Jalur kereta api Batavia–Buitenzorg (1873–1929)

jalur kereta api di Indonesia

Jalur kereta api Batavia–Buitenzorg merupakan jalur kereta api pertama di kota Batavia yang menghubungkan Stasiun Batavia dengan Stasiun Buitenzorg (Stasiun Bogor) sepanjang hampir 60 km.[2]

Jalur kereta api Batavia–Buitenzorg
Berita peresmian jalur kereta api Batavia–Buitenzorg yang dimuat dalam surat kabar Bataviaasch Handelsblad tanggal 29 Januari 1873
Ikhtisar
JenisJalur kereta api lintas utama
SistemJalur kereta api rel berat
StatusSebagian masih beroperasi
TerminusKleine Boom hingga tahun 1883
Batavia hingga tahun 1929
Buitenzorg masih beroperasi
Stasiun21
Operasi
Dibangun olehNederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij
Dibuka15 September 1871 (Segmen Kleine Boom–Batavia–Weltevreden)
31 Januari 1873 (Segmen Weltevreden–Meester Cornelis–Buitenzorg)
Ditutup1929 (hanya Stasiun Batavia)
PemilikDirektorat Jenderal Perkeretaapian
OperatorPT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I Jakarta (operator segmen Sawah Besaar–Buitenzorg) serta Wilayah Aset I Jakarta (beberapa lahan dan aset dari stasiun non-aktif)
Data teknis
Panjang rel56 km[1]
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)

Sejarah

Era Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij

 
Jadwal keberangkatan kereta api di stasiun jalur Batavia–Buitenzorg yang dimuat dalam surat kabar Bataviaasch Handelsblad tanggal 29 Januari 1873
 
Pos pengatur wesel di Noordwijk

Pembangunan jalur ini dimulai pada tanggal 15 Oktober 1869 dengan disaksikan langsung oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada saat itu, Mr. Pieter Mijer. Jalur ini dibangun oleh perusahaan Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) yang dinilai telah berhasil membangun Jalur kereta api Samarang-Tanggung pada tahun 1864-1867.[3]

Pembangunan jalur ini mengalami kendala karena masalah keuangan. Tahun 1870 proyek ini sempat macet, yaitu pada pengerjaan gelombang pertama. Pekerjaan ini dimulai dari 15 Oktober 1869 sampai Februari 1870 dimana selama kurun waktu itu jalur sepanjang 7.590 m untuk bagian Kleine Boom, Meester Cornelis sejauh 13.087 m, dan jalur sepanjang 18.730 m untuk bagian Buitenzorg selesai dikerjakan. Pekerjaan kedua baru bisa dilaksanakan pada Juni 1870 sampai Juni 1871, yaitu jalur di Buitenzorg sepanjang sekitar 9.270 m. Selanjutnya, pada Juni 1871 hingga Januari 1873 barulah seluruh proyek pembangunan jalur kereta api Batavia–Buitenzorg selesai, termasuk segmen Weltevreden–Meester Cornelis NIS, sampai ke Buitenzorg.[3]

Di sepanjang lintasan Batavia–Buitenzorg, Pada awalnya hanya terdiri dari 15 Stasiun. Stasiun Paling pertama adalah Stasiun Kleine Boom, kemudian kereta akan berhenti di Stasiun Batavia. Stasiun berikutnya adalah Sawah Besaar, Noordwijk, Weltevreden, Pegangsaan, Meester Cornelis, Pasar Minggu, Lenteng Agung, Pondok Tjina, Depok, Citajam, Bojong Gedeh, Tjileboet, dan Buitenzorg.[3]

Seiring perkembangan waktu, jumlah penduduk di kota Batavia bertambah. NIS, Staatsspoorwegen Westerlijnen (SS), dan Jawatan Pekerjaan Umum Hindia Belanda turut mengembangkan lintas perkeretaapian di kota Batavia. Disamping itu, Stasiun-stasiun baru juga mulai dibangun untuk menunjang transportasi publik masyarakat.[4] Pada tahun 1881, SS membangun ulang Stasiun Weltevreden di tempat Stasiun Gambir kini berada, dan merombak Stasiun Buitenzorg menjadi bangunan yang masih bertahan sampai sekarang. Bangunan baru tersebut diresmikan pada tanggal 5 Oktober 1881 bersamaan dengan dibukanya segmen Buitenzorg–Tjitjoeroeg dari jalur kereta api Buitenzorg–Bandoeng–Bandjar–Koetoardjo–Jogjakarta[5][6][7]

Menjelang akhir abad ke-20, Stasiun Kleine Boom dan Pelabuhan Batavia dinilai tidak layak untuk keperluan bongkar muat barang. Sebagai gantinya, Pemerintah Kota Batavia mulai membangun Pelabuhan baru yang terletak di daerah Tandjongpriok. SS juga turut membangun jalur kereta api dari Stasiun Batavia menuju Tandjongpriok. Akibatnya, Stasiun Kleine Boom ditutup pada tahun 1891 dan jalurnya dibongkar pada tahun 1897.[4]

Era Staatsspoorwegen

Pada tanggan 1 November 1913, seluruh aset perkeretaapian di jalur kereta api Batavia–Buitenzorg resmi diakuisisi oleh Staatsspoorwegen Westerlijnen (SS).[8] Sebagai bagian dari penataan ulang di jalur tersebut, Stasiun Manggarai mulai dibangun pada tahun 1914 untuk menggantikan Stasiun Meester Cornelis. Setelah Stasiun Manggarai diresmikan pada tahun 1918, Stasiun Meester Cornelis dibongkar dan diubah menjadi depo penyimpanan lokomotif yang kemudian bernama Depo Bukit Duri.[9]

Pada tahun 1923, SS mulai merencanakan pembangunan stasiun sentral di kota Batavia. Selama pembangunan stasiun sentral yang kemudian dipilih di lokasi bekas Stasiun Batavia Zuid, SS merenovasi Stasiun Batavia dan juga membangun proyek elektrifikasi di jalur kereta api Batavia–Buitenzorg. Setelah Stasiun Sentral Batavia-Benedenstad dibuka pada tanggal 8 Oktober 1929, SS resmi menutup Stasiun Batavia.[10]

Sebagian besar stasiun di jalur ini masih aktif sampai sekarang. Dengan pengecualian Stasiun Kleine Boom, Stasiun Batavia, Stasiun Kebonsirih, Stasiun Dierentuin, Stasiun Pegangsaan (ditutup pada tahun 1981), Stasiun Meester Cornelis, dan Stasiun Pondok Terong (ditutup pada tahun 1996).

Jalur terhubung

Lintas aktif

Lintas nonaktif

  • Batavia–Tandjongpriok
  • Percabangan menuju Batavia BOS
  • Batavia–Krawang (lintas sementara untuk mengantikan peran Batavia BOS)
  • Percabangan menuju Penghubung Tanahabang–Kramat

Daftar Stasiun

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas NIS 2 BataviaBuitenzorg
Segmen Kleine Boom–Batavia
Diresmikan pada tanggal 15 September 1871
oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij
Termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta
- Kleine Boom - Ancol, Pademangan, Jakarta Utara - - Tidak beroperasi
- Batavia - Jalan Lada No. 1, Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat km 0+000 (pusat utama) - Tidak beroperasi  
Segmen Batavia–Weltevreden
Diresmikan pada tanggal 15 September 1871
0423 Sawah Besaar SW Jalan Krekot Jaya, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat km 3+836 +15 m Beroperasi  
0424 Noordwijk JUA Jalan Ir. H. Juanda, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat km 4+535 +15 m Beroperasi  
0430 Weltevreden GMR Jalan Medan Merdeka Timur No. 1, Gambir, Gambir, Jakarta Pusat km 5+540 +16 m Beroperasi  
Segmen Weltevreden–Meester Cornelis
Diresmikan pada tanggal 31 Januari 1873
0431 Kebonsirih KIH Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat - - Tidak beroperasi
0432 Gondangdia GDD Jalan Srikaya No. 1, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat km 6+550 +17 m Beroperasi  
- Dierentuin KBB Cikini, Menteng, Jakarta Pusat - - Tidak beroperasi
0435 Pegangsaan PGS Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat - - Tidak beroperasi
0440 Manggarai MRI Jalan Manggarai Utara No. 1, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan km 9+890 +13 m Beroperasi  
- Meester Cornelis - Jalan Bukit Duri, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan - - Tidak beroperasi  
Segmen Meester Cornelis–Buitenzorg
Diresmikan pada tanggal 31 Januari 1873
0701 Tjililitan DRN Jalan Pengadegan, Rawa Jati, Pancoran, Jakarta Selatan km 15+059 +26 m Beroperasi  
0702 Pasarminggoe PSM Jalan Pasar Minggu, Pasar Minggu, Pasar Minggu, Jakarta Selatan km 18+500 +36 m Beroperasi  
0704 Lenteng Agong LNA Jalan Lenteng Agung Timur, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan km 23+971 +57 m Beroperasi  
0705 Pondok Tjina POC Jalan Margonda Raya, Pondok Cina, Beji, Depok km 28+373 +74 m Beroperasi  
0706 Depok DP Jalan Stasiun Depok, Pancoran Mas, Pancoran Mas, Depok km 32+684 +93 m Beroperasi  
0712 Pondok Terong PTO Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok km 35+940 - Tidak beroperasi
0707 Tjitajam CTA Jalan Raya Citayam, Pabuaran, Bojonggede, Bogor km 37+768 +120 m Beroperasi  
0708 Bodjong Gedeh BJD Jalan Pasar Baru, Bojonggede, Bojonggede, Bogor km 42+965 +140 m Beroperasi  
0709 Tjileboet CLT Jalan Raya Cilebut, Cilebut Timur, Sukaraja, Bogor km 47+292 +171 m Beroperasi  
0720 Buitenzorg BOO Jalan Nyi Raja Permas No. 1, Cibogor, Bogor Tengah, Bogor km 54+810 +246 m Beroperasi  

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [11]
  • Stasiun nonaktif: [12][13]
  • Pengidentifikasi stasiun: [14]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [15]:106-124


Galeri

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij". Diakses tanggal 25 Agustus 2017. In 1913 the NIS took over the 3' 6" gauge 56 kms line from Batavia (Jakarta) to Buitenzorg (Bogor). 
  2. ^ Menggali jejak stasiun Batavia Noord dan Batavia Zuid
  3. ^ a b c "Van Kleine Boom Naar Buitenzorg Via Meester Cornelis". Diakses tanggal 26 April 2010. 
  4. ^ a b Perquin, B.L.M.C. (1921). Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen. Bureau Industria. 
  5. ^ Ensikopedi Jakarta. Jakarta: Dinas Kebudayaan dan Permuseuman, DKI Jakarta. 2005. hlm. 417. 
  6. ^ Tjandrasasmita, Uka (2000). Sejarah Perkembangan Kota Jakarta. Jakarta: Dinas Museum dan Pemugaran, DKI Jakarta. hlm. 50. 
  7. ^ Staatsspoorwegen (1932). Staatsspoorwegen in Nederlandsch-Indië: Jaarstatistieken over de jaren 1931 en 1932. Burgerlijke Openbare Werken. 
  8. ^ "Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij". Diakses tanggal 25 Agustus 2017. In 1913 the NIS took over the 3' 6" gauge 56 kms line from Batavia (Jakarta) to Buitenzorg (Bogor), which had been opened in 1873 by the Batavia-Buitenzorg Spoorweg Maatschappij (BBzSM). 
  9. ^ Pratiwi, R.; Soviana, N.; Sudarsih, A. (2014). "Manggarai: Stasiun Simpang Tujuh Dilengkapi Bancik Terpanjang". Majalah KA. 97: 19-21. 
  10. ^ "Batavia Noord, Stasiun". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-10. Diakses tanggal 2020-11-03. 
  11. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  12. ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  13. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  14. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  15. ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co. 

Pranala luar