Tim nasional sepak bola Indonesia

tim nasional sepak bola pria yang mewakili Indonesia

Tim nasional sepak bola Indonesia adalah tim nasional yang mewakili Indonesia dalam sepak bola internasional senior pria. Tim ini dikendalikan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), yang merupakan anggota FIFA dan juga anggota Konfederasi Sepak Bola Asia. Tim ini dianggap oleh FIFA sebagai penerus Hindia Belanda.

Indonesia
Lencana kaos/Lambang Asosiasi
Julukan
  • Merah Putih
  • Pasukan Garuda
AsosiasiPSSI
KonfederasiAFC (Asia)
Sub-konfederasiAFF (Asia Tenggara)
PelatihShin Tae-yong
KaptenFachruddin Aryanto
Penampilan terbanyakAbdul Kadir (111)[1][2]
Pencetak gol terbanyakAbdul Kadir (70)[2]
Stadion kandangGelora Bung Karno
Kode FIFAIDN
Peringkat FIFA
Terkini 133 Kenaikan 1 (18 Juli 2024)[3]
Tertinggi76 (September 1998)
Terendah191 (Juli 2016)
Peringkat Elo
Terkini 145 Penurunan 3 (19 Januari 2024)[4]
Warna pertama
Warna kedua
Warna ketiga
Pertandingan internasional pertama
Pra-kemerdekaan
 Hindia Belanda 7–1 Jepang 
(Manila, Filipina; 13 Mei 1934)[5][6]
Pasca kemerdekaan
 India 3–0 Indonesia 
(New Delhi, India; 5 Maret 1951)
Kemenangan terbesar
Pra-kemerdekaan
 Hindia Belanda 7–1 Jepang 
(Manila, Filipina; 13 Mei 1934)[5]
Pasca kemerdekaan
 Indonesia 13–1 Filipina 
(Jakarta, Indonesia; 23 Desember 2002)
Kekalahan terbesar
Pra-kemerdekaan
 Belanda 9–2 Hindia Belanda 
(Amsterdam, Belanda; 26 Juni 1938)[5]
Pasca kemerdekaan
 Bahrain 10–0 Indonesia 
(Riffa, Bahrain; 29 Februari 2012)
Piala Dunia
Penampilan1 (Pertama kali pada 1938)
Hasil terbaikBabak 16 besar (1938; saat bernama Hindia Belanda)
Piala Asia
Penampilan5 (Pertama kali pada 1996)
Hasil terbaikBabak grup (1996, 2000, 2004 dan 2007)
Kejuaraan AFF
Penampilan13 (Pertama kali pada 1996)
Hasil terbaikJuara kedua (2000, 2002, 2004, 2010, 2016 dan 2020)

Indonesia pernah tampil dalam Piala Dunia FIFA, yakni pada tahun 1938 saat bernama Hindia Belanda. Mereka kalah dalam pertandingan pertama menghadapi Hongaria. Pada tingkat regional, Indonesia pernah tampil empat kali dalam Piala Asia AFC. Namun, Indonesia belum pernah lolos dari babak grup. Pada tingkat Asia Tenggara, Indonesia telah tampil dalam berbagai edisi Kejuaraan AFF, dengan capaian terbaiknya adalah menjadi juara kedua dalam enam edisi.

Sejarah

Periode awal

Pada pertandingan-pertandingan awal, melibatkan pihak dari Hindia Belanda, diorganisasi oleh Nederlandsch-Indische Voetbal Bond (NIVB), atau suksesornya, Nederlandsch-Indische Voetbal Unie (NIVU). Pertandingan-pertandingan yang dilaksanakan sebelum kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 tidak diakui oleh PSSI.[7]

Pertandingan sepak bola tercatat pertama yang melibatkan tim dari Hindia Belanda adalah kontes melawan Singapura pada 28 Maret 1921. Pertandingan tersebut dilaksanakan di Jakarta dan Indonesia menang dengan skor akhir 1–0. Hal ini diikuti dengan pertandingan melawan Australia XI pada Agustus 1928 (menang 2–1) dan satu tim dari Shanghai selang dua tahun kemudian (seri 4–4).[7]

Pada 1934, satu tim dari Jawa mewakili Hindia Belanda dalam Far Eastern Games yang dimainkan di Manila, Filipina. Setelah mengalahkan Jepang 7–1 dalam pertandingan pertama,[8] dua pertandingan berikutnya berakhir dengan kekalahan 0–2 atas Tiongkok dan 2–3 atas tim tuan rumah menempatkan Timnas Jawa menempati peringkat dua. Meski tidak diakui PSSI, pertandingan ini diakui oleh World Football Elo Ratings sebagai pertandingan pertama yang melibatkan Timnas Indonesia.[9]

Piala Dunia FIFA 1938

Indonesia pada tahun 1938 (pada masa penjajahan Belanda) sempat lolos dan ikut bertanding di Piala Dunia FIFA 1938. Waktu itu Tim Indonesia di bawah nama Dutch East Indies (Hindia Belanda), peserta dari Asia yang pertama kali lolos ke Piala Dunia. Indonesia tampil mewakili zona Asia di kualifikasi grup 12. Grup kualifikasi Asia untuk Piala Dunia FIFA 1938 hanya terdiri dari dua negara, Hindia Belanda dan Jepang. Indonesia akhirnya lolos ke putaran final Piala Dunia 1938 tanpa harus menyepak bola setelah Jepang mundur dari babak kualifikasi karena sedang berperang dengan Cina.

Pada waktu itu, tim ini menggunakan seragam berwarna oranye dan bercelana putih seperti warna seragam yang dipakai kesebelasan Belanda.[10]

Skuat Piala Dunia 1938

Pelatih: Johannes Christoffel Jan Mastenbroek.

Nama Klub Posisi
Mo Heng Tan Hua Chiao Tsing Nien Hui (HCTNH) Malang Penjaga gawang
L.N. Van Beuzekom

Digantikan oleh Jack Samuels

Hercules Batavia Penjaga gawang
Dorst Tidak diketahui Pemain belakang
J. Harting Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja Pemain belakang
Frans G. Hu Kon Sparta Bandung Pemain belakang
Jack Kolle

Digantikan oleh Teilherber

Tidak diketahui Pemain belakang
Jack Samuels

Menggantikan L.N. Van Beuzekom

Excelsior Soerabaja Pemain belakang
G.H.V.L. Faulhaber Djocoja Djogjakarta Pemain tengah
Frans Alfred Meeng Sportvereniging Binnenlands Bestuur (SVBB) Batavia Pemain tengah
Achmad Nawir   Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja Pemain tengah
Anwar Sutan Voorwaarts Is Ons Streven (VIOS) Batavia Pemain tengah
G. van den Burgh Semarang Voetbal Vereniging (SVV) Semarang Pemain tengah
Tan Hong Djien Tiong Hoa Soerabaja Pemain depan
Tan See Han Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja Pemain depan
Isaac "Tjaak" Pattiwael Voetbal Vereniging (VV) Jong Ambon Tjimahi Pemain depan
Suvarte Soedarmadji Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja Pemain depan
M.J. Hans Taihuttu Voetbal Vereniging (VV) Jong Ambon Tjimahi Pemain depan
Teilherber

Menggantikan Jack Kolle

Djocoja Djogjakarta Pemain depan
R. Telwe Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja Pemain depan
Herman Zomers Hercules Batavia Pemain depan

Pertandingan melawan Hongaria

Pada 5 Juni 1938, sejarah mencatat pembantaian tim Hungaria terhadap Hindia Belanda. Mereka bermain di Stadion Velodrome Municipale, Reims, Prancis. Sekitar 10.000 penonton hadir menyaksikan pertandingan ini. Sebelum bertanding, para pemain mendengarkan lagu kebangsaan masing-masing. Kesebelasan Hindia Belanda mendengarkan lagu kebangsaan Belanda Het Wilhelmus. Karena perbedaan tinggi tubuh yang begitu mencolok, wali kota Reims menyebutnya, "Saya seperti melihat 22 atlet Hongaria dikerubungi oleh 11 kurcaci."

Pada menit ke-13, jala gawang Mo Heng bergetar oleh tembakan penyerang Hongaria Vilmos Kohut. Lalu hujan gol berlangsung di menit ke-15, 28, dan 35. Babak pertama berakhir 4–0. Nasib tim Hindia Belanda tamat pada babak kedua, dengan skor akhir 0–6. Pada saat itu, Piala Dunia memakai sistem gugur.

Surat kabar dalam negeri, Sin Po, memberikan apresiasinya pada terbitan mereka, edisi 7 Juni 1938 dengan menampilkan headline: "Indonesia-Hongarije 0-6, Kalah Sasoedahnja Kasi Perlawanan Gagah".[11]

1950-an

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan mereka pada tanggal 17 Agustus 1945, tim nasional Indonesia berhasil lolos ke Olimpiade Melbourne 1956. Indonesia berhasil melaju ke perempat final dan bertemu dengan Uni Soviet yang ketika itu dikapteni oleh kiper Lev Yashin. Ketika itu, Indonesia berhasil menahan Uni Soviet 0–0. Pada akhirnya Indonesia harus kalah dengan skor 4–0 pada laga ulangan dua hari kemudian.

Pada Kualifikasi Piala Dunia 1958, Indonesia berhasil mengalahkan China pada ronde pertama. Kemudian, Indonesia menolak untuk bertanding melawan Israel pada ronde kedua karena alasan politis. Sejak saat itu, Indonesia tidak pernah ikut dalam kualifikasi Piala Dunia hingga tahun 1970.

Setelah bertanding di kualifikasi Piala Dunia, Indonesia berhasil meraih medali perunggu di Asian Games 1958 setelah pada perebutan tempat ketiga berhasil mengalahkan India 4–1. Indonesia juga bermain imbang 2–2 saat melawan Timnas Jerman Timur.

Suspensi 2015

PSSI disuspensi FIFA karena intervensi pemerintah dalam liga nasional pada 30 Mei 2015. Pembekuan mengambil efek segera yang artinya Indonesia tidak berhak berkompetisi pada Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 (AFC) sekaligus Kualifikasi Piala Asia AFC 2019, yang dimulai kurang dari 2 minggu kemudian. FIFA masih mengizinkan Indonesia untuk bermain dalam Sepak bola pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 2015 hingga turnamen berakhir, karena sudah telanjur dimulai. FIFA mengambil tindakan melawan Indonesia menyusul konflik antara pemerintah dan PSSI yang berakibat pada pembatalan kompetisi domestik.[12]

Suspensi tersebut dicabut pada Kongres FIFA ke-66.[13]

2017–2019

Beberapa minggu setelah finis di posisi kedua pada ajang Piala Suzuki AFF 2016, PSSI mengadakan kongres pada 8 Januari 2017 dalam upaya untuk menandatangani Luis Milla untuk menangani senior mereka dan tim U-22. Sebelum Kejuaraan AFF 2018, Milla pergi tanpa penjelasan apa pun, menyebabkan kemarahan di kalangan supporter Indonesia.[14] Indonesia tersingkir dari babak penyisihan grup di Kejuaraan AFF 2018 menyebabkan pemecatan Bima Sakti.[15] Untuk mempersiapkan kualifikasi Piala Dunia 2022, Indonesia menandatangani Simon McMenemy dengan harapan bahwa masa jabatannya yang sukses dengan Filipina dapat menghidupkan kembali kinerja Indonesia, terutama ketika Indonesia dikelompokkan dengan tiga rival dari Asia Tenggara: Malaysia, Thailand dan Vietnam bersama UEA.[16] Indonesia kalah dalam empat pertandingan termasuk kekalahan kandang 2-3 dari Malaysia, diikuti oleh kekalahan kandang dari Vietnam untuk pertama kalinya di setiap turnamen kompetitif. Pada 6 November 2019, PSSI memutuskan untuk memecat McMenemy atas kinerja tim nasional yang memburuk.[17] Indonesia bertandang ke Malaysia dan kalah 0–2 dari saingannya dan secara resmi tersingkir dari kualifikasi Piala Dunia 2022.[18]

2021–sekarang

Menyusul kegagalan di kualifikasi Piala Dunia, PSSI menunjuk Shin Tae-yong sebagai pelatih Indonesia dengan harapan untuk menghidupkan kembali tim untuk Kualifikasi Piala Asia AFC 2023 yang akan datang, menggunakan keberhasilan Park Hang-seo di Vietnam sebagai bukti penunjukan.[19]

Di bawah manajemen Shin Tae-yong, mayoritas tim senior dirombak dan memiliki banyak pemain muda yang mayoritas berasal dari tim U-23. Indonesia berhasil mencapai final dan meraih posisi runner-up di Kejuaraan AFF 2020 dengan rata-rata usia pemain 23 tahun.

Pada Kualifikasi Piala Asia, Indonesia secara mengejutkan mengalahkan tuan rumah, Kuwait, yang belum pernah mereka kalahkan dalam 42 tahun, yang mengejutkan banyak orang. Indonesia akhirnya berhasil lolos ke Piala Asia AFC 2023 mendatang setelah absen selama 16 tahun.

Kostum

 
Jersey pada tahun 1981

Kostum tim Indonesia tidak hanya merah-putih sebab ada juga putih-putih, biru-putih, dan hijau-putih. Menurut Bob Hippy, yang ikut "memperkuat" timnas sejak tahun 1962 hingga 1974, kostum Indonesia dengan warna selain merah-putih itu muncul ketika PSSI mempersiapkan dua tim untuk Asian Games IV-1962 di Jakarta.

Saat itu ada dua tim yang diasuh pelatih asal Yugoslavia, Toni Pogacnic, yakni PSSI Banteng dan PSSI Garuda. PSSI Banteng, yang terdiri dari pemain senior saat itu, seperti Maulwi Saelan, Djamiat Dalhar, dan Tan Liong Houw, memiliki kostum hijau-putih, selain kostum merah-putih. Sedangkan tim Garuda, yang diperkuat oleh Omo, Anjik Ali Nurdin, dan Ipong Silalahi, juga dilengkapi kostum biru-putih. Namun, setelah terungkap kasus suap yang dikenal dengan "Skandal Senayan", sebelum Asian Games IV-1962, pengurus PSSI hanya membuat satu timnas. Itu sebabnya, di Asian Games IV-1962, PSSI sama sekali tidak mampu berbuat apa-apa karena kemudian kedua tim itu dirombak. Selanjutnya, digunakan tim campuran di Asian Games.

Mulyadi (Fan Tek Fong), asisten pelatih klub UMS 1905, menjelaskan bahwa setelah dari era Asian Games, sepanjang perjalanan timnas hingga tahun 1970-an, PSSI hanya mengenal kostum merah-putih dan putih-putih. Begitu juga ketika timnas melakukan perjalanan untuk bertanding di sejumlah negara di Eropa pada tahun 1965. Saat itu setiap kali bermain, tim nasional hanya menggunakan merah-putih dan putih-putih dengan gambar Garuda di bagian dada hingga ke perut. Seragam hijau-putih kembali digunakan saat mempersiapkan kesebelasan pra-Olimpiade 1976, dan kemudian digunakan pada arena SEA Games 1981 Manila. "Begitu juga ketika Indonesia bermain di Thailand, di mana saat itu Indonesia menjadi runner-up Piala Raja 1981," kata Ronny Pattinasarani.

Dalam Piala Asia 2007 yang digelar mulai 8 Juli hingga Minggu 29 Juli, Nike juga telah mendesain kostum tim nasional Indonesia, tetapi kali ini bukan hijau-putih, melainkan putih-hijau.

Pada kostum Timnas Indonesia yang dibuat Nike pada 2010 untuk Piala Suzuki AFF 2010, terdapat Burung Garuda yang membentang di bagian depan kostum yang tidak berwarna tetapi memiliki garis-garis yang memiliki warna hitam cenderung abu-abu. Sementara pada kostum kedua yang berwarna Putih-Hijau, terdapat motif yang sama, tetapi garis-garis pada burung Garuda berwarna abu-abu muda.

Pembuat

Nama Tahun
Adidas 1970–1995
Diadora 1995–1996
Asics 1996–1997
Adidas 1997–2000
Nike 2000–2001
Adidas 2001–2003
Ghazali Sport 2003–2004
Adidas 2004–2006
Nike 2006–2020
Mills 2020–

Stadion

Terletak di Jakarta, stadion kandang bagi timnas Indonesia adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno yang berkapasitas 78.011 penonton. Stadion ini merupakan stadion terbesar di Indonesia, stadion terbesar kedua di Asia Tenggara dan stadion sepak bola terbesar kesembilan di dunia. Stadion ini dibangun pada tahun 1960 untuk Asian Games 1962 dan pembangunannya didukung oleh pemerintah Uni Soviet, dengan pinjaman lunak sebesar US$ 12,5 juta. Stadion ini selesai setelah dua tahun dan secara resmi dibuka pada tanggal 24 Agustus 1962.[20]

Liputan media

Kualifikasi tim Indonesia untuk Piala Dunia FIFA 2022 (babak kedua saja) dan Piala Asia AFC 2023 disiarkan oleh jaringan televisi publik free-to-air TVRI dan jaringan televisi free-to-air Emtek (melalui SCTV) sejak 2021;[21] sedangkan untuk layanan jaringan multiplatform premium dipegang oleh Mola hingga 2022.[22]

MNC Media juga menyiarkan pertandingan timnas Indonesia, tetapi dari tahun 2020 hingga 2023, MNC hanya meliput pertandingan timnas di Kejuaraan AFF 2020 dan Piala Asia AFC 2023 karena MNC-Lagardère[note 1] dan kontrak kemitraan hak siar Football Marketing Asia (Piala Asia AFC).[23][24] Berbeda dengan TVRI, SCTV, dan Mola TV, ketiga televisi tersebut hanya membeli hak dari PSSI.

Jadwal dan hasil

Pertandingan dalam 12 bulan terakhir, dan jadwal pertandingan mendatang

      Menang       Seri       Kalah

2021

2022

2023

Pemain

Skuad saat ini

23 pemain berikut dipanggil untuk mengikuti Kejuaraan AFF 2022.[25]

Penampilan dan gol akurat per 23 Desember 2022, setelah pertandingan melawan   Kamboja.

0#0 Pos. Nama Pemain Tanggal lahir (umur) Tampil Gol Klub
1 1GK Muhammad Riyandi 3 Januari 2000 (umur 24) 5 0   Persis Solo
20 1GK Syahrul Trisna 26 Oktober 1995 (umur 28) 3 0   Persikabo 1973
22 1GK Nadeo Argawinata 9 Maret 1997 (umur 27) 15 0   Bali United

3 2DF Edo Febriansah 25 Juli 1997 (umur 27) 7 0   RANS Nusantara
4 2DF Jordi Amat 21 Maret 1992 (umur 32) 1 0   Johor Darul Ta'zim
5 2DF Rizky Ridho 21 November 2001 (umur 22) 15 0   Persebaya Surabaya
12 2DF Pratama Arhan 21 Desember 2001 (umur 22) 22 3   Tokyo Verdy
14 2DF Asnawi Mangkualam (wakil kapten) 4 Oktober 1999 (umur 25) 21 1   Ansan Greeners
16 2DF Hansamu Yama 16 Januari 1995 (umur 29) 18 3   Persija Jakarta
19 2DF Fachruddin Aryanto   19 Februari 1989 (umur 35) 48 4   Madura United

2 3MF Yakob Sayuri 22 September 1997 (umur 27) 3 0   PSM Makassar
6 3MF Marselino Ferdinan 9 September 2004 (umur 20) 7 1   Persebaya Surabaya
7 3MF Saddil Ramdani 2 Januari 1999 (umur 25) 15 1 Tanpa klub
8 3MF Witan Sulaeman 8 Oktober 2001 (umur 22) 20 6   AS Trenčín
10 3MF Egy Maulana 7 Juli 2000 (umur 24) 13 3 Tanpa klub
13 3MF Rachmat Irianto 3 September 1999 (umur 25) 22 3   Persib Bandung
15 3MF Ricky Kambuaya 5 Mei 1996 (umur 28) 19 5   Persib Bandung
17 3MF Syahrian Abimanyu 25 April 1999 (umur 25) 9 0   Persija Jakarta
23 3MF Marc Klok 20 April 1993 (umur 31) 6 2   Persib Bandung

9 4FW Ilija Spasojević 11 September 1987 (umur 37) 3 3   Bali United
11 4FW Dendy Sulistyawan 12 Oktober 1996 (umur 27) 2 1   Bhayangkara
18 4FW Muhammad Rafli 24 November 1998 (umur 25) 8 0   Arema
21 4FW Ramadhan Sananta 27 November 2002 (umur 21) 2 0   PSM Makassar

Pemain yang pernah dipanggil

Para pemain berikut juga telah dipanggil ke dalam skuad dalam 12 bulan terakhir.

Pos. Nama pemain Tanggal lahir (usia) Tampil Gol Klub Panggilan terakhir
GK Cahya Supriadi 11 Februari 2003 (umur 21) 0 0   Persija Jakarta v.   Curaçao, 24 September 2022INJ
GK Adi Satryo 7 Juli 2001 (umur 23) 1 0   Persik Kediri v.     Nepal, 14 Juni 2022
GK Ernando Ari 27 Februari 2002 (umur 22) 2 0   Persebaya Surabaya v.   Bangladesh, 1 Juni 2022INJ

DF Andy Setyo 16 September 1997 (umur 27) 2 0   Persikabo 1973 Kejuaraan AFF 2022PRE
DF Muhammad Ferarri 21 Juni 2003 (umur 21) 1 0   Persija Jakarta Kejuaraan AFF 2022PRE
DF Sandy Walsh 14 Maret 1995 (umur 29) 0 0   Mechelen Kejuaraan AFF 2022PRE
DF Elkan Baggott 23 Oktober 2002 (umur 21) 12 2   Gillingham Kejuaraan AFF 2022PRE/WD
DF Koko Ari 9 Januari 2000 (umur 24) 2 0   Persebaya Surabaya v.   Curaçao, 27 September 2022
DF Alfeandra Dewangga 28 Juni 2001 (umur 23) 14 0   PSIS Semarang v.     Nepal, 14 Juni 2022
DF Rizky Febrianto 22 Februari 1997 (umur 27) 1 0   Arema v.   Bangladesh, 1 Juni 2022
DF Rio Fahmi 6 Oktober 2001 (umur 22) 0 0   Persija Jakarta v.   Bangladesh, 1 Juni 2022
DF Achmad Figo 25 Desember 2001 (umur 22) 2 0   Arema v.   Timor Leste, 30 Januari 2022
DF Bayu Fiqri 13 Januari 2001 (umur 23) 1 0   Persib Bandung v.   Timor Leste, 30 Januari 2022

MF Dzaky Asraf 6 Februari 2003 (umur 21) 0 0   PSM Makassar Kejuaraan AFF 2022PRE
MF Terens Puhiri 13 Oktober 1996 (umur 27) 2 1   Borneo Samarinda v.     Nepal, 14 Juni 2022
MF Evan Dimas 13 Maret 1995 (umur 29) 43 9   Arema v.   Bangladesh, 1 Juni 2022INJ
MF Ramai Rumakiek 19 April 2002 (umur 22) 12 3   Persipura Jayapura v.   Timor Leste, 30 Januari 2022
MF Sani Rizki 7 Januari 1998 (umur 26) 2 0   Bhayangkara v.   Timor Leste, 30 Januari 2022
MF Yabes Roni 6 Februari 1995 (umur 29) 6 0   Bali United v.   Timor Leste, 27 Januari 2022

FW Dimas Drajad 30 Maret 1997 (umur 27) 6 3   Persikabo 1973 Kejuaraan AFF 2022PRE/INJ
FW Stefano Lilipaly 10 Januari 1990 (umur 34) 27 3   Borneo Samarinda v.     Nepal, 14 Juni 2022
FW Irfan Jaya 1 Mei 1996 (umur 28) 22 6   Bali United v.     Nepal, 14 Juni 2022
FW Irfan Jauhari 31 Januari 2001 (umur 23) 0 0   Persis Solo v.   Bangladesh, 1 Juni 2022INJ
FW Dedik Setiawan 27 Juni 1994 (umur 30) 15 0   Arema v.   Timor Leste, 30 Januari 2022
FW Ronaldo Kwateh 19 Oktober 2004 (umur 19) 2 0   Madura United v.   Timor Leste, 30 Januari 2022
FW Hanis Sagara 8 September 1999 (umur 25) 5 0   Arema v.   Timor Leste, 27 Januari 2022

Catatan
  • PRE = Skuat awal.
  • SUS = Ditangguhkan.
  • INJ = Mengundurkan diri karena cedera.
  • UNF = Mundur dari roster karena kondisi tidak sehat.
  • RET = Pensiun dari tim nasional.
  • WD = Mengundurkan diri untuk alasan yang tidak terkait cedera.

Kapten

Pemain Periode
Achmad Nawir 1938
Maulwi Saelan 1956
Soetjipto Soentoro 1965–1970
Iswadi Idris 1970–1971
Anwar Ujang 1971–1974
Iswadi Idris 1974–1980
Ronny Pattinasarany 1980–1985
Herry Kiswanto 1985–1987
Ricky Yacobi 1987–1990
Ferril Raymond Hattu 1991–1992
Robby Darwis 1993–1995
Sudirman 1996
Robby Darwis 1997
Aji Santoso 1998–2000
Bima Sakti 2001
Agung Setyabudi 2002–2004
Ponaryo Astaman 2004–2008
Charis Yulianto 2008–2010
Firman Utina 2010–2011
Bambang Pamungkas 2011–2012
Syamsidar 2012
Elie Aiboy 2012–2013
Boaz Solossa 2013–2018
Hansamu Yama 2018
Andritany Ardhiyasa 2019–2020
Evan Dimas 2020–2022
Fachruddin Aryanto 2022–

Rekor pemain

Penampilan terbanyak

# Pemain Karier Penampilan Gol
1 Abdul Kadir 1967–1979 111 70
2 Iswadi Idris 1968–1980 97 55
3 Bambang Pamungkas 1999–2018 87 38
4 Waskito 1967–1977 80 31
5 Jacob Sihasale 1966–1974 70 23
6 Firman Utina 2001–2014 66 5
7 Soetjipto Soentoro 1965–1970 61 37
8 Ponaryo Astaman 2003–2014 61 2
9 Hendro Kartiko 1996–2011 60 0
10 Kurniawan Dwi Yulianto 1995–2005 59 33

Pencetak gol terbanyak

# Nama Karier Gol (penampilan) Rata-rata/pertandingan
1 Abdul Kadir 1967–1979 70 (111) 0.63
2 Iswadi Idris 1968–1980 55 (97) 0.56
3 Bambang Pamungkas 1999–2012 38 (87) 0.43
4 Soetjipto Soentoro 1965–1970 37 (61) 0.60
5 Kurniawan Dwi Yulianto 1995–2005 33 (59) 0.55
6 Waskito 1967–1977 31 (80) 0.38
7 Risdianto 1971–1981 23 (56) 0.41
8 Jacob Sihasale 1966–1974 23 (70) 0.32
9 Rochy Putiray 1991–2004 17 (41) 0.41
10 Budi Sudarsono 2001–2010 16 (46) 0.35

Rekor pemain di turnamen

Staff kepelatihan

Posisi Nama[26]
Pelatih Kepala   Shin Tae-yong[27]
Asisten Pelatih   Choi In-Cheol
  Cho Byung-kuk
  Nova Arianto
Pelatih Kiper   Kim Bong-soo
  Yoo Jae-hoon
Pelatih Fisik   Shin Sang-gyu
  Alex Aldha Yudi
Analis Video   Kim Jong-jin
Interpreter/penerjemah   Jeong Seok-seo
Dokter Tim   dr. Ahmad Nizar
  dr. Syarif Alwi
Fisioterapis   Asep Azis
  Denny Shulton

Riwayat kepelatihan

Rekor kompetisi

Piala Dunia FIFA

Olimpiade

Tahun Babak Pos Main M S* K GM GK
19001952 Tidak ikut berpartisipasi
  1956 Perempat final ke-7 2 0 1 1 0 4
  1960 Tidak lolos kualifikasi
  1964 Mengundurkan diri
  1968 Tidak lolos kualifikasi
  1972
  1976
  1980
  1984
  1988
Sejak 1992 Kompetisi U-23
Total Perempat final 1/20 2 0 1 1 0 4

Piala Asia AFC

Tahun Babak Pos Main M S* K GM GK
  1956 Mengundurkan diri
  1960
  1964
  1968 Tidak lolos kualifikasi
  1972
  1976
  1980
  1984
  1988
  1992
  1996 Babak grup ke-11 3 0 1 2 4 8
  2000 Babak grup ke-11 3 0 1 2 0 7
  2004 Babak grup ke-11 3 1 0 2 3 9
     2007 Babak grup ke-11 3 1 0 2 3 4
  2011 Tidak lolos kualifikasi
  2015
  2019 Diskualifikasi
  2023 Lolos
Total Babak grup 4/17 12 2 2 8 10 28

Pesta Olahraga Asia

Kejuaraan AFF

Pesta Olahraga Asia Tenggara

Lainnya

Rekor head-to-head

Per 23 Desember 2022 setelah pertandingan melawan   Kamboja.[28][29][30]

      Lebih banyak menang       Imbang       Lebih banyak kalah

Lawan Mn. M S K GM GK SG % Kemenangan Konfederasi
  Afganistan 2 0 0 2 2 4 −2 0% AFC
  Afrika Selatan 1 0 1 0 2 2 0 50% CAF
  Aljazair 2 1 0 1 2 2 0 50% CAF
  Amerika Serikat 1 0 1 0 2 2 0 50% CONCACAF
  Andorra 1 1 0 0 1 0 1 100% UEFA
  Arab Saudi 14 0 3 11 7 36 −29 10.71% AFC
  Australia 19 2 3 14 10 39 −29 18.42% AFC
  Bahrain 7 2 2 3 7 19 −12 42.86% AFC
  Bangladesh 8 5 2 1 14 5 9 75% AFC
  Belanda 4 0 0 4 2 19 −17 0% UEFA
  Bhutan 2 2 0 0 4 0 4 100% AFC
  Bosnia dan Herzegovina 1 0 0 1 0 2 −2 0% UEFA
  Brunei 11 7 2 2 34 4 30 72.73% AFC
  Bulgaria 3 0 1 2 0 6 −6 16.67% UEFA
  Ceko[a] 1 0 1 0 1 1 0 50% UEFA
  Curaçao 2 2 0 0 5 3 2 100% CONCACAF
  Denmark 1 0 0 1 0 9 −9 0% UEFA
  Estonia 2 0 1 1 0 3 −3 25% UEFA
  Fiji 3 0 3 0 3 3 0 50% OFC
  Filipina 30 24 3 3 105 26 79 85% AFC
  Ghana 2 0 0 2 0 6 −6 0% CAF
  Guinea 1 0 0 1 1 3 −2 0% CAF
  Guyana 1 1 0 0 2 1 1 100% CONCACAF
  Hong Kong 23 13 5 5 47 34 13 67.39% AFC
  Hungaria 1 0 0 1 0 6 −6 0% UEFA
  India 22 12 2 8 45 29 16 59.09% AFC
  Iran 6 1 1 4 6 11 −5 25% AFC
  Irak 11 2 3 6 9 19 −10 31.82% AFC
  Islandia 1 0 0 1 1 4 −3 0% UEFA
  Israel 1 0 0 1 0 1 −1 0% UEFA
  Jamaika 1 1 0 0 2 1 1 100% CONCACAF
  Jepang 17 7 2 8 32 35 −3 47.06% AFC
  Jerman Timur 2 0 1 1 3 5 −2 25% UEFA
  Kamboja 26 22 1 3 99 22 77 86% AFC
  Kamerun 2 0 1 1 0 1 −1 25% CAF
  Kanada 1 0 0 1 0 4 −4 0% CONCACAF
  Kenya 1 0 0 1 2 3 −1 0% CAF
  Kirgizstan 1 1 0 0 4 0 4 100% AFC
  Korea Selatan 60 6 8 46 31 138 −107 16.67% AFC
  Korea Utara 9 0 1 8 4 25 −21 5.56% AFC
  Kroasia 1 0 0 1 2 5 −3 0% UEFA
  Kuba 1 0 0 1 0 1 −1 0% CONCACAF
  Kuwait 7 2 3 2 8 12 −4 50% AFC
  Laos 10 9 1 0 45 9 36 95% AFC
  Liberia 2 1 0 1 3 3 0 50% CAF
  Libya 2 1 0 1 3 5 −2 50% CAF
  Liechtenstein 1 0 0 1 2 3 −1 0% UEFA
  Lituania 2 0 1 1 2 6 −4 25% UEFA
  Malaysia 97 40 21 36 127 102 25 52.06% AFC
  Maladewa 4 4 0 0 12 0 12 100% AFC
  Mali 1 1 0 0 3 2 1 100% CAF
  Malta 2 0 0 2 0 4 −4 0% UEFA
  Maroko 1 0 0 1 0 2 −2 0% CAF
  Mauritius 1 1 0 0 1 0 1 100% CAF
  Mesir 1 0 0 1 0 6 −6 0% CAF
  Moldova 2 1 0 1 2 2 0 50% UEFA
  Mongolia 4 4 0 0 13 2 11 100% AFC
  Myanmar 46 20 9 17 85 63 22 53.26% AFC
    Nepal 2 2 0 0 9 0 9 100% AFC
  Nigeria 1 0 0 1 1 2 −1 0% CAF
  Norwegia 1 0 0 1 0 1 −1 0% UEFA
  Oman 6 2 1 3 7 6 1 41.67% AFC
  Pakistan 6 5 1 0 15 4 11 91.67% AFC
  Palestina 2 1 0 1 5 3 2 50% AFC
  Papua Nugini 4 2 0 2 10 5 5 50% OFC
  Paraguay 1 0 0 1 2 3 −1 0% CONMEBOL
  Puerto Riko 1 0 1 0 0 0 0 50% CONCACAF
  Qatar 9 1 2 6 10 23 −13 22.22% AFC
  Republik Dominika 1 0 1 0 1 1 0 50% CONCACAF
  Rusia[b] 3 0 2 1 0 4 −4 33.33% UEFA
  Selandia Baru 8 2 4 2 8 9 –1 50% OFC
  Senegal 1 0 1 0 2 2 0 50% CAF
  Serbia[c] 2 0 0 2 3 9 −6 0% UEFA
  Singapura 71 39 12 20 138 75 63 63.38% AFC
  Sri Lanka 6 5 1 0 29 6 23 91.67% AFC
  Swedia 1 0 0 1 0 3 −3 0% UEFA
  Suriah 5 1 0 4 3 15 −12 20% AFC
  Tanzania 1 1 0 0 3 1 2 100% CAF
  Thailand 96 32 17 47 120 166 −46 42.19% AFC
  Timor Leste 6 6 0 0 21 2 19 100% AFC
  Tionghoa Taipei 14 10 0 4 31 14 17 71.43% AFC
  Tiongkok 19 2 4 13 14 42 −28 31.58% AFC
  Turkmenistan 4 2 1 1 9 8 1 62.5% AFC
  Uni Emirat Arab 6 2 0 4 8 17 −9 33.33% AFC
  Uruguay 3 1 0 2 5 11 −6 33.33% CONMEBOL
  Uzbekistan 2 0 1 1 1 4 −3 25% AFC
  Vanuatu 1 1 0 0 6 0 6 100% OFC
  Vietnam[d] 44 21 11 12 74 58 16 60.23% AFC
  Yaman[e] 6 2 4 0 7 3 4 66.67% AFC
  Yordania 6 0 0 6 3 17 −14 0% AFC
  Zimbabwe 1 0 1 0 0 0 0 50% CAF
Total 782 323 124 335 1323 1366 –43 41.23%
  1. ^ Termasuk pertandingan melawan   Cekoslowakia.
  2. ^ Termasuk pertandingan melawan   Uni Soviet.
  3. ^ Termasuk pertandingan melawan   Yugoslavia dan   Serbia dan Montenegro.
  4. ^ Termasuk pertandingan melawan   Vietnam Selatan.
  5. ^ Termasuk pertandingan melawan   Yaman Selatan.

Lihat juga

Catatan

  1. ^ AFC (hingga 2020) dan Kejuaraan AFF
  2. ^ Timnas Brunei Darussalam akan menggunakan Stadion Kuala Lumpur dikarenakan Stadion Sultan Hassanal Bolkiah sedang dalam masa pemugaran.

Referensi

  1. ^ FIFA Century Club - 1 December 2021, FIFA.
  2. ^ a b Abdul Kadir - Century of International Appearances - RSSSF.
  3. ^ "The FIFA/Coca-Cola Men's World Ranking". FIFA. 18 Juli 2024. Diakses tanggal 18 Juli 2024. 
  4. ^ Peringkat Elo berubah dibandingkan dengan satu tahun yang lalu."World Football Elo Ratings". eloratings.net. 19 Januari 2024. Diakses tanggal 19 Januari 2024. 
  5. ^ a b c "Dutch East Indies International matches". Diakses tanggal 19 November 2015. 
  6. ^ "World Football Elo Ratings: Indonesia". World Football Elo Ratings. Diakses tanggal 24 November 2019. 
  7. ^ a b Morrison, Neil. "Indonesian International Matches 1921–2001". RSSSF. Diakses tanggal 21 Desember 2010. 
  8. ^ "Sensation at Manila Games – Running Found to be Short". Straits Times. Singapore. 14 May 1934. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-22. Diakses tanggal 21 December 2010. 
  9. ^ "World Football Elo Ratings: Indonesia". ELO. Diakses tanggal 20 December 2010. 
  10. ^ "Een historische voetbalreis". Java Post (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 19 Desember 2021. 
  11. ^ Kisah Indonesia di Piala Dunia Diarsipkan 2010-09-04 di Wayback Machine., Vivanews.com
  12. ^ "Indonesian FA suspended by FIFA for government meddling". Eurosport. Diakses tanggal 30 May 2015. 
  13. ^ "FIFA Congress drives football forward, first female secretary general appointed". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-05-21. Diakses tanggal 14 May 2016. 
  14. ^ "Bima appointed Indonesia coach". The New Paper. 23 Oktober 2018. 
  15. ^ "AFF Suzuki Cup 2018: Four instances Indonesia were knocked out in the group stages". Fox Sports Asia. 22 November 2018. 
  16. ^ "PSSI appoint former Philippines manager Simon McMenemy as new coach of Indonesian national team". FOX Sports Asia. 20 Desember 2018. 
  17. ^ Ramadani Saputra (6 November 2019). "PSSI fires national team coach McMenemy over 'unsatisfactory performance'". The Jakarta Post. Diakses tanggal 11 November 2019. 
  18. ^ Akshat Mehrish (19 November 2019). "2022 FIFA World Cup Qualifiers: Malaysia 2-0 Indonesia – Five talking points". FOX Sports Malaysia. Diakses tanggal 22 November 2019. 
  19. ^ Prasetyo, Galih (4 Januari 2020). "Shin Tae-yong: Tak Masalah jika Indonesia Gagal Juara Piala AFF 2020". Football5star. Diakses tanggal 15 Juni 2022. 
  20. ^ "The Bung Karno Sports Complex: Jakarta's Sports, Conventions and Entertainment Center". Wonderful Indonesia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Diakses tanggal 6 Desember 2012. 
  21. ^ Pasi, Serafin Unus (25 Mei 2021). "SCTV Tayangkan 3 Laga Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022". Bola.net. Diakses tanggal 21 Desember 2022. 
  22. ^ "PSSI Gandeng Mola TV". PSSI. 3 September 2019. Diakses tanggal 5 September 2019. 
  23. ^ "AFC continues partnership with MNC". AFC (dalam bahasa Inggris). 
  24. ^ "Lagardère Sports Secures Rajawali Citra Televisi Indonesia as Exclusive Terrestrial Broadcaster in Indonesia for AFF Suzuki Cup". AFF Suzuki Cup (dalam bahasa Inggris). 
  25. ^ "Daftar 23 Nama Pemain Timnas Indonesia Untuk Piala AFF 2022". pssi.org. PSSI. 19 Desember 2022. Diakses tanggal 19 Desember 2022. 
  26. ^ "Senior Putra – Officials". PSSI – Football Association of Indonesia. Diakses tanggal 2020-01-10. 
  27. ^ Nuralam, Cakrayuri (2019-12-28). Purba, Jonathan Pandapotan, ed. "Shin Tae-yong Resmi Latih Timnas Indonesia, Kontrak 4 Tahun". Liputan6.com. Diakses tanggal 2019-12-28. 
  28. ^ "Indonesia International Matches". RSSSF. 
  29. ^ "Indonesia - Historical results". World Football. Diakses tanggal 28 Juni 2021. 
  30. ^ FIFA.com

Pranala luar