Kereta api Anjasmoro

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Anjasmoro merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi plus yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta yang melayani lintas Pasar Senen-Jombang lewat Yogyakarta dan sebaliknya. Kereta api ini mulai dioperasikan pada tanggal 1 Desember 2019 sejak diberlakukan grafik perjalanan kereta api (gapeka) 2019 dengan menggunakan rangkaian kereta api Jayabaya pada pengoperasiannya.[1][2]

Kereta api Anjasmoro
Berkas:Papan Nama KA Anjasmoro khas Daop 1.jpg
Kereta api Anjasmoro setelah meninggalkan Stasiun Yogyakarta
Informasi umum
Jenis layananKereta api kelas campuran
Kereta api jarak jauh
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi I Jakarta
PendahuluTebuireng
Bangunkarta
Mulai beroperasi1 Desember 2019
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian1.000 penumpang per bulan[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalPasar Senen
Stasiun akhirJombang
Jarak tempuh730 km
Waktu tempuh rerataantara 12 jam 10 menit hingga 13 jam 7 menit
Frekuensi perjalananSatu kali pergi pulang sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan ekonomi plus
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 80/64 tempat duduk disusun 2-2 (kelas ekonomi plus)
    kursi saling berhadapan dan tidak bisa direbahkan
Fasilitas restorasiAda.
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, tanpa tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Hanya pada layanan kelas eksekutif
Fasilitas lainToilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, AC, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional60 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal127-128

Asal-usul nama

Nama "Anjasmoro" berasal dari salah satu nama gunung, Gunung Anjasmoro, yang memiliki ketinggian 2.282 m dari permukaan laut dan merupakan tataran pegunungan dengan puncak tertinggi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Sejarah

Kereta api Anjasmoro beroperasi pertama kali pada tanggal 1 Desember 2019 melayani perjalanan kelas eksekutif dan ekonomi plus lintas Jakarta–Jombang—sebelumnya pernah dilayani dengan perjalanan kelas ekonomi dari Jombang ke Jakarta dengan nama "Tebuireng". Pada tanggal 24 Desember 1994, layanan kereta api Tebuireng ditingkatkan dengan menambah rangkaian kereta kelas bisnis, kemudian semua rangkaian berubah layanan menjadi kelas bisnis sejak tanggal 1 Agustus 1996.

Penambahan layanan kelas eksekutif dilakukan sejak tanggal 1 Agustus 1999 dan pada tanggal 15 April 2001 kereta api tersebut melayani perjalanan dengan kelas eksekutif dan bisnis, dengan rangkaian yang terdiri dari dua kereta kelas eksekutif (K1) dan delapan kereta kelas bisnis (K2) yang kelak diberi nama "Bangunkarta"—merupakan singkatan dari kota-kota yang dilalui kereta api ini, "Jombang–Madiun–Jakarta". Setelah lintasan perjalanan pada kereta api Bangunkarta diperpanjang sampai Surabaya sejak tahun 2013, belum ada kereta api yang melayani trayek yang sama.

Mulai tanggal 1 April 2020, PT KAI membatalkan perjalanan kereta api Anjasmoro dalam rangka pencegahan penyebaran penyakit koronavirus 2019.[3]

Data teknis

Lintasan perjalanan Pasar Senen - Jombang pp.
Lokomotif CC206
Rangkaian 4 kereta eksekutif (K1 JAKK) + 1 kereta makan/pembangkit (KM1/M1/MP3 JAKK) + 5 kereta ekonomi plus (K3 JAKK)


Keterangan :

  • Dalam sekali perjalanan, ia jarang menggunakan kereta pembangkit (P) maupun kereta makan (KM1 atau M1), kecuali jika kereta makan pembangkit mengalami masalah maupun kerusakan.
  • Beberapa kereta ekonomi plus tersebut terdapat ruang kosong untuk penyandang disabilitas sehingga jumlah kursi per kereta sebanyak 64 kursi
  • Susunan rangkaian kereta dapat berubah sewaktu-waktu.

Tarif

Tarif kereta api ini berkisar antara Rp165.000,00-Rp300.000,00 untuk kelas ekonomi plus dan Rp265.000,00-Rp540.000,00 untuk kelas eksekutif tergantung pada jarak tempuh, subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional. Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang hanya dapat dipesan mulai dua jam sebelum keberangkatan di stasiun yang berada dalam lintas berikut :

  • Jombang - Madiun maupun sebaliknya: Rp40.000,00 (ekonomi plus) dan Rp70.000,00 (eksekutif)
  • Madiun - Yogyakarta maupun sebaliknya: Rp70.000,00 (ekonomi plus) dan Rp100.000,00 (eksekutif)
  • Cirebon - Jakarta maupun sebaliknya: Rp105.000,00 (ekonomi plus) dan Rp165.000,00 (eksekutif)

Jadwal perjalanan

Berikut ini adalah jadwal perjalanan kereta api Anjasmoro per 1 Desember 2019 (berdasarkan Gapeka 2019).

KA 127 Anjasmoro

Jombang–Pasar Senen

KA 128 Anjasmoro

Pasar Senen–Jombang

Stasiun Datang Berangkat Stasiun Datang Berangkat
Jombang - 21.40 Pasar Senen - 05.25
Kertosono 21.56 21.59 Pegadenbaru 07.07 07.09
Nganjuk 22.18 22.20 Cirebon Prujakan 08.21 08.30
Caruban 22.47 22.49 Purwokerto 10.24 10.37
Madiun 23.03 23.10 Kroya 11.03 11.09
Ngawi 23.32 23.34 Karanganyar 11.40 11.44
Sragen 00.10 00.12 Wonosari 12.00 12.06
Solo Balapan 00.38 00.45 Prembun 12.16 12.22
Klaten 01.10 01.12 Kutoarjo 12.33 12.36
Yogyakarta 01.36 01.50 Yogyakarta 13.28 13.36
Kutoarjo 02.45 02.49 Klaten 14.00 14.02
Butuh 02.57 03.03 Solo Balapan 14.29 14.41
Kutowinangun 03.16 03.22 Sragen 15.06 15.08
Wonosari 03.28 03.36 Ngawi 15.41 15.43
Kebumen 03.42 03.48 Madiun 16.05 16.10
Ijo 04.13 04.20 Caruban 16.25 16.27
Kroya 04.40 04.45 Nganjuk 16.53 16.55
Purwokerto 05.15 05.27 Kertosono 17.15 17.18
Cirebon Prujakan 07.22 07.37 Jombang 17.35 -
Pegadenbaru 08.54 08.57
Jatinegara 10.35 10.37
Pasar Senen 10.47 -

Referensi

  1. ^ Media, Kompas Cyber. "KA Anjasmoro Diluncurkan, Layani Perjalanan Jombang-Jakarta Per 1 Desember 2019 Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-01-29. 
  2. ^ Sulistyo, Bayu Tri (2019-11-01). "1 Desember KAI Luncurkan Tiga KA Jarak Jauh Baru". Railway Enthusiast Digest. Diakses tanggal 2020-01-29. 
  3. ^ Agency, jombang.tv. "KAI di Daop 7 MN perpanjang masa pembatalan pengoperasian kereta". jombang.tv. Diakses tanggal 2020-04-03. 

Pranala luar