Jalur kereta api Kalisat–Banyuwangi

jalur kereta api di Indonesia

Jalur kereta api Kalisat–Banyuwangi Baru adalah jalur kereta api utama di Indonesia yang termasuk dalam Daerah Operasi IX Jember. Jalur ini terletak di Kabupaten Jember hingga Kabupaten Banyuwangi. Setiap harinya kereta api yang melintasi jalur ini tergolong frekuensi tidak padat (total ±16 kereta api yang melintas), yaitu Mutiara Timur, Sri Tanjung, Tawang Alun, Probowangi, dan Pandanwangi. Ditambah, kereta angkutan Semen Tigaroda jurusan Nambo-Banyuwangi, p.p. yang beroperasi tidak setiap hari.

Jalur kereta api Kalisat–Banyuwangi
Rel di sekitar Terowongan Mrawan, saat proses pembangunan.
Ikhtisar
JenisJalur lintas utama
SistemJalur kereta api rel berat
StatusBeroperasi
TerminusKalisat
Banyuwangi
Operasi
Dibangun oleh
Dibuka
  • 1902-1903
  • 1985 (jalur baru Kabat–Banyuwangi Baru)
PemilikDitjen KA, Kemenhub RI
OperatorPT Kereta Api Indonesia
Daerah Operasi IX Jember
Data teknis
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Kecepatan operasi60 s.d. 80 km/jam

Boleh dibilang, jalur ini adalah ciri khas wilayah timur Daop IX yang bertipikal pegunungan dan dataran tinggi. Belum lagi pada petak Kalisat-Ledokombo terdapat puluhan bukit yang ada di tepian rel. Semakin ke timur, mulai dari Kalibaru ruang jarak (spasial) antara jalur rel dan permukiman amatlah sempit, tetapi lanskap sepanjang jalur ini hingga titik minus (Banyuwangi Baru) bisa dikatakan sebagai pemandangan khas jalur timur Daop IX.

Di utara Stasiun Banyuwangi Baru terdapat petak balon (balloon loop) yang menggantikan pemutar rel di jalur ujung lain. rute balon ini disebut demikian karena bentuknya yang seperti balon. Rute ini berawal dari Stasiun Banyuwangi Baru masuk kembali ke jalan raya melintasi pabrik-pabrik seperti Pusri, Pelabuhan Meneng, dan Jakarta Lloyd.[1] Namun, rute balon tersebut kini sudah tidak dipergunakan karena pabrik-pabrik tersebut mengganti moda transportasi barang-barangnya. Kini rute balon tersebut diperkecil dan terletak di selatan jalan kecil yang menghubungkan Jalan Gatot Subroto dan Jalan Lingkar Ketapang.

Sejarah

Konstruksi jalur kereta api ini mulai dibangun pada penghujung abad ke-19, melewati perbukitan terjal dan rawan terhadap longsor, terutama di segmen Garahan–Mrawan. Pembangunan diprakarsai oleh Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta api Hindia Belanda. Pada tanggal 10 September 1902, segmen Kalisat–Mrawan selesai dibangun, dilanjutkan dengan segmen Mrawan–Banyuwangi Lama pada tanggal 2 Februari 1903.[2]

Penutupan jalur Kabat–Banyuwangi Lama

Pada tahun 1985, jalur kereta api baru telah selesai dibangun oleh PJKA dari Stasiun Kabat menuju Stasiun Banyuwangi Baru yang mengakibatkan segmen ke Banyuwangi Lama resmi dinonaktifkan.

Segmen ke Banyuwangi Lama resmi ditutup pada 31 Maret 1988.[3] Sejak dekade 90-an, jalur ini sudah tidak dioperasikan lagi karena digantikan oleh jalur baru dari Stasiun Kabat menuju Stasiun Banyuwangi Baru yang memiliki akses cukup dekat menuju Pelabuhan Ketapang.

Keadaan di jalur rel ini berbeda antara satu kawasan dengan kawasan lain. Stasiun Kabat sudah tidak difungsikan dan yang bisa dilihat adalah bangunan tanpa atap yang dijalari rumput liar. Stasiun Banyuwangi juga sudah tidak difungsikan dan kini menjadi kompleks pertokoan, tetapi arsitektur asli dari stasiun ini masih dijaga. Jalur yang melewati Desa Kedayunan masih ada meskipun hanya besi rel nya saja dan bantalannya telah hilang. Di Perumahan Kalirejo Permai besi-besi rel ini sudah dilepas untuk dijual, bahkan ada beberapa rumah yang memiliki pagar dari bekas rel kereta api. Perlintasan kereta di Jalan S. Parman kini telah dibangun pos polisi di atasnya. Jalan Kepiting di Kelurahan Sobo adalah jalan raya baru yang dibangun sesaat setelah rel sudah tidak difungsikan, di sisi kanan dan kiri Jalan Kepiting terdapat besi tiang berkarat yang dulunya mungkin berwarna biru-putih, tanda sebuah rel kereta pernah ada disana. Perkampungan warga dan komplek pertokoan dibangun di atas rel yang telah mati ini dari Kertosari hingga Karangrejo. Beberapa palang perlintasan manual juga masih ada, seperti yang terdapat di rel yang melintasi Jalan Ikan Sadar, Karangrejo. Beberapa bekas gedung atau pabrik industri juga terdapat di lokasi-lokasi dekat jalur rel menandakan bahwa dulu terdapat kegiatan industri yang memanfaatkan kereta api. Beberapa pabrik yang terkenal adalah pabrik bernama Naga Bulan, sebuah perusahaan pengolahan minyak kopra. Dan sisa-sisa dari jalur rel ini masih bisa ditelusuri sampai ke Pantai Boom, tetapi turntable yang dulu ada di ujung jalur ini sudah hilang.

Pendirian bangunan permanen di atas jalur mati Kabat-Banyuwangi Lama menyalahi aturan PT Kereta Api Indonesia yang menyatakan bahwa aset lahan milik KAI adalah milik negara dan tidak bisa dimiliki oleh warga. Hal ini dijelaskan lebih lanjut oleh Kepala Bagian PT KAI Daerah Operasi IX Jember, Gatut Setyatmoko. Hal ini menyebabkan bangunan permanen tersebut harus siap sewaktu-waktu ditertibkan tanpa pemberian ganti rugi.[4]

Profil jalur

Segmen Jenis rel Bantalan Laju maksimum
Kalisat–Kalibaru R54 Beton 60-70 km/jam (di terowongan dibatasi hingga 40 km/jam)
Kalibaru–Sumberwadung R54 80 km/jam
Sumberwadung–Temuguruh R42 dan R33 Kayu dan besi 60-70 km/jam
Temuguruh–Banyuwangi Baru R42 Beton 80 km/jam

Jalur terhubung

Lintas aktif

Bangil–Kalisat

Lintas nonaktif

Layanan kereta api

Penumpang

Kelas campuran

Kelas ekonomi AC

Lokal ekonomi AC

Barang

Angkutan semen Indocement, tujuan Nambo dan tujuan Banyuwangi[5]

Daftar stasiun

Lintas aktif

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas 25 JemberBanyuwangi Baru
Segmen KalisatMrawan
Diresmikan pada tanggal 10 September 1902
oleh Staatsspoorwegen Oosterlijnen
Termasuk dalam Daerah Operasi IX Jember
5503 Kalisat KLT Jalan HOS Cokroaminoto 1, Kalisat, Kalisat, Jember km 214+462 lintas Surabaya KotaProbolinggoKalisatPanarukan
km 0+000 lintas KalisatKabatBanyuwangi Lama
+265 m Beroperasi  
5504 Ledokombo LDO Sumberlesung, Ledokombo, Jember km 8+320 +370 m Beroperasi  
5505 Sumbersalak SBS Sumbersalak, Ledokombo, Jember km 11+529 +422 m Tidak beroperasi  
5506 Sempolan SPL Sumberjati, Silo, Jember km 16+020 +469 m Beroperasi  
5507 Garahan GRN Garahan, Silo, Jember km 20+271 +514 m Beroperasi  
BH -
Terowongan Garahan
panjang: 113 m
letak: km 25
Dibangun pada tahun 1901–1902
5508 Mrawan MRW Sidomulyo, Silo, Jember km 29+880 +524 m Beroperasi  
Segmen MrawanBanyuwangi Lama
Diresmikan pada tanggal 2 Februari 1903
BH -
Terowongan Mrawan
panjang: 690 m
letak: km 30
Dibangun pada tahun 1901–1902, disempurnakan pada tahun 1910
5509 Kalibaru KBR Kalibaruwetan, Kalibaru, Banyuwangi km 37+390 +428 m Beroperasi  
5511 Krikilan KKL Tegalharjo, Glenmore, Banyuwangi km 42+500 +361 m Tidak beroperasi  
5512 Glenmore GLM Sepanjang, Glenmore, Banyuwangi km 44+752 +342 m Beroperasi  
5513 Kempit KMP Sumbergondo, Glenmore, Banyuwangi km 47+742 +322 m Tidak beroperasi  
5514 Sumberwadung SWD Tulungrejo, Glenmore, Banyuwangi km 50+954 +312 m Beroperasi  
5515 Kalisetail KSL Jambewangi, Sempu, Banyuwangi km 54+766 +272 m Beroperasi  
5516 Temuguruh TGR Gendoh, Sempu, Banyuwangi km 62+090 +196 m Beroperasi  
5517 Singojuruh SGJ Singojuruh, Singojuruh, Banyuwangi km 66+316 +160 m Beroperasi  
5518 Rogojampi RGP Jalan Stasiun Rogojampi, Rogojampi, Rogojampi, Banyuwangi km 72+197 lintas Kalisat-Kabat-Banyuwangi Lama
km 0+000 lintas Rogojampi-Benculuk
+89 m Beroperasi  
5519 Kabat KBT Kabat, Kabat, Banyuwangi km 76+557 lintas Kalisat-Kabat-Banyuwangi Lama
km 0+000 lintas Kabat-Banyuwangi Baru
+47 m Tidak beroperasi  
Segmen KabatBanyuwangi Baru
Diresmikan pada tanggal 1985
oleh PJKA
5532 Karangasem KNE Jalan Stasiun Karangasem, Bakungan, Glagah, Banyuwangi km 6+855 +82 m Beroperasi  
5533 Argopuro AGO Jalan Stasiun Argopuro, Klatak, Kalipuro, Banyuwangi km 12+630 +56 m Beroperasi  
5534 Banyuwangi Baru BW   Jalan Gatot Subroto 36, Ketapang, Kalipuro, Banyuwangi km 18+484 +7 m Beroperasi  

Lintas nonaktif Kabat–Banyuwangi Lama

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Segmen MrawanBanyuwangi Lama
Diresmikan pada tanggal 2 Februari 1903
5519 Kabat KBT Kabat, Kabat, Banyuwangi km 76+557 lintas Kalisat-Kabat-Banyuwangi Lama
km 0+000 lintas Kabat-Banyuwangi Baru
+47 m Tidak beroperasi  
5521 Dadapan DPA Dadapan, Kabat, Banyuwangi km 80+570 +37 m Tidak beroperasi Berkas:Stasiun-dadapan-kini.jpeg
5530 Banyuwangi '' BW Lama Karangrejo, Banyuwangi, Banyuwangi km 85+964 +6 m Tidak beroperasi  

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [6]
  • Stasiun nonaktif: [7][8]
  • Pengidentifikasi stasiun: [9]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [10]:106-124


Galeri

Lintas nonaktif Kabat–Banyuwangi Lama

Referensi

  1. ^ Jalur mati di daerah Banyuwangi
  2. ^ Staatsspoorwegen (1932). Staatsspoorwegen in Nederlandsch-Indië: Jaarstatistieken over de jaren 1931 en 1932. Burgerlijke Openbare Werken. 
  3. ^ Jalur mati di daerah Banyuwangi
  4. ^ Baihaqi, Agus. Sabtu, 22 September 2012. Radar Banyuwangi.
  5. ^ Sudarsih, Amad (Agustus 2014). "Kamen Nambo 3: Rekor Jarak Tempuh Terpanjang di Indonesia". Majalah KA. 
  6. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  7. ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  8. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  9. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  10. ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.