Rasul
Bagian dari seri |
Islam |
---|
Bagian dari seri |
Akidah |
---|
Termasuk: 1Salafi (Ahli Hadis dan Wahhabi) 2Al-Ahbasy dan Barelvi 3Deobandi dan Millî Görüş 4Alawi, Qizilbash, Bektashi; 6Jahmiyah 5Qaramithah, Hassasin, & Druze 7Ajardi, Azariqah, Baihasiyya, Najdat, & Sūfrī 8Wahbiyyah, Nukkari, & Azzabas 9Mevlevi, Süleymancı, & tarekat-tarekat Sufi 10Bahsyamiyyah, Bisyriyyah, & Ikhshîdiyya 11Bektashi dan Qalandari Portal Islam |
Rasūl adalah manusia yang memperoleh wahyu dari Tuhān Yang Maha Berbicara tentang agama dan misinya.
Rasul dalam ajaran Islam
Rasūl (bahasa 'Arāb: رسول Rasūl; Plural رسل Rusul) adalah seseorang yang mendapat wahyu dari Allāh dengan suatu syarī'at dan ia diperintahkan untuk menyampaikannya dan mengamalkannya. Setiap rasul pasti seorang nabī, namun tidak setiap nabi itu seorang rasul, dengan demikian, jumlah nabi jauh lebih banyak dibanding jumlah rasul.
Menurut syarī'at Islām jumlah rasūl ada 312,[1] sesuai dengan hadīts yang telah disebutkan oleh Nabī Muhammād, yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzī.
Menurut Al-Qur'ān Allāh telah mengirimkan banyak nabī kepada ummāt manusia. Seorang rasūl memiliki tingkatan lebih tinggi karena menjadi pimpinan ummāt, sementara nabī tidak harus menjadi pimpinan. Di antara rasūl yang memiliki julukan Ūlūl 'Azmi adalah Nūh, Ibrāhīm, Mūsā, Īsā dan Muhammād.[2] Mereka dikatakan memiliki tingkatan tertinggi di kalangan rasūl. Rasūl yang terbanyak diutus oleh Allāh adalah kepada Bani Israel, berawal dari Mūsā, berakhir pada Īsā, dan di antara keduanya terdapat seribu nabì.
Rasūl dalam al-Qur'ān dan hadits
Dari Al-Qur'ān dan Hadīts disebutkan beberapa nama Nabī sekaligus Rasūl, di antaranya yaitu:
- Ādam diutus sebagai khalīfah pertama di bumi serta menjadi Rasūl bagi anak-anaknya.
- Syīts diutus untuk memimpin anak cucu Ādam dan bani Qabil.[3]
- Idrīs diutus untuk bani Qabil[4] di Babul, Iraq dan Memphis dan bani Syits di Abu Qubays hingga Mesir.
- Nūh diutus untuk bani Rasib di wilayah Selatan Iraq.
- Hūd diutus untuk ʿĀd yang tinggal di Al-Ahqaf, Yaman.
- Shālih diutus untuk kaum Tsamūd di Semenanjung Arab.
- Ibrāhīm diutus untuk bangsa Kaldeā di Kaldaniyyun Ur, Iraq.
- Lūth diutus untuk negeri Sadūm dan Amūrah di Syam, Palestina.
- Ismā'īl diutus untuk untuk penduduk Al-Amaliq, bani Jurhum dan qabilah Yaman, Mekkah.
- Ishāq diutus untuk Kanʻān di wilayah Al-Khalīl, Palestina.
- Yā'qūb diutus untuk Kanʻān di Syam.
- Yūsuf diutus untuk Hyksos dan Kanʻān di Mesir.
- Ayyūb diutus untuk bani Israel dan bangsa Amoria (Aramin) di Horan, Syria.
- Syu'aib diutus untuk kaum Rass, negeri Madyan dan Aykah.
- Mūsā dan Hārūn diutus untuk bangsa Mesir Kuno dan Bani Israel di Mesir.
- Zūlkifli diutus untuk bangsa Amoria di Damaskus.
- Yūnus diutus untuk bangsa Assyria di Ninawa, Iraq.
- Ilyās diutus untuk Funisia dan bani Israel, di Ba'labak Syam.
- Ilyasa' diutus untuk bani Israel dan kaum Amoria di Panyas, Syam.
- Dāwūd diutus untuk bani Israel di Palestina.
- Sulaimān diutus untuk bani Israel di Palestina.
- Zakariyyā diutus untuk bani Israil di Palestina.
- Yahyā diutus untuk bani Israil di Palestina.
- 'Īsā diutus untuk bani Israil di Palestina.
- Muhammād seorang nabī dan rasūl terakhir yang diutus di Jazirah 'Arāb untuk seluruh umat manusia dan jin.[5][6]
Terdapat beberapa perbedaan pendapat tentang siapa nabī sekaligus Rasūl pertama kali diutus kepada suatu kaum. Sebagian berargumen dengan dalīl Al-Qur'ān dan Hadīts bahwa nabī sekaligus Rasūl pertama adalah Nūh,[7][8][9] sedangkan pendapat lain mengatakan Nabī dan Rasūl pertama adalah Syīts.[3]
Al-Alim al-‘Allamah asy-Syaikh Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani, dalam kitabnya yang berjudul ats-Tsamaru al-Yani’ah fi Riyadh al-Badi’ah, menjelaskan isi Hadīts yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban di dalam shahīhnya dari Abū Dzār al-Ghiffarī tentang nama-nama Rasūl yang berjumlah 313 orang. Ādam adalah nama Rasūl yang termaktub pada urutan pertama di dalam Hadīts tersebut.
Al-Imām Kamāluddīn al-Damirī (w. 808 H) dalam ensiklopedinya yang berjudul Hayāt al-Hayawān al-Kubrā menuturkan tentang perbedaan para ʿUlamāʾ mengenai nama Khidhir. Namun, menurut pendapat yang sah, sebagaimana yang kutip juga oleh Al-Imām Al-Baghawī dan ʿUlamāʾ lainnya bahwa nama Nabi Khidhir adalah Balyā. Sedangkan ayahnya bernama Malkān, atau Malikān seperti terdapat di dalam Kitāb Al-Imām Muhyīddīn ibnu ʿAlī Ibnu ʿArabī al-Hātimī at-Thāʾī (w. 1240 H), Futūḥāt al-Makkiyyah. Di dalam Hadīts tentang 313 nama-nama Rasūl itu, nama Balyā termasuk pula di antaranya.
Dengan demikian, tidaklah benar pendapat-pendapat yang menyatakan bahwa Nabī Ādam dan Nabī Khidir atau Balyā hanyalah bertaraf sebagai Nabī saja, dan tidak memiliki kewajiban untuk menyebarkan risālah.
Perbedaan Nabī dan Rasūl
Berikut ini adalah perbedaan Nabī dan Rasūl:[10]
- Jenjang kerasulan lebih tinggi daripada jenjang kenabīan.[11]
- Rasūl diutus kepada kaum yang kāfir, sedangkan Nabī diutus kepada kaum yang telah ber'imān.[12]
- Syarī’at para Rasūl berbeda antara satu dengan yang lainnya, atau dengan kata lain bahwa para Rasūl diutus dengan membawa syarī’at baru.[13] Maksudnya adalah aturan tentang cara hidup umat tersebut, tetapi inti Syarī'at-nya tetap sama yaitu Tauhid.
- Nabī yang pertama adalah Ādam dan Rasūl pertama adalah Nūh.[8]
- Seluruh Rasūl yang diutus, Allāh selamatkan dari percobaan pembunuhan yang dilancarkan oleh kaumnya. Adapun Nabī, ada di antara mereka yang berhasil dibunuh oleh kaumnya.[14]
Kriteria Nabī dan Rasūl
Dikatakan bahwa Nabī dan Rasūl memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi, di antaranya adalah:
Referensi
- ^ Dari Abi Zar bahwa rasulullah ﷺ bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi, "(Jumlah para nabi itu) adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi." "Lalu berapa jumlah rasul di antara mereka?" Dia menjawab, "Tiga ratus dua belas (312)" (Hadits riwayat At-Turmuzy).
- ^ "University of Southern California: Compendium of Muslim Texts". Diakses tanggal 2007-01-03.
- ^ a b Sheath AS [Creation Of Adultery & Music di Youtube.com]
- ^ Daftar nabi dalam agama Islam disitus InfoMasjidKita.com
- ^ “Aku diutus kepada seluruh makhluk.” Ibnu Abdil Barr berkata: Mereka tdk berbeda pendapat bahwa Muhammad ﷺ diutus kepada jin dan manusia sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. (Hadits riwayat Muslim). Ini termasuk keistimewaan dia dibandingkan para nabi yakni dgn diutus dia kepada seluruh jin dan manusia.
- ^ Abu Hurairah berkata bahwa, rasulullah ﷺ bersabda: “Aku diutus kepada yg merah dan yg hitam.” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim). Mujahid bin Jabr menafsirkan hadits ini dgn makna jin dan manusia.
- ^ “Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang setelahnya”. (An-Nisa` 4:163)
- ^ a b "Maka orang-orang mendatangi Adam dan berkata: Wahai Adam, tidakkah engkau tahu (bagaimana keadaan manusia). Allah telah menciptakanmu dengan TanganNya, dan Allah (memerintahkan) Malaikat bersujud kepadamu dan Allah mengajarkan kepadamu nama-nama segala sesuatu. Berilah syafaat kami kepada Rabb kami sehingga kami bisa mendapatkan keleluasaan dari tempat kami ini. Adam berkata: aku tidak berhak demikian, kemudian Adam menceritakan kesalahan yang menimpanya. (Adam berkata): akan tetapi datanglah kepada Nuh, karena ia adalah rasul pertama yang Allah utus kepada penduduk bumi. Maka orang-orang kemudian mendatangi Nuh…."(Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik).
- ^ Husuulul Ma’muul bi Syarhi Tsalaatsatil Ushuulhal, 196-197.
- ^ 5 Perbedaan Antara Nabi dan Rasul, 16 November 2009. Diakses pada 9 Januari 2012
- ^ Al-Hafizh Ibnu Katsir menyatakan dalam Tafsirnya (3/47), “Tidak ada perbedaan (di kalangan ulama) bahwasanya para rasul lebih utama daripada seluruh nabi dan bahwa ulul ‘azmi merupakan yang paling utama di antara mereka (para rasul)”.
- ^ “Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-rasul Kami berturut-turut. Tiap-tiap seorang rasul datang kepada umatnya, umat itu mendustakannya”. (Al-Mu`minun 23:44)
- ^ “Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang”. (Al-Ma`idah 5:48)
- ^ Allah berfirman: “Mengapa kalian dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kalian orang-orang yang beriman?”. (Al-Baqarah 2:91)
- ^ "Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui." (Al anbiyya’ 21:7)
- ^ "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka..." (An Nisaa' 4:34)
Lihat pula
Nabi dan Rasul dalam Islam |
---|
Portal Islam |