Muhyiddin Yassin

Perdana Menteri ke-8 Malaysia

Tan Sri Dato' (Dr) Haji Mahiaddin bin Md. Yasin[a][2][3] atau saat ini lebih dikenal dengan nama Muhyiddin bin Haji Muhammad Yassin (Jawi: ماهيا الدين بن مد ياسين; lahir 15 Mei 1947) adalah politikus Malaysia yang saat ini menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia. Ia diangkat pada 29 Februari 2020 dan dilantik pada 1 Maret 2020 setelah pengunduran diri Mahathir Mohamad yang tak terduga pada 24 Februari 2020. Muhyiddin adalah Ketua Umum Perikatan Nasional (PN) dan Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia (BERSATU). Sebelum menjabat sebagai perdana menteri, ia menjabat Menteri Dalam Negeri di Kabinet Mahathir VII sejak 2018 hingga 2020, Wakil Perdana Menteri Malaysia dari 2009 hingga 2015, Wakil Ketua Umum Barisan Nasional (BN) dan Wakil Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai komponen utama koalisi BN dari 2009 hingga 2016.

Muhyiddin Yassin
PSM SPMJ SHMS DUNM SPSA SPMP SUNS SPDK DP PNBS MP MLA
محي الدين ياسين‎
Berkas:TS Muhyiddin Yassin.jpg
Perdana Menteri Malaysia ke-8
Mulai menjabat
1 Maret 2020
Penguasa monarkiAl-Sultan Abdullah
WakilMohamed Azmin Ali
Ismail Sabri Yaakob
Fadillah Yusof
Mohd Radzi Md Jidin
(sebagai menteri senior)
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Wakil Perdana Menteri Malaysia ke-10
Masa jabatan
10 April 2009 – 29 Juli 2015
Penguasa monarkiMizan Zainal Abidin
Abdul Halim
Perdana MenteriNajib Razak
Menteri Dalam Negeri Malaysia ke-21
Masa jabatan
21 Mei 2018 – 24 Februari 2020
Perdana MenteriMahathir Mohamad
Menteri Pendidikan Malaysia ke-16
Masa jabatan
10 April 2009 – 29 Juli 2015
Perdana MenteriNajib Razak
Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia ke-11
Masa jabatan
18 Maret 2008 – 8 April 2009
Perdana MenteriAbdullah Ahmad Badawi
Sebelum
Pendahulu
Rafidah Aziz
Pengganti
Mustapa Mohamed
Ong Ka Chuan (2015–2018)
Menteri Pertanian dan Industri Berbasis Agro Malaysia
Masa jabatan
31 Maret 2004 – 17 Maret 2008
Perdana MenteriAbdullah Ahmad Badawi
Sebelum
Pendahulu
Abdul Ajib Ahmad (sebagai Menteri Pertanian)
Sebelum
Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia
Mulai menjabat
7 September 2016
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Pengganti
Petahana
Sebelum
Deputi Presiden Organisasi Nasional Malaysia Bersatu
Masa jabatan
26 Maret 2009 – 29 Juli 2015
PresidenNajib Razak
Menteri Besar Johor ke-13
Masa jabatan
12 Agustus 1986 – 13 Mei 1995
Anggota Parlemen Malaysia
dapil Pagoh
Mulai menjabat
24 April 1995
Sebelum
Pendahulu
Ahmad Omar (UMNOBN)
Pengganti
Petahana
Sebelum
Mayoritas6,927 (2018)
12,842 (2013)
12,581 (2008)
18,747 (2004)
12,850 (1999)
17,599 (1995)
Masa jabatan
31 Juli 1978 – 19 Juli 1986
Sebelum
Pengganti
Ahmad Omar (UMNOBN)
Mayoritas16,383 (1982)
15,610 (1978)
Anggota Majelis Legislatif Negara Bagian Johor
dapil Gambir
Mulai menjabat
9 Mei 2018
Sebelum
Pendahulu
Asojan Muniandy (MICBN)
Pengganti
Petahana
Sebelum
Mayoritas3,088 (2018)
Anggota Majelis Legislatif Negara Bagian Johor
dapil Bukit Serampang
Masa jabatan
22 April 1986 – 3 Agustus 1995
Sebelum
Pendahulu
Zakaria Salleh (UMNOBN)
Pengganti
Ahmad Omar (UMNOBN)
Mayoritas7,020 (1990)
tanpa lawan (1986)
Informasi pribadi
Lahir
Mahiaddin bin Md Yassin

15 Mei 1947 (umur 77)
Muar, Johor, Malaysia
Partai politikUMNO (1978—2016)
BERSATU (2016–)
Afiliasi politik
lainnya
Barisan Nasional (1976–2016)
Pakatan Harapan (2017–2020)
Perikatan Nasional (2020–)
Suami/istri
(m. 1972)
[1]
AnakFakhri Yassin (umur 48)
Nabilah (umur 46)
Najwa (umur 38)
Farhan Yassin (umur 31)
Tempat tinggalMuar, Johor
PekerjaanPolitikus
Tanda tangan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Muhyiddin besar di negara bagian Johor, Malaysia dan bergabung dengan layanan publik negara bagian setelah lulus dari Universitas Malaya. Ia mengambil posisi manajemen diberbagai perusahaan milik negara. Selama masa jabatannya sebagai anggota parlemen Dewan Rakyat, ia diangkat sebagai Sekretaris Parlemen untuk Menteri Luar Negeri, Wakil Menteri Wilayah Federal dan kemudian menjadi Wakil Menteri Perdagangan dan Industri. Selain menjabat Ketua Organisasi Nasional Melayu Bersatu Negara Bagian Johor, ia juga menjadi Menteri Besar Johor dari tahun 1986 hingga 1995.

Ia kembali ke politik federal pada tahun 1995 dan diangkat ke kabinet sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Ia diangkat sebagai Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Urusan Konsumen Malaysia setelah pemilihan umum 1999 dan menjadi Wakil Presiden UMNO pada tahun 2000. Dibawah kepemimpinan perdana menteri Abdullah Ahmad Badawi, Muhyiddin menjabat sebagai Menteri Pertanian dan Industri Berbasis Agro (2004–2008) dan kemudian Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia (2008-2009).

Pada tahun 2008, ia memperebutkan dan memenangkan kursi Wakil Presiden UMNO dan diangkat sebagai Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pendidikan oleh Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pada tahun 2009. Sebagai Menteri Pendidikan, Muhyiddin mengakhiri penggunaan bahasa Inggris sebagai media pengajaran untuk ilmu pengetahuan dan matematika di sekolah umum. Dia juga menarik kontroversi setelah menggambarkan dirinya sebagai "Melayu pertama" ketika ditantang oleh oposisi untuk menyebut dirinya sebagai "Malaysia pertama". Selama perombakan kabinet jangka menengah Najib pada bulan Juli 2015, ia dikeluarkan dari posisinya, menandai petahana pertama yang ditinggalkan; pada Juni 2016 ia dipecat dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu.

Kehidupan awal

Lahir dengan nama Mahiaddin Md. Yasin, ia berasal dari Muar, Johor dan mendapat pendidikan awal di Sekolah Kebangsaan Maharani dan Sekolah Kebangsaan Ismail di Muar. Kemudian ia melanjutkan pelajaran ke Universitas Malaya dan berhasil memperoleh Ijazah Sarjana Muda Ekonomi dan Pengajian Melayu pada tahun 1971. Ayahnya, Haji Muhammad Yassin bin Muhammad merupakan keturunan Bugis dan Melayu. Muhammad Yassin adalah ulama yang merantau dari Riau, Indonesia menuju Johor. Sedangkan ibunya, Hajjah Khadijah binti Kassim merupakan keturunan Melayu dan Jawa[4]

Keluarga

Muhyiddin telah berumah tangga pada 22 September 1972 dengan Puan Sri Hajjah Norainee Abdul Rahman. Mereka dikaruniai empat orang anak, yaitu Fakhri Mahiaddin, Nabilah Mahiaddin, Najwa Mahiaddin dan Farhan Mahiaddin. Sebagian besar anaknya sangat terlibat dalam bisnis dan korporat, industri hiburan dan penulisan. Putranya, Fakhri Yassin adalah seorang tokoh perusahaan di Malaysia dan menjabat sebagai Ketua Eksekutif. Anak kedua, Nabilah terlibat dalam penulisan buku sementara Najwa dan Farhan Yassin memiliki minat yang sama di industri hiburan.

Dalam kesehariannya, Muhyiddin lebih menyukai permainan golf sebagai hobinya. Bahkan dirinya mendirikan Yayasan Golf Amal Tan Sri Muhyiddin untuk kegiatan amal bagi rakyat Malaysia.

Kegiatan

Seragam

Federasi Pramuka Malaysia

Dia juga mantan Wakil Presiden Jenderal Federasi Kepanduan Malaysia. Pada 25 April 2009, ia meresmikan Peringatan 100 Tahun Pramuka Malaysia. Hadir pula mantan Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi.

Ia merupakan penerima Bintang Semangat Padi Kelas Satu (BSP I) - Emas dan Medali dalam Peringatan 100 Tahun Pramuka Malaysia.

Asosiasi Bulan Sabit Merah Malaysia

Muhyiddin adalah mantan Wakil Presiden Asosiasi Bulan Sabit Merah Malaysia di Dewan Kepresidenan. Asosiasi ini aktif melayani masyarakat. Diantara layanan yang ditawarkan adalah layanan ambulans, manajemen bencana, pelatihan dan pengembangan, serta layanan kesehatan dan masyarakat.

Karier

Setelah menyelesaikan studinya, Muhyiddin bergabung dengan layanan publik negara bagian Johor sebagai asisten sekretaris pelatihan dan beasiswa. Pada tahun 1974, ia diangkat sebagai asisten perwira distrik (ADO) Muar. Ia meninggalkan pegawai negeri untuk bergabung dengan sektor korporasi di Perusahaan Pengembangan Ekonomi Negara Johor (PKENJ), mengelola anak perusahaannya seperti Sergam Berhad sebagai direktur pelaksana (1974–1977), Equity Mal (Johore) Sdn Bhd sebagai Direktur (1974–1978 ), Sri Saujana Berhad sebagai direktur pelaksana (1974–1978) dan SGS Ates (M) Sdn Bhd sebagai Manajer Sumber Daya Manusia (1974).[butuh rujukan]

Politik dan pemerintahan

Perjalanan politik

 
Najib Razak memegang salinan manifesto pemilihan koalisi Barisan Nasional menjelang pemungutan suara di rapat umum Barisan Nasional disebuah stadion di Bukit Jalil

Karier politik awal (1971–1986)

Keterlibatan Muhyiddin dalam politik dimulai ketika ia bergabung dengan UMNO sebagai anggota biasa dicabang Pagoh pada tahun 1971. Ia terpilih sebagai ketua pemuda UMNO cabang Pagoh dan sekretaris pada tahun 1976. Kemudian ia menjadi Ketua Pemuda UMNO negara bagian Johor hingga tahun 1987.

Muhyiddin menduduki kursi Exco di Pemuda UMNO Malaysia. Pada 1984, Muhyiddin terpilih sebagai Ketua UMNO Distrik Pagoh, menggantikan Othman Saat. Kariernya dalam UMNO begitu pesat. Dari anggota dewan eksekutif negara, ia naik menjadi Ketua UMNO Johor dan kemudian menjadi Menteri Besar Johor.

Muhyiddin ikut serta dan terpilih sebagai anggota parlemen Dewan Rakyat untuk daerah pemilihan Pagoh pada pemilihan umum 1978 dan mempertahankan kursi sampai tahun 1982. Muhyiddin diangkat sebagai Sekretaris Parlemen di Kementerian Luar Negeri; kemudian, ia diangkat menjadi Wakil Menteri Wilayah Federal dan kemudian menjadi Menteri Perdagangan dan Industri.

Menteri Besar Johor (1986–1995)

Pada pemilihan umum 1986, Muhyiddin bertanding untuk memenangkan kursi Majelis Legislatif Negara Bagian Johor daerah pemilihan Bukit Serampang membuka jalan baginya untuk menjadi Menteri Besar Johor pada 13 Agustus 1986. Terlebih lagi atas kemenangan Barisan Nasional di negara bagian Johor. Masa jabatannya sebagai Menteri Besar berlangsung hingga 6 Mei 1995.

Johor mengalami pergeseran paradigma ketika Muhyiddin menjadi Menteri Besar dari tahun 1986 hingga 1995. Kebijaksanaannya dalam perencanaan dan administrasi telah mendorong perekonomian negara bagian Johor dengan pertumbuhan lebih dari 9 persen, selama lima tahun berturut-turut. Dibawah pemerintahannya, negara bagian Johor mengalami pekerjaan penuh yang dinikmati hanya oleh sebagian kecil negara di dunia. Kemajuan Johor dibawah kepemimpinannya layak dipuji[5] meski mengkhawatirkan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew bahkan memperingatkan rakyat Singapura agar berhati-hati karena jika tidak, Johor akan bersaing dengan negara Singapura.

Dibawah kepemimpinannya pula, selaku Ketua Umum Badan Pembangunan Ekonomi Johor menjadi simbol kesuksesan konglomerat Melayu negara. Kebijakan privatisasi negara bagian Johor menguntungkan semua orang karena uang yang dihemat dapat membangun banyak fasilitas disekitar Johor dan keberhasilan mekanisme ekonomi Melayu yang dibagikan melalui Amanah Saham Johor.

Syiar Islam turut cemerlang di era Muhyiddin. Mahkamah Syariah dan kedudukan pegawai-pegawai mahkamah dinaikkan taraf. Masjid lama diperbaiki dan dibesarkan serta masjid-masjid baru dibina. Tenaga pengajar sekolah-sekolah agama ditambah dengan memperkenalkan Kursus Pendidikan Dasar Guru Agama negara bagian Johor.

Pada masa pemerintahan Muhyiddin, Sertifikat Syahadah Thanawi, Maahad Johor telah mendapatkan kembali pengakuan dari Universitas Al Azhar, Mesir dan Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.

Menteri di kabinet (1995–2009)

Muhyiddin kembali memperebutkan kursi sebagai anggota parlemen Dewan Rakyat untuk daerah pemilihan Pagoh pada pemilihan umum 1995.

Ia menjabat beberapa posisi kabinet pemerintah federal yang berbeda-beda antara lain Menteri Pemuda dan Olahraga (1995–1999), Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Konsumen (1999–2004), Menteri Pertanian dan Industri berbasis Agro (2004–2008) dan Menteri Perdagangan Internasional dan Industri (2008–2009). Selain itu, ia juga ditunjuk sebagai Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pendidikan oleh Perdana Menteri Najib Razak pada tahun 2009.

Posisi di UMNO

Pada 1984, Muhyiddin memperebutkan kursi Dewan Tertinggi UMNO namun kalah. Kemudian ia diangkat sebagai Ketua Penghubung UMNO negara bagian Johor dan selanjutnya diangkat sebagai anggota Dewan Tertinggi. Pada November 1990, ia menjadi calon wakil presiden UMNO tapi kembali terkalahkan. Ia mencalonkan kembali pemilihan partai UMNO pada November 1993 dan berhasil. Meski demikian, ia kalah dalam pemilu 1996 saat bertanding jabatan wakil presiden. Akhirnya pada pemilihan tahun 2000, ia memenangkan jabatan wakil presiden UMNO, tetap di pos itu hingga pemilihan partai pada Oktober 2008, ketika Muhyiddin berhasil merebut jabatan deputi presiden yang kosong setelah Najib Razak menjadi presiden UMNO ketika presiden petahana Abdullah Ahmad Badawi pensiun dari politik.

Sidang Umum UMNO 2009 dan pemilihan partai

Muhyiddin menyerang rencana transisi awal Abdullah Ahmad Badawi sebagai "terlalu lama", dan beberapa orang mengatakan bahwa pada suatu saat Muhyiddin hendak meminta dan memaksa Abdullah untuk mundur, meskipun dia tidak pernah melakukannya secara langsung. Pada pemilihan umum 2008, Muhyiddin berhasil mempertahankan kursinya dan tetap menjadi pimpinan UMNO. Terkejut dengan hasil pemilu, dia menyerukan reformasi.

Selama pemilihan umum dan pemilihan partai UMNO 2009, Muhyiddin adalah kandidat untuk jabatan deputi presiden, yang dikosongkan sejak Najib Razak menjadi presiden. Ia ditantang oleh Mohd Ali Rustam, Ketua Menteri Melaka, dan Muhammad Muhammad Taib, Menteri Pembangunan Daerah dan Pedesaan. Muhyiddin dipandang sebagai pendukung Mahathir Mohamad, terlihat menjadi yang terdepan dalam kompetisi ini dengan banyak nominasi dari divisi UMNO. Namun demikian, persaingannya sangat ketat karena Taib dan Rustam memperoleh lebih banyak tempat, terutama dari kubu Abdullah. Analisis politik menilai kompetisi ini menjadi sangat ketat. Namun, dewan tertinggi UMNO memutuskan untuk mendiskualifikasi pencalonan Ali Rustam setelah para asistennya tertangkap basah terlibat korupsi usai pemeriksaan. Pemilihan tersebut menghasilkan pemilihan Muhyiddin untuk jabatan itu dengan 1.575 suara dibandingkan Muhammad Muhammad Taib dengan 916 suara.

Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pendidikan (2009–2015)

 
Pertemuan bilateral India-Malaysia oleh Perdana Menteri India Manmohan Singh dan Wakil Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin di Kuala Lumpur

Atas keberhasilan dan percapaiannya di politik, Perdana Menteri Mohd. Najib Tun Razak mengangkat Muhyiddin sebagai Wakil Perdana Menteri mendampingi Najib merangkap jabatan sebagai Menteri Pendidikan pada April 2009 atau setelah pengunduran diri Perdana Menteri ke-5 Tun Abdullah Ahmad Badawi dan pembentukan Kabinet Najib I.

Sebagai menteri pendidikan, Muhyiddin menerapkan kebijakan baru untuk menggunakan bahasa Melayu saat mengajar matematika dan sains di seluruh sekolah dasar dan menengah negeri.[6]

Ia diangkat sebagai Ketua Komite Nasional Penanggulangan Bencana (National Disaster Management). Sementara Perdana Menteri Malaysia, Mohd. Najib Abdul Razak sedang berlibur dan bermain golf dengan Presiden Barack Obama di Pulau Hawaii, Amerika Serikat,[7] ia bertindak sebagai Penjabat Perdana Menteri Malaysia dan mengelola dengan baik kebutuhan korban banjir meskipun ada berbagai tantangan.

Muhyiddin terlibat kontroversial pada Maret 2010 dengan menyatakan bahwa dia adalah 'orang Melayu pertama' daripada 'orang Malaysia pertama'.[8] Ia juga berkata bahwa tidak ada yang salah dengan ras lain melakukan hal yang sama; misalnya, orang Tionghoa dapat mengklaim diri mereka sebagai "orang Tionghoa pertama, orang Malaysia kedua" dan termasuk orang India. Pada 13 Juli 2010, dia mengatakan bahwa siapa pun bebas untuk membentuk asosiasi, termasuk Perkasa kelompok hak asasi Melayu versi China atau India.[9] PM Najib membela Muhyiddin dengan menyangkal bahwa pernyataannya tidak sejalan dengan konsep "1Malaysia" yang dipopulerkan oleh pemerintah.

Diberhentikan dari posisi di kabinet

Selama perombakan kabinet jangka menengah pada 28 Juli 2015, Najib mencopot Muhyiddin dari jabatannya sebagai Wakil Perdana Menteri. Pemecatan itu dilakukan setelah Muhyiddin membuat pernyataan publik yang kritis tentang penanganan Najib atas skandal 1Malaysia Development Berhad. Najib menyatakan bahwa pemecatan Muhyiddin dan pemecatan menteri lain yang kritis terhadap kepemimpinannya, adalah untuk menciptakan "tim yang lebih bersatu".[10] Muhyiddin tetap menjadi deputi presiden UMNO, tetapi setelah terus mengkritik UMNO, dia akhirnya dipecat oleh dewan tertinggi partai pada Juni 2016.[11] Muhyiddin tetap tidak menyesal dengan alasan bahwa ia tidak pernah mengkhianati partai dan berjanji untuk terus mengkritik diluar UMNO.[11]

Bergabung dengan oposisi

Mendirikan partai politik baru

Setelah Muhyiddin diberhentikan sebagai Wakil Perdana Menteri kemudian sebagai anggota UMNO, ia mendaftarkan partai politik baru dengan nama Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) bersama dengan Perdana Menteri Malaysia ke-4 Tun Dr. Mahathir Mohamad pada Agustus 2016. Muhyiddin menjadi presiden partai sementara Mahathir menjadi ketua dan putranya Mukhriz Mahathir menjadi wakil presiden. Partai baru ini diutamakan pada Bumiputra – Melayu dan Pribumi – dalam arti bahwa keanggotaan penuh hanya terbuka untuk kaum Bumiputra. Ras lain dapat bergabung dengan partai tetapi tidak dapat memberikan suara atau ikut serta dalam pemilihan partai.[12] Pada saat itu, ia menjadi satu-satunya anggota Parlemen Malaysia yang merupakan anggota PPBM.

Kembali ke pemerintahan bersama Pakatan Harapan

Setelah kemenangan Pakatan Harapan pada pemilu 2018, Muhyiddin kembali memimpin dan bergabung ke pemerintahan dibawah Perdana Menteri terpilih Mahathir Mohamad.

Mencalonkan diri sebagai Menteri Besar Johor

Muhyiddin bertanding atas tiket Pakatan Harapan untuk menjadi anggota Majelis Legislatif Negara Bagian untuk daerah pemilihan Gambir. Meskipun ia menang besar di parlemen tersebut dan juga terpilih sebagai Menteri Besar Johor, akan tetapi ia lebih memilih berkhidmat di kabinet dengan dilantik sebagai Menteri Dalam Negeri Malaysia. Kemudian, Menteri Besar Johor dipercayakan kepada Osman Sapian.

Menteri Dalam Negeri (2018–2020)

 
Menteri Ketenagakerjaan Indonesia, Ida Fauziyah menerima kunjungan Menteri Dalam Negeri Malaysia, Muhyiddin Yassin di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta

Perdana Menteri Tun Dr. Mahathir Mohamad mengangkat Muhyiddin sebagai Menteri Dalam Negeri Malaysia menggantikan Ahmad Zahid Hamidi yang tergabung dalam oposisi atas kekalahan koalisi partainya, yaitu Barisan Nasional. Kemudian, Muhyiddin dilantik pada Mei 2018.

Sebagai menteri dalam negeri, Muhyiddin mengumumkan komitmen pemerintah dalam mengatasi masalah dumping para imigran gelap. Ia telah mengumumkan bahwa batas untuk mengakhiri Program Pekerjaan dan Pemukiman Kembali Imigran Ilegal (PATI) adalah 30 Juni 2018. Selain itu, program penyerahan sukarela atau yang dikenal dengan Program 3 + 1 telah diperkenalkan untuk memberikan kesempatan kepada para imigran gelap untuk dideportasi ke negara asalnya.[13]

Pada 12 Juli 2018, Sekretaris Politiknya, Hafiz Abdul Halim mengeluarkan pernyataan publik yang menyatakan bahwa Muhyiddin telah menjalani operasi dengan aman untuk mengangkat tumor stadium awal pada bagian pankreas disebuah rumah sakit di Singapura dan telah diberikan cuti selama sebulan untuk menjalani pengobatan susulan.[14] Oleh karena itu, tugasnya sebagai Menteri Dalam Negeri dilaksanakan sementara oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad dan ia berhalangan untuk menghadiri upacara pelantikan sebagai anggota parlemen Pagoh yang berlangsung pada 16 Juli 2018 di Gedung Dewan Rakyat di hadapan Yang Dipertua Dewan Rakyat, Mohamad Ariff Md Yusof.

Perdana menteri

 
 
Kunjungan kenegaraan pertama Muhyiddin sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Muhyiddin dilantik oleh Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah pada 1 Maret 2020. Sebelumnya pada 29 Febriari 2020, ia telah ditetapkan sebagai Perdana Menteri Malaysia menggantikan Mahathir Mohamad yang mengundurkan diri secara tiba-tiba.[15][16] Mengetahui akan hal itu, Muhyiddin sujud syukur kepada-Nya bahwa ia akan dilantik sebagai perdana menteri.[17] Pelantikan Muhyiddin ditengah-tengah krisis politik dan pandemi COVID-19. Selain itu pelantikannya sesuai dengan Pasal 40(2)(a) dan Pasal 43(2)(a) Konstitusi Federal.

Ia dijuluki sebagai Bapak Keprihatinan atau Bapak Kepedulian atas kinerjanya yang membuat program Bantuan Prihatin Rakyat (BPR) dan beberapa program lainnya. Kebijakan kontroversialnya antara lain memberlakukan Perintah Kendali Pergerakan dan memberlakukan darurat bagi seluruh rakyat Malaysia. Hal ini tentu ditentang oleh rakyat Malaysia dikarenakan pejabatnya diperbolehkan keluar masuk negara bagian, sedangkan rakyatnya dinasehati untuk tetap berada di rumah. Ia menjadi perdana menteri pertama yang menduduki kursi parlemen Dewan Rakyat dan Majelis Legislatif Negara Bagian pada saat yang bersamaan.

Pada 5 Februari 2021, Muhyiddin dan Hishammuddin Hussein selaku Menteri Luar Negeri beserta rombongan kecil melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia untuk kerja sama antar negara dan memenuhi undangan Presiden Indonesia Joko Widodo.[18] Mereka datang ke Jakarta dan tiba di Bandar Udara Halim Perdanakusuma pada 4 Februari 2021. Ini merupakan pertama kalinya Muhyiddin melakukan kunjungan kenegaraan setelah dilantik sebagai perdana menteri. Sebelum bertemu presiden, Muhyiddin dan Hishammuddin melakukan hubungan bilateral dengan beberapa jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Hari pertama menjabat

Muhyiddin tiba di Bangunan Perdana Putra, Putrajaya pada 07.55 waktu setempat. Kedatangannya disambut oleh Ketua Sekretaris Negara Mohd Zuki Ali sebelum dibawa ke lantai 5, yang menempatkan Kantor Perdana Menteri.[19] Sebelum memasuki kantor, Muhyiddin memindai kartu pengenal dan membaca doa. Kemudian ia menuliskan daftar hadir sebagai pejabat tepat pukul 07.58 waktu setempat untuk memulai tugas. Setelah memasuki kantor, ia menandatangani buku selamat datang dan selamat bertugas.

Setelah ia menjadi perdana menteri, Muhyiddin tidak melupakan kampung halamannya. Ia pulang ke kampung halamannya yang berada di Muar, Johor untuk menziarahi kedua orang tua dan keluarganya, kemudian melaksanakan salat zuhur.

Pembentukan kabinet

Terbentuk sejarah baru yang terjadi pada Kabinet Muhyiddin, yaitu tergabungnya kembali Partai Islam Se-Malaysia (PAS) ke dalam pemerintahan federal setelah partai tersebut tergabung dalam kubu oposisi selama 40 tahun lebih. Selain itu, untuk pertama kalinya petinggi partai politik tidak tergabung dalam kabinet sebagai menteri dan wakil menteri.[20] Adapun posisi Wakil Perdana Menteri untuk pertama kalinya digantikan dengan posisi menteri senior yang berarti jabatan Wakil Perdana Menteri dikosongkan.

Pandemi COVID-19 dan perintah pengendalian gerakan Malaysia

Selama pemerintahannya, COVID-19 menyebar ke seluruh negara bagian. Sebagai tanggapan, Muhyiddin mengeluarkan kebijakan dengan menerapkan perintah kendali pergerakan (PKP) Malaysia 2020 pada 16 Maret 2020 untuk mencegah penyakit itu menjangkiti lebih banyak rakyat Malaysia. PKP dimulai secara nasional dari 18 Maret dan diperpanjang secara bersyarat hingga 9 Juni 2020.[21] Menanggapi dampak ekonomi akibat COVID-19, ia memperkenalkan paket stimulus ekonomi senilai RM 250 miliar pada 27 Maret 2020 untuk meredakan ketegangan ekonomi selama PKP diberlakukan.[22]

Pada 1 Mei 2020, bertepatan dengan Hari Buruh Internasional, Muhyiddin mengumumkan Perintah Kendali Pergerakan Bersyarat (PKPB). Sektor ekonomi tertentu diperbolehkan beroperasi secara bertahap selama SOP atau protokol kesehatan dipatuhi. Pembatasan perjalanan dicabut sebagian untuk memungkinkan mahasiswa yang merantau di kampus mereka dan orang-orang yang terjebak di negara bagian lain untuk dapat kembali ke rumah masing-masing. Olahraga, rekreasi, dan pertemuan besar masih dilarang selama PKPB berlaku.

Pada 10 Mei 2020, diumumkan bahwa PKPB akan berlangsung selama empat minggu hingga 9 Juni. Lebih banyak sektor akan diizinkan untuk beroperasi dan lebih sedikit pembatasan yang akan diterapkan.[23] Pusat perbelanjaan, makan di tempat, dan olahraga non-kontak diizinkan selama menjaga jarak sosial.[24]

Pada 22 Mei 2020, Muhyiddin menjalani karantina 14 hari setelah seorang pejabat yang menghadiri pertemuan kabinet di Kantor Perdana Menteri pada 21 Mei dinyatakan positif COVID-19.[25] Pada 4 Juni 2020, ia menyelesaikan masa karantina 14 hari dan dinyatakan negatif COVID-19. Oleh karena itu, ia diizinkan kembali ke tempat kerja untuk menjalankan tugas resminya sebagai perdana menteri.

PKPB diubah menjadi Perintah Kendali Pergerakan Pemulihan (PKPP) yang dijalankan sejak 10 Juni hingga 31 Agustus 2020. Di bawah PKPP, lebih banyak pembatasan akan dilonggarkan agar masyarakat dapat melakukan aktivitas sehari-hari sambil mematuhi prosedur operasi standar. Hampir semua kegiatan sosial, agama, bisnis, dan pendidikan diizinkan untuk dilanjutkan. Salon rambut, pasar pagi dan malam, dan bisnis terkait olahraga seperti gimnasium akan dibuka secara terhuyung-huyung, serta jemaah religius seperti salat asalkan mengikuti SOP yang ketat.[26] Pusat refleksi, klub malam, taman hiburan, pusat karaoke, dan pertemuan seperti pesta masih dilarang selama PKPP berlangsung.

Darurat Malaysia 2021

Pada 19 Oktober 2020, Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah menolak permintaan PM Muhyiddin agar dia mengumumkan keadaan darurat sebagai tanggapan atas lonjakan kasus COVID-19 di seluruh negara bagian.[27] Akhirnya pada 21 Januari 2021, permintaan untuk mengumumkan keadaan darurat baru dikabulkan oleh Raja Malaysia dan diperkirakan akan berlangsung hingga 1 Agustus.

Tagar #KerajaanGagal dan #MuhyiddinOut menjadi trending di Twitter Malaysia setelah darurat diterapkan. Mereka menggunakan tagar #KerajaanGagal atau pemerintah gagal adalah bentuk ketidakpuasan mereka terhadap koalisi pemerintahan Perikatan Nasional yang dipimpin oleh Muhyiddin.[28] Darurat telah menggantung sistem demokrasi negara dengan alasan membendung COVID-19, namun kenyataannya kasus pasien positif COVID-19 terus meningkat. Keadaan ekonomi juga yang disebut-sebut stabil, padahal harga pangan mengalami kenaikan adalah bukti ketidakpuasan mereka terhadap Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

Hasil pemilihan

Parlemen Malaysia
Tahun Daerah pemilihan Calon Suara % Lawan Suara % Jumlah surat suara Mayoritas Hasil akhir
1978 P104 Pagoh, Johor Muhyiddin Yassin (UMNO) 17,679 89.52% Abd Wahab Abd Rahman (PAS) 2,069 10.48% 19,748 15,610 75.08%
1982 Muhyiddin Yassin (UMNO) 19,035 83.05% Sumadi Ahmad (PAS) 2,652 11.57% 22,921 16,383 74.86%
1995 P127 Pagoh, Johor Muhyiddin Yassin (UMNO) 21,856 83.70% Rosdan Taha Abd Rahman (S46) 4,257 16.30% 27,492 17,599 70.68%
1999 Muhyiddin Yassin (UMNO) 20,132 73.35% Alias Shamsir (PKR) 7,282 26.53% 28,327 12,850 71.19%
2004 P143 Pagoh, Johor Muhyiddin Yassin (UMNO) 23,679 82.64% Mohamed Awang (PAS) 4,932 17.21% 29,534 18,747 65.43%
2008 Muhyiddin Yassin (UMNO) 21,028 71.22% Mohamad Rozali Jamil (PAS) 8,447 28.61% 30,313 12,581 75.70%
2013 Muhyiddin Yassin (UMNO) 26,274 66.01% Mohamad Rozali Jamil (PAS) 13,432 33.75% 40,612 12,842 86.79%
2018 Muhyiddin Yassin (BERSATU) 23,558 55.21% Ismail Mohamed (UMNO) 16,631 38.97% 42,672 6,927 82.83%
Ahmad Nawfal Mahfodz (PAS) 2,483 5.82%
Majelis Legislatif Negara Bagian
Tahun Daerah pemilihan Calon Suara % Lawan Suara % Jumlah surat suara Mayoritas Hasil akhir
1986 N5 Bukit Serampang Muhyiddin Yassin (UMNO) tidak ada tidak ada
Tanpa lawan
1990 Muhyiddin Yassin (UMNO) 9,260 80.52% Omar Lambak (S46) 2,240 19.48% 11,911 7,020 76.31%
2018 N9 Gambir Muhyiddin Yassin (BERSATU) 10,280 53.33% M. Asojan Muniyandy (MIC) 7,192 37.31% 19,278 3,088 84.83%
Mahfodz Mohamed (PAS) 1,806 5.63%

Kontroversi

Penyalahgunaan helikopter RMAF

Ketika menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, Muhyiddin telah menggunakan helikopter RMAF Nuri untuk menghadiri dan membuka sidang divisi UMNO di daerah Sabah, yang tidak ada kaitannya dengan tugas resminya. Tindakannya dikritik keras oleh oposisi federal yang dipimpin oleh Lim Kit Siang karena itu adalah penyalahgunaan kekuasaannya sebagai Wakil Perdana Menteri. Lim bahkan mempertanyakan apakah Komisi Anti Korupsi Malaysia (SPRM) akan menyelidiki Muhyiddin karena SPRM telah melakukan berbagai penyelidikan terhadap anggota dewan di negara bagian yang dikuasai oleh Pakatan Rakyat milik Lim.[29]

Melayu didahulukan, Malaysia kedua

Pada 31 Maret 2010, Muhyiddin menyebabkan keributan di negara yang menyatakan dirinya sebagai orang Melayu yang didahulukan daripada orang Malaysia ketika menanggapi tantangan pemimpin Partai Tindakan Demokratik (DAP) Lim Kit Siang di parlemen agar dia menyatakan apakah dia seorang Melayu atau Malaysia dahulu.[30] Namun, Muhyiddin membalas meskipun dia mendahulukan orang Melayu, tapi bukan berarti dia mengutamakan orang Melayu Malaysia.[31] Perdana Menteri Najib Razak membela pernyataan kontroversial dan "Melayu didahulukan, Malaysia kedua" dari Muhyiddin meskipun bertentangan dengan konsep 1Malaysia[32] yang berbicara tentang "sebuah bangsa dimana diharapkan setiap orang Malaysia menganggap dirinya sebagai orang Malaysia didahulukan dan berdasarkan ras, agama, wilayah geografis atau latar belakang sosial-ekonomi yang kedua".[33]

Komentar rasis

Muhyiddin membuat kegaduhan kembali pada 12 April 2010 dengan memanggil anggota komite antar-agama yang baru 'goreng kecil',[34][35] menyebabkan reaksi keras dari publik dan kegemparan dari Dewan Konsultatif Malaysia untuk Buddhisme, Kristen, Hinduisme, Sikhisme dan Taoisme (MCCBCHST) mundur dari panitia untuk sementara waktu.[36] Tapi Muhyiddin dengan cepat membantah bahwa dia pernah mengatakan itu dan kutipannya salah.[37] Muhyiddin bahkan melangkah lebih jauh karena tidak meminta maaf dan mengatakan 'Ya, saya mendahulukan orang Melayu dan tidak ada permintaan maaf'.[38]

Rekaman audio

Tersebar di media sosial tentang rekaman audio yang mirip seperti Muhyiddin yang menerangkan bahwa Al-Sultan Abdullah lebih menginginkan Mahathir Mohamad mempertahankan jabatan perdana menteri, meskipun telah berganti koalisi pemerintahan.[39] Rekaman tersebut diambil ketika Rapat Pimpinan Tertinggi (MPT) Partai Pribumi Bersatu Malaysia. Menurut sumber suara dinyatakan bahwa Mahathir sebenarnya tidak pernah mengundurkan diri sebagai perdana menteri dan memimpin koalisi Perikatan Nasional, serta mengatakan kepada Mahathir bahwa dia telah meminta saran dan nasehat dari mantan hakim agung yang menyebut pengunduran diri tidak perlu. Selain itu, disebutkan pula bahwa ia bersama enam orang lainnya menghadap Yang di-Pertuan Agong. Bahkan disebutkan bahwa Mahathir mempunyai dukungan sebanyak 133 anggota parlemen melalui surat pernyataan untuk membentuk pemerintahan baru.

Salah satu pemimpin PPBM menyebutkan bahwa rekaman audio tersebut asli suara Muhyiddin. Rekaman tersebut telah direkam ketika pertemuan 23 Februari 2020, yang dimulai dengan Mahathir menjelaskan bahwa dia tidak setuju dengan usulan PPBM untuk meninggalkan Pakatan Harapan (PH). Namun, Muhyiddin membujuk MPT agar menolak permintaan Mahathir untuk tetap berada di PH.

Penggunaan nama glamour untuk tujuan resmi

Pada April 2021, pengadilan Shah Alam telah membatalkan perintah penahanan preventif yang ditandatangani olehnya selama menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri karena ia menandatangani perintah tersebut menggunakan nama glamornya, Muhyiddin bin Mohd. Yassin bukan nama resmi berdasarkan MyKad, yaitu Mahiaddin bin Md. Yasin.[40][41]

Referensi

  1. ^ "407 terima anugerah kebesaran Johor". malaysiakini.com. 
  2. ^ "Muhyiddin or Mahiaddin contesting in Pagoh - Bersatu chief asks EC". Malaysia Kini. Diakses tanggal 19 April 2021. 
  3. ^ "Don't spell my name as Mahiaddin, Muhyiddin tells Election Commission". The Star. 29 April 2018. 
  4. ^ [1]
  5. ^ Ketokohan Tan Sri Muhyiddin dikagumi Singapura, Utusan Melayu, Zabha, 8 Desember 1988, diakses pada 3 Desember 2016
  6. ^ "Muhyiddin defends PPSMI decision" Diarsipkan 25 August 2009 di Wayback Machine., The Malaysian Insider, 21 Juli 2009.
  7. ^ Urusan banjir tanggungjawab saya – Tan Sri Muhyiddin Utusan Online, diakses pada 14 November 2016
  8. ^ Muhyiddin: I'm Malay first di YouTube 31 Maret 2010
  9. ^ "Muhyiddin: All can form own 'Perkasa'". themalaysianinsider.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Juli 2010. 
  10. ^ "1MDB scandal: Malaysia PM Najib Razak sacks deputy, attorney-general as corruption allegations mount". ABC News (Australia). 29 Juli 2015. Diakses tanggal 31 Juli 2015. 
  11. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama sack
  12. ^ "Muhyiddin registers Mahathir's new party". Strait Times. 10 Agustus 2016. Diakses tanggal 27 September 2016. 
  13. ^ Program Rehiring PATI ditamatkan 30 Jun, Sinar Harian, diakses pada 18 Juni 2018
  14. ^ Tan Sri Muhyiddin selamat dibedah, bercuti sebulan, Astro Awani, diakses pada 18 Juli 2018
  15. ^ Lee, Yen Nee (2 Maret 2020). "Malaysia's new prime minister has been sworn in – but some say the political crisis is 'far from over'". CNBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 April 2020. 
  16. ^ Beech, Hannah (29 Februari 2020). "Malaysia's Premier, Mahathir Mohamad, 94, Is Out. Or So It Seems". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Mei 2020. 
  17. ^ Muhamad, Hasimi (29 Februari 2020). "Muhyiddin sujud syukur sebaik dilantik Perdana Menteri ke-8". Astro Awani. 
  18. ^ "Muhyiddin tiba di Jakarta untuk lawatan rasmi ke Indonesia". Bernama. 5 Februari 2021. Diakses tanggal 25 April 2021. 
  19. ^ "Muhyiddin mula tugas sebagai Perdana Menteri". Astro Awani. Malaysia. 2 Maret 2020. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  20. ^ "Kabinet baharu cipta sejarah, tidak semua presiden parti dilantik menteri". Astro Awani. Malaysia. 9 Maret 2020. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  21. ^ Hassan, Hazlin (16 Maret 2020). "Malaysia bans travel abroad, shuts schools and businesses over coronavirus spread; lockdown till March 31". The Straits Times. Singapura. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 April 2020. Diakses tanggal 22 Mei 2020. 
  22. ^ "Muhyiddin unveils RM250bil economic stimulus package". The Star. Kuala Lumpur. 27 Maret 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Mei 2020. Diakses tanggal 22 Mei 2020. 
  23. ^ Koya, Zakiah; Tang, Ashley; Lai, Allison; Lee, Stephanie; Chua, Andy; Sekaran, R. (11 Mei 2020). "PM: CMCO extended till June 9". The Star. Kuala Lumpur. Diakses tanggal 22 Mei 2020. 
  24. ^ Lim, Ida (12 Mei 2020). "Selangor's new CMCO rules: Dine-in, food trucks, fishing, all parks allowed; hiking, camping still banned". Malay Mail. Kuala Lumpur. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Mei 2020. Diakses tanggal 22 Mei 2020. 
  25. ^ Loo, Cindi (22 Mei 2020). "Covid-19: Muhyiddin under quarantine after officer who attended Cabinet meeting tests positive". The Sun Daily. Kuala Lumpur. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Mei 2020. Diakses tanggal 22 Mei 2020. 
  26. ^ Povera, Adib; Chan, Dawn (7 Juni 2020). "CMCO to end, replaced with RMCO until Aug 31 [NSTTV]". New Straits Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Agustus 2020. Diakses tanggal 27 Oktober 2020. 
  27. ^ "Malaysia's king rejects PM's push for COVID emergency rule". Al Jazeera. 25 Oktober 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Oktober 2020. Diakses tanggal 27 Oktober 2020. 
  28. ^ "Don't downplay #KerajaanGagal, use it to improve governance". Focus Malaysia. 23 April 2021. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  29. ^ Will MACC investigate whether Muhyiddin abuse his powers in using RMAF Nuri heli for Umno purposes? By Lim Kit Siang Lim Kit Siang for Malaysia, 17 Agustus 2009.
  30. ^ Muhyiddin: I'm Malay first|Youtube Clip|Malaysiakini|31 Maret 2010
  31. ^ Muhyiddin mirrors Umno’s dilemma|Ooi Kee Beng|The Malaysian Insider|Jumat, 2 April 2010
  32. ^ PM defends Muhyiddin’s ‘Malay first’ statement|The Star|Jumat, 2 April 2010
  33. ^ 1Malaysia GTP Roadmap
  34. ^ http://202.75.56.183/index.php/opinion/breaking-views/59576-muhyiddins-small-fry-for-faith-the-malaysian-insider Muhyiddin’s small fry for faith — The Malaysian Insider, 12 Arpil 2010]
  35. ^ A panel of 'small fry'-Opposition blasts M'sian DPM's comments on inter-faith body, 13 April 2010, The Malaysian Insider, Today Online
  36. ^ Religious groups stay as Muhyiddin brews a storm, oleh Marc Jitab, Selasa 13 April 2010, Free Malaysia Today
  37. ^ Muhyiddin denies remark, oleh Teo Cheng Wee, 14 April 2010, The Straits Times
  38. ^ [http://malaysiakini.com/news/129299 DPM: 'Yes, I am Malay first and no apologies', oleh Regina Lee 15 April 2010, Malaysiakini]
  39. ^ "Rekaman suara yang mirip dengan Muhyiddin mengklaim bahwa Agong lebih memilih Dr M untuk tetap PM". Malaysiakini. 11 Juni 2020. Diakses tanggal 26 April 2021. 
  40. ^ ""Muhyiddin Or Mahiaddin?" Shah Alam Court Rules Out Order Made By PM Because He Didn't Use His Real Name". The Rakyat Post. Diakses tanggal 8 April 2021. 
  41. ^ "Report: Sabahan walks free after High Court revokes detention order signed by PM with 'glamour name'". Malay Mail. Diakses tanggal 8 April 2021. 

Catatan

  1. ^ Nama asli berdasarkan MyKad.

Templat:Perikatan Nasional

Jabatan politik
Didahului oleh:
Mahathir Mohamad
Perdana Menteri Malaysia
2020–sekarang
Petahana
Didahului oleh:
Najib Razak
Wakil Perdana Menteri Malaysia
2009—2015
Diteruskan oleh:
Ahmad Zahid Hamidi
Jabatan partai politik
Didahului oleh:
tidak ada, jabatan baru
Ketua Umum PN
2020–sekarang
Petahana
Didahului oleh:
tidak ada, jabatan baru
Presiden PPBM
2016–sekarang
Petahana
Didahului oleh:
Najib Razak
Deputi Presiden UMNO
2009—2015
Diteruskan oleh:
Ahmad Zahid Hamidi