Agus Harimurti Yudhoyono
Mayor Inf. Purn. H. Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., M.P.A., M.A.' (lahir 10 Agustus 1978) atau yang lebih akrab disapa AHY adalah Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI) dan founder AHY Foundation.[1][2] Sebelumnya, ia berkarier sebagai militer profesional di TNI selama 16 tahun. AHY menjadi lulusan terbaik dari Akademi Militer tahun 2000 dan meraih penghargaan Presiden RI; Bintang Adi Makayasa[3].
Agus Harimurti Yudhoyono | |
---|---|
Ketua Umum Partai Demokrat ke-5 | |
Mulai menjabat 15 Maret 2020 | |
Pengganti Petahana | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 10 Agustus 1978 Bandung, Jawa Barat |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Partai Demokrat |
Suami/istri | Annisa Pohan |
Hubungan | Edhie Baskoro Yudhoyono (adik) |
Anak | Almira Tunggadewi Yudhoyono |
Orang tua | Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristiani Herrawati (Almh.) |
Almamater | Akademi Militer (2000) |
Pekerjaan | Politisi |
Penghargaan sipil | Adhi Makayasa - Tri Sakti Wiratama 2000 |
Tanda tangan | |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 2000–2016 |
Pangkat | Mayor |
Satuan | Infanteri (Kostrad) |
Sunting kotak info • L • B |
Saat berdinas di TNI AD, AHY mengemban tugas operasi pemulihan keamanan di Aceh tahun 2002 dan operasi perdamaian PBB di Libanon tahun 2006. AHY aktif berkontribusi pada transformasi dan modernisasi dalam tubuh TNI. Ia juga menjadi salah satu pendiri Universitas Pertahanan Indonesia.[4] Tahun 2015, AHY memimpin salah satu satuan pengamanan Ibu Kota, sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning, dibawah Brigif 1/PIK, Kodam Jaya.[5]
Tahun 2016, AHY didaulat oleh Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN)menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta.[6] Sejak itu, ia aktif berpolitik di Partai Demokrat dan diberi tugas sebagai Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) untuk pemenangan Pileg 2019, dengan target 5-10 persen.[7] Berhasil memenuhi target, AHY kemudian diberi tugas baru sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat.[8]
Lulusan Universitas Harvard bidang Administrasi Publik ini, juga aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan, di bawah bendera AHY Foundation dan TYI. Ia berkeliling Nusantara untuk membantu para korban bencana alam, kegiatan donor darah dan penghijauan. AHY juga aktif menjadi pembicara di forum-forum nasional dan internasional, serta menuangkan pemikirannya dalam tulisan, yang dipublikasikan di berbagai media di Tanah Air dan Mancanegara.
AHY menikah dengan Annisa Larasati Pohan tahun 2005, dan dikaruniai seorang putri bernama Almira Tunggadewi Yudhoyono.
Kehidupan awal
Lahir di Bandung, 10 Agustus 1978, AHY merupakan putra pertama dari Presiden ke-6 Republik Indonesia Jenderal TNI Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristiani Herrawati, atau dikenal juga dengan nama Ani Yudhoyono. AHY memiliki satu adik laki-laki, Edhie Baskoro Yudhoyono yang lahir pada tahun 1980. AHY juga merupakan cucu dari Letjen. TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (1925 - 1989), yang merupakan ayah dari ibunya, Ani Yudhoyono.
Semasa kecilnya, AHY berkesempatan tumbuh dan berkembang di berbagai wilayah berbeda, mengikuti perjalanan tugas dan pendidikan sang ayah sebagai perwira TNI, mulai dari Bandung, Timor Timur, Jakarta dan Amerika Serikat.
AHY sempat mengenyam pendidikan di Timor Timur ketika ayahnya mengemban tugas militer di sana. Tahun 1984 hingga 1988, AHY menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar Kuntum Wijaya Kusuma Pasar Rebo Jakarta Timur. Tahun 1988 sampai 1991, AHY mengikuti ayahnya melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat, bersekolah di David J. Brewer School, Leavenworth, Kansas. Di sana ia juga meraih sejumlah prestasi, di antaranya adalah menjuarai Spelling Contest dan mendapatkan penghargaan dari Presiden AS George H. W. Bush.
AHY menempuh pendidikan sekolah menengah pertama di SMPN 5, sekolah favorit di Kota Bandung pada tahun 1991. Menggeluti bidang olahraga, AHY dipilih menjadi kapten tim basket di sekolahnya. Ia juga aktif dalam organisasi, sebagai ketua Seksi Bidang Olahraga pengurus OSIS SMPN 5 Bandung. Mengikuti perpindahan tugas ayahnya, tahun 1994, AHY pindah ke SMPN 20 Jakarta Timur. [9]
Usai menempuh pendidikan menengah pertama, AHY melanjutkan pendidikan di SMA Taruna Nusantara, Magelang tahun 1994. Selama pendidikannya, AHY merupakan murid yang aktif dan berprestasi, ia pernah menjabat sebagai Ketua Osis SMA Taruna Nusantara. Tahun 1997, AHY meraih Garuda Trisakti Tarunatama Emas, predikat sebagai lulusan terbaik.
AHY merupakan lulusan Akademi Militer (AKMIL). Semasa pendidikan yang dimulai tahun 1997, selama tahun pertama dan kedua di Akademi Militer, ia meraih Tri Sakti Wiratama penghargaan yang diberikan atas prestasi kolektif dalam akademik, kejasmanian fisik dan kepribadian. Prestasi ini membuat AHY dipilih sebagai Komandan Resimen Korps Taruna pada tahun 1999. Di sana, ia juga bergabung dalam Drumband Canka Lokananta Akademi Militer sebagai penabuh Bass Drum, yang sering disebut dengan "Macan Tidar". AHY kemudian lulus AKMIL dengan predikat terbaik dan meraih Bintang Adi Makayasa pada bulan Desember 2000. [10]
Semasa penugasannya di militer sebagai perwira, AHY juga menempuh pendidikan tinggi formal. AHY memiliki tiga gelar pendidikan Master: Master of Science in Strategic Studies di Nanyang Technological University, Singapura pada tahun 2006, Master in Public Administration dari Harvard University, Amerika Serikat pada tahun 2010, serta Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University Amerika Serikat, meraih predikat Summa Cum Laude pada tahun 2015 dengan IPK 4.0.[11]
Karier militer
Setelah lulus dari AKMIL, AHY mengikuti Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan Kursus Combat Intel pada tahun 2001. Ia kemudian bergabung dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Pada tahun 2002, AHY yang merupakan perwira Brigif Linud 17 Kostrad, menjadi Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak yang ditugaskan dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh yang penuh resiko. Di Aceh, AHY terpilih sebagai Komandan Tim Khusus (Dan Timsus).
Tuntas memimpin pasukan khusus dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh pada bulan November 2006, AHY mengemban tugas sebagai perwira seksi operasi kontingen Garuda XXIII-A dalam menjaga perdamaian di sepanjang perbatasan Israel dan Libanon Selatan, ketika Israel dan Hizbullah terlibat dalam perang selama 34 hari. Kontingen ini merupakan kontingen pertama Indonesia yang dikirim untuk misi perdamaian PBB di Libanon (UNIFIL). Semasa penugasannya, AHY menginisiasi program mobil pintar sebagai salah satu sarana mengurangi dampak trauma perang untuk anak-anak. Atas inisiatif ini, AHY dianugerahi Army Service Distinction Medal dari pimpinan Angkatan Bersenjata Libanon. Seiring dengan bertambahnya pengalaman lapangan, AHY mendapat promosi sebagai Komandan Kompi (Danki) di Yonif Linud 305/Tengkorak pada tahun 2007. Pada tahun yang sama, AHY mengikuti kursus Scuba Divers TNI-AL di Kepulauan Seribu, 2008. AHY juga memperoleh penghargaan sebagai Komandan Kompi terbaik di jajaran divisi Infanteri 1 Kostrad, pada Latihan Gabungan TNI Yudha Siaga di Sangata.
Pada tahun yang sama, AHY dimintai kontribusinya oleh Prof. Dr. Juwono Sudarsono selaku Menteri Pertahanan, untuk bergabung dalam tim pendirian Universitas Pertahanan Indonesia. AHY kemudian melanjutkan pendidikan militernya di US Army Maneuver Captain Career Course di Fort Benning, Amerika Serikat pada tahun 2011 dan menjadi lulusan terbaik. Ia juga meraih Medali dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, The Order of Saint Maurice dari Pimpinan Infanteri Nasional AS. Kembali ke Indonesia, ia berdinas sebagai Kepala Seksi Operasi (Kasiops) di Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad. Pada tahun 2013, atas prestasi dan pemikiran-pemikirannya, AHY ditugaskan menjadi Dosen Pasca Sarjana, dalam program Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan Indonesia.
Tahun 2015, AHY kembali mengenyam pendidikan di AS, dan kemudian meraih predikat Summa Cum Laude dari US Army Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas. Sampai awal 2016, AHY ditugaskan sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kamuning, salah satu pasukan elit pengaman Ibu Kota Negara. Sebagai Danyonif 203 AHY sukses memimpin latihan bersama pasukan Australia di Darwin pada tahun 2016.
Karier
Pada 10 Agustus 2017, AHY mendirikan The Yudhoyono Institute, lembaga think tank (pemikiran) yang berpijak pada tiga pilar: Liberty, Prosperity, Security. Sebagai Direktur Eksekutif, AHY mencetuskan berbagai program untuk menyambut dan mempersiapkan generasi emas Indonesia, yang targetnya tercapai pada 100 tahun Indonesia Merdeka, tahun 2024. Melalui TYI, AHY aktif dalam berbagai kegiatan seperti: Roundtable Discussion untuk membahas berbagai tantangan dan isu yang dihadapi bangsa Indonesia dan dunia bersama para ahli dan negarawan; Dialog Rakyat yang dilakukan untuk menyerap aspirasi masyarakat di berbagai wilayah dan berbagai kalangan; serta kuliah umum di kampus-kampus dan institusi pendidikan di seluruh nusantara, mulai dari Banda Aceh, hingga Jayapura. Ia konsisten untuk terus berbagi inspirasi, ilmu serta pengalaman dengan akademisi, mahasiswa dan para pemuda.[12]
Bersamaan dengan The Yudhoyono Institute, AHY juga membentuk AHY Foundation yang fokus terhadap isu sosial dan kemanusiaan khususnya kesehatan, pendidikan dan lingkungan serta respon tanggap bencana. AHY Foundation aktif dalam memberikan bantuan untuk korban bencana seperti di Palu, Lombok, Gunung Agung Bali, banjir Pacitan dan Gunung Kidul, Yogyakarta. Selain itu, ia melalui AHY Foundation juga menginisiasi program donor darah dan program penanaman pohon dan terumbu karang di berbagai wilayah di Indonesia.
Karier politik
AHY memulai karier politiknya sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta pada Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017. Ia diusung oleh koalisi 4 partai politik yakni Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) dan berpasangan dengan Sylviana Murni.
Pasangan Agus-Sylvi menantang pasangan Cagub petahana Basuki Tjahja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi). Agus-Sylvi mendapatkan nomor urut 1, Ahok-Djarot mendapatkan nomor urut 2, dan Anies-Sandi mendapatkan nomor urut 3.
Pada 17 Februari 2018, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengukuhkan AHY sebagai Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) untuk Pemilukada 2018 dan Pemilu 2019. AHY dipercaya memimpin upaya pemenangan Partai Demokrat pada Pemilukada 2018 dan Pemilu Legislatif 2019.[7]
Ia menjadi juru kampanye Partai Demokrat dan mengonsolidasikan kader-kader di daerah guna memenangkan calon yang diusung oleh Partai Demokrat pada Pemilukada 2018. Partai Demokrat berhasil mencapai target awal 35 persen dari 171 pemilihan.
Pada Pemilu 2019, Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan secara serentak. Pada Pilpres 2019, Partai Demokrat berkoalisi dengan partai politik pengusung pasangan Prabowo-Sandi. Sedangkan pada Pileg 2019, Partai Demokrat menargetkan 15 persen dari jumlah keseluruhan kursi DPR RI.
AHY selaku Komandan Kogasma memimpin upaya pemenangan Partai Demokrat. Pada Pileg 2019, Partai Demokrat dalam berbagai survei diprediksi hanya mampu meraih suara kurang dari 5 persen. Namun, dibawah kepemimpinan AHY selaku Komandan Kogasma Pemenangan Pemilu Legislatif 2019, Partai Demokrat mampu meraih 10.876.507 suara (7,77 persen), melampaui prediksi berbagai survei.
Atas prestasinya, pada Oktober 2019 AHY ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat. AHY diharapkan mampu membawa Partai Demokrat menuju ke arah perubahan yang lebih baik dan progresif.[8]
Pada tanggal 15 Maret 2020 AHY terpilih secara aklamasi oleh seluruh peserta Kongres ke V Partai Demokrat di JCC Senayan, Jakarta, menjadi Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan SBY periode 2020-2025. [1]
Kehidupan pribadi
Pada 8 Juli 2005, AHY menikah dengan Annisa Larasati Pohan, mantan penyiar radio yang pernah menjadi Gadis Sampul 1997. Annisa Pohan merupakan anak dari mantan Deputi Gubernur BI, Aulia Pohan. Ketika menikah, AHY merupakan seorang perwira dengan pangkat Letnan satu, saat itu ia berusia 27 tahun, dan Annisa berusia 24 tahun. Annisa juga merupakan Co-founder Tunggadewi Foundation.
Pada pernikahannya, mereka menggunakan adat Jawa yang kental akan nuansa militer dengan dilakukannya tradisi Pedang Pora. Resepsi Pernikahan mereka dilaksanakan di Istana Bogor dan dihadiri 2.000 tamu undangan. Dari hasil pernikahan mereka berdua, lahirlah putri pertama yang diberi nama Almira Tunggadewi Yudhoyono pada 17 Agustus 2008. Aira lahir hanya beberapa jam sebelum SBY memimpin upacara peringatan hari Kemerdekaan RI ke-63 di Istana Presiden.
Penghargaan
- 2017 RMOL Democracy Award, Rakyat Merdeka Online.[13]
- 2017 JCI Ten Outstanding Young Persons (TOYP), Junior Chamber International.[14]
- 2014 Satya Lencana Wira Karya, Presiden Republik Indonesia.
- 2013 Honorary member of the 707th Special Mission Battalion, Republic of Korea Army Special Warfare Command.
- 2012 Nanyang Outstanding Young Alumni Award, Nanyang Technological University.
- 2011 The Order of Saint Maurice, Chief of the US Army Infantry.
- 2011 Medali Kepeloporan Republik Indonesia, Presiden Republik Indonesia.
- 2007 Army Service Distinction Medal, Commander of the Lebanese Armed Forces.
- 2007 UN Peacekeeping Distinction Medal, Commander of the UNIFIL.
- 2000 Bintang Adi Makayasa, Presiden Republik Indonesia.
- 2000 Pedang Trisakti Wiratama, Akademi Militer.
- 1997 Bintang Garuda Trisakti Tarunatama Emas, SMA Taruna Nusantara.
Riwayat jabatan
- Perwira Pertama Pusat Kesenjataan Infanteri (2000)
- Perwira Pertama Komando Cabang Strategis Angkatan Darat (2001)
- Perwira Pertama Divisi Infanteri 1/Kostrad (2002)
- Komandan Peleton III/C Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak (2002)
- Komandan Peleton II/C Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak (2003)
- Kepala Seksi 2/Operasi Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak (2004)
- Komandan Kompi Senapan C Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak (2005)
- Kepala Seksi Operasi Batalyon Infanteri Mekanis Kontingen Garuda XXIII-A (2006)
- Perwira Pertama Markas Besar Tentara Nasional Indonesia(2008)
- Pembantu Seksi Kepala Seksi Amerika Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (2008)
- Perwira Pertama Direktorat Jenderal Strategis dan Pertahanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (2009)
- Perwira Menengah Markas Besar Tentara Nasional Indonesia/Siswa Kursus Lanjutan Perwira (Amerika Serikat) (2010)
- Kepala Seksi 2/Operasi Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I Kostrad (2011)
- Perwira Menengah Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (2013)
- Kepala Sub Bagian Kerja sama Dalam Negeri Universitas Pertahanan Indonesia (2014)
- Perwira Menengah Detasemen Markas Besar Angkatan Darat (Pendidikan Sekolah Staf dan Komando LN) (2014)
- Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning (2015)[15]
- Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (2017)[16]
- Komandan Kogasma Partai Demokrat (2018)[17]
- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat (2019)[18]
Publikasi
- 2019 Pemilu Serentak 2019 dan Tantangan Demokrasi Kita, Majalah Strategi edisi VI.
- 2019 Merayakan Demokrasi Tanpa Polarisasi, Harian Jawa Pos.
- 2018 Energi Muda Nusantara, Majalah Strategi edisi IV.
- 2018 Kurban dan Kebangsaan, Harian Republika
- 2018 Mengembalikan Semangat Sumpah Pemuda, Harian Republika.
- 2017 Menyemai Harapan dari Akar Rumput, Majalah Strategi edisi III.
- 2017 Mewujudkan Indonesia Emas 2045, Majalah Strategi edisi I.
- 2017 Refleksi Pancasila di Abad 21, Harian Nasional Rakyat Merdeka.
- 2017 Islam Merajut Persaudaraan, Harian Nasional Republika.
- 2017 Ujian Demokrasi dan Kebangsaan Kita, Harian Nasional Kompas.
- 2017 Jakarta untuk Semua, Harian Nasional Sindo.
- 2017 Jakarta untuk Rakyat, Expose, Mizan. 2016 TNI dan Diplomasi Pertahanan Abad 21, Majalah Patriot.
- 2015 Di Tangan Generasi Muda, Indonesia Berjaya di Tahun 2045, Indonesia Future Society (IFS) Newsletter Vol. 01.
- 2015 Optimalisasi Peran Dansat di dalam Meningkatkan Profesionalisme Prajurit, serta Mengembangkan Doktrin Bertempur yang Efektif dalam Rangka Memenangkan Pertempuran di Masa Depan, Jurnal Yudhagama.
- 2014 4000 Peacekeepers: Pilihan atau Keniscayaan?, Koran Jawa Pos.
- 2013 Tidak Cukup 'Merdeka atau Mati': Kepentingan Bersama vs Musuh Bersama, Koran Jurnal Nasional.
- 2013 Generasi Muda Menyongsong Indonesia 2045, Koran Media Indonesia.
- 2013 The Future of Warfare: Challenges Show TNI Needs Adaptive Leaders, The Jakarta Globe.
- 2013 Tantangan TNI Masa Depan, Koran Kompas.
- 2013 Indonesia & Korea: 40 Years of Friendship & Beyond, Young Future Leaders Forum – Seoul, Korea Selatan.
- 2013 2045: Path to Nation's Golden Age, The Jakarta Globe. 2013 Menjawab Tantangan Abad 21, Apel Komandan Satuan Jajaran TNI AD.
- 2012 Menyiapkan Doktrin Bertempur di Era “Warm Peace”, Jurnal Yudhagama, Vol. 32 No.4.
- 2012 Realizing New Security Challenges and Sharing Responsibility, The Jakarta Post. 2012 Menatap Masa Depan TNI, Koran Kompas.
- 2011 The Indonesian Defense University: Transforming The Indonesian Military and Creating a Better Public Awareness On The Significance of National Security and Defense Sectors, ASEAN Regional Forum – Heads of Defense/ Universities/ Colleges/ Institutions Meeting/ ARF-HDUCIM.
- 2010 Unlikely Routes: Stronger Militaries by Transforming Military Education, Harvard Law School National Security Journal.
- 2008 Winning The Hearts and Minds: Lessons Learned From The Indonesian Peacekeeping Mission in Lebanon, Kementerian Luar Negeri.
Referensi
- ^ Retaduari, Elza Astari. "AHY akan Launching The Yudhoyono Institute, Apa Sih?". detiknews. Diakses tanggal 2019-11-05.
- ^ "Daya Beli Menurun Alasan AHY Foundation Gelar Pasar Murah". Republika Online. 2018-06-14. Diakses tanggal 2019-11-05.
- ^ Lumbanrau, Raja Eben. "Agus Yudhoyono, Peraih Adhi Makayasa dan IPK 4". nasional (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-05.
- ^ Maulana (2016-03-29). "UNHAN Utus Agus Yudhoyono dalam Konferensi NMUN di New York". Waspada Online. Diakses tanggal 2019-11-05.
- ^ Retaduari, Elza Astari. "Mayor Agus Yudhoyono Jadi Danyonif, Pangdam Jaya: Dia Perwira Potensial". detiknews. Diakses tanggal 2019-11-05.
- ^ Sutrisno, Elvan Dany. "Asal Usul Nama Agus Yudhoyono Jadi Calon Gubernur DKI". detiknews. Diakses tanggal 2019-11-05.
- ^ a b Media, Kompas Cyber. "SBY Kukuhkan Agus Yudhoyono Sebagai Kogasma Demokrat untuk Pilpres 2019". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2019-11-05.
- ^ a b Media, Kompas Cyber. "AHY Jabat Wakil Ketua Umum Partai Demokrat". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2019-11-05.
- ^ "Ternyata Sekolah Agus Harimurti Yudhoyono Sama dengan Prabowo, Lulusan Terbaik Fort Benning". Tribun Jambi. Diakses tanggal 2019-11-05.
- ^ "Nama-nama Peraih Adhi Makayasa Akmil, Lulusan Terbaik Akademi Militer di Magelang". Tribun Jateng. Diakses tanggal 2019-11-05.
- ^ Kusumadewi, Anggi. "Putra Sulung SBY Raih Dua Gelar di AS dengan IPK 4". nasional (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-05.
- ^ "The Yudhoyono Institute". The Yudhoyono Institute (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-05.
- ^ "Agus Yudhoyono". www.facebook.com. Diakses tanggal 2019-11-05.
- ^ Dewi, Maria Umma. "Selamat, 10 Pemuda Indonesia Ini Menerima Penghargaan Junior Chamber International". Good News From Indonesia. Diakses tanggal 2019-11-05.
- ^ "Putra SBY Resmi Pimpin Yonif Mekanis 203/Arya Kamuning". 22 Agustus 2015.
- ^ "AHY Kini Menjabat Direktur Eksekutif Yudhoyono Institute". 20 Mei 2017.
- ^ "SBY Kukuhkan Agus Yudhoyono Sebagai Kogasma Demokrat untuk Pilpres 2019". 17 Februari 2018.
- ^ "AHY Kini Jadi Wakil Ketua Umum Partai Demokrat". 10 Oktober 2019.