Kereta api Malabar

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Malabar merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif, ekonomi plus yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia untuk melayani relasi BandungMalang melalui jalur lintas selatan Jawa (YogyakartaKediri-Blitar) dan sebaliknya. Nama "Malabar" diambil dari salah satu nama gunung berapi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Gunung Malabar.

Kereta api Malabar
Kereta api Malabar melintasi persawahan
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Mulai beroperasi30 April 2010
Operator saat iniKereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalBandung
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirMalang
Jarak tempuh792 km
Waktu tempuh rerata13 jam 50 menit
Frekuensi perjalananSekali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif & Ekonomi Plus
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 64 tempat duduk disusun 2-2 (kelas bisnis)
    arah kursi dapat diatur
  • 80 tempat duduk disusun 2-2 (kelas ekonomi plus)
    kursi saling berhadapan ke kiri dan berhadapan ke kanan dan bisa direbahkan
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Hanya tersedia pada layanan kelas eksekutif ataupun ekonomi plus
Fasilitas bagasiAda
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Elektrifikasi-
Kecepatan operasional70 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal119D-120D

Sejarah

Kereta api Malabar pertama kali beroperasi pada 30 April 2010, melayani penumpang dari Bandung dan sekitarnya yang melakukan perjalanan menuju Malang dan sebaliknya karena pada saat itu tidak ada satu kereta pun yang melayani rute tersebut.[1][2]

 
Kereta api Malabar melintas di Srengseng, Tambun, Bekasi, ketika masih melayani rute Malang-Pasarsenen via Bandung pada Gapeka tahun 2019.

Rute kereta api ini pernah diperpanjang hingga Stasiun Pasar Senen bersamaan dengan berlakunya grafik perjalanan kereta api per 1 Desember 2019.[3] Namun, rute kereta api ini kemudian dikembalikan lagi seperti semula pada 1 September 2020.

Stasiun pemberhentian

Provinsi Kota/Kabupaten Stasiun[4] Keterangan Status
Jawa Timur Kota Malang Malang Stasiun terminus, terintegrasi dengan kereta api lokal Penataran dan Tumapel
Malang Kotalama Terintegrasi dengan kereta api lokal Penataran
Kabupaten Malang Kepanjen
Kabupaten Blitar Wlingi
Kota Blitar Blitar Terintegrasi dengan kereta api lokal Dhoho dan Penataran
Kabupaten Tulungagung Tulungagung Terintegrasi dengan kereta api lokal Dhoho
Kota Kediri Kediri
Kabupaten Nganjuk Kertosono Terintegrasi dengan kereta api ekonomi lokal Kertosono dan Dhoho
Nganjuk -
Kota Madiun Madiun -
Kabupaten Ngawi Ngawi -
Daerah Istimewa Yogyakarta Kota Yogyakarta Yogyakarta (Tugu) P Y YA Terintegrasi dengan kereta api lokal Prambanan Ekspres dan kereta api Bandara Internasional Yogyakarta. Stasiun ini juga merupakan stasiun pemberhentian KRL Commuter Line Solo–Yogyakarta
Jawa Tengah Kota Surakarta (Solo) Solo Balapan Y AS Terintegrasi dengan kereta api Bandara Internasional Adisoemarmo dan memiliki jalan akses menuju Terminal Tirtonadi. Stasiun ini juga merupakan stasiun pemberhentian KRL Commuter Line Solo–Yogyakarta
Kabupaten Purworejo Kutoarjo P Terintegrasi dengan kereta api lokal Prambanan Ekspres
Kabupaten Kebumen Kutowinangun -
Kebumen -
Gombong -
Kabupaten Cilacap Kroya -
Maos -
Gandungmangun -
Sidareja -
Jawa Barat Kota Banjar Banjar
Kabupaten Ciamis Ciamis
Kota Tasikmalaya Tasikmalaya
Kabupaten Garut Cipeundeuy Terletak di dekat Jalan Raya Bandung—Ciamis
Leles Terintegrasi dengan kereta api lokal Cibatu
Kabupaten Bandung Cimekar Terintegrasi dengan kereta api lokal Bandung Raya
Kota Bandung Kiaracondong Terintegrasi dengan kereta api lokal Bandung Raya dan lokal Cibatu
Bandung (Hall) Stasiun terminus, terintegrasi dengan kereta api lokal Bandung Raya dan lokal Cibatu dan bus Trans Metro Pasundan (2D 3D 4D)

Legenda

Stasiun ujung (terminus)
Berhenti untuk semua arah
Berhenti hanya untuk arah Malang (satu arah)
Berhenti hanya untuk arah Bandung (satu arah)

Insiden

  • Pada 4 April 2014, kereta api Malabar terguling di Tasikmalaya, Jawa Barat di km 244 petak Stasiun Ciawi-Cirahayu yang mengakibatkan empat korban dilaporkan tewas dan dua korban lainnya terjepit di antara kereta yang terguling. Kereta api ini terguling akibat adanya tanah longsor sehingga ia terguling ke dalam jurang.[5]
  • Pada 2 Januari 2016, dua kereta penumpang kereta api Malabar yang sedang terparkir di bengkel lokomotif terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Pemadam kebakaran telah melakukan pendinginan pada dua kereta yang terbakar.[6]
  • Pada 29 Oktober 2016, kereta api Malabar menabrak truk bermuatan alat berat backhoe di Kaliwuluh, Kebakkramat, Karanganyar—di utara bekas Stasiun Grompol. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi lokomotif CC 206 13 95 tersebut harus menjalani perbaikan besar-besaran. Kejadian ini mengakibatkan perjalanan kereta api yang melalui lintas tersebut mengalami keterlambatan parah.[7]

Referensi

  1. ^ Glo (ed.). "Parahyangan Distop, Malabar Dibuka". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-05-15. 
  2. ^ "PT KA Operasikan KA Malabar Rute Bandung-Malang". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-05-15. 
  3. ^ Shuvia Rahma. "Kini Ke Jakarta Bisa Naik Kereta Malabar". Radar Malang Online. Diakses tanggal 2020-01-10. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ "Expose Gapeka 2021 Daop 8 Surabaya" (2021) PT Kereta Api Indonesia (Persero)
  5. ^ Majalah KA Edisi Mei 2014
  6. ^ Kompas: Dua Kereta Penumpang KA Malabar Terbakar di Bandung, Ini Kronologinya
  7. ^ "Joglosemar: Kronologi Kereta Api Malabar Tabrak Truk Kebakkramat, Karanganyar". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-11-12. Diakses tanggal 2016-11-12. 
  8. ^ Herdiansah, Isep Heri. "KA Malabar Anjlok di Ciamis Tadi Pagi, Tiga Kereta Tertahan". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-02-05. 

Lihat pula

Pranala luar