Jalur kereta api Kertosono–Wonokromo

jalur kereta api di Indonesia

Jalur kereta api Kertosono–Wonokromo adalah segmen jalur kereta api lintas selatan Jawa yang menghubungkan Stasiun Kertosono dengan Stasiun Wonokromo. Jalur lintas Kertosono hingga Curahmalang termasuk dalam Daerah Operasi VII Madiun, sedangkan jalur mulai perbatasan Mojokerto hingga Wonokromo termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya.

Jalur kereta api Kertosono–Wonokromo
Jembatan kereta api Sungai Brantas yang menghubungan Kabupaten Sidoarjo dengan Kabupaten Mojokerto
Ikhtisar
JenisJalur lintas utama
SistemJalur kereta api rel berat
StatusBeroperasi
TerminusKertosono
Wonokromo
Stasiun15
Operasi
Dibuka1881–1897
PemilikDitjen KA, Kemenhub RI
OperatorPT Kereta Api Indonesia
Daerah Operasi VII Madiun (Kertosono-Curahmalang)
Daerah Operasi VIII Surabaya (Mojokerto-Wonokromo)
Karakteristik lintasRel lintas datar
Data teknis
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasi60 s.d. 120 km/jam
Peta rute
SLO–KTS
KTS
Kertosono
Jembatan Sungai Brantas Kertosono
KTS–BG
SMB
Sembung
JG
Jombang
JG-BBT
KD-JG
PTR
Peterongan
SBO
Sumobito
CRM
Curahmalang
DAOP VII MN
DAOP VIII SB
MR
Mojokerto
MR–JPN–PR
BSL
Bangsal SS
Jembatan Kali Porong Mojokerto
TRK
Tarik
TRK–SDA
KDN
Kedinding
KRN–POS
KRN
Krian
BH
Boharan
KMG
Kumendung (Koemendoeng SS)
SPJ
Sepanjang
WO–BG
WO
Wonokromo
WO–SB

Sejarah

Untuk mendukung distribusi hasil bumi di lintas Surabaya–Solo, diperlukan sistem transportasi terpadu, terutama pada sektor kereta api. Pada tahun 1873, Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan konsesi izin pembangunan jalur kereta api rute Surabaya–Solo dan Madiun–Ponorogo. Pembangunannya dirintis oleh Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta api milik pemerintah Hindia Belanda.[1]

Pembangunan jalur kereta api dimulai dari Tarik menuju Mojokerto pada tanggal 16 Oktober 1880, bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api Tarik–Sidoarjo. Selanjutnya, jalur diperpanjang lagi menuju Stasiun Sembung pada tanggal 27 Februari 1881 dan sampai di Stasiun Kertosono pada tanggal 25 Juni 1881. Pada awalnya, kereta api berangkat dari Surabaya menuju Solo melewati Stasiun Sidoarjo. Seiring berkembangnya jalur-jalur kereta api di Jawa, SS kemudian menambah lagi jalur ruas baru, yaitu Tarik–Sepanjang pada tanggal 1 Juli 1897, dan terhubung ke Wonokromo pada tanggal 1 Desember 1898.[2]

Profil jalur

Secara umum, lintas ini sudah menggunakan rel jenis R54 dengan bantalan beton. Laju maksimum kereta api yang diizinkan adalah 120 km/jam.

Penggandaan

Pada zaman Hindia Belanda, jalur ini pernah dibuatkan jalur ganda pada segmen Wonokromo–Tarik pada tahun 1920-an. Laporan tahunan SS tahun 1922 sudah mencatatkan informasi mengenai jalur ganda ini. Namun, jalur ganda tersebut dibongkar oleh pekerja romusa dan ruas tersebut dikembalikan menjadi jalur tunggal.[3][4]

Pembangunan

Jalur ganda ruas Kertosono–Wonokromo dibangun karena memiliki arus lalu lintas yang cukup tinggi.[5] Pembangunan jalur ganda ini sudah direncanakan pada Tahap II dan Tahap III Rencana Induk Perkeretaapian Nasional yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian pada tahun 2018.[6] Pada 30 Oktober 2019, jalur ganda sudah tersambung dari Stasiun Kertosono hingga Stasiun Jombang, kemudian dilanjutkan hingga Stasiun Mojokerto pada 26 Oktober 2020.[7] Pembangunan jalur ganda di petak Stasiun Mojokerto dan Stasiun Tarik maupun penggandaan ulang jalur antara Stasiun Tarik dan Stasiun Sepanjang mulai dilakukan pada Agustus 2021.

Jalur terhubung

Lintas aktif

Lintas nonaktif

Layanan kereta api

Penumpang

Kelas eksekutif

Kelas campuran

Kelas ekonomi premium

Jayakarta, tujuan Jakarta dan tujuan Surabaya

Kelas ekonomi

Lokal/komuter

Barang

Daftar stasiun

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas 16, 21, 22 SurabayaKertosono
Segmen Kertosono–Sembung
Diresmikan pada tanggal 25 Juni 1881
oleh Staatsspoorwegen Oosterlijnen
Termasuk dalam Daerah Operasi VII Madiun
4031 Kertosono KTS Jalan Stasiun Kertosono, Banaran, Kertosono, Nganjuk km 96+888 lintas SurabayaKertosonoMadiunSolo Balapan
km 215+479 lintas BangilBlitarKertosono
+44 m Beroperasi  
BH 259
Jembatan Kali Brantas
Segmen Sembung–Mojokerto
Diresmikan pada tanggal 27 Februari 1881
4032 Sembung (Jombang) SMB Sembung, Perak, Jombang km 89+307 +47 m Beroperasi  
4040 Jombang JG Jalan Jenderal Basuki Rachmat 1, Jombatan, Jombang, Jombang km 81+497 +43 m Beroperasi  
4041 Peterongan PTR Peterongan, Peterongan, Jombang km 76+161 +33 m Beroperasi  
4042 Sumobito SBO Sumobito, Sumobito, Jombang km 69+110 +28 m Beroperasi  
4043 Curahmalang CRM Budugsidorejo, Sumobito, Jombang km 65+412 +25 m Beroperasi  
Segmen Mojokerto–Tarik
Diresmikan pada tanggal 16 Oktober 1880
Termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya
4600 Mojokerto MR Jalan Bhayangkara 20, Miji, Kranggan, Mojokerto km 57+358 lintas Surabaya Kota-Kertosono-Madiun-Solo Balapan
km 36+126 lintas Porong-Japanan-Mojosari-Mojokerto
+22 m Beroperasi  
4601 Bangsal BSL Jalan Bangsal–Mojoanyar, Kepuhanyar, Mojoanyar, Mojokerto km 51+947 Tidak beroperasi  
BH - Jembatan Kali Brantas
Segmen Tarik–Sepanjang
Diresmikan pada tanggal 1 Juli 1897
4602 Tarik TRK Tarik, Tarik, Sidoarjo km 47+657
dari Krian maupun dari Tulangan
+16 m Beroperasi  
4603 Kedinding KDN Kedinding, Tarik, Sidoarjo km 43+068 +13 m Beroperasi  
4604 Krian KRN Jalan Stasiun Krian, Krian, Krian, Sidoarjo km 38+330 lintas Surabaya Kota-Kertosono-Madiun-Solo Balapan
km 0+000 lintas Krian-Gempolkerep-Ploso
km 37+657 lintas Wonokromo Kota-Krian
+12 m Beroperasi  
4605 Boharan BH Keboharan, Krian, Sidoarjo km 33+867 +10 m Beroperasi  
4606 Kumendung KMG Bringinbendo, Taman, Sidoarjo km 29+717 Tidak beroperasi  
4607 Sepanjang SPJ Wonocolo, Taman, Sidoarjo km 24+167 +9 m Beroperasi  
Segmen Sepanjang–Wonokromo
Diresmikan pada tanggal 1 Desember 1898
4530 Wonokromo WO Jalan Wonokromo 1, Jagir, Wonokromo, Surabaya km 7+881 lintas Surabaya Kota-Probolinggo-Kalisat-Panarukan
km 17+361 lintas Surabaya Kota-Mojokerto-Kertosono-Madiun-Solo Balapan
+7 m Beroperasi  

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [8]
  • Stasiun nonaktif: [9][10]
  • Pengidentifikasi stasiun: [11]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [12]:106-124


Referensi

  1. ^ Pincoffs, L. dkk. (1873). Spoorwegen op Java. Rotterdam: Commissie voor de Spoorwegen op Java. 
  2. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  3. ^ "Reglement volgens het welk een provinciaal bestuur voor en over de provincie, Stad en Lande, door het volk zal worden by een geroepen en werkzaam zyn. : Ontworpen door ene daartoe aangestelde commissie in het jaar 1796". Dutch Pamphlets Online. Diakses tanggal 2019-02-06. 
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama verslag
  5. ^ Rozack, Abdul (27 Desember 2017). "Rel Ganda Solo-Jombang Mulai Dikerjakan, Jombang-Surabaya Masih Belum". Jawa Pos. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-01. Diakses tanggal 1 Mei 2018. 
  6. ^ Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2018 (PDF). Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 2018. 
  7. ^ Setiawan, Kodrat (2019-10-30). "Jalur Ganda Kereta Jombang-Baron Siap Beroperasi Hari ini". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-30. 
  8. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  9. ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  10. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  11. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  12. ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co. 

Pranala luar

Peta rute:

KML is not from Wikidata