monetary Fund. Diakses tanggal 6 April 2021.
- ^ "GINI index (World Bank estimate)". databank.worldbank.org. World Bank. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 March 2018. Diakses tanggal 7 February 2019.
- ^ Human Development Report 2020 The Next Frontier: Human Development and the Anthropocene (PDF). United Nations Development Programme. 15 December 2020. hlm. 343–346. ISBN 978-92-1-126442-5. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2022-10-09. Diakses tanggal 16 December 2020.
- ^ DeLancey and DeLancey 2
- ^ Fanso 84
- ^ a b DeLancey and DeLancey 125
- ^ a b DeLancey and DeLancey 5
- ^ DeLancey and DeLancey 4.
- ^ a b DeLancey and DeLancey 6
- ^ DeLancey and DeLancey 19
- ^ DeLancey and DeLancey 7
- ^ DeLancey and DeLancey 8
- ^ a b DeLancey and DeLancey 9
- ^ "Wayback Machine" (PDF). web.archive.org. 2012-11-14. Archived from the original on 2012-11-14. Diakses tanggal 2020-05-26.
- ^ "Country Profiles". UCLA African Studies Center. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 March 2013. Diakses tanggal 12 April 2013.
- ^ "De laney and de lancey expedition". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-06.
- ^ a b "The World Factbook — Central Intelligence Agency". web.archive.org. 2016-10-30. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-30. Diakses tanggal 2020-05-26.
- ^ "Background Notes: Cameroon; Neba 250.
- ^ a b IRIN, "New anti-corruption drive"
- ^ 2006 Corruption Perceptions Index 2006
- ^ a b c "Cameroon", The World Factbook
- ^ a b c "Background Note: Cameroon"
- ^ "Cameroon", Amnesty International; "Cameroon (2006)", Freedom House; "Cameroon", Country Reports on Human Rights Practices, U.S. Department of State; "Elections to the Human Rights Council", Amnesty International
- ^ "Elections to the Human Rights Council"
- ^ a b c "Cameroon", Country Reports on Human Rights Practices
- ^ a b "Cameroon (2006)", Freedom House
- ^ "Background Note: Cameroon"; Neba 252
- ^ a b West 11
- ^ "Cameroon", Amnesty International
- ^ Kamerun mendapat peringkat 6 dalam kedua kategori dari skala 1 sampai 7, dengan 1 adalah "most free" dan 7 adalah "least free". "Cameroon (2006)", Freedom House
- ^ Kandemeh
- ^ DeLancey and DeLancey 126; Ngoh 328.
- ^ DeLancey and DeLancey 30
- ^ MacDonald 69
- ^ "CO2 Emissions from Fuel Combustion: Population 1971–2009". IEA. Diarsipkan dari versi asli (XLS) tanggal 21 October 2011. Diakses tanggal 24 September 2011. PDF Diarsipkan 6 January 2012 di Wayback Machine. pp. 87–89.
- ^ a b West 58–60
- ^ "Wayback Machine" (PDF). web.archive.org. 2017-03-21. Archived from the original on 2017-03-21. Diakses tanggal 2020-05-26.
- ^ a b c Mbaku 15
- ^ DeLancey and DeLancey 105–6
- ^ Mbaku 16
- ^ a b DeLancey and DeLancey 21
- ^ West 64
- ^ "Cameroon", UNAIDS
- ^ Lantum and Monono 14
- ^ Mbaku 189
- ^ a b West 18.
- ^ Mbaku 204.
- ^ a b Mbaku 189.
- ^ Mbaku 191.
- ^ West 18–9.
- ^ DeLancey and DeLancey 184.
- ^ Mbaku 200.
- ^ DeLancey and DeLancey 51
- ^ Nkolo, Jean-Victor, and Graeme Ewens (2000). "Cameroon: Music of a Small Continent". World Music, Volume 1: Africa, Europe and the Middle East. London: Rough Guides Ltd., p. 43, ISBN 1858286352.
- ^ West 84–5.
- ^ Mbaku 121–2.
- ^ Hudgens and Trillo 1047
- ^ Mbaku 122
- ^ West 84.
Bacaan lebih lanjut
- Negara dan Bangsa Jilid 1: Afrika. Jakarta: Widyadara. 1988. ISBN 979-8087-00-3. (Indonesia)
- "Corruption Perceptions Index 2006 Diarsipkan 2011-04-16 di Wayback Machine.". Transparency International. Diakses 6 April 2007.
- "Background Note: Cameroon". October 2006. United States Department of State. Diakses 6 April 2007.
- "Cameroon". Amnesty International Report 2006. Amnesty International Publications. Diakses 6 April 2007.
- "Cameroon". Country Reports on Human Rights Practices, 6 Maret 2007. Bureau of Democracy, Human Rights, and Labor, U.S. Department of State. Accessed 6 April 2007.
- "Cameroon Diarsipkan 2007-01-13 di Wayback Machine.". Human Development Report 2006. United Nations Development Programme. Diakses 6 April 2007.
- "Cameroon Diarsipkan 2020-05-15 di Wayback Machine.". The World Factbook. United States Central Intelligence Agency. 15 Maret 2007. Diakses 6 April 2007.
- "Cameroon". UNAIDS. Diakses 6 April 2007.
- "Cameroon (2006) Diarsipkan 2007-09-30 di Wayback Machine.". Country Report: 2006 Edition. Freedom House, Inc. Diakses 6 April 2007.
- "Cameroon - Annual Report 2007". Reporters without Borders. Diakses 6 April 2007.
- "CAMEROON: New anti-corruption drive leaves many sceptical". 27 Januari 2006. IRIN. UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs. Diakses 6 April 2007.
- Constitution of the Republic of Cameroon (English Diarsipkan 2017-12-15 di Wayback Machine. and French versions). 18 Januari 1996. Diakses 6 April 2007.
- DeLancey, Mark W., and Mark Dike DeLancey (2000): Historical Dictionary of the Republic of Cameroon (3rd ed.). Lanham, Maryland: The Scarecrow Press.
- Demographic Yearbook 2004. United Nations Statistics Division.
- "2006 Elections to the Human Rights Council: Background information on candidate countries". May 2006. Amnesty International Publications. Accessed 6 April 2007.
- Fanso, V. G. (1989). Cameroon History for Secondary Schools and Colleges, Vol. 1: From Prehistoric Times to the Nineteenth Century. Hong Kong: Macmillan Education Ltd.
- Fitzpatrick, Mary (2002). "Cameroon." Lonely Planet West Africa, 5th ed. China: Lonely Planet Publications Pty Ltd.
- Fomensky, R., M. Gwanfogbe, and F. Tsala, editorial advisers (1985) Macmillan School Atlas for Cameroon. Malaysia: Macmillan Education Ltd.
- Fonge, Fuabeh P. (1997). Modernization without Development in Africa: Patterns of Change and Continuity in Post-Independence Cameroonian Public Service. Trenton, New Jersey: Africa World Press, Inc.
- Geschiere, Peter (1997). The Modernity of Witchcraft: Politics and the Occult in Postcolonial Africa. Charlottesville: University Press of Virginia.
- Gwanfogbe, Mathew, Ambrose Meligui, Jean Moukam, and Jeanette Nguoghia (1983). Geography of Cameroon. Hong Kong: Macmillan Education Ltd.
- "Highest Average Annual Precipitation Extremes Diarsipkan 2012-05-25 di Archive.is". Global Measured Extremes of Temperature and Precipitation, National Climatic Data Center, 9 Agustus 2004. Diakses 6 April 2007.
- Hudgens, Jim, and Richard Trillo (1999). West Africa: The Rough Guide. 3rd ed. London: Rough Guides Ltd.
- International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (28 Mei 2007). "Cameroon: Population Movement; DREF Bulletin no. MDRCM004". ReliefWeb. Accessed 18 Juni 2007.
- Kandemeh, Emmanuel (17 Juli 2007). "Journalists Warned against Declaring Election Results", Cameroon Tribune. Diakses 18 Juli 2007.
- Lantum, Daniel M., and Martin Ekeke Monono (2005). "Republic of Cameroon", Who Global Atlas of Traditional, Complementary and Alternative Medicine. World Health Organization.
- MacDonald, Brian S. (1997). "Case Study 4: Cameroon", Military Spending in Developing Countries: How Much Is Too Much? McGill-Queen's University Press.
- Mbaku, John Mukum (2005). Culture and Customs of Cameroon. Westport, Connecticut: Greenwood Press.
- Musa, Tansa (27 Juni 2007). "Gunmen kill one, kidnap 22 in Cameroon near CAR Diarsipkan 2007-06-29 di Wayback Machine.". Reuters. Accessed 27 Juni 2007.
- Neba, Aaron (1999). Modern Geography of the Republic of Cameroon, 3rd ed. Bamenda: Neba Publishers.
- Niba, Francis Ngwa (20 Februari 2007). "New language for divided Cameroon". BBC News. Diakses 6 April 2007.
- Nkolo, Jean-Victor, and Graeme Ewens (2000). "Cameroon: Music of a Small Continent". World Music, Volume 1: Africa, Europe and the Middle East. London: Rough Guides Ltd.
- "Rank Order - Area Diarsipkan 2014-02-09 di Wayback Machine.". The World Factbook. United States Central Intelligence Agency. 15 Maret 2007. Diakses 6 April 2007.
- Sa'ah, Randy Joe (23 Juni 2006). "Cameroon girls battle 'breast ironing'". BBC News. Diakses 6 April 2007.
- Swarovski Orchestra (2004). National Anthems of the World. Koch International Classics. Audio CD.
- Volet, Jean-Marie (10 November 2006). "Cameroon Literature at a glance". Reading women writers and African literatures. Diakses 6 April 2007.
- West, Ben (2004). Cameroon: The Bradt Travel Guide. Guilford, Connecticut: The Globe Pequot Press Inc.
- Wight, Susannah, ed. (2006). Cameroon. Spain: MTH Multimedia S.L.
- "World Economic and Financial Surveys". World Economic Outlook Database, International Monetary Fund. September 2006. Diakses 6 April 2007.
- World Population Prospects: The 2006 Revision Population Database Diarsipkan 2007-03-21 di Wayback Machine.. 2006. United Nations Population Division. Diakses 6 April 2007.
Pranala luar
- (Prancis) Situs resmi kepresidenan Diarsipkan 2005-02-08 di Wayback Machine.
- (Prancis) Situs resmi parlemen Diarsipkan 2008-03-14 di Wayback Machine.
- (Prancis) CRTV — Cameroon Radio Television