Moji
Moji (digayakan sebagai mOȷı, sebelumnya bernama O Channel) adalah sebuah jaringan televisi swasta di Indonesia yang dimiliki oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk.[3] O Channel resmi mengudara pada tanggal 16 Juni 2005 di Jakarta, dan mengganti namanya menjadi nama saat ini pada tanggal 21 Agustus 2022.
Moji | |
---|---|
Nama sebelumnya | O Channel (2004–2022) |
Jenis | Jaringan televisi |
Slogan | Everyday Excitement It's Moji (sub-slogan) |
Negara | Indonesia |
Pendiri | Elang Mahkota Teknologi MRA Media |
Tanggal siaran perdana | 2 Agustus 2004 (siaran percobaan) |
Tanggal peluncuran | 16 Juni 2005 (sebagai O Channel) 21 Agustus 2022 (sebagai Moji) |
Kantor pusat | SCTV Tower, Senayan City, Jalan Asia Afrika Lot 19, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Indonesia |
Wilayah siaran | Nasional |
Pemilik | Elang Mahkota Teknologi |
Anggota jaringan | lihat #Jaringan siaran |
Tokoh kunci | Sutanto Hartono (Direktur Utama) Hendy Lim (Direktur)[1] |
Format gambar | 1080i HDTV 16:9 (diturunkan menjadi 576i 16:9 untuk umpan SDTV) |
Satelit |
|
Kabel | First Media: 26 |
IPTV | MyRepublic: 276 |
Situs web | moji |
PT Omni Intivision (sebelumnya PT Gendis Citrarahayu) | |
---|---|
Jakarta Pusat, DKI Jakarta Indonesia | |
Saluran | Digital: 24 UHF Virtual: 123 |
Slogan | Everyday Excitement |
Pemrograman | |
Afiliasi | Moji (stasiun induk) |
Kepemilikan | |
Pemilik | MRA Media (2004–2008) Elang Mahkota Teknologi (2004–sekarang) |
SCTV (2004–sekarang) Indosiar (2011–sekarang) Ajwa TV (2020–sekarang) Mentari TV (2021–sekarang) Sebelumnya: Elshinta TV (2011–2013) | |
Riwayat | |
Didirikan | 8 November 1991 |
Siaran perdana | 2 Agustus 2004 (siaran percobaan) 16 Juni 2005 (sebagai O Channel) 21 Agustus 2022 (sebagai Moji) |
Bekas tanda panggil | O Channel (2004–2022) |
Bekas nomor kanal | 33 UHF (analog) 44 UHF (digital)[2] |
Informasi teknis | |
Otoritas perizinan | Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia |
Koordinat transmiter | -6.219674,106.7219515 (digital) |
Pranala | |
Situs web | moji |
Sejarah
O Channel
Mulanya jaringan televisi ini bernama O Channel yang saat didirikan dimiliki oleh Elang Mahkota Teknologi dan MRA Media dengan masing-masing 50% saham. Siaran percobaannya mulai dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2004 selama 2 jam[4] dan kemudian diresmikan pada tanggal 16 Juni 2005. Namun, pada tahun 2007, pihak MRA Media mengurangi kepemilikannya menjadi 18,5% dan setahun berikutnya melepas seluruh kepemilikannya di O Channel ke Emtek, sehingga O Channel dikuasai sepenuhnya oleh Emtek. O Channel berada di bawah pengelolaan/badan hukum PT Omni Intivision, yang awalnya didirikan pada 8 November 1991 sebagai PT Gendis Citrarahayu, dan pada 2 Agustus 1999 berganti nama yang digunakan saat ini.[5]
Awal tujuan dari pendirian O Channel adalah untuk menghasilkan standar baru bagi dunia pertelevisian yang fokus dan menarik hati masyarakat Jakarta serta memberikan alternatif yang berbeda bagi pemirsa televisi di Indonesia. O Channel saat itu hanya merupakan stasiun televisi lokal Jakarta saja, dan program-programnya didesain sesuai dengan kebutuhan penduduk kelas atas Jakarta, terutama gaya hidup maupun hiburan metropolitan. Selain program tersebut, beberapa acaranya juga berasal dari luar negeri seperti film impor. Siarannya awalnya hanya selama 17,5 jam, yang kemudian diperpanjang menjadi 20 jam[6][7] dan saat ini sudah 24 jam. Karena fokus awalnya tersebut, nama "O Channel" dapat diinterpretasikan juga sebagai singkatan dari slogannya, Jakarta's Own Channel.[4]
Format acara diatas perlahan-lahan ditinggalkan memasuki awal 2010-an, dan O Channel selanjutnya tampak tenggelam dalam tayangan home shopping (belanja rumah) O Shop (awalnya juga dari penyedia lain seperti Lejel).[8][4] Segmentasi penontonnya pun diubah, menjadi untuk wanita (khususnya ibu rumah tangga dan kalangan menengah) dengan titik berat program-program hiburan dan gaya hidup. Selain O Shop, program-program lain yang ditujukan bagi wanita juga muncul, seperti Cerita Wanita dan Masak Istimewa.[9] Pada periode yang sama, O Channel mulai melakukan perluasan siaran, walaupun hanya di beberapa kota saja di Indonesia baik dalam bentuk jaringan televisi (analog), maupun bergabung dengan multipleks SCM (digital).[10]
Belakangan, mulai pada pertengahan 2010-an, tampak O Channel mulai difokuskan sebagai jaringan televisi Emtek yang menyiarkan acara olahraga. Tercatat, Emtek cukup banyak memberikan jatah televisi ini penayangan event olahraga besar, seperti Olimpiade 2016, Asian Games 2018, NBA dan Liga 1.[11][12] Dan memasuki 2020, O Channel semakin memantapkan diri untuk bersiaran secara nasional melalui televisi digital di kanal multipleks milik SCM (SCTV atau Indosiar), sekaligus memperbanyak program siaran pertandingan dan turnamen olahraga dan perlahan mengurangi porsi tayang acara belanja rumah. Praktis, dapat dikatakan O Channel merupakan salah satu televisi swasta berbasis digital di Indonesia yang sudah menasional, di luar keberadaan transmisi analog yang hanya menjangkau beberapa wilayah saja. Perubahan ke arah penayangan program-program olahraga tersebut (ditambah sejumlah acara gaya hidup), menandai perubahan O Channel menjadi televisi yang kini menargetkan anak muda sebagai pasarnya.[13]
Moji
Pada awal Agustus 2022, sempat terjadi rumor adanya rencana pergantian nama O Channel menjadi Moji, karena dibocorkannya merek tersebut dalam sebuah promosi Piala Dunia FIFA 2022 di Indosiar.[14] Rumor tersebut makin mencuat setelah akun resmi O Channel di Instagram dan Facebook menyatakan "pamit" pada 14 Agustus 2022.[15] Yang pasti, merek Moji telah didaftarkan dalam proses sejak 26 Juli 2022 oleh PT Omni Intivision, pemilik O Channel itu sendiri.[16]
Di tanggal 20 Agustus 2022, logo O Channel di kanan atas menghilang dan digantikan dengan hitung mundur #OCPamit, dan keesokan harinya (21 Agustus 2022 pukul 00:00 WIB), O Channel resmi berganti nama udara menjadi Moji.[17] (Meskipun demikian, hingga menjelang Piala Dunia 2022, logo O Channel masih ditampilkan bergantian dengan logo Moji). Sedangkan untuk peluncurannya dilakukan dalam suatu acara bertema "Meet the Champion" di Summarecon Mall Serpong pada hari yang sama. Beberapa tokoh dihadirkan dalam acara ini, seperti selebritas Ibnu Jamil dan mantan pemain sepak bola Inggris, Michael Owen.[18]
Nama "Moji" diambil dari kata emoji (bahasa Jepang; e artinya wajah dan moji artinya karakter). Jika dipadukan dengan slogannya Everyday Excitement, kehadiran Moji diharapkan bisa memberikan wajah baru, kegembiraan dan inspirasi bagi pemirsanya (khususnya anak muda) lewat program-program berkualitas, seperti gaya hidup, hiburan dan pertandingan olahraga kelas dunia.[19] Bisa dikatakan, penggantian nama menjadi Moji merupakan suatu kelanjutan dari reposisi O Channel sebagai televisi olahraga dan anak muda sejak tahun 2020. Moji dalam hal ini mengklaim dirinya sebagai jaringan televisi pertama di Indonesia yang memfokuskan tayangannya pada acara olahraga baik lokal maupun internasional.[1][20] Selain itu, peluncuran Moji juga sebagai rangka menyambut perkembangan teknologi, termasuk penghentian siaran analog yang menuntut pembaharuan dan inovasi.[18] Beberapa bulan pasca-rebranding, tercatat Moji berhasil merangsek dalam rating 10 televisi nasional (posisi 9 dari 16) dengan fokus acara olahraganya tersebut.[21]
Slogan
O Channel
- Jakarta's Own Channel (2004-2013)
- Your Inspiring Entertainment and Lifestyle Television (2013-2015)
- Women Inspiration and Lifestyle Television (2015-2017)
- Your Lifetainment Destination (2017-2020)
- Inspirasi Bahagia (2020)
- Inspirasi Semangatmu! (2021)
- Home of Funtastic Sport (2021-2022)
Moji
- Everyday Excitement (2022-sekarang)
- It's Moji (2022-sekarang, sub-slogan)
Program acara
Olahraga
- Piala Dunia Antarklub FIFA (2019 dan 2020) (hanya menayangkan pertandingan untuk peringkat ketiga dan keempat pada 2019)[22]
- Liga 1 (2018 hingga sekarang) (bersama tvOne (hanya musim 2018) dan Indosiar (musim 2018 hingga sekarang)) (siaran langsung 50 pertandingan, siaran tunda sisa laga yang tidak ditayangkan Moji)
- Liga 2 (mulai 2021, tayang bersama Indosiar)
- Piala Presiden (mulai 2017 hingga sekarang) hanya menyiarkan siaran langsung dan 2022 hanya menyiarkan siaran ulang, tayang bersama Indosiar)
- British Superbike (mulai 2021)
- Indonesia Basketball League (mulai 2022)
- ONE Championship (mulai 2022 hanya siaran ulang, tayang bersama NET. dan BTV)[butuh rujukan]
- Sport Update
- The Greatest of All Time
- FourFourTwo
- Preview Liga Inggris
- Premier League Stories
- FIFA World Cup Magazine Show
Lisensi dari Vidio, Champions TV dan Nex Parabola (mulai 2019):
- Premier League (tayang bersama SCTV mulai musim 2022-23 hingga 2024-25) (siaran langsung 76 pertandingan atau 2 pertandingan per minggu)
- Livoli (pada 2019 hanya menayangkan enam pertandingan putra-putri (masing-masing empat semi final dan dua final))
- FIFA World Cup Qatar 2022 (siaran langsung babak penyisihan grup tayang bersama SCTV, Indosiar dan Mentari TV)
- UEFA (bersama SCTV)
- UEFA Champions League (hanya siaran ulang dan siaran langsung di SCTV dan Champions TV)
- UEFA Europa League (hanya tayang selama bulan puasa dan akan tayang kembali di SCTV setelah lebaran idul Fitri)
- UEFA Conference League (mulai 2021 hingga 2024) (hanya menyiarkan babak penyisihan grup hingga babak semifinal dan babak final tayang di SCTV)
- UEFA Super Cup (siaran ulang dan siaran langsung di SCTV dan Champions TV)
- WTA (siaran tunda)
- NBA (2016-17 hingga sekarang, hanya menayangkan satu pertandingan per pekan di hari Jumat (dalam Waktu Indonesia))
- Volleyball Nations League (2021 hingga sekarang) (menayangkan 2 pertandingan setiap hari)
- Turkish Volleyball League (mulai 2021)
- Formula 1 (mulai Oktober 2021, menayangkan sesi Kualifikasi dan Race)
- Proliga (mulai 2022)
Non-olahraga
- Today's Update (sebelumnya bernama O Channel Today)
- Bisik "Berita Seputar Selebritis Terkini"
- Indonesia Food Adventure
- Jalan-Jalan
- Indo Travelogue
- Youphoria
- Our Makan Places
- Typical Dishes in Bali and Lombok
- Exploring West Java
- Exploring Central Java
- Proaktif
- Merial
- Loveles
- Trust
- Korea Mania
- FTV
Acara yang pernah ditayangkan
- DKI 15
- Pagi Jakarta
- Update Pagi
- Pemilu Indonesia
- City Events
- Bazaar Style
- Paranormal Activity
- Music Mix
- Jakarta's Event
- Paranoia
- Dem-O
- Rekomendasi
- Militer
- East of Eden
- Contact Nokia with Sentra Ponsel
- Titian Iman
- Solusi Life
- Weekend Movie
- Tour of Duty
- Mandarin Top Hits
- City Spotlights
- Holiday Yuukk!
- Top K-Pop
- J-Popzilla
- The A Team
- A Little Princess
- Late Night Movie
- Lejel Home Shopping
- O Shop
- How to Make the Things
- Jakarta Spotlight
- JACO Home Shopping
- DRTV
- O Cinema
- Olimpiade Rio 2016 (bersama SCTV (hanya pertandingan sepak bola dan bulu tangkis) dan Indosiar (diluar pertandingan sepak bola dan bulu tangkis, sama seperti O Channel))
- Pagi Cantik
- Masak Istimewa
- Sahabat Inspirasi
- Cari Cuan
- Super Funday
- VIP (Vidio Ini Penting)
- Bintang Pilihan
- Rumah dan Kita
- Tastymony
- Golden Memories (sebelumnya di Indosiar)
- Stand Up Comedy Academy (sebelumnya di Indosiar)
- Piala Presiden 2018 (bersama Indosiar dan beberapa televisi lokal daerah (termasuk TVRI stasiun daerah))
- Asian Games 2018 (bersama TVRI, tvOne, MetroTV, SCTV dan Indosiar)
- Keluarga Somat
- Petok si Ayam Kampung (dipindahkan ke RTV)
- Ban-Ban si Kelinci Ajaib
- Mamah & AA Beraksi (dipindahkan kembali ke Indosiar)
- Potret Menembus Batas (sebelumnya di SCTV)
- Melancong Yuk! (sebelumnya di SCTV)
- Nikmatnya Dunia (sebelumnya di SCTV)
- Asmara dan Dara (sebelumnya di SCTV)
- Kesetiaan Cinta (sebelumnya di SCTV)
- Azizah (sebelumnya di SCTV)
- Zahra (sebelumnya di SCTV)
- Cinta Bersemi di Putih Abu-Abu the Series (sebelumnya di SCTV)
- Copa America 2021
- Olimpiade Tokyo 2020 (bersama Indosiar, TVRI Nasional dan TVRI Sport)
- Paralimpiade Tokyo 2020
- Bondi Vet (dipindahkan ke Mentari TV)
- The Little Nyonya
- Indonesia Street Food
- Food Adventure
- Authentic Food
- Architecture
- Remarkable Living
- Exploride
- Wonderful East Java
- Bali: Paradise on Earth
- The Immortals
- Sports Woman
- Volley in Love
- Moji Movie
- Running Man
- Sixth Sense 2
- Three Meals a Day: Doctors
- SportCast
Jaringan siaran
Saat ini, jangkauan siaran Moji mencakup 24 provinsi di Indonesia (dan akan terus bertambah sewaktu-waktu), yaitu:
- Analog (PAL)
Nama Perusahaan[23][24] | Nama Stasiun | Daerah | Frekuensi |
---|---|---|---|
PT Omni Intivision | Moji | DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi | off air (33 UHF) |
PT Garuda Bintang Anggada | Moji Bandung | Bandung, Cimahi, Padalarang, Cianjur | 24 UHF |
PT Bama Berita Sarana Televisi | BBS TV | Surabaya, Lamongan, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Bangkalan | 46 UHF[a] |
PT Semarang Inti Media Televisi | IMTV | Semarang, Ungaran, Kendal, Jepara, Kudus, Demak | off air (50 UHF)[a] |
PT Omni Kencana | Moji Banjarmasin | Banjarmasin, Martapura, Marabahan | 57 UHF |
PT Omni Polonia | Moji Kalianda | Kalianda | 49 UHF |
PT Omni Parahyangan | Moji Solo | Yogyakarta, Wonosari, Solo, Sleman, Wates | 56 UHF |
PT Omni Banjarmasin | Moji Pontianak | Pontianak | 60 UHF |
Catatan:
- Digital (DVB-T2) (nama kota – frekuensi (nama multiplekser))
Siaran digital Moji umumnya bisa diterima satu paket di daerah-daerah yang menerima siaran digital SCTV, Indosiar dan Mentari TV.
- DKI Jakarta - 24 UHF (SCTV Jakarta)
- Bandung - 39 UHF (Indosiar Bandung)
- Cilegon - 24 UHF (SCTV Cilegon)
- Garut - 27 UHF (Indosiar Garut)
- Cirebon - 37 UHF (Indosiar Cirebon)
- Sumedang - 39 UHF (Indosiar Sumedang)
- Yogyakarta, Surakarta - 25 UHF (Indosiar Yogyakarta / Indosiar Solo)
- Semarang - 32 UHF (Indosiar Semarang)
- Purwokerto - 31 UHF (Indosiar Purwokerto)
- Tegal - 33 UHF (Indosiar Tegal)
- Pati - 22 UHF (Indosiar Pati)
- Blora - 31 UHF (Indosiar Blora)
- Purworejo - 33 UHF (Indosiar Purworejo)
- Surabaya - 29 UHF (SCTV Surabaya)
- Jember, Bondowoso - 27 UHF (SCTV Jember / SCTV Bondowoso)
- Madiun - 24 UHF (SCTV Madiun)
- Malang, Probolinggo - 29 UHF (SCTV Malang / SCTV Probolinggo)
- Pacitan - 45 UHF (SCTV Pacitan)
- Pamekasan - 29 UHF (SCTV Sumenep)
- Banyuwangi - 31 UHF (SCTV Banyuwangi)
- Mataram - 38 UHF (SCTV Mataram / SCTV Lombok Tengah)
- Banjarmasin - 33 UHF (SCTV Banjarmasin)
- Samarinda - 36 UHF (SCTV Samarinda)
- Medan - 34 UHF (Indosiar Medan)
- Moji Palembang Palembang - 25 UHF (Indosiar Palembang)
- Batam - 42 UHF (SCTV Batam)
- Banda Aceh - 43 UHF (Indosiar Banda Aceh)
- Balikpapan - 36 UHF (SCTV Balikpapan)
- Bengkulu - 31 UHF (Indosiar Bengkulu)
- Jambi - 28 UHF (Indosiar Jambi)
- Pontianak - 48 UHF (Indosiar Pontianak)
- Palu - 38 UHF (SCTV Palu)
- Palangkaraya - 36 UHF (SCTV Palangkaraya)
- Kendari - 36 UHF (SCTV Kendari)
- Manokwari - 34 UHF (SCTV Manokwari)
- Sigli, Bireuen - 31 UHF (Indosiar Sigli / Indosiar Bireuen)
- Ciamis - 37 UHF (Indosiar Ciamis)
- Situbondo - 32 UHF (SCTV Situbondo)
- Tanjung Selor - 32 UHF (SCTV Tanjung Selor)
- Lhokseumawe - 32 UHF (Indosiar Lhokseumawe)
- Bandar Lampung - 41 UHF (MetroTV Bandar Lampung)
- Kota Denpasar, Singaraja, Karangasem - 36 UHF (MetroTV Denpasar / MetroTV Singaraja / MetroTV Karangasem, melalui Surya Manggala TV)
- Pematang Siantar - 32 UHF (Indosiar Pematangsiantar)
- Makassar - 28 UHF (TVRI Makassar, melalui VETV)
- Sukabumi - 33 UHF (Indosiar Sukabumi)
Kontroversi
"Overdosis" tayangan home shopping
Pada Desember 2013, KPI Daerah DKI Jakarta pernah memperingatkan O Channel yang saat itu programnya terlalu didominasi acara home shopping. Program tersebut selain dianggap melebihi batas iklan di stasiun televisi (20%), juga dinilai kurang edukatif karena mendorong budaya konsumtif.[8]
Polemik komentator Liga 1
Dalam suatu pertandingan Liga 1 antara PSM Makassar dan Persita Tangerang yang disiarkan oleh jaringan televisi ini di tanggal 6 Maret 2020, seorang komentator O Channel, Rama Sugianto, mengeluarkan komentar yang dianggap mengarah ke pelecehan seksual, berupa "Ada sesuatu yang menonjol tapi bukan bakat, ada yang besar tapi bukan harapan, Bung Erwin" ketika kamera diarahkan ke suporter perempuan Persita. Akibat komentar itu, O Channel dan Rama harus mendapatkan kritik keras dari berbagai pihak, khususnya warganet yang akhirnya berbuah permintaan maaf keduanya di media sosial masing-masing dua hari kemudian.[25] Klarifikasi juga dilakukan pihak O Channel dengan mengunjungi kantor KPI di tanggal 9 Maret 2020. Pihak O Channel menyatakan mereka sudah memberhentikan untuk beberapa waktu sang komentator dan mengedit video yang berisi pernyataan tersebut.[26]
Referensi
- ^ a b Emtek Grup Luncurkan MOJI Sebagai Pengganti O Channel
- ^ Daftar Saluran /Channel TV digital DVB-T2 yang bisa ditangkap di Jakarta
- ^ FINANCIAL REPORT AS PER 30 JUNE 2022 (UNAUDITED)
- ^ a b c Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 16,Masalah 22-26
- ^ PROSPEKTUS EMTEK 2009
- ^ STASIUN TELEVISI O CHANNEL DI JAKARTA
- ^ O CHANNEL JAKARTA
- ^ a b Overdosis Tayangkan Home Shopping, JakTV dan OChannel Kena Semprit
- ^ PT Omni Intivision (O Channel)
- ^ Geliat Siaran TV Digital di Surabaya
- ^ Saksikan Siaran Langsung BMX Olimpiade di O Channel
- ^ Saksikan Live Streaming Timberwolves Vs Thunder di O Channel
- ^ Aspirasi dan Inspirasi Juara O Channel TV di Ulang Tahun ke-17
- ^ "O Channel Dikabarkan Segera Rebranding Jadi Moji, Muncul Spoiler Berulang Kali di Indosiar yang Bikin Heboh". kabarbesuki.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 06-08-2022.
- ^ "Akun Instagram O Channel Isyaratkan Pamit dan Segera Rebranding ke Moji". kabarbesuki.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 14-08-2022.
- ^ Moji
- ^ "MOJI on Instagram: "Kesenangan baru telah dimulai! Let's take a new excitement with MOJI🔥 #itsmoji #everyday excitement"". Instagram (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-08-20.
- ^ a b Launching MOJI: Dimeriahkan Michael Owen, Tontonan Olahraga dan Anak Muda
- ^ TENTANG MOJI
- ^ Seru! Meriahkan Launching MOJI, Michael Owen Jadi Pelatih Dadakan
- ^ Siapa sangka, TV Milik Emtek (O-Channel)...
- ^ Vidi, Adyaksa (2019-12-21). Yustiawan, Achmad Yani, ed. "Saksikan Final Piala Dunia Antarklub 2019 Hanya di SCTV dan Vidio.com". Liputan6.com. Diakses tanggal 2020-01-01.
- ^ PROFILE
- ^ DAFTAR IZIN PENYELENGGARAAN PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN TELEVISI YANG SUDAH DITERBITKAN OLEH MENTERI KOMINFO SAMPAI DENGAN NOVEMBER 2017
- ^ Komentator Bola Lecehkan Perempuan, O Channel Minta Maaf
- ^ Temui KPI, O Channel Mengaku Telah Berhentikan Komentator Bola yang Dinilai Lecehkan Perempuan