Kepanikan Tahun 1907

Revisi sejak 3 Desember 2021 07.42 oleh Rizalrif007 (bicara | kontrib) (Menambah referensi nomor 2)

Kepanikan Tahun 1907 – kadang disebut juga sebagai Kepanikan Bankir 1907 atau Krisis Knickerbocker[1] – adalah krisis keuangan yang terjadi selama tiga minggu di Amerika Serikat. Krisis ini dimulai dengan jatuhnya nilai Bursa Efek New York sedalam hampir 50% pada pertengahan Oktober 1907. Kepanikan muncul karena adanya resesi dan bank run, yaitu saat ada banyak orang yang menarik dananya dari bank dan perusahaan perwalian secara besar-besaran dalam waktu yang bersamaan. Kepanikan ini akhirnya menyebar ke penjuru negeri saat bank dan bisnis milik pemerintah maupun swasta banyak yang mengalami kebangkrutan. Penyebab utama terjadinya bank run saat itu di antaranya adalah penarikan likuiditas pasar oleh berbagai bank di Kota New York dan kekhawatiran dari para nasabah yang takut tabungannya di bank tidak bisa diambil kembali, yang diperparah oleh taruhan tak terkendali di tempat taruhan saham.[2]

Wall Street selama kepanikan bank pada Oktober 1907. [n 1]

Kepanikan dipicu oleh gagalnya sebuah usaha pada bulan Oktober 1907 untuk mengambil kendali saham milik United Copper Company. Beberapa bank yang telah meminjamkan uang untuk mendanai usaha ini ditarik dananya oleh para nasabah yang kemudian menyebar ke bank-bank dan perusahaan perwalian yang berafiliasi, dan seminggu kemudian menyebabkan bangkrutnya Knickerbocker Trust Company —perusahaan perwalian terbesar ketiga di Kota New York. Runtuhnya Knickerbocker menyebarkan ketakutan di seluruh perusahaan perwalian lain karena bank-bank regional menarik cadangan dananya dari bank-bank di Kota New York. Kepanikan meluas ke seluruh AS ketika orang-orang menarik tabungan dari bank-bank di daerah mereka. krisis ini adalah kejatuhan terbesar ke-9 dalam sejarah bursa saham AS.[3]

Kepanikan dapat tertahan karena adanya intervensi dari JP Morgan[4] yang menjanjikan sejumlah besar uangnya sendiri untuk membayar obligasi bank, dan meyakinkan para bankir New York agar melakukan hal yang sama, untuk menopang sistem perbankan. Kejadian ini menyoroti keterbatasan Independent Treasury—badan yang mengatur pasokan uang negara—yang tidak mampu menyuntikkan likuiditas yang cukup ke pasar. Pada bulan November, menularnya kepanikan ini hampir berakhir, tapi diganti dengan krisis lain. Krisis baru ini disebabkan oleh adanya pinjaman besar dari sebuah perusahaan pialang yang menggunakan saham Tennessee Coal, Iron and Railroad Company (TC&I) sebagai jaminan. Harga saham TC&I hampir jatuh, tapi dapat dicegah setelah US Steel Corporation melakukan akuisisi darurat—langkah yang disetujui oleh presiden Theodore Roosevelt yang antimonopoli. Tahun berikutnya, Nelson W. Aldrich, seorang Senator Republikan terkemuka, membentuk dan mengetuai sebuah komisi untuk menyelidiki krisis ini dan mengusulkan solusi masa depan, yang mengarah pada pembentukan Bank Sentral Amerika Serikat.[5][6]

Kondisi perekonomian

 
Dow Jones Industrial Average 1904–1910. Titik bawah 53 tercatat pada 15 November 1907.

Saat Presiden Amerika Serikat Andrew Jackson mengizinkan berakhirnya pemberlakuan piagam Bank Kedua Amerika Serikat pada tahun 1836, Amerika Serikat tidak memiliki bank sentral sama sekali, dan jumlah uang yang beredar di Kota New York berubah-ubah menyesuaikan siklus pertanian tahunan. Saat musim gugur, orang-orang akan membawa uang ke luar kota untuk membeli hasil panen dan—agar ada uang yang kembali ke dalam kota—suku bunga dinaikkan. Investor asing kemudian akan mengirim uangnya ke New York untuk mengambil keuntungan dari suku bunga yang lebih tinggi ini.[7] Dari Januari 1906, saat nilai saham Dow Jones Industrial Average mencapai level tinggi 103, pasar mulai mengalami koreksi sedang yang berlangsung sepanjang tahun. Gempa bumi yang menghancurkan San Francisco pada April 1906 berkontribusi pada ketidakstabilan pasar, disebabkan besarnya dana yang mengalir dari New York menuju San Francisco untuk membantu perbaikan, sehingga hanya ada sedikit uang yang beredar di Kota New York.[8][9] Keadaan ini bertambah parah pada akhir tahun 1906, saat Bank of England menaikkan suku bunganya, sebagian sebagai tanggapan atas perusahaan asuransi Inggris yang membayar terlalu banyak uang pertanggungan kepada nasabah asuransi mereka di Amerika, sehingga ada lebih banyak uang yang tetap berada di London daripada yang diperkirakan.[10] Dari puncaknya di bulan Januari, harga saham jatuh 18% pada Juli 1906. Pada akhir September, saham pulih sekitar setengah dari kejatuhan yang terjadi sebelumnya.

Undang-Undang Hepburn, yang memberi Interstate Commerce Commission (ICC) wewenang untuk menetapkan tarif maksimum kereta api, mulai berlaku pada Juli 1906.[11] Hal ini menyusutkan nilai sekuritas kereta api.[12] Antara Bulan September 1906 dan Maret 1907, pasar saham merosot, kehilangan 7,7% dari nilai kapitalisasinya.[13] Antara tanggal 9 sampai 26 Maret, saham turun lagi sebesar 9,8%.[14] (Jatuhnya saham bulan Maret ini kadang-kadang disebut sebagai "kepanikan orang kaya".)[15] Gejolak ekonomi tetap berlangsung sepanjang musim panas dengan munculnya beberapa kejadian buruk: saham Union Pacific —salah satu saham yang paling umum digunakan sebagai jaminan —jatuh 50 poin; sebuah penawaran obligasi Kota New York gagal pada bulan Juni; pasar tembaga ambruk pada bulan Juli; dan Standard Oil Company didenda $29 juta atas pelanggaran monopoli pada bulan Agustus.[15] Dalam sembilan bulan pertama tahun 1907, nilai saham anjlok 24,4%.[16]

Pada 27 Juli, The Commercial & Financial Chronicle menulis "kondisi pasar tetap tidak stabil ... baru saja muncul harapan akan keadaan yang lebih baik, yang segera pupus oleh peristiwa yang bagaikan anjuran untuk mengalirkan emas ke Paris, yang mengirimkan huru-hara ke semua arah, dan melenyapkan angka serta asa".[17] Beberapa penarikan dana besar-besaran dari bank terjadi di luar AS pada tahun 1907: di Mesir pada bulan April dan Mei; di Jepang pada Mei dan Juni; serta di Hamburg dan Chile pada awal Oktober.[11] Musim gugur akan datang. Waktu yang selalu rentan bagi sistem perbankan karena sedang musim panen, dikombinasikan dengan pasar saham yang tidak stabil, maka munculnya guncangan sedikit saja bisa berakibat fatal.[10]

Kepanikan

Mangambil Alih Saham United Copper

Kepanikan 1907 dimulai dengan rencana untuk melakukan penggiringan pasar, yaitu sebuah manuver perdagangan yang dilakukan dengan membeli sebanyak mungkin saham sehingga si pembeli bisa menentukan harga untuk saham tersebut. Manipulasi pasar saham ini dilakukan dengan membeli saham United Copper Company milik F. Augustus Heinze. Heinze telah menghasilkan banyak uang sebagai pengusaha tembaga sukses di Butte, Montana. Pada tahun 1906 ia pindah ke New York City. Di sana dia menjalin hubungan dekat dengan bankir Wall Street terkenal bernama Charles W. Morse. Morse pernah berhasil menggiring pasar es Kota New York, dan bersama dengan Heinze berhasil mengontrol banyak bank—mereka menjabat sebagai pengurus di setidaknya enam bank nasional, sepuluh bank negara bagian, lima perusahaan perwalian, dan empat perusahaan asuransi.[18]

 
Pinggir jalan di luar gedung Bursa Efek New York, tempat kepanikan dimulai.[n 2]

Kakak Augustus, Otto, merancang skema untuk menggiring pasar saham United Copper, dengan asumsi bahwa keluarga Heinze telah menguasai sebagian besar perusahaan. Dia juga yakin sejumlah besar saham Heinze telah dipinjam, dan dijual kosong, oleh spekulan yang bertaruh harga saham akan turun, dan dengan demikian mereka dapat membeli kembali saham yang dipinjam dengan harga lebih murah, dan mengantongi selisihnya. Otto mengusulkan pembelian mendesak, yang berarti bahwa Heinze akan membeli sebanyak mungkin sisa saham secara agresif, dan kemudian memaksa para pelaku jual kosong untuk membayar saham yang telah mereka pinjam. Pembelian yang agresif ini akan menaikkan harga saham, dan karena tidak bisa menemukan saham di tempat lain, para pelaku jual kosong ini tidak akan memiliki pilihan lain selain beralih ke Heinze, yang kemudian dapat menentukan berapa harga yang mereka inginkan[19]

Untuk membiayai skema tersebut, Otto, Augustus dan Charles Morse bertemu dengan Charles T. Barney, presiden Knickerbocker Trust Company, yang telah membiayai beberapa skema Morse sebelumnya. Morse, bagaimanapun, memperingatkan Otto bahwa agar bisa melakukan pembelian mendesak, Otto butuh lebih banyak uang daripada yang dimiliki Barney, dan Barney menolak memberikan dana.[20] Sekalipun begitu, Otto memutuskan untuk tetap melakukan skema yang telah ia susun. Pada hari Senin, 14 Oktober, ia mulai membeli saham United Copper secara agresif, yang harganya naik dalam satu hari dari $39 menjadi $52 per lembar. Pada Selasa, 15 Oktober, dia menyerukan kepada para pelaku jual kosong untuk mengembalikan saham yang telah mereka pinjam. Harga saham naik menjadi hampir $60, tetapi para pelaku jual kosong dapat menemukan banyak saham United Copper dari pihak selain Heinze. Otto salah membaca situasi pasar, dan harga saham United Copper mulai jatuh. [21]

Harga saham ditutup seharga $30 pada hari Selasa dan turun menjadi $10 pada hari Rabu, 16 Oktober. Otto Heinze hancur. Saham United Copper diperdagangkan di luar gedung New York Stock Exchange, yang benar-benar menjadi pasar saham pinggir jalan (yang di kemudian hari akan menjadi American Stock Exchange). Setelah jatuhnya harga saham itu, The Wall Street Journal melaporkan, "Belum pernah ada pemandangan seliar itu di sana, kata para veteran tertua di pasar saham pinggir jalan".[22]

Masalah menyebar

Gagalnya penggiringan pasar yang ia lakukan membuat Otto tidak mampu membayar utang yang harus dia tanggung sehingga perusahaan pialangnya, Gross & Kleeberg, bangkrut. Pada hari Kamis, 17 Oktober, Bursa Efek New York melarang Otto untuk berdagang saham. Sebagai akibat dari runtuhnya United Copper, Bank Tabungan Negara Butte Montana milik F. Augustus Heinze juga ikut menderita kebangkrutan. Bank Montana telah menjadikan saham United Copper sebagai jaminan terhadap sebagian pinjamannya dan telah menjadi bank koresponden dari Mercantile National Bank di New York City, yang dipimpin oleh F. Augustus Heinze.

Hubungan yang dimiliki F. Augustus Heinze dengan skema gagalnya Otto dan Bank Montana yang bangkrut membuat dewan Bank Mercantile memaksanya untuk mengundurkan diri sebelum makan siang,[23] walaupun saat itu semuanya sudah terlambat. Saat kabar buruk ini menyebar, para nasabah Bank Mercantile berebut untuk segera menarik sebanyak mungkin tabungannya dari rekening. Bank Mercantile memiliki cukup modal untuk menanggung penarikan uang ini selama beberapa hari, tetapi para nasabah juga mulai menarik uang dari bank milik Charles W. Morse: National Bank of North America dan New Amsterdam National. Takut akan dampak dari rusaknya nama Augustus Heinze dan Morse terhadap sistem perbankan, Lembaga Kliring Kota New York (sebuah konsorsium bank kota) memaksa Morse dan Heinze untuk mengundurkan diri dari semua jabatan dan hubungan dengan bank.[24] Pada akhir pekan setelah kegagalan manipulasi pasar saham itu, belum ada kepanikan besar yang terjadi. Dana ditarik dari bank-bank yang memiliki hubungan dengan Heinze, hanya untuk disimpan di bank lain di kota.[25]

Seminggu kemudian, banyak bursa saham regional di penjuru Amerika yang tutup atau membatasi perdagangan saham. Bursa saham kota Pittsburgh misalnya, yang tutup selama tiga bulan mulai 23 Oktober 1907.

Kepanikan di perusahaan perwalian

 
Kantor Pusat Knickerbocker Trust Company di sudut sebelah barat laut antara Fifth Avenue dan 34th Street

Awal 1900-an adalah masa saat perusahaan-perusahaan perwalian sedang berkembang dengan pesat-pesatnya; selama beberapa tahun sebelum 1907, aset mereka tumbuh 244%. Dalam kurun waktu yang sama, aset bank nasional tumbuh 97%, sementara bank-bank pemerintah di New York meningkat 82%.[26] Para pemimpin perusahaan-perusahaan perwalian ini sebagian besar adalah anggota ternama dari lingkaran sosial dan finansial Kota New York. Salah satu yang paling dihormati adalah Charles T. Barney, yang almarhum ayah mertuanya William Collins Whitney adalah seorang pemodal terkenal. Perusahaan Perwalian Knickerbocker milik Barney adalah perwalian terbesar ketiga di New York.[27]

Karena hubungan masa lalunya dengan Charles W. Morse dan F. Augustus Heinze, para petinggi Knickerbocker meminta Barney mengundurkan diri pada Hari Senin, 21 Oktober (nasabah perusahaan mungkin mulai menarik simpanannya dari Knickerbocker pada 18 Oktober, yang memicu kekhawatiran petinggi bank).[25] Hari itu, National Bank of Commerce, tempat JP Morgan menjadi orang penting di dalamnya, mengumumkan bahwa mereka tidak akan menjadi lembaga kliring untuk Knickerbocker. Tanggal 22 Oktober, Knickerbocker mengalami bank run. Sejak pintu bank dibuka, orang-orang sudah mulai berdatangan untuk mengambil tabungannya. Sebagaimana laporan dari The New York Times, "segera setelah seorang nasabah keluar dari tempat itu, sepuluh orang lebih datang lagi untuk menarik uang mereka [sehingga polisi harus] diminta datang untuk menjaga ketertiban".[28] Dua buah mobil van penuh uang dengan cepat dikirim ke sana, tapi uang sebanyak itu pun gagal menenangkan para nasabah yang panik. Para direktur dan pejabat perusahaan berusaha menerobos kerumunan untuk meyakinkan mereka bahwa setiap orang akan mendapatkan uangnya.[29] Kurang dari tiga jam, simpanan sebanyak $8 juta ditarik dari Knickerbocker, membuat mereka terpaksa menghentikan kegiatan operasionalnya tak lama setelah siang hari.[25]

Bersamaan dengan menyebarnya berita, bank-bank dan perwalian lain enggan meminjamkan uang mereka. Suku bunga pinjaman kepada para pialang saham naik 70% dan, karena mereka tidak bisa mendapatkan uang untuk membeli saham, harga saham jatuh ke level terendah sejak Desember 1900.[30] Kepanikan dengan cepat menyebar ke dua perwalian besar lainnya, Trust Company of America dan Lincoln Trust Company. Pada Hari Kamis, 24 Oktober, bank-bank gagal berserakan di jalanan: Twelfth Ward Bank, Empire City Savings Bank, Hamilton Bank of New York, First National Bank of Brooklyn, International Trust Company of New York, Williamsburg Trust Company of Brooklyn, Borough Bank of Brooklyn, Jenkins Trust Company of Brooklyn dan Union Trust Company of Providence. [31]

JP Morgan

 
JP Morgan, seorang bankir tersohor di New York.[n 3]

Saat kekacauan melanda bank-bank di New York, JP Morgan, presiden JP Morgan & Co., sedang melakukan kebaktian gereja di Richmond, Virginia. Morgan bukan hanya bankir paling kaya dan paling banyak koneksi, tapi dia juga sudah memiliki pengalaman menghadapi krisis keuangan serupa—dia membantu menyelamatkan Departemen Keuangan AS selama Kepanikan tahun 1893. Ketika berita tentang krisis di New York sampai kepadanya, Morgan kembali ke Wall Street pada Sabtu malam, 19 Oktober. Keesokan paginya, perpustakaan rumahnya di Madison Avenue dan 36th St. menjadi tempat berkumpul para petinggi perusahaan perwalian dan bank di New York yang datang untuk berbagi informasi tentang krisis yang sedang terjadi, dan mencari bantuan untuk bertahan darinya.[32][33]

Morgan dan rekan-rekannya memeriksa pembukuan Knickerbocker Trust dan menyimpulkan bahwa perusahaan itu bangkrut, jadi mereka tidak akan berusaha untuk menghentikan bank run yang sedang terjadi. Namun, gagalnya Knickerbocker memicu bank run serupa di perusahaan-perusahaan perwalian lain yang sehat, sehingga Morgan harus melakukan operasi penyelamatan. Pada Selasa sore, 22 Oktober, presiden Trust Company of America meminta bantuan Morgan. Malam itu Morgan berunding dengan George F. Baker, presiden First National Bank, James Stillman dari National City Bank of New York (yang nantinya akan menjadi Citibank ), dan Menteri Keuangan Amerika Serikat, George B. Cortelyou. Cortelyou mengatakan bahwa dia siap untuk memindahkan uang pemerintah ke bank-bank yang dananya ditarik oleh para nasabah agar mereka tetap punya simpanan dan tidak jatuh bangkrut. Setelah audit semalaman terhadap Trust Company of America menunjukkan bahwa lembaga itu sehat, pada Rabu sore Morgan berkata, "Kalau begitu, di sinilah tempat untuk menghentikan permasalahan."[34]

Saat bank run mulai terjadi di Trust Company of America, Morgan bekerja dengan Stillman dan Baker untuk mencairkan aset perusahaan agar bank dapat membayar para nasabah. Bank bisa bertahan sampai akhir hari, tapi Morgan tahu bahwa perlu dana tambahan agar bank bisa bertahan pada keesokan harinya. Maka malam itu dia mengumpulkan para presiden perusahaan perwalian dan mengadakan rapat hingga tengah malam. Mereka setuju untuk memberikan pinjaman sebesar $8,25 juta agar Trust Company of America bisa tetap buka keesokan harinya. [35] Pada Kamis pagi Cortelyou menyetorkan sekitar $25 juta ke sejumlah bank New York. [36] John D. Rockefeller, orang terkaya di Amerika Serikat, menyetorkan lagi $10 juta di National City Bank milik Stillman. [36] Simpanan besar Rockefeller membuat National City Bank punya cadangan dana terkuat daripada bank mana pun di kota. Untuk menanamkan kepercayaan publik, Rockefeller menelepon Melville Stone, manajer Associated Press, dan mengatakan kepadanya bahwa dia akan menjanjikan setengah dari kekayaannya untuk mempertahankan kredit AS. [37]

Bursa saham hampir ambruk

 
Lantai Bursa Efek New York (foto tahun 1908) [n 4]

Walaupun sudah diberi suntikan dana oleh berbagai pihak, bank-bank di New York masih enggan untuk memberikan pinjaman jangka pendek yang biasa mereka berikan kepada para pialang untuk melakukan perdagangan saham harian. Harga saham di bursa mulai jatuh karena kurangnya dana untuk membiayai pembelian. Pada pukul 13.30 Hari Kamis, 24 Oktober, presiden New York Stock Exchange, Ransom Thomas, bergegas ke kantor Morgan untuk memberitahunya bahwa dia harus menutup bursa saham lebih awal. Morgan mengatakan dengan tegas bahwa tindakan seperti itu akan menyebabkan bencana besar. [38] [39]

Morgan memanggil para presiden dari bank-bank di kota ke kantornya. Mereka mulai tiba jam 2 siang; Morgan memberi tahu bahwa 50 bursa saham akan gagal melakukan perdagangan kecuali mereka bisa mengumpulkan uang sebanyak $25 juta dalam 10 menit. Jam 14.16, 14 presiden bank telah mengumpulkan $23,6 juta untuk menjaga agar bursa saham tetap bertahan. Uang itu sampai di pasar pada pukul 14.30 sore, tepat waktu untuk menyelesaikan perdagangan hari itu. Dan sebelum bursa saham tutup jam 3, dana sebanyak $19 juta telah dipinjamkan. Bencana dapat dihindari. Morgan biasanya menghindari pers, tapi ketika dia meninggalkan kantornya malam itu, dia menyatakan di depan para wartawan bahwa "Jika orang-orang menyimpan uang mereka di bank, semuanya akan baik-baik saja".

Akan tetapi, tetap terjadi kepanikan di bursa saham pada Hari Jum'at. Morgan kembali mendekati para presiden bank, tetapi kali ini dia hanya mampu meyakinkan mereka untuk mengumpulkan $9,7 juta. Agar uang ini cukup untuk menjaga bursa saham tetap buka, Morgan memutuskan bahwa uang itu tidak boleh digunakan untuk penjualan margin. Volume perdagangan pada hari Jumat adalah 2/3 dari hari Kamis. Bursa kembali berhasil mencapai penutupan perdagangan. [40]

Krisis kepercayaan

Morgan, Stillman, Baker, dan bankir kota lainnya tidak bisa mengumpulkan uang terus menerus. Bahkan Departemen Keuangan AS sedang kekurangan dana. Kepercayaan publik perlu dipulihkan, dan pada Jumat malam para bankir membentuk dua komite—satu untuk membujuk para pendeta agar menenangkan jemaat gereja pada hari Minggu, dan satu lagi untuk menjelaskan kepada pers berbagai aspek tentang paket penyelamatan finansial. Bankir paling terkenal di Eropa, Lord Rothschild, mengirim kabar tentang "kekaguman dan rasa hormat"-nya kepada Morgan. [41] Dalam upaya mengumpulkan kepercayaan masyarakat, Menteri Keuangan Cortelyou setuju bahwa jika dia kembali ke Washington, akan timbul kesan di Wall Street bahwa keadaan sudah mulai membaik. [42] [43]

Untuk memastikan lancarnya aliran dana pada hari Senin, Lembaga Kliring Kota New York mengeluarkan dana sebanyak $100 juta dalam bentuk sertifikat pinjaman yang diperdagangkan antar bank. Langkah ini berfungsi untuk menyeimbangkan neraca saldo, yang memungkinkan bank menyimpan cadangan uang tunai bagi para nasabah. [44] Setelah diyakinkan oleh para pendeta dan koran-koran, dan diberi kabar bahwa neraca bank kini penuh dengan uang tunai, masyarakat New York kembali pada ketertiban pada hari Senin itu. [45]

Namun tanpa diketahui oleh orang-orang Wall Street, ada krisis baru yang sedang dihindari di belakang layar. Pada hari Minggu, rekan Morgan, George Perkins, diberitahu bahwa Kota New York membutuhkan paling sedikit $20 juta pada 1 November untuk mencegah kebangkrutan. Pengumpulan dana diusahakan dengan menerbitkan obligasi standar, tetapi dana yang terkumpul tidak cukup. Pada hari Senin dan Selasa, Walikota New York George McClellan mendekati Morgan untuk meminta bantuan. Dalam upaya untuk menghindari bangkrutnya Kota New York, Morgan dikontrak untuk membeli obligasi kota senilai $30 juta. [46] [43]

Drama di perpustakaan

Meskipun suasana tenteram umumnya sudah kembali ke New York pada hari Sabtu, 2 November, timbul krisis lain di bursa saham. Salah satu perusahaan pialang terbesar, Moore & Schley, terlilit utang dan dalam bahaya bangkrut. Perusahaan ini telah meminjam terlalu banyak uang dengan menggunakan saham Tennessee Coal, Iron and Railroad Company (TC&I) sebagai jaminannya. Namun, saham ini sedikit diperdagangkan dan nilainya rendah, sehingga kemungkinan ada banyak bank yang akan menagih utang Moore & Schley pada hari Senin dan memaksa pencairan massal saham perusahaan. Jika hal itu terjadi, saham TC&I akan jatuh, menghancurkan Moore & Schley dan memicu kepanikan lagi di pasar. [47]

Untuk mencegah bangkrutnya Moore & Schley, Morgan mengadakan rapat darurat di perpustakaannya pada Sabtu pagi. Sebuah proposal dibuat, yang mengusulkan akuisisi TC&I oleh US Steel Corporation, perusahaan yang telah Morgan bantu pembentukannya dengan menggabungkan perusahaan baja milik Andrew Carnegie dan Elbert Gary. Akuisisi ini akan menyelamatkan Moore & Schley dan mencegah krisis. Para eksekutif dan dewan US Steel mempelajari situasi yang ada dan memberikan 2 tawaran: memberi pinjaman sebesar $5 juta kepada Moore & Schley, atau membeli TC&I seharga $90 per saham. Hingga jam 7 malam, belum ada kesepakatan tercapai dan pertemuan ditunda. [48]

Saat itu, Morgan terseret ke dalam situasi lain. Ada kekhawatiran bahwa Trust Company of America dan Lincoln Trust tidak bisa buka pada hari Senin karena terus ditarik dananya oleh para nasabah. Pada Sabtu malam, 40–50 bankir berkumpul di perpustakaan untuk membahas krisis, dengan para presiden bank clearing-house di ruang Timur dan para eksekutif perusahaan perwalian di ruang Barat. Morgan dan orang-orang yang mengurusi Moore & Schley pindah ke kantor pustakawan. Di sana Morgan memberi tahu para penasihatnya bahwa dia akan membantu Moore & Schley hanya jika perusahaan-perusahaan perwalian mau bekerja sama untuk membantu saudara mereka yang paling lemah. [49] Rapat para bankir berlanjut hingga Sabtu malam tanpa kemajuan yang berarti. Sekitar tengah malam, JP Morgan memberi tahu seorang ketua presiden perwalian bahwa menyelamatkan Moore & Schley akan membutuhkan $25 juta, dan dia tidak akan memberikan dana tersebut kecuali masalah dengan perusahaan perwalian juga dapat diselesaikan. Para eksekutif perwalian paham bahwa mereka tidak akan menerima bantuan lagi dari Morgan; mereka harus membiayai sendiri penyelamatan dua perusahaan hampir bangkrut itu.

Pada pukul 3 pagi sekitar 120 pejabat bank dan perusahaan perwalian berkumpul untuk mendengarkan laporan lengkap tentang status kedua perusahaan. Trust Company of America dapat memenuhi kewajibannya, sedangkan Lincoln Trust Company mungkin kekurangan $ 1 juta untuk bisa menanggung penarikan dana dari para nasabah. Saat rapat berlangsung, para bankir menyadari bahwa Morgan telah mengunci mereka di perpustakaan dan mengantongi kuncinya untuk memaksakan adanya solusi, [50] sebuah strategi yang pernah dia gunakan di masa lalu. [51] Morgan kemudian menyarankan para eksekutif perwalian agar memberikan pinjaman sebesar $25 juta untuk menyelamatkan perusahaan yang lebih lemah. Presiden perwalian masih enggan bertindak, tetapi Morgan memberi tahu bahwa jika mereka tetap tidak mau, sistem perbankan akan hancur total. Melalui pengaruhnya yang cukup besar, sekitar pukul 4.45 dia berhasil membujuk pemimpin tidak resmi dari berbagai perusahaan perwalian untuk menandatangani perjanjian, dan kemudian bankir lainnya mengikuti. [51] Setelah menerima komitmen ini, Morgan mengizinkan para bankir untuk pulang. [52]

 
Kartun yang menggambarkan Theodore Roosevelt menyerang Wall Street [n 5]

Pada Minggu siang sampai malam, Morgan, Perkins, Baker dan Stillman, bersama dengan Gary dan Henry Clay Frickdari US Steel, berkumpul di perpustakaan untuk menyelesaikan kesepakatan US Steel untuk membeli TC&I dan pada Minggu malam sudah berhasil membuat rencana akuisisi. Namun masih ada satu kendala: Presiden Theodore Roosevelt, yang telah menjadikan perang melawan monopoli sebagai salah satu fokus kepresidenannya. [53]

Frick dan Gary naik kereta api semalam ke Gedung Putih untuk meminta Roosevelt mengesampingkan penerapan Sherman Antitrust Act dan mengizinkan—sebelum pasar dibuka—perusahaan yang telah menguasai 60% pangsa pasar baja untuk melakukan akuisisi besar. Sekretaris Roosevelt menolak untuk bertemu dengan mereka, tetapi Frick dan Gary meyakinkan James Rudolph Garfield, sang Menteri Dalam Negeri, untuk mengatur pertemuan dengan presiden tanpa memberi tahu sekretarisnya. Kurang dari satu jam sebelum Bursa Saham dibuka, Roosevelt dan Menteri Luar Negeri Elihu Root mulai meninjau usulan itu dan memahami kekacauan yang mungkin terjadi jika akuisisi tidak disetujui. [54] [55] Roosevelt mengalah; di kemudian hari dia mengenang pertemuan itu, "Saya perlu memutuskan sesaat sebelum Bursa Efek dibuka, karena situasi yang sedemikian rupa di New York sehingga setiap jamnya sangat penting. Saya yakin tidak ada yang bisa mengkritik saya secara adil dengan mengatakan bahwa saya tidak akan merasa keberatan atas pembelian itu dalam situasi seperti itu". [54] Saat berita ini sampai ke New York, kepercayaan orang-orang melonjak. Commercial & Financial Chronicle melaporkan bahwa "kelegaan yang timbul dari akuisisi ini bersifat instan dan luas jangkauannya". [56] Dan dengan demikian krisis terakhir dari Kepanikan Tahun 1907 telah berhasil dihindari. [57]

Buntut terjadinya krisis

Kepanikan tahun 1907 terjadi dalam sebuah masa penyusutan ekonomi yang panjang, diukur oleh Biro Riset Ekonomi Nasional, seperti yang terjadi antara Mei 1907 hingga Juni 1908. [58] [59] Adanya resesi, kepanikan bank, serta jatuhnya pasar saham yang saling terkait mengakibatkan gangguan ekonomi besar. Produksi industri anjlok lebih dalam dibanding setelah krisis-krisis sebelumnya, dan 1907 adalah tahun terjadinya jumlah kebangkrutan tertinggi kedua yang pernah ada hingga saat itu. Produksi turun 11% dan impor turun 26%, sementara pengangguran naik menjadi 8% dari yang sebelumnya berada di bawah 3%. Angka imigrasi hanya mencapai 750.000 orang pada tahun 1909, dari 1,2 juta orang dua tahun sebelumnya. [60]

Sejak berakhirnya Perang Saudara, Amerika Serikat telah mengalami beberapa kepanikan ekonomi dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Ahli ekonomi Charles Calomiris dan Gary Gorton menilai kepanikan terburuk adalah yang mengarah pada penangguhan bank secara massal: kepanikan tahun 1873, 1893, dan 1907, serta pada tahun 1914. Penangguhan bank yang meluas dicegah dengan tindakan terkoordinasi selama kepanikan tahun 1884 dan 1890. Krisis bank tahun 1896 yang membutuhkan koordinasi ekonomi, kadang juga diklasifikasikan sebagai sebuah kepanikan. [59]

Frekuensi krisis dan parahnya kepanikan tahun 1907 menambah kekhawatiran tentang pengaruh JP Morgan yang terlalu besar dan menambah dorongan baru untuk melakukan reformasi. [61] Pada Mei 1908, dewan legislatif mengesahkan Undang-Undang Aldrich–Vreeland, yang membentuk Komisi Moneter Nasional untuk menyelidiki kepanikan dan mengusulkan undang-undang yang mengatur perbankan. [62]

Bank sentral

Perbedaan besar antara sistem perbankan Eropa dan AS adalah tidak adanya bank sentral di Amerika Serikat. Negara-negara Eropa mampu memperpanjang pasokan uang saat cadangan kas mereka sedang rendah. Pandangan bahwa ekonomi AS itu rentan tanpa adanya bank sentral bukanlah hal baru. Pada awal tahun 1907, bankir Jacob Schiff dari Kuhn, Loeb & Co. memperingatkan dalam pidatonya di Kamar Dagang New York bahwa "kecuali kita punya bank sentral dengan kontrol yang memadai atas sumber daya kredit, negara ini akan mengalami kepanikan finansial paling parah dan paling luas dalam sejarahnya". [63]

Pada tahun 1908, Frank A. Vanderlip memimpin delegasi bisnis AS ke Jepang untuk bertemu dengan para pemimpin keuangan negara itu, yang termasuk di antaranya adalah Taka Kawada, Shibusawa Eiichi, dan putranya Shibusawa Masao, juga anggota pendiri Mitsui & Co., Takuma Dan & Takamine Mitsui, dengan maksud membentuk kerja sama dengan Jepang untuk menyelesaikan Kepanikan Tahun 1907 dan ketidakstabilan Pasar Saham AS. [64]

Aldrich mengadakan konferensi rahasia dengan sejumlah pemodal terpandang di Jekyll Island Club, di lepas pantai Georgia, untuk membahas kebijakan moneter dan sistem perbankan pada Bulan November 1910. Orang yang hadir di antaranya adalah Aldrich dan AP Andrew (Wakil Menteri Keuangan), Paul Warburg (mewakili Kuhn, Loeb & Co.), Frank A. Vanderlip (pengganti James Stillman sebagai presiden National City Bank of New York), Henry P. Davison (mitra senior JP Morgan Company), Charles D. Norton (presiden First National Bank of New York yang didominasi Morgan), dan Benjamin Strong (mewakili JP Morgan). Pertemuan rahasia ini menghasilkan sebuah desain "Bank Cadangan Nasional". [65]

Laporan akhir Komisi Moneter Nasional diterbitkan pada 11 Januari 1911. Selama hampir dua tahun para legislator memperdebatkan proposal tersebut, dan baru pada 23 Desember 1913, DPR meloloskan Undang-Undang Federal Reserve. Presiden Woodrow Wilson segera menandatangani undang-undang tersebut, yang juga disahkan pada hari yang sama, 23 Desember 1913, membentuk Federal Reserve System. [66] Charles Hamlin menjadi ketua pertama The Fed, dan Benjamin Strong menjadi presiden Federal Reserve Bank of New York, bank regional paling penting, dengan kursi permanen di Komite Pasar Terbuka Federal . [66]

Komite Pujo

 
Kartun yang menggambarkan JP Morgan merebut kendali bank. [n 6]

Meskipun Morgan sempat dipandang sebagai pahlawan, rasa takut akan plutokrasi dan kekayaan yang terpusat hanya pada beberapa orang segera mengikis pandangan ini. Bank milik Morgan selamat, tetapi perusahaan perwalian yang menjadi saingan bank tradisional rusak parah. Beberapa analis percaya bahwa Kepanikan Tahun 1907 merupakan rekayasa yang dilakukan untuk merusak kepercayaan pada perusahaan perwalian sehingga bank tradisonal akan mendapatkan lebih banyak nasabah. [67] [68] Ada juga yang percaya bahwa Morgan mengambil keuntungan dari kepanikan yang terjadi dengan mengusahakan agar perusahaan bajanya bisa mengakuisisi TC&I dengan dalih penyelamatan ekonomi. [69] Meskipun Morgan kehilangan $21 juta saat krisis, serta perannya yang sangat penting dalam mencegah bencana yang lebih buruk tidak terbantahkan, dia juga menjadi fokus pengawasan dan kritikan tajam. [55] [70] [71]

Ketua House Committee on Banking and Currency, Arsène Pujo, membentuk komite khusus untuk menyelidiki "money trust", monopoli yang secara de facto dilakukan Morgan dan bankir kuat New York lainnya. Komite mengeluarkan laporan pedas tentang perdagangan bank dan menemukan bahwa pejabat JP Morgan & Co. juga menjadi dewan direksi di 112 perusahaan dengan kapitalisasi pasar sebesar $22,5 miliar (total kapitalisasi Bursa Efek New York saat itu diperkirakan mencapai $26,5 miliar). [72]

Meskipun sedang sakit, JP Morgan bersaksi di depan Komite Pujo dan diinterogasi oleh Samuel Untermyer selama beberapa hari. Dialog terkenal antara Untermyer dan Morgan tentang sifat psikologis mendasar perbankan—bahwa bank adalah industri yang dibangun di atas kepercayaan—sering dikutip dalam artikel bisnis: [73] [74]

Untermyer: Bukankah dasar utama dari kredit komersial adalah uang atau barang?
Morgan: Tidak, Pak. Hal paling utama adalah karakter.
Untermyer: Sebelum uang atau barang?
Morgan: Sebelum uang atau segala hal lain. Uang tidak bisa membelinya … Orang yang tidak kupercayai tidak akan bisa mendapatkan uang dariku walaupun dia menagih hutangku di manapun di Dunia Kristen ini.[73]

Teman-teman Morgan menyalahkan proses persidangan atas kondisi kesehatannya yang terus menurun. Dia jatuh sakit pada bulan Februari dan meninggal pada tanggal 31 Maret 1913, sembilan bulan sebelum Federal Reserve secara resmi menggantikan "money trust", yaitu segelintir orang yang menguasai sebagian besar kekayaan ekonomi, sebagai lender of last resort. [73]

Kronologi Krisis

Kronologi kepanikan di New York City [75]
Senin, 14 Oktober
Otto Heinze mulai membeli saham United Copper secara besar-besaran untuk melakukan skema penggiringan pasar.
Rabu, 16 Oktober
Skema yang dilakukan Heinze gagal total. Rumah pialang sahamnya, Gross & Kleeberg, terpaksa ditutup. Ini adalah hari yang biasanya dianggap sebagai tanggal gagalnya usaha penggiringan pasar.
Kamis, 17 Oktober
Bursa melarang Otto Heinze berdagang saham. Bank Tabungan Negara Butte, Montana, yang dimiliki oleh Augustus Heinze, mengumumkan bangkrut. Augustus terpaksa mengundurkan diri dari Mercantile National Bank. Para nasabah mulai menarik uangnya dari bank milik Augustus dan bank milik rekannya, Charles W. Morse.
Minggu, 20 Oktober
Lembaga Kliring Kota New York memaksa Augustus dan Morse mengundurkan diri dari semua kepentingan perbankan mereka.
Senin, 21 Oktober
Charles T. Barney dipaksa mengundurkan diri dari Knickerbocker Trust Company karena keterkaitannya dengan Morse dan Heinze. National Bank of Commerce menyatakan diri tidak akan lagi berfungsi sebagai lembaga kliring.
Selasa, 22 Oktober
Sebuah bank run memaksa Knickerbocker menangguhkan kegiatannya.
Rabu, 23 Oktober
JP Morgan membujuk presiden perusahaan perwalian lainnya untuk menyediakan dana bagi Trust Company of America, demi mencegah keruntuhannya.
Kamis, 24 Oktober
Menteri Keuangan George Cortelyou setuju untuk menyimpan uang negara di bank-bank New York. Morgan membujuk para presiden bank untuk memberikan $23 juta ke New York Stock Exchange demi mencegah penutupan dini.
Jumat 25 Oktober
Bursa kembali terhindar dari krisis.
Minggu, 27 Oktober
Kota New York memberi tahu George Perkins bahwa jika mereka tidak dapat mengumpulkan $20–30 juta pada 1 November, kota itu akan bangkrut.
Selasa, 29 Oktober
Morgan secara diam-diam mencegah kebangkrutan kota dengan membeli obligasi kota senilai $30 juta.
Sabtu, 2 November
Moore & Schley hampir bangkrut karena pinjamannya dijaminkan dengan saham Tennessee Coal, Iron & Railroad Company (TC&I), sebuah saham yang nilainya sedang buruk. Sebuah proposal dibuat agar US Steel membeli TC&I.
Minggu, 3 November
Rencana akuisisi TC&I oleh US Steel diselesaikan.
Senin, 4 November
Presiden Theodore Roosevelt menyetujui akuisisi TC&I, walaupun ada kekhawatiran tentang monopoli pasar.
Selasa, 5 November
Pasar ditutup untuk Hari Pemilu,(walaupun tidak ada pemilu yang diadakan pada tahun itu).
Rabu, 6 November
US Steel menyelesaikan akuisisi TC&I. Pasar mulai pulih. Para nasabah tidak melakukan penarikan dana besar-besaran lagi dari perwalian.

Lihat Pula

Catatan Kaki

  1. ^ Federal Hall National Memorial, dengan patung George Washington dapat dilihat di sebelah kanan atas.
  2. ^ Pasar saham pinggir jalan ini di kemudian hari akan menjadi American Stock Exchange.
  3. ^ Dia telah menyelamatkan Kementerian Keuangan selama Kepanikan Tahun 1893.
  4. ^ Perdagangan hampir gagal pada akhir Oktober karena bank enggan memberi pinjaman.
  5. ^ Roosevelt memerintah 2 beruang yang melambangkan "Interstate Commerce Commission" dan "Federal Courts". Diambil dari Puck, 8 Mei 1907.
  6. ^ Kartun editorial pada tanggal 2 Februari 1910. Diambil dari majalah Puck berjudul: "Bank Sentral—Kenapa Paman Sam harus mendirikannya kalau kita sudah punya Paman Morgan?"

Rujukan

  1. ^ "AMERICAN BANKS "IN THE JUNGLE"". The Advertiser. Adelaide. 16 Maret 1933. hlm. 8. Diakses tanggal 22 November 2012 – via National Library of Australia. 
  2. ^ Yale M. Braunstein, "The Role of Information Failures in the Financial Meltdown" Diarsipkan 22 Desember 2009 di Wayback Machine., School of Information, UC Berkeley, Summer 2009
  3. ^ "What Prior Market Crashes Can Teach Us About Navigating the Current One". Morningstar, Inc. (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 25 Juni 2020. 
  4. ^ Panic of 1907: J.P. Morgan Saves the Day
  5. ^ Born of a Panic: Forming the Fed System
  6. ^ Tucker, Abigail (9 Oktober 2008). "The Financial Panic of 1907: Running from History". Smithsonian Magazine. Diakses tanggal 27 September 2017. 
  7. ^ Tallman & Moen 1990
  8. ^ Odell & Weidenmier 2004
  9. ^ Paul Saffo, ABC News (April 17, 2008)
  10. ^ a b Tallman & Moen 1990
  11. ^ a b Noyes 1909
  12. ^ Edwards 1907
  13. ^ Diukur berdasarkan indeks dari semua saham yang terdaftar, berdasarkan Bruner & Carr 2007
  14. ^ Bruner & Carr 2007
  15. ^ a b Kindleberger & Aliber 2005
  16. ^ Bruner & Carr 2007
  17. ^ Bruner & Carr 2007
  18. ^ Bruner & Carr 2007
  19. ^ Bruner & Carr 2007
  20. ^ Bruner & Carr 2007
  21. ^ Bruner & Carr 2007
  22. ^ Bruner & Carr 2007
  23. ^ Bruner & Carr 2007
  24. ^ Bruner & Carr 2007
  25. ^ a b c Tallman & Moen 1990
  26. ^ Moen & Tallman 1992
  27. ^ Bruner & Carr 2007
  28. ^ Bruner & Carr 2007
  29. ^ "WHEN THE POUND SAVED THE DOLLAR". Western Argus. Kalgoorlie, WA. December 8, 1931. hlm. 36. Diakses tanggal November 22, 2012 – via National Library of Australia. 
  30. ^ Bruner & Carr 2007
  31. ^ Bruner & Carr 2007
  32. ^ Bruner & Carr 2007
  33. ^ Chernow 1990
  34. ^ Bruner & Carr 2007
  35. ^ Bruner & Carr 2007
  36. ^ a b Tallman & Moen 1990
  37. ^ Chernow 1998
  38. ^ Bruner & Carr 2007
  39. ^ Chernow 1990
  40. ^ Bruner & Carr 2007
  41. ^ Bruner & Carr 2007
  42. ^ Bruner & Carr 2007
  43. ^ a b Chernow 1990
  44. ^ Tallman & Moen 1990
  45. ^ Bruner & Carr 2007
  46. ^ Bruner & Carr 2007
  47. ^ Bruner & Carr 2007
  48. ^ Bruner & Carr 2007
  49. ^ Bruner & Carr 2007
  50. ^ Bruner & Carr 2007
  51. ^ a b Chernow 1990
  52. ^ Bruner & Carr 2007
  53. ^ Bruner & Carr 2007
  54. ^ a b Bruner & Carr 2007
  55. ^ a b Chernow 1990
  56. ^ Bruner & Carr 2007
  57. ^ Bruner & Carr 2007
  58. ^ US Business Cycle Expansions and Contractions, National Bureau of Economic Research. Diakses pada tanggal 22 September 2008.
  59. ^ a b Calomiris & Gorton 1992
  60. ^ Bruner & Carr 2007
  61. ^ Smith 2004
  62. ^ Miron 1986
  63. ^ Herrick 1908
  64. ^ "1908 Photo: Frank A. Vanderlip leads a U.S. business delegation to Japan to meet with Japanese business leaders including Shibusawa Eiichi and representatives of Mitsui & Co. for their assistance in resolving The Panic of 1907 and the unstable U.S. Stock Market." TheEmperorandtheSpy.com. 2020. 
  65. ^ Bruner & Carr 2007
  66. ^ a b Bruner & Carr 2007
  67. ^ McNelis 1969
  68. ^ Chernow 1990
  69. ^ Chernow 1990
  70. ^ Jean Strouse. "Here's How It's Done, Hank: A Parable From a Crisis of a Century Ago". The Washington Post (28 September 2008), p. b1. Diakses tanggal 30 September 2008.
  71. ^ Bruner & Carr 2007
  72. ^ Bruner & Carr 2007
  73. ^ a b c Bruner & Carr 2007
  74. ^ Chernow 1990
  75. ^ Disarikan dari Bruner & Carr 2007

Daftar Pustaka

Pranala Luar