Kereta api Turangga

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Turangga merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melayani lintas Surabaya GubengGambir melalui TasikmalayaBandung dan sebaliknya. Kereta api yang menempuh jarak sejauh 865 km dalam waktu sekitar 17 jam ini memiliki waktu keberangkatan dari stasiun awal pada sore hari.

Kereta api Turangga
Berkas:Papan Nama KA Turangga III Khas Daop 8.jpg
Kereta api Turangga saat melintas langsung Stasiun Manggarai
Informasi umum
Jenis layananKereta api jarak jauh
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi VIII Surabaya
Mulai beroperasi1 September 1995[1]
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian1.300 penumpang per hari[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalSurabaya Gubeng
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah
Stasiun akhirGambir
Jarak tempuh865 km
Waktu tempuh reratasekitar 16 jam 49 menit hingga 17 jam 7 menit
Frekuensi perjalananSekali pergi pulang sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan luxury[2]
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 26 tempat duduk disusun 1-2 (luxury)
    kursi dapat diputar dan dapat direbahkan hingga 140°
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks dengan tirai dan lapisan laminasi isolator panas
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, dan peredam suara
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional65 s.d. 105 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal77-78

Nama Turangga diambil dari nama lain kuda tunggangan para raja/bangsawan di Jawa yang melambangkan kendaraan yang bisa melaju dengan kencang dalam berbagai keadaan.

Sejarah

 
Kereta api Turangga saat tiba di Stasiun Surabaya Gubeng menggunakan rangkaian kereta lama, 2011

Kereta api Turangga pertama kali beroperasi pada 1 September 1995 melayani lintas Surabaya–Bandung dengan layanan kelas bisnis plus dan eksekutif.[1] Sejak 11 Oktober 1999, ia hanya melayani kelas eksekutif dan beroperasi menggunakan rangkaian kereta baru dari PT. INKA keluaran 1999, sedangkan rangkaian kereta kelas bisnis dimutasi ke Malang untuk pengoperasian kereta api Gajayana.

Sejak 19 Januari 2009, kereta api ini beroperasi menggunakan rangkaian kereta hasil penyehatan kereta buatan tahun 1960—sebagian besar warna tampak dalam kereta berwarna hijau.

Sejak pertengahan 2018, rangkaian kereta berbahan baja nirkarat buatan PT INKA digunakan untuk pengoperasian kereta api Turangga. Dengan dikeluarkannya grafik perjalanan kereta api terbaru oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan PT KAI mulai tanggal 1 Desember 2019, lintas pelayanan kereta api Turangga diperpanjang hingga Stasiun Gambir.[3]

Mulai 10 Juli 2020 KA Turangga sudah Berhenti di Stasiun Bekasi untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.

Data teknis

Lintas pelayanan Surabaya GubengGambir melalui Bandung pp.
Lokomotif CC206
Susunan rangkaian kereta
(Per 3 Juli 2020)
1 kereta kelas luxury (K1 2019 SBI/ML) + 1 kereta kelas eksekutif (K1 2018/2019 SDT) + 1 kereta makan (M1 2018 SDT) + 3 kereta kelas eksekutif (K1 2018/2019 SDT) + 1 kereta pembangkit (P 2018 SDT)

Catatan :

  • Susunan rangkaian kereta dapat berubah sewaktu-waktu
  • Dilakukan penambahan layanan kelas luxury mulai 3 Juli hingga 2 Agustus 2020[4]

Tarif

Tarif kereta api ini berkisar antara Rp270.000,00–Rp500.000,00 tergantung pada jarak tempuh, subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional yang dapat dipesan sebelum hari keberangkatan. Adapun tarif kereta api untuk lintas GambirBandung ditetapkan sebesar Rp150.000,00.

Selain itu, terdapat tarif khusus yang berlaku dua jam sebelum keberangkatan :

Jadwal perjalanan

Jadwal perjalanan kereta api Turangga per 1 Desember 2019 (sesuai Gapeka 2019).

KA 77 Turangga
(Surabaya Gubeng–Gambir)
KA 78 Turangga
(Gambir–Surabaya Gubeng)
Stasiun Tiba Berangkat Stasiun Tiba Berangkat
Surabaya Gubeng - 16.30 Gambir - 14.00
Mojokerto 17.06 17.09 Cimahi 16.59 17.01
Jombang 17.30 17.33 Bandung 17.12 18.05
Kertosono 17.49 17.52 Cipeundeuy 19.56 20.06
Nganjuk 18.11 18.13 Tasikmalaya 20.55 21.00
Madiun 18.53 18.59 Banjar 21.47 22.03
Solo Balapan 20.14 20.19 Kroya 23.37 23.53
Yogyakarta 21.06 21.18 Kutoarjo 01.17 01.20
Kutoarjo 22.11 22.15 Yogyakarta 02.11 02.22
Kebumen 22.43 22.56 Solo Balapan 03.09 03.14
Karanganyar 23.08 23.15 Madiun 04.31 04.42
Kroya 23.47 23.51 Nganjuk 05.22 05.24
Banjar 01.17 01.30 Kertosono 05.44 05.47
Tasikmalaya 02.18 02.25 Jombang 06.03 06.06
Cipeundeuy 03.14 03.27 Mojokerto 06.28 06.31
Bandung 05.20 06.05 Surabaya Gubeng 07.07 -
Cimahi 06.16 06.18
Jatinegara 09.01 09.03
Gambir 09.19 -

Galeri

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Perumka (1995). Album 50 Tahun Perkeretaapian Indonesia. Bandung: Perum Kereta Api. 
  2. ^ "Kereta Api Surabaya-Jakarta dan Bandung Beroperasi Hari Ini". Tempo. Diakses tanggal 2020-07-04. 
  3. ^ "4 Kereta Api Dari dan Menuju Jakarta yang Berubah Jadwal Per 1 Desember 2019 Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-05-11. 
  4. ^ "KAI Daop 8 Operasikan Dua Kereta Jarak Jauh". Kominfo Jatim. 

Pranala luar

(Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia