Kereta api Manahan

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Manahan merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan priority yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia melayani relasi GambirSolo Balapan melalui lintas tengah Jawa.

Kereta api Manahan
Perjalanan perdana kereta api Manahan menuju Jakarta saat melintasi emplasemen Stasiun Tanjungrasa

Kereta api Manahan
Kereta api Manahan
Peta
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi, Status Fakultatif
Mulai beroperasi1 Juni 2023
Operator saat iniKereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalGambir
Stasiun akhirSolobalapan
Waktu tempuh rerata8 jam 6 menit
Frekuensi perjalananDua kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif & Priority
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca dupleks dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional60-100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal79F-82F

Asal usul nama

Nama Manahan berasal dari nama tokoh masyarakat setempat yang bernama Ki Ageng Pamanahan, seorang sosok panutan serta merupakan kakak dari Sultan Adiwijaya. Saat ini, nama Manahan dijadikan sebuah nama kelurahan di kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah dimana letak Stasiun Solo Balapan berada.[1]

Awal pengoperasian kereta api

Kereta api Manahan dioperasionalkan mulai 1 Juni 2023 dengan berstatus fakultatif relasi Solobalapan-Gambir lama perjalanan 7 jam 8 menit.

Kereta api Manahan merupakan layanan penerus rute Jakarta-Solo yang sejak tahun 2016 lalu telah beroperasi dengan status "Kereta Tambahan", yaitu Kereta api Argo Lawu Fakultatif dan Argo Dwipangga Fakultatif.

Stasiun pemberhentian

berikut ini adalah stasiun kereta api dilayani oleh KA Manahan.[2]

Provinsi Kota/Kabupaten Stasiun Keterangan status
Jawa Tengah Surakarta Solo Balapan Stasiun awal kereta api Manahan dan terintegrasi dengan Lin Yogyakarta dan kereta bandara BIAS dan terintegrasi dengan bus Batik Solo Trans dan Trans Jateng di terminal Tirtonadi.
Klaten Klaten Stasiun ujung dari kereta bandara Adisoemarmo, stasiun ini merupakan pemberhentian dari Lin Yogyakarta
Purworejo Kutoarjo Stasiun ujung barat Commuter Line Prambanan Ekspres dan terintegrasi dengan bus Trans Jateng
Kebumen Kebumen Hanya KA 80F dan 81F
Cilacap Kroya
Banyumas Purwokerto Terintegrasi dengan Trans Banyumas dan Trans Jateng beserta dengan angkutan bus antarkota di terminal Pasar Pon
Daerah Istimewa Yogyakarta Yogyakarta Yogyakarta Stasiun ujung barat YLin Yogyakarta, dan ujung timur PCommuter Line Prambanan Ekspres dan Lin Yogyakarta International Airport dan terintegrasi dengan bus Trans Jogja.
Jawa Barat Cirebon Cirebon Terletak di Jalur Lintas Utara Jawa
Kabupaten Bekasi Cikarang   LW Hanya KA 79F dan Terintegrasi dengan Lin Lingkar Cikarang dan Commuter Line Walahar dan Jatiluhur
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta Timur Jatinegara              
Hanya mengarah ke Gambir untuk menurunkan penumpang dan terintegrasi dengan Lin Lingkar Cikarang dan bus BRT Transjakarta, bus kota beserta Mikrotrans
Jakarta Pusat Gambir      
Stasiun ujung dari Kereta Manahan dan terintegrasi dengan bus BRT Transjakarta, bus kota, dan Mikrotrans beserta Lin Bogor di Stasiun Gondangdia

Legenda

Stasiun ujung (terminus)
Berhenti untuk semua arah
Berhenti hanya pada KA Manahan 81F dan 80F
Berhenti hanya mengarah ke Gambir (satu arah)

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Silva, Dimasyah (29 Mei 2023). "GAPEKA 2023, Argo Merbabu dan Manahan: Kereta Tambahan yang Dapat Nama Sendiri". Railway Enthusiast Digest. Gerakan Pemuda Penggemar Kereta Api. Diakses tanggal 29 Mei 2023. 
  2. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 301. Diakses tanggal 12 Mei 2023 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 

Pranala luar