Kereta api Matarmaja

layanan kereta api di Indonesia

Interior kereta api Matarmaja

Kereta api Matarmaja
Berkas:Plat nama KA Matarmaja.png
Berkas:CC2018319PWT Ft KA Matarmaja .jpg
KA Matarmaja Melintas Jalur baru Proyek Stasiun Cibitung
Ikhtisar
JenisEkonomi AC
SistemKereta api ekonomi jarak jauh
StatusBeroperasi
LokasiDaop 8 Surabaya
TerminusMalang Kota Baru
Pasar Senen
Layanan1
Operasi
Dibuka28 September 1983
Ditutup-
Dibuka kembali-
PemilikPT Kereta Api Indonesia
OperatorDaerah Operasi VIII Surabaya
DepoKereta: Malang (ML)
Lokomotif: Jatinegara (JNG) dan Sidotopo (SDT)
RangkaianCC 201/CC 203
Data teknis
Panjang lintas881 km
Lebar sepur1067 mm
Elektrifikasi-
Kecepatan operasi40 s.d. 100 km/jam
Titik tertinggi+444 m (Malang)
Jumlah rute171-172
Peta rute
Lintas utara Jawa (koridor Jakarta–Semarang–Malang)

Untuk KA:

ke Bangil
Malang
Malang Kotalama
Kepanjen
Sumberpucung
Terowongan Dwi Bakti Karya
Terowongan Eka Bakti Karya
Jembatan Lahor
Kesamben
Wlingi
Blitar
Ngunut
Tulungagung
Kediri
Papar
ke Surabaya
via Mojokerto
Jembatan Kali Brantas
Kertosono
Nganjuk
Madiun
Magetan
Ngawi
Walikukun
Jawa Timur
Jawa Tengah
Sragen
Solo Jebres
Y  K1S   K3S 
ke Yogyakarta
ke BIAS
Jalan Tol Trans-Jawa
Gundih
ke Surabaya
ke Ambarawa
ke Surabaya
Brumbung
Jalan Tol Semarang
Semarang Tawang
Pekalongan
Tegal
ke Kroya, Purwokerto
Brebes
Babakan
Jawa Tengah
Jawa Barat
ke Kroya, Purwokerto
Cirebon Prujakan
Jatibarang
Terisi
Haurgeulis
ke Bandung
Bekasi
 TP1   TP2   BK1 
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
Jawa Barat
DKI Jakarta
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
Jatinegara
ke Manggarai
Pasar Senen
Terminal Pasar Senen
ke Jakarta Kota
  • Matarmaja juga berhenti di stasiun bertanda bulat penuh berukuran kecil
  • Majapahit dan Brantas juga berhenti di stasiun bertanda bolong merah
  • Matarmaja mengarah Malang hanya berhenti di Gundih
  • Brantas mengarah Blitar hanya berhenti di Brumbung
  • Brantas juga berhenti di stasiun bertanda bolong hitam
  • Brantas juga berhenti di Stasiun Magetan dan Walikukun
Berkas:KA Matarmaja Melewati Stadium Tambun.jpg
KA Matarmaja Full Livery Melintas Stadium Tambun
Berkas:Matarmajac.JPG
Kereta Api Matarmaja AC memasuki Stasiun Pasar Senen dari Malang

Kereta api Matarmaja adalah kereta api penumpang kelas Ekonomi AC yang dimiliki dan dioperasikan PT Kereta Api Indonesia yang melayani koridor Malang Kotabaru-Pasar Senen. Istilah Matarmaja merupakan singkatan dari kota-kota yang dilalui oleh KA ini, yaitu Malang, Blitar, Madiun, dan Jakarta.

Awalnya, kereta api ini melayani rute Madiun-Jakarta, pp, dengan nama kereta api Senja Maja. Atas permintaan pengguna jasa pada tahun 1983, relasi diperpanjang hingga Blitar, lalu Malang. Pada awalnya, rangkaian kereta api Matarmaja berisi rangkaian ekonomi dan satu kereta bisnis, namun kemudian diubah menjadi keseluruhannya rangkaian ekonomi.

Dalam pengoperasiannya, KA ini juga mengalami perubahan jalur. Awalnya KA ini menjalani rute selatan (lewat Purwokerto dan Yogyakarta), namun kemudian, demi mengisi kekosongan petak Semarang-Solo, KA ini akhirnya dioperasikan lewat jalur utara (Pekalongan hingga Semarang) dan kemudian berbelok ke jalur cabang arah Solo barulah kemudian menuju ke Malang. Dengan harga tiket Rp110.000,00 saat ini Matarmaja menggunakan kereta ekonomi AC terbaru.[1][2]

Rangkaian kereta

Rangkaian kereta api ini (stamformasi) terdiri atas sebuah lokomotif, 8 rangkaian kereta api ekonomi AC dengan livery "Kesepakatan" (K3), sebuah kereta makan pembangkit (KMP3), satu gerbong bagasi, dan satu gerbong pembangkit.

Stasiun-stasiun yang disinggahi

Kereta ini singgah di Stasiun Malang, Stasiun Kepanjen, Stasiun Sumberpucung, Stasiun Kesamben, Stasiun Wlingi, Stasiun Blitar, Stasiun Ngunut, Stasiun Tulungagung, Stasiun Kediri, Stasiun Nganjuk, Stasiun Madiun, Stasiun Solo Jebres, Stasiun Semarang Poncol, Stasiun Pekalongan, Stasiun Tegal, Stasiun Babakan, Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Jatibarang, Stasiun Haurgeulis, Stasiun Jatinegara, dan Stasiun Pasar Senen.

Jadwal Perjalanan

KA 171 (Malang-Pasar Senen)
Stasiun Kedatangan Keberangkatan
Malang - 17.00
Kepanjen 17.24 17.27
Sumberpucung 17.42 17.44
Kesamben 18.05 18.07
Wlingi 18.20 18.24
Blitar 18.48 18.52
Ngunut 19.14 19.16
Tulungagung 19.30 19.33
Kediri 20.07 20.13
Nganjuk 21.10 21.12
Madiun 21.54 22.07
Kedunggalar 22.37 22.44
Masaran 23.19 23.28
Solojebres 23.45 00.02
Gundih 00.47 00.58
Semarang Tawang 02.27 02.50
Pekalongan 04.13 04.19
Tegal 05.08 05.14
Babakan 05.55 05.57
Cirebonprujakan 06.17 06.30
Jatibarang 07.05 07.08
Pegadenbaru 07.53 07.55
Jatinegara 09.34 09.36
Pasar Senen 09.45 -
KA 172 (Pasar Senen-Malang)
Stasiun Kedatangan Keberangkatan
Pasar Senen - 15.15
Pegadenbaru 16.54 16.56
Jatibarang 17.39 17.41
Cirebonprujakan 18.15 18.23
Babakan 18.43 18.45
Tegal 19.25 19.30
Pekalongan 20.17 20.26
Semarang Tawang 21.50 22.25
Salem 00.16 00.28
Solojebres 00.53 01.00
Madiun 02.16 02.30
Nganjuk 03.12 03.14
Kediri 04.10 04.15
Tulungagung 04.49 04.53
Ngunut 05.08 05.10
Blitar 05.32 05.45
Wlingi 06.09 06.12
Kesamben 06.25 06.28
Sumberpucung 06.49 06.52
Kepanjen 07.07 07.10
Pakisaji 07.21 07.30
Malang Kotalama 07.42 07.45
Malang 07.50 -

Insiden

  • Pada tanggal 22 April 2013, di daerah Bagor, Nganjuk, kereta api Matarmaja ditabrak (bukan menabrak) bus Sugeng Rahayu pada pukul 21.00. Diduga disebabkan karena sopir bus tergesa-gesa menyeberang perlintasan sebidang.[3]
  • Pada hari Minggu, tanggal 12 Juli 2015, KA Matarmaja jurusan Jakarta-Malang anjlok di Kelurahan Klemunan, Kecamatan Wlingi, Blitar. KA Matarmaja ini anjlok di posisi tikungan, anjloknya KA Matarmaja ini tak terjadi pada rangkaian gerbong sehingga dipastikan penumpang aman. Penumpang berhasil dievakuasi dengan bus menuju Malang. Hingga saat ini penyebab utama anjloknya KA Matarmaja masih dalam penyelidikan. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 06.30 WIB.[4]
  • Pada tanggal 24 Agustus 2015, terjadi anjlokan kereta api Matarmaja di Garum, Blitar. Kereta yang dihela lokomotif CC201 04 06 ini kemudian langsung dievakuasi karena masih berada di atas rel. Tiada korban jiwa, namun dua kereta api, Gajayana dan Malabar tertahan di Stasiun Blitar.[5]

Catatan kaki

Pranala luar