Kitab Kidung Agung
Perjanjian Lama (Kristen) | |||||
---|---|---|---|---|---|
|
|||||
Tanakh (Ibrani) | |||||
|
|||||
Perjanjian Baru | |||||
Kitab Kidung Agung (disingkat Kidung Agung; akronim Kid.) merupakan salah satu kitab pada Perjanjian Lama Alkitab Kristen dan Tanakh (atau Alkitab Ibrani). Dalam Perjanjian Lama, Kitab Mazmur merupakan kitab terakhir dalam kelompok kitab-kitab puisi. Sedangkan pada Alkitab Ibrani, kitab ini disebut Gulungan Syir Hassyirim (bahasa Ibrani: מְגִלַּת שִׁיר הַשִּׁירִים, translit. Megillat Syir has-Syirim), dan merupakan bagian dari kelompok Ketuvim, atau lebih tepatnya merupakan salah satu dari Lima Gulungan.
Isi
Kitab Kidung Agung singkatnya merupakan kumpulan syair-syair cinta. Dalam kitab ini, mempelai laki-laki dan mempelai perempuan yang sedang mencintai satu sama lain menjadi tokoh utamanya. Mereka menceritakan tentang kisah cinta mereka, misalnya tentang kekaguman mereka terhadap pasangan satu sama lain, kerinduan yang sangat kepada pasangan mereka, kisah pertemuan mereka, dan lain-lain.[1]
Kitab Kidung Agung merupakan salah satu kitab yang unik dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama. Kitab ini sama sekali tidak menyebutkan hal-hal mengenai Hukum Taurat, Perjanjian Israel, atau pun ketuhanan. Bahkan kitab ini merupakan satu-satunya kitab selain Kitab Ester yang sama sekali tidak menyebutkan nama Allah sekali pun. Kitab ini juga tidak mengandung kata-kata hikmat seperti dalam Kitab Amsal atau Pengkhotbah, walaupun strukturnya memiliki beberapa kesamaan ciri dengan sastra hikmat seperti yang disebutkan dalam catatan-catatan mengenai Raja Israel Salomo pada abad ke-10 SM. Malahan, kitab ini seluruhnya berisi tentang cinta seksual antarpasangan, di antaranya menyebutkan tentang "isi hati kedua mempelai, pujian antarpasangan, keriduan di antara satu sama lain, dan undangan untuk 'saling menikmati' satu sama lain".[2][3]
Kedua tokoh mempelai dalam kitab ini digambarkan sebagai kedua pasangan yang selaras dalam harmoni, masing-masing menginginkan satu sama lain, dan saling bersukacita dalam keintiman percintaan. Sedangkan tokoh "putri-putri Yerusalem" digambarkan sebagai pemeran-pemeran pendukung yang bagi kedua pasangan, yang berfungsi sebagai "penonton" yang partisipasinya dalam perjumpaan percintaan kedua mempelai mewakili pembaca.[4]
Garis besar
Kitab ini dapat dibagi ke dalam garis-garis besar sebagai berikut.[5]
- Tiga renungan pada hari pernikahan (1:1 - 2:7)
- Di istana (1:1-8)
- Di meja perjamuan (1:9-14)
- Di kamar pengantin (1:15-2:7)
- Tiga renungan selama masa pacaran (2:8 - 3:5)
- Kunjungan pada musim semi (2:8-14)
- Menangkap rubah-rubah kecil (2:15-17)
- Mimpi perpisahan (3:1-5)
- Dua renungan pada hari pernikahan (3:6 - 5:1)
- Perarakan pernikahan (3:6-11)
- Malam pengantin (4:1-5:1)
- Lima renungan perubahan pada pernikahan (5:2 - 8:4)
- Mimpi cinta yang ditolak (5:2-8)
- Perubahan sikap (5:9-6:3)
- Kembalinya Salomo (6:4-10)
- Perempuan Sunem di taman (6:11-13)
- Tari-tarian di dua kubu (6:13-8:4)
- Renungan terakhir: wisata di kebun (8:5-14)
Naskah sumber
- Naskah Masorah (bahasa Ibrani, abad ke-10 M)
- Septuaginta (bahasa Yunani; abad ke-3 SM)
- Naskah Laut Mati (bahasa Ibrani, abad ke-2 SM), terutama:[6]
Kepengarangan
Kitab Perjanjian Lama ini diyakini merupakan karya raja Salomo, sesuai kata-kata pembuka "Kidung agung dari Salomo" (TB) pada ayat pertama kitab ini, serta penyebutan nama sebanyak 5 kali pada Pengkhotbah 3:7, 9, 11 dan Pengkhotbah 8:11, 12. Oleh karena itu kitab ini juga sering dirujuk sebagai "Kidung Salomo".
Para pakar berbeda pendapat tentang kapan kitab ini dirampungkan, dengan perkiraan sejak abad ke-10 SM hingga abad ke-2 SM, dengan analisis bahasa yang ada dalam kitab ini menyiratkan abad ke-3 SM.
Perikop
Judul perikop dalam Kitab Kidung Agung menurut Alkitab Terjemahan Baru (TB) oleh LAI adalah sebagai berikut.
- Kata-kata pembuka
- Tanpa judul (1:1)
- Kedua mempelai yang saling memuji
- Mempelai perempuan dan puteri-puteri Yerusalem (1:2–8)
- Mempelai laki-laki dan mempelai perempuan puji-memuji (1:9 – 2:7)
- Kedua mempelai yang saling membutuhkan
- Di pintu mempelai perempuan (2:8–17)
- Impian mempelai perempuan (3:1–5)
- Hari pernikahan
- Iring-iringan mempelai (3:6–11)
- Mempelai laki-laki memuji mempelai perempuan (4:1–15)
- Kedua mempelai saling menyapa (4:16 – 5:1)
- Pujian mempelai perempuan
- Kerinduan mempelai perempuan (5:2–8)
- Mempelai perempuan memuji mempelai laki-laki di hadapan puteri-puteri Yerusalem (5:9 – 6:3)
- Pujian mempelai laki-laki
- Mempelai laki-laki memuji mempelai perempuan (6:4 – 7:5)
- Kenikmatan cinta (7:6 – 8:4)
- Cinta kedua mempelai
- Cinta kuat seperti maut (8:5–7)
- Mempelai perempuan dan adiknya (8:8–10)
- Lebih bahagia dari pada Salomo (8:11–12)
- Kedua mempelai bersahut-sahutan (8:13–14)
Eksegesis Yahudi dan Kristen
Selain Kitab Ester, kitab ini merupakan satu-satunya kitab yang tidak menyebutkan nama Allah sekali pun. Namun, para rohaniwan Yahudi dan Kristen dahulu (dan terkadang hingga saat ini) sering melakukan eksegesis terhadap kitab ini dengan mencoba menghubungkannya dengan unsur-unsur keagamaan dan ketuhanan, atau dengan kata lain "merohanikan" kitab ini.[1] Ahli-ahli Taurat dan imam-imam Yahudi (termasuk pada zaman Yesus pada abad pertama Masehi) menafsirkan kitab ini perumpamaan alegoris yang menggambarkan hubungan kasih Yahweh kepada orang-orang Israel dan sebaliknya, dengan mengibaratkan Yahweh sebagai "mempelai laki-laki" dan orang-orang Israel sebagai "mempelai perempuan". Sedangkan orang-orang Kristen mula-mula menafsirkan kitab ini sebagai hubungan mistis dan rohani antara Tuhan Yesus Kristus atau Allah Bapa (sebagai mempelai laki-laki) dengan Gereja atau umat Kristen (sebagai mempelai perempuan).[5] Sejak dua abad yang lampau, cara penafsiran seperti ini mulai ditinggalkan.[1]
Referensi
- ^ a b c (Indonesia) Jan Fokkelman. 2009. Menemukan Makna Puisi Alkitab: Penuntun Membaca Puisi Alkitab sebagai Karya Sastra. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 218-238.
- ^ Garrett 1993, hlm. 366.
- ^ Alter 2011, hlm. 232.
- ^ Exum 2012, hlm. 248.
- ^ a b The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997.
- ^ "Transkrip Naskah Laut Mati". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-30. Diakses tanggal 2013-05-13.
Pustaka
- Alter, Robert (2011). The Art of Biblical Poetry. Basic Books. ISBN 978-0465028191.
- Exum, J. Cheryl (2012). "Song of Songs". Dalam Newsom, Carol Ann; Lapsley, Jacqueline E. Women's Bible Commentary. Westminster John Knox Press. ISBN 9780664237073.
- Garrett, Duane (1993). Proverbs, Ecclesiastes, Song of Songs. B&H Publishing Group. ISBN 9780805401141.
Lihat pula
Pranala luar
- Tafsiran dan terjemahan Yahudi
- Shir Hashirim – Song of Songs (Judaica Press) translation (with Rashi's commentary) at Chabad.org
- Song of Songs in the Jewish Encyclopedia
- The original Hebrew version, vowelized, with side-by-side English translation by Mamre Institute (Mechon Mamre)
- "The Song of Solomon" designed by Tamar Messer from the World Digital Library
- Tafsiran dan terjemahan Kristen
- Sermons on the Song of Songs, by St. Bernard of Clairvaux
- Online Bible at GospelHall.org
- Song of Songs at Bible Gateway (various versions)
- Song of Songs in the Catholic Encyclopedia
- Song of Songs (Greek, Latin and English versions) the newadvent.org
- Solomon's Song of Songs. Bible Study Tools.
- Summary Interpretation of the Song of Solomon Diarsipkan 2015-11-01 di Wayback Machine. by H. Speckard
- Buku audio domain publik Song of Solomon di LibriVox - Various versions
- Pengantar
- Introduction to the Song of Songs Diarsipkan 2012-03-26 di Wayback Machine. a Forward Movement publication
- Kidung Agung dalam bahasa Ibrani
- Song of Songs – YouTube video chanted in a Moroccan Cantillation (20:44)
- Song of Songs – YouTube video of Shir Hashirim read in Hebrew according to a Ashkenazic nigun (32:11)