Jalur kereta api Kalisat–Banyuwangi
Jalur kereta api Kalisat–Banyuwangi Baru adalah jalur kereta api utama di Indonesia yang termasuk dalam Daerah Operasi IX Jember. Jalur ini terletak di Kabupaten Jember hingga Kabupaten Banyuwangi. Setiap harinya kereta api yang melintasi jalur ini tergolong frekuensi tidak padat (total ±16 kereta api yang melintas), yaitu Mutiara Timur, Sri Tanjung, Tawang Alun, Probowangi, dan Pandanwangi. Ditambah, kereta angkutan Semen Tigaroda jurusan Nambo-Banyuwangi, p.p. yang beroperasi tidak setiap hari.
Jalur kereta api Kalisat–Banyuwangi | |
---|---|
Ikhtisar | |
Jenis | Jalur lintas utama |
Sistem | Jalur kereta api rel berat |
Status | Beroperasi |
Terminus | Kalisat Banyuwangi |
Operasi | |
Dibangun oleh |
|
Dibuka |
|
Pemilik | Ditjen KA, Kemenhub RI |
Operator | PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IX Jember |
Data teknis | |
Lebar sepur | 1.067 mm (3 ft 6 in) |
Kecepatan operasi | 60 s.d. 80 km/jam |
Boleh dibilang, jalur ini adalah ciri khas wilayah timur Daop IX yang bertipikal pegunungan dan dataran tinggi. Belum lagi pada petak Kalisat-Ledokombo terdapat puluhan bukit yang ada di tepian rel. Semakin ke timur, mulai dari Kalibaru ruang jarak (spasial) antara jalur rel dan permukiman amatlah sempit, tetapi lanskap sepanjang jalur ini hingga titik minus (Banyuwangi Baru) bisa dikatakan sebagai pemandangan khas jalur timur Daop IX.
Di utara Stasiun Banyuwangi Baru terdapat petak balon (balloon loop) yang menggantikan pemutar rel di jalur ujung lain. rute balon ini disebut demikian karena bentuknya yang seperti balon. Rute ini berawal dari Stasiun Banyuwangi Baru masuk kembali ke jalan raya melintasi pabrik-pabrik seperti Pusri, Pelabuhan Meneng, dan Jakarta Lloyd.[1] Namun, rute balon tersebut kini sudah tidak dipergunakan karena pabrik-pabrik tersebut mengganti moda transportasi barang-barangnya. Kini rute balon tersebut diperkecil dan terletak di selatan jalan kecil yang menghubungkan Jalan Gatot Subroto dan Jalan Lingkar Ketapang.
Sejarah
Konstruksi jalur kereta api ini mulai dibangun pada penghujung abad ke-19, melewati perbukitan terjal dan rawan terhadap longsor, terutama di segmen Garahan–Mrawan. Pembangunan diprakarsai oleh Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta api Hindia Belanda. Pada tanggal 10 September 1902, segmen Kalisat–Mrawan selesai dibangun, dilanjutkan dengan segmen Mrawan–Banyuwangi Lama pada tanggal 2 Februari 1903.[2]
Penutupan jalur Kabat–Banyuwangi Lama
Pada tahun 1985, jalur kereta api baru telah selesai dibangun oleh PJKA dari Stasiun Kabat menuju Stasiun Banyuwangi Baru yang mengakibatkan segmen ke Banyuwangi Lama resmi dinonaktifkan.
Segmen ke Banyuwangi Lama resmi ditutup pada 31 Maret 1988.[3] Sejak dekade 90-an, jalur ini sudah tidak dioperasikan lagi karena digantikan oleh jalur baru dari Stasiun Kabat menuju Stasiun Banyuwangi Baru yang memiliki akses cukup dekat menuju Pelabuhan Ketapang.
Keadaan di jalur rel ini berbeda antara satu kawasan dengan kawasan lain. Stasiun Kabat sudah tidak difungsikan dan yang bisa dilihat adalah bangunan tanpa atap yang dijalari rumput liar. Stasiun Banyuwangi juga sudah tidak difungsikan dan kini menjadi kompleks pertokoan, tetapi arsitektur asli dari stasiun ini masih dijaga. Jalur yang melewati Desa Kedayunan masih ada meskipun hanya besi rel nya saja dan bantalannya telah hilang. Di Perumahan Kalirejo Permai besi-besi rel ini sudah dilepas untuk dijual, bahkan ada beberapa rumah yang memiliki pagar dari bekas rel kereta api. Perlintasan kereta di Jalan S. Parman kini telah dibangun pos polisi di atasnya. Jalan Kepiting di Kelurahan Sobo adalah jalan raya baru yang dibangun sesaat setelah rel sudah tidak difungsikan, di sisi kanan dan kiri Jalan Kepiting terdapat besi tiang berkarat yang dulunya mungkin berwarna biru-putih, tanda sebuah rel kereta pernah ada disana. Perkampungan warga dan komplek pertokoan dibangun di atas rel yang telah mati ini dari Kertosari hingga Karangrejo. Beberapa palang perlintasan manual juga masih ada, seperti yang terdapat di rel yang melintasi Jalan Ikan Sadar, Karangrejo. Beberapa bekas gedung atau pabrik industri juga terdapat di lokasi-lokasi dekat jalur rel menandakan bahwa dulu terdapat kegiatan industri yang memanfaatkan kereta api. Beberapa pabrik yang terkenal adalah pabrik bernama Naga Bulan, sebuah perusahaan pengolahan minyak kopra. Dan sisa-sisa dari jalur rel ini masih bisa ditelusuri sampai ke Pantai Boom, tetapi turntable yang dulu ada di ujung jalur ini sudah hilang.
Pendirian bangunan permanen di atas jalur mati Kabat-Banyuwangi Lama menyalahi aturan PT Kereta Api Indonesia yang menyatakan bahwa aset lahan milik KAI adalah milik negara dan tidak bisa dimiliki oleh warga. Hal ini dijelaskan lebih lanjut oleh Kepala Bagian PT KAI Daerah Operasi IX Jember, Gatut Setyatmoko. Hal ini menyebabkan bangunan permanen tersebut harus siap sewaktu-waktu ditertibkan tanpa pemberian ganti rugi.[4]
Profil jalur
Segmen | Jenis rel | Bantalan | Laju maksimum |
---|---|---|---|
Kalisat–Kalibaru | R54 | Beton | 60-70 km/jam (di terowongan dibatasi hingga 40 km/jam) |
Kalibaru–Sumberwadung | R54 | 80 km/jam | |
Sumberwadung–Temuguruh | R42 dan R33 | Kayu dan besi | 60-70 km/jam |
Temuguruh–Banyuwangi Baru | R42 | Beton | 80 km/jam |
Jalur terhubung
Lintas aktif
Lintas nonaktif
- Rogojampi–Benculuk
- Kalisat–Panarukan
- Kabat–Banyuwangi Lama
Layanan kereta api
Penumpang
Kelas campuran
- Mutiara Timur, tujuan Surabaya dan tujuan Banyuwangi (eksekutif-ekonomi AC premium)
- Wijayakusuma, tujuan Cilacap dan tujuan Surabaya bersambung Banyuwangi (eksekutif-ekonomi AC premium)
Kelas ekonomi AC
- Sri Tanjung, tujuan Banyuwangi dan tujuan Surabaya bersambung Lempuyangan
- Tawang Alun, tujuan Malang dan tujuan Bangil bersambung Banyuwangi
- Probowangi, tujuan Surabaya dan tujuan Banyuwangi
Lokal ekonomi AC
- Pandanwangi, tujuan Jember dan tujuan Banyuwangi
Barang
Angkutan semen Indocement, tujuan Nambo dan tujuan Banyuwangi[5]
Daftar stasiun
Lintas aktif
Nomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Lintas 25 Jember–Banyuwangi Baru Segmen Kalisat–Mrawan |
Diresmikan pada tanggal 10 September 1902 oleh Staatsspoorwegen Oosterlijnen Termasuk dalam Daerah Operasi IX Jember | ||||||
5503 | Kalisat | KLT | Jalan HOS Cokroaminoto 1, Kalisat, Kalisat, Jember | km 214+462 lintas Surabaya Kota–Probolinggo–Kalisat–Panarukan km 0+000 lintas Kalisat–Kabat–Banyuwangi Lama |
+265 m | Beroperasi | |
5504 | Ledokombo | LDO | Sumberlesung, Ledokombo, Jember | km 8+320 | +370 m | Beroperasi | |
5505 | Sumbersalak | SBS | Sumbersalak, Ledokombo, Jember | km 11+529 | +422 m | Tidak beroperasi | |
5506 | Sempolan | SPL | Sumberjati, Silo, Jember | km 16+020 | +469 m | Beroperasi | |
5507 | Garahan | GRN | Garahan, Silo, Jember | km 20+271 | +514 m | Beroperasi | |
BH - Terowongan Garahan |
panjang: 113 m letak: km 25 Dibangun pada tahun 1901–1902 | ||||||
5508 | Mrawan | MRW | Sidomulyo, Silo, Jember | km 29+880 | +524 m | Beroperasi | |
Segmen Mrawan–Banyuwangi Lama |
Diresmikan pada tanggal 2 Februari 1903 | ||||||
BH - Terowongan Mrawan |
panjang: 690 m letak: km 30 Dibangun pada tahun 1901–1902, disempurnakan pada tahun 1910 | ||||||
5509 | Kalibaru | KBR | Kalibaruwetan, Kalibaru, Banyuwangi | km 37+390 | +428 m | Beroperasi | |
5511 | Krikilan | KKL | Tegalharjo, Glenmore, Banyuwangi | km 42+500 | +361 m | Tidak beroperasi | |
5512 | Glenmore | GLM | Sepanjang, Glenmore, Banyuwangi | km 44+752 | +342 m | Beroperasi | |
5513 | Kempit | KMP | Sumbergondo, Glenmore, Banyuwangi | km 47+742 | +322 m | Tidak beroperasi | |
5514 | Sumberwadung | SWD | Tulungrejo, Glenmore, Banyuwangi | km 50+954 | +312 m | Beroperasi | |
5515 | Kalisetail | KSL | Jambewangi, Sempu, Banyuwangi | km 54+766 | +272 m | Beroperasi | |
5516 | Temuguruh | TGR | Gendoh, Sempu, Banyuwangi | km 62+090 | +196 m | Beroperasi | |
5517 | Singojuruh | SGJ | Singojuruh, Singojuruh, Banyuwangi | km 66+316 | +160 m | Beroperasi | |
5518 | Rogojampi | RGP | Jalan Stasiun Rogojampi, Rogojampi, Rogojampi, Banyuwangi | km 72+197 lintas Kalisat-Kabat-Banyuwangi Lama km 0+000 lintas Rogojampi-Benculuk |
+89 m | Beroperasi | |
5519 | Kabat | KBT | Kabat, Kabat, Banyuwangi | km 76+557 lintas Kalisat-Kabat-Banyuwangi Lama km 0+000 lintas Kabat-Banyuwangi Baru |
+47 m | Tidak beroperasi | |
Segmen Kabat–Banyuwangi Baru |
Diresmikan pada tanggal 1985 oleh PJKA | ||||||
5532 | Karangasem | KNE | Jalan Stasiun Karangasem, Bakungan, Glagah, Banyuwangi | km 6+855 | +82 m | Beroperasi | |
5533 | Argopuro | AGO | Jalan Stasiun Argopuro, Klatak, Kalipuro, Banyuwangi | km 12+630 | +56 m | Beroperasi | |
5534 | Banyuwangi Baru | BW | Jalan Gatot Subroto 36, Ketapang, Kalipuro, Banyuwangi | km 18+484 | +7 m | Beroperasi |
Lintas nonaktif Kabat–Banyuwangi Lama
Nomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Segmen Mrawan–Banyuwangi Lama |
Diresmikan pada tanggal 2 Februari 1903 | ||||||
5519 | Kabat | KBT | Kabat, Kabat, Banyuwangi | km 76+557 lintas Kalisat-Kabat-Banyuwangi Lama km 0+000 lintas Kabat-Banyuwangi Baru |
+47 m | Tidak beroperasi | |
5521 | Dadapan | DPA | Dadapan, Kabat, Banyuwangi | km 80+570 | +37 m | Tidak beroperasi | Berkas:Stasiun-dadapan-kini.jpeg |
5530 | Banyuwangi '' | BW Lama | Karangrejo, Banyuwangi, Banyuwangi | km 85+964 | +6 m | Tidak beroperasi | |
Keterangan:
Referensi:
|
Galeri
Lintas nonaktif Kabat–Banyuwangi Lama
-
Bekas jembatan rel kereta di kawasan Pantai Boom Banyuwangi
-
Lahan bekas rel yang dijadikan Pasar Tiga Berlian, Kepatihan
-
Bekas depo lokomotif dengan dua jalur di dekatnya terdapat turn-table
-
Sebuah palang perlintasan kereta yang sudah tidak berfungsi di Kelurahan Sobo
-
Naga Bulan
-
Jembatan rel yang sudah tidak difungsikan di Sumberrejo
Referensi
- ^ Jalur mati di daerah Banyuwangi
- ^ Staatsspoorwegen (1932). Staatsspoorwegen in Nederlandsch-Indië: Jaarstatistieken over de jaren 1931 en 1932. Burgerlijke Openbare Werken.
- ^ Jalur mati di daerah Banyuwangi
- ^ Baihaqi, Agus. Sabtu, 22 September 2012. Radar Banyuwangi.
- ^ Sudarsih, Amad (Agustus 2014). "Kamen Nambo 3: Rekor Jarak Tempuh Terpanjang di Indonesia". Majalah KA.
- ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023.
- ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa.
- ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
- ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.