Kereta api Argo Semeru

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Argo Semeru merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) melayani rute GambirSurabaya Gubeng dan sebaliknya melalui lintas tengah Jawa.

Kereta api Argo Semeru
Perjalanan perdana KA Argo Semeru
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Mulai beroperasi1 Juni 2023; 14 bulan lalu (2023-06-01)
Operator saat iniKereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalGambir
Stasiun akhirSurabaya Gubeng
Jarak tempuh821 km
Waktu tempuh rerata10 jam 32 menit
Frekuensi perjalananSatu kali keberangkatan tiap hari.
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2–2 (eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan blinds, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas bagasiAda (di Interior Kereta Eksekutif)
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional90 s.d 120 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal17-18

Kereta ini berbeda dengan kereta api Bima dengan jadwal sore, kereta api Argo Semeru melayani relasi tersebut pada jadwal pagi.[1]

Asal-usul

 
Papan Nama Kereta api Argo Semeru per 2023

Nama Argo Semeru sendiri berasal dari gunung berapi yang terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru berbatasan dengan Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur bernama Gunung Semeru.[2]



Pola Pengoperasian

Di Gapeka 2023, Kereta Api Argo Semeru dan Kereta Api Bima menggunakan sistem operasi "tiga rangkaian - empat perjalanan" dimana mereka saling bertukar rangkaian satu sama lain. Misalnya, KA 60 Bima berangkat dari Stasiun Gambir pukul 17.00 WIB dan tiba di Stasiun Surabaya Gubeng pukul 03.30 WIB. Sesampainya di Surabaya, eks rangkaian Bima akan 'berganti nama' menjadi Argo Semeru keberangkatan dari Surabaya Gubeng pukul 09.05 WIB. Begitu pula kedatangan KA 18 Argo Semeru, pukul 16.50 WIB di Surabaya Gubeng juga akan berganti nama menjadi KA Bima untuk keberangkatan pukul 19:20 dari Surabaya Gubeng.

Namun, berbeda dengan kedatangan-keberangkatan Argo Semeru dan Bima di Stasiun Gambir yang tidak memungkinkan untuk "bertukar" kembali layaknya di Stasiun Surabaya Gubeng. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dibutuhkan satu trainset "cadangan ke-3" yang akan digunakan kembali. Ketika KA Bima dari Surabaya Gubeng datang di Stasiun Gambir pukul 06.00, maka rangkaian eks Bima akan "tidur" di Depo Kereta Api Jakarta Kota dan satu trainset "cadangan" akan digunakan Argo Semeru untuk ke Surabaya dan bertukar dengan Bima di Surabaya Gubeng.

Untuk memudahkan pemahaman, maka akan dibuatkan diagram sederhana urutan perjalanan kereta api sebagai berikut:

Pola Rangkaian Alur Nomor Kereta
Rangkaian 1 KA 60 Bima > Bertukar Nama di Surabaya Gubeng > KA 17 Argo Semeru > Istirahat di Depo Kereta JAKK > KA 18 Argo Semeru > KA 59 Bima
Rangkaian 2 KA 18 Argo Semeru > Bertukar Nama di Surabaya Gubeng > KA 59 Bima > Istirahat di Depo Kereta JAKK > KA 60 Bima > KA 17 Argo Semeru
Rangkaian 3 Rangkaian "bertukar pemain" di Stasiun Gambir. KA 60 Bima datang Stasiun Gambir > Istirahat di Depo Kereta JAKK > KA 18 Argo Semeru menggunakan Rangkaian ke-3

Jadi, KA Argo Semeru - Bima hanya "berubah nama" di Stasiun Surabaya Gubeng dengan satu rangkaian yang sama. Sedangkan di Gambir, mereka menukarkan satu rangkaian atau "ganti pemain" dengan rangkaian lain untuk beristirahat.

Stasiun pemberhentian

Menurut Gapeka 2023 yang dirilis 1 Juni 2023, berikut ini adalah stasiun kereta api dilayani oleh KA Argo Semeru.[3]

Provinsi Kota/Kabupaten Stasiun Keterangan
Jawa Timur Surabaya Surabaya Gubeng Stasiun ujung dari kereta api Argo Semeru dan terintegrasi dengan Commuter Line Arjonegoro, Dhoho dan Penataran, Jenggala, Sindro, Tumapel, Supas dan Trans Semanggi Suroboyo
Mojokerto Mojokerto Stasiun pemberhentian Commuter Line Dhoho dan Jenggala
Jombang Jombang Stasiun pemberhentian Commuter Line Dhoho
Nganjuk Kertosono
Nganjuk
Madiun Madiun
Jawa Tengah Surakarta Solo Balapan Stasiun pemberhentian dari kedua kereta api tersebut dan terintegrasi dengan Lin Yogyakarta dan kereta bandara BIAS dan terintegrasi dengan bus Batik Solo Trans dan Trans Jateng di terminal Tirtonadi.
Purworejo Kutoarjo Stasiun ujung barat Commuter Line Prambanan Ekspres dan terintegrasi dengan bus Trans Jateng
Kebumen Kebumen
Cilacap Kroya
Banyumas Purwokerto Terintegrasi dengan Trans Banyumas dan Trans Jateng beserta dengan angkutan bus antarkota di terminal Pasar Pon
Daerah Istimewa Yogyakarta Yogyakarta Yogyakarta Stasiun ujung barat Lin Yogyakarta, dan ujung timur Commuter Line Prambanan Ekspres dan Lin Yogyakarta International Airport dan terintegrasi dengan bus Trans Jogja (lin 1A, 1B, 2A, 3A, 3B).
Jawa Barat Cirebon Cirebon
Bekasi Bekasi Stasiun pemberhentian Lin Lingkar Cikarang dan terintegrasi dengan bus Trans Patriot
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta Timur Jatinegara Hanya mengarah ke Gambir untuk menurunkan penumpang dan terintegrasi dengan Lin Lingkar Cikarang dan bus BRT Transjakarta, bus kota beserta Mikrotrans
Jakarta Pusat Gambir Stasiun ujung dari Argo Semeru dan terintegrasi dengan bus BRT Transjakarta, bus kota, dan Mikrotrans beserta Lin Bogor di Stasiun Gondangdia


Galeri

Foto peluncuran kereta api Argo Semeru:

Lihat pula

Catatan kaki

Referensi

  1. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 
  2. ^ Aziza, Callista (31 Juli 2022). "31 Juli: Cikal Bakal Argo Bromo Anggrek". Elshinta. Jakarta. Diakses tanggal 13 Mei 2023. 
  3. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 194. Diakses tanggal 12 Mei 2023 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian.