Daftar Ketua Menteri Tamil Nadu
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari List of Chief Ministers of Tamil Nadu di en.wiki-indonesia.club. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
Daftar Ketua Menteri Tamil Nadu lengkap terdiri dari kepala pemerintahan dalam sejarah negara bagian Tamil Nadu di India sejak 1920. Wilayah tersebut berada di negara bagian Tamil Nadu pada masa sejarah yang memiliki bagian konfigurasi teritorial yang berbeda di bawah Kepresidenan Madras dan Negara bagian Madras dalam sejarahnya.[2][3]
Ketua Menteri Tamil Nadu | |
---|---|
Ditunjuk oleh | Gubernur Tamil Nadu |
Pejabat perdana | A. Subbarayalu Reddiar |
Dibentuk | 17 Desember 1920 |
Daftar Ketua Menteri
Kepresidenan Madras
Kepresidenan Madras, yang bermarkas besar di Fort St. George, adalah sebuah provinsi di India Britania yang meliputi Tamil Nadu, wilayah Malabar di Utara Kerala, pesisir dan wilayah Rayalaseema dari Andhra Pradesh, dan Bellary, Dakshina Kannada, dan distrik-distrik Udupi dari Karnataka pada masa sekarang. Provinsi tersebut didirikan pada 1653 untuk dijadikan markas besar pemukiman orang-orang Inggris di Pesisir Coromandel.
Teritorial yang berada di bawah kepresidenan tersebut hanya Madraspatnam dan wilayah sekitarnya. Namun, setelah perang Inggris-Prancis dan aliansi lanjutan antara English East India Company dan Nawab Arcot, wilayahnya meluas menjadi wilayah dari Sirkar Utara sampai Tanjung Comorin. Selain itu, struktur pemerintahannya juga berubah dari sekretariat sederhanan dengan seorang sekretaris tunggal untuk Departemen Masyarakat pada 1670 menjadi enam departemen yang dinaungi oleh seorang Kepala Sekretaris pada 1920. Dengan penerapan Undang-Undang Pemerintah India 1919, legislatur pertama dibentuk pada 1920 setelah pemilihan umum.[4] Masa jabatan dewan legislatif adalah tiga tahun. Dewan tersebut terdiri dari 132 anggota dimana 34 diantaranya dinominasikan oleh Gubernur dan sisanya dipilih.
Di bawah Undang-Undang Pemerintah India 1935, sebuah legislatur bikameral dihimpun dengan sebuah majelis legislatif yang terdiri dari 215 anggota dan ebuah dewan legislatif yang terdiri dari 56 anggota. Majelis legislatif pertama di bawah UU tersebut dihimpun pada Juli 1937. Dewan legislatif tersebut adalah badan permanen dengan seperti anggotanya pensiun setiap tiga tahun.[5]
Pada 1939, pemerintah Britania mendeklarasikan masuknya India ke Perang Dunia II tanpa berkonsultasi kepada pemerintah-pemerintah provinsial. Kongres Nasional India memprotesnya dengan membujuk seluruh perwakilan terpilihnya untuk mundur dari pemerintahan.[6] Kongres kembali berkuasa pada 1946 setelah pemilihan provinsial baru.[7]
#[8] | Nama | Potret | Memegang jabatan | Meninggalkan jabatan | Masa jabatan[9] | Partai politik | Pemilihan | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | A. Subbarayalu Reddiar | 17 Desember 1920 | 11 Juli 1921 | 1 (206 hari) |
Partai Keadilan[10] | Pemilihan Majelis Legislatif Madras 1920 | ||
2 | Raja dari Panagal | 11 Juli 1921 | 11 September 1923 | 1 (792 hari) |
Partai Keadilan[10] | |||
Raja dari Panagal | 19 November 1923 | 3 Desember 1926 | 2 (1,111 hari) |
Partai Keadilan[11][12][13] | Pemilihan Majelis Legislatif Madras 1923 | |||
3 | P. Subbarayan | 4 Desember 1926 | 27 Oktober 1930 | 1 (1,423 hari) |
Tak berafiliasi[10] | Pemilihan Majelis Legislatif Madras 1926 | ||
4 | B. Munuswamy Naidu | 27 Oktober 1930 | 4 November 1932 | 1 (740 hari) |
Partai Keadilan[10] | Pemilihan Majelis Legislatif Madras 1930 | ||
5 | Ramakrishna Ranga Rao | 5 November 1932 | November 1934 | 1 (730 hari) |
Partai Keadilan[10] | |||
Rao | November 1934 | 4 April 1936 | 2 (516 hari) |
Partai Keadilan[10] | Pemilihan Majelis Legislatif Madras 1934 | |||
6 | P. T. Rajan | 4 April 1936 | 24 Agustus 1936 | 1 (142 hari) |
Partai Keadilan[10] | |||
(5) | Ramakrishna Ranga Rao | 24 Agustus 1936 | 1 April 1937 | 3 (220 hari) |
Partai Keadilan[10] | |||
7 | Kurma Venkata Reddy Naidu | 1 April 1937 | 14 Juli 1937 | 1 (104 hari) |
Kementerian provinsional interim[14][15][16][17] | Pemilihan Majelis Legislatif Madras 1937 | ||
8 | C. Rajagopalachari | 14 Juli 1937 | 29 Oktober 1939 | 1 (837 hari) |
Kongres Nasional India | |||
Pemerintahan Gubernur[18] | 29 Oktober 1939 | 30 April 1946 | (2,375 hari) | |||||
9 | Tanguturi Prakasam | 30 April 1946 | 23 Maret 1947 | 1 (327 hari) |
Kongres Nasional India | Pemilihan Majelis Legislatif Madras 1946 | ||
10 | O. P. Ramaswamy Reddiyar | 23 Maret 1947 | 6 April 1949 | 1 (745 hari) |
Kongres Nasional India | |||
11 | P. S. Kumaraswamy Raja | 6 April 1949 | 26 Januari 1950 | 1 (295 hari) |
Kongres Nasional India |
Negara Bagian Madras
Negara Bagian Madras, pendahulu negara bagian Tamil Nadu pada masa sekarang, dibentuk setelah India menjadi sebuah republik pada 26 Januari 1950.[19] Wilayahnya meliputi Tamil Nadu pada masa sekarang dan bagian-bagian Andhra Pradesh, Karnataka dan Kerala pada masa sekarang. Legislatur pertama Negara Bagian Madras dipilih atas dasar hak pilih universal yang dikonstitusikan pada 1 Maret 1952, setelah pemilihan umum yang diadakan pada Januari 1952.[20]
Negara bagian tersebut pecah di sepanjang garis-garis linguistik pada 1953, membentuk Negara Bagian Andhra. Di bawah Undang-Undang Reorganisasi Negara-negara Bagian tahun 1956, Negara-negara bagian Kerala, dan Mysore dipecah dari negara bagian Madras. Di bawah penerapan Undang-Undang Alterasi Perbatasan Andhra Pradesh dan Madras tahun 1959, yang berlaku dari 1 April 1960, Taluk Tirutanidan anak taluk Pallipattu dari distrik Chittoor, Andhra Pradesh ditransfer ke Negara Bagian Madras dalam pertukaran untuk teritorial dari Distrik Chingelput dan Salem.[4][21]
#[8] | Nama | Potret | Mengambil jabatan | Meninggalkan jabatan | Masa jabatan[9] | Partai politik | Pemilihan | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | P. S. Kumaraswamy Raja | 26 Januari 1950 | 9 April 1952 | 1 | Kongres Nasional India | Pemilihan Majelis Legislatif Madras 1946 | ||
2 | C. Rajagopalachari | 10 April 1952 | 13 April 1954 | 2 | Kongres Nasional India | Pemilihan Majelis Legislatif Madras 1952 | ||
3 | K. Kamaraj | 13 April 1954 | 31 Maret 1957 | 1 | Kongres Nasional India | |||
13 April 1957 | 1 Maret 1962 | 2 | Kongres Nasional India | Pemilihan Majelis Legislatif Madras 1957 | ||||
15 Maret 1962 | 2 Oktober 1963 | 3 | Kongres Nasional India | Pemilihan Majelis Legislatif Madras 1962 | ||||
4 | M. Bakthavatsalam | 2 Oktober 1963 | 6 Maret 1967 | 1 | Kongres Nasional India | |||
5 | C. N. Annadurai | 6 Maret 1967 | 14 Januari 1969 | 1 | DMK | Pemilihan mahkamah negara bagian 1967 |
Tamil Nadu
Negara Bagian Madras berganti nama menjadi Tamil Nadu (bahasa Tamil untuk negara Tamil) pada 14 Januari 1969.[19] Mahkamah legislatifnya mengadopsi sebuah resolusi pada 14 Mei 1986, untuk membubarkan majelis legislatif. Setelah itu, dewa legislatif tersebut dibubarkan melalui sebuah undang-undang Parlemen (Pembubaran) Majelis Legislatif Tamil Nadu 1986[22] dengan efek dari 1 November 1986. Legislatur negara bagian tersebut adalah unikameral, dan terdiri dari 235 anggota termasuk satu anggota yang dinominasikan.[5]
Ketua Menteri mengkomandani sebagian besar kekuasaan eksekutif sementara Gubernur memegang sebagian besar peran seremonial. Ketua Menteri Tamil Nadu, seperti Ketua Menteri India lainnya, dipilih oleh para legislator dari partai politik atau koalisi yang meraih suara mayoritas dalam majelis legislatif. Masa jabatan Ketua Menteri terhimpun selama ia menikmati kepercayaan dari majelis. Petahana dapat dikeluarkan dari jabatan saat mosi tidak percaya diberlakukan. Selain itu, Presiden India, yang bertindak di bawah rekomendasi Kabinet Menteri Pemerintah India, dapat membubarkan pemerintahan terpilih memakai tujuan-tujuan tertentu dari Artikel 356 Konstitusi India. Pada 1976, pemerintah Karunanidhi dibubarkan dan pemerintahan Presiden dihimpun atas alasan korupsi.[23] Jika kelowongan yang terjadi pada jabatan Ketua Menteri adalah karena kematian, pelepasan atau pembubaran, Gubernur dapat mengundang orang lain untuk membentuk pemerintahan dan memintanya untuk menggerakkan mosi percaya dalam Majelis. Dalam peristiwa ketiadaan orang yang mendapatkan dukungan mayoritas, Majelis dibubarkan atau ditempatkan dalam animasi tertunda dan negara bagian berada di bawah pemerintahan Presiden atau pemerintahan pengambil jabatan sampai pemilihan segar diadakan untuk majelis. Petahana dapat didiskualifikasi jika didakwa melakukan tindak kejahatan dengan hukuman dua tahun penjara atau lebih. Pada 2014, Jayalalithaa kehilangan jabatannya karena pengadilan istimewa menghukumnya empat tahun penjara dalam kasus aset disproporsionasi.[24]
#[8] | Nama | Potret | Mulai menjabat | Akhir jabatan | Masa jabatan[9] | Partai politik[25] | Pemilihan | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | C. N. Annadurai | 14 Januari 1969 | 3 Februari 1969[†][26] | 1 (20 hari) |
DMK | Pemilihan majelis negara bagian 1967 | ||
2 | V.R. Nedunchezhiyan[19] MLA untuk Triplicane |
3 Februari 1969 | 10 Februari 1969 | 1 (7 hari) | ||||
3 | M. Karunanidhi MLA untuk Saidapet |
10 Februari 1969 | 4 Januari 1971 | 1 (693 hari) | ||||
M. Karunanidhi MLA untuk Saidapet |
15 Maret 1971 | 31 Januari 1976 | 2 (1,783 hari) |
Pemilihan majelis negara bagian 1971 | ||||
Pemerintahan presiden[19] | 31 Januari 1976 | 30 Juni 1977 | (516 hari) | |||||
4 | M. G. Ramachandran MLA untuk Aruppukkottai |
Juli 1977 | 17 Februari 1980 | 1 (962 hari) |
AIADMK | Pemilihan majelis negara bagian 1977 | ||
Pemerintahan Presiden[19] | 17 Februari 1980 | 9 June 1980 | (113 hari) | |||||
(4) | M. G. Ramachandran MLA untuk Madurai Barat |
9 June 1980 | 15 November 1984 | 2 (1,620 hari) |
AIADMK | Pemilihan majelis negara bagian 1980 | ||
M. G. Ramachandran MLA untuk Andipatti |
10 Februari 1985 | 24 Desember 1987[†] | 3 (1,042 hari) |
Pemilihan majelis negara bagian 1984 | ||||
(2) | V.R. Nedunchezhiyan[19] MLA untuk Athoor |
24 Desember 1987 | 7 Januari 1988 | 2 (8 hari) | ||||
5 | Janaki Ramachandran | 7 Januari 1988 | 30 Januari 1988 | 1 (23 hari) | ||||
Pemerintahan Presiden[19] | 30 Januari 1988 | 27 Januari 1989 | (363 hari) | |||||
(3) | M. Karunanidhi MLA untuk Harbour |
27 Januari 1989 | 30 Januari 1991 | 3 (733 hari) |
DMK | Pemilihan majelis negara bagian 1989 | ||
Pemerintahan Presiden[19] | 30 Januari 1991 | 24 Juni 1991 | (145 hari) | |||||
6 | J. Jayalalithaa MLA untuk Bargur |
24 Juni 1991 | 13 Mei 1996 | 1 (1,785 hari) |
AIADMK | Pemilihan majelis negara bagian 1991 | ||
(3) | M. Karunanidhi MLA untuk Chepauk |
13 Mei 1996 | 13 Mei 2001 | 4 (1,826 hari) |
DMK | Pemilihan majelis negara bagian 1996 | ||
(6)[27] | J. Jayalalithaa MLA untuk Andipatti |
14 Mei 2001 | 21 September 2001 | (130 hari)[27] | AIADMK | Pemilihan majelis negara bagian 2001 | ||
7 | O. Panneerselvam MLA untuk Periyakulam |
21 September 2001 | 1 Maret 2002 | 1 (161 hari) | ||||
(6) | J. Jayalalithaa MLA untuk Andipatti |
2 Maret 2002 | 12 Mei 2006 | 2 (1,532 hari)[27] | ||||
(3) | M. Karunanidhi MLA untuk Chepauk |
13 Mei 2006 | 15 Mei 2011[28] | 5[29] (1,828 hari) |
DMK | Pemilihan majelis negara bagian 2006 | ||
(6) | J. Jayalalithaa MLA untuk Srirangam |
16 Mei 2011 | 27 September 2014[24] | 3[30] (1,230 hari) |
AIADMK | Pemilihan majelis negara bagian 2011 | ||
(7) | O. Panneerselvam MLA untuk Bodinayakkanur |
29 September 2014[31] | 22 Mei 2015[32] | 2 (235 hari) | ||||
(6) | J. Jayalalithaa MLA untuk RK Nagar |
23 Mei 2015[33] | 23 Mei 2016 | 4 (366 hari) | ||||
(6) | 24 Mei 2016[34] | 5 Desember 2016[†] | 5 (196 hari) |
Pemilihan majelis negara bagian 2016 | ||||
(7) | O. Panneerselvam MLA untuk Bodinayakkanur |
6 Desember 2016[35] | 15 Februari 2017[36] |
3 (72 hari) | ||||
8 | K. Palaniswami MLA untuk Edappadi |
16 Februari 2017[37] | Petahana | 1
7 tahun, 273 hari |
Tidak dapat mengkompilasi masukan EasyTimeline:
Timeline generation failed: 1 error found
Line 43: from: 16/02/2017 till: 15/11/2024 color:aiadmk text:"K. Palaniswami" fontsize:10
- Plotdata attribute 'till' invalid.
Date '15/11/2024' not within range as specified by command Period.
Catatan
- Terlepas dari campur tangan pemerintahan Presiden dari 17 Februari 1980 sampai 9 Juni 1980, Ketua Menteri dengan masa jabatan terpanjang (dalam hal suksesif) dalam jabatan adalah M. G. Ramachandran, yang berlangsung selama 10 tahun, 5 bulan, dan 25 hari dari 30 Juni 1977 sampai ia meninggal pada 24 Desember 1987.
- K. Kamaraj adalah Ketua Menteri dengan lama jabatan terpanjang tanpa terintervensi pemerintahan presiden. Masa jabatannya berlangsung dari 13 April 1954 sampai 2 Oktober 1963, i.e. 9 tahun, 5 bulan dan 19 hari.
- Periode terpendek adalah 24 hari yang dipegang oleh Janaki Ramachandran yang menjabat dari 7 Januari 1988 sampai 30 Januari 1988.
- J.Jayalalithaa memegang rekor dilantik sebagai Ketua Menteri sebanyak enam kali, disusul oleh Karunanidhi yang dilantik sebanyak lima kali.
- Pada 21 September 2001, Pengadilan Tinggi India menyatakan bahwa pelantikan Ms. Jayalalithaa sebagai Ketua Menteri pada 14 Mei 2001 tidak sah, dengan dampak retrospektif. Sehingga, secara teknis, keputusan kabinetnya pada periode Mei-September 2001 berdampak menjadi fiksi hukum.
- J. Jayalalithaa menjadi Ketua Menteri petahana pertama yang kalah dalam sebuah kasus saat sebuah pengadilan istimewa menghukumnya empat tahun penjara pada 27 September 2014.[24] Hukuman tersebut kemudian diturunkan oleh Pengadilan Tinggi Karnataka yang mencabut seluruh dakwaan Jayalalithaa dan mengijinkannya untuk kembali ke jabatannya untuk masa jabatan keempat.
- Orang yang dilantik menjadi Ketua Menteri dengan jumlah masa jabatan terbanyak adalah M. Karunanidhi untuk sekitar 6863 hari (sekitar 18 tahun). Ia adalah satu-satunya Ketua Menteri dengan 5 masa jabatan (10 Februari 1969 – 4 Januari 1971, 15 Maret 1971 – 31 Januari 1976, 27 Januari 1989 – 30 Januari 1991, 13 Mei 1996 – 13 Mei 2001, 13 Mei 2006 – 15 Mei 2011).
- J. Jayalalithaa menjadi Ketua Menteri wanita pertama di India yang wafat saat menjabat pada 5 Desember 2016. Ia merupakan Ketua Menteri kelima belas yang meninggal saat menjabat dan ketiga di Tamil Nadu, setelah C. N. Annadurai dan M. G. Ramachandran.
Catatan kaki dan Referensi
- ^ Correspondent, Special (6 January 2012). "Electorate crosses 5-crore mark". The Hindu. Diakses tanggal 29 January 2012.
- ^ Archive.org — Government of Tamil Nadu — Chief Ministers of Tamil Nadu since 1920
- ^ Government of Tamil Nadu — Assemblies — An Overview
- ^ a b Government of Tamil Nadu — Tamil Nadu Secretariat — Brief History
- ^ a b "Legislative bodies of India - Tamil Nadu Legislative Assembly". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-02. Diakses tanggal 2018-01-02.
- ^ The Telegraph - Own Goal - Partition became inevitable once the Congress resigned in 1939
- ^ Pakistan - toward partition
- ^ a b c Warna-warnanya mengindikasikan afiliasi partai politik dari masing-masing Ketua Menteri.
- ^ a b c The ordinal number of the term being served by the person specified in the row in the corresponding period
- ^ a b c d e f g h World Statesmen.org — Provinces of British India
- ^ Rajaraman, P. (1988). The Justice Party: a historical perspective, 1916-37. Poompozhil Publishers. hlm. 212–220.
- ^ Sundararajan, Saroja (1989). March to freedom in Madras Presidency, 1916-1947. Lalitha Publications. hlm. 334–389. OCLC 20222383.
- ^ S. Krishnaswamy (1989). The role of Madras Legislature in the freedom struggle, 1861-1947. People's Pub. House (New Delhi). hlm. 126–131.
- ^ Though Congress won the election, it refused to form the government as it did not like the Governor's veto power over the cabinet. The Governor of Madras, Lord Erskine, decided to form an interim provisional Government with non-members and opposition members of the Legislative Assembly. V. S. Srinivasa Sastri was first offered the Chief Ministership of the interim government but he refused to accept it. Eventually an interim Government was formed under Kurma Venkata Reddy Naidu on 1 April 1937. It lasted till July, when the Congress accepted Viceroy Linlithgow's assurance that the veto would not be abused and decided to form the government.
- ^ Ramanathan, K. V. (2008). The Satyamurti letters: the Indian freedom struggle through the eyes of a parliamentarian, Volume 1. Pearson Education India. hlm. 301–5. ISBN 81-317-1488-8, ISBN 978-81-317-1488-1.
- ^ Menon, Visalakshi (2003). From movement to government: the Congress in the United Provinces, 1937-42. Sage. hlm. 75. ISBN 0-7619-9620-6, ISBN 978-0-7619-9620-0.
- ^ Nagarajan, Krishnaswami (1989). Dr. Rajah Sir Muthiah Chettiar: a biography. Annamalai University. hlm. 63–70.
- ^ Congress Ministries in all the provinces of British India resigned on 29 October 1939 protesting the viceroy's declaration of war against Germany. Madras Presidency remained under "the direct rule of the Governor of the Province" till the next elections were held in March 1946. (INDIA (FAILURE OF CONSTITUTIONAL MACHINERY) HC Deb 16 April 1946 vol 421 cc2586-92)
- ^ a b c d e f g h World Statesmen.org — Indian states since 1947
- ^ Government of Tamil Nadu — The State Legislature — Origin and Evolution Diarsipkan 13 April 2010 di Wayback Machine.
- ^ Historical Importance of Kanchipuram Diarsipkan 18 May 2006 di Wayback Machine.
- ^ "The Tamil Nadu Legislative Council (Abolition) Act, 1986".
- ^ "The Hindu - Delhi's warning". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-06-20. Diakses tanggal 2018-01-05.
- ^ a b c "Jayalalitha is the first CM to lose post in a graft case". DNA India. 27 September 2014.
- ^ Kolom ini hanya berisi partai ketua menteri. Pemerintahan negara bagian yang ia kepalai dapat merupakan sebuah koalisi kompleks dari beberapa partai dan independen; partai-partai tersebut tak dimasukkan kesini.
- ^ "DMK, AIADMK pay homage to Annadurai". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-03-04.
... the leader's life was cut short by cancer 3 February 1969.
- ^ a b c Pada 21 September 2001, sebuah pengadilan konstitusional lima hakim dari Pengadilan Tinggi Infia memajukan sebuah aturan bahwa "orang yang didakwa atas tindak kejahatan dan dihukum penjara selama periode tidak kurang dari dua tahun tak dapat diangkat menjadi Ketua Menteri dari sebuah Negara Bagian di bawah Pasal 164 (1) sampai dengan (4) dan tak dapat melanjutkan fungsi semacam itu". Sehinggam, pengadilan tersebut memutuskan bahwa "dalam pelantikan Ms. Jayalalithaa sebagai Ketua Menteri, terdapat pelanggaran jelas dari tujuan Konstitusional dan tindakan quo warranto harus dimajukan". Akibatnya, pelantikannya sebagai Ketua Menteri dianggap hampa dan tidak sah dengan efek retrospektif. Sehingga, secara teknis, ia tak menjadi Ketua Menteri dalam periode antara 14 Mei 2001 dan 21 September 2001 (The Hindu — SC unseats Jayalalithaa as CM Diarsipkan 2004-11-28 di Wayback Machine., Full text of the judgment from official Supreme Court site Diarsipkan 2006-06-27 di Wayback Machine.).
- ^ "The Hindu - Karunanidhi resigns". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-16. Diakses tanggal 2015-05-30.
- ^ BBC News - New leader for Tamil Nadu state
- ^ "Jayalalithaa begins third term as Chief Minister today". NDTV. 16 May 2011.
- ^ Jayalalithaa's trusted aide Panneerselvam sworn as Tamil Nadu's new chief minister
- ^ O Panneerselvam resigns from Chief Minister post
- ^ "Jayalalitha sworn in as chief minister of Tamil Nadu". BBC News. 23 May 2015. Diakses tanggal 10 July 2015.
- ^ PTI. "AIADMK comes to power again; Jayalalitha bucks tradition". The Financial Express. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 May 2016. Diakses tanggal 19 May 2016.
- ^ "Jayalalithaa no more: O Panneerselvam sworn in as the new Tamil Nadu CM". The Financial Express. 2016-12-05. Diakses tanggal 2016-12-05.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaindianexpress.com
- ^ T. Ramakrishnan. "Edappadi Palaniswami sworn in as Tamil Nadu Chief Minister". The Hindu. 17 February 2017.