Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat

Angkatan Darat Militer Indonesia

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (atau biasa disingkat TNI Angkatan Darat atau TNI-AD) adalah salah satu cabang angkatan perang dan merupakan bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertanggung jawab atas operasi pertahanan negara Republik Indonesia di darat.

Tentara Nasional Indonesia
Angkatan Darat
Lambang Tentara Nasional Indonesia
Angkatan Darat
Dibentuk5 Oktober 1945
Negara Indonesia
Tipe unitAngkatan Darat
Jumlah personel328,000 (2011)[1]
Bagian dariTentara Nasional Indonesia
Markas BesarJakarta
JulukanTNI AD
MotoKartika Eka Paksi
(Sanskrit, lit:"burung perkasa dengan satu cita-cita mulia")
PertempuranPerang Kemerdekaan Indonesia
Konfrontasi Indonesia-Malaysia
Operasi Seroja
Operasi militer Indonesia di Aceh 2003-2004
Situs webhttp://www.tniad.mil.id/
Tokoh
Kepala Staf Angkatan DaratJenderal TNI Mulyono
Wakil Kepala Staf Angkatan DaratLetnan Jenderal TNI M. Erwin Syafitri
Insignia
Roundel & Fin Flash

TNI Angkatan Darat dibentuk pada tanggal 5 Oktober 1945 bersamaan dengan dibentuknya TNI yang pada awal berdirinya bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

TNI Angkatan Darat dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) yang menjadi pemimpin tertinggi di Markas Besar Angkatan Darat (MABESAD). KASAD saat ini dijabat oleh Jenderal TNI Mulyono.

Kekuatan TNI-AD saat ini terdiri dari 2 komando utama (kotama) tempur yaitu Kostrad, dan Kopassus. Di wilayah TNI-AD memiliki 13 Komando Daerah Militer, 44 Komando Resort Militer yang masing-masing wilayah memiliki satuan tempur tersendiri. Selain komando utama tempur, TNI-AD juga memiliki komando utama pendidikan yang mendidik para perwira dan calon perwira di Akademi Militer, Secapa, Seskoad dan komando utama pengembangan dan doktrin yaitu Kodiklat.

Sejarah

Cikal bakal lahirnya TNI pada awal kemerdekaan Indonesia dimulai dari penggabungan kekuatan bersenjata yang berasal dari para tokoh pejuang bersenjata, baik dari hasil didikan Jepang (PETA), Belanda (KNIL), maupun mereka yang berasal dari laskar rakyat. Hasil penggabungan ini menghasilkan sebuah lembaga yang bermana Badan Keamanan Rakyat (BKR), yang kemudian berturut-turut berganti nama menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Tentara Keselamatan Rakyat (TKR), Tentara Republik Indonesia (TRI) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Pada masa Orde Baru, Tentara Nasional Indonesia (TNI) digabung dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Penggabungan ini membentuk sebuah badan dengan nama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Berdasarkan Ketetapan MPR No. VI/MPR/2000 kembali menggunakan nama Tentara Nasional Indonesia (TNI) setelah pemisahan peran antara TNI dan Polri.

Sejak kelahirannya, TNI menghadapi berbagai tugas dalam rangka menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Mempertahankan kemerdekaan

Segera setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Bangsa Indonesia menghadapi Sekutu/Belanda yang berusaha menjajah kembali bangsa Indonesia. Kedatangan kembali Sekutu/Belanda mendapat perlawanan kekuatan TNI bersama rakyat. Perlawanan tersebut menimbulkan pertempuran yang terjadi di mana-mana, seperti di Semarang (1945), Ambarawa (1945), Surabaya (1945), Bandung (1946), Medan (1947), Palembang (1947), Margarana (1946), Menado (1946), Sanga-Sanga (1947), Agresi Militer Belanda I (1947), Agresi Militer Belanda II (1948), dan Serangan Umum 1 Maret 1949.

Pada saat menghadapi Agresi Militer Belanda II, walaupun Pemerintah RI yang saat itu berpusat di Yogyakarta telah menyerah, Panglima Besar Jenderal Soedirman tetap melanjutkan perjuangannya, yaitu dengan cara gerilya karena berpegang teguh pada prinsip kepentingan negara dan bangsa.

Akibat dari perlawanan tersebut akhirnya bangsa Indonesia mampu mempertahankan pengakuan atas kemerdekaan dan kedaulatan RI pada tanggal 27 Desember 1949. Perjuangan ini berhasil berkat adanya kepercayaan diri yang kuat, semangat pantang menyerah, berjuang tanpa pamrih dengan tekad merdeka atau mati.

Menjaga keutuhan bangsa dan negara

TNI bersama rakyat melaksanakan operasi dalam negeri seperti penumpasan terhadap PKI di Madiun 1948 dan Gerakan 30 September 1965, terhadap pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, Aceh, Sulawesi Selatan, terhadap PRRI di Sumatera Barat, Permesta di Menado, Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan, PGRS/Paraku di Kalimantan Barat, Republik Maluku Selatan di Ambon, GPLHT di Aceh, Dewan Ganda di Sumatera Selatan, dan OPM di Irian. Perjuangan ini dilaksanakan demi kepentingan menyelamatkan kehidupan berbangsa dan bernegara serta berpegang teguh pada prinsip demi kepentingan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia .

Operasi pengamanan dilaksanakan terhadap kegiatan kenegaraan seperti Pemilu, Sidang Umum/Sidang Istimewa MPR, dan pengamanan terhadap terjadinya konflik komunal. Operasi pengamanan ini didasarkan pada kepentingan negara dan bangsa, penyelamatan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tugas

Sebagai bagian dari TNI, sesuai dengan pasal 7 ayat (1) UU nomor 34 tahun 2004, tugas pokok TNI AD adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Organisasi

Markas Besar TNI-AD berada di bawah koodinasi dengan Markas Besar TNI. Perwira tersenior Angkatan Darat, Kepala Staf TNI Angkatan Darat, adalah perwira tinggi berbintang empat dengan pangkat Jenderal mengepalai Angkatan Darat di bawah Panglima TNI.

Kepala staf

Jabatan tertinggi di TNI Angkatan Darat adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat, yang biasanya dijabat oleh Jenderal berbintang empat. Saat ini TNI Angkatan Darat dipimpin oleh Jenderal TNI Mulyono.

Pangkat

Di TNI Angkatan Darat, sebagaimana di kecabangan lainnya, kepangkatan terdiri dari Perwira, Bintara dan Tamtama. Adapun pangkat tertinggi di Angkatan Darat adalah Jenderal Besar dengan bintang lima. Sampai saat ini ada 3 orang perwira TNI Angkatan Darat yang dianugerahi pangkat tersebut. Mereka adalah:

Komando utama tempur

Komando utama daerah

Badan pelaksana tingkat pusat

Lembaga pendidikan dan pengembangan

Tingkat Kotama daerah

Pada TNI AD tingkat kotama daerah pertama adalah Komando daerah militer (KODAM) yang wilayah pertahanannya biasanya meliputi satu provinsi atau lebih, Kodam dipimpin pewira berpangkat Mayor Jenderal, dibawah Kodam ada Komando resort militer (KOREM) yang wilayahnya biasanya meliputi wilayah luas atau karesidenan, Korem dipimpin perwira berpangkat Kolonel, dibawah Korem ada Komando distrik militer (KODIM) yang daerahnya meliputi wilayah satu Kabupaten/Kota atau lebih, Kodim dipimpin oleh perwira berpangkat Letnan Kolonel, sedangkan ada beberapa Kodim yang berdiri sendiri (tidak menginduk kepada Korem tapi langsung pada Kodim) maka pimpinannya berpangkat Kolonel. Dibawah Kodim ada Komando rayon militer (KORAMIL) yang wilayahnya biasanya terdiri dari satu Kecamatan atau lebih, koramil dipimpin oleh perwira berpangkat Kapten atau Mayor (Untuk Kodim Berdiri Sendiri).


Warna baret

  1. Baret Raider: Warna hijau lumut dengan Lambang Raider ( Cepat, Senyap, Tepat )
  2. Baret Kostrad: Warna hijau dengan lambang Cakra Sapta Agni (Lambang Kostrad)
  3. Baret Kopassus: Warna merah dengan lambang Tribhuana Chandrasa (Lambang Kopassus)
  4. Baret Infanteri (Di bawah organik Pussenif atau Kodam): Warna hijau dengan lambang Pussenif
  5. Baret Kavaleri: Warna hitam dengan lambang Pussenkav
  6. Baret Artileri Pertahanan Udara: Warna cokelat dengan lambang Pussenarhanud
  7. Baret Artileri Medan: Warna cokelat dengan lambang Pussenarmed
  8. Baret Zeni: Warna abu-abu dengan lambang Ditziad
  9. Baret Perhubungan: Warna hijau dengan lambang Dithubad
  10. Baret Polisi Militer: Warna biru muda dengan lambang pistol bersilang (berbeda dengan lambang Puspomad yang bergambar topeng Gajah Mada)
  11. Baret Pembekalan Angkutan: Warna biru tua dengan lambang Ditbekangad
  12. Baret Penerbang Angkatan Darat: Warna merah dengan lambang kuda bersayap

Keterangan:

  • Tidak semua kecabangan memiliki baret.
  • Jika suatu kesatuan berada dibawah organik Kostrad maka menggunakan baret Kostrad (misal: Yonkav-1/Kostrad mengenakan baret warna hijau (Kostrad) bukan hitam), kecuali jika berada dibawah organik Kodam.
  • Pembaretan adalah istilah untuk mendapatkan baret. Tidak mudah untuk mendapatkannya. Maka dari itu baret adalah kebanggaan masing-masing kecabangan.

Peralatan

Persenjataan dan Perlengkapan Infanteri

Senjata ringan

Nama Asal Tipe Kaliber Keterangan
Pindad P1/P2[2]   Indonesia Pistol semiotomatis 9x19mm Versi lokal dari Browning Hi-Power, dengan lisensi dari FN Herstal. Sekitar 30.000 P1 dan 2.000 P2 diproduksi.
Pindad G2 Elite dan G2 Combat   Indonesia Pistol semiotomatis 9x19mm Senjata standar TNI AD.
Pindad PM2[2]   Indonesia Pistol mitraliur 9x19mm
MP5 series   Jerman Pistol mitraliur 9x19mm Digunakan oleh pasukan khusus.
AK-47[2]   Uni Soviet Senapan serbu 7.62x39mm
Pindad SS1[2]   Indonesia Senapan serbu 5.56x45mm Didasarkan pada FN FNC.
Pindad SS2[2]   Indonesia Senapan serbu 5.56x45mm Modenisasi SS1.
M16[2]   Amerika Serikat Senapan serbu 5.56x45mm
M4 Carbine  

Amerika Serikat

Senapan Serbu 5.56x45mm
FAMAS Perancis Senapan Serbu 0.223
HK 416 German Senapan Serbu 5.56x45mm NATO
Pindad SPR-1[2]   Indonesia Senapan runduk 7.62x51mm
Pindad SPR-3[2]   Indonesia Senapan runduk 7.62x51mm
Pindad SPR-2[2]   Indonesia Senapan anti material 12.7x99mm
Pindad SM3   Indonesia Senapan mesin ringan 5.56x45mm Versi lokal FN Minimi.
Pindad SM2[2]   Indonesia Senapan mesin serbaguna 7.62x51mm Versi lokal FN MAG.
Pindad SMB-QCB   Indonesia Senapan mesin berat 12.7x99mm Versi lokal CIS 50MG.

Granat dan Sistem Roket

Nama Asal Tipe Jumlah Keterangan
Pindad SPG1   Indonesia Pelontar granat senapan Pelontar granat yang pertama kali diproduksi lokal
M79   Amerika Serikat Pelontar geranat tembakan tunggal
AT-13 Metis M   Rusia Pelontar rudal anti-tank
M80[3]   Yugoslavia Rudal panggul
PF-89   China Roket Anti Tank

Tank

Model Asal Tipe Jumlah Dalam pesanan Keterangan
Leopard Revolution   Jerman Tank tempur utama 0 61 Paket upgrade Leopard 2 dari Rheinmetall. Dipesan oleh Jenderal Pramono Edhie Wibowo [4][5]
Leopard 2A4   Jerman Tank tempur utama 26 42 Satu paket dengan Leopard Revolution. Telah tiba 26 unit[6][7]
AMX-13   Prancis Light Tank 325 Ditingkatkan kemampuannya Di PT Pindad[8]
FV101 Scorpion 90   Britania Raya Tank ringan 100 Sebagian Akan Dipindah ke Pulau Kalimantan[9]

Angkut Personel Ringan

Model Asal Tipe Jumlah Dalam pesanan Keterangan
AMX-VTT   Prancis Pengangkut personel lapis baja 200
Doosan Tarantula 6x6   Republik Korea Kendaraan tempur infanteri 22 ditempatkan pada dua batalyon, yakni di Yonkav 1 Tank/Kostrad dan Yonkav 9 Serbu/Kodam Jaya.[10]
Marder 1A3   Jerman Kendaraan tempur infanteri 30 50 + 20 Satu paket dengan Leopard Revolution. Telah tiba 30 unit[6][7][11]
V-150 Commando   Amerika Serikat Pengangkut personel lapis baja 200
VAB   Prancis Pengangkut personel lapis baja 46 Awalnya terdapat 14 disediakan. 32 lagi dibeli tahun 2006 untuk misi perdamaian Indonesia di Lebanon.[12]
Alvis Stormer   Britania Raya Pengangkut personel lapis baja ~70 Termasuk varian pengangkut personel lapis baja, mobil komando, ambulans, derek, ranpur logistik, dan ranpur jembatan.[13]
Pindad APS-3 ANOA   Indonesia Pengangkut personel lapis baja 300[14] 2008–2012 Pemesanan Anoa pertama oleh TNI AD pada tahun 2008 sebanyak 154 unit untuk berbagai tipe. tahun 2011 memesan 11 unit tipe APC semua. Tahun 2012 memesan 61 unit.[15] TNI AD memesan 82 unit.
Pindad APR-1V   Indonesia Pengangkut personel lapis baja 40 2004 Pendahulu Pindad APS-3. Dirancang berdasarkan rangka truk komersil milik Isuzu. Pesanan lanjutan batal akibat gempa bumi Samudra Hindia 2004.

Kendaraan Lapis Baja

Model Asal Tipe Jumlah Dalam pesanan Keterangan
FV601 Saladin   Britania Raya Mobil lapis baja 69 Secara bertahap akan diganti dengan Pindad Badak
Ferret[16]   Britania Raya Mobil lapis baja 55
Cadillac Gage Commando Scout   Amerika Serikat Mobil lapis baja 26 1983
BTR-40[16]   Uni Soviet Mobil lapis baja 100-130 1963–1965 Dimodifikasi di Indonesia dari pengangkut personel lapis baja menjadi varian intai lapis baja.[17]
Pindad Badak Mobil lapis Baja 50 secara bertahap akan dibeli 50 Unit Dahulu[18]

Sarana pendukung dan logistik

Model Asal Tipe Jumlah Dalam pesanan Keterangan
M151 MUTT   Amerika Serikat Kendaraan angkut ringan
Dodge M37   Amerika Serikat Kendaraan angkut ringan
Renault Sherpa 2   Prancis Kendaraan angkut ringan 30 Juli 2011 Diumumkan pada Juli 2011[19]
Land Rover LWB   Britania Raya Kendaraan angkut ringan
Steyr Puch Haflinger 700 AP   Austria Kendaraan angkut ringan
Toyota Hilux Jepang Kendaraan angkut ringan
Isuzu D-Max Jepang Kendaraan angkut ringan
Ford Ranger Amerika Serikat Kendaraan angkut ringan
Nissan Q4W73   Jepang Truk ringan
DAF YA400   Belanda Truk angkut
Unimog   Jerman Truk menengah
Steyr 680M   Austria Truk menengah
Bedford MK   Britania Raya Truk ringan
AM General M35   Amerika Serikat Truk menengah
Steyr 17M29   Austria Truk menengah
XR311 FAV   Amerika Serikat Kendaraan serang cepat
Cakra FAV   Indonesia Kendaraan serang cepat

Artileri dan sistem pertahanan udara

Model Asal Tipe Jumlah Dalam pesanan Keterangan
Astros II   Brasil Peluncur roket multilaras 36[20] Multikaliber
NDL-40   Indonesia Peluncur roket multilaras 50 Kaliber 77 mm, buatan PT DI
M48   Yugoslavia Meriam gunung 144
AZP S-60   Uni Soviet Artileri antipesawat kaliber 57mm 256
Oerlikon Skyshield[21]   Swiss Artileri antipesawat kaliber 35mm -
M101 [22]   Amerika Serikat Artileri tarik 54
KH 178   Korea Selatan Artileri tarik 72
KH 179   Korea Selatan Artileri tarik kaliber 155mm
FH-2000[22]   Singapura Artileri tarik 8
Poprad (versi rudal Grom dalam sishanud Kobra [23] )   Polandia Rudal darat-ke-udara jarak pendek Tidak diketahui, namun dipercaya lebih dari 70 unit [24]
ZU-23-2 ( Buatan Polandia)   Polandia Artileri Anti-Pesawat kaliber 23mm -
Rapier   Britania Raya Rudal darat-ke-udara 120 Akan diganti
RBS-70[25]   Swedia Rudal darat-ke-udara 45
Mistral[26]   Prancis Rudal darat-ke-udara -
QW-3[27]   Tiongkok Rudal darat-ke-udara -
AMX Mk 61   Prancis Artileri gerak sendiri 57
CAESAR   Prancis Artileri gerak sendiri 36[28]

Pesawat

Pesawat Asal Tipe Versi Beroperasi[29] Keterangan
Aero Commander   Amerika Serikat Helikopter angkut 680 3
AH-64 Apache   Amerika Serikat Helikopter serang AH-64D & AH-64E 0 8 dalam pesanan[30]
Bell 47   Amerika Serikat Helikopter multiperan 47G 10
Bell UH-1 Iroquois   Amerika Serikat Helikopter multiperan Bell-205A1 10
Bell 412   Amerika Serikat/  Indonesia Helikopter transpor 412
412SP
14
14
Dibuat dengan lisensi di PT DI
Britten-Norman Islander   Britania Raya Transpor multiperan BN-2A 1
CASA C-212 Aviocar   Spanyol/  Indonesia Transpor taktis 4 Transfer produksi pada PT DI
Cessna 310   Amerika Serikat Transpor multiperan 4
Eurocopter Bo 105   Jerman/  Indonesia Helikopter multiperan 30 Dibuat dengan lisensi di PT DI
Eurocopter EC120 Colibri Perancis Helikopter Latih untuk menggantikan Schweizer 300
Eurocopter Fennec Prancis/ Indonesia Helikopter multiperan AS550 1 Dibuat dengan lisensi di PT DI
Mil Mi-17 Hip-H   Rusia Helikopter serang ringan dan transpor Mi-17V5 12
Mil Mi-35 Hind   Rusia Helikopter serang Mi-35 Hind-F 5 [31]
Schweizer 300   Amerika Serikat Helikopter latih 300C 6 Akan diganti

Referensi

  1. ^ "TNI AD Takkan Tambah Personel Tahun Ini". Investor Daily Indonesia. 25 Januari 2012. Diakses tanggal 3 Januari 2014. 
  2. ^ a b c d e f g h i j "TNI Angkatan Darat - Situs Resmi TNI Angkatan Darat" (dalam bahasa Indonesian). 19 March 2011. 
  3. ^ Minister of Economy and Regional Development Republic of Serbia (24 September 2010), Annual Report on the Transfers of Controlled Goods in 2008 (dalam bahasa English), Stockholm International Peace Research Institute, diakses tanggal 30 September 2010 
  4. ^ "TNI AD akan beli 100 tank Leopard dan 8 heli Apache dari Eropa". detiknews.com. 11 November 2011. Diakses tanggal 14 Oktober 2012. 
  5. ^ "Segera, TNI Miliki 150 Tank Leopard". Yahoo.com. Diakses tanggal 14 Oktober 2012. 
  6. ^ a b Indra Wijaya (23 September 2013). "Dua Tank Leopard Tiba di Tanah Air". Tempo. Diakses tanggal 5 Oktober 2013. 
  7. ^ a b Wakhid Muqodam (6 September 2014). "Puluhan Tank Siap Meriahkan Peringatan HUT TNI". suarasurabaya.net. Diakses tanggal 7 September 2014. 
  8. ^ Rujukan kosong (bantuan) 
  9. ^ Rujukan kosong (bantuan) 
  10. ^ Rujukan kosong (bantuan) 
  11. ^ "General Cache Information of Marder" (dalam bahasa English). Military Today. Diakses tanggal 7 Agustus 2015. 
  12. ^ "TNI defends purchase of 32 armored vehicles" (dalam bahasa English). The Jakarta Post. 18 September 2006. Diakses tanggal 10 Juli 2007. 
  13. ^ "Stormer - Light Armoured Vehicles - Jane's Land Forces". Jane's Information Group. 18 Januari 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Mei 2009. 
  14. ^ "Pindad Delivers 40 Units of 6x6 Armoures Personnel Carrier to Department of Defence" (Siaran pers). Pindad. Agustus 2009. Diakses tanggal 19 Maret 2011. 
  15. ^ "Malaysia dan Irak Tunggu Kesepakatan PT Pindad Untuk Boyong Panser Anoa". detikNews. 16 Oktober 2012. Diakses tanggal 16 Oktober 2012. 
  16. ^ a b "Stockholm International Peace Research Institute-The Independent Resource on Global Security". Sipri.org. Diakses tanggal 2 Januari 2014. 
  17. ^ "BTR-40 series of wheeled armoured vehicles". JEDsite. Diakses tanggal Januari 2011. 
  18. ^ Rujukan kosong (bantuan) 
  19. ^ "Renault Trucks Defense Receive New Orders form Indonesia". Renault Trucks Defense. Juli 2011. Diakses tanggal Juli 2011. 
  20. ^ "Компания «Авибрас» поставит СВ Индонезии РСЗО «Астрос-2»" (dalam bahasa Russian). Arms Trade. 9 November 2012. Diakses tanggal 14 November 2012. 
  21. ^ "Air Force Orders anti-Aricraft Weapons". Embassy of the Republic of Indonesia for Norway. Diakses tanggal 7 Agustus 2015. 
  22. ^ a b http://pussenarmed.kodiklat-tniad.mil.id/index.php?option=com_content&view=article&id=46&Itemid=57
  23. ^ "Indo Defence 2010: 4th Indonesia Tri Service Dafence and Aerospace Exhibition" (dalam bahasa English). Army Recognation. 10 November 2010. Diakses tanggal 10 November 2010. 
  24. ^ http://articles.janes.com/articles/Janes-Land-Based-Air-Defence/Indonesia-Indonesia.html
  25. ^ Haryo Adjie Nogo Seno (10 Februari 2009). "RBS-70 : Rudal Pencegat Supersonik Jarak Dekat". IndoMiliter. Diakses tanggal 10 Februari 2009. 
  26. ^ Saiful Munir (12 Oktober 2014). "Spesifikasi Alutsista Rudal Mistral Milik TNI AD". SindoNews. Diakses tanggal 7 Agustus 2015. 
  27. ^ Hendri Firzani (3 Januari 2008). "Rudal Cina Warisan Jenderal Djoko". Gatra. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Agustus 2008. 
  28. ^ http://defense-studies.blogspot.com/2012/09/dua-howitzer-caesar-155-mm-tiba-di.html
  29. ^ "World Military Aircraft Inventory", Aerospace Source Book 2007, Aviation Week & Space Technology, January 15, 2007.
  30. ^ Palupi Annisa Auliani (6 Oktober 2011). "Sjafrie:Kalau PT DI Bisa Lebih Murah, Kemenhan akan Beli Lebih Banyak". Republika.co.id. Diakses tanggal 6 Oktober 2011. 
  31. ^ http://www.milaviapress.com/orbat/indonesia/index.php

Pranala luar