Kereta api Pasundan

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Pasundan merupakan layanan kereta api penumpang kelas ekonomi yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) untuk melayani relasi KiaracondongSurabaya Gubeng di lintas selatan Pulau Jawa.

Kereta api Pasundan
Kereta api Pasundan melintas di Winongo, Manguharjo, Madiun
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi II Bandung
PendahuluBadrasurya
Mulai beroperasi1996
Operator saat iniKereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalKiaracondong
Stasiun akhirSurabaya Gubeng
Jarak tempuh691 km
Waktu tempuh rerata13 jam 38 menit[1]
Frekuensi perjalananSatu kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEkonomi
Pengaturan tempat duduk106 tempat duduk disusun 3-2
kursi saling berhadapan dan tidak bisa direbahkan
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca dupleks
Fasilitas lainToilet, alat pemadam api, penyejuk udara
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional70-90 km/jam
Pemilik jalurDitjen Perkeretaapian, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal239–240

Pengoperasian kereta api

Kereta api Pasundan pertama kali beroperasi pada musim mudik Hari Idul Fitri tahun 1996 untuk mendampingi kereta api Badrasurya—merupakan singkatan dari lintas yang dilaluinya, "Bandung Raya–Surabaya"—yang telah beroperasi sejak tahun 1970-an. Kereta api Badrasurya merupakan layanan kereta api kelas ekonomi, tetapi titik keberangkatan kereta api tersebut berada di Stasiun Bandung. Karena adanya kebijakan penyederhanaan layanan yang dilakukan oleh Perumka menyebabkan kereta api Badrasurya berhenti beroperasi sehingga hanya kereta api Pasundan yang melayani.[butuh rujukan]

Mulai 1 Desember 2019, kereta api Pasundan bertukar rangkaian dan berganti nama dengan kereta api Kahuripan di Stasiun Kiaracondong.

Mulai 1 Juni 2023 bertepatan dengan grafik perjalanan kereta api (Gapeka) tahun 2023, kereta api Pasundan sudah tidak melayani Stasiun Wonokromo dan telah melayani pemberhentian normal di Stasiun Ngawi yang sebelumnya kereta api Pasundan hanya berhenti di Stasiun Ngawi sebagai kereta api tambahan saja.

Stasiun pemberhentian

Provinsi Kota/Kabupaten Stasiun[2] Keterangan Status
Jawa Timur Surabaya Surabaya Gubeng A B J T 2L
Stasiun ujung, terintegrasi dengan Commuter Line Arjonegoro, Blorasura, Dhoho, Penataran, Jenggala, Sindro, Supas, Tumapel dan bus Trans Semanggi Suroboyo
Mojokerto Mojokerto J
Terintegrasi dengan Commuter Line Dhoho dan Jenggala
Jombang Jombang
Terintegrasi dengan Commuter Line Dhoho
Nganjuk Kertosono
Nganjuk
Kabupaten Madiun Caruban
Kota Madiun Madiun
Ngawi Ngawi
Walikukun
Jawa Tengah Sragen Sragen
Surakarta Purwosari Y BK AS  K1S   K2S 
Terintegrasi dengan bus rel Bathara Kresna dan kereta api Bandara Internasional Adisoemarmo. Stasiun ini juga merupakan stasiun pemberhentian Commuter Line Yogyakarta
Klaten Klaten Y AS
Terintegrasi dengan kereta api Bandara Internasional Adisoemarmo. Stasiun ini juga merupakan stasiun pemberhentian Commuter Line Yogyakarta
Purworejo Kutoarjo P
Terintegrasi dengan Commuter Line Prambanan Ekspres
Kebumen Kebumen
Gombong
Cilacap Kroya
Maos
Sidareja
Daerah Istimewa Yogyakarta Yogyakarta Lempuyangan Y  4B   10 
Terintegrasi dengan Commuter Line Yogyakarta
Kulon Progo Wates P YA
Terintegrasi dengan Commuter Line Prambanan Ekspres dan kereta bandara YIA
Jawa Barat Banjar Banjar
Ciamis Ciamis
Tasikmalaya Tasikmalaya
Garut Cipeundeuy Terletak di dekat Jalan Lintas Selatan Jawa
Cibatu C
Terintegrasi dengan Commuter Line Garut
Leles
Bandung Kiaracondong B C
Stasiun ujung, terintegrasi dengan Commuter Line Bandung Raya dan Garut

Legenda

Stasiun ujung (terminus)
Berhenti untuk semua arah


Insiden

Pada 27 Juni 2014, kereta api Pasundan mengalami anjlok di petak Stasiun Cipeundeuy-Stasiun Cirahayu—di Dusun Tajur, Kadipaten, Kadipaten, Tasikmalaya, Jawa Barat. Kabid Humas Polda Jawa Barat, Martinus Sitompul, membenarkan kecelakaan kereta api tersebut. Menurutnya, kereta api ini mengalami anjlok pada letak km 236+¼ sekitar pukul 07.50 WIB.[3]

Pada 11 Januari 2016, kereta api Pasundan menabrak truk bermuatan pasir di perlintasan sebidang km 369+7/8, Kubangkangkung, Kawunganten, Cilacap. Kecelakaan ini tidak menimbulkan korban jiwa namun kereta api Pasundan sempat tertahan di lokasi kejadian sekitar 2,5 jam karena menunggu proses evakuasi truk yang tersangkut di pintu kereta serta proses langsir.[4]

Pada 5 April 2016, kereta api Pasundan mengalami anjlok di petak antara Leles-Lebakjero. Kejadian ini menyebabkan sejumlah kereta api tertahan di Stasiun Cibatu.[5]

Galeri

Referensi

Pranala luar