Jabodetabekjur

megaopolis di Indonesia

Jakarta Raya atau Jabodetabek, (akronim dari JakartaBogorDepokTangerangBekasi), dan terkadang diperluas ke Jabodetabekjur dengan akronim diperpanjang untuk memasukkan bagian dari Kabupaten Cianjur, atau Jabodetabekpunjur yang diperluas lagi hingga meliputi area Puncak dan Cipanas merupakan wilayah metropolitan terpadat di Indonesia. Ini termasuk ibu kota negara (Daerah Khusus Ibukota Jakarta, sebagai kota inti) serta lima kota satelit dan tiga kabupaten lengkap.[1] Istilah asli "Jabotabek" berasal dari akhir tahun 1970-an dan direvisi menjadi "Jabodetabek" pada tahun 1999 ketika "De" (untuk "Depok") dimasukkan ke dalam nama berikut pembentukannya. Istilah “Jabodetabekjur” atau “Jabodetabekpunjur” disahkan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2008,[2] meskipun nama Jabodetabek lebih sering digunakan.

Kawasan Metropolitan DKI Jakarta
  • Jakarta Raya
  • Jabodetabek
  • Jabodetabekpunjur
Dari atas, kiri ke kanan: pusat DKI Jakarta dari Monas, Kota Bogor dan Gunung Salak, cakrawala Kota Depok, pemandangan Kota Tangerang dari udara, Cakrawala Kota Bekasi pada malam hari, dan pemandangan Gunung Pangrango dari Cianjur.
Peta lokasi
  • Jakarta Raya
  • Jabodetabek
  • Jabodetabekpunjur
Negara Indonesia
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
 Banten
 Jawa Barat
Kota intiDKI Jakarta
Daerah penyangga
Dasar hukumPeraturan Presiden №60 tahun 2020
Zona waktuUTC+7 (WIB)
Kode area telepon+6221, +62251, +62263

Daerah tersebut meliputi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan sebagian provinsi Jawa Barat dan Banten, khususnya tiga kabupaten – Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor di Jawa Barat, dan Kabupaten Tangerang di Banten. Kawasan itu juga mencakup kota-kota mandiri seperti Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, dan Tangerang Selatan, semuanya tidak termasuk secara administratif di kabupaten. Nama daerah diambil dari dua (atau tiga) huruf pertama dari masing-masing nama kota: Ja dari Jakarta, Bo dari Bogor, De dari Depok, Ta dari Tangerang, Bek dari Bekasi, Pun dari Puncak, dan Jur dari Cianjur.

Jumlah penduduk wilayah metropolitan Jakarta, dengan luas 6,43768 km2 (2,48560 sq mi), adalah 31,24 juta menurut Sensus Penduduk Indonesia 2020,[3] menjadikannya sebagai kawasan terpadat di Indonesia, sekaligus kawasan perkotaan terpadat kedua di dunia setelahnya Tokyo. Proporsi penduduk nasional wilayah metropolitan Jakarta meningkat dari 6,1% pada tahun 1961 menjadi 11,26% pada tahun 2010.[4] Populasi tumbuh lebih jauh menjadi 31,53 juta menurut perkiraan resmi pertengahan tahun 2021.[5]

Kawasan ini merupakan pusat pemerintahan, kebudayaan, pendidikan, dan perekonomian Indonesia. Ini telah menarik banyak orang dari seluruh Indonesia untuk datang, tinggal, dan bekerja. Kekuatan ekonominya menjadikan wilayah metropolitan Jakarta sebagai pusat utama keuangan, manufaktur, dan perdagangan negara. Dalam data tahun 2019, daerah tersebut memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar US$297,7 miliar, dengan PDB per kapita sebesar US$8,775. Kemudian Indeks Daya Beli sebesar US$978,5 miliar atau setara dengan 26,2% perekonomian Indonesia.

Kawasan ini dibentuk pada tahun 1976 melalui Keputusan Presiden №13 sebagai jawaban atas kebutuhan untuk menopang pertumbuhan penduduk ibu kota. Pemerintah Indonesia membentuk Badan Kerjasama Pembangunan Jabotabek dari sekretariat bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat.[6]

Definisi

Kawasan Jabodetabekpunjur mencakup wilayah administrasi tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Wilayah administrasi di Jakarta meliputi wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. Wilayah Provinsi Jawa Barat yang termasuk dalam kawasan metropolitan ini ialah Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan sebagian barat laut Kabupaten Cianjur. Sementara itu, wilayah Provinsi Banten yang tercakup ialah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

Demografi

Dari seluruh penghuninya diperkirakan sebesar 9,9 juta orang tinggal di Jakarta, 4,5 juta orang di Bekasi, 5,8 juta orang di Tangerang, 5,8 juta orang di Bogor, dan 6,7 juta orang di Depok. Populasi ini meningkat setiap tahunnya disebabkan besarnya urbanisasi dari seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah Indonesia memproyeksikan bahwa populasi Jabodetabekpunjur akan mencapai 40 juta orang pada tahun 2016. Menurut statistik tersebut, Jakarta akan memiliki 18 juta orang dan daerah-daerah penyangganya memiliki 25 juta orang.

Pembagian Administratif Wilayah (km²) Populasi (2007 Untuk Jawa Barat) Penduduk (/km²)
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 664,5 9,765,600 13,100
Kota Bogor, Jawa Barat 118,50 900,034 40,168
Kota Depok, Jawa Barat 200,3 1,689,772 7,053
Kota Bekasi, Jawa Barat 210,5 2,340,831 9,904.6
Kota Tangerang, Banten 164,5 1,753,249 9,342
Kota Tangerang Selatan, Banten 210,2 1,455,037 4,600
Kabupaten Bogor, Jawa Barat 3.440,74 4,816,236 1,254.4
Kabupaten Tangerang, Banten 1.110,6 2,746,205 3,094
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 1.484,75 2,242,999 1,368.9
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat 3.432,96 2,149,121 626,03
Wilayah Metropolitan Jabodetabek 11.037,56

Padanan istilahnya dalam bahasa Inggris adalah Greater Jakarta yang berarti kawasan perkotaan yang terintegrasi dengan Jakarta. Populasinya pada tahun 2005 diperkirakan 18,5 juta orang, menempatkannya sebagai salah satu sepuluh besar wilayah metropolitan di dunia dan di Indonesia. Dan juga merupakan wilayah metropolitan terbesar di Asia Tenggara.

Transportasi

Transportasi darat

Pada tahun 2000, jumlah perjalanan di Jabodetabekpunjur sebanyak 29,2 juta perjalanan/hari. Persentase moda angkutan yang digunakan: bus 52,7%; mobil pribadi 30,8%; sepeda motor 14,2%; dan kereta api 2%. Perjalanan komuter dari Bodetabekpunjur ke Jakarta sangat bergantung pada fasilitas kereta api komuter dan jaringan jalan tol. Saat ini antara Jakarta dengan wilayah Bodetabekpunjur telah dihubungkan oleh beberapa jaringan jalan tol, antara lain:

Bus perkotaan

 
Sebuah bus listrik untuk layanan Transjakarta

Secara umum, bus perkotaan di Jabodetabekpunjur terbagi menurut operator yang mengoperasikan, yakni pemerintah daerah melalui badan layanan umum atau perusahaan daerah (seperti Transjakarta atau Trans Patriot), dan swasta. Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek berperan sebagai regulator pelayanan bus perkotaan yang dioperasikan oleh swasta.[7] Operasional bus perkotaan oleh swasta sendiri terbagi atas tiga layanan utama, yakni Transjabodetabek,[8][9] Jabodetabek Residence Connexion (JRC),[10] dan Jabodetabek Airport Connexion (JAC).[11]

Terminal bus

Berikut ini adalah terminal bus utama yang melayani wilayah Jabodetabekpunjur:

Terminal Layanan Bus Provinsi Kabupaten/Kota
Terminal Pulo Gebang Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara, tengah dan selatan Jawa bagian tengah dan timur, Bali dan Sumatra, bus kota, Mikrotrans dan BRT Transjakarta DKI Jakarta Kota Jakarta Timur
Terminal Kalideres Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas Sumatra, Banten dan sebagian daerah di Jawa, serta bus kota, Mikrotrans, BRT Transjakarta dan bus perkotaan Jabodetabek DKI Jakarta Kota Jakarta Barat
Terminal Kampung Rambutan Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas selatan dan tengah Jawa Barat dan sebagian lintas utara Jawa Bali dan Sumatra, bus kota, Mikrotrans, BRT Transjakarta dan bus perkotaan Jabodetabek DKI Jakarta Kota Jakarta Timur
Terminal Bekasi Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara, tengah dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra, bus ekspres Transjakarta dan bus perkotaan Jabodetabek Jawa Barat Kota Bekasi
Terminal Jatijajar Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara, tengah dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra dan bus perkotaan Jabodetabek Jawa Barat Kota Depok
Terminal Margonda Bus Pemadu Moda tujuan Bandara Soekarno-Hatta serta bus antarkota tujuan Bandung. Jawa Barat Kota Depok
Terminal Cileungsi Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara, tengah dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra dan bus perkotaan Jabodetabek Jawa Barat Kabupaten Bogor
Terminal Baranangsiang Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara, tengah dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra dan bus perkotaan Jabodetabek Jawa Barat Kota Bogor
Terminal Bubulak Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra dan bus perkotaan Jabodetabek Jawa Barat Kota Bogor
Terminal Poris Plawad Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara, tengah dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra, bus ekspres Transjakarta dan bus perkotaan Jabodetabek Banten Kota Tangerang
Terminal Pondok Cabe Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara, tengah dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra, bus ekspres Transjakarta dan bus perkotaan Jabodetabek Banten Kota Tangerang Selatan

Transportasi rel

 
Stasiun Jakarta Kota

Dari segi perkeretaapian, wilayah Jabodetabekpunjur melayani tiga lintas kereta api utama bagi kereta api antarkota berbagai tujuan di Pulau Jawa dan kereta api komuter seperti KRL Commuter Line. Jalur lintas kereta api dilayani wilayah Jabodetabekpunjur terbagi tiga, yaitu:

Berikut ini adalah stasiun kereta api utama yang melayani wilayah Jabodetabekpunjur, meliputi:

Stasiun Layanan Provinsi Kabupaten/Kota Tipe
Gambir Kereta Api Indonesia (Antarkota (Eksekutif dan campuran)) DKI Jakarta Kota Jakarta Pusat Terminal
Pasar Senen Kereta Api Indonesia (Antarkota (Campuran dan ekonomi)), KAI Commuter DKI Jakarta Kota Jakarta Pusat Terminal dan Transfer
Jakarta Kota Kereta Api Indonesia (Antarkota (Campuran dan ekonomi)), KAI Commuter DKI Jakarta Kota Jakarta Barat Terminal
Tanjung Priok KAI Commuter DKI Jakarta Kota Jakarta Utara Terminal
Tanah Abang KAI Commuter DKI Jakarta Kota Jakarta Pusat Transfer
Manggarai KAI Commuter DKI Jakarta Kota Jakarta Selatan Transfer
Duri KAI Commuter, KAI Bandara DKI Jakarta Kota Jakarta Barat Transfer
Jatinegara Kereta Api Indonesia (Antarkota), KAI Commuter DKI Jakarta Kota Jakarta Timur Terminal dan Transfer
Bogor KAI Commuter Jawa Barat Kota Bogor Terminal
Nambo KAI Commuter Jawa Barat Kota Jonggol (Kabupaten Bogor) Terminal
Depok KAI Commuter Jawa Barat Kota Depok Transfer
Tigaraksa KAI Commuter Banten Solear, Tangerang Transfer
Serpong KAI Commuter Banten Serpong, Kota Tangerang Selatan Transfer
Tangerang KAI Commuter Banten Tangerang, Kota Tangerang Transfer
Cikarang Kereta Api Indonesia (Antarkota), KAI Commuter Jawa Barat Bekasi Terminal dan Transfer
Bekasi Kereta Api Indonesia (Antarkota), KAI Commuter Jawa Barat Kota Bekasi Transfer

KAI Commuter

Berikut ini daftar lin kereta api komuter KAI Commuter yang melayani wilayah Jabodetabekpunjur (tidak termasuk Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Lebak):

Lin Layanan Kabupaten/Kota
Lin Bogor KAI Commuter Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Selatan, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bogor
Lin Lingkar Cikarang KAI Commuter Kota Jakarta Timur, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Utara, Kota Jakarta Selatan, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi
Lin Rangkasbitung KAI Commuter Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Selatan, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang
Lin Tangerang KAI Commuter Kota Jakarta Barat, Kota Tangerang
Lin Tanjung Priok KAI Commuter Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Utara

MRT Jakarta

 
Salah satu rangkaian MRT Jakarta meninggalkan Stasiun MRT Haji Nawi

LRT Jakarta

 
Kereta Hyundai Rotem meninggalkan Stasiun LRT Velodrome saat percobaan terbatas, 7 September 2018

LRT Jabodebek

 
LRT Jabodetabek

Transportasi udara

 
Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta, bandar udara tersibuk di Indonesia

Sebagai gerbang utama wilayah udara Indonesia, Jabodetabek mempunyai dua bandar udara internasional yang melayani penerbangan domestik dan internasional seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Kota Tangerang, Banten dan Bandara Halim Perdanakusuma di Kota Jakarta Timur.

Bandar Udara Kode IATA Kode ICAO Kabupaten/Kota Provinsi
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta CGK WIII Kota Tangerang Banten
Bandar Udara Halim Perdanakusuma HLP WIHH Kota Jakarta Timur DKI Jakarta

Referensi

  1. ^ "Indonesia government:Jabotabek". Indonesia.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-21. Diakses tanggal 2011-06-07. 
  2. ^ "Substansi-RTR-KSN". sitarunas.atrbpn.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-28. 
  3. ^ "Indonesia: Administrative Division". Citypopulation.de. 
  4. ^ Rustiadi et al., Pembangunan Kawasan Transmigrasi Dalam Perspektif Pengembangan Wilayah & Perdesaan, 2012
  5. ^ Badan Pusat Statistik, Jakarta, 2020.
  6. ^ R.B. Singh, Urban Development Challenges, Risks and Resilience in Asian Mega Cities, 2014
  7. ^ Wibawa, Hendra (2019-12-02). Azka, Rinaldi Mohammad, ed. "BPTJ Ingin Warga Jabodetabek Pakai Angkutan Umum, Ini Insentifnya". Bisnis.com. Diakses tanggal 2022-04-23. 
  8. ^ Radityasani, Muhammad Fathan (2020-02-25). Kurniawan, Agung, ed. "Coba TransJabodetabek Premium, Transportasi Umum yang Nyaman". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-04-23. 
  9. ^ Fenalosa, Aldo (2015-08-21). Afrianti, Desy, ed. "Puluhan Bus Transjabodetabek Diluncurkan, Ini Rute-rutenya". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-04-23. 
  10. ^ Mediatama, Grahanusa (2017-02-10). Wikanto, Adi, ed. "JR Connexion, bus mewah bagi warga pinggiran DKI". Kontan.co.id. Diakses tanggal 2022-04-23. 
  11. ^ Hutauruk, Dina Mirayanti (2017-05-30). Gunawan, Hendra, ed. "Ini dia rute-rute yang dilalui bus JA Connexion". Kontan.co.id. Diakses tanggal 2022-04-23. 

Lihat pula

Pranala luar